Anda di halaman 1dari 42

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kalangsari merupakan salah satu Desa di kecamatan Rengasdengklok yang


termasuk rawan bencana,dan merupakan wilayah kerja UPTD Puskesmas
Kalangsari dan bencana yang sering terjadi salah satunya bencana banjir yang tiap
tahun sering terjadi. Hal tersebut menuntun kita untuk menyikapinya dengan tepat,
sesuai dengan kondisi sumber daya yang tersedia di wilayah kerja puskesmas
Kalangsari

Penanganan atau manajemen bencana, hakekatnya bukan hanya sekedar


memberikan pertolongan dan bantuan kepada para korban manakala terjadi
bencana,akan tetapi harus mencakup keseluruhan, mulai dari kesiapsiagaan dalam
menghadapi bencana, sampai upaya pemulihan dan restrukturisasi akibat bencana.

Sesuai dengan gambaran pada siklus penanganan bencana. Jika disuatu


wilayah tidak terjadi bencana, artinya wilayah tersebut berada dalam tahap pra
bencana, yang harus diisi dengan kegiatan-kegiatan antara lain
Pencegahan,Mitigasi dan Kesiapsiagaan. Pencegahan dilakukan untuk mencegah
semaksimal mungkin agar bencana tidak terjadi. Pada jenis bencana yang tidak
dapat dicegah, di lakukanlah mitigasi, yaitu meminimalisasi dampak atau akibat dari
bencana, sehingga diharapkan kerugiannya akan minimal. Hal tersebut masih harus
diikuti dengan kesiapsiagaan,untuk memastikan bahwa kita tidak dalam kondisi
lengah dalam menghadapi bencana yang sewaktu-waktu terjadi.

Untuk menilai apakah suatu wilayah sudah siap siaga dalam menghadapi
bencana, terdapat beberapa indikator, yang diantaranya adalah Perencanaan, yang
meliputi rencana manajemen bencana, Rencana Kontinjensi, Rencana Operasi dan
Rencana Rehabilitasi. Dari keempat jenis rencana tersebut, rencana kontinjensi
menempati posisi yang sangat strategis, sebab baik atau buruknya rencana tersebut
akan sangat berpengaruh pada aktifitas dalam menjalani fase tanggap darurat
bencana. Kenyataan menunjukan bahwa rencana kontinjensi kurang mendapat
perhatian atau bahkan mungkin kurang dikenal, sehingga penanganan bencana
pada fase tanggap darurat masih terkesan lamban dan kurang terkoordinasikan
dengan baik.

Untuk mengantisipasi respon yang lamban dan kurang terkoordinasi maka


diperlukan rencana kontinjensi sebagai bagian dari kegiatan pra bencana dalam
upaya penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi bidang kesehatan
tingkat Puskesmas Kalangsari.

1
1.2 Gambaran Umum wilayah kerja UPTD Puskesmas Kalangsari

1.2.1 Geografi

Secara geografi wilayah kerja puskesmas Kalangsari terletak pada tabel di


bawah ini.

Tabel 1.2.1

Batas Wilayah dan letak Geografi Wilayah Puskesmas Kalangsari

a. Luas Wilayah 6170 Ha ( 3,5% dari luas Kabupaten


Karawang)

b Wilayah a. 1 Kecamatan
Administrasi b. 3 Desa
c. 22 Dusun 77 Rw.184 Rt

c. Batas Wilayah

Sebelah Utara wilayah kerja puskesmas Tunggak Jati

Sebelah Timur wilayah kerja puskesmas Rengasdengklok

Sebelah Selatan wilayah kerja puskesmas Kutawaluya

Sebelah Barat wilayah kabupaten Bekasi

1.2.2 Topografi
Sebagian besar wilayah kerja puskesmas Kalangsari berbentuk
daratan yang relatif rata dengan variasi antara sebagian bergelombang
antara 0-1200 m diatas permukaan laut dengan kemiringan wilayah 0 – 1%,
22 – 15%,dan di atas 40% Komposisi penggunaan lahan paling banyak
digunakan untuk pertanian padi sawah dan sebagian industry dan gudang

1.2.3 Iklim
Sesuai dengan bentuk morfologinya wilayah kerja puskesmas
Kalangsari merupakan dataran rata dan sebagian dataran rendah dengan
temperature udara rata –rata 0,01 milibar, penyinaran matahari 66% dan
kelembaban nisbi 80%, sampai April bertiup angin Muson Laut dan sekitar
bulan Juni bertiup Angin Muson Tenggara.Kecepatan angin antara 30 – 35
km, lamanya tiupan rata – rata 5 – 7 jam.

1.2.4 Hidrografi

2
Kecamatan Rengasdengklok di batasi oleh Sungai Citarum yang
merupakan pemisah dengan Kabupaten Bekasi. Dan dipotong oleh irigasi
saluran induk Tarum Barat yang dimanfaatkan untuk pengairan
sawah,menambang pasir dan kolam oleh para petani.

1.2.5 Demografi
a. Jumlah penduduk Tahun 2010 : 52.896 jiwa
b. Kepadatan penduduk : 8,543 penduduk/Km2
c. Proporsi laki-laki & Perempuan : Laki-laki 25.890 jiwa
&Perempuan 26.825 jiwa
d. Sex Ratio : 1,43

1.2.6 Pendidikan

Tingkat Pendidikan penduduk di Kecamatan Rengasdengklok, Desa


Kalangsari wilayah kerja UPTD Puskesmas Kalangsari sebagian besar yaitu
SD/MI 22 % tidak tamat, Tamat SD/MI 8 %, Tamat SMP 41 %, Tamat SLTA 24
%, Sarjana 5 % .
Tabel 1.2.6
Jumlah Sarana Pendidikan
Di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kalangsari
Tahun 2015

NO NAMA SEKOLAH Jumlah


1 Taman Kanak-kanak 3
2 Madrasah Ibtidaiyah 6
3 Madrasah Tsanawiyah 6
4 Sekolah Dasar/Sdit 17
5 SLTPN 1
6 SMU Swasta 2
Jumlah 29

1.2.7 Sosial Ekonomi


Sebagian besar KK di wilayah kerja puskesmas Kalangsari Gakin
/miskin 8.855 jiwa dan KK Non Gakin sebanyak 5.314 jiwa yang tersebar di 3
desa wilayah kerja puskesmas kalangsari Kecamatan Rengasdengklok.

1.3 Profil Kesehatan di Wilayah Puskesmas Kalangsari


1.3.1 Data Jumlah Karyawan UPTD Puskesmas Kalangsari
Sumber daya tenaga kesehatan yang ada di puskesmas Kalangsari
yang dapat dimobilisasi meliputi Kepala Puskesmas,Kasubag TU, dokter
fungsional, perawat, bidan puskesmas dan bidan desa, petugas kesling,
surveilans, logistik, obat dan ambulans

Tabel 1.3.1
Data Jumlah Karyawan UPTD Puskesmas Kalangsari

3
Data Karyawan

No Jabatan / Petugas Jumlah PNS PTT Sukwan


1 Ka UPTD Puskesmas 1 Orang 1 - -
2 Ka Subag TU 1 Orang 1 - -
3 BP Umum 2 Orang 1 1 -
4 BP Gigi 2 Orang 1 - 1
5 UKGS 1 Orang - - 1
6 Bidan Koordinator 1 Orang 1 - -
7 Bidan Puskesmas 1 Orang 1 - -
8 Bidan Desa 11 Orang 9 2 -
9 Ptgs Gizi 1 Orang 1 - -
10 P2M, Surveilans 1 Orang 1 - -
11 Promkes,Matra,KesusMata& 1 Orang 1 - 1
12 Kesorga 1 Orang 1 - -
13 Jurim & Bina Jaringan 1 Orang - - 1
14 Petugas Laboratorium 1 Orang - - 1
15 Kesling,Pentor,Petugas BOK 1 Orang 1 - -
16 Pengelola Farmasi 2 Orang 1 - 1
17 Petugas Pendaftaran 1 Orang 1 - -
18 Pet. Lansia 1 Orang - - 1
19 Pet.THT, Jiwa 1 Orang - - 1
20 Graha Semesta 1 Orang 1 - -
21 Petugas Perkesmas 1 Orang - 1
22 Bendahara Barang 1 Orang 1 - -
23 Bendahara Jamkesmas 1 Orang 1 - -
24 Pesuruh 1 Orang - - -
25 P2M / Tb paru,Kusta 1 Orang 1 - -
27 Bidan Poned/Puskesmas 5 Orang 3 2 -

Jumlah 28 3 5

1.3.2 SDM Kesehatan Siaga Benc


1.3.2 SDM Kesehatan siaga Bencana
Sumber daya tenaga kesehatan yang dapat dimobilisasi untuk
kegiatan penanggulangan bencana meliputi seluruh karyawan
puskesmas,dan para kader Bencana.

a. SDM Kesehatan Puskesmas Wanakerta

4
Jumlah tenaga yang dapat dimobilisasi sebanyak 40 orang yang terdiri
dari :
 Dokter Umum : 2 org
 Dokter Gigi : 1 org
 Kesehatan Masyarakat : 1 org
 Perawat D3 : 9 org
 Perawat SPK : 1 org
 Bidan : 18 org
 Sanitarian : 1 org
 Ahli Gizi : 1 org
 Perawat Gigi : 1 org
 Laboratorium : 1 org
 Obat : 1 org
 Sopir Ambulance : I org
1.3.3 Sarana Prasarana Kesehatan di Puskesmas Kalangsari

a. Pelayanan kesehatan dasar


1) Puskesmas DTP & PONED :1
2) Pustu :1
3) Pengobatan Swasta :6
4) Polindes :3

b. Pelayanan kesehatan Rujukan


1) Jumlah RSUD (Sebagai rujukan) :
RSUD karawang tidak berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Kalangsari.

c. Prasarana
1) Ambulans
 Ambulans Puskesmas :1
 Mobil operasional Desa Kalangsari :1
2) Motor dinas :1
3) Mesin penyedot air :1
4) Velt Bed :3
5) Penjernih air :1
6) Generator set :1

1.3.4 Gambaran Derajat kesehatan


a. Data Kematian Bayi
Data Kematian Bayi (AKB ) di wilayah pkm wanakerta pada tahun 2010
sampai dengan bulan Mei 2011 terjadi penurunan, bahkan tidak ada kasus
kematian selama bencana banjir di bandingkan Tahun 2009 dan 2008
Grafik 1.3.4
Data Kematian bayi Puskesmas Kalangsari

5
b. Pola penyakit
Pola penyakit rawat jalan di puskesmas kalangsari tahun 2015 untuk
golongan umur 0 – 4 tahun tiga penyakit terbesar adalah
ISPA,batuk,diare,influenza. Golongan umur 5 – 44 tahun,empat penyakit
terbesar adalah ISPA, batuk gastritis.golongan umur >45 tahun,empat
penyakit terbesar adalah,hipertensi,gastritis,rematik,tukak lambung

1.4 Data Bencana


1.4.1 Daerah Rawan Bencana

Kabupaten Karawang memiliki beberapa daerah rawan bencana salah


satunya bencana banjir yang berada di Kecamatan rengasdengklok. Karena
di lalui aliran sungai citarum Utama dan sungai Irigasi yang berbatasan
dengan kabupaten bekasi. Lokasi bencana banjir sering terjadi di Desa
Kalangsari di dusun sinar sari, dusun wanajaya, jati mulya. mekarsari, didesa
Kalangsuria, Perum pesona sedangkan di Desa Karyasari yaitu dusun bakan
lio,dusun krajan tengah,dan dusun krajan selatan. Dapat di lihat pada tabel
1.4.1 dan peta rawan bencana.

