JAWABAN
( Sumber : Kuliah pakar, 2015, dr. Indah P. Kiay Demak, Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Faculty of Medicine & Health Sciences, Tadulako University).
2. Variabel perancu
Variabel perancu adalah variabel yang nialainya ikut menentukan
variabel baik secara langsung maupun tidak angsung, variabel perancu
merupakan jenis variabel yang berhubungan (asosiasi) dengan variabel bebas dan
berhubungan dengan variabel terikat, tetapi bukan merupakan variabe antara.
identifikasi variabel perancu ini amat penting, karena bila tidak ia dapat
membawa kita pada kesimpulan yang salah, misalnya di temukannya terdapat
hubungan antar variabel padahal sebenarnya tidak ada. sebaliknya, tidak di
temukan hubungan antara variabel padahal ada hubungan. misalnya dalam contoh
penelitian medis, peneliti ingin mencari hubungan antara kebiasaan minum kopi
dan kejadian penyakit jantung koroner. dalam hal ini variabel bebasnya adalah
kebeasaan minum kopi dan variabel tergantungnya adalah insiden PJK. kebiasaan
merokok dapat merupakan variabel perancu, oleh karena ia berhubungan dengan
kebiasaan minum kpi (bebas) dan berhubungan dengan kejadian penyakit jantung
(terikat).
Konsep = A B
C
uji statistik yang dipiih adaah ANOVA (analysisi of variance)
Cara menyingkirkan perancu :
- restriksi, menyingkirkan variabel perancu dari setiap subjek penelitian.
- matching, proses menyamakan variabel perancu di antara 2 kelompok.
- randomisasi merupakan cara efektif untuk menyingkirkan pengaruh variabel
perancu. dengan melakukan randomisasi maka variabel perancu akan terbagi
secara seimbang di antara kelompok.
(Sumber : Nursalam, 2008, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan
Edisi 2, Penerbit Salmba madika, Jakarta).
3. Jenis jenis peneitian
berdasarkan tujuan kedokteran dapat di bagi menjadi penelitian
eksploratif, penelitian deskriptif, penelitian analitik (prospektif dan retrospektif),
dan penelitian eksperimental. berdasarkan pendekatan yang digunakan maka
penelitian dapat di bagi menjadi penelitian cross-sectional dan longitudinal,
sedangkan di tinjau dari keterlibatan peneleliti dalam intervensi dapat di
kelompokan menjadi penelitian observasional dan peneitian intervensional.
rancanangan penelitian intervensional dapat berupa eksperimental,
noneksperimental, dan eksperimental semu.
(Sumber : Budiarto Eko, 2004, Metodologi Penelitian Kedokteran sebuah
pengantar, EGC, Jakarta)
berdasarkan metode yang di gunakan, penelitian kesehatan di golongkan
menjadi 2 kelompok besar :
a. Metode penelitian survei (survey reaserch method) : suatu penelitian yang di
lakukan tanpa melakukan intervensi terhadap subjek penelitian
(masyarakat),sehingga sering disebut penelitian noneksperimen. penelitian
survei di golongkan lagi menjadi dua, yaitu penelitian survei yang bersifat
deskriptif dan analitik. penelitian survei yang bersifat analitik di bagimenjadi
3 macam, yaitu :
- cross sectional : variabel sebab atau resiko dan akibat atau kasus yang
terjadi pada objek peneitian di ukur atau di kumpulkan secara simutan
(dalam waktu yang bersamaan).
- studi retrospektif : penelitian yang berusaha melihat ke belakang,
artinya pengumpulan data dari efek atau akbit yang telah terjadi.
kemudian dari efek di teusuri ke belakang tentang penyebabya atau
variabel-variabel yang mempengarubi akibat tersebut.
- studi prospektif (Cohort): penelitian yang bersifat kedapan, artinya di
muai dari variabel penyebab atau faktor-faktor resiko, kemudian di iuti
akibatnya pada waktu yang akan datang.
b. Metode penelitian eksperimen : peneliti melakukan percobaan atau perlakuan
terhadap variabel independennya, kemudian mengukur akibat atau pengaruh
percobaan tersebut pada dependen variabel.
di tinjau dari segi manfaat atau kegunaannya, penelitian kesehatan dapat
di golongkan menjadi :
- penelitian dasar (basic fundamental research)
- penelitian terapan (aplied research)
- penelitian tindakkan (action research)
- penelitian evaluasi (evaluation research)
(Sumber : Notoatmodjo. S, 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, rineka
cipta, jakarta).
