Anda di halaman 1dari 32

Hasil Survey

dalam rangka Prioritas Nasional TA. 2023 —


Fasilitasi Penguatan Respon SPDB Masyarakat
Prov. Banten

Kab. Tangerang, 8 Februari


2023
Tim Downstream
Direktorat Peringatan Dini
Maksud & Tujuan
⭕ Memperoleh gambaran geografis/demografi/social kultural dari
lokasi/wilayah yang akan di lakukan peningkatan kapasitas di Prov
Banten

⭕ Mendapatkan informasi terhadap poin kriteria-kriteria yang telah


ditentukan (16 kriteria) dalam seleksi 3-4 lokasi desa yang akan
diintervensi penguatan kapasitas masyarakat

⭕ Mengidentifikasi kapasitas yang ada (stuktur dan kultur)


Lokasi
Survey

Kab. Serang Kab. Pandeglang

• Ds. Pasauran • Ds. Sukarame


• Ds. Umbul • Ds. Sukajadi
Tanjung • Ds. Teluk
• Ds. Sdamukti
• Ds. Citereup
(Sukarame
bawah)
• Ds. Tamanjaya
Kondisi Pusdalops Serang
Lokasi Pusdalops (Koordinat) -6.112765802669276, 106.1573339079461
• Keaktifan 24/7 • 24/7 , tergabung dalam crisis centre, personil dibagi
menjadi 3 shift dengan rincian personil tiap shift: 5 orang
pusdalops, humas 3 orang dan TRC 10 orang
Dipimpin Oleh Kasie Tanggap Darurat
(call centre Pusdalops 0254-200135)
• EWS yang terintegrasi dengan • WRS New Generation dari BMKG
PUSDALOPS • Intensity meter
• Pola komunikasi dan koordinasi • Menggunakan media whatsapp;
dengan PVMBG dan Tim Siaga/FPRB • Aplikasi Magma sebagai sarana diseminasi informasi
terkait erupsi
• Diseminasi informasi peringatan dini • WAG (belum ada SOP alur informasi resmi)
gunung api ke masyarakat
• Ketersediaan SOP Peringatan Dini • belum ada
Gunung Api
Kondisi Pusdalops
BPBD Kab. Serang
Kondisi Pos Pantau
Gunung Api Anak Krakatau
di Pasauran

Foto di
andika
Kondisi Pusdalops Pandeglang (1)

• Lokasi Pusdalops (Koordinat) • -6.309067118327946, 106.10533508225285


• Keaktifan 24/7 • 24/7; 10 orang dengan 2 PNS dan 8 OS
Menjadi 3 Shift
• EWS yang terintegrasi dengan • EWS pemntauan terintegrasi (Newgent), untuk
PUSDALOPS EWS diseminasi belum ada yang terintegrasi
• Pola komunikasi dan koordinasi dengan • dari BMKG/PVMBG ke BPBD kemudian
PVMBG dan Tim Siaga/FPRB terkait didiseminasikan ke kecamatan melalui WA group
erupsi
• Diseminasi informasi peringatan dini • WA Grup Kecamatan
gunung api ke masyarakat
• Ketersediaan SOP Peringatan Dini • belum ada
Gunung Api
Kondisi Pusdalops Pandeglang (2)