Tabel 1.4.1
Daerah Kerawanan Bencana di wilayah puskesmas Kalangsari
Tahun 2011

NO Desa Dusun Jenis Kerawanan

6
1 Kalangsari Dusun, sinar sari, wanajaya, Banjir
tarikolot, jatimulya, mekarsari
Perum pesona
2 Kalangsuria Dusun, bakan lio, bakan tengah, Banjir, puting bliung
Karajan slatan
3 Karyasari Banjir

1.4.2 Kejadian Bencana


a. Jenis kejadian bencana
Kejadian bencana di wilayah kecamatan Rengasdengklok Puskesmas
kalangsari pada tahun 2010 adalah bencana banjir , kejadian banjir pada
bulan februari – maret karena meluap nya sungai citarum dan aliran
sungai irigasi tirta mulya.
b. Lokasi Bencana
Lokasi bencana banjir tahun 2010 terjadi wilayah rengasdengklok di tiga
Desa yaitu Desa kalangsari di dusun sinar sari, wanajaya. tari kolot. di
Desa Kalangsuria yaitu dusun perum pesona,dusun gambar sari
sedangkan di Desa Karyasari yaitu dusun bakan lio,dusun bakan
tengah,dan dusun bakan jati.
Tabel 1.4.2
Daerah lokasi Bencana banjir di wilayah puskesmas Kalangsari
Tahun 2010

NO DESA DUSUN JENIS BENCANA

1 Kalangsari 1. Sinar sari, wanajaya, Banjir


tarikolot
2 Kalangsuria 2. Perum pesona,
gambarsari
3. Bakan lio, bakan jati Banjir

3 Karyasari Banjir

c. Dampak Bencana Banjir


1) Wilayah Administrasi dan Populasi Terancam
Kejadian bencana banjir pada bulan maret 2010 melanda wilayah
telukjambe barat di tiga Desa. desa parungsari di tiga dusun yaitu
bobojong 42 KK, lewiasem 10 KK, Babakan cebong 22 KK. Desa
Karangligar yaitu dusun pangasinan 24 KK dan dusun Karangligar
31KK. Sedangkan Desa Mekarmulya yaitu mujiah,26 KK, Lewisisir 32
KK, dan leweung kaung 11KK.

Grafik 1.4.2
Jumlah Desa Yang Terkena Bencana Berdasarkan Jenis Bencana
7
Di Wilayah Puskesmas Wanakerta
Kec. Telukjambe Barat
1) Rumah & Sarana Kesehatan Terendam
Banjir bulan Maret merendam +_24 rumah penduduk di tiga Desa.
desa parungsari di tiga dusun yaitu bobojong 42 KK,lewiasem 10
KK,Babakan cebong 22 KK. Desa Karangligar yaitu dusun pangasinan
24 KK dan dusun Karangligar 31KK. Sedangkan Desa Mekarmulya
yaitu mujiah 26 KK Lewi sisir 32 KK,dan leweung kaung 11KK. 32
Sumur yang terendam tidak ada sarana kesehatan yang terendam.

2) Kejadian Luar Biasa & Korban Meninggal


Tidak ada korban meninggal dan kejadian luar biasa (KLB) penyakit
ataupun keracunan makanan selama banjir tahun 2010.

3) Distribusi Penyakit
Data Trend penyakit terbanyak selama bencana banjir di Posko wilayah
Kerja UPTD Puskesmas wanakerta adalah dermatitis (29%) ISPA non
pneumonia (15 %),Gastritis(14%), Influenza (13%),Mialgia,(12%),diare
biasa (5%), hipertensi(8%), dan Pusing/migren (10%).Lampiran 5.

1.5 Peta Geomedik


Peta geomedik ini terdiri dari peta umum, peta sumber daya, peta
kepadatan penduduk, peta bencana, peta resiko / kerawanan, peta
kerentanan / vulnerabilty, peta sarana public service. Gambar selengkapnya
dapat di lihat pada lampiran 1, berikut adalah uraiannya:

1.5.1 Peta umum


Peta umum Kecamatan Telukjambe Barat terdiri dari peta jalan,
sungai dan batas wilayah administrasi . Kecamatan Telukjambe Barat

8
memiliki ruas jalan darat yaitu; jalan antar kecamatan dan desa.,sungai cibeet
dan sungai citarum serta irigasi kali malang.Lampiraan 1,peta 1.5.1

1.5.2 Peta Sumber Daya


a. Peta Tenaga Kesehatan
1) Peta Dokter,Bidan , Kader Siaga Bencana
Puskesmas Wanakerta memiliki tenaga dokter puskesmas yaitu 3 orang,
bidan Desa 11orang dan Kader siaga bencana di tiap Desa.Lampiran 1
peta1.5.2a

2) Peta Bidan
Seluruh Desa di wilayah Puskesmas wanakerta sudah memilik bidan Desa
yang menetap di wilayahnya masing masing.lampiran peta 1.5.2a

b. Peta Sarana Kesehatan


Puskesmas Wanakerta mempunyai peta sarana Kesehatan Baik
swasta yaitu praktek dokter, mantri, dan bidan swasta maupun pemerintahan
walaupun tidak merata tiap daerahnya.Lampiran peta 1.5.2b

1.5.3 Peta Bencana


Kejadian bencana yang terjadi di wilayah telukjambe barat adalah
bencana banjir .kejadian banjir terjadi akibat daerah aliran sungai (DAS)
Citarum dan Cibeet.yang meluap pada bulan maret 2010 selama kurang
lebih 14 hari di tiga Desa.yaitu desa parungsari di tiga dusun yaitu bobojong
42 KK, leuwiasem 10 KK, Babakan cebong 22 KK. Desa Karangligar yaitu
dusun pangasinan 24 KK dan dusun Karangligar 31 KK. Sedangkan Desa
Mekarmulya yaitu mujiah 26 KK, Lewisisir 32 KK, dan leweung kaung 11 KK.
(Lampiran peta 1.5.3)

1.5.4 Peta Risiko


Peta resiko kejadian bencana ini berdasarkan riwayat kejadian
bencana yang pernah terjadi dan potensial bencana yang timbul karena letak
geografis,wilayah puskesmas wanakerta yang di lalui aliran sungai cibeet dan
citarum dan potensi bahan berbahaya dari daerah industri.yaitu banjir di
wilayah Desa Parungsari dusun bobojong, dusun leuwiasem,Babakan
cebong,Desa Karangligar dusun pangasinan,dusun kampek serta resiko
adanya angin puting beliung, Desa Mekarmulya dusun mujiah,dusun
lewisisir,dusun leweungkaung dan Desa Margakaya potensial bencana
industri karena adanya kawasan industri.(Lampiran 1 peta 1.5.4)

1.5.5 Peta Kerentanan / Vulnerability


Peta Kerentanan memberikan gambaran factor – factor yang akan
mempersulit / memperburuk keadaan bila suatu daerah terjadi bencana
banjir. Peta kerentanan ini ditujukan untuk menigkatkan sistem kewaspadaan
dini bagi petugas kesehatan puskesmas wanakerta saat masa tanggap
darurat dan paska bencana. Peta kerentanan ini terdiri dari : peta kepadatan,
peta status PHBS, peta rawan Gizi, Peta kejadian KLB, peta cakupan
imunisasi, peta sanitasi, peta endemis dan potensial DBD, peta pengungsi.

9
a. Peta Kepadatan penduduk
Daerah yang perlu mendapatkan perhatian adalah daerah potensial
bencana dan daerah kepadatan penduduk yang tinggi, Desa
Karangmulya dengan daerah kepadatn tinggi di bandingkan daerah lain
yang kepadatan penduduknya sedang dan sebagian besar wilayahnya
pesawahan. Lampiran 1 peta 1.5.5a

b. Peta Status PHBS


Berdasarkan peta wilayah dengan cakupan PHBS yang kurang maka
daerah potensial bencana yang perlu mendapat perhatian dan
pemantauan saat dan paska bencana adalah desa yang berada di
wilayah dekat aliran sungai baik citarun maupun cibeet. Desa
mekarmulya,di dusun mujiah, dusun leuwisisir, Desa mulyajaya di dusun
Rc guha, Desa parungsari dusun bobojong dan Desa Karangligar di
dusun pangasinan.lampiran 1 peta 1.5.5

c. Peta Rawan Gizi


Peta rawan gizi yang butuh perhatian adalah wilayah desa yang kena
dampak banjir maupun wilayah sekitar. Desa Karangligar dusun
Karangligar. Desa Mulyajaya dusun Ranca julang, Desa Wanajaya di
dusun kirisik dan desa Margakaya dusun cisalak. lampiran 1 peta 1.5.5

d. Peta Kejadian KLB


Kewaspadaan KLB penyakit dan keracunan makanan pada daerah
potensial bencana yang disertai pengungsian terutama pada wilayah
Desa mekarmulya dusun mujiah, Desa Margamulya dusun cibogo ,Desa
Karangmulya dusun calung merupakan daerah KLB Demam
berdarah.Desa parungsari dusun lewiasem yaitu Diare, Desa Mulyajaya
dusun Rc sepat dan Desa Margakaya dusun cisalak yaitu chikungunya,
Desa Wanajaya dusun kaligandu dengan kerawanan penyakit TBC. pada
lampiran 1 peta 1.5.5 d

e. Peta Cakupan imunisasi


Berdasarkan Cakupan imunisasi di wilayah puskesmas Wanakerta di
sepuluh Desa termasuk desa rawan bencana sudah UCI semua,
sehingga target pencapaian UCI Imunisasi Sampai Tahun 2011. Lampiran
1 peta 1.5.5 e

f. Peta sanitasi
Wilayah yang terkena damapak banjir perlu di waspadai mengenai
sanitasi baik rumah,air bersih,jamban sehat,pembuangan air. Desa
parungsari di tiga dusun yaitu bobojong,lewi asem,rengas sepuluh. Desa
Karangligar yaitu dusun pangasinan dan Karangligar. lampiran 1 peta
1.5.5

g. Peta Pengungsi
Wilayah kecamatan telukjambe Barat yang cenderung terjadi
pengungsian adalah Desa Parungsari,Desa Karangligar, Desa

10
Mekarmulya Desa Mulyajaya, dan Desa Wanakerta pada tabel di bawah
ini. lampiran 1 peta 1.5.5g

Tabel 1.5.5.2
Lokasi Evakuasi Pengungsi Korban Bencana Banjir di Wilayah
Kecamatan Telukjambe Barat Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang

NO DESA DUSUN LOKASI PENGUNGSIAN

1 Mekarmulya Dsn Mujiah,Rc 1. Aula Desa Mekarmulya


2. Masjid At taqwa Rc paku
paku
3. Masjid lewisisir
4. SDN II Mekarmulya
Dsn Leuwisisir

2 Parungsari Dsn Bobojong 1. Posko Tanggul


2. Rumah Rt
Dsn Leuwiasem 3. SDN II Parungsari
Dsn Babakan 4. Masjid Al Amin
cebong

3 Karangligar Dsn Pangasinan 1. MTs Miftahul Karangligar


2. Aula Desa Karangligar
Dsn Karangligar 3. Rumah bidan Desa
Dsn Kampek 4. Masjid Kampek

4 Mulyajaya Dsn Rc Guha 1. Rumah Sekdes Mulyajaya


RC Sepat 2. Masjid Jami al mi’raj
3. Aula Desa Mulyajaya

5 Wanakerta Dsn Jatimulya 1. Aula Desa Wanakerta


2. Masjid Jatimulya

1.6 Analisa Resiko Bencana


Berdasarkan hasil penilaian resiko bencana yang sering terjadi di
wilayah Kecamatan Telukjambe Barat adalah Banjir akibat cuaca dan naiknya
aliran sungai citarum maupun cibeet dan terjadi hampir setiap tahun.terutama

11
wilayah desa yang dekat aliran sungai cibeet karena bila curah hujan tinggi di daerah
bogor dan sekitarnya maka aliran sungai cibeet akan meluap, Desa yang terkena
yaitu Desa mekarmulya dusun mujiah, dusun leuwisisir. Desa Parungsari dusun
bobojong dan dusun leuwiasem karena pertemuan aliran sungai cibeet dan sungai
citarum yang cukup luas terkena dampak banjir,dan wilayah sekitar yang sedikit
terkena di Desa Karangligar dusun pangasinan, Desa Mulyajaya Dusun Rc Guha dan
Desa Wanakerta dusun jatimulyadan resiko bencana lain yang mungkin terjadi
adalah industry di Wilayah Desa Margakaya,Desa Margamulya dan sebagian Desa
Wanasari.

