Tahapan Pekerjaan Jalan
Tahapan Pekerjaan Jalan
2. Pemerataan Tanah
Setelah lahan dibersihkan, kemudian dilakukan pekerjaan pemerataan tanah dengan mengunakan buldozer. Untuk memindahkan tanah
bekas galian digunakan dump truk
5.Tahap finishing
Pekerjaan selanjutnya adalah finishing pemadatan dan perataan jalan raya dengan alat peneumatic roller
Jalan raya sudah jadi dengan konstruksi sebagai berikut :
Keterangan: Perkerasan jalan raya dibuat berlapis-lapis seperti kue lapis, dengan tujuan untuk dapat menerima beban dan menyebarkan
beban serta meneruskan beban kebawahnya. Biasanya material yang dipakai untuk perkerasan lapisan jalan raya adalah semakin kebawah
semakin berkurang kwalitasnya. Karena lapisan yang ada dibawahnya semakin sedikit menerima beban. Lapisan tersebut dapat dilihat
seperti yang ada dibawah ini.
Pekerjaan persiapan yang meliputi pekerjaan mobilisasi, persiapan fasilitas penunjang, pengukuran,pengujianbahan, dll.
Pekerjaan tanah yang akan meliputi pekerjaan pembersihan / pengupasan top soil, galian dan timbunan tanahuntuk pekerjaan pelebaran jalan
dan bahu jalan.
Pekerjaan lapisan kontruksi perkerasan pada pelebaran jalan yang terdiri dari timbunan pilihan, lapis pondasiAgregat B, Agregat A, AC Base, AC
Blinder dan AC WC.
Pekerjaan drainase yang meliputi pekerjaan galian untuk saluran drainase
Pekerjaan Overlay diatas existing jalan berupa AC BC dan AC WC, dimana pada beberapa bagian jalansebelum dihampar AC-BC akan
diratakan dengan menggunakan AC BC Leveling.
Pekerjaan bahu jalan yaitu menggunakan Aggregat S dan Latasir kelas A.
Pekerjaan Minor.
DllSedangkan untuk kantor proyek / kantor lapangan yang akan memonitor jalannya pelaksanaan pekerjaan, makaPT. Seneca Indonesia
akan mengadakan (penyewaan) lahan tambahan yang akan dicari didekati lokasi proyek.
2. Laboratorium
Untuk melakukan pengendalian mutu pekerjaan dalam pelaksanaan paket proyek ini, maka PT. SenecaIndonesia akan menggunakan
laboratorium utama yang telah dimiliki yang berlokasi di Base camp PT. SenecaIndonesia di Sumatera Utara , Kp. Yaman Labuhan Batu
Km 255+000. Pada Laboratorium tersebut telahtersedia peralatan untuk pengujian tanah, pengujian agregat, pengujian aspal dan pengujian
beton. Untukmenunjang kecepatan didalam memonitor mutu hasil pekerjaan di lapangan, maka PT. Seneca Indonesiaakan mengadakan
laboratorium tambahan yang akan berlokasi di lahan kantor proyek. Pada laboratorium kedua ini akan dilengkapi dengan beberapa peralatan
laboratorium untuk pengujian tanah dan pengujianbeton, termasuk peralatan untuk pengujian kepadatan tanah / lapis pondasi agregat di
lapangan dengansand cone.
Highway Engineer
Material Engineer.
Quantity enginner.
Petugas K3Tenaga kerja yang akan diadakan / dimobilisasi ke lapangan untuk melaksankan pekerjaan paket pyoyek ini,akan terdiri dari :a.
Mandorb.
Pekerja terlatihc.
Pekerja BiasaSeluruh staf inti proyek tersebut beserta staf lainnya sesuai dengan usulan di dalam Struktur Organisasi Kerja,akan
dimobilisasikan ke lokasi proyek dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari sejak diterbitkan Surat Perintah MulaiKerja (SPMK). Sedangakan
mobilisasi tenaga kerja akan disesuaikan dengan kebutuhan yang tercermin dariRencana Kerja/Schedule.
4. Mobilisasi Peralatan
Daftar jenis peralatan yang akan dimobilisasi ke lapangan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan utamapada paket proyek ini, sesuai
dengan kebutuhan alat untuk melaksanakan pekerjaan.
BoulderBoulder yang akan digunakan diambil dari quarry silumajang dengan jarak rata-rata sekitar ± 24 km dariBase camp. Boulder / Batu
Belah yang sudah terseleksi kualitasnya tersebut akan diproses untuk dijadikanbatu pecah (agregat kasar, agregat halus dan abu batu) yang
kemudian akan digunakan sebagai campuran :1.
AC WC2.
AC BC / AC BC Leveling3.
AC Base4.
Agregat Kelas SPemecahan boulder menjadi batu pecah akan menggunakan mesin pemecah batu (
Stone crusher
) sedangkanuntuk pencampuran menjadi aspal panas (
hotmix
) adalah menggunakan Asphalt Mixing Plant.2.
