Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan HidayahNya kami
dapat menyelesaikan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Tahun 2018 sebagai acuan pelaksanaan
kegiatan program Demam Berdarah Dengue (DBD).
RUK ini disusun berdasarkan pencapaian program kasus Demam Berdarah Dengue di tahun 2016
sebagai data yang telah dianalisis dan diprioritaskan masalah yang muncul dalam menurunkan
penemuan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Tongas Kabupaten Probolinggo.
Semoga RUK yang kami susun ini bermanfaat untuk kita semua dalam menurunkan kasus Demam
Berdarah Dengue (DBD) diwilayah kerja Puskesmas Tongas Kecamatan Tongas Kabupaten
Probolinggo.
1. LATAR BELAKANG
Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah salah satu masalah kesehatan di indonesia. Sejak
tahun 1968 jumlah kasusnya cenderung meningkat dan penyebaran bertambah luas.
Keadaan ini erat kaitannya dengan peningkatan mobilitas penduduk sejalan dengan
semakin lancarnya hubungan transportasi serta tersebar luasnya virus DENGUE dan nyamuk
penularnya di berbagai wilayah Indonesia.
Penyakit ini merupakan salah satu penyakit menular berbahaya yang penularannya melalui
gigitan nyamul AEDES AEGYPTY.
Nyamuk AEDES AEGYPTY banyak berkembang biak di tempat-tempat yang tergenang air
sehingga penyakit DBD banyak terdapat di musim penghujan dan daerah perkotaan dan
pemukiman kumuh. Biasanya penyakit ini menyerang pada pagi hari dan sore hari.
Prevalensi penyakit DBD lebih banyak dari penderita kepada orang lain yang kondisi
tubuhnya sedang tidak fit.
Di kabupaten Probolinggo menurut laporan dari subdin P2&PL tahun 2016, jumlah kejadian
penyakit DBD pada 33 Kabupaten sebanyak 487 penderita dengan kematian 10 orang (
CFR=2% ). Bila dibandingkan dengan kejadian KLB DBD tahun 2015 jumlah penderita
sebanyak 460 penderita dan jumlah kematian 4 orang ( CFR=0.86%% ), maka terjadi
peningkatan 1% dari KLB DBD.
Di Kecamatan Tongas jumlah kejadian Penyakit DBD tahun 2015 sebanyak 3 penderita
dengan kematian 0, sedangkan tahun 2016 ada peningkatan jumlah kasus DBD 14 penderita
dengan kematian 2 orang.
Desa sumendi dan tongas wetan merupakan desa endemis karena setiap tahun terjadi
kejadian kasus DBD.
Pada tahun 2013 terdapat 11 kasus dan kematian 1 orang, pada tahun 2014 terdapat 23
kasus, pada 2015 terdapat 3 kasus, dan pada 2016 terdapat kasus 14 dan kematian 2 orang.
Penemuan dan penanganan kasus DBD di Kecamatan Tongas sejalan dengan Standar
Pelayanan Minimal ( SPM ) tingkat Puskesmas dilaksanakan untuk menurunkan prevalensi
kasus DBD dan mencegah bertambahnya kasus kematian.
Dari data tersebut menunjukkan bahwa dimasyarakat masih tingginya penularan kusta yang
kemungkinan ada penderita kusta yang terlambat diobati atau bahkan belum mendapatkan
pengobatan, sehingga setiap tahun jumlah penderita kusta baru masih melebihi target
sasaran.
Hali itulah yang melatarbelakangi masih perlunya dilakukan kegiatan kegiatan yang
bertujuan untuk menemukan penderita kusta secara dini agar segera mendapatkan
pengobatan sehingga rantai penularan dapat dihentikan dan tidak terjadi kecacatan pada
penderita kusta.
Rencana Usulan Kegiatan adalah merupakan kegiatan perencanaan yang menampung
berbagai macam kegiatan dan hasil kerja selama 1 tahun serta sebagai bahan untuk
memberikan informasi mengenai kebutuhan anggaran dan kegiatan yang akan dilaksanakan
oleh pengelola program P2 kusta
2. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Tujuan Umum
Untuk menurunkan Prevalensi penyakit DBD di Kecamatan Tongas.
b. Tujuan Khusus
a). Meningkatkan Angka Bebas Jentik.
b). Mencegah terjadinya penularan Kasus DBD.
c). Menentukan jenis tindakan penanggulangan fokus yang akan dilakukan.