Tabel 1.6
PENILAIAN RESIKO BENCANA TAHUN 2010
Puskesmas :wanakerta

Kabupaten : Karawang

Kecelakaan Transportasi/industri
KLB/wabah penyakit menulaar
Banjir(Akibat cuaca ekstrim)

Tanah longsor

Lain - lain
No Variabel
BAHAYA
a.Frekuensi 3 1 1 2
1 b.Intensitas 2 1 1 1
c.Dampak 3 1 2 2
d.Keluasan 3 1 1 1
e.Uluran waktu 3 1 1 1
JUMLAH 14 5 6 7
KERAWANAN
a.Fisik 3 2 1 2
2 b.Sosial 2 1 1 2
c.Ekonomi 2 1 1 2
JUMLAH 7 4 3 6
MANAJEMEN
a.Kebijakan 1 1 3 3
3 b.Rencana kontinjensi 1 3 3 3
c.PSM/LSM 1 1 2 1
JUMLAH 3 6 7 7
TOTAL 24 15 16 20

1.7 Skenario Bencana Banjir


Pengebangan skenario didasarkan bahwa tahun 2010 atau tahun
2011 diperkirakan merupakan jatuhnya siklus banjir lima tahunan yang akan

12
membawa dampak yang lebih besar dari pada kejadian bencana banjir tahun
2009. Beberapa scenario bencana banjir yang mungkin terjadi adalah.

1.7.1 Skenario Terjadi Luapan Sungai Cibeet


Bila terjadi peningkatan curah hujan yang tinggi di daerah Cianjur,Loji
dan Pangkalan maka akan berpengaruh terhadap peningkatan volume air
sungai cibeet. Daerah yang potensial terkena dampak luapan sungai Cibeet
adalah wilayah Desa Wanakerta dusun jatimulya,Desa Mulyajaya dusun Rc
guha, Desa Mekarmulya dusun mujiah,Rc paku dan Lewisisr, Desa
Parungsari Dusun bobojong,dusun leuwiasem,babakan cebong,Desa
Karangligar dusun pangasinan.dusun kampek

1.7.2 Skenario Terjadi Peningkatan Curah hujan yang tinggi


Bila terjadi peningkatan curah hujan yang tinggi dan merata di wilayah
Kabupaten karawang maka salah satunya wilayah Kecamatan Telukjambe
Barat yang di lalui aliran sungai Cibeet dan Citarum karena terjadi pertemuan
aliran di daerah Desa Parungsari dusun bobojong yang berbatasan dengan
wilayah kerja Puskesmas Wadas.

1.7.3 Terjadi Overload Volume air sungai Citarum


Kelebihan volume air sungai Citarum dapat disebabkan oleh tingginya
curah hujan di wilayah purwakarta, Bandung dan sekitarnya, sehingga
volume air di bendungan saguling, cirata dan jatiluhur mengalami
peningkatan yang ekstrim hal ini tentunya akan berdampak menimbulkan
overload volume air sungai Citarum yang bermuara di kabupaten karawang
dan wilayah yang terkena adalah Desa parungsari di tiga dusun yaitu
bobojong,lewi asem,rengas sepuluh. Desa Karangligar yaitu dusun
pangasinan,dusun kampek dan Karangligar.sedangkan Desa Mekarmulya
yaitu mujiah,Lewi sisir,dan leweung kaung.

1.8 Perkiraan Dampak Bencana


Berdasarkan peta resiko bencana , peta kerentanan, hasil analisis
resiko bencana dan scenario yang mungkin terjadi, maka dibuatlah perkiraan
/ estimasi dampak yang mungkin terjadi, diantaranya adalah perkiraan waktu
kejadian, perkiraan daerah yang terkena banjir, perkiraan jumlah pengungsi
dll.

Tabel 1.8
Estimasi / perkiraan Dampak Skenario Kejadian Bencana Banjir Tahun 2010
– 2011
UPTD Puskesmas Wanakerta

NO Uraian Data Dasar Perkiraan Prosentase


Terkena Terkena
Dampak Dampak

13
1 Jumlah Penduduk 52.896 jiwa

2 Desa risiko 10 5 50%

3 Dusun risiko 22 11 56%

4 Pustu 2 1 50%

5 PendudukTerancam 30.230 jiwa 23.122 27%


jiwa

6 Perkiraan 23.122 jiwa 1000 jiwa


pengungsi

7 Perkiraan jmlh rmh 300 rmh 189 rmh


terendam 230 KK

8 Variasi Ketinggian 6 cm – 200 5 – 200


air cm cm

9 Perkiraan lama 14 hari 8 hari


kejadian

10 Perkiraaan puncak Maret 2010


bencana banjir

11 Kematian akibat 0 0
kejadian

12 KLB penyakit saat 0 0


bencana

13 Kerusakan berat 0 0
fasilitas kesehatan

1.8.1 Perkiraan Waktu Kejadian


Perkiraan waktu kejadian banjir di wilayah puskesmas wanakerta
terjadi pada bulan januari,februari maret 2010 dan 2011.

1.8.2 Perkiraan Daerah yang Terkena Banjir

Berdasarkan peta kerentanan bencana dan riwayat kejadian bencana


banjir di wilayah telukjambe barat puskesmas wanakerta, maka daerah /
lokasi yang potensial terjadi bencana banjir diperkirakan mengancam 5
Desa,10 dusun dan 1 pustu.daftar lampiran lokasi potensial / rawan bencana
banjir pada tabel 1.8 diatas.

14
1.8.3 Perkiraan Jumlah Penduduk Yang Terkena Banjir
Perkiraan jumlah penduduk yang terkena banjir merendam +_189
rumah penduduk dan 230 KK.

1.8.4 Perkiraan Pengungsi


Berdasarkan data kejadian bencana dan di sertai pengungsi
sebanyak 1000 jiwa dengan sebaran lokasi terjadi pada 5 desa di 11 dusun.

1.8.5 Perkiraan KLB Penyakit / Keracunan Makanan


Potensial terjadinya KLB penyakit / keracunan makanan terutama
pada daerah banjir yang disertai pengungsi.KLB campak pada lokasi
pengungsi dengancakupan imunisasi campak yang rendah.diare karena
kurangnya akses air bersih dan sanitasi di tempat pengungsian yang buruk
dan makanan yang kadaluarsa atau makanan yang mengandung toksin /
bakteri.
KLB penyakit demam berdarah dan dermatitis atupun penyakit
lainnya paska banjir perlu di waspadai.sehingga antisipasi dengan kegiatan
surveilans ketat paska banjir , pengamatan dan pemberantasan sarang
nyamuk DBD,dengan berantas jentik nyamuk dan penyuluhan PHBS.

1.8.6 Perkiraan Penyakit Saat dan Paska Bencana

Pada kejadian bencana banjir tahun 2011 di wilayah puskesmas


wanakerta di perkirakan penyakit terbanyak adalah akan muncul diantaranya
adalah : Dermatitis (36,3%), Influenza (22,9%),ISPANon Pneumoni (16,6%),
Gastritis (12,4%), Rematik (5,6%),Hiper Tensi (2,2%), Mialgia (1,4%),
Konjungtivitis (1,2%),Diare (0,7%),Cidera Ringan (0,4%), dan Lain-lain
(0,7%).

1.8.7 Perkiraan Putusnya jaringan / sinyal komunikasi telepon / seluler saat


bencana
Saat terjadi bencana banjir kemungkinan terjadinya putus jaringan
operator komunikasi telpon / seluler antara puskesmas dengan tingkat
kecamatan maupun desa dan para tim petugas matra bencana di lokasi
bencana, oleh karena itu puskesmas mempunyai daftar telpon tidak hanya
satu nomor tim penanggulangan bencana di wilayah puskesmas wanakerta.

15
BAB II
TUJUAN, SASARAN, PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Tujuan
2.1.1 Umum :
Agar respon penanganan bencana cepat,tepat,akurat dan efektif.

2.1.2 Khusus : (terukur)


a. Satgas Kesehatan Puskesmas Wanakerta dapat mempelajari, memahami
dan melaksanakan tugas sesuai dengan peran dan fungsinya.
b. Sebagian acuan rencana operasional penanggulangan bencana banjir
bidang kesehatan Puskesmas Wanakerta
c. Menigkatkan akses pelayanan kesehatan bagi korban bencana di wilayah
Puskesmas Wanakerta
d. Meminimalisai korban akibat bencana banjir di wilayah Puskesmas
Wanakerta
e. Sebagai bahan dasar dalam pengusulan anggaran bencana banjir
Puskesmas Wanakerta

2.2. Sasaran
1. Satgas penanggulangan Bencana bidang kesehatan puskesmas
wanakerta
2. Masyarakat wilayah puskesmas wanakerta yang potensial terjadinya
bencana
2.3 Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan adalah SATGAS puskesmas wanakerta dan tim
bencana kecamatan dan desa.

16
BAB III

KEBIJAKAN

1. UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan


2. Undang-undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran
Negara Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4723);
3. Peraturan Presiden RI nomor 8 tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan
Bencana.
4. KepMenkes No. 979 tahun 2001 tentang Prosedur tetap pelayanan Kesehatan PBP.
5. Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor 1215/ Menkes/SK/XI/2001, tentang Pedoman
kesehatan matra
6. Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor 1116/Menkes/SK/VIII/2003 tentang Pedoman
Penyelenggaraan sistem surveilans epidemiologi kesehatan yang terdiri dari
surveilans epidemiologi penyakit menular dan tidak menular, Surveilans epidemiologi
kesehatan lingkungan dan perilaku, surveilans epidemiologi masalah kesehatan dan
surveilans epidemiologi kesehatan matra.
7. KepMenkes No. 1653/Menkes/sk/XII/2005 tentang Pedoman Penanganan Bencana
Bidang Kesehatan
8. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 064/Menkes/SK/ II/2006 tentang Pedoman Sistem
Informasi Penanggulangan Krisis Akibat Bencana;
9. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 066/Menkes/SK/ II/2006 tentang Pedoman
Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan dalam Penanggulangan
Bencana;
10. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 145/Menkes/SK/I/2007 tentang Pedoman
Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan
11. Keputusan Gubernur Jawa Barat No 29 tahun 1997 tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana.
12. Peraturan Bupati Karawang No.10 tahun 2009 tentang Prosedur Tetap (PROTAP)
Penanganan Bencana di Kabupaten Karawang.
13. Keputusan Bupati Karawang No 360.05 / Kep. 01 – Huk / 2002 Tentang Pembentukan
Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi (PBP)
Kabupaten Karawang.
14. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang.443.32 / 205 / P2PL. Tentang
pembentukan Tim Pelaksana Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan.
15. Keputusan Kepala Puskesmas Wanakerta Nomor 475/III/PKM/2007 tentang
pembentukan Struktur Organisasi Tim Penanggulangan Bencana dan KLB UPTD
Puskesmas Wanakerta Telukambe Barat.

