Anda di halaman 1dari 6

Naskah Role Play

Nama Pemeran ; Hendri Kristiyawan : Bapak Pasien

Ihda Rusdayanti : Perawat 1

Ika Wulandari : Perawat 2

Istiqomah : Pasien

Muhammad Baihaqi N.I.P : Penolong

Nia Novita Sari : Dokter IGD

Pada suatu hari terjadi sepakah kecelakaan tunggal yang mengakibatkan


seorang remaja perempuan mengalami cidera dan kemudian dilarikan ke rumah
sakit Mitra Sehat oleh seorang pengendara lain yang menolongnya.

( Backsound paknyi ampaklance )

Pasien (Setengah sadar dengan merintih kesakitan)

Penolong : “Sus tolong sus ada pasien kecelakaan, tolong segera

ditangani”

Perawat IGD segera mengambil brankart, dan memindahkan pasien diatas bed.

Perawat 1 : Permisi. Saya perawat yang bertugas pagi hari ini. “Maaf, kalau boleh
tau apa hupakngan anda dengan pasien?”

Penolong : “Saya yang menolong sus”

Perawat 1 : “Anda tahu identitas dari korban ini ?”

Penolong : “Tidak sus tapi saya coba tanya ke korbannya dulu.”

(si penolong menghampiri korban)


Penolong : “Dek kamu bawa KTP, boleh saya pinjam dulu untuk administrasi?
Kamu bawa hp atau tidak ? Nanti saya akan mengabari keluargamu”

Pasien : “Di tas pak” (dengan suara lemas).

Kemudian si penolong mengurusi registrasi si korban dan menghupakngi keluarga


klien. Sementara itu, perawat dan dokter sedang menangani korban kecelakaan
tadi.

Perawat 2 : “Dek-dek bisa dengar saya ?”

Pasien : “aduh sakit sus”

Perawat 2 : “yang sakit sebelah mana dek ?”

Pasien (menggerakkan bagian yang sakit.)

Perawat 2 : “pusing tidak dek ?”

Pasien : “pusing sus”

Setelah penolong menghupakngi keluarga, Keluarga pasien pun tiba di Rumah sakit

Bapak. : “sus anak saya tadi kecelakaan dan dibawa ke rumah sakit. Pasien
dengan nama ?” (dengan ekspresi yang panik)

Perawat 1 : “disebelah sana pak, mari saya antarkan”

Perawat 1 pun mengantarkan bapak pasien menuju bad tempat anaknya

dirawat

perawat 1 : “ Ini pak, anak Bapak ada di dalam”


Bapak : “ Oh iya, makasih sus”
Perawat 1 : “ Iya pak, sama-sama”

Sang bapak pun segera mempakka sampiran dan menjumpai anaknya terbaring
tak berdaya di atas tempat tidur
Bapak : “ Ya Allah nak...... mengapa bisa sampai seperti ini ?,
Dimana yang sakit nak?”
Pasien. : “ Kaki pak, sama pusing”
Bapak. : “ kamu sudah diperiksa sama dokter belum
nak?”
Pasien. : “ Sudah pak”
Bapak : “ Terus apa katanya dokter?”
Pasien. : “ Gak tau pak”

Ditengah perbincangan, perawat datang ke ruangan pasien

Perawat 2 : “ Permisi pak, saya izin mau menanyai adeknya sebentar ya


Pak”
Bapak ; “ Iya sus, silahkan”
Perawat 2 : “Gimana dek ada yang dikeluhkan lagi ?”
Bapak : “dada saya terasa sesak sus ”
Perawat 2 :“ Kalau begitu saya pasangkan oksigen dulu ya, biar nafasnya lancar.”
Pasien ( Menganggukan kepala)

Perawat memulai tindakan pemberian oksigen pada pasien

Bapak : “ nak dadamu sesak juga ?” (Sang Bapak kaget)


Pasien ( Menganggukkan kepala)
Bapak : “ Ini kenapa ya sus, kok dada anak saya sesak? Padahal
kan anak saya tidak punya riwayat sakit asma”
Perawat 2 : “ Mungkin anak bapak mengalami syok, sehingga dadanya terasa sesak”
Bapak : “ pakkannya tadi katanya anak saya sudah diperiksa sama Dokter,
hasilnya gimana ya sus?”
Perawat 2 : “ Oh itu, nanti bapak akan dijelaskan secara langsung oleh dokter bapak”
Bapak : “ O begitu ya sus”
Perawat 2 : “ Iya bapak, kalau begitu saya permisi dulu ya pak, kalau paktuh sesuatu
bisa panggil kami di ruang perawat ya pak”
Bapak : “ Baik sus”
Perawat 2 : “ Mari pak, permisi”
Bapak : “ Oh iya, silahkan”