• Sinyal internet • 65 MBPS, Kecepatan paling kecil 10


• Sinyal Radio Dan Repeater • Saat ini dalam keadaan mati ingin melakukan
revitalisasi
• Ketersedian Infrastuktur • 4 Unit PC 3 Laptop 2 Printer 1 Router 1 Genset 1
Kamera 1 GPS 1 Pesawat Radio VHF 1 Pemantau
EWES Gempa 1 TV dan 1 Pesawat Radio UHF
• SDM Pusdalops • Petugas Pusdalops pernah mengikuti Pelatihan
Pusdalops (Analis dan Operator), Pelatihan DMB,
Pelatihan Penyusunan Renkon, Pelatihan Penyusunan
Renops
Kondisi Pusdalops BPBD Kab. Pandeglang
Gambaran 8 Desa
1. Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kab. Serang
1. Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kab. Serang
No Kriteria Keadaan Lapangan
1 Kepadatan Penduduk Terfokus di Pesisir RT 1 (122KK) dan RT 2 (106KK) , RT 3 – RT 12 sudah berada di dataran tinggi
2 Destana Ada (BNPB 2018-2019)
3 Jumlah Penduduk 3.284 jiwa; terdiri dari 1.544 laki laki dan 1.740 perempuan
4 Terkena Landaan Tsunami tinggi air: 3-4m
inundasi: +-150m
5 Permodelan BMKG 0,5 – 4 m
6 Potensi Cascading Hazard • longsoran di jalan menuju TES (mess pemda) dan rob disepanjang pinggir jalan
• longsor terjadi ketika warga sudah berada di TEA
7 Rambu Peringatan Dini dan Papan Informasi sudah ada (dari Provinsi) berupa Papan informasi 6, papan peringatan 5, petunjuk arah 5, titik kumpul 2
8 Tempat Evakuasi
• TES di MES Pemda, dengan perkiraan daya tampung 200KK, lokasi TES 300 sekitar meter dari bibir pantai.
Waktu tempuh sekitar 5-10 menit berjalan dari bibir pantai
• TEA di bangunan SD dengan jarak 2,5km dari bibir pantai waktu tempuh sekitar 10-20 menit berjalan dari
bibir pantai
• akses jalan menuju TES dan TEA cukup baik
9 SOP belum ada SOP Resmi, baru sebatas kebiasaan dan kearifan lokal
10 Alat Komunikasi
 Nelayan menginformasikan gelombang tinggi saat berlayar via hp,
 Media diseminasi tsunami ke warga menggunakan WA dan kentongan,
 Belum tersedia alat komunikasi pendukung di kantor desa (HT, RIG, WRS dsb)
 Terdapat Sirine Tsunami dari BMKG di Desa tetangga (Desa Bulakan, Kec. Cinangka)
 Terdapat Pos Pantau Gunung Anak Krakatau milik PVMBG di Desa Pasauran
11 Jaring Komunikasi WAG (Infokom Kebencanaan, KMSB, HNSI, Siaga Anak Krakatau dsb), belum ada rantai diseminasi resmi dari
desa ke masyarakat
12 Mayoritas Mata Pencaharian • Mayoritas UMKM di sektor pariwisata dan pertanian
• Masyarakat RT 01-02 yang bermukim di pesisir berprofesi sebagai nelayan
13 Organisasi Kebencanaan Berbasis Masyrakat Komunitas Masyarakat Sadar Bencana (KMSB), Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (level Desa), Siaga Anak
Krakatau, Infokom Kebencanaan
14 Mitra Lokal RAPI, ORARI, TAGANA, PMI, Relawan Destana, Relawan Balawista (dibawah Dinas Pariwisata), Kantor SAR
Kramat Watu
15 Penerimaan Desa menurut informasi apparat desa dan pengalaman BPBD Cukup baik (menerima / open) terhadap kegiatan
16 Aksesbilitas jalan baik, hanya perlu dipikirkan lokasi workshop, melihat kapasitas kantor desa yang kurang representatif
2. Desa Umbul Tanjung, Kecamatan Cinangka, Kab. Serang
2. Desa Umbul Tanjung, Kecamatan Cinangka, Kab. Serang
No Kriteria Keadaan Lapangan