17
BAB IV

RENCANA KEGIATAN

Berdasarkan analisis risiko bencana, peta geomedik, kebijakan, dan sumber daya
kesehatan yang ada di Wilayah Puskesmas Wanakerta, maka disusunlah rencana kegiatan
dalam rencana kontinjensi penanggulangan bencana banjir bidang kesehatan. Berikut ini
rencana kegiatan upaya penanggulangan bencana banjir bidang kesehatan:

4.1 Rencana Koordinasi


1. Koordinasi internal : Untuk mengkoordinasikan jajaran kesehatan maka
Puskesmas Wanakerta mengaktifkan Posko Kesehatan penanggulangan
bencana. Secara internal Puskesmas Wanakerta mengkoordinasikan Tim Matra
puskesmas wanakerta,Surveilans,Kesling,Obat,ambulans,medis.dasipena siaga
bencana Puskesmas dalam upaya penanggulangan bencana bidang kesehatan
baik pada pra bencana, saat bencana dan paska bencana.
2. Koordinasi vertikal: Puskesmas berkoordinasi SATLAK Dinas Kesehatan
Karawang dan Camat Telukjambe barat, dalam upaya penanggulangan bencana:
laporan bidang kesehatan, posko bersama, mobilisasi sumber daya,
permohonan dan distribusi bantuan, dll.
3. Koordinasi eksternal dilakukan untuk meningkatkan akselerasi upaya
penanggulangan bencana bidang kesehatan. Koordinasi eksternal dengan
jajaran : Desa, Polisi, TNI, Perusahaan, LSM, dll
4. Pada saat / masa tanggap darurat bencana, setiap pagi 08.00wib Tim matra
puskesmas wanakerta melakukan pertemuan koordinasi untuk membahas ,
pemasalahan up date data dan rencana pemecahan masalah.
5. Instansi/pihak swasta, LSM, PARPOL, rumah sakit, tim relawan, dll yang akan
memberikan pelayanan kesehatan di lokasi bencana wajib lapor dan
berkoordinasi dengan wilayah Kecamatan Telukjambe Barat Puskesmas
Wanakerta lokasi bencana.

4.2 Rencana Pelayanan Kesehatan

4.2.1 Pelayanan Kesehatan di Lokasi Bencana


a. Pos Kesehatan di lokasi bencana melaporkan segala kejadian kepada petugas
Matra Bencana Puskesmas Wadas. Bila puskesmas kolaps, maka akan meminta
Bantuan kepada SATLAK Matra Dinas Kesehatan, dan selanjutnya Kepala Dinas
Kesehatan menugaskan puskesmas lainnya yang ditunjuk untuk menjadi
penanggungjawab pelayanan kesehatan di lokasi tersebut.

18
b. Pelayanan kesehatan bagi korban bencana dengan:
1) Mensiagakan pelayanan pos puskesmas 24 jam
2) Membentuk / mengaktifkan pos kesehatan di lokasi bencana / Pengungsi
3) Pelayanan kesehatan keliling / mobile ke lokasi bencana / pengungsi yang
belum mendapatkan pelayanan kesehatan
4) Mensiagakan pelayanan rujukan ( ambulans)
c. Pos Kesehatan Bencana atau tim kesehatan keliling minimal terdiri dari: 1 orang
dokter umum, 2 orang perawat, 1 orang petugas obat / data, 1 orang sopir
ambulans yang dilengkapi dengan logistik kesehatan, form data pengamatan
penyakit / pelayanan kesehatan, alat komunikasi
d. Pelayanan kesehatan bagi korban bencana yang ditangani di Puskesmas, Pos
Kesehatan & Pelayanan Kesehatan keliling selama masa tanggap darurat
bencana adalah gratis (Pengobatan)
e. Puskesmas lokasi bencana, pos kesehatan bencana dan pelayanan kesehatan
keliling (Pemerintah, Swasta, LSM, PARPOL, Relawan, dll) harus
mempersiapkan paket obat untuk korban bencana banjir dan membuat laporan
kasus / pelayanan sesuai dengan format laporan yang dilaporkan per hari.

4.2.2 Pelayanan Farmasi


a. Selama masa tanggap darurat bencana gudang farmasi buka 24 jam yang di
jaga oleh petugas farmasi ( on call ).
b. Petugas farmasi menyiapkan dan mendistribusikan paket obat yang siap di
bawa SATGAS puskesmas Wanakerta ke lokasi bencana yang membutuhkan
distribusi obat untuk pelayanan
c. Petugas farmasi melakukaan pencatatan dan pelaporan obat yang diterima dan
disalurkan untuk kegiatan penanggulangan bencana bidang kesehatan
puskesmas wanakerta
d. Petugas farmasi dapat secara aktif melakukan monitoring dan sweeping ke
lokasi bencana untuk mengetahui kebutuhan / kekurangan obat di pos kesehatan
bencana / puskesmas wanakerta
e. Petugas farmasi puskesmas wanakerta melakukan pengawasan terhadap obat
yang kadaluarsa

4.2.3 Pelayanan Kesehatan Rujukan


a. Pelayanan rujukan dari lokasi bencana ke puskesmas / rumah sakit rujukan
dengan menggunakan ambulans puskesmas lokasi bencana atau ambulans
rumah sakit, Parpol, dll yang berada di lokasi bencana.
b. Ambulans rujukan harus sudah dilengkapi dengan: bensin/solar, alkes dan obat
P3K, sirene, sopir dan petugas kesehatan terlatih,
c. Merujuk pasien / korban bencana dari lokasi bencana ke Rumah Sakit oleh
ambulans puskesmas tidak boleh dikenakan biaya (gratis)

19
d. RSUD Karawang menjadi rujukan utama korban bencana banjir, daftar nama
rumah sakit rujukan beradarkan wilayah kejadian bencana dapat di lihat pada
lampiran tabel
e. Pembiayaan pelayanan kesehatan korban bencana di rumah sakit baik RSUD
dan RS Swasta diusahakan melalui mekanisme pembiyaan APBD 2 ( Dana
Jamkesmas Daerah ), APBD 1 atau bantuan Pemerintah Pusat.
:
4.3 Rencana Sistem Informasi Bencana
Rencana sistem informasi yang akan dipersiapkan meliputi: format laporan
bencana, sistem alur pelaporan, tampilan data dan normor telpon. Berikut ini
merupakan penjelasannya:

4.3.1 Sistem informasi Awal

Tabel 4.3.1
Sistem Informasi Dini Yang Digunakan Di wilayah Puskesmas Wanakerta Bila Terjadi
Bencana

No Desa Sistem Informasi yg digunakan Penanggung jawab


1. Mekarmulya Wawar dimesjid-mesjid Ketua Dusun
2. Parun gsari Wawar dimesjid-mesjid Ketua Dusun
3. Karangligar Wawar dimesjid-mesjid Ketua Dusun
4. Mulyajaya Wawar dimesjid-mesjid Ketua Dusun

4.3.2 Format Laporan


Format laporan yang digunakan dalam situasi bencana harus seragam
sebagaimana terlampir. Setiap pemberi layanan kesehatan / posko kesehatan di
lokasi bencana harus memiliki form laporan bencana yang dapat di ambil di Dinas
Kesehatan Kabupaten Karawang atau puskesmas Wanakerta Bila dimungkinkan
petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang dan puskesmas setempat
melakukan monitoring dan sweeping untuk mendistribusikan form laporan ke pos
pelayanan kesehatan bencana yang belum memiliki form laporan (lampiran).

4.3.3 Sistem / Mekanisme Alur Pelaporan


Sistem pelaporan bencana harus dalam satu pintu pelaporan. Petugas yang
bertanggung jawab melaporkan adalah programer kesehatan matra di puskesmas
Wanakerta dengan data di peroleh dari petugas di posko bencana yang setiap hari
melaporkan dan di rekap di petugas matra puskesmas wanakerta dengan
melaporkan kepada programer kesehatan matra di Dinas Kesehatan Kabupaten
Karawang.

Laporan yang disampaikan berupa laporan awal kejadian bencana dan


laporan perkembangan bencana. Laporan awal kejadian bencana harus

20
disampaikan ke programmer kesehatan Matra Puskesmas Wanakerta dengan No
085711240777, kemudian laporan diteruskan ke programer matra Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang segera mungkin atau < 24 jam, baik via telpon, sms ataupun
tertulis. Laporan perkembangan bencana harus dilaporkan per hari setiap jam 17.00
WIB baik melalui laporan tertulis atau SMS ke nomor: 0815 7437 1120.
Berikut merupakan mekanisme pelaporan pada saat adanya jaringan sinyal
operator telepon/seluler dan pada saat tidak ada jaringan sinyal operator
telpon/seluler.
a. Mekanisme Pelaporan Saat Ada Jaringan Sinyal Operator Telpon / Seluler
1) Petugas Matra UPTD Puskesmas Wanakerta mendapatkan informasi
kejadian awal bencana dari bidan desa, kader bencana/masyarakat
kemudian petugas Matra melakukan konfirmasi ulang ke wilayah bencana
kepada bidan desa atau petugas/kader bencana tersebut. Kemudian
petugas Matra puskesmas Wanakerta melaporkan kejadian awal bencana
banjir melalui sms/telepon kepada Kepala Puskesmas dan petugas
Data/Informasi bencana di Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang.
2) Petugas matra Dinas Kesehatan melakukan konfirmasi berita kejadian
bencana kepada programer matra di puskesmas dan kepala puskesmas
Wanakerta
3) Setiap pemberi layanan kesehatan di lokasi bencana (pos kesehatan oleh
swasta/LSM/PARPOL/relawan, dll) wajib memberikan laporan kegiatan /
pasien yang ditangani per hari sesuai dengan format laporan pada pukul
16.00 WIB kepada Petugas Matra puskesmas Wanakerta dan dilanjutkan
pada pukul 17.00 WIB Ke Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang.
4) Contoh Laporan Awal Bencana Banjir
Pengirim Erwin PKM Wanakerta JB: Banjir, tbt 21/3/2010, pkl: 05.00wib, PAR
300KK, lok kec. Telukjambe barat: Desa parungsari terendam 100 rmh 50
cm, desa karangligar terendam 100 rmh 40cm, hilang 0, meninggal 0, rujuk
0, LR 0, LS 0, LB 0, Pengungsi 20 KK / 100 jw (< 5 th 20jw, >5 th 80 jw).
Sudah buka poskes di rmh bdn desa kes, logistik obat, nuhun.
5) Contoh Laporan Perkembangan
Laporan data perkembangan bencana banjir dibuat per hari berdasarkan
pengamatan di lokasi bencana, berikut contoh sms laporan perkembangan:
Pengirim Erwin PKM Wanakerta, lap perkembangan banjir data tgl:
22/3/2010, masih banjir kec. Telukjambe barat: Desa parungsari dusun
bobojong terendam 50 rmh 100 cm, desakarangligara dusun pangasinan
terendam 200 rmh 100cm, hilang 0, meninggal 0, rujuk 2, LR 5, LS 1, LB 0,
Pengungsi 50 KK / 200 jw (< 5 th 50jw, >5 th 150 jw) Jumlah pasien 50.
Poskes masih aktif di rmh bdn desa , nuhun.

6) Contoh Laporan SMS Pengungsi

21
Laporan data pengungsi dibuat per hari berdasarkan pengamatan di lokasi
bencana / pengungsi untuk dilaporkan pada pukul 17.00 WIB.
Contoh sms laporan pengungsi:
Pengirim Erwin PKM Wanakerta data tgl 21 Mar 2010, data pengungsi:
1.Desa parungsari : dusun bobojong 10 kk / 50 jw (<5 th 10 jw, >5 th 40 jw),
2. Desa Karangligar: SMP 2 telukjambe 10 kk / 500 jw ( < 5 th 10 jw, > 5 th
50 jw). Lokasi pengungsi , tidak ada air sarana air bersih dan listrik.

