Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM

INSTALASI LISTRIK

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS UDAYANA
KATA PENGANTAR

Modul Pratikum Instalasi Listrik merupakan bahan ajar panduan praktikum


mahasiswa Teknik Elektro Jurusan Teknik Tenaga Listrik, Fakultas Teknik Universitas
Udayana, untuk membentuk salah satu bagian dari kompetensi pada Bidang Keahlian
Teknik Tenaga Listrik.
Modul ini membahas tentang komponen-komponen pokok yang digunakan
dalam instalasi listrik. Pemasangan instalasi listrik sederhana yang sering digunakan di
intalasi rumah maupun instalasi gedung. Selain itu juga dibahas tantang cara
pengukuran/pengjian instalasi listrik rumah tinggal, maupun intalasi gedung.
Dengan menguasai modul ini mahasiswa mampu memasang instalasi listrik luar
tembok (outbow) dan pemasangan instalasi dalam tembok (inbow). Selain itu
mahasiswa mampu merawat dan memperbaiki instalasi listrik.

Bukit Jimbaran, Pebruari 2012


Penyusun
Cok. Indra Partha
I Gede Dyana Arjana
I Gst. Ngr. Janardana

ii
TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. Selama praktikum berlangsung, peserta praktikum harus mengikuti dengan


tertib secara umum di Jurusan Teknik Elektro Universitas Udayana.
2. Periksalah alat-alat tersebut sebelum melakukan praktikum, tanyakan pada
Pembimbing hal-hal yang kurang jelas mengenai alat-alat tersebut dan tidak
diperkenankan menghubungkan peralatan praktikum dengan sumber
tegangan listrik tanpa seijin Pembimbing.
3. Praktikan harus datang 5 menit sebelum praktikum dimulai dan apabila
datang terlambat 15 menit setelah praktikum dimulai, maka praktikan tidak
diperkenankan mengikuti praktikum tanpa menunjukkan alasan yang sah.
4. Sehari sebelum praktikum dimulai, peserta praktikum harus menyerahkan
tugas pendahuluan. Selama praktikum berlangsung, praktikan tidak
diperkenankan meninggalkan ruangan/tempat praktikum, kecuali seijin
Pembimbing.
5. Waktu pelaksanaan praktikum harus tepat dan sesuai dengan jadwal.
6. Setelah pelaksanaan praktikum, alat dan/atau bahan dikembalikan ketempat
semula dalam keadaan bersih dan rapi. Apabila ada praktikan yang
merusakkan/memecahkan alat praktikum, maka harus mengganti paling
lambat 1 minggu setelah acara praktikum tersebut selesai.
7. Praktikan yang berhalangan mengikuti kegiatan praktikum harus ada surat ijin
(dari Dokter bila sakit) yang ditujukan kepada Pembimbing Praktikum yang
bertugas, paling lambat 1 minggu sejak tidak masuk.
8. Peserta praktikum yang diijinkan mengikuti praktikum ulang apabila telah
mengikuti minimum 75 % dari acara praktikum, praktek ulang dilaksanakan
sesuai jadwal yang ditentukan berikutnya.
9. Bagi peserta praktikum yang tiga kali berturut-turut tidak mengikuti kegiatan
praktikum tanpa ijin, maka praktikumnya dianggap batal.
10. Laporan resmi diserahkan paling lambat satu minggu setelah melakukan
suatu acara praktikum.
11. Penilaian praktikum didasarkan pada aktifitas dan kesungguhan dalam
pelaksanakan praktikum, laporan dan tugas pendahuluan.
iii
DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ............................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii

TATA TERTIB PRAKTIKUM ............................................................................................. iii

DAFTAR ISI .................................................................................................................... iv

PERCOBAAN I. Instalsi Listrik Satu Phasa .................................................................... 1

PERCOBAAN II. Instalasi Listrik Tiga Phasa ................................................................... 6