1 Kepadatan Penduduk Terfokus di Pesisir


2 Destana Ada (BNPB 2019)
3 Jumlah Penduduk 6.496 Jiwa , dengan Rincian penduduk yang terlanda Tsunami RT 1 – RT 7 sejumlah 1.831 Jiwa / 501KK
4 Terkena Landaan Tsunami tinggi air: 5m
inundasi: 200m
5 Permodelan BMKG 0,5 – 4 m
6 Potensi Cascading Hazard longsoran di jalan dan rob
7 Rambu Peringatan Dini dan Papan Informasi sudah ada (dari Provinsi) papan informasi 1, petunjuk arah 6, titik kumpul 3
8 Tempat Evakuasi
• TES di Masjid di Kp. Bojong Kidul dan sekitar rumah warga dengan perkiraan daya tampung 50KK untuk masjid, lokasi
TES 2km sekitar 30 menit berjalan dari bibir pantai.
• TES di SDN Cikokol lokasi TEA sekitar 3,5km dari bibir pantai, perkiraan daya tampung 300jiwa, waktu tempuh sekitar 45
menit berjalan
• Akses jalan menuju TES (jembatan berlubang dan disangga kayu pohon kelapa) dan TEA kurang baik
9 SOP • belum ada SOP Resmi di Desa.
• SOP pernah disusun dengan Relawan Pattiro namun tidak dipegang oleh aparat desa
10 Alat Komunikasi HP, sirine dengan di amplikasi dengan Mega Phone Masjid Al-Maghfiro, kentongan.

• Nelayan bisa menginformasikan gelombang tinggi saat berlayar via hp
• Belum terdapat alat komunikasi (HT, RIG dsb) di kantor Desa
11 Jaring Komunikasi WAG, belum ada rantai diseminasi ke masyarakat, melalui sirine Masjid dan toa
12 Mayoritas Mata Pencaharian • Masyarakat RT 01-07 yang bermukim di pesisir = nelayan / sekitar 501 KK
• Sedangkan RT 08-23 di daerah dataran tinggi UMKM di sektor pariwisata dan perkebunan
13 Organisasi Kebencanaan Berbasis Masyrakat Komunitas Masyarakat Sadar Bencana (KMSB), Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (level Desa), Kader Mitigasi Bencana,
Kader Sibat PMI, Ibu – Ibu Peduli Bencana dan Relawan PATTIRO Banten
14 Mitra Lokal RAPI, ORARI, TAGANA, PMI-Sibat, Relawan Destana, PATTIRO Banten (kegiatan rutin setiap bulan terkait penanganan
bencana)
15 Penerimaan Desa menurut informasi dan pengalaman BPBD Cukup baik, perangkat desa lebih membutuhkan perbaikan infrastruktur berupa
penerangan jalan
16 Aksesbilitas Jalan Desa Baik, Jalan menuju TES dan TEA Kurang Baik, lokasi workshop di Aula villa
3. Desa Sukajadi, Kecamatan Carita, Kab. Pandeglang
3. Desa Sukajadi, Kecamatan Carita, Kab. Pandeglang
No Kriteria Keadaan Lapangan