7) Contoh laporan SMS kasus per hari dari pos kesehatan bencana:
Laporan sms kasus per hari harus dilaporkan per hari setiap pukul 17.00 WIB
baik oleh petugas puskesmas setempat ataupun oleh tim relawan bencana.
Berikut ini adalah contoh sms laporan kasus dari petugas puskesmas:
Pengirim Erwin Erpiansyah PKM Wanakerta Pos Kes Parungsari data tgl 21
mar 2010: total pasien 47, rujuk 7, 1A 2, 3B 5, 3D 5, 3E 3, 5A 1, 5B 3, 5D 5,
15B 2, 15C 3, 15D 10, 18D 5, 18E 3
Contoh laporan sms dari petugas relawan bencana:
Pengirim Hasanudin Tim Relawan RS Islam Pondok Kopi Jakarta, Pos Kes
Paracis Karawang Barat data tgl 21 mar 2010: total pasien 47, rujuk 7, 1A 2,
3B 5, 3D 5, 3E 3, 5A 1, 5B 3, 5D 5, 15B 2, 15C 3, 15D 10, 18D 5, 18E 3

b. Mekanisme Pelaporan Saat Tidak Ada Jaringan Sinyal Operator Telpon / Seluler
1) Petugas lokasi bencana melaporkan kejadian bencana kepada Kepala
puskesmas lokasi bencana
2) Petugas lokasi bencana menuju / datang langsung / kurir untuk mengirimkan
melaporkan kejadian bencana kepada programer kesehatan matra Dinas
Kesehatan Kabupaten Karawang
3) Laporan perkembangan penyakit di buat per hari oleh puskesmas setempat
dan pemberi layanan kesehatan di lokasi bencana (pos kesehatan oleh
swasta/LSM/PARPOL/relawan, dll) yang diserahkan / dilaporkan kepada
puskesmas setempat dan Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang.

4.3.4 Pengolahan & Tampilan Data


Puskesmas Wanakerta melakukan pengolahan data dari petugas di posko
yang ada di lokasi bencana wilayah puskesmas wanakerta dan membuat tampilan
data melaporkan data kepada instansi vertikal (Dinas Kesehatan
KabupatenKarawang, yang berisi:
a Data waktu dan jenis kejadian bencana
b Lokasi kejadian bencana dalam bentuk tabel dan peta
c Data korban akibat bencana (korban meninggal, grafik & peta pengungsi)
d Data pengungsi ( lokasi, jumlah pengungsi, distribusi kelompok umur pengungsi )
e Data pengamatan penyakit dan pelayanan kesehatan (jenis penyakit & jumlah
pasien, grafik penyakit, grafik pasien)

22
f Data Indeks Jentik Nyamuk DBD selama banjir & paska banjir
g Data bantuan : penerimaan jenis bantuan, alokasi distribusi bantuan
h Data relawan yang membantu di lokasi bencana ( tabel & peta)
i Data contact person Tim Kesehatan & SATGAS Penanggulangan Bencana
Puskesmas Wanakerta.

4.3.5 Nomor Telepon Siaga Bencana


Instansi atau tim yang dapat dihubungi dalam upaya penanggulangan
bencana meliputi:, Tim Dinas Kesehatan Karawang, Matra Puskesmas wanakerta,
,Kecmatan Telukjambe Barat, dan para kepala desa.Lampiran

4.4 Rencana Pemantauan Penyakit Potensial KLB


Kegiatan pemantauan penyakit potensial KLB dilakukan oleh petugas
surveilans puskesmas wanakerta, tim relawan dan Dinas Kesehatan Kabupaten
Karawang. Penyakit potensial KLB yang di pantau meliputi penyakit campak, tetanus
, Demam Berdarah Dengue, diare, diare berdarah, ISPA, pneumonia, suspeck AI
dengan menggunakan format laporan penyakit bencana. Kegiatan pemantauan
penyakit dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang setiap hari pada
pukul 17.00 WIB via SMS.
Contoh laporan sms :
Pengirim Erwin Erpiansyah Pkm Wanakerta Pos Parungsari Telukjambe barat data
tgl 21 mar 2010: total pasien 47, rujuk 7, 1A 2, 3B 5, 3D 5, 3E 3, 5A 1, 5B 3, 5D 5,
15B 2, 15C 3, 15D 10, 18D 5, 18E 3

4.5 Rencana Penyehatan Lingkungan Penampungan Lokasi Pengungsi


Petugas kesling puskesmas Wanakerta memperhatikan dan mempersiapkan
kegiatan penyehatan lingkungan di lokasi pengungsi. Hal ini ditujukan untuk
mengurangi faktor resiko meningkatnya kesakitan dan Kejadian Luar Biasa.
Kegiatan penyehatan lingkungan penampungan lokasi pengungsi bidang kesehatan
yang harus dilakukan diantaranya adalah:
1. Mengontrol vektor nyamuk, lalat, kecoak, tikus.
2. Penyediaan kantong sampah / polybag untuk menampung sampah selama di
pengungsian
3. Penyediaan kelambu untuk menjaga agar pengungsi terhindar dari gigitan
nyamuk
4. Menyediakan lem lalat untuk mengontrol vektor lalat yang membawa bibit
penyakit
5. Lysolisasi lantai dan WC di pengungsian
6. Melakukan penyuluhan PHBS bagi pengungsi
7. Distribusi personal hygine kit untuk pengungsi
8. Pengawasan kualitas air bersih di pengungsian
9. Perbaikan kualitas air bersih di pengungsian

23
10. Bila diperlukan lokasi pengungsian dilakukan fogging
11. Disinfeksi lokasi pengungsian sebelum digunakan untuk pengungsian dan paska
pengungsian.
12. Pengamanan pembuangan kotoran manusia, dengan alternatif menggunakan :
jamban dengan galian parit, jamban kolektif, jamban dengan menggunakan drum
bekas dan jamban mobile. Dengan perhitungan 1 jamban dipakai untuk 20 orang

4.6 Rencana Imunisasi


Dalam situasi bencana, upaya imunisasi sangat dibutuhkan untuk mencegah
terjadinya KLB PD3I khususnya terhadap penyakit campak. Penyakit campak
merupakan penyakit yang sangat infeksius dan cepat menular terutama pada
kelompok yang rentan yaitu anak umur 9 bln s/d 5 tahun. Dalam rangka mencegah
penyakit campak di wilayah pengungsian maka perlu dilakukan imunisasi campak
sebanyak 1 dosis atau satu kali pemberian kepada seluruh balita yang berada di
daerah pengungsian. Pemberian vitamin A yang terintegrasi dengan imunisasi
campak dapat memberikan peningkatan perlindungan pada anak.
Pada prinsipnya vaksinasi campak harus dijadikan prioritas sedini mungkin
dalam keadaan darurat. Program vaksinasi harus segera dimulai begitu tenaga
kesehatan, vaksin, peralatan dan perlengkapan lain sudah tersedia, tanpa
menunda–nunda lagi. Tidak perlu menunggu sampai vaksin–vaksin lain tersedia,
atau sampai menunggu muncul adanya penderita campak di lokasi.
Tetapi mungkin (sangat jarang terjadi) tim penilai situasi awal memutuskan
bahwa vaksinasi campak tidak perlu dilakukan misalnya dengan alasan cakupan
imunisasi Campak sebelum terjadi bencana diatas 80 % berdasarkan data yang
sangat dapat dipercaya artinya keputusan ini haruslah di dasari oleh faktor faktor
epidemiologis berdasarkan data yang akurat. Contoh lain, misalnya pelaksanaan
kampanye vaksinasi sebelumnya di daerah itu dengan hasil cakupan tinggi sesuai
yang diharapkan. Atau malah sebaliknya pada kondisi, tim penilai situasi awal
mungkin merekomendasikan agar setiap orang yang telah berusia lebih dari 15
tahun harus pula divaksin, dengan alasan kuat bahwa nampak terbukti tingkat usia
ini pun rawan terkena campak. Imunisasi campak dilakukan terhadap anak berusia 9
s/d 59 bulan di lokasi pengungsian. Perluasan sasaran imunisasi campak ke usia
lebih tinggi, ditentukan berdasarkan analisis epidemiologi dan kinerja program
imunisasi di daerah tersebut sebelum terjadi bencana.
Apabila ditemukan kasus campak pasca bencana walaupun hanya satu
kasus, maka dinyatakan terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) pada daerah tersebut dan
penanggulangannya mengacu pada Pedoman Penatalaksanaan KLB. Perkiraan
jumlah anak usia 9 s/d 59 bulan adalah sekitar 11% x jumlah penduduk

Imunisasi lain dapat diberikan berdasarkan analisis epidemiologi dari hasil


penilaian cepat di daerah bencana. Misalnya ditemukan kasus kolera pada daerah
yang mempunyai hubungan epidemiologi dengan daerah bencana. Maka dilakukan

24
imunisasi kolera pada kelompok sasaran tertentu dengan mempertimbangkan jenis
vaksin yang tersedia.
Contoh lain adalah pemberian imunisasi TT terhadap kelompok populasi
yang berisiko tinggi terhadap para petugas, sukarelawan, petugas penyelamat dan
pengungsi yang berusia ≥ 15 tahun. Untuk mendapatkan perlindungan, maka
pemberian Imunisasi tetanus diberikan 2 kali dengan interval minimal 1 bulan. Bila
tersedia dapat dipertimbangkan menggunakan vaksin Td (tetanus difteri toksoid),
agar memberikan perlindungan terhadap difteri selain tetanus.
Bagi penderita luka terbuka yang dalam, tertusuk paku / benda tajam, segera
berikan ATS (Anti Tetanus Serum)

4.7 Rencana Pengawasan Hygiene dan Sanitasi Makanan


Satgas pengawasan makan Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang bersama
petugas puskesmas dan tim relawan secara aktif melakukan pengawasan hygiene
dan sanitasi makanan di lokasi pengungsian. Yang termasuk dalam hygiene dan
sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang,
tempat, dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan
penyakit atau gangguan kesehatan.
Dalam pengelolaan makanan dan minuman pada bencana (untuk konsumsi
orang banyak), harus memperhatikan kaedah hygiene sanitasi makanan dan
minuman (HSMM), untuk menghindari terjadinya penyakit bawaan makanan atau
keracunan makanan dan minuman, yaitu:
1. Bahan makanan minuman yang akan diolah.
2. Kemasan bahan makanan.
3. Peralatan pengolahan harus bersih dari kuman patogen/bahan berbahaya.
4. Perilaku hygiene dan sanitasi penjamah makanan dan minuman.

4.8 Rencana Penyuluhan Kesehatan


Petugas Puskesmas Wanakerta melakukan Penyuluhan kesehatan
merupakan salah satu kegiatan untuk memberdayakan masyarakat agar
berkembang kesadaran, kemauan untuk berperilaku bersih dan sehat di bidang
hygiene dan sanitasi, sehingga pengungsi terhindar dari penularan penyakit akibat
lingkungan yang tidak memenuhi syarat pada masa tanggap daruarat dan paska
bencana.
Kegiatan penyuluhan dilakukan oleh petugas puskesmas lokasi bencana, petugas
pos kesehatan bencana dan tim relawan baik malalui radio, koran, pengeras suara,
spanduk, poster, brosure dan ceramah secara langsung. Adapun kegiatan
penyuluhannya adalah:
1. Meningkatkan kebersihan pribadi misalnya mandi dua kali sehari menggunakan
air bersih dan sabun
2. Cuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan/menjamah makanan
dan setelah buang air besar.

25
3. Air yang diminum harus selalu dimasak
4. Membuang sampah pada tempat sampah dan tertutup.
5. Makan makanan yang tidak basi, menyimpan makanan/minuman di tempat yang
bersih dan tertutup sehingga tidak dijangkau oleh lalat/tikus, serangga lainnya
serta debu.
6. Membantu memberantas serangga/tikus sebagai vektor penular penyakit.
7. Membuang air besar di jamban (termasuk bayi khususnya penderita diare).

