PENDAHULUAN
Studi kelayakan selain merupakan salah satu kewajiban normatif yang harus
dipenuhi dan prasyarat untuk memperoleh IUP Operasi Produksi. Sesungguhnya
apabila dipahami secara benar, studi kelayakan merupakan dokumen penting
yang berguna bagi berbagai pihak, khususnya bagi pelaku usaha, pemerintah, dan
investor atau perbankan.
Hal lain yang harus dipahami adalah, studi kelayakan bukan hanya mengkaji
secara teknis, atau membuat prediksi/ proyeksi ekonomis, juga mengkaji aspek
nonteknis lainnya, seperti aspek sosial, budaya, hukum, dan lingkungan. Studi
kelayakan selain berguna dalam mengambil keputusan jadi atau tidaknya
rencana usaha penambangan itu dijalankan, juga berguna pada saat kegiatan itu
jadi dilaksanakan, yaitu:
2) Perencanaan tambang
a. Keadaan awal
b. Keadaan selama penambangan
c. Keadaan pasca penambangan
d. Multiflier effect dari proyek
e. Nilai tambah
f. Manajemen lingkungan
a. Lokasi,
b. Geometri ultimate (batas penggalian, batas penimbunan,
bentuk)
c. Urutan penambangan/penimbunan
d. Rencana produksi keseluruhan (jumlah, mutu, nisbah kupas,
jadwal, umur tambang)
e. Rencana bagan alir
f. Rencana tata letak
g. Rencana interior tambang
h. Rencana alat
i. Rencana jalan angkut
j. Rencana penirisan
9) Rencana Investasi :
Pasal 40
1) Paling lambat pada akhir masa tahap eksplorasi, atau pada setiap
saat, pemegang IUP Eksplorasi dapat melakukan tahapan kegiatan
studi kelayakan pada sebagian atau seluruh WIUP nya setelah
menyampaikan dan disetujuinya laporan eksplorasi lengkap,
laporan RKAB dan RKTTL tahap studi kelayakan oleh pemberi izin.
2) RKAB dan RKTTL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun
sesuai peraturan perundang-undangan, antara lain memuat :
a. Kegiatan yang eksplorasi yang telah dilakukan dan hasil eksplorasi
yang diperoleh.
b. Realisasi pengeluaran biaya yang telah dikeluarkan.
c. Rencana kegiatan pada studi kelayakan, meliputi eksplorasi detail
untuk meningkatkan status sumberdaya dan cadangan, studi
geoteknik, geohidrologi, sampling, analisa contoh, pemboran detail,
evaluasi sumberdaya dan cadangan, pengambilan contoh tanah,
studi dan atau percobaan pengolahan, studi kelayakan, studi amdal
d. Rencana biaya yang akan dikeluarkan pada tahap studi kelayakan
e. jadwal pelaksanaan rencana kegiatan seperti tercantum pada tahap
studi kelayakan;
Pasal 41
Pasal 42
Pasal 43
Pasal 50
Pasal 51
o) hasil studi AMDAL atau UKL-UPL yang telah disetujui oleh instansi
yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
q) Dalam hal wakil dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak hadir, dapat diwakilkan
pada dinas teknis pemerintah provinsi yang membidangi
pertambangan mineral dan batubara.
Pasal 52
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I : PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Maksud dan Tujuan
3. Ruang Lingkup dan Metode Studi
4. Pelaksana Studi
5. Jadwal Waktu Studi
1. Lokasi dan Luas Wilayah Kuasa Pertambangan (KP), Kontrak Karya (KK),
Perjanjian Karya Pengusahaan Batubara (PKP2B) Eksploitasi yang dimohon.
2. Kesampaian Lokasi dan Sarana Perhubungan Setempat
3. Keadaan Lingkungan Daerah,Penduduk, Mata PencaharianPenduduk,
Keadaan Flora, Fauna,Iklim, Sosial Ekonomi dan lain-lain
4. Topografi dan Morfologi
1 . Geologi
a. Litologi
b. Struktur Geologi (Stratigrafi)
c. Geoteknik
2 . Keadaan Endapan
1 . Tata Cara
a. Organisasi
b. Peralatan
c. Langkah-langkah pelaksanaan K-3 Pertambangan
d. Rencana Penggunaan dan Pengamanan Bahan Peledak dan Bahan
Berbahaya lainnnya.
2. Jumlah dan kriteria Tenaga Kerja Tetap dan Tidak Tetap dalam Bentuk Tabel
BAB IX : PEMASARAN
2 . ProspekPemasaran
a . Dalam Negeri
b . Luar Negeri
1 . Investasi
a . Modal Tetap
2) Pembebasan Lahan
b . Modal Kerja
c . Sumber Dana
2 . Analisis Kelayakan
BAB XI : KESIMPULAN
LAMPIRAN
f. Lokasi timbunan waste, tailing dan bahan galian yang belum dapat
dipasarkan.
g. Indeks peta rencana pertambangan
h. Dan sebagainya
5. Peta rencana penambangan dan reklamasi, minimal skala 1 : 20.000,
menggambarkan :
a. Tahapan dan blok-blok yang akan ditambang
b. Tahapan dan blok wilayah yang akan direklamasi per tahun
c. Jalan tambang
d. Lokasi timbunan waste, tailing dan mineral ikutan serta bahan galian
yang belum dapat dipasarkan
6. Desain tambang dan pengolahan (dalam bentuk peta, penampang,
gambar 3 dimensi, sketsa, bagan.