1 Kepadatan Penduduk Terfokus di Pesisir


2 Destana Tidak
3 Jumlah Penduduk 3504
4 Terkena Landaan Tsunami 0,5 – 3 m
5 Permodelan BMKG 0,5 – 4 m
6 Potensi Cascading Hazard Pernah mengalami banjir bandang dari Desa lain yang digunakan evakuasi oleh Desa Sukajadi. Kemudian terdampak beberapa wilayah dari Desa
Sukajadi yang terimbas tsunami, namun dampak lainnya yaitu kemacetan yang parah dikarenakan kondisi jalan yang rusak dan sempit. Selain itu
masyarakat hingga saat ini masih mengalami traumatis yang tinggi, bahkan jika mendengar suara sirine ambulans dan sebagainya mereka langsung
mengalami kepanikan
7 Rambu Peringatan Dini dan Papan
Informasi Ada, namun kondisinya telah termakan usia (karat) dan memiliki ukuran yang kecil sehingga kurang dapat menginformasikan dengan baik
8 Tempat Evakuasi Evakuasi dilakukan ke arah hutan dan rumah warga lain yang elevasinya lebih tinggi. Selain itu Desa Sukarame telah memiliki huntap yang juga
dijadikan tujuan evakuasi warga
9 SOP belum ada SOP
10 Alat Komunikasi Whatsapp dan TOA Masjid
11 Jaring Komunikasi Telah tergabung dengan WAG Kebencanaan yang didalamnya terdapat BPBD Pandeglang, Koramil, Puskesmas, Kepolisian dan Kecamatan
12 Mayoritas Mata Pencaharian Mayoritas bermata pencaharian sebagai pedagang, petani dan jasa pariwisata
13 Organisasi Kebencanaan Berbasis
Masyrakat Tidak memiliki organisasi kebencanaan, namun memiliki organisasi yang aktif yaitu organisasi kepemudaan dan kelompok konservasi desa
14 Mitra Lokal Tagana, KSB, Desa Wisata
15 Penerimaan Desa Saat survei, tim disambut dengan Kepala Desa, Sekdes beserta jajaran (lengkap). Kepala Desa beserta jajaran menyambut antusias jika terdapat
penguatan kapasitas respon untuk masyarakat. Hal tersebut salah satunya didasari karena banyaknya usia anak-anak. Balai Desa juga lokasinya menjadi
satu dengan taman kanak-kanak yang secara jarak dari laut hanya berjarak 1,5 km. Kemudian warga telah memiliki kapasitas respon yang baik, salah
satunya dengan berpesan kepada keluarganya dimanapun mereka berada untuk dapat melakukan evakuasi mandiri ke arah Desa Sindang Laut, sehingga
nantinya sekeluarga dapat langsung bertemu di Desa Sindang Laut
16 Aksesbilitas 1. Kondisi jalan telah cukup baik;
2. Jarak dari BPBD Pandeglang yaitu 40,8 km;
3. Waktu tempuh dari BPBD Pandeglang kurang lebih 60 menit;
4. Kondisi jalan dari Desa ke tempat evakuasi sempit dan rusak. Selain itu hanya terdapat 1 akses jalan
4. Desa Sukarame, Kecamatan Carita, Kab. Pandeglang
4. Desa Sukarame, Kecamatan Carita, Kab. Pandeglang
No Kriteria Keadaan Lapangan

1 Kepadatan Penduduk Terfokus di Pesisir


2 Destana Tidak
3 Jumlah Penduduk 5459
4 Terkena Landaan Tsunami 0,5 – 3 m
5 Permodelan BMKG 0,5 – 4 m
6 Potensi Cascading Hazard Mengalami kemacetan saat evakuasi karena kondisi jalan yang rusak, sempit dan tidak memiliki penerangan
7 Rambu Peringatan Dini dan Papan Informasi Telah memiliki rambu arah evakuasi
8 Tempat Evakuasi Pada kejadian tsunami 2018 masyarakat melakukan evakuasi ke Desa sebelah (Sindang Laut) yaitu ke rumah-
rumah warga Sindang Laut yang merupakan satu-satunya tujuan evakuasi warga Sukajadi
9 SOP belum ada SOP
10 Alat Komunikasi Whatsapp
11 Jaring Komunikasi Belum tergabung dengan WA Kebencanaan
12 Mayoritas Mata Pencaharian Mayoritas bermata pencaharian sebagai petani (40%), pedagang (30%), jasa pariwisata (25%) dan nelayan
(5%)
13 Organisasi Kebencanaan Berbasis Masyrakat Tidak memiliki organisasi kebencanaan, namun memiliki Pokmas Desa dan karang taruna
14 Mitra Lokal Wahana Visi Indonesia, Tagana, KSB, Desa Wisata
15 Penerimaan Desa Saat survei, tim diterima oleh Sekretaris Desa beserta jajaran (Kepala Desa berhalangan). Untuk penerimaan
program mereka juga menyambut baik
16 Aksesbilitas 1. Kondisi jalan telah cukup baik;
2. Jarak dari BPBD Pandeglang yaitu 45 km;
3. Waktu tempuh dari BPBD Pandeglang kurang lebih 68 menit; dan
4. Kondisi jalan dari Desa ke tempat evakuasi sempit dan rusak, namun memiliki 3 akses dan 3 tempat evakuasi
(Kampung Susukan, Cibenda dan Karawan Legon)
5. Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kab. Pandeglang
5. Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kab. Pandeglang
Noz Kriteria Keadaan Lapangan