PUSTAKA ........................................................................................................................ 10

iv
1

PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI

Instalasi listrik adalah saluran listrik beserta gawai maupun peralatan yang
terpasang baik di dalam maupun diluar bangunan untuk menyalurkan arus listrik.
Gawai instalasi listrik antara lain sekring, saklar, kotak kontak, kotak sambung, fitting
dan sebagainya
Beberapa prinsip dasar instalasi harus menjadi pertimbangan pada
pemasangan instalsi listrik. Tujuannya adalah agar instalasi yang dipasang dapat
digunakan secara optimum. Penghantar harus terisolasi baik dari bagian konduktif
terbuka (BKT) agar tidak menimbulkan tegangan sentuh pada BKT dan juga terhadap
penghantar lainnya agar tidak menimbulkan hubung pendek, karena itu isolasi
penghantar sama pentingnya dengan penghantarnya sendiri dan oleh sebab itu
keadaan isolasi penghantar harus diperiksa dan diuji sewaktu-waktu.
Tahanan isolasi yang rendah antara penghantar fase dan netral atau antara
semua penghantar bertegangan dan bumi akan mengakibatkan mengalirnya arus
bocor. Arus bocor ini jika bertahan lama dapat mengakibatkan rusaknya isolasi dan
bisa menyebabkan kebakaran. Tahanan isolasi ini untuk tegangan sampai 500 V,
seperti tegangan 220 V tidak boleh kurang dari 0,5 MOhm.
Untuk menguji seluruh instalasi, sakelar pembatas atau pengaman lebur pada
APP dibuka atau dilepas. Hubungan penghantar nol dan penghantar pengaman dari
APP dibuka pula di PHB konsumen . pengaman lebur atau MCB di PHB semua dalam
keadaan tertutup. Semua sakelar lampu dilepas. Semua kotak kontak harus dalam
keadaan bebas dari beban.
Dalam hal instalasi besar dengan banyak sirkit akhir dan sirkit cabang, jadi
terdapat banyak jalan paralel ke bumi, mungkin saja penunjukkan megger kurang dari
0,5 MOhm. Dalam hal ini pengujian harus diulangi pada sebagian instalasi, untuk bagian
instalasi yang tidak turut diuji maka pengaman lebur dan sakelar utama pada PHB
dilepas atau dibuka. Pada bagian yang diuji persyaratan minimum resistansi isolasi
harus dipenuhi.
2

PERCOBAAN I
Judul Praktik : Instalsi Listrik Satu Phasa

TUJUAN
1. Mampu mengenali bentuk dan jenis komponen yang digunakan untuk instalasi
listrik satu phasa.
2. Mampu membaca gambar dengan baik dan benar.
3. Mampu merangkai Instalasi Listrik dengan benar.
4. Mempu menganalisis rangkaian Instalasi Listrik.

TEORI / DESKRIPSI TENTANG PERCOBAAN


Mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan komponen atau bahan instalasi
listrik merupakan pekerjaan yang mengacu pada hasil dalam suatu perencanaan
produk yang dihasilkan adalah gambar dan analisa. Gambar adalah teknik yang
diwujudkan dalam kesepakatan simbol. Gambar dapat berupa gambar sketsa, Gambar
konstruksi, dan Gambar pengawatan. Dalam percobaan praktikum ini dengan
menggunakan sakelar tunggal/engkel dan stop kontak dengan PHB 2 grup. Untuk
sakelar tunggal/engkel melayani 1 buah beban pada grup 1, sedangkan beban stop
kontak pada grup 2.
Instalasi listrik satu phasa adalah rangkaian listrik yang betujuan untuk
memenuhi kebutuhan listrik sebagai Penerangan dan keperluan lain tempat yang
diinginkan. Peralatan-peralatan yang dibutuhkan antara lain saklar tunggal, lampu
pijar, Kotak kontak/stop kontak, fitting, kabel dan peralatan pengaman Circuit Breaker
(CB) serta peralatan yang digunakan tersebut harus sesuai dengan standar nasional
Indonesia (SNI).
a. Saklar
Saklar adalah alat yang digunakan untuk memutuskan dan menyalurkan aliran
arus listrik kebeban berupa lampu (instalasi penerangan).Saklar terdiri dari berbagai
jenis seperti saklar tunggal, saklar seri, saklar silang / tukar, saklar magnet (kontaktor)
dll. Untuk saklar silang dan saklar magnet kebanyakan dipakai untuk perusahaan-
perusahaan. Saklar harus terhubung dengan fasa listrik, dan jangan sekali-kali
3