4.9 Rencana Kebutuhan Bantuan / Logistik Kesehatan.


4.9.1 Kebutuhan Tenaga Kesehatan Untuk Posko dan Pos Kesehatan
Posko Kesehatan minimal dijaga oleh 3 – 5 orang dengan kualifikasi tenaga :
Sarjana Kesehatan Masyarakat ,Perawat D 3 dan Sanitarian yang berasal dari unit
kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang.
Sedangkan untuk pos kesehatan lokasi bencana / pengungsi minimal di jaga
oleh 4-5 orang dengan kualifikasi: Dokter, Perawat, Petugas Obat, Surveilans yang
berasal dari puskesmas lokasi bencana, bila tidak mencukupi kebutuhan dipenuhi
dari petugas puskesmas ring 2 dan 3 serta tim relawan yang membantu.

Tabel 4.9.1
Perkiraan Kebutuhan Tenaga Kesehatan Untuk Upaya Penanggulangan Bencana Banjir
Di Puskesmas Wanakerta

Perkiraan Perkiraan Kesenjangan


No Uraian Kebutuhan Standar
Sasaran Kebutuhan
A Posko Kesehatan
1 Dokter Umum 1 org - 1 org
2 Epidemiolog 1 org - 1org
3 Sanitarian 1 org - 1org
4 Perawat 2 org - 2 org
5 Apoteker 1 org - 2 org
6 Lain – lain 2 org - 2 org
7 Sopir 1 org - 1 org
B Pos Kesehatan
1 Dokter Umum 1 org 8 poskes 8 dokter 7
2 Epidemiolog 1 org / 3 – 8 poskes 2 org 1
5 poskes
3 Sanitarian 1 org / 3 – 8 poskes 2 org 1
5 poskes
4 Perawat 3 org 8poskes 24org 11
5 Bidan 1 org 8 poskes 8 1
6 Apoteker / Petugas 1 org 8 poskes 8 7
Obat
7 Lain – lain 1 org 8 poskes 8 1
8 Sopir 1 org 6 poskes 6 1

4.9.2 Kebutuhan Obat dan Alat Kesehatan

26
Kebutuhan obat dan alat kesehatan di kabupaten dan jaringan puskesmas
dipenuhi oleh Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten
Karawang. Obat tersebut di simpan pada gudang farmasi Jl. Kertabumi Karawang.
Bila tidak mencukupi maka Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang akan
mengajukan permohonan bantuan obat, Alkes dan Bahan Habis Pakai kepada:
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Pusat Penanggulangan Krisis Kementrian
Kesehatan RI.
Sesuai dengan gambaran distribusi 10 besar penyakit saat dan paska banjir
tahun 2009 - 2010, maka yang diperlukan / diperioritaskan adalah obat – obatan
untuk mengatasi penyakit: dermatitis , ISPA non pneumonia, gastritis, influensa,
pusing/migren, mialgia, rematik, demam/febris, diare biasa , hipertensi. cedera
ringan. Daftar perkiraan kebutuhan obat, alat kesehatan dan bahan habis pakai
terlampir.
4.9.3 Kebutuhan MPASI
Makanan Pendamping ASI (MP ASI) diperuntukan bagi usia balita > 6 bulan
dan anak – anak korban bencana banjir. Kebutuhan MP ASI dapat mengajukan ke
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Pusat Penanggulangan Krisis Kementrian
Kesehatan RI, sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini merupakan estimasi kebutuhan
MP ASI untuk upaya penanggulangan bencana banjir di Kabupaten Karawang (tabel
4.9.3) :
Tabel 4.9.3
Perkiraan Kebutuhan MP ASI Untuk Korban Bencana Banjir
Di Wilayah Puskesmas Wanakerta
Perkiraan Perkiraan
No Uraian Kebutuhan Standar
Sasaran Kebutuhan
1 MPASI biskuit @ 120 1 bungkus / 796 balita 11.144
gr / bungkus balita / hari selama 14 hari Bungkus

4.9.4 Kebutuhan Penanggulangan Masalah Sanitasi


Kebutuhan sanitasi untuk upaya penyehatan lingkungan diperlukan baik pada
masa tanggap darurat dan paska bencana banjir, terutama di lokasi penghungsian,
pemukiman dan tempat – tempat umum. Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang
berupaya menyediakan bahan / alat kebutuhan untuk penanggulangan masalah
sanitasi akibat bencana banjir melalui APBD 2.
Permohonan bantuan dilakukan secara berjenjang kepada Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat dan Pusat Penanggulangan Krisis Kementrian Kesehatan RI.
Kebutuhan untuk penanggulangan masalah sanitasi diantaranya adalah (tabel
4.9.4):

27
Tabel 4.9.4
Perkiraan Kebutuhan Upaya Penanggulangan Masalah Sanitasi Korban Bencana
Banjir
Di Wilayah Puskesmas Wanakerta

Perkiraan Perkiraan
No Uraian Kebutuhan Standar
Sasaran Kebutuhan
1 Tenaga Sanitarian 1 or / lokasi 5 wilayah 4 org
bencana bencana
2 Tenaga Fogging 3 or / fokus 8 fokus 24 org
3 Polybag / Kantong 1 kantong 230KK 76 kantong /
Plastik Sampah untuk 1 – 3 hari
KK per hari
4 Lysol : @100 ml 1 botol / 1 230 KK 230 botol
KK
5 Penjernih Air Cepat 1 botol / 3 230 KK 76 botol
KK
6 Kaporit dalam bentuk 1 rumah / 1 189 rmh 189 sachet
sachet @ 15 gr sachet
7 Abate @ 10 gr atau 1 1 rumah / 1 189 rmh 189 sachet
sendok makan rata sachet
untuk 100 lt air
8 Lem Lalat @ 12 1 bungkus / 230 KK 230 bungkus
tangkai / bungkus 1 KK
9 Mesin Fogging 3 mesin 8 fokus 24 mesin
fogging / 1 fogging
fokus
10 Insektisida Fogging 8 lt malation 8 fokus 64 lt malation
(malation) / 1 fokus
11 Solar Campuran 19,2 lt 8 fokus 154 lt
Fogging
12 Alat Semprot 5 alat 189 rmh 37 alat
Disinfeksi / sprayer spray / 1000 sprayer
rumah
13 Cairan Disinfeksi @ 1 1 botol / 100 189 rmh 189 botol
lt / botol rumah
14 Sabun Cair @ botol 1 botol / 12 poskes 12 botol
100 ml poskes
15 Kelambu 1 kelambu / 230 KK 115 kelambu
1 – 2 KK
16 Jamban Mobile / 1 bh / 50 – 1000 jiwa 250 jamban
darurat 100 jiwa pengungsi darurat
pengungsi
17 Mobile Water Purifier 1 buah / 2 unit 2 unit
(ukuran kecil) Desa
18 Alat Pelindung Diri :
a. Masker, 2 bh / or / 5 petugas 10 masker
b. Sarung Tangan hari 5 petugas 10 buah
c. Sepatu Boot 2 bh / or / 5 petugas 5 pasang
hari
1 pasang / 1
petugas

4.9.5 Kebutuhan Ambulans


Kebutuhan ambulans untuk operasional penanggulangan masa tanggap
darurat dan paska bencana dipenuhi dari puskesmas setempat / lokasi bencana dan
jika tidak terpenuhi di bantu oleh puskesmas lainnya ( ring 2 atau 3 ) yang

28
ditugaskan untuk membantu. 1 mobil ambulans diperuntukan untuk 1 wilayah
puskesmas lokasi bencana.

Tabel 4.9.5
Perkiraan Kebutuhan Ambulans Untuk Kegiatan Penanggulangan Bencana Banjir
Di Puskesmas Wanakerta

Perkiraan Perkiraan
Uraian
No Standar Desa Lokasi Kebutuhan Keterangan
Kebutuhan
Banjir
1 Mobil Ambulans 1 mbl / 2 5 Desa 2 mbl Cukup
wilayah terpenuhi
desa lokasi

4.9.6 Kebutuhan Penunjang / Lainnya


Kebutuhan alat dan bahan penunjang untuk operasional masa tanggap
darurat dan paska bencana banjir diantaranya adalah:

Tabel 4.9.6
Perkiraan Kebutuhan Penunjang Untuk Kegiatan Operasional Posko Bencana
Di Puskesmas Wanakerta

Uraian Perkiraan Perkiraan Kesenjangan


No Standar
Kebutuhan Sasaran Kebutuhan
1 Generator Set 1 genset / 8 poskes 7 genset 7
poskes
2 BBM Ambulans 25 lt / mbl / hari 2 mobil 700 lt
selama 14
hari
3 BBM generator 10 lt / hr / 8 poskes 1120 lt
set poskes selama 14
hari
4 Tenda Pos 1 tenda / lokasi 8 poskes 8 tenda
Kesehatan ( @ 4 atau pengungsi
x 6 m)
5 Tandu 2 bh / poskes 8 poskes 16 tandu
6 Emegency Kit 1 set / poskes 8 poskes 8 set
Bencana
7 Veltbed 3 bh / poskes 8 poskes 24 veltbed
8 Terpal / Matras 1 bh/ tenda 8 poskes 8 matras
( @ 4 x 6 m) poskes
9 Megaphone 1 bh / poskes 8poskes 8
megaphone
10 Lampu 1 bh / poskes 8 poskes 8 lampu
Emergency
11 Lampu Senter 2 bh / poskes 8 poskes 16 senter

29
besar
12 Spanduk ( @ 3 – 1 bh / poskes 8 poskes 8 buah
5 m)

4.10 Rencana / Mekanisme Perbantuan


4.10.1 Prosedur Penerimaan & Distribusi Bantuan
Penerimaan dan pendistribusian bantuan di koordinir oleh sekretariat Satgas
Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan. Khusus penyimpanan dan
pendistribusian bantuan berupa obat dan alat kesehatan oleh sekretariat diserahkan
kepada Seksi Farmasi & Alat Kesehatan Puskesmas Wanakerta.
Setiap penerimaan dan pendistribusian bantuan harus didokumentasikan ( format
terlampir).

4.10.2 Mekanisme Perbantuan Internal


Perbantuan internal ditujukan untuk mengerahkan seluruh sumber daya
kesehatan Puskesmas Wanakerta untuk membantu upaya penanggulangan
bencana bidang kesehatan di wilayah Kabupaten Karawang. Upaya ini dikoordinir
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten dengan memperhatikan hasil analisis Rapid
Health Assasment (RHA) pada area ring bencana, dampak bencana dan
kemampuan puskesmas lokasi bencana.
Perbantuan internal yang dapat dimobilisasi meliputi: UPTD Dinas Kesehatan
(puskesmas, puskesmas pembantu, UPTD Pelayanan Kesehatan Karyawan),
Rumah Sakit Umum Daerah, RS Swasta, Balai Pengobatan / Klinik Swasta, Institusi
Pendidikan Kesehatan ( UNSIKA, STIKES KHARISMA, POLTEKKES ). Mekanisme
perbantuan puskesmas dengan menggunakan sistem ring bencana.

Tabel4.10.2
Skenario Perbantuan Oleh Puskesmas yang tidak terkena Bencana Kepada
Puskesmas Lokasi Bencana

PUSKESMAS RING 2 & 3


KULONKARAWANG

TUNGGAKJATI
TELUKJAMBE
PANGKALAN

KARAWANG

PUSKESMAS^RING
ADIARSA
WADAS

1 (Puskesmas
Lokasi Bencana) ↓

WANAKERTA 2 2 2 3 3 3 3

4.10.3 Mekanisme Perbantuan Eksternal

30
Bila dampak kejadian bencana banjir makin meluas, pelayanan kesehatan
yang ada tidak dapat terpenuhi dan hasil penilaian RHA merekomendasikan untuk
dimungkinkan perbantuan eksternal maka Puskesmas Wanakerta mengajukan
permohonan bantuan bidang kesehatan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten
Karawang dan Dinas Provinsi Jawa Barat dan Pusat Penanggulangan Krisis
Kementrian Kesehatan RI.

