TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
1. Oklusi
atas dan gigi bawah selama interkuspasi (pertemuan tonjol gigi atas
setiap gigi, kecuali insisivus sentral bawah dan molar tiga atas,
Terjadi jika gigi atas dan bawah tersusun dengan baik dan tonjol gigi
statis yang mengacu pada gerak fungsional pada posisi dimana gigi-
gigi atas dan bawah saling berkontak, (2) Oklusi fungsional mengacu
pada gerak fungsional dari mandibula dan karena itu, gigi geligi
repository.unimus.ac.id
9
(1) Hubungan yang tepat dari gigi-gigi molar pertama tetap pada
tepat pada bidang sagital, (4) Tidak adanya rotasi gigi-gigi individual,
jika satu atau beberapa ciri ini tidak tepat, hubungan oklusal dari gigi-
2. Maloklusi
repository.unimus.ac.id
10
stabil atau perlunya seal bibir yang adaptif. (3) Penyimpangan garis
sekunder adalah posisi gigi yang berubah akibat tanggalnya satu atau
oklusi di antara gigi-gigi ini dan gigi antagonisnya kurang stabil untuk
interkuspa antara tonjol dan lingir antagonis atau fosa dan hanya ada
repository.unimus.ac.id
11
a. Overjet inisial
atas dan bawah pada keadaan oklusi diukur pada ujung insisivus
T.D ,2016:30).
2013).
Gambar 2.1 overjet insisisal. (A) overjet ideal (B) edge to-edge (C)
repository.unimus.ac.id
12
b. Overbite inisial
tidak ada kontak insisial. Pada keadaan ini overbite disebut tidak
,2016:30).
repository.unimus.ac.id
13
c. Hubungan Transversal
,2016).
1) Klas 1
repository.unimus.ac.id
14
2) Klas 2
Klas 2 divisi 1
juga proklinasi.
Klas 2 divisi 2
repository.unimus.ac.id
15
3) Klas 3
repository.unimus.ac.id
16
Gambar 2.3 klasifikasi angle. (I) klas 1 (II1) klas 2 divisi 1 (II2) klas 2
e. Derajat Maloklusi
repository.unimus.ac.id
17
3. Etiologi Maloklusi
2) Kelainan bawaan
keseimbangan oklusi.
repository.unimus.ac.id
18
bibir.
makrodonsia, mikrodontia.
repository.unimus.ac.id
19
5) Premature loss
8) Ankilosis
repository.unimus.ac.id
20
9) Karies gigi
Bolton Anterior
dua yaitu Rasio Bolton Keseluruhan (RBK) dan Rasio Bolton Anterior
lebar dari 12 gigi rahang atas dari dari molar pertama kiri ke molar
enam gigi anterior rahang bawah dari kaninus kiri ke kaninus kanan
mandibula dibagi dengan jumlah lebar dari enam gigi anterior rahang
atas dari kaninus kiri ke kaninus kanan maksila dan hasil normal
repository.unimus.ac.id
21
X 100 = 77,2
X 100 = 91,3
repository.unimus.ac.id
22
B. Kerangka Teori
Faktor Intrinsik
1. Faktor genetik atau kelainan
bawaan
2. Gangguan endokrine
3. Kekurangan nutrisi
Etiologi
Faktor Ekstrinsik
1. Kelainan jumlah gigi
2. Ukuran gigi dan bentuk gigi
Keparahan (ukuran berbeda menurut
jenis kelamin)
Maloklusi 3. Kelambatan tumbuh gigi
tetap
4. Ankilosis, karies gigi
5. Restorasi yang tidak baik
repository.unimus.ac.id
23
C. Kerangka Konsep
Semarang.
repository.unimus.ac.id