Anda di halaman 1dari 5

Langkah – langkah Rasional

15. plester selang penghubung antara dada Mengamankan selang dada ke system
dan selang drainase drainase dan mengurangi resiko kebocoran
udara yang disebabkan oleh lepasnya system
kedap udara
16. periksa petensi ventilasi udara system Memungkinkan udara yang tertahan ke luar
a. ventilasi water – seal harus bebas sumbatan ke atmosfir. Memberikan factor keamanan
b. ventilasi bilik control penghisapan harus adanya tekanan negative berlebihan ke dalam
tanpa sumbatan, saat memakai penghisap ke dalam atmosfir
c. system waterless mampunyai katup tanpa
penutup
17. gulung kelebihan selang pada tempat tidur Mencegah kelebihan selang menggantung di
klien. Ikat dengan karet gelang dan peniti atau tepi tempat tidur pada loop dependen.
klem system Drainase dapat tertumpuk dalam loop dan
menyambut system drainase
18. atur selang untuk menggantung dalam Meningkatkan drainase
garis lurus dari atas tempat tidur ke bilik
drainase
19. bila selang dada mengalirkan cairan tandai Memberikan dasar untuk pengkajian kontinu
tanggal, waktu, (mis., 0900) pada permukaan tipe dan kuantitas drainase.
bilik drainase yang menandakan dimulainya
drainase.
Memungkinkan ketepatan waktu & efesiensi
Pengkajian pascaoperasi dilakukan setiap 15 penghitungan jumlah drainase dari selang
menit selama 2 jam pertama. Interval dada. Drainase ditandai pada periode spesifik
pengkajian ini kemudian diubah berdasarkan & didokumentasikan pada catatan perawat
status klien dan lembar masukan & haluaran

Menjamin deteksi dini komplikasi

Tandai waktu dan tingkat drainase pada strip


kalibrasi secara periodic
20. urut atau pencet selang dada hanya bila
ada indikasi:
a. selang dada mediastinal pascaoperasi Pemijatan selang masih controlversial dan
dimanipulasi bila pengkajian keperawatan harus dilakukan hanya bila kebijakan rumah
menandadakan obstruksi pada drainase sakit mengizinkan dan ada pesanaan dokter
sekunder terhadap bekuan atau debris pada (Phipps et al, 1991; Johanson et al, 1988).
selang. Pemijatan menimbulkan tingkat tekanan
negative tinggi dan mempunyai potensi
penarikan jaringan paru atau pleura ke dalam
lubang drainase selang dada (Duncan,
Erickson, dan Weigel, 1987)
21. berikan dua shodded hemostat untuk tiap Selang dada diklem ganda dalam situasi
selang dada. Shodded hemostat biasanya khusus
dilekatkan ke bagian atas tempat tidur klien
dengan plester perekat atau klem pada
pakaian klien selama ambulasi.
a. untuk mengkaji adanya kebocoran udara
(lihat table 6)
b. untuk mengosongkan atau mengganti botol
atau bilik penampung (Farley, 1988).
Prosedur ini dilakukan hanya oleh dokter atau
perawat yang telah menerima pelatihan
prosedur
c. untuk mengganti system sekali pakai ambil
system baru yang siap untuk dihubungkan
sebelum mengklem selang, sehingga
pemindahan dapat cepat dan system drainase
dibentuk kembali
d. untuk mengkaji apakah klien siap untuk
dilepaskan dari selang dada. Tindakan ini
dilakukan dengan pesanan dokter (Farley,
1988). Pada situasi ini, perawat harus
memantau klien terhadap pembentukan
pneumotorak ulang (lihat table 6)
22. bantu klien kembali ke posisi yang Mengurangu ansietas klien dan meningkatkan
nyaman kerja sama

23. lepaskan sarung tangan dan buang alat Mencegah kontaminasi alat secara tak
yang telah digunakan, kotor. disengaja

24. cuci tangan Mengurangi penyebaran mikroorganisme

25. catat prosedur dan pengkajian Mendokumentasikan prosedur dan respons


kardiopulmonal klien klien

Kewaspadaan Perawat
Klien dengan hemotorak, yang juga dalam terapi antikoagulan, mungkin mengharuskan
dilakukan penurunan atau penghentian terapi antikoagulan sampai hemotorak teratasi atau
terkontrol.

Sistem Dua Botol


Pada system dua botol (lihat gambar 19-5), botol pertama adalah sebagai wadah
penampung, dan yang kedua bekerja sebagai water seal. Pada system dua botol, penghisapan
dapat dilakukan pada segel botol dalam air dengan menghubungkannya ke ventilasi udara.

Sistem Tiga Botol


Pada system tiga botol, botol control penghisapan ditambahkan ke system dua botol (lihat
gambar 19-5). Ini cara yang paling aman untuk mengatur jumlah penghisapan. Botol ketiga
disusun mirip dengan botol segel dalam air.
Pada system ini, yang penting kedalam selang di bawah air pada botol ketiga dan bukan
jumlah penghisap di dinding yang menentukan jumlah penghisapan yang diberikan pada
selang dada. Jumlah penghisap di dinding yang diberikan pada botol ketiga harus cukup untuk
menciptakan putaran lembut gelembung dalam botol. Gelembung kasar menyebabkan
kehilangan air, mengubah tekanan penghisap dan meningkatkan tingkat kebisingan dalam unti
pasien.
Untuk memeriksa patensi selang dada dan fluktuasi siklus pernapasan, penghisap harus
dilepaskan saat itu juga.

Unit Drainase Sekali Pakai


Pandangan system drainase selang dada sekali pakai, dalam prinsip fisiologis, rangkaian
botol yang digambarkan di atas (gambar, 19-6). Beberapa nama baru termasuk Pleur-evac
(Deknatal Division, Fall River, MA), Atrium Compact (Atrium Medical Crop, Hollis, NH),
ConMed Pleura – Gard (Con Med Corp., Utica,NY), Emerson 550 (Emerson Co., Cambridge,
MA), dan Thora – Klex (Davol Inc., Cranston, RI). Perbedaan utama antara produk tersebut
adalah metode dimana system drainase selang dada mencapai segel pleural.

Pompa Penghisap Pleural Emerson


Sebuag pompa penghisap yang umum digunakan sebagai pengganti penghisap di dinding
adalh pompa penghisap Pleural Emerson. Ini dapat dirangkai menggunakan system dua atau tiga
botol. Sebaliknya pada unit dinding, knop control tekanan di depan pompa mengontrol
penutupan hisapan, jumlah tekanan dicantumkan pada cakra angka penghisap.

Indikasi Pemasangan Selang Dada


Bila cedera, pembedahan atau gangguan lain pada integritas paru dan rongga dada terjadi,
pemasangan selang dada diperlukan (Tabel 19-9). Selang dada adalah drain. Tujuannya adalah
untuk membuang udara, cairan, atau darah dari area pleural, untuk mengembalikan tekanan
negative pada area pleural, untuk mengembangkan kembali paru yang kolaps atau kolaps
sebagian, dan untuk mencegah refluks drainase kembali ke dalam dada.

Anda mungkin juga menyukai