1 Kepadatan Penduduk Terfokus di Pesisir


2 Destana Ada (BNPB 2019)
3 Jumlah Penduduk Kurang Lebih 18000
4 Terkena Landaan Tsunami 0,5 – 3 m
5 Permodelan BMKG 0,5 – 4 m
6 Potensi Cascading Hazard Banjir
7 Rambu Peringatan Dini dan Papan Informasi Telah memiliki rambu arah evakuasi
8 Tempat Evakuasi Evakuasi dilakukan ke arah hutan dan rumah warga lain yang elevasinya lebih tinggi. Selain itu Desa
Sukarame telah memiliki huntap yang juga dijadikan tujuan evakuasi warga
9 SOP belum ada SOP
10 Alat Komunikasi Whatsapp dan EWS Tsunami (BMKG)
11 Jaring Komunikasi Telah tergabung dengan WAG Kebencanaan yang didalamnya terdapat BPBD Pandeglang, FPRB dan Pokja
Relawan Banten
12 Mayoritas Mata Pencaharian 80% mata pencaharian sebagai nelayan
13 Organisasi Kebencanaan Berbasis Masyrakat Sekdes telah tergabung dalam FPRB Pandeglang dan Pokja Relawan Banten. Selain itu Desa juga memiliki
Pokmas
14 Mitra Lokal Harapan Duafa, Dompet Duafa, Wahana Visi Indonesia, KSB, Tagana, Desa Wisata, Kampung KB dan
Syahbandar
15 Penerimaan Desa Kepala Desa beserta jajaran menyambut antusias jika terdapat penguatan kapasitas respon untuk masyarakat
16 Aksesbilitas 1. Jalur bisa diakses mobil;
2. Kondisi Jalan telah cukup baik;
3. 61 Km dari pusdalops BPBD Kabupaten Pandeglang;
4. 1 jam 34 Menit dari BPBD Kabupaten Pandeglang;
5. Kondisi jalan dari desa ketempat evakuasi baik, Mudah secara akses.
6. Desa Citeurep, Kecamatan Panimbang, Kab. Pandeglang
No Kriteria Keadaan Lapangan
6. Desa Citeurep, Kecamatan Panimbang, Kab. Pandeglang
1 Kepadatan Penduduk
Terfokus di Pesisir
2 Destana Ada (BNPB 2019)
3 Jumlah Penduduk 9271
4 Terkena Landaan Tsunami 0,5 – 3 m
menurut kepala desa, tsunami 2018 tidak sampai mengakibatkan kerusakan yang berarti, hanya sedikit di sisi selatan. Gelombang tsunami saat itu tidak
sampai meluber ke jalan raya yang berada dekat dengan pantai
5 Permodelan BMKG 0,5 – 4 m
6 Potensi Cascading Hazard
Banjir rob
7 Rambu Peringatan Dini dan Papan Informasi
Belum Ada (Kades)
8 Tempat Evakuasi
1. pada kejadian tsunami 2018 masyarakat melakukan evakuasi ke ke daerah Cigeulis
2. warga sudah mengetahui harus evakuasi kearah yang lebih tinggi
3. belum memiliki shelter pengungsian
9 SOP 1. Masyarakat sudah tahu secara habit
2. Sop tertulis belum ada
10 Alat Komunikasi
Whatsapp
11 Jaring Komunikasi
1. WA Grup kebencanaan
2. WA RT/RW
3.BMKG
12 Mayoritas Mata Pencaharian