3. VISI MISI
Visi :
Budayakan kemandirian masyarakat kecamataan Tongas dalam mengatasi kesehatan jiwa
dan raga
Misi :
1. Meningkatkan cakupan UKP DAN UKM
2. Meningkatkan profesionalisme kerja
3. Mengembangkan inovasi untuk mewujudkan pelayanan yamg bermutu
4. STRATEGI
a. Promotif dengan penyuluhan atau menyebarkan leaflet dan memasang poster
b. Pemeriksaan kontak
c. Refresing petugas dalam pemeriksaan kusta
5. MOTO
Layani segera, Obati sampai tuntas, masyarakat pasti puas
6. YEL YEL
Puskesmas Tongas, saya pasti bisa
Puskesmas Tongas, luar biasa
BAB II
GAMABARAN UMUM
1. BATAS WILAYAH
Kecamatan Tongas merupakan salah satu bagian dari Kabupaten Probolinggo dan terletak di
bagian paling barat dengan luas wilayah sekitar 7.859,700 ha. Secara geografis Kecamatan
Tongas berada pada tempat yang strategis, baik dipandang dari segi pembangunan ekonomi,
pembangunan komunikasi dan perhubungan. Dengan terletak di ketinggian 0-25 m diatas
permukaan laut dengan temperature rata-rata 27 Celcius. Kecamatan Tongas yang masuk
wilayah Kabupaten Probolinggo juga beriklim tropis dan mempunyai 2 (dua) musim yaitu
penghujan dan musim kemarau.
A. Batas Wilayah :
Utara : Selat Madura
Timur : Kecamatan Sumberasih
Selatan : Kecamatan Lumbang
Barat : Kabupaten Pasuruan
B. Luas Wilayah
Secara umum Kecamatan Puskesmas Tongas merupakan dataran rendah dengan
kondisi bervariasi pesisir pantai, persawahan, tegalan, perkarangan dan perkebunan.
Adapun luas wilayah keseluruhan 7.859,700 ha yang secara umum terdiri atas :
1. Tanah sawah : - Irigasi teknis 700,670 ha
- Irigasi ½ teknis 600,250 ha
- Sederhana 25,000 ha
- Tadah Hujan 808,750 ha
2. Tanah Kering : - Bangunan/perkarangan 1002,230 ha
- Tegalan 4096,720 ha
- Tambak 58,500 ha
- Perkebunan 99,000 ha
- Hutan Negara 122,000 ha
- Kuburan 26,450 ha
- Lain-lain 320,130 ha
Lain-lain, 11%
Sawah Tadah Sawah Irigasi
Hujan, 9% 1/2 teknik, 1%
C.Pembagian Wilayah :
Kecamatan tongas terbagi atas 14 desa, dengan jarak bervariasi. Akan tetapi yang
menjadi wilayah kerja Puskesmas Tongas terdiri :
Jumlah Desa :8 desa
Julah Dusun : 37 dusun
Jumlah RW : 60 RW
Jumlah RT : 159 RT
Antar desa tersebut dihubungkan dengan jalan yang bervariasi, lebih kurang 90% jalan
beraspal, 10% berupa jalan dengan pengerasan (makadam) atau berupa jalan tanah biasa.
Meskipun jalan relative bagus namun sulitnya alat transportasi umum yang dapat menembus
desa kecuali ojek (kendaraan roda dua). Hal ini sangat mempengaruhi pola pikir dan
kesadaran diri masyarakat terhadap kesehatan termasuk fasilitasnya, diantaranya prosedur
proses rujukan yang seharusnya dilakukan masyarakat.
2.2 Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk Kecamatan Tongas yang masuk wilayah kerja Puskesmas Tongas
berdasarkan hasil registrasi (pencatatan dan pelaporan dari kecamatan Tongas dalam angka
2015) persebarannya tidak merata dengan kepadatan bervariasi yaitu :
1. Kepadatan Penduduk
Desa Luas (km2) Penduduk Kepadatan
Sumber Kramat 7,95 2.651 339
Wringin Anom 8,57 6.685 724
Tongas Wetan 5,62 6.568 1.087
Curah Dringu 1,12 2244 1.784
Dungun 1,44 2.212 1.483
Bayeman 4,22 6.965 1.510
Sumendi 7,22 6282 801
Sumberejo 7,93 2277 291
2000
1500
1000
500
0
0-4 5-9 15- 20- 25- 30- 35- 40- 45- 50- 55- 60- total
19 24 29 34 39 44 49 54 59 64
Laki-Laki 1476 1428 1368 1478 1406 1598 1416 1437 1198 985 749 579 568
Perempuan 1563 1508 1448 1562 1487 1589 1497 1519 1265 1011 791 612 600
L+P 3059 2936 2816 3040 2893 3187 2913 2463 2463 1969 1540 1191 1168
4000
3500
3000
1000
500
0
SK WA TW CD Dungun Bayemen Sumendi SR
BAB IV
ANALISA MASALAH
Manusia
Methode kurangnya pendekatan pada
Toma & toga
Kurangnya pengetahuan petugas didesa kurang
masyarakat terampil dalam memeriksa
Kurangnya pendekatan
Pada kades dan camat
Menganggap penyakit DBD
panas biasa
Masih
Adanya Kasus
KematianDBD
transportasi
kurang desa siaga tidak jalan
Kurangnya tenaga Terbatasnya
dana
kurangnya pengetahuan
tentang DBD
Sarana Dana Lingkungan