menghubungkan fasa langsung dengan netral atau ground. Penyambungan itu akan
menimbulkan hubung singkat.
b. Kotak Kontak
Kotak kontak atau Stop kontak adalah alat untuk menyediakan daya cadangan
untuk berbagai keperluan. Kotak kontak yang digunakan untuk keperluan daya kecil
seperti pendingin ruangan (AC), lemari es, TV, pompa air dan sebagainya.
c. MCB / CB
Miniatur Circuit Breaker (MCB) / Circuit Breaker (CB) adalah peralatan yang
digunakan sebagai pengaman untuk menghindari terjadinya lonjakan arus akibat
hubungan singkat.
d. Penghantar/Kabel
Penghantar Kabel yang umum dipakai pada instalasi listrik biasanya
menggunakan kabel dengan jenis NYM dan NYA (menggunakan pipa
pelindung/conduit) dengan ukuran yang disesuaikan dengan keadaan beban yang
terpasang. Biasanya untuk instalasi penerangan digunakan kabel dengan ukuran 1.5
mm, untuk instalasi stop kontak digunakan kabel dengan ukuran 2.5 mm dan untuk
pemasangan dari KWH menuju MCB digunakan kabel dengan ukuran 4 mm.

BAHAN DAN ALAT

BAHAN ALAT
Cek list Item Jumlah Cek list Item Jumlah
( √ ) PHB/Boks MCB 2 Grup 1 (√) Obeng minus ( - ) 2
1
Phasa
( √ ) MCB 1 Phasa 2 (√) Obeng plus ( + ) 1
( √ ) Sakelar engkel ( Tunggal ) 1 (√) Tespen 1
( √ ) Stop kontak 1 (√) Tang kombinasi 1
( √ ) Pipa PVC Secukupnya (√) Tang potong 1
( √ ) L - Dust 2 (√) Tang penjepit buaya 1
( √ ) T - Dust 2 (√) Gergaji pipa 1
( √ ) Embodust 2 (√) Multitester 1
( √ ) Lampu pijar 1 (√ ) Merger 1
( √ ) Fiting 1
( √ ) Kabel NYA 2,5 mm Secukupnya (√ ) Papan rangkaian 1
( √ ) Isolasi kabel Secukupnya
( √ ) Sekrup & Clam pipa Secukupnya
4

LANGKAH KERJA

1. Persiapkan semua peralatan dan bahan pada tempat yang aman.


2. Periksa sumber listrik yang akan dipergunakan untuk praktik.
3. Periksa apakah bahan – bahan yang akan dipakai kondisinya baik.
4. Lakukan pemasangan pipa, T – Dust, L – Dust, Embodust sesuai dengan gambar
konstruksi.
5. Pemasangan kabel ke dalam pipa dengan sesuai jumlah kabel dari gambar
pengawatan.
6. Lakukan penyambungan kabel ke komponen yang terpasang dan apabila terjadi
sambungan di T – Dust dan L – Dust jangan lupa isolasikan sambungan tersebut.
7. Setelah selesai perakitan Instalasi Listrik tersebut sebelum dicoba atau diuji
laporkan kepada instruktur/dosen
8. Lakukan uji isolasi kabel dengan Merger/isolation tester
9. Lakukan pengujian Instalasi Listrik tersebut dengan diberikan sumber tegangan.
10. Buatlah laporan tentang praktik yang anda lakukan tersebut.
11. Jika semua telah selesai cek kembali kondisi alat dan bahan kemudian rapikan.