Perawat kembali ke ruang perawat dan bapak pasien tetap menunggu pasien di
samping tempat tidur pasien. Setelah beberapa menit kemudian, seorang perawat
datang kembali.
Perawat 1 : “ Permisi pak, Bapak diminta untuk menemui dokter sekarang pak
Bapak : “ Iya sus, terus anak saya sama siapa
sus?”
Perawat 1 : “ bapak silahkan temui dokter dulu, anaknya biar saya yang menjaga”

Di ruang jaga bapak pasien bertemu dengan Dokter yang berjaga di IGD
Dokter : “ Keluarga dari Saudari nu ya pak”
Bapak : “ Iya dok, bagaimana dengan anak saya dok?”
Dokter : “ Silahkan duduk dulu pak, saya akan menjelaskan tentang
keadaan anak bapak
Bapak : ” Iya dok” (sambil duduk)
Dokter : “ begini pak Ini sepertinya ada gangguan pada tulang di bagian kaki
Saudari Isti, dan sejak tadi dia mengeluhkan pusing, jadi untuk
mengetahui keadaan tulang di bagian kakinya kita sebaiknya melakukan
rogten terlebih dahulu dan juga sebaiknya kita melakukan CT Scan untuk
mengetahui keadaan dari bagian dalam kepala anak bapak
Bapak. : “ Memangnya kalau tidak dilakukan itu kenapa ya dok?”
Dokter : “ Jika tidak dilakukan rogten dan CT scan, kita tidak
mengetahui keadaan pastinya, jadi kita tidak bisa mengambil tindakan
selanjutnya”
Bapak : “ Kalau saya pikirkan terlebih dahulu bagaimana dok?”
Dokter : “ Iya pak silakan, tetapi saya mohon bapak segera
memberikan keputusan agar kami bisa melakukan tindakan selanjutnya”
Bapak : “ Baik dok, kalau begitu saya permisi dulu”
Dokter : “ Oh iya pak, silahkan”

Sang bapak pun kembali menuju ruangan pasien


Perawat 1 : “ pak, bagaimana anaknya ?”
Bapak : “ Eh suster, tadi kata dokter sebaiknya dilakukan rogten dan CT scan
pada anak saya, tapi kok saya nggak yakin ya sus?”
Perawat 1 : “ Memang sebaiknya dilakukan itu pak, agar bila terjadi sesuatu bisa
segera diketahui dan ditangani, bagaiamana pak apa ada yang kurang
jelas?”

Bapak : “ Tapi itu nanti beresiko atau tidak ya sus?”

Perawat 1 : “ InsyaAllah tidak apa-apa pak”

Bapak : “ Oh ya ya ya, makasih ya sus informasinya”

Perawat 1 : “ Iya, pak sama-sama, mari pak”

Bapak : “ Iya sus”

Setelah mendapat informasi dari perawat, Bapakpun yakin dengan keputusan yang
akan diambilnya, dan menuju ruang dokter untuk konfirmasi

Dokter : “ Bagaimana pak?”

Bapak : “ Setelah saya pikir-pikir saya setuju bila anak saya

dirogten dan di CT scan”

Dokter : “ Baiklah kalau begitu Bapak bisa men andatangani surat

persetujuan tindakan”

Bapak : “ Iya dok, saya tanda tangan dimana?”


Dokter : “ Ini silahkan Bapak baca terlebih dahulu , kemudian tanda tangan di
sebelah sini”

Kemudian Sang Bapak kembali ke kamar pasien , setelah beberapa saat kemudian
datanglah seorang perawat.

Perawat 2 : “ Permisi pak, Dek ini mau dilakukan rogten, ini adek mau saya antarkan
ke ruang radiologi, sebelumnya perhiasannya dan jamnya dilepas dulu ya,
biar dibawa Bapaknya dulu”

Pasien (menganggukan kepala)

Perawat 2 : “ Mari dek saya antarkan”

Pasien : “Iya sus”

Dan akhirnya Isti pun dibawa ke ruang radiologi untuk diakukan rongten. Dari
hasil rogten diketahui bahwa pasien mengalami patah tulang, dan harus di rawat
inap untuk segera dilakukan operasi.

Anda mungkin juga menyukai