PENDAHULUAN
Untuk menilai apakah suatu wilayah sudah siap siaga dalam menghadapi
bencana, terdapat beberapa indikator, yang diantaranya adalah Perencanaan, yang
meliputi rencana manajemen bencana, Rencana Kontinjensi, Rencana Operasi dan
Rencana Rehabilitasi. Dari keempat jenis rencana tersebut, rencana kontinjensi
menempati posisi yang sangat strategis, sebab baik atau buruknya rencana tersebut
akan sangat berpengaruh pada aktifitas dalam menjalani fase tanggap darurat
bencana. Kenyataan menunjukan bahwa rencana kontinjensi kurang mendapat
perhatian atau bahkan mungkin kurang dikenal, sehingga penanganan bencana
pada fase tanggap darurat masih terkesan lamban dan kurang terkoordinasikan
dengan baik.
1
1.2 Gambaran Umum wilayah kerja UPTD Puskesmas Kalangsari
1.2.1 Geografi
Tabel 1.2.1
b Wilayah a. 1 Kecamatan
Administrasi b. 3 Desa
c. 22 Dusun 77 Rw.184 Rt
c. Batas Wilayah
1.2.2 Topografi
Sebagian besar wilayah kerja puskesmas Kalangsari berbentuk
daratan yang relatif rata dengan variasi antara sebagian bergelombang
antara 0-1200 m diatas permukaan laut dengan kemiringan wilayah 0 – 1%,
22 – 15%,dan di atas 40% Komposisi penggunaan lahan paling banyak
digunakan untuk pertanian padi sawah dan sebagian industry dan gudang
1.2.3 Iklim
Sesuai dengan bentuk morfologinya wilayah kerja puskesmas
Kalangsari merupakan dataran rata dan sebagian dataran rendah dengan
temperature udara rata –rata 0,01 milibar, penyinaran matahari 66% dan
kelembaban nisbi 80%, sampai April bertiup angin Muson Laut dan sekitar
bulan Juni bertiup Angin Muson Tenggara.Kecepatan angin antara 30 – 35
km, lamanya tiupan rata – rata 5 – 7 jam.
1.2.4 Hidrografi
2
Kecamatan Rengasdengklok di batasi oleh Sungai Citarum yang
merupakan pemisah dengan Kabupaten Bekasi. Dan dipotong oleh irigasi
saluran induk Tarum Barat yang dimanfaatkan untuk pengairan
sawah,menambang pasir dan kolam oleh para petani.
1.2.5 Demografi
a. Jumlah penduduk Tahun 2010 : 52.896 jiwa
b. Kepadatan penduduk : 8,543 penduduk/Km2
c. Proporsi laki-laki & Perempuan : Laki-laki 25.890 jiwa
&Perempuan 26.825 jiwa
d. Sex Ratio : 1,43
1.2.6 Pendidikan
Tabel 1.3.1
Data Jumlah Karyawan UPTD Puskesmas Kalangsari
3
Data Karyawan
Jumlah 28 3 5
4
Jumlah tenaga yang dapat dimobilisasi sebanyak 40 orang yang terdiri
dari :
Dokter Umum : 2 org
Dokter Gigi : 1 org
Kesehatan Masyarakat : 1 org
Perawat D3 : 9 org
Perawat SPK : 1 org
Bidan : 18 org
Sanitarian : 1 org
Ahli Gizi : 1 org
Perawat Gigi : 1 org
Laboratorium : 1 org
Obat : 1 org
Sopir Ambulance : I org
1.3.3 Sarana Prasarana Kesehatan di Puskesmas Kalangsari
c. Prasarana
1) Ambulans
Ambulans Puskesmas :1
Mobil operasional Desa Kalangsari :1
2) Motor dinas :1
3) Mesin penyedot air :1
4) Velt Bed :3
5) Penjernih air :1
6) Generator set :1
5
b. Pola penyakit
Pola penyakit rawat jalan di puskesmas kalangsari tahun 2015 untuk
golongan umur 0 – 4 tahun tiga penyakit terbesar adalah
ISPA,batuk,diare,influenza. Golongan umur 5 – 44 tahun,empat penyakit
terbesar adalah ISPA, batuk gastritis.golongan umur >45 tahun,empat
penyakit terbesar adalah,hipertensi,gastritis,rematik,tukak lambung
Tabel 1.4.1
Daerah Kerawanan Bencana di wilayah puskesmas Kalangsari
Tahun 2011
6
1 Kalangsari Dusun, sinar sari, wanajaya, Banjir
tarikolot, jatimulya, mekarsari
Perum pesona
2 Kalangsuria Dusun, bakan lio, bakan tengah, Banjir, puting bliung
Karajan slatan
3 Karyasari Banjir
3 Karyasari Banjir
Grafik 1.4.2
Jumlah Desa Yang Terkena Bencana Berdasarkan Jenis Bencana
7
Di Wilayah Puskesmas Wanakerta
Kec. Telukjambe Barat
1) Rumah & Sarana Kesehatan Terendam
Banjir bulan Maret merendam +_24 rumah penduduk di tiga Desa.