1. Nelayan
2. Petani
3. Wisata
13 Organisasi Kebencanaan Berbasis Masyarakat
Tidak ada organisasi kebencanaan
14 Mitra Lokal
1. PMI
2. TAGANA
3. BPBD
15 Penerimaan Desa
1. Penerimaan dari kepala desa cukup baik
2. Menurut kepala desa, warga akan antusias jika dilakukan pelatihan
3.ketika survei sudah bisa menghadirkan babinsa, PMI, dan NGO
16 Aksesbilitas
1. Jalur bisa diakses mobil;
2. Kondisi Jalan telah cukup baik;
3. 61 Km dari pusdalops BPBD Kabupaten Pandeglang;
4. 1 jam 34 Menit dari BPBD Kabupaten Pandeglang;
5. Kondisi jalan dari desa ketempat evakuasi baik, Mudah secara akses.
7. Desa Sidamukti, Kecamatan Sukaresmi, Kab. Pandeglang
No Kriteria Keadaan Lapangan
7. Desa Sidamukti, Kecamatan Sukaresmi, Kab. Pandeglang
1 Kepadatan Penduduk Terfokus di Pesisir
2 Destana Tidak
3 Jumlah Penduduk 1500 KK atau 6000 Jiwa
4 Terkena Landaan Tsunami 3-5 Meter dengan inundasi 150 Meter
5 Permodelan BMKG -
6 Potensi Cascading Hazard Banjir rob
7 Rambu Peringatan Dini dan Papan Informasi Belum ada (kades)
8 Tempat Evakuasi 1. Jalur evakuasi sudah ada, akan tetapi jalur itu dipakai beberapa desa dan Ketika tsunami 2018 timbul kemacetan
2. belum memiliki shelter pengungsian
9 SOP 1. Masyarakat sudah tahu memahami jalur pengungsian
2. Sop tertulis belum ada
10 Alat Komunikasi 1.Whatsap
2. toa masjid
3. Sirene EWS Tsunami BMKG
11 Jaring Komunikasi 1. WA Grup kebencanaan
2. WA RT/RW
3.BMKG
12 Mayoritas Mata Pencaharian 1. Nelayan
2. Petani
13 Organisasi Kebencanaan Berbasis Masyrakat Tidak ada organisasi kebencanaan tapi ada relawan BPBD dan PMI
14 Mitra Lokal 1. PMI, tapi tidak memiliki program kebencanaan
15 Penerimaan Desa 1. Penerimaan dari kepala desa sangat baik
2. Menurut kepala desa, warga akan antusias menerima pelatihan
3. kepala desa menyatakan dapat merangkul pemuka desa, pemuka nelayan, dan pemuka agama
4. diharapkan berhati-hati dalam penyampaian informasi, dikarenakan masyarakat desa mudah terbawa panik berita hoax
disebabkan trauma tsunami 2018
16 Aksesbilitas 1. Jalur bisa diakses mobil;
2. Jalan sudah bagus;
3. 45 Km dari pusdalops BPBD Kabupaten Pandeglang;
4. 1 jam 10 Menit dari BPBD Kabupaten Pandeglang;
5. lokasi yang disarankan untuk pelaksanaan kegiatan adalah tempat pelelangan ikan
8. Desa Tamanjaya, Kecamatan Sumur, Kab. Pandeglang
8. Desa Tamanjaya, Kecamatan Sumur, Kab. Pandeglang No Kriteria Keadaan Lapangan

