15. plester selang penghubung antara dada Mengamankan selang dada ke system
dan selang drainase drainase dan mengurangi resiko kebocoran
udara yang disebabkan oleh lepasnya system
kedap udara
16. periksa petensi ventilasi udara system Memungkinkan udara yang tertahan ke luar
a. ventilasi water – seal harus bebas sumbatan ke atmosfir. Memberikan factor keamanan
b. ventilasi bilik control penghisapan harus adanya tekanan negative berlebihan ke dalam
tanpa sumbatan, saat memakai penghisap ke dalam atmosfir
c. system waterless mampunyai katup tanpa
penutup
17. gulung kelebihan selang pada tempat tidur Mencegah kelebihan selang menggantung di
klien. Ikat dengan karet gelang dan peniti atau tepi tempat tidur pada loop dependen.
klem system Drainase dapat tertumpuk dalam loop dan
menyambut system drainase
18. atur selang untuk menggantung dalam Meningkatkan drainase
garis lurus dari atas tempat tidur ke bilik
drainase
19. bila selang dada mengalirkan cairan tandai Memberikan dasar untuk pengkajian kontinu
tanggal, waktu, (mis., 0900) pada permukaan tipe dan kuantitas drainase.
bilik drainase yang menandakan dimulainya
drainase.
Memungkinkan ketepatan waktu & efesiensi
Pengkajian pascaoperasi dilakukan setiap 15 penghitungan jumlah drainase dari selang
menit selama 2 jam pertama. Interval dada. Drainase ditandai pada periode spesifik
pengkajian ini kemudian diubah berdasarkan & didokumentasikan pada catatan perawat
status klien dan lembar masukan & haluaran
23. lepaskan sarung tangan dan buang alat Mencegah kontaminasi alat secara tak
yang telah digunakan, kotor. disengaja
Kewaspadaan Perawat
Klien dengan hemotorak, yang juga dalam terapi antikoagulan, mungkin mengharuskan
dilakukan penurunan atau penghentian terapi antikoagulan sampai hemotorak teratasi atau
terkontrol.