GAMBAR SKEMA
5
Tugas Pendahuluan
a. Sebutkan jenis jenis penghantar yang digunakan dalam instalasi listrik tsb.l
b. Jelaskan fungsi pengaman atau MCB
c. Apa fungsi pengukuran dengan menggunakan merger/isolation tester
d. Buatlah diagram pengawatan dari gambar di atas
6
PERCOBAAN II
Judul Praktik : Instalasi Listrik Tiga Phasa

TUJUAN
1. Mampu mengenali bentuk dan jenis komponen yang digunakan untuk instalasi
listrik tiga phase.
2. Mampu membaca gambar dengan baik dan benar.
3. Mampu merangkai Instalasi Listrik dengan benar.
4. Mempu menganalisis rangkaian Instalasi Listrik.

TEORI / DESKRIPSI TENTANG PERCOBAAN


Mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan komponen atau bahan instalasi
listrik merupakan pekerjaan yang mengacu pada hasil dalam suatu perencanaan
produk yang dihasilkan adalah gambar dan analisa. Gambar adalah teknik yang
diwujudkan dalam kesepakatan simbol. Gambar dapat berupa gambar sketsa, Gambar
konstruksi, dan Gambar pengawatan. Dalam percobaan praktikum ini dengan
menggunakan sakelar tunggal/engkel dan stop kontak dengan PHB 4 grup. Untuk
sakelar tunggal/engkel melayani 1 buah beban pada grup 1 dan sakelar tunggal/engkel
melayani 1 buah beban pada grup 2 sedangkan beban stop kontak pada grup 3. MCB
tiga phasa pada group 4 untuk melayani beban motor listrik tiga phasa dimana
saklarnya menggunakan handle/cam switch 4 kutub.
Instalasi listrik Tiga phasa adalah rangkaian listrik yang betujuan untuk
memenuhi kebutuhan listrik Tiga phasa yang digunakan sebagai penerangan dan
keperluan lain tempat yang diinginkan. Dalam instalasi listrik tiga fasa ini di mana
pembagian beban dan pengelompokan grup beban di usahakan beban seimbang.
Peralatan-peralatan yang dibutuhkan antara lain saklar tunggal, lampu pijar, Kotak
kontak/stop kontak, fitting, kabel dan peralatan pengaman Circuit Breaker (CB) serta
peralatan yang digunakan tersebut harus sesuai dengan standar nasional Indonesia
(SNI).
a. Saklar
Saklar adalah alat yang digunakan untuk memutuskan dan menyalurkan aliran
arus listrik kebeban berupa lampu (instalasi penerangan).Saklar terdiri dari berbagai
7
jenis seperti saklar tunggal, saklar seri, saklar silang / tukar, saklar magnet (kontaktor)
dll. Untuk saklar silang dan saklar magnet kebanyakan dipakai untuk perusahaan-
perusahaan. Saklar harus terhubung dengan fasa listrik, dan jangan sekali-kali
menghubungkan fasa langsung dengan netral atau ground. Penyambungan itu akan
menimbulkan hubung singkat.
b. Kotak Kontak
Kotak kontak atau Stop kontak adalah alat untuk menyediakan daya cadangan
untuk berbagai keperluan. Kotak kontak yang digunakan untuk keperluan daya kecil
seperti pendingin ruangan (AC), lemari es, TV, pompa air dan sebagainya.
c. MCB / CB
Miniatur Circuit Breaker (MCB) / Circuit Breaker (CB) adalah peralatan yang
digunakan sebagai pengaman untuk menghindari terjadinya lonjakan arus akibat
hubungan singkat. Pada instalasi ini digunakan MCB 3 phasa dan MCB satu pasa sesuai
dengan beban masing masing.
d. Penghantar/Kabel
Penghantar Kabel yang umum dipakai pada instalasi listrik biasanya
menggunakan kabel dengan jenis NYM dan NYA (menggunakan pipa
pelindung/conduit) dengan ukuran yang disesuaikan dengan keadaan beban yang
terpasang.
e. Salkar 3 Phasa 4 Pole
Dalam pengoperasian motor listrik 3 phasa dengan sistem DOL (direct-on line)
yang paling sederhana adalah menggunakan saklar 3 Phase. Salah satu jenis saklar 3
phase tersebut adalah Cam-switch atau disebut juga togle switch 3 phasa.