Batu untuk pekerjaan pasanganMaterial batu yang akan digunakan untuk pekerjaan pasangan batu dengan mortar (saluran) danpasangan
batu (tembok penahan tanah) akan diambil dari lokasi quarry didaerah Kulu Serono. Material yangtelah terseleksi sesuai persyaratan
spesifikasi akan diangkat ke lokasi proyek dengan menggunakan angkutandari suplier (diterima ditempat).
3.
Pasir pasangMaterial pasir yang akan digunakan untuk pekerjaan pasangan batu akan diambil dari quarry di daerahTanjung Balai yang berjarak
sekitar ± 79 km ke lokasi pekerjaan. Material tersebut akan diangkut denganangkutan dari suplier ( diterima ditempat ).4.
Timbunan biasa dan timbunan pilihanMaterial timbunan biasa diambil dari lokasi quarry dengan jarak angkut 15 km ke lokasi
pekerjaan.Sedangkan untuk material timbunan pilihan akan diambil dari quarry yang berjarak 60 km ke lokasipekerjaan.5.
AspalAspal yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan campuran aspal adalah dari jenis aspal minyakyang mempunyai titik
lembek 48°C. Aspal Minyak tersebut akan diangkut dengan menggunakan tangkiaspal langsung dari lokasi gudang supplier ke lokasi
base camp utama PT. Seneca Indonesia. Pengujian awalterhadap penetrasi dan titik lembek aspal akan selalu dilakukan sebelum aspal
tersebut dibongkar di basecamp, kemudian pemeriksaan kedua akan dilakukan lebih detail di laboratorium, sebelum aspal tersebutdapat
diterima.6.
Bahan Aditif Anti PengelupasanBahan Aditif Anti Pengelupasan yang akan digunakan untuk campuran aspal panas akan diangkutlangsung dari
lokasi gudang supplier ke lokasi base camp utama PT. Seneca Indonesia (diterima ditempat).7.
Baja TulanganBaja tulangan akan didatangkan da di stock oleh supplier kelikasi penyimpanan bahan dekat lokasikantor lapangan, yaitu setelah
hasil pemeriksaan kwalitas baja tulangan tersebut lolo uji.
II.2 Pengendalian Mutu Bahan Dasar dan Pekerjaan
Untuk memantau dan menjamin mutu bahan dan hasil pekerjaan, maka PT. Seneca Indonesia akan mengusulkanlaboratorium utama di base
camp Kp. Yaman Labuhan Batu dan laboratorium penunjang yang akan diadakan di lokasiproyek. Laboratorium ini dilengkapi dengan
minimal uji, antara lain :a.
Bila diperlukan, melakukan pengujian tanah (soil investigations) untuk mengetahui secara teliti kondisitanah yang sebenarnya , khususnya
didalam mengantisipasi pelaksanaan pekerjaan peebaran jalan.h.
Melakukan pengujian bahan dasar yang akan digunakan termasuk pembuatan job mix formula.i.
Menentukan tempat pembuangan hasil pembersihan dan tanah galian yang tidak dapat dipakai untukkonstruksi.
2.Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor
Pelaksanaan pekerjaan pengembalian kondisi jalan (minor) akan dimulai dengan menginventariskan kondisipermukaan existing jalan saat
dilakukan Field Engineering. Dari hasil FE (
field engineering
) tersebut akandidapat lokasi-lokasi yang mengalami kerusakan yang perlu dikembalikan kondisinya dengan menggunakancampuran aspal
panas. Pelaksanaan pekerjaan ini akan dilakukan dalam periode mobilisasi.
3.Pekerjaan Tanah
a.Setelah hasil pengukuran dan hasil pengujian tanah serta usulan shop drawings termasuk didalamnyasistem pengendalian lalu lintas
disetujui oleh Direksi Pekerjaan, maka pekerjaan tanah untuk pondasipelebaran jalan dapat dimulai dengan terlebih dahulu melakukan
pekerjaan pembersihan dan pengupasantop soils
b.Tanah digali dengan excavator dengan ukuran dan kedalaman sesuai gambar kerja yang disetujui.
c.Material hasil galian tanah termasuk hasil pembersihan dan pengupasan top soils ini akan dibuang kelokasipembuangan yang telah
disiapkan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
d.Setelah dimensi dan elevasi galian pada pelebaran jalan tercapai sesuai dimensi dan elevasi rencana, makaakan dilakukan penyiapan dan
pemadatan badan jalan (subgrade) pada lokasi galian tersebut.
e.Pada lokasi pelebaran jalan dimana terdapat pekerjaan timbunan pilihan, maka sebelum pekerjaanpenimbunan dengan timbunan pilihan
dimulai, akan dilakukan trial section (penghamparan danpemadatan) untuk mendapatkan persetujuan terhadap metode kerja penumbunan
yang akandilaksanakan. Bahan timbunan pilihan