desa parungsari di tiga dusun yaitu bobojong 42 KK,lewiasem 10
KK,Babakan cebong 22 KK. Desa Karangligar yaitu dusun pangasinan
24 KK dan dusun Karangligar 31KK. Sedangkan Desa Mekarmulya
yaitu mujiah 26 KK Lewi sisir 32 KK,dan leweung kaung 11KK. 32
Sumur yang terendam tidak ada sarana kesehatan yang terendam.
3) Distribusi Penyakit
Data Trend penyakit terbanyak selama bencana banjir di Posko wilayah
Kerja UPTD Puskesmas wanakerta adalah dermatitis (29%) ISPA non
pneumonia (15 %),Gastritis(14%), Influenza (13%),Mialgia,(12%),diare
biasa (5%), hipertensi(8%), dan Pusing/migren (10%).Lampiran 5.
8
memiliki ruas jalan darat yaitu; jalan antar kecamatan dan desa.,sungai cibeet
dan sungai citarum serta irigasi kali malang.Lampiraan 1,peta 1.5.1
2) Peta Bidan
Seluruh Desa di wilayah Puskesmas wanakerta sudah memilik bidan Desa
yang menetap di wilayahnya masing masing.lampiran peta 1.5.2a
9
a. Peta Kepadatan penduduk
Daerah yang perlu mendapatkan perhatian adalah daerah potensial
bencana dan daerah kepadatan penduduk yang tinggi, Desa
Karangmulya dengan daerah kepadatn tinggi di bandingkan daerah lain
yang kepadatan penduduknya sedang dan sebagian besar wilayahnya
pesawahan. Lampiran 1 peta 1.5.5a
f. Peta sanitasi
Wilayah yang terkena damapak banjir perlu di waspadai mengenai
sanitasi baik rumah,air bersih,jamban sehat,pembuangan air. Desa
parungsari di tiga dusun yaitu bobojong,lewi asem,rengas sepuluh. Desa
Karangligar yaitu dusun pangasinan dan Karangligar. lampiran 1 peta
1.5.5
g. Peta Pengungsi
Wilayah kecamatan telukjambe Barat yang cenderung terjadi
pengungsian adalah Desa Parungsari,Desa Karangligar, Desa
10
Mekarmulya Desa Mulyajaya, dan Desa Wanakerta pada tabel di bawah
ini. lampiran 1 peta 1.5.5g
Tabel 1.5.5.2
Lokasi Evakuasi Pengungsi Korban Bencana Banjir di Wilayah
Kecamatan Telukjambe Barat Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang
11
wilayah desa yang dekat aliran sungai cibeet karena bila curah hujan tinggi di daerah
bogor dan sekitarnya maka aliran sungai cibeet akan meluap, Desa yang terkena
yaitu Desa mekarmulya dusun mujiah, dusun leuwisisir. Desa Parungsari dusun
bobojong dan dusun leuwiasem karena pertemuan aliran sungai cibeet dan sungai
citarum yang cukup luas terkena dampak banjir,dan wilayah sekitar yang sedikit
terkena di Desa Karangligar dusun pangasinan, Desa Mulyajaya Dusun Rc Guha dan
Desa Wanakerta dusun jatimulyadan resiko bencana lain yang mungkin terjadi
adalah industry di Wilayah Desa Margakaya,Desa Margamulya dan sebagian Desa
Wanasari.
Tabel 1.6
PENILAIAN RESIKO BENCANA TAHUN 2010
Puskesmas :wanakerta
Kabupaten : Karawang
Kecelakaan Transportasi/industri
KLB/wabah penyakit menulaar
Banjir(Akibat cuaca ekstrim)
Tanah longsor
Lain - lain
No Variabel
BAHAYA
a.Frekuensi 3 1 1 2
1 b.Intensitas 2 1 1 1
c.Dampak 3 1 2 2
d.Keluasan 3 1 1 1
e.Uluran waktu 3 1 1 1
JUMLAH 14 5 6 7
KERAWANAN
a.Fisik 3 2 1 2
2 b.Sosial 2 1 1 2
c.Ekonomi 2 1 1 2
JUMLAH 7 4 3 6
MANAJEMEN
a.Kebijakan 1 1 3 3
3 b.Rencana kontinjensi 1 3 3 3
c.PSM/LSM 1 1 2 1
JUMLAH 3 6 7 7
TOTAL 24 15 16 20
12
membawa dampak yang lebih besar dari pada kejadian bencana banjir tahun
2009. Beberapa scenario bencana banjir yang mungkin terjadi adalah.
Tabel 1.8
Estimasi / perkiraan Dampak Skenario Kejadian Bencana Banjir Tahun 2010
– 2011
UPTD Puskesmas Wanakerta
13
1 Jumlah Penduduk 52.896 jiwa
4 Pustu 2 1 50%
11 Kematian akibat 0 0
kejadian
13 Kerusakan berat 0 0
fasilitas kesehatan
14
1.8.3 Perkiraan Jumlah Penduduk Yang Terkena Banjir
Perkiraan jumlah penduduk yang terkena banjir merendam +_189
rumah penduduk dan 230 KK.
15
BAB II
TUJUAN, SASARAN, PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1 Tujuan
2.1.1 Umum :
Agar respon penanganan bencana cepat,tepat,akurat dan efektif.
2.2. Sasaran
1. Satgas penanggulangan Bencana bidang kesehatan puskesmas
wanakerta
2. Masyarakat wilayah puskesmas wanakerta yang potensial terjadinya
bencana
2.3 Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan adalah SATGAS puskesmas wanakerta dan tim
bencana kecamatan dan desa.
16
BAB III
KEBIJAKAN
17
BAB IV
RENCANA KEGIATAN
Berdasarkan analisis risiko bencana, peta geomedik, kebijakan, dan sumber daya
kesehatan yang ada di Wilayah Puskesmas Wanakerta, maka disusunlah rencana kegiatan
dalam rencana kontinjensi penanggulangan bencana banjir bidang kesehatan. Berikut ini
rencana kegiatan upaya penanggulangan bencana banjir bidang kesehatan:
18
b. Pelayanan kesehatan bagi korban bencana dengan:
1) Mensiagakan pelayanan pos puskesmas 24 jam
2) Membentuk / mengaktifkan pos kesehatan di lokasi bencana / Pengungsi
3) Pelayanan kesehatan keliling / mobile ke lokasi bencana / pengungsi yang
belum mendapatkan pelayanan kesehatan
4) Mensiagakan pelayanan rujukan ( ambulans)
c. Pos Kesehatan Bencana atau tim kesehatan keliling minimal terdiri dari: 1 orang
dokter umum, 2 orang perawat, 1 orang petugas obat / data, 1 orang sopir
ambulans yang dilengkapi dengan logistik kesehatan, form data pengamatan
penyakit / pelayanan kesehatan, alat komunikasi
d. Pelayanan kesehatan bagi korban bencana yang ditangani di Puskesmas, Pos
Kesehatan & Pelayanan Kesehatan keliling selama masa tanggap darurat
bencana adalah gratis (Pengobatan)
e. Puskesmas lokasi bencana, pos kesehatan bencana dan pelayanan kesehatan
keliling (Pemerintah, Swasta, LSM, PARPOL, Relawan, dll) harus
mempersiapkan paket obat untuk korban bencana banjir dan membuat laporan
kasus / pelayanan sesuai dengan format laporan yang dilaporkan per hari.
19
d. RSUD Karawang menjadi rujukan utama korban bencana banjir, daftar nama
rumah sakit rujukan beradarkan wilayah kejadian bencana dapat di lihat pada
lampiran tabel
e. Pembiayaan pelayanan kesehatan korban bencana di rumah sakit baik RSUD
dan RS Swasta diusahakan melalui mekanisme pembiyaan APBD 2 ( Dana
Jamkesmas Daerah ), APBD 1 atau bantuan Pemerintah Pusat.
:
4.3 Rencana Sistem Informasi Bencana
Rencana sistem informasi yang akan dipersiapkan meliputi: format laporan
bencana, sistem alur pelaporan, tampilan data dan normor telpon. Berikut ini
merupakan penjelasannya:
Tabel 4.3.1
Sistem Informasi Dini Yang Digunakan Di wilayah Puskesmas Wanakerta Bila Terjadi
Bencana
20
disampaikan ke programmer kesehatan Matra Puskesmas Wanakerta dengan No
085711240777, kemudian laporan diteruskan ke programer matra Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang segera mungkin atau < 24 jam, baik via telpon, sms ataupun
tertulis. Laporan perkembangan bencana harus dilaporkan per hari setiap jam 17.00
WIB baik melalui laporan tertulis atau SMS ke nomor: 0815 7437 1120.
Berikut merupakan mekanisme pelaporan pada saat adanya jaringan sinyal
operator telepon/seluler dan pada saat tidak ada jaringan sinyal operator
telpon/seluler.
a. Mekanisme Pelaporan Saat Ada Jaringan Sinyal Operator Telpon / Seluler
1) Petugas Matra UPTD Puskesmas Wanakerta mendapatkan informasi
kejadian awal bencana dari bidan desa, kader bencana/masyarakat
kemudian petugas Matra melakukan konfirmasi ulang ke wilayah bencana
kepada bidan desa atau petugas/kader bencana tersebut. Kemudian
petugas Matra puskesmas Wanakerta melaporkan kejadian awal bencana
banjir melalui sms/telepon kepada Kepala Puskesmas dan petugas
Data/Informasi bencana di Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang.
2) Petugas matra Dinas Kesehatan melakukan konfirmasi berita kejadian
bencana kepada programer matra di puskesmas dan kepala puskesmas
Wanakerta
3) Setiap pemberi layanan kesehatan di lokasi bencana (pos kesehatan oleh
swasta/LSM/PARPOL/relawan, dll) wajib memberikan laporan kegiatan /
pasien yang ditangani per hari sesuai dengan format laporan pada pukul
16.00 WIB kepada Petugas Matra puskesmas Wanakerta dan dilanjutkan
pada pukul 17.00 WIB Ke Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang.
4) Contoh Laporan Awal Bencana Banjir
Pengirim Erwin PKM Wanakerta JB: Banjir, tbt 21/3/2010, pkl: 05.00wib, PAR
300KK, lok kec. Telukjambe barat: Desa parungsari terendam 100 rmh 50
cm, desa karangligar terendam 100 rmh 40cm, hilang 0, meninggal 0, rujuk
0, LR 0, LS 0, LB 0, Pengungsi 20 KK / 100 jw (< 5 th 20jw, >5 th 80 jw).
Sudah buka poskes di rmh bdn desa kes, logistik obat, nuhun.
5) Contoh Laporan Perkembangan
Laporan data perkembangan bencana banjir dibuat per hari berdasarkan
pengamatan di lokasi bencana, berikut contoh sms laporan perkembangan:
Pengirim Erwin PKM Wanakerta, lap perkembangan banjir data tgl:
22/3/2010, masih banjir kec. Telukjambe barat: Desa parungsari dusun
bobojong terendam 50 rmh 100 cm, desakarangligara dusun pangasinan
terendam 200 rmh 100cm, hilang 0, meninggal 0, rujuk 2, LR 5, LS 1, LB 0,
Pengungsi 50 KK / 200 jw (< 5 th 50jw, >5 th 150 jw) Jumlah pasien 50.
Poskes masih aktif di rmh bdn desa , nuhun.
21
Laporan data pengungsi dibuat per hari berdasarkan pengamatan di lokasi
bencana / pengungsi untuk dilaporkan pada pukul 17.00 WIB.
Contoh sms laporan pengungsi:
Pengirim Erwin PKM Wanakerta data tgl 21 Mar 2010, data pengungsi:
1.Desa parungsari : dusun bobojong 10 kk / 50 jw (<5 th 10 jw, >5 th 40 jw),
2. Desa Karangligar: SMP 2 telukjambe 10 kk / 500 jw ( < 5 th 10 jw, > 5 th
50 jw). Lokasi pengungsi , tidak ada air sarana air bersih dan listrik.
7) Contoh laporan SMS kasus per hari dari pos kesehatan bencana:
Laporan sms kasus per hari harus dilaporkan per hari setiap pukul 17.00 WIB
baik oleh petugas puskesmas setempat ataupun oleh tim relawan bencana.
Berikut ini adalah contoh sms laporan kasus dari petugas puskesmas:
Pengirim Erwin Erpiansyah PKM Wanakerta Pos Kes Parungsari data tgl 21
mar 2010: total pasien 47, rujuk 7, 1A 2, 3B 5, 3D 5, 3E 3, 5A 1, 5B 3, 5D 5,
15B 2, 15C 3, 15D 10, 18D 5, 18E 3
Contoh laporan sms dari petugas relawan bencana:
Pengirim Hasanudin Tim Relawan RS Islam Pondok Kopi Jakarta, Pos Kes
Paracis Karawang Barat data tgl 21 mar 2010: total pasien 47, rujuk 7, 1A 2,
3B 5, 3D 5, 3E 3, 5A 1, 5B 3, 5D 5, 15B 2, 15C 3, 15D 10, 18D 5, 18E 3
b. Mekanisme Pelaporan Saat Tidak Ada Jaringan Sinyal Operator Telpon / Seluler
1) Petugas lokasi bencana melaporkan kejadian bencana kepada Kepala
puskesmas lokasi bencana
2) Petugas lokasi bencana menuju / datang langsung / kurir untuk mengirimkan
melaporkan kejadian bencana kepada programer kesehatan matra Dinas
Kesehatan Kabupaten Karawang
3) Laporan perkembangan penyakit di buat per hari oleh puskesmas setempat
dan pemberi layanan kesehatan di lokasi bencana (pos kesehatan oleh
swasta/LSM/PARPOL/relawan, dll) yang diserahkan / dilaporkan kepada
puskesmas setempat dan Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang.
22
f Data Indeks Jentik Nyamuk DBD selama banjir & paska banjir
g Data bantuan : penerimaan jenis bantuan, alokasi distribusi bantuan
h Data relawan yang membantu di lokasi bencana ( tabel & peta)
i Data contact person Tim Kesehatan & SATGAS Penanggulangan Bencana
Puskesmas Wanakerta.
23
10. Bila diperlukan lokasi pengungsian dilakukan fogging
11. Disinfeksi lokasi pengungsian sebelum digunakan untuk pengungsian dan paska
pengungsian.
12. Pengamanan pembuangan kotoran manusia, dengan alternatif menggunakan :
jamban dengan galian parit, jamban kolektif, jamban dengan menggunakan drum
bekas dan jamban mobile. Dengan perhitungan 1 jamban dipakai untuk 20 orang
24
imunisasi kolera pada kelompok sasaran tertentu dengan mempertimbangkan jenis
vaksin yang tersedia.
Contoh lain adalah pemberian imunisasi TT terhadap kelompok populasi
yang berisiko tinggi terhadap para petugas, sukarelawan, petugas penyelamat dan
pengungsi yang berusia ≥ 15 tahun. Untuk mendapatkan perlindungan, maka
pemberian Imunisasi tetanus diberikan 2 kali dengan interval minimal 1 bulan. Bila
tersedia dapat dipertimbangkan menggunakan vaksin Td (tetanus difteri toksoid),
agar memberikan perlindungan terhadap difteri selain tetanus.
Bagi penderita luka terbuka yang dalam, tertusuk paku / benda tajam, segera
berikan ATS (Anti Tetanus Serum)
25
3. Air yang diminum harus selalu dimasak
4. Membuang sampah pada tempat sampah dan tertutup.
5. Makan makanan yang tidak basi, menyimpan makanan/minuman di tempat yang
bersih dan tertutup sehingga tidak dijangkau oleh lalat/tikus, serangga lainnya
serta debu.
6. Membantu memberantas serangga/tikus sebagai vektor penular penyakit.
7. Membuang air besar di jamban (termasuk bayi khususnya penderita diare).
Tabel 4.9.1
Perkiraan Kebutuhan Tenaga Kesehatan Untuk Upaya Penanggulangan Bencana Banjir
Di Puskesmas Wanakerta
26
Kebutuhan obat dan alat kesehatan di kabupaten dan jaringan puskesmas
dipenuhi oleh Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten
Karawang. Obat tersebut di simpan pada gudang farmasi Jl. Kertabumi Karawang.
Bila tidak mencukupi maka Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang akan
mengajukan permohonan bantuan obat, Alkes dan Bahan Habis Pakai kepada:
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Pusat Penanggulangan Krisis Kementrian
Kesehatan RI.
Sesuai dengan gambaran distribusi 10 besar penyakit saat dan paska banjir
tahun 2009 - 2010, maka yang diperlukan / diperioritaskan adalah obat – obatan
untuk mengatasi penyakit: dermatitis , ISPA non pneumonia, gastritis, influensa,
pusing/migren, mialgia, rematik, demam/febris, diare biasa , hipertensi. cedera
ringan. Daftar perkiraan kebutuhan obat, alat kesehatan dan bahan habis pakai
terlampir.
4.9.3 Kebutuhan MPASI
Makanan Pendamping ASI (MP ASI) diperuntukan bagi usia balita > 6 bulan
dan anak – anak korban bencana banjir. Kebutuhan MP ASI dapat mengajukan ke
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Pusat Penanggulangan Krisis Kementrian
Kesehatan RI, sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini merupakan estimasi kebutuhan
MP ASI untuk upaya penanggulangan bencana banjir di Kabupaten Karawang (tabel
4.9.3) :
Tabel 4.9.3
Perkiraan Kebutuhan MP ASI Untuk Korban Bencana Banjir
Di Wilayah Puskesmas Wanakerta
Perkiraan Perkiraan
No Uraian Kebutuhan Standar
Sasaran Kebutuhan
1 MPASI biskuit @ 120 1 bungkus / 796 balita 11.144
gr / bungkus balita / hari selama 14 hari Bungkus
27
Tabel 4.9.4
Perkiraan Kebutuhan Upaya Penanggulangan Masalah Sanitasi Korban Bencana
Banjir
Di Wilayah Puskesmas Wanakerta
Perkiraan Perkiraan
No Uraian Kebutuhan Standar
Sasaran Kebutuhan
1 Tenaga Sanitarian 1 or / lokasi 5 wilayah 4 org
bencana bencana
2 Tenaga Fogging 3 or / fokus 8 fokus 24 org
3 Polybag / Kantong 1 kantong 230KK 76 kantong /
Plastik Sampah untuk 1 – 3 hari
KK per hari
4 Lysol : @100 ml 1 botol / 1 230 KK 230 botol
KK
5 Penjernih Air Cepat 1 botol / 3 230 KK 76 botol
KK
6 Kaporit dalam bentuk 1 rumah / 1 189 rmh 189 sachet
sachet @ 15 gr sachet
7 Abate @ 10 gr atau 1 1 rumah / 1 189 rmh 189 sachet
sendok makan rata sachet
untuk 100 lt air
8 Lem Lalat @ 12 1 bungkus / 230 KK 230 bungkus
tangkai / bungkus 1 KK
9 Mesin Fogging 3 mesin 8 fokus 24 mesin
fogging / 1 fogging
fokus
10 Insektisida Fogging 8 lt malation 8 fokus 64 lt malation
(malation) / 1 fokus
11 Solar Campuran 19,2 lt 8 fokus 154 lt
Fogging
12 Alat Semprot 5 alat 189 rmh 37 alat
Disinfeksi / sprayer spray / 1000 sprayer
rumah
13 Cairan Disinfeksi @ 1 1 botol / 100 189 rmh 189 botol
lt / botol rumah
14 Sabun Cair @ botol 1 botol / 12 poskes 12 botol
100 ml poskes
15 Kelambu 1 kelambu / 230 KK 115 kelambu
1 – 2 KK
16 Jamban Mobile / 1 bh / 50 – 1000 jiwa 250 jamban
darurat 100 jiwa pengungsi darurat
pengungsi
17 Mobile Water Purifier 1 buah / 2 unit 2 unit
(ukuran kecil) Desa
18 Alat Pelindung Diri :
a. Masker, 2 bh / or / 5 petugas 10 masker
b. Sarung Tangan hari 5 petugas 10 buah
c. Sepatu Boot 2 bh / or / 5 petugas 5 pasang
hari
1 pasang / 1
petugas
28
ditugaskan untuk membantu. 1 mobil ambulans diperuntukan untuk 1 wilayah
puskesmas lokasi bencana.
Tabel 4.9.5
Perkiraan Kebutuhan Ambulans Untuk Kegiatan Penanggulangan Bencana Banjir
Di Puskesmas Wanakerta
Perkiraan Perkiraan
Uraian
No Standar Desa Lokasi Kebutuhan Keterangan
Kebutuhan
Banjir
1 Mobil Ambulans 1 mbl / 2 5 Desa 2 mbl Cukup
wilayah terpenuhi
desa lokasi
Tabel 4.9.6
Perkiraan Kebutuhan Penunjang Untuk Kegiatan Operasional Posko Bencana
Di Puskesmas Wanakerta
29
besar
12 Spanduk ( @ 3 – 1 bh / poskes 8 poskes 8 buah
5 m)
Tabel4.10.2
Skenario Perbantuan Oleh Puskesmas yang tidak terkena Bencana Kepada
Puskesmas Lokasi Bencana
TUNGGAKJATI
TELUKJAMBE
PANGKALAN
KARAWANG
PUSKESMAS^RING
ADIARSA
WADAS
1 (Puskesmas
Lokasi Bencana) ↓
WANAKERTA 2 2 2 3 3 3 3
30
Bila dampak kejadian bencana banjir makin meluas, pelayanan kesehatan
yang ada tidak dapat terpenuhi dan hasil penilaian RHA merekomendasikan untuk
dimungkinkan perbantuan eksternal maka Puskesmas Wanakerta mengajukan
permohonan bantuan bidang kesehatan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten
Karawang dan Dinas Provinsi Jawa Barat dan Pusat Penanggulangan Krisis
Kementrian Kesehatan RI.
31
11. Disinfeksi pemukiman dan tempat – tempat umum paska banjir.
Tabel 4.14
Tahapan Kegiatan Pra Bencana
UPTD Puskesmas Wanakerta
No Uraian Kegiatan Waktu
1 Pertemuan Koordinasi Kesiapsiagaan Penanggulangan Nov – Des
Bencana LP-LS
2 Update Peta Geomedik & Rawan Bencana Jan – Apr
3 Bimbingan teknis data & informasi bencana bidang Juni
kesehatan
4 Update Penyusunan Rencana Kontinjensi bidang Jan – Jun
kesehatan
5 Pemutakhiran data kesehatan: Jan – Jun
a Data / laporan kesiapsiagaan bencana
b Data Cakupan pelayanan imunisasi
c Data Cakupan PHBS
d Data Cakupan Sanitasi
e Data Gizi Buruk
f Data Endemisitas & Potensial DBD, Filariasis
g Data Kejadian KLB
6 Pembinaan Penangulangan Bencana Bidang Kesehatan Juni –Juil
kepada petugas kader
8 Sosialisasi Sistem Peringatan Dini Pada Masyarakat di Juni
Daerah Banjir
9 Mengaktifkan sistem informasi kesiapsiagaan bencana Jan s/d Des
bidang kesehatan
10 Pelatihan Penanggulangan Bencana Bagi Kader & Juni / Juli
Dasipena.
11 Mengadakan Gladi Posko & Gladi Lapangan. Juni / Juli
12 Pengadaan perlengkapan Satlak dan Satgas Kesehatan April
( HT, Megaphone, Sepatu Boot, velt bed, tenda, Mobil
Operasional)
32
13 Membuat dan mengajukan perencanaan anggaran Agustus s/ d
operasional penanggulangan bencana bidang kesehatan Des
Tabel 4.14.1
Tahapan Kegiatan Pra Bencana / Tanggap Darurat Bencana Banjir
UPTD Puskesmas Wanakerta
33
4 Pelayanan Rujukan Segera
a Menyiapkan sarana pelayanan rujukan korban bencana Segera
banjir
b Pelayanan kesehatan korban bencana yang dirujuk Segera
c Verifikasi Pembiayaan pengobatan korban bencana yang Segera
dirujuk ke Rumah Sakit
Tabel 4.14.2
Tahapan Kegiatan Paska Bencana Banjir
34
UPTD Puskesmas Wanakerta
35
swasta, perguruan tinggi untuk membantu upaya
pemulihan kesehatan lingkungan paska bencana.
8 Pertemuan evaluasi penanggulangan paska bencana Desember
bidang kesehatan
9 Verifikasi dana operasional penanggulangan paska Segera
bencana bidang kesehatan dengan rincian: Honor, makan,
transport, biaya komunikasi, BBM rujukan, biaya monitoring
petugas pos & posko kesehatan (PNS & Non PNS) ke
Dinas Kesehatan
10 Membuat pelaporan hasil kegiatan penangulangan Segera
bencana pada masa tanggap darurat dan paska bencana
36
BAB V
ANGGARAN KEGIATAN
A PRA BENCANA
1 Pertemuan Koordinasi Kesiapsiagaan
Penanggulangan Bencana LP-LS
2 Update Peta Geomedik & Rawan Bencana
3 Bimbingan teknis data & informasi bencana bidang
kesehatan
4 Update Penyusunan Rencana Kontinjensi bidang
kesehatan
5 Pemutakhiran data kesehatan:
a Data / laporan kesiapsiagaan bencana
b Data Cakupan pelayanan imunisasi
WAKTU PELAKSANAAN,
PELAKSANA OLEH
PUSKESMAS
NO URAIAN KEGIATAN
WANAKERTA
A PRA BENCANA
c Data Cakupan PHBS
d Data Cakupan Sanitasi
e Data Gizi Buruk
f Data Endemisitas & Potensial DBD, Filariasis
g Data Kejadian KLB
6 Bimbingan Teknis & Penyuluhan Manajemen
Penangulangan Bencana Bidang Kesehatan kepada
37
petugas puskesmas, kader & dasipena
WAKTU PELAKSANAAN,
PELAKSANA OLEH
NO URAIAN KEGIATAN PUSKESMAS
WANAKERTA
TH 2011 TH 2012
38
c Melakukan koordinasi internal dengan pertemuan
koordinasi harian bidang kesehatan (pagi hari)
d Melakukan pertemuan harian evaluasi internal bidang
kesehatan (malam hari)
e Melakukan Koordinasi Vertikal dan Eksternal
3 Pelayanan Kesehatan Korban Bencana / Pengungsi
a Mengaktifkan Pos Pelayanan Kesehatan di lokasi
bencana / pengungsian yang dilengkapi dengan
ambulans, obat, alkes & petugas kesehatan
b Aktif melakukan pelayanan kesehatan mobile untuk
menjangkau korban / pengungsi yang belum
mendapat pelayanan kesehatan
c Membantu evakuasi pasien rawat inap rumah sakit
yang terkena bencana banjir
d Melakukan triase korban bencana
4 Pelayanan Rujukan
a Menyiapkan sarana pelayanan rujukan korban
bencana banjir
b Mensiagakan sumber daya tenaga kesehatan di
Rumah Sakit
c Pelayanan kesehatan korban bencana yang dirujuk
WAKTU PELAKSANAAN,
PELAKSANA OLEH
PUSKESMAS
NO URAIAN KEGIATAN
WANAKERTA
TH 2011 TH 2012
39
a Mengajukan permohonan bantuan logistik kesehatan (
obat, alkes, BHP )
b Mengajukan permohonan bantuan logistik sanitasi
WAKTU PELAKSANAAN,
PELAKSANA OLEH
PUSKESMAS
NO URAIAN KEGIATAN
WANAKERTA
TH 2011 TH 2012
C PASKA BENCANA
40
1 Mengaktifkan sistem informasi bencana bidang
kesehatan paska bencana
a Membuat laporan harian pelayanan kesehatan &
pengamatan penyakit korban bencana yang di sms
pada pukul 15.00 WIB
b Melakukan pengamatan penyakit potensial KLB di
lokasi pemukiman paska bencana
c Melakukan pengolahan dan anlisa data surveilans
paska bencana
d Membuat papan informasi / tampilan data
penanggulangan bencana bidang kesehatan
e Mengirimkan data surveilans paska bencana harian
kepada SATLAK PB Kab Karawang dan Instansi
Vertikal
2 Pengelolaan bantuan kesehatan.
a Permohonan bantuan logistik paska bencana
b Pencatatan & pelaporan penerimaan dan distribusi
bantuan logistik kesehatan
c Pemantauan & pengawasan bantuan paska
bencana( kadaluarsa, dll)
3 Pelayanan lanjutan korban paska bencana
4 Pembiayaan pengobatan korban bencana yang
dirujuk di Rumah Sakit sampai paska bencana
5 Pelayanan kesehatan mobiling ke lokasi pemukiman
paska bencana
6 Konseling pelayanan kesehatan jiwa
7 Upaya pemulihan kesehatan lingkungan paska
bencana
a Surveilans Ketat & Kesling
b pengawasan dan perbaikan kualitas air bersih
c Distribusi logistik pengolahan air bersih ( alat
penjernih air, kaporit, PAC)
d Pengawasan limbah ( distribusi polybag ke
pemukiman / tempat umum paska bencana )
e Pengendalian vektor di pemukiman paska bencana
f Mengaktifkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk
41
TH 2011 TH 2012
PASKA BENCANA
j Pemeriksaan makanan bantuan bagi
korban/pengungsi paska bencana
k Penyuluhan PHBS di lokasi pemukiman paska
bencana
l Mengkoordinasikan dan menggerakkan lintas sektor,
swasta, perguruan tinggi untuk membantu upaya
pemulihan kesehatan lingkungan paska bencana.
8 Pertemuan evaluasi penanggulangan paska bencana
bidang kesehatan
9 Menyiapkan dana operasional penanggulangan paska
bencana bidang kesehatan dengan rincian: Honor,
makan, transport, biaya komunikasi, BBM rujukan,
biaya monitoring petugas pos & posko kesehatan
(PNS & Non PNS)
10 Membuat pelaporan hasil kegiatan penangulangan
bencana pada masa tanggap darurat dan paska
bencana
BAB VI
PENUTUP
42