BAHAN DAN ALAT

BAHAN ALAT
Cek list Item Jumlah Cek list Item Jumlah
( √ ) PHB/Boks MCB 4 Grup 3 ( √ ) Isolasi kabel Secukupnya
1
Phasa
( √ ) MCB 1 Phasa (√) Sekrup & Clam Secukupnya
3
pipa
( √ ) MCB 3 Phasa 1 (√) Obeng minus ( - ) 1
( √ ) Sakelar engkel ( Tunggal ) 2 (√) Obeng plus ( + ) 1
( √ ) Stop kontak 1
8

( √ ) Cam switch 4 kutub 1 (√) Tespen 1


( √ ) Pipa PVC Secukupnya (√) Tang kombinasi 1
( √ ) L - Dust 1 (√) Tang potong 1
T - Dust Tang penjepit 1
(√) 2 (√)
buaya
(√) Embodust 3 ( √ ) Gergaji pipa 1
(√) Lampu pijar 2 ( √ ) Multitester 1
(√) Fiting 2 ( √ ) Merger 1
(√) Kabel NYA 2,5 mm Secukupnya ( √ ) Papan rangkaian 1

LANGKAH KERJA

1. Persiapkan semua peralatan dan bahan pada tempat yang aman.


2. Periksa sumber listrik yang akan dipergunakan untuk praktik.
3. Periksa apakah bahan – bahan yang akan dipakai kondisinya baik.
4. Lakukan pemasangan pipa, T – Dust, L – Dust, Embodust sesuai dengan gambar
konstruksi.
5. Pemasangan kabel ke dalam pipa dengan sesuai jumlah kabel dari gambar
pengawatan.
6. Lakukan penyambungan kabel ke komponen yang terpasang dan apabila terjadi
sambungan di T – Dust dan L – Dust jangan lupa isolasikan sambungan tersebut.
7. Setelah selesai perakitan Instalasi Listrik tersebut sebelum dicoba atau diuji
laporkan kepada instruktur/dosen
8. Lakukan uji isolasi kabel dengan Merger/isolation tester
9. Lakukan pengujian Instalasi Listrik tersebut dengan diberikan sumber tegangan.
10. Buatlah laporan tentang percobaan instalasi listrik 3 Phasa tsb..
11. Jika semua telah selesai cek kembali kondisi alat dan bahan kemudian rapikan.
9
GAMBAR SKEMA

Tugas Pendahuluan
a. Sebutkan jenis jenis penghantar yang digunakan dalam instalasi listrik tsb.
b. Jelaskan fungsi pengaman dan peralatan instalas listrik
c. Jelaskan hubungan rangkaian motor bintang dan segitiga (Star Delta)
d. Buatlah diagram pengawatan dari gambar di atas.

Catatan.
1. Tugas Pendahuluan di kumpul paling lambat 1 hari sebelum praktikum di mulai
2. Laporan Hasil Praktikum dikumpul paling lambat 1 Minggu setelah Praktikum
3. Laporan ditulis tangan, kecuali Module boleh di ketik/copy
10

KEPUSTAKAAN

1. Diktat Kuliah Instalasi Listrik


2. P. Van Harten & Ir. E. Setiawan, 2001, “Instalasi Listrik Arus Kuat 1, 2 dan 3” , Hak
penerbitan edisi Indonesia pada Trimitra Mandiri.
3. Badan Standarisasi Nasional, “Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL
2000)”, Standar Nasional Indonesia SNI N0. 04-0225-2000

Anda mungkin juga menyukai