TUTORIAL
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9
Gita Dewi/N 111 17 013
Suci Annisa Kurnia/N 111 17 073
Wahyuni N/ N111 17 086
Megawati Zainal/ N111 17 090
Nurfitriani Abdillah/ N111 17 069
Marissa Aprilia K/ N111 15 051
PEMBIMBING KLINIK
dr.Dewi Suriany A., Sp.KJ
LAPORAN PSIKIATRI
Riwayat psikiatri diperoleh dari autoanamnesis pada tanggal 27 Februari 2017
I. RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan utama
Gelisah
E. Proses Berpikir
1) Arus pikiran:
a. Produktivitas : Cukup
b. Kontiniuitas : Relevan
c. Hendaya berbahasa : Tidak ada
2) Isi pikiran :
a. Preokupasi : Tidak ada
b. Gangguan isi pikiran : Tidak ada
F. Pengendalian Impuls : Baik
G. Daya Nilai
1) Norma sosial : Baik
2) Uji daya nilai : Baik
3) Penilaian realitas : Baik
b. Pemeriksaan Neurologis
GCS E4M6V5, pupil bundar isokor, ukuran 3 mm, reflex cahaya +/+, reflex
cahaya tidak langsung +/+, Pemeriksaan kaku kuduk : (-), reflex fisiologis
(+), reflex patologis (-). fungsi kortikal luhur dalam batas normal.
V. EVALUASI MULTIAXIAL
Axis I
Diagnosis Axis I ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik dengan pasien. Data ini menjadi dasar untuk mendiagnosis bahwa
pasien menderita gangguan cemas menyeluruh (F41.1) Kriteria
diagnosis gangguan cemas menyeluruh menurut DSM IV-TR, yaitu
Ansietas dan kekhawatiran berlebihan (perkiraan yang menakutkan),
terjadi hampir setiap hari selama setidaknya 6 bulan, mengenai
sejumlah kejadian atau aktivitas (seperti bekerja atau bersekolah.
Orang tersebut sulit mengendalikan kekhawatirannya.
Ansietas dan kekhawatiran dikaitkan dengan tiga atau lebih dari
keenam gejala seperti gelisah, mudah merasa lelah, sulit
berkonsentrasi, mudah marah, otot tegang, dan gangguan tidur (sulit
tertidur, atau tetap tidur, atau tidur yang gelisah dan tidak puas).
Axis II
Tidak ada
Axis III
Gangguan Sirkulasi (ADHF dan Asma), DM tipe 2
Axis IV
Masalah Pejerjaan.
Axis V
GAF Scale 60-51 Gejala sedang (moderate), disabilitas sedang
VIII. PROGNOSIS
Dubia ad Bonam
TUTORIAL
A. SKENARIO
Seorang perempuan berinisial Ny. F berusia 59 tahun datang ke
Poli Jiwa RSUD Undata dengan keluhan gelisah sehingga menyebabkan
sulit tidur. Pasien selalu merasa gelisah terus menerus, dan tidak
mengetahui apa penyebab gelisah tersebut. Menurut pasien karena gelisah
tersebut pasien hanya dapat beristirahat/ tidur hanya 1 jam saja dalam
sehari. Perasaan gelisah juga disertai dengan pusing, gemetar, kaget-kaget,
jantung berdebar-debar, sesak napas, dan nyeri dada. Pasien mengaku jika
gelisah pikiran menjadi tak karuan. Menurut pasien, Keluhan ini
sebenarnya sudah lama, yaitu sejak tahun 2016, akan tetapi memberat
dalam 6 bulan terakhir. Pasien sebelumnya sudah pernah berobat di
RSUD undata pada bulan agustus tahun 2016 dengan keluhan yang sama.
Pasien juga mengatakan dalam 6 bulan memberatnya keluhan juga diikuti
perasaan malas untuk bekerja seperti biasanya, cepat lelah, mudah
tersinggung atau marah dan pasien juga mengalami penurunan berat
badan > 10 kg. Dan menurut pasien dalam 1 tahun terakhir ketika pasien
sedang sholat, terkadang pasien melihat bayangan orang dengan wajah
yang berganti ganti dan terkadang dengan rupa yang menyeramkan.
Namun hal ini tidak begitu mengganggu pasien.
B. KATA KUNCI
1. Perempuan 59 tahun
2. Gelisah sehingga menyebabkan sulit tidur Tidak bisa tidur
3. Karena gelisah tersebut pasien hanya dapat beristirahat/ tidur hanya 1 jam
saja dalam sehari.
4. Perasaan gelisah juga disertai dengan pusing, gemetar, kaget-kaget,
jantung berdebar-debar, sesak napas, dan nyeri dada.
5. 6 bulan memberatnya keluhan juga diikuti perasaan malas untuk bekerja
seperti biasanya, cepat lelah, mudah tersinggung atau marah dan pasien
juga mengalami penurunan berat badan > 10 kg.
6. Dalam 1 tahun terakhir ketika pasien sedang sholat, terkadang pasien
melihat bayangan orang dengan wajah yang berganti ganti dan terkadang
dengan rupa yang menyeramkan.
7. Memeiliki penyakit ASMA yang masih dalam tahap terapi hingga
sekarang, obat yang dikonsumsi metilprednisolon dan salbutamol.
8. Sejak tahun 2018 dengan diagnosis DM tipe 2 dan mendapatkan terapi
glimepiride 2 mg (1 – 0 – 1).
9. Berobat di poli jantung dengan diagnosis ADHF dan diberikan terapi
amblodipin 5 mg (0 – 0 – 1), Clopidogrel 75 mg (0 – 0 – 1), dan
atorvastatin 40 mg (0 – 0 – 1).
10. pasien juga berobat di poli mata dan akan di lakukan operasi katarak pada
kedua mata.
C. PERTANYAAN
1. Bagaimana mekanisme keluhan diatas?
2. Bagaimana ciri kepribadian pada pasien?
3. Halusinasi pada pasien apakah merupakan halusinasi fisiologis atau
patologis? Dan pada pasien jika halusinasi diakibatkan oleh obat, obat –
obat apa saja yang dapat mengakibatkan halusinasi ?
4. Jenis – jenis halusinasi fisiologis ?
5. Apakah gejala pada pasien murni dari keadaan fisik atau dari psikiatri?
Adakah hubungan antara keadaan fisik dan psikiatri pada pasien ini?
(psikodinamik)
6. apa sebab pada pasien ini tekanan darahnya tidak stabil ?
7. Bagaimana diagnosis multiaksial pada pasien ini?
8. Tentukan diagnosis diferensial pada kasus ini?
9. Bagaimana prognosis pada pasien ini?
10. Bagaimana rencana terapi pada pasien ini?
D. JAWABAN