Anda di halaman 1dari 4

TUJUAN

Setelah selesai praktik, peserta didik dapat:


1. Menjelaskan fungsi dan cara kerja pompa oli
2. Membongkar dan memasang pompa oli
3. Mengukur celah ujung, celah samping dan celah body
4. Mengukur tekanan pelumasan
B. ALAT DAN BAHAN
1. Tool box 1 set
2. Feeler gauge
3. Oil pressure gauge
4. Engine stand
5. Nampan
6. Kain majun
C. KESELAMATAN KERJA
1. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
2. Hindari tindakan yang dapat mengganggu keselamatan kerja
3. Pada saat memasang oil pressure gauge jangan sampai ulirnya miring
4. Segera bersihkan tempat kerja jika terdapat oli yang tercecer
D. DASAR TEORI
Sistem pelumasan berfungsi untuk:
1. Sebagai pelumasan yaitu minyak pelumas atau oli akan membentuk oil film
antara komponen-komponen yang bergerak untuk menghindari kontak langsung
antara dua bagian yang saling bergesekan
2. Sebagai perapat yaitu lapisan oli dapat mencegah terjadinya kebocoran gas
(blow by gas) misalnya perapat antara piston dengan dinding silinder
3. Sebagai pelindung komponen-komponen mesin dari karat
4. Sebagai pendingin yaitu minyak pelumas atau oli akan mengalir di sekeliling
komponen yang bergerak, sehingga panas yang timbul dari gesekan komponen
tersebut akan merambat atau diserap oleh minyak pelumas
5. Sebagai pembersih yaitu kotoran atau bram-bram yang timbul akibat
gesekan, akan terbawa oleh minyak pelumas menuju karter yang selanjutnya akan
mengendap dibagian bawah karter dan ditangkap oleh magnet pada dasar karter
6. Sebagai penyerap tegangan yaitu minyak pelumas menyerap dan menekan
tekanan lokal yang bereaksi pada komponen yang dilumasi, serta melindungi
komponen tersebut agar tidak menjadi tajam saat terjadi gesekan pada bagian-bagian
yang bersinggungan
Salah satu komponen penting dalam sistem pelumasan adalah pompa oli yang berfungsi
untuk memberi tekanan atau mengalirkan oli ke seluruh sistem. Jenis-jenis pompa oli yaitu:
 Pompa oli model external gear
 Pompa oli model internal gear
 Pompa oli model trochoid
E. LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat, bahan dan obyek praktek.
2. Periksa kuantitas dan kualitas minyak pelumas
3. Hidupkan mesin ± 5 menit
4. Lepaskan switch oli, kemudian pasang alat ukur tekanan oli (oil pressure gauge)
5. Hidupkan mesin dan mengukur tekanan oli pada berbagai putaran mesin
6. Keluarkan oli setelah mesin dingin, tampung oli pada tempat yang bersih
7. Lepas karter oli/ bak oli
8. Lepas pompa oli
9. Lepas komponen-komponen pompa oli dan pelajari cara kerjanya

Keterangan :
1) Saringan oli
2) Tutup pompa oli
3) Rotor yang digerakkan
4) Rotor penggerak pompa oli
5) Pen koter
6) Penahan katup pembebas pompa oli
7) Pegas katup pembebas pompa oli
8) Katup pembebas pompa oli

10. Lakukan langkah pemeriksaan :


 Periksa komponen-komponen pompa oli yang dibongkar dari kemungkinan aus atau
cacat
 Periksa katup pembebas dari kemungkinan aus atau tergores dan perhatikan apakah
meluncur dengan halus
 Ukur celah body rotor (Gb. 1)
 Ukur celah ujung rotor (Gb. 2)
 Ukur celah samping rotor (Gb. 3)

11. Rakit kembali komponen pompa oli sesuai kebalikan dari urutan pembongkaran.
12. Pemeriksa kerja pompa oli dengan cara:

 Setelah dirakit, celupkan ujung bagian penghisap pompa ke dalam oli mesin yang
bersih lalu putarkan poros pompa searah jarum jam menggunakan obeng sampai oli keluar
dari lubang outlet
 Tutupi lubang pembuangan oli dengan ibu jari lalu periksa apakah tahanan
perputaran poros pompa bertambah pada waktu diputar lebih lanjut

13. Pasang kembali pompa oli


14. Pasang kembali karter
15. Isi kembali oli kedalam mesin
16. Bersihkan dan rapikan kembali alat dan bahan praktek sesuai tempatnya.

F. HASIL PEMERIKSAAN
 Tekanan pelumasan
No Putaran Hasil Spesifikasi Kesimpulan
pengukuran
1 Stasioner 0,3 kg/cm2
(4,3 psi)
2 3000 rpm 2,5-5 kg/cm2
(36-71 psi)
 Pompa oli
No Pemeriksaan Hasil Spesifikasi Kesimpulan
pengukuran
1 Celah bodi Limit = 0,2 mm
rotor
2 Celah ujung Limit = 0,2 mm
rotor
3 Celah samping Limit = 0,15 mm
rotor

G.

Anda mungkin juga menyukai