Anda di halaman 1dari 12

MODUL 5

AKHLAK 1

A. Pengertian Akhlak

Diterjemah dari kitab Is’af thalibi Ridhol Khllaq bibayani


Makarimil Akhlaq, Akhlaq adalah sifat-sifat dan perangai yang
diumpamakan pada manusia sebagai gambaran batin yang bersifat
maknawi dan rohani.Dimana dengan gambaran itulah manusia
dibangkitkan disaat hakikat segala sesuatu tampak dihari kiamat nanti.
Perilaku dan tabiat manusia baik yang terpuji maupun yang tercela
disebut dengan akhlak.Akhlak merupakan etika perilaku manusia terhadap
manusia lain,perilaku manusia dengan Allah SWT maupun perilaku
manusia terhadap lingkungan hidup.
Segala macam perilaku atau perbuatan baik yang tampak dalam
kehidupan sehari-hari disebut akhlakul kharimah atau akhlakul
mahmudah.Acuhannya adalah Al-Qur’an dan Hadist serta berlaku
universal.
Kata "akhlak" berasal dari bahasa arab yaitu " Al-Khulk " yang
berarti tabeat, perangai, tingkah laku, kebiasaan, kelakuan. Menurut
istilahnya, akhlak ialah sifat yang tertanam di dalam diri seorang manusia
yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan senang dan mudah tanpa adanya
suatu pemikiran dan paksaan. Dalam KBBI, akhlak berarti budi pekerti
atau kelakuan. Sedangkan menurut para ahli, pengertian akhlak adalah
sebagai berikut:

1. Menurut Ibnu Maskawaih : Menurutnya akhlak ialah "hal li nnafsi


daa'iyatun lahaa ila af'aaliha min ghoiri fikrin walaa ruwiyatin" yaitu
sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
2. Menurut Abu Hamid Al Ghazali : Akhlak ialah sifat yang terpatri
dalam jiwa manusia yang darinya terlahir perbuatan-perbuatan yang
dilakukan dengan senang dan mudah tanpa memikirkan dirinya serta
tanpa adanya renungan terlebih dahulu.
3. Menurut Ahmad bin Mushthafa : Akhlak merupakan sebuah ilmu
yang darinya dapat diketahui jenis-jenis keutamaan, dimana keutamaan
itu ialah terwujudnya keseimbangan antara tiga kekuatan yakni
kekuatan berpikir, marah dan syahwat atau nafsu.
4. Menurut Muhammad bin Ali Asy Syariif Al Jurjani : Akhlak
merupakan sesuatu yang sifatnya (baik atau buruk) tertanam kuat dalam
diri manusia yang darinyalah terlahir perbuatan-perbuatan dengan
mudah dan ringan tanpa berpikir dan direnungkan.

B. Pembagian Akhlak

Secara umum akhlak atau perilaku/perbuatan manusia terbagi menjadi dua;

pertama; akhlak yang baik/mulia dan kedua; aklak yang buruk/tercela.:

1. Akhlaq Madzmumah (Akhlak Tercela)

Yaitu sikap, tingkah laku perbuatan, perkataan dan gerak hati yang

dapat menyebabkan kemarahan dan kemurkaan Allah dan makhluknya.

Adapun contoh dari akhlaq terela adalah:

a. ‫التكبر‬/‫ الكبر‬/Sombong
Menurut pengertian istilah, takabbur ialah menampakkan
kakaguman diri dengan cara meremehkan orang lain dan merasa dirinya
lebih besar dibandingkan dengan orang lain, serta tidak mau mendapat
kritik dari orang lain. Sombong adalah membanggakan diri sendiri,
mengganggap dirinya yang lebih dari yang lain.
Sombong disebut juga dengan takabbur, congak, pongoh,
membusungkan dada dan membanggakan diri. Sombong ini termasuk
penyakit batin. Kita lihat dalam masyarakat, ada kesombongan ilmiah,
karena hanya dia yang paling tahu, ada kesombongan kekuasaan, karena
hanya dia yang paling kuasa, ada kesombongan kekayaan, karena hanya
dia yang paling kaya. Paling parah lagi penyakit ini, apabila sudah
berjangkit ke dalam hati, hanya dia yang paling taat, yang paling
dermawan, dan yang paling berjasa membela rakyat yang menderita,
mengentaskan kemiskinan.

Allah ta’ala menghalalkan rezeki-rezeki baik dari makanan-


minuman-pakaian untuk dimanfaatkan tidak pada kedurhakaan dan
penyelewengan, termasuk didalamnya adalah kesombongan dan
berbangga, karena kesombongan menghapus nilai-nilai keutamaan,
mendapatkan nilai-nilai kerendahan, menjauhkan dari sikap merendah
(tawadhu’)-yang merupakan sumber akhlak bagi orang-orang yang
bertakwa, menumbuhkan penyakit kedengkian, kemarahan, mencibir dan
mempergunjing orang lain, menjauhkan dari sikap kejujuran, dari sikap
menahan kejengkelan, dari sikap menerima nasihat, dari sikap yang
memperhatikan kekurangan sendiri, dari sikap mencari ilmu, dan sikap
tunduk kepada kebenaran.[9]

Penyakit sombong tidak hanya dibenci oleh Allah, tetapi juga


dibenci oleh manusia yang jernih pikirannya dan bersih batinnya. Agar
penyakit sombong itu tidak menular ke dalam hati, karena begitu benci
Allah kepada orang-orang yang sombong itu, maka Allah memberikan
balasan dan hukuman kepada mereka itu, sebagaimana firman Allah:
(Q.S An-Nisa ayat 173)