1 Kepadatan Penduduk Terfokus di Pesisir


2 Destana 866 KK atau 3500 Jiwa Orang (20% Landaan)
3 Jumlah Penduduk 866 KK atau 3500 Jiwa Orang (20% Landaan)
4 Terkena Landaan Tsunami 3-5 Meter (BPBD) 5-8 Meter (Kepala Desa) inundasi 200 Meter
5 Permodelan BMKG 0,5 – 5 m
6 Potensi Cascading Hazard Material Batu yang dibawa ke daratan
7 Rambu Peringatan Dini dan Papan Informasi Telah memiliki rambu arah evakuasi
8 Tempat Evakuasi Evakuasi dilakukan ke arah hutan dan rumah warga lain yang elevasinya lebih tinggi. Selain itu Desa Sukarame telah
memiliki huntap yang juga dijadikan tujuan evakuasi warga
9 SOP 1. Masyarakat sudah paham jalur pengungsian
2. Sop tertulis belum ada
10 Alat Komunikasi 1. Whatsap
2. sirene
11 Jaring Komunikasi 1. WA Grup Kebencanaan
2. WA RT/RW
3.BMKG
12 Mayoritas Mata Pencaharian 1. Petani (Mayoritas)
2. Nelayan
13 Organisasi Kebencanaan Berbasis Masyrakat Tidak ada organisasi kebencanaan
memiliki relawan BPBD dan PMI
14 Mitra Lokal memiliki Forum PRB
15 Penerimaan Desa 1. Baik
2. Antusias
16 Aksesbilitas 1. Jalur bisa diakses mobil;
2. beberapa ruas jalan berbatu dan berlubang;
3. 109 Km dari pusdalops BPBD;
4. 3 jam 10 Menit dari BPBD;
5. harus mengunakan mobil ranger untuk menuju lokasi .
6. Kondisi jalan desa ke tempat evakuasi tidak bisa akses mobil,
Scoring & Pembobotan Indikator Survey
Umum CasHazard Infra-Kom Masyarakat Aksesibilitas Pusdalops
(20%) (10%) (25%) (25%) (10%) (10%)
• Terkena • Ada Tidaknya • Rambu • Mayoritas mata • Akses menuju • Ada tidak nya
landaan 2018 Hazard lain peringatan dini pencaharian (2) lokasi kegiatan, Pusdalop
(2) yang berpotensi dan papan • Ada tidak nya kemudahan • Operasional
• Terkena bisa informasi lainya organisasi mencapai pusdalop 24/7
landaan berbarengan (2) kemasyarakatan lokasi, kondisi • Ada tidaknya
pemodelan timbulnya • Tempat (2) jalan menuju EWS yang
BMKG (2) dengan evakuasi (2) • Ada tidaknya lokasi, terintegrasi di
• Kepadatan Tsunami atau • SOP (2) mitra lokal (2) keamanan Pusdalop
Penduduk (2) lanjutan (10) • Alat • Tanggapan menuju lokasi, • Pola
• Jumlah komunikasi (2) penerimaan kemudahan komunikasi dan
Penduduk (2) terhadap mendapatkan koordinasi
• Jejaring
program yang fasilitas tempat dengan
• Ada/Tidak nya Komunikasi (2)
sudah dan akan pertemuan, PVMBG dan
Destana (2) tempat acara,
masuk (2) Tim
urusan Siaga/FPRB
pencetakan dsb terkait erupsi
(10)
• Diseminasi
informasi
peringatan dini
gunung api ke
masyarakat
• Ketersediaan
SOP Peringatan
1. Umbul Tanjung (Serang) 7,9
2. Sukarame (Pandeglang) 7,55
Urutan Rekomendasi 3. Sidamukti (Pandeglang) 7,43
Intervensi Desa PN 4. Pasauran (Serang) 7,25

(Berdasar bobot) 5. Sukajadi (Pendeglang) 7,3


6. Tamanjaya (Pandeglang) 6,93
7. Teluk (Pandeglang) 6,85
8. Citeurup (Pandeglang) 6,3
LOKASI FASILITASI
Pasauran, Sukarame dan Sidomukti
Rencana Tindak Lanjut
13-17 Feb (Diputuskan setelah TM)
13-14 Feb
• Penyiapan buku bacaan
• Penyiapan buku panduan
• Penyusunan agenda
• Identifikasi Narasumber
• Susun materi pembekalan

16-18 Feb
• Surat Permintaan Fasda,
• Kriteria, Form Kesanggupan
• Surat narsum dan Fasnas
• Surat Und. Pembekalan

20-22 Feb
23-24 Feb
• Sosialiasasi pembekalan
27 Feb
✳ Bl blokir dibuka, geladi akan dilaksanakan,
maka perlu mengujicobakan sirene yang
akan digunakan, dan merancang protocol
Hal- hal yang diseminasi nya
✳ Melihat kembali pemodelan atyphical
perlu tsunami untuk melihat golden time masing-
diperhatikan masing desa
dalam kegiatan ✳ Diharapkan untuk mengajak peserta BPBD
Kabupaten maupun Provinsi, agar mereka
selanjutnya bisa menduplikasikan kegiatan serupa
✳ Alat transportasi yang digunakan selama
kegiatan sebaiknya mengunakan mobil
ranger, jika Desa Tamanjaya menjadi
pilihan lokasi kegiatan
“Mari bersama-sama
mewujudkan
masyarakat
Tangguh Bencana
demi masa depan
yang lebih baik”

Anda mungkin juga menyukai