4. Statistik Inverensial
dalam suatu penelitian kuantitaif, analisis data merupakan kegiatan
setelah data dari lapangan terkumpul. analisis data ini meliputi 5 M, yaitu
mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, menstabulasi
data berdasarkan variabel seluruh responden, menyajikan data setiap variabel
yang di teliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan
tujuan penelitian, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah
di ujikan.
umumnya, teknik anaisis data dalam penelitian kuantitatif mengguanakan
alat-alat statistik. ada 2 jenis statistik analisis data dalam penelitian, yaitu analisis
data statistik deskriptif dan analisis data inferensi.
analisis data deskriptif adalah cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum/generalisasi. ciri-
cirinya : data lebih di tekankan dalam bentuk tabel, grafik, dan ukur-ukuran
statistik, seperti persentase, rata-rata, variasi, kolerasi, dan angka indeks.
analisis data inferensi adalah penyajian statistik yang di hasilkan dari
penelitian secara sampel. umumnya, analisis data inferensi di gunakan untuk
menganalisis data sampel yang hasilnya untuk memperkiakan populasi. ciri-
cirinya : penyajian data dalam bentuk tabel dan ukuran ukuran statistik.. dalam
analisi data inferensi, adanya uji signifikan dan taraf kesalahan karena penelitian
bermaksud membuat atau melakukan generalisasi sehingga selalu terdapat
kesalahan dalam melakukan generalisasi. analisis data yang di gunakan untuk
generalisasi dapat melalui 2 pendekatan, yaitu pendekatan statistik parametrik
dan statistik non parametrik. statistik parametrik di gunakan untuk menguji
parameter populasi melalui statistik atau menguji ukuran populasi melalui data
sampel yang distribusi nilai pengamatannya di ketahui. metode peneltian analisis
parametrik, yaitu uji beda rata rata, proporsi, ANOVA, ANACOVA, ANAREG,
Jalur/PET, SEM, dan multivariat. statistik non parametrik dapat di tarik tanpa
memperhatikan bentuk distribusi atau bebas distribusi sehingga dipakai untuk
pengamatan yang tidak diketaui distribusinya. metode metode anaisis non
parametrik yaitu run tes, wilcoxon, mann withny, colmogrorov, dan independensi.
(Sumber : Purwoto Agus, 2007, Panduan Laboratorium Statistik Inferensial,
Grasindo).
5. kriteria variabel dependen dan independen
a. variabel indepenen (bebas)
- Kegunaan memahami dan menafsirkan relasi sebab-akibat dalam suatu
penelitian.
- Bila variabel bebas tidak didesain secara baik tidak akan menghasilkan
sesuatu, tidak diperoleh dampak yang diharapkan, kesimpulan bias dan
kurang bermakna.
- Jika didesain jelek variabel tidak kokoh, bias, dan terasa asing
- Status variabel tidak dapat dimanipulasi.
- Variabel bebas dapat dimanipulasi (proses disengaja) dan diukur
pengaruhnya terhadap variabel terikat.
- Tes statistik digunakan untuk mendeteksi hubungan timbal balik antar
kedua status variabel tersebut.
- Variabel bebas ada yang dapat dimanipulasi dan tidak yang tidak dapat
dimanipulasi tidak akan memberi pengaruh.
- EMPAT Isu Pokok Pengembangan dan Pemilihan Variabel Bebas
Mengoperasionalkan merumuskan secara cermat variabel bebas
(sebelum penelitian) .
Metode menguji/memferifikasi data variabel bebas (selama
penelitian)
Memperkirakan hasil penelitian data sesuai atau tidak dengan
variabel bebas (setelah penelitian)
Mendiskusi variabel bebas ditentukan posisi variabel bebas tersebut.
(Sumber:http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_B
IMBINGAN/195807031985031AMIN_BUDIAMIN/VARIBEL_BEBAS_DA
N_VARIABEL_TERIKAT_(Cad)_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf)
b. Variabel Dependen (terikat)
- Tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen.
- Penjelasan dan prediksi fenomena secara sistematis digambarkan dalam
variabilitas variabel-variabel dependen yang dijelaskan atau dipengaruhi
oleh variabel-variabel independen.
- variabel ini sering di sebut sebagai variabel output, kriterium, konsekuent
atau variabel terikat.
- variabel terikat merupakan variabel yang di pengaruhi atau yang menjadi
akbat karena adanya variabel bebas.
(Sumber:http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._
PENDIDIKAN/196610191991021-RUDI_SUSILANA/PP1-
variabel_penelitian.pdf).