Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sering kali pada saat pasien mengeluh sesak napas, maka secara
otomatis yang terpikir adalah pemberian oksigen. Tanpa memandang
”sebetulnya” perlu atau tidaknya tindakan tersebut dilakukan. Jikapun
perlu metoda apa yang diperlukan dan berapa banyak kadar yang harus
diberikan. Oksigen (O2) merupakan salah satu komponen gas dan unsur
vital dalam proses metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan
hidup seluruh sel tubuh. Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara
menghirup udara ruangan dalam setiap kali bernapas. Penyampaian O2 ke
jaringan tubuh ditentukan oleh interaksi sistem respirasi, kardiovaskuler
dan keadaan hematologis.
Pemberian oksigen pada pasien perlu mendapat perhatian khusus
karena pada pemberian yang tidak tepat dapat menimbulkan efek yang
tidak diharapkan seperti depresi pernapasan atau keracunan O2. Cara yang
tepat pemberian oksigen adalah didasarkan pada hasil pemeriksaan analisa
gas darah (AGD) melalui penghitungan dengan menggunakan rumus.
Melalui penghitungan ini dapat ditentukan banyaknya/konsentrasi oksigen
yang diberikan serta dapat memilih alat yang dipakai dalam pemberian
oksigen. Artikel ini akan membahas mengenai terapi oksigen secara
praktis.
Menurut Kusnanto (2016) menyatakan sungkup muka sederhana
(simple face mask) adalah pemberian oksigen dengan cara menempatkan
masker pada muka pasien, hasilnya akan meningkatkan volume
tampungan oksigen yang lebih besar daripada ukuran tampungan anatomis
saluran nafas yang terbatas.
Sungkup muka (masker) sederhana memberikan oksigen jangka
pendek, kontinyu yang diberikan dari tingkat rendah sampai sedang.

1
Aliran oksigen yang diberikan sekitar 5-8 liter/menit dengan konsentrasi
oksigen antara 40-60%.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari sungkup muka sederhana?
2. Apa tujuan dari sungkup muka sederhana?
3. Apa indikasi dari pemberian sungkup muka sederhana?
4. Apa kontraindikasi dari pemberian sungkup muka sederhana?
5. Apa saja hal – hal yang harus diperhatikan dalam pemberian sungkup
muka sederhana?
6. Apa saja persiapan yang harus dilakukan dalam pemberian sungkup
muka sederhana?
7. Bagaimana prosedur yang harus dilakukan dalam pemberian sungkup
muka sederhana?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari sungkup muka sederhana.
2. Mengetahui tujuan dari sungkup muka sederhana.
3. Mengetahui indikasi dari pemberian sungkup muka sederhana.
4. Mengetahui kontraindikasi dari pemberian sungkup muka sederhana.
5. Mengetahui hal – hal yang harus diperhatikan dalam pemberian
sungkup muka sederhana.
6. Mengetahui persiapan yang harus dilakukan dalam pemberian sungkup
muka sederhana.
7. Mengetahui prosedur yang harus dilakukan dalam pemberian sungkup
muka sederhana.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Terapi O2 merupakan salah satu dari terapi pernafasan dalam
mempertahankan oksigenasi jaringan yang adekuat. Terapi oksigen
merupakan tindakan keperawatan dengan cara memberikan oksigen kedalam
paru melalui sarulan pernafasan dengan menggunakan alat bantu oksigen.
Pemberian oksigen pada pasien dapat diberikan melalui tiga cara yaitu:
melalui kanula nasal, kateter nasal, masker dengan tujuan memenuhi
kebutuhan oksigen dan mencegah terjadinya hipoksia (Andarmoyo, 2012
dalam Pamungkas, 2015).
Menurut Kusnanto (2016) menyatakan sungkup muka sederhana
(simple face mask) adalah pemberian oksigen dengan cara menempatkan
masker pada muka pasien, hasilnya akan meningkatkan volume tampungan
oksigen yang lebih besar daripada ukuran tampungan anatomis saluran nafas
yang terbatas.
Simple face mask memiliki lubang ventilasi dikedua sisi untuk
mempertahankan volume ruang udara dan tempat lewatnya udara ekspirasi.
Masker sederhana ini tidak mempunyai katup atau kantong udara. Masker
harus dipasang dengan benar sehingga menutup hidung, mulut dan dagu.
Tekan bagian logam fleksibel pada daerah hidung sehingga bentuk masker
sesuai dengan bentuk hidung pasien, agar bisa menutup dengan baik dan
mencegah gas keluar dari masker.
Sungkup muka (masker) sederhana memberikan oksigen jangka
pendek, kontinyu yang diberikan dari tingkat rendah sampai sedang. Aliran
oksigen yang diberikan sekitar 5-8 liter/menit dengan konsentrasi oksigen
antara 40-60%. Berikut ini adalah aliran FiO2 yang dihasilkan masker
sederhana :

3
5-6 liter/menit : 40 %
6-7 liter/menit : 50 %
7-8 liter/menit : 60 %

B. Tujuan
Tujuan dari pemberian terapi oksigen menurut Alimul & Uliyah,
(2005) dalam Pamungkas, Istiningtyas, Wulandari. (2015) adalah untuk :
1. Memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh.
2. Mencegah terjadinya hipoksia
3. Untuk menurunkan kerja nafas dan menurunkan kerja miokard
4. Untuk mengatasi keadaan hipoksemia sesuai dengan hasil analisa gas
darah

C. Indikasi
Pemberian O2 dengan sungkup sederhana di indikasikan untuk pasien
yang mengalami kondisi seperti nyeri dada (kemungkinan serangan jantung),
pusing , dan perdarahan ringan. Masker ini hanya dimaksudkan untuk pasien
yang mampu bernafas sendiri, tetapi mungkin memerlukan konsentrasi
oksigen yang lebih tinggi sekitar 21 % di banding yang ada di sekitar
(Wikipedia, 25 Juli 2018).

