Anda di halaman 1dari 2

SOP DOA

A. Pengertian

Doa merupakan suatu media komunikasi antara seseorang dengan sang Khalik (tuhan)
dalam rangka memohon dan meminta hajat hidup di dunia maupun di akhirat, mengeluh,
dan mengadu atas permasalahan hidup yang dihadapi, atau bentuk ketergantungan
seseorang hamba yang lemah dan hina kepada Allah SWT (Tuhan yang Mahaperkasa dan
Mahamulia).

B. Tujuan

Pemberian terapi doa sebagai salah satu terapi psikoreligius merupakan terapi modalitas
yang dapat dilakukan sebagai terapi tambahan atau komplementer. Menurut Hawari
(2008), terapi psikoreligius dapat membangkitkan harapan (hope), rasa percaya diri (self
confidence) dan keimanan (faith) pada diri seseorang.

C. Indikasi

Tidak ada indikasi yang ditentukan untuk melakukan terapi doa. Namun ada literatur
menyebutkan bahwa indikasi terapi doa, yaitu pada kasus penyakit terminal (White et al,
200 : 345). Selain itu dapat juga digunakan pada kasus-kasus psikoneuroimunologi,
seperti kanker, penyakit koroner dan penyakit autoimun (Lorentz, 2006).

D. Kontraindikasi

Kontraindikasi untuk terapi doa, yaitu penyakit psikiatri (Ernst et al, 2007: 163). Penyakit
psikiatri merupakan penyakit di mana keadaan mental pasien mengalami gangguan
sehingga kesadaran dan kepercayaan terhadap Tuhan menjadi tidak efektif.

E. Prosedur
Persiapan
1. Persiapan perawat
a) Lakukan pengkajian: baca catatan keperawatan dan medis
b) Rumuskan diagnosa terkait
c) Buat perencanaan tindakan
d) Kaji kebutuhan tenaga perawat, minta perawat lain membantu jika perlu
e) Cuci tangan dan siapkan alat
2. Persiapan klien
a) Pastikan identitas klien
b) Kaji kondisi klien
c) Jelaskan maksud dan tujuan
d) Jaga privasi klien
e) Pasien dipersilahkan duduk
3. Cara kerja
a) Tumbuhkan niat dalam diri untuk minta disembuhkan oleh Tuhan
b) Rilekskan tubuh, kendorkan dari mulai kaki hingga kepala, jangan ada ketegangan
otot
c) Lakukan tahap kesadaran sebagai hamba: sadari keluhan yang dirasakan, amati
keluhan itu, ikuti dengan kesadaran bahwa kita lemah, tidak berdaya dan tidak
memiliki kemampuan apa-apa
d) Lakukan tahap penyadaran akan kekuasaan Tuhan: sadari kebesaran Tuhan, lihat
alam semesta, bagaimana Tuhan menggerakkan alam ini, menghidupkan alam ini,
Tuhan yang memberi hidup dan memberi mati, Tuhan yang memberi sembuh dan
memberi sakit
e) Lakukan tahap komunikasi sebagai bagian penting dari proses terapi, tahap ini
dapat berbentuk:
1) Ungkapkan seluruh keluhan yang dirasakan kepada Tuhan
2) Ungkapkan segala yang dipikirkan dan apa yang menjadi kekhawatiran
kepada Tuhan
3) Memohon kesembuhan kepada Tuhan
4) Tetap relaks dan masih pada posisi memohon kepada Tuhan
5) Pasrah kepada Tuhan disertai dengan keyakinan bahwa Tuhan menjawab doa
yang dipanjatkan(Menunggu jawaban doa, diam namun tetap ingat memohon
kepada Tuhan)
4. Evaluasi
a) Evaluasi respon pasien
b) Simpulkan hasil kegiatan
c) Berikan reinforcement positif
d) Lakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
e) Akhiri kegiatan dengan cara yang baik

Anda mungkin juga menyukai