4.11 Rencana Evakuasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit


Sarana rumah sakit yang terendam banjir tentunya memerlukan tindakan
evakuasi terhadap pasien yang masih di rawat. Mekanisme evakuasi dengan
mengerahkan ambulans puskesmas pada ring 1, 2, 3 dan rumah sakit yang tidak
terkena bencana. Pasien evakuasi di arahkan ke rumah sakit terdekat yang tidak
terkena bencana. Berikut ini merupakan tabel mekanisme perbantuan evakuasi
pasien rawat inap di rumah sakit yang terkena banjir (lampiran)

4.12 Rencana Penyehatan Lingkungan & Pengendalian Vektor Paska Bencana


Kegiatan penyehatan lingkungan dan pengendalian vektor paska bencana
banjir dilakukan segera setelah pengungsi mulai kembali ke rumahnya dan air sudah
benar – benar surut . Kegiatan penyehatan lingkungan dan pengendalian vektor
paska bencana dikoordinir oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang dengan
pelaksananya adalah petugas puskesmas Wanakerta( sanitarian ) lokasi bencana
yang dibantu oleh tim relawan dan masyarakat setempat.
Kegiatan penyehatan lingkungan dan pengendalian vektor paska bencana
banjir yang harus dilakukan adalah:
1. Mengontrol vektor nyamuk, lalat, kecoak, tikus di pemukiman paska banjir
2. Penyediaan dan distribusi kantong sampah / polybag untuk menampung sampah
warga paska banjir
3. Menyediakan lem lalat untuk mengontrol vektor lalat yang membawa bibit
penyakit
4. Lysolisasi lantai dan dinding rumah pemukiman paska banjir
5. Melakukan penyuluhan PHBS paska banjir ( membuang sampah pada
tempatnya dengan menggunakan polybag, mencuci tangan sebelum & setelah
makan, BAB di jamban, berantas sarang nyamuk di lingkungan rumah
6. Memfasilitasi gerakan 3 M ( Menguras, Menutup, Mengubur )
7. Melakukan pengawasan limbah sampah paska banjir di pemukiman dan tempat
tempat umum.
8. Pengawasan kualitas air bersih pada pemukiman yang menggunakan sumur
sebagai sumber air minum.
9. Perbaikan kualitas air bersih pada pemukiman yang menggunakan sumur
sebagai sumber air minum.
10. Bila diperlukan dilakukan fogging pada pemukiman dan tempat – tempat umum
paska banjir

31
11. Disinfeksi pemukiman dan tempat – tempat umum paska banjir.

4.13 Rencana Pendanaan


Rencana pendanaan kegiatan operasional penanggulangan bencana pada
pra bencana , saat bencana / tanggap darurat dan paska bencana direncanakan
melalui anggaran rutin APBD 2 Kabupaten Karawang, bila tidak mencukupi dapat
mengajukan permohonan bantuan dana APBD 1 Dinas Kesehatab Provinsi Jawa
Barat dan Dana APBN melalui Pusat Penanggulangan Krisis Kementrian Kesehatan
RI.

4.14 Rencana Tahapan Pelaksanaan


Berikut ini merupakan uraian rencana tahapan pelaksanaan kegiatan
penanggulangan bencana bidang kesehatan berdasarkan tahapan / fase bencana.
Uraian kegiatan dan pelaksana yang bertanggung jawab terlampir :

Tabel 4.14
Tahapan Kegiatan Pra Bencana
UPTD Puskesmas Wanakerta
No Uraian Kegiatan Waktu
1 Pertemuan Koordinasi Kesiapsiagaan Penanggulangan Nov – Des
Bencana LP-LS
2 Update Peta Geomedik & Rawan Bencana Jan – Apr
3 Bimbingan teknis data & informasi bencana bidang Juni
kesehatan
4 Update Penyusunan Rencana Kontinjensi bidang Jan – Jun
kesehatan
5 Pemutakhiran data kesehatan: Jan – Jun
a Data / laporan kesiapsiagaan bencana
b Data Cakupan pelayanan imunisasi
c Data Cakupan PHBS
d Data Cakupan Sanitasi
e Data Gizi Buruk
f Data Endemisitas & Potensial DBD, Filariasis
g Data Kejadian KLB
6 Pembinaan Penangulangan Bencana Bidang Kesehatan Juni –Juil
kepada petugas kader
8 Sosialisasi Sistem Peringatan Dini Pada Masyarakat di Juni
Daerah Banjir
9 Mengaktifkan sistem informasi kesiapsiagaan bencana Jan s/d Des
bidang kesehatan
10 Pelatihan Penanggulangan Bencana Bagi Kader & Juni / Juli
Dasipena.
11 Mengadakan Gladi Posko & Gladi Lapangan. Juni / Juli
12 Pengadaan perlengkapan Satlak dan Satgas Kesehatan April
( HT, Megaphone, Sepatu Boot, velt bed, tenda, Mobil
Operasional)

32
13 Membuat dan mengajukan perencanaan anggaran Agustus s/ d
operasional penanggulangan bencana bidang kesehatan Des

4.14.1 Saat Bencana / Tanggap Darurat

Tabel 4.14.1
Tahapan Kegiatan Pra Bencana / Tanggap Darurat Bencana Banjir
UPTD Puskesmas Wanakerta

No Uraian Kegiatan Waktu


1 Mengaktifkan sistem informasi bencana bidang kesehatan Segera
a Segera membuat laporan awal kejadian bencana Segera < 24
jam
b Membuat Initial RHA Segera < 24
jam
c Melakukan RHA lanjutan 1- 3 hr
d Membuat laporan harian pelayanan kesehatan & Setiap hari
pengamatan penyakit korban bencana yang di sms pada
pukul 15.00 WIB
e Melakukan pengamatan penyakit potensial KLB di lokasi Setiap hari
pengungsian / bencana
f Melakukan pengolahan dan anlisa data surveilans bencana Setiap hari
g Membuat papan informasi / tampilan data penanggulangan Setiap hari
bencana bidang kesehatan
h Mengirimkan data surveilans bencana harian kepada Setiap hari
SATLAK PB Kab Karawang dan Instansi Vertikal
2 Melakukan Koordinasi Setiap hari
a Mengaktifkan Posko Kesehatan Segera
b Berkoordinasi dengan Tim SATLAK PB Kab Karawang Setiap hari
c Melakukan koordinasi internal dengan pertemuan Setiap hari
koordinasi harian bidang kesehatan (pagi hari)
d Melakukan pertemuan harian evaluasi internal bidang Setiap hari
kesehatan (malam hari)
e Melakukan Koordinasi Vertikal dan Eksternal Setiap hari
3 Pelayanan Kesehatan Korban Bencana / Pengungsi Setiap hari
a Mengaktifkan Pos Pelayanan Kesehatan di lokasi Segera
bencana / pengungsian yang dilengkapi dengan ambulans,
obat, alkes & petugas kesehatan
b Aktif melakukan pelayanan kesehatan mobile untuk Setiap hari
menjangkau korban / pengungsi yang belum mendapat
pelayanan kesehatan
c Membantu evakuasi pasien rawat inap rumah sakit yang Segera
terkena bencana banjir
d Melakukan triase korban bencana Segera
e Melakukan identifikasi korban meninggal akibat banjir Segera
f Tindakan pengobatan sesuai dengan labeling triase Segera
g Merujuk korban bencana / pengungsi ke rumah sakit Segera

33
4 Pelayanan Rujukan Segera
a Menyiapkan sarana pelayanan rujukan korban bencana Segera
banjir
b Pelayanan kesehatan korban bencana yang dirujuk Segera
c Verifikasi Pembiayaan pengobatan korban bencana yang Segera
dirujuk ke Rumah Sakit

No Uraian Kegiatan Waktu


5 Pengelolaan Bantuan Kesehatan. Segera
a Mengajukan permohonan bantuan logistik kesehatan ( obat Segera
& alkes )
b Mengajukan permohonan bantuan logistik sanitasi Segera
c Mengajukan permohonan bantuan logistik MPASI, Mie Segera
Instan, Susu,
d Pencatatan & pelaporan bantuan Setiap hari
e Distribusi bantuan Segera
f Pengelolaan dan mobilisasi bantuan tenaga kesehatan Segera
( Kader, Dasipena, Relawan, Puskesmas ring 2 & 3)
6 Pemantauan & pengawasan bantuan Segera
a Pemantauan & pengawasan obat kadaluarsa untuk Setiap hari
pengobatan korban bencana / pengungsi
b Pemantauan & pengawasan bantuan bahan makanan, Setiap hari
makanan & minuman korban bencana / pengungsi
7 Penyehatan Lingkungan Lokasi Pengungsian Setiap hari
a Mengontrol vektor (nyamuk, lalat, tikus, kecoak) Setiap hari
b Distribusi poybag, kelambu, lem lalat, personal hygine kit Segera
c Lysolisasi lokasi pengungsi Segera
d Disinfeksi lokasi pengungsian Segera
e Fogging lokasi pengungsian Situasional
f Penyuluhan PHBS dilokasi pengungsian Setiap hari
g Pengawasan dan perbaikan kualitas air bersih dilokasi Setiap hari
pengungsian
h Pengamanan pembuangan kotoran manusia ( penyediaan Setiap hari
jamban mobile)
8 Menyiapkan dana operasional penanggulangan bencana segera
bidang kesehatan dengan rincian: Honor, makan, transport,
biaya komunikasi, BBM rujukan, biaya monitoring petugas
pos & posko kesehatan (PNS & Non PNS)

4.14.2 Pasca Bencana


Kegiatan paska bencana banjir dilaksanakan ketika banjir mulai surut dan
pemukiman warga korban banjir sudah tidak tergenang banjir / pengungsi mulai
kembali ke rumahnya. Berikut ini uraian tapan kegiatannya ( tabel 4.14.2):

Tabel 4.14.2
Tahapan Kegiatan Paska Bencana Banjir

34
UPTD Puskesmas Wanakerta

No Uraian Kegiatan Waktu


1 Mengaktifkan sistem informasi bencana bidang kesehatan Setiap hari
paska bencana
a Membuat laporan harian pelayanan kesehatan & Setiap hari
pengamatan penyakit korban bencana yang di sms pada
pukul 15.00 WIB
b Melakukan pengamatan penyakit potensial KLB di lokasi Setiap hari
pemukiman paska bencana
No Uraian Kegiatan Waktu
c Melakukan pengolahan dan anlisa data surveilans paska Setiap hari
bencana
d Membuat papan informasi / tampilan data penanggulangan Setiap hari
bencana bidang kesehatan
e Mengirimkan data surveilans paska bencana harian Setiap hari
kepada SATLAK PB Kabupaten Karawang dan Instansi
Vertikal
2 Pengelolaan bantuan kesehatan. Setiap hari
a Permohonan bantuan logistik paska bencana situasional
b Pencatatan & pelaporan penerimaan dan distribusi bantuan Setiap hari
logistik kesehatan
c Pemantauan & pengawasan bantuan paska Setiap hari
bencana( kadaluarsa, dll)
3 Pelayanan lanjutan korban paska bencana situasional
4 Pembiayaan pengobatan korban bencana yang dirujuk di segera
Rumah Sakit sampai paska bencana
5 Pelayanan kesehatan mobiling ke lokasi pemukiman paska Setiap hari
bencana
6 Konseling pelayanan kesehatan jiwa situasional
7 Upaya pemulihan kesehatan lingkungan paska bencana Setiap hari
a Surveilans Ketat & Kesling Setiap hari
b pengawasan dan perbaikan kualitas air bersih Setiap hari
c Distribusi logistik pengolahan air bersih ( alat penjernih air, situasional
kaporit, PAC)
d Pengawasan limbah ( distribusi polybag ke pemukiman / Setiap hari
tempat umum paska bencana )
e Pengendalian vektor di pemukiman paska bencana Setiap hari
f Mengaktifkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk Segera
g Fogging lokasi pemukiman & tempat umum paska bencana situasional
pada kantong endemis DBD
h Disinfeksi pemukiman & tempat umum dan pengawasan air Segera
bersih
i Lysolisasi lokasi pemukiman / tempat umum paska banjir Segera
j Pemeriksaan makanan bantuan bagi korban/pengungsi Setiap hari
paska bencana
k Penyuluhan PHBS di lokasi pemukiman paska bencana Setiap hari
l Mengkoordinasikan dan menggerakkan lintas sektor, Segera