َ ‫ت فَيُ َوفِي ِه ْم أ ُ ُج‬


‫ور ُه ْم‬ َّ ‫فَأ َ َّما الَّذِينَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا ال‬
ِ ‫صا ِل َحا‬
‫ض ِل ِه ۖ َوأ َ َّما الَّذِينَ ا ْست َ ْن َكفُوا َوا ْست َ ْكبَ ُروا‬
ْ َ‫َويَ ِزيدُ ُه ْم ِم ْن ف‬
ِ ‫فَيُعَ ِذبُ ُه ْم َعذَابًا أ َ ِلي ًما َو ََل يَ ِجدُونَ لَ ُه ْم ِم ْن د‬
ِ َّ ‫ُون‬
‫َّللا َو ِليًّا‬
‫يرا‬ ِ ‫َو ََل ن‬
ً ‫َص‬
Artinya: Adapun orang-orang yang beriman dan berbuat amal saleh,
Maka Allah akan menyempurnakan pahala mereka dan menambah untuk
mereka sebagian dari karunia-Nya. Adapun orang-orang yang enggan
dan menyombongkan diri, Maka Allah akan menyiksa mereka dengan
siksaan yang pedih, dan mereka tidak akan memperoleh ba gi diri
mereka, pelindung dan penolong selain dari pada Allah.

Qs 7:12

‫قَا َل َما َمنَعَ َك أََل ت َ ْس ُجدَ ِإ ْذ أ َ َم ْرت ُ َك قَا َل أَنَا َخي ٌْر ِم ْنهُ َخلَ ْقتَنِي‬
ٍ ‫َار َو َخلَ ْقتَهُ ِم ْن ِط‬
‫ين‬ ٍ ‫ِم ْن ن‬
Artinya:

Allah berfirman: Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam)

di waktu Aku menyuruhmu'. Menjawab iblis: 'Saya lebih baik daripadanya:

Engkau ciptakan saya dari api, sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.

Qs. 2:34
‫يس أَبَى‬ َ َ‫َو ِإ ْذ قُ ْلنَا ِل ْل َمال ِئ َك ِة ا ْس ُجدُوا آلدَ َم ف‬
َ ‫س َجدُوا ِإَل ِإ ْب ِل‬
َ‫َوا ْستَ ْكبَ َر َو َكانَ ِمنَ ْال َكا ِف ِرين‬

Artinya: Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman kepada para Malaikat:

'Sujudlah kamu kepada Adam', maka sujudlah mereka, kecuali iblis; ia enggan

dan takabur, dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.

Qs. 28:4-5

Artinya :

4. Sesungguhnya Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi, dan

menjadikan penduduknya berpecah-belah, dengan menindas segolongan dari

mereka, menyembelih anak laki-laki mereka, dan membiarkan hidup anak-


anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir'aun termasuk orang-orang yang

berbuat kerusakan.

5. Dan Kami hendak memberi karunia, kepada orang-orang yang tertindas

(Bani Israil) di bumi (Mesir) itu, dan hendak menjadikan mereka pemimpin,

dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi).

2. ‫ الحسد‬/ Hasad/iri/dengki

‫ فإن الحسد يأكل الحسنات كماتأكل النار‬،‫إياكم والحسد‬

)‫الحطب والعشب (رواه أبو داود‬

c. ‫البخل‬/‫الشح‬/Kikir/tidak mau memberi

Qs. 3:8-10
Artinya :

8. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami

condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan

karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya

Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).

9. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk

(menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya".

Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji

10. Sesungguhnya orang-orang yang kafir, harta benda dan anak-anak

mereka, sedikit pun tidak dapat menolak (siksa) Allah dari mereka. Dan

mereka itu adalah bahan bakar api neraka.

Qs. 3:180
Artinya :

Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah

berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu

baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka.

Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari

kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di

bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Qs. 47:36-38

Artinya :
36. Sesungguhnya kehidupan dunia hanya permainan dan senda-gurau. Dan

jika kamu beriman, serta bertaqwa, Allah akan memberikan pahala

kepadamu, dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.

37. Jika Dia meminta harta kepadamu, lalu mendesak kamu (supaya

memberikan semuanya), niscaya kamu akan kikir, dan Dia akan

menampakkan kedengkianmu.

38. Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak, untuk menafkahkan

(hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada orang yang kikir, dan

siapa yang kikir, sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri.

Dan Allah-lah yang Maha Kaya, sedangkan kamu-lah orang-orang yang

membutuhkan(-Nya); dan jika kamu berpaling, niscaya Dia akan mengganti

(kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu (ini).

Qs.64:15-18
Artinya :

15. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu); dan

di sisi Allah-lah pahala yang besar.

16. Maka bertaqwalah kamu kepada Allah, menurut kesanggupanmu, dan

dengarlah, serta taatlah; dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu.

Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah

orang-orang yang beruntung.

17. Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah

melipat-gandakan (pembalasannya) kepadamu dan mengampuni kamu. Dan

Allah Maha Pembalas Jasa, lagi Maha Penyantun.

18. Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata. Yang Maha Perkasa, lagi

Maha Bijaksana.
d. ‫الخيانة‬/Khianat

‫وإذا ائتمن خان (رواه الشيخان‬......: ‫آية المنافق ثالث‬


)

2) Baik/terpuji

 Hubungan antara Aqidah,Syari’ah dan Akhlak: satu kesatuan

meskipun bisa dibedakan(QS 14:24-26), Hadist-hadist Rasulullah

SAW.

Qs. 14:24-26
Artinya :

24. Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat

perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya

teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,

25. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seijin

Rabb-nya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk

manusia, supaya mereka selalu ingat.

26. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang

buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan

bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.

 Akhlak kepada Allah,(Rasulullah,Manusia) dan Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai