Anda di halaman 1dari 4

Resume Koordinasi Pengadaan Barang dan Jasa dengan LKPP

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Jambeck pada tahun 2015, jumlah sampah
plastik di laut Indonesia (marine debris) menduduki peringkat 2 setelah Cina. Marine debris
di Indonesia didominasi oleh kantong plastik (kresek). Diperkirakan 3,32 juta metrik ton
limbah plastik di Indonesia belum terkelola dengan baik. Di samping itu, keberadaan limbah
plastik sampai dengan tahun 2019 diperkirakan mencapai 9,52 juta ton. Hal ini menjadi
masalah lingkungan terutama di daerah perkotaan.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak lingkungan yang terjadi
adalah dengan mendaur ulang sampah plastik menjadi bahan campuran beraspal. Teknologi
ini terletak pada sampah plastik yang ditambahkan pada campuran beraspal. Uji coba telah
dilaksanakan di Bali, Bekasi, Makassar, Pasuruan, Solo, dan Merak. Aspal plastik dapat
digunakan untuk pembangunan jalan baru maupun pemeliharaan.
Tujuan utama penggunaan cacahan plastik dicampur dalam campuran aspal dan
agregat adalah untuk menyelamatkan lingkungan dengan menggunakan kembali limbah
kresek yang tidak termanfaatkan. Namun tidak sampai di situ, limbah kresek yang
dimasukkan ke dalam campuran aspal tidak semata sebagai bahan tambah saja, kelebihan
yang didapat adalah campuran aspal menjadi lebih lekat, lebih tahan terhadap air,
peningkatan stabilitas campuran sebesar 40%, dan peningkatan ketahanan retak dan alur
terhadap beban roda.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan Pusjatan KemenPUPR, plastik kresek
yang lebih mudah meleleh dan sehingga dapat melekat ke campuran aspal adalah plastik
dalam kondisi tercacah (tidak dalam kondisi utuh). Selama ini material plastik cacah
diperoleh dari supplier di Bandung yang dapat memproduksi cacahan sesuai spesifikasi.
Sedangkan pemerintah berencana untuk menerapkan teknologi ini di beberapa lokasi di
Indonesia. Sehingga perlu dipertimbangkan pemanfaatan limbah plastik di sekitar lokasi
dimana teknologi akan diterapkan untuk menekan biaya pengiriman material, mengurangi
jumlah limbah plastik kresek, juga sekaligus dapat memberdayakan masyarakat setempat
untuk dapat mengolah limbah tersebut menjadi bentuk cacahan. Dengan cara tersebut
masyarakat dapat berperan serta secara lansgsung dalam kegiatan pembangunan jalan.
Interaksi antar pihak yang terlibat membutuhkan alur yang jelas untuk mendukung
kelancaran proses penerapan teknologi dan pemanfaatan dalam skala yang lebih luas.
Spesifikasi teknis hasil cacahan plastik yang digunakan untuk campuran aspal plastik
adalah
Pengujian Persyaratan
Ukuran butir lolos saringan 3/8 inch (9,5 mm) % 100
Ukuran butir lolos saringan No 4 (4,75 mm) % 90
Ketebalan (mm) Maks. 0,07
Kadar air (%) Maks. 5
Titik leleh (⁰C) 100 – 120

Jenis plastik yang dapat digunakan untuk teknologi aspal plastik adalah kantong
plastik jenis LDPE (Low Density Polyethylene) dan HDPE (High Density Polyethylene) dengan
kadar dominan diutamakan pada LDPE.
Hingga saat ini, Kementerian LHK masih sedang mengumpulkan data sampah
kantong plastik yang cocok digunakan pada campuran beraspal. Namun dapat dipastikan
bahwa sampah kresek itu banyak sekali dan memang tidak dimanfaatkan. Mengingat
penggunaan plastik hingga saat ini terbilang konsisten atau bahkan meningkat. Oleh karena
itu, kebutuhan akan alat pencacah plastik harus mampu menyaingi jumlah sampah kantong
plastik yang ada.
Untuk jalan dengan panjang 1 km, dibutuhkan sampah kantong kresek sebesar 3 – 3,5
ton. Pada program tahun 2017, Kementerian PUPR masih membutuhkan pembangunan
jalan nasional sepanjang 49.640 km dan pemeliharaan jalan 46.000 km, pembangunan jalan
provinsi (2015) sepanjang 38.039 km, dan pembangunan jalan kabupaten/kota sepanjang
346.229 km. Untuk mengoptimalkan program ini, kapasitas alat pencacah plastik
diharapkan mampu mencapai hasil output cacahan 50 kg/jam.
Pada penerapannya, cacahan plastik dimasukkan melalui lubang pugmill pada
Asphalt Mixing Plant (AMP) dengan proses kering (dry process). Cacahan plastik akan
meleleh, lalu menyelimuti agregat, dan aspal menyelimuti semuanya. Untuk pelaksanaan di
lapangan, tidak ada perbedaan antara pelaksanaan aspal plastik dan aspal minyak biasa.
Berikut ini dilakukan pemetaan ketersediaan alat pencacah plastik berdasarkan
survei online di kota-kota besar Indonesia.
No. Nama Lokasi Keterangan Spesifikasi
1 PT. Artha Persada Bekasi Perusahaan
Investama Daur Ulang
(021-8817736) Plastik

2 Mesin Sakti Cimahi- Rancang Kapasitas: 500


(087878633656) Bandung Bangun/Jual kg/jam
(082330333556) dan Madura Mesin
Power: 8 HP

Dimensi:
700x600x1200
mm

Rangka: UNP65

Pisau: SKD-11 –
panjang 250
mm
3 PT. Agrowindo Jakarta Penjual Kapasitas: 50
(081233144166) Timur, Mesin kg/jam
Jakarta Pencacah
Selatan, Plastik Cutting size: 10
Jakarta mm
Barat,
Bandung, Power: 8 HP
Tangerang,
Bogor, Dimensi:
Semarang, 90x80x115 cm
Yogyakarta,
Surabaya, Bahan: plate
Malang, mild steel
Blitar,
Denpasar,
Makassar,
Lampung,
Palembang,
Bekasi,
Depok,
Medan, Solo,
Banjarmasin
, Pekanbaru
4 Pabrik plastik DK3 Banda Aceh Pabrik
Plastik

Anda mungkin juga menyukai