35
swasta, perguruan tinggi untuk membantu upaya
pemulihan kesehatan lingkungan paska bencana.
8 Pertemuan evaluasi penanggulangan paska bencana Desember
bidang kesehatan
9 Verifikasi dana operasional penanggulangan paska Segera
bencana bidang kesehatan dengan rincian: Honor, makan,
transport, biaya komunikasi, BBM rujukan, biaya monitoring
petugas pos & posko kesehatan (PNS & Non PNS) ke
Dinas Kesehatan
10 Membuat pelaporan hasil kegiatan penangulangan Segera
bencana pada masa tanggap darurat dan paska bencana

4.15 Tingkatan Pelaksanaan


1. Kecamatan / Puskesmas
2. Desa

36
BAB V
ANGGARAN KEGIATAN

Anggaran kegiatan diprioritaskan menggunakan sumber dana APBD 2 Kabupaten


Karawang. Bila dimungkinkan dapat mengajukan permohonan bantuan dana APBD 1
ataupun APBN yang di kelola di tingkat Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang . Anggaran
kegiatan ini dikelompokkan menjadi beberapa satuan, yaitu:
Tabel 5
Rencana Alokasi Anggaran Kegiatan Penanggulangan Bencana
UPTD Puskesmas Wanakerta
WAKTU PELAKSANAAN,
PELAKSANA OLEH

NO URAIAN KEGIATAN PUSKESMAS


WANAKERTA
TH 2011 TH 2012

A PRA BENCANA
1 Pertemuan Koordinasi Kesiapsiagaan
Penanggulangan Bencana LP-LS
2 Update Peta Geomedik & Rawan Bencana
3 Bimbingan teknis data & informasi bencana bidang
kesehatan
4 Update Penyusunan Rencana Kontinjensi bidang
kesehatan
5 Pemutakhiran data kesehatan:
a Data / laporan kesiapsiagaan bencana
b Data Cakupan pelayanan imunisasi

WAKTU PELAKSANAAN,
PELAKSANA OLEH
PUSKESMAS
NO URAIAN KEGIATAN
WANAKERTA

TH 2011 TH. 2012

A PRA BENCANA
c Data Cakupan PHBS
d Data Cakupan Sanitasi
e Data Gizi Buruk
f Data Endemisitas & Potensial DBD, Filariasis
g Data Kejadian KLB
6 Bimbingan Teknis & Penyuluhan Manajemen
Penangulangan Bencana Bidang Kesehatan kepada

37
petugas puskesmas, kader & dasipena

7 Sosialisasi Sistem Peringatan Dini Pada Masyarakat


di Daerah Banjir
8 Mengaktifkan sistem informasi kesiapsiagaan
bencana bidang kesehatan
9 Pelatihan Penanggulangan Bencana Bagi Kader &
Dasipena.
10 Mengadakan Gladi Posko & Gladi Lapangan.
11 Pengadaan perlengkapan Satlak dan Satgas
Kesehatan ( HT, Megaphone, Sepatu Boot , velt bed,
tenda, Mobil Operasional)
12 Membuat dan mengajukan perencanaan anggaran
operasional penanggulangan bencana bidang
kesehatan

B SAAT TANGGAP DARURAT BENCANA

1 Mengaktifkan sistem informasi bencana bidang


kesehatan
a Segera membuat laporan awal kejadian bencana

b Membuat Initial RHA


c Melakukan RHA lanjutan
d Membuat laporan harian pelayanan kesehatan &
pengamatan penyakit korban bencana yang di sms
pada pukul 15.00 WIB
e Melakukan pengamatan penyakit potensial KLB di
lokasi pengungsian / bencana
f Melakukan pengolahan dan anlisa data surveilans
bencana
g Membuat papan informasi / tampilan data
penanggulangan bencana bidang kesehatan
h Mengirimkan data surveilans bencana harian kepada
SATLAK PB Kab Karawang dan Instansi Vertikal

WAKTU PELAKSANAAN,
PELAKSANA OLEH
NO URAIAN KEGIATAN PUSKESMAS
WANAKERTA
TH 2011 TH 2012

B SAAT TANGGAP DARURAT BENCANA


2 Melakukan Koordinasi
a Mengaktifkan Posko Kesehatan
b Berkoordinasi dengan Tim SATLAK PB Kab Karawang

38
c Melakukan koordinasi internal dengan pertemuan
koordinasi harian bidang kesehatan (pagi hari)
d Melakukan pertemuan harian evaluasi internal bidang
kesehatan (malam hari)
e Melakukan Koordinasi Vertikal dan Eksternal
3 Pelayanan Kesehatan Korban Bencana / Pengungsi
a Mengaktifkan Pos Pelayanan Kesehatan di lokasi
bencana / pengungsian yang dilengkapi dengan
ambulans, obat, alkes & petugas kesehatan
b Aktif melakukan pelayanan kesehatan mobile untuk
menjangkau korban / pengungsi yang belum
mendapat pelayanan kesehatan
c Membantu evakuasi pasien rawat inap rumah sakit
yang terkena bencana banjir
d Melakukan triase korban bencana

e Melakukan identifikasi korban meninggal akibat banjir

f Tindakan pengobatan sesuai dengan labeling triase

g Merujuk korban bencana / pengungsi ke rumah sakit

4 Pelayanan Rujukan
a Menyiapkan sarana pelayanan rujukan korban
bencana banjir
b Mensiagakan sumber daya tenaga kesehatan di
Rumah Sakit
c Pelayanan kesehatan korban bencana yang dirujuk

d Pembiayaan pengobatan korban bencana yang


dirujuk ke Rumah Sakit

WAKTU PELAKSANAAN,
PELAKSANA OLEH
PUSKESMAS
NO URAIAN KEGIATAN
WANAKERTA

TH 2011 TH 2012

SAAT TANGGAP DARURAT BENCANA

5 Pengelolaan Bantuan Kesehatan.

39
a Mengajukan permohonan bantuan logistik kesehatan (
obat, alkes, BHP )
b Mengajukan permohonan bantuan logistik sanitasi

c Mengajukan permohonan bantuan logistik MPASI, Mie


Instan, Susu,
d Pencatatan & pelaporan bantuan
e Distribusi bantuan Obat, Alkes dan Bahan Habis Pakai
f Distribusi bantuan non obat, alkes & BHP (Sanitasi,
MPASI, dll )
g Pengelolaan dan mobilisasi bantuan tenaga
kesehatan ( Kader, Dasipena, Relawan, Puskesmas
ring 2 & 3)
6 Pemantauan & pengawasan bantuan
a Pemantauan & pengawasan obat kadaluarsa untuk
pengobatan korban bencana / pengungsi
b Pemantauan & pengawasan bantuan bahan makanan,
makanan & minuman korban bencana / pengungsi
7 Penyehatan Lingkungan Lokasi Pengungsian
a Mengontrol vektor (nyamuk, lalat, tikus, kecoak)
b Distribusi poybag, kelambu, lem lalat, personal hygine
kit
c Lysolisasi lokasi pengungsi
d Disinfeksi lokasi pengungsian
e Fogging lokasi pengungsian
f Penyuluhan PHBS dilokasi pengungsian
g Pengawasan dan perbaikan kualitas air bersih dilokasi
pengungsian
h Pengamanan pembuangan kotoran manusia
( penyediaan jamban mobile)
8 Menyiapkan dana operasional penanggulangan
bencana bidang kesehatan dengan rincian: Honor,
makan, transport, biaya komunikasi, BBM rujukan,
biaya monitoring petugas pos & posko kesehatan
(PNS & Non PNS)

WAKTU PELAKSANAAN,
PELAKSANA OLEH
PUSKESMAS
NO URAIAN KEGIATAN
WANAKERTA

TH 2011 TH 2012

C PASKA BENCANA

40
1 Mengaktifkan sistem informasi bencana bidang
kesehatan paska bencana
a Membuat laporan harian pelayanan kesehatan &
pengamatan penyakit korban bencana yang di sms
pada pukul 15.00 WIB
b Melakukan pengamatan penyakit potensial KLB di
lokasi pemukiman paska bencana
c Melakukan pengolahan dan anlisa data surveilans
paska bencana
d Membuat papan informasi / tampilan data
penanggulangan bencana bidang kesehatan
e Mengirimkan data surveilans paska bencana harian
kepada SATLAK PB Kab Karawang dan Instansi
Vertikal
2 Pengelolaan bantuan kesehatan.
a Permohonan bantuan logistik paska bencana
b Pencatatan & pelaporan penerimaan dan distribusi
bantuan logistik kesehatan
c Pemantauan & pengawasan bantuan paska
bencana( kadaluarsa, dll)
3 Pelayanan lanjutan korban paska bencana
4 Pembiayaan pengobatan korban bencana yang
dirujuk di Rumah Sakit sampai paska bencana
5 Pelayanan kesehatan mobiling ke lokasi pemukiman
paska bencana
6 Konseling pelayanan kesehatan jiwa
7 Upaya pemulihan kesehatan lingkungan paska
bencana
a Surveilans Ketat & Kesling
b pengawasan dan perbaikan kualitas air bersih
c Distribusi logistik pengolahan air bersih ( alat
penjernih air, kaporit, PAC)
d Pengawasan limbah ( distribusi polybag ke
pemukiman / tempat umum paska bencana )
e Pengendalian vektor di pemukiman paska bencana
f Mengaktifkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk

g Fogging lokasi pemukiman & tempat umum paska


bencana pada kantong endemis DBD
h Disinfeksi pemukiman & tempat umum dan
pengawasan air bersih
i Lysolisasi lokasi pemukiman / tempat umum paska
banjir
NO URAIAN KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN,
PELAKSANA OLEH
PUSKESMAS
WANAKERTA

41
TH 2011 TH 2012

PASKA BENCANA
j Pemeriksaan makanan bantuan bagi
korban/pengungsi paska bencana
k Penyuluhan PHBS di lokasi pemukiman paska
bencana
l Mengkoordinasikan dan menggerakkan lintas sektor,
swasta, perguruan tinggi untuk membantu upaya
pemulihan kesehatan lingkungan paska bencana.
8 Pertemuan evaluasi penanggulangan paska bencana
bidang kesehatan
9 Menyiapkan dana operasional penanggulangan paska
bencana bidang kesehatan dengan rincian: Honor,
makan, transport, biaya komunikasi, BBM rujukan,
biaya monitoring petugas pos & posko kesehatan
(PNS & Non PNS)
10 Membuat pelaporan hasil kegiatan penangulangan
bencana pada masa tanggap darurat dan paska
bencana
BAB VI
PENUTUP

Demikian Rencana Kontinjensi Penanggulangan Bencana Banjir UPTD Puskesmas


Wanakerta ini di susun untuk periode 2011 – 2012 sebagai acuan kegiatan penanggulangan
bencana banjir bidang kesehatan di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Wanakerta Telukjambe
Barat. Tidak ada rencana yang tersusun secara sempurna, namun demikian tak ada
rencana yang gagal, yang ada adalah kita gagal membuat rencana. Oleh karena itu saran
dan masukan yang positif sangat kami harapkan untuk meminimalisir kekurangan dan
kelemahan rencana kontinjensi ini. Sehingga upaya penanggulangan bencana banjir bidang
kesehatan di wilayah Puskesmas Wanakerta dapat lebih optimal dan terarah.

42

Anda mungkin juga menyukai