D. Kontraindikasi
Pada pasien dengan retensi CO2 karena akan memperburuk retensi Ni Luh
Suciati, (2010) dalam Pamungkas, (2015)

E. Hal-hal yang harus diperhatikan


1. Amati tanda-tanda vital sebelum, selama dan sesudah pemberian oksigen.
2. Jauhkan hal-hal yang membahayakan misalnya : api, yang dapat
menimbulkan kebakaran.
3. Air pelembab harus diganti setiap 24 jam dan isi sesuai batas yang ada
pada botol.

4
4. Aliran O2 tidak boleh kurang dari 5 liter/menit karena untuk mendorong
CO2 keluar dari masker.
5. Saat pemasangan perlu adanya pengikat wajah dan jangan terlalu ketat
pemasangan karena dapat menyebabkan penekanan kulit yang bisa
menimbulkan rasa phobia ruang tertutup.
6. Memasang kapas kering pada daerah yang tertekan masker dan tali
pengikat untuk mencegah iritasi kulit.
7. Pemberian oksigen harus hati-hati terutama pada penderita penyakit paru
kronis karena pemberian oksigen yang terlalu tinggi dapat menyebabkan
hipoventilasi, hypercarbia diikuti penurunan kesadaran. (Ignatavicius,
2006 & Suzanne, 2008, dalam Setyawan, D., 2014)
8. Pemberian oksigen melalui masker sederhana dan posisi kepala 300
merupakan tindakan yang tepat pada klasifikasi cedera kepala sedang
untuk melancarkan perfusi oksigen ke serebral sehingga membantu
peningkatan status kesadaran. (Suwandewi, 2017)
F. Persiapan
Menurut Kusnanto (2016) persiapan yang perlu dilakukan antara lain :
1. Pasien
Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang dilakukan (bila sadar dan
diatur dalam posisi semi fowler (300-450) atau fowler (450-600).
2. Alat
a. Tabung oksigen dan lengkap dengan nanometer
b. Flow meter dan humidifier
c. Selang, masker/sungkup
d. Catatan dan pulpen

G. Prosedur
Menurut kusnanto (2016) prosedur tindakan pemberian oksigen
melalui sungkup muka sederhana adalah
1. Tahap prainteraksi
a. Melakukan pengecekan program terapi

5
b. Mempersiapkan lingkungan
2. Fase Orientasi
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan tindakan
d. Menjelaskan langkah prosedur
e. Menanyakan kesiapan pasien
3. Fase Kerja
a. Mencuci tangan.
b. Menjaga privasi pasien.
c. Atur posisi dengan semi fowler.
d. Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan,
(umumnya 5-8 liter/menit). Kemudian observasi humidifier pada
tabung air yang menunjukkan adanya gelembung.
e. Tempatkan masker oksigen diatas mulut dan hidung pasien dan atur
pengikat untuk kenyamanan pasien.
f. Periksa kecepatan aliran tiap 6-8 jam, catat kecepatan aliran oksigen,
rute pemberian, dan respon klien.
g. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
4. Fase Terminasi
a. Melakukan evaluasi tindakan
b. Berpamitan terhadap pasien
c. Mencuci tangan
d. Mencatat kegiatan dalam kegiatan keperawatan

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sungkup muka sederhana adalah cara pemberian oksigen melalui
masker. Aliran oksigen yang diberikan sekitar 5-8 liter/menit dengan
konsentrasi oksigen 40-60%. Tujuannya adalah untuk memenuhi
kebutuhan oksigen dalam tubuh, mencegah terjadinya hipoksia,
menurunkan kerja nafas dan miokard, dan untuk mengatasi keaaan
hipoksemia. Pemberian oksigen melalui masker sederhana yaitu pada
pasien yang mengalami nyeri dada (kemungkinan serangan jantung), sakit
kepala.

B. Saran
1. Diharapkan untuk dosen pembimbing dapat memberi kritik dan saran
dalam pembuatan makalah ini agar lebih baik.
2. Diharapkan untuk penulis, dapat mengaplikasikannya kepada pasien.
3. Diharapkan untuk pembaca agar lebih menambah wawasan tentang
tindakan pemberian oksigen melalui sungkup sederhana.

7
DAFTAR PUSTAKA

Alpian, L. 2014. Teknik pemberian oksigen dengan face mask dan nasal kanul.
(online), (www.kompasiana.com, diakses 29 Agustus 2018)
Kusnanto. (2016). Modul pembelajaran pemenuhan kebutuhan oksigen. Surabaya
: Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga.
Tanthony. 2018. Simple face mask. (online), (https://en.m.wikipedia.org, diakses
29 Agustus 2018)
Setyawan, D,. 2014. Terapi oksigen (aliran rendah). (online), (https://
http://nersdody.blogspot.com, diakses 29 Agustus 2018)
Suwandewi, A. (2017). Pengaruh pemberian oksigen melalui masker sederhana
dan posisi kepala 300 terhadap perubahan tingkat kesadaran pada pasien
cedera kepala sedang di RSUD. Healthy-Mu Journal, vol 1(1). 1.
Pamungkas, N. P. 2015. Manajemen terapi oksigen oleh perawat di ruang Instalasi
Gawat Darurat RSUD Karanganyar. (online ),
(http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id, diakses 29 Agustus 2018)

Anda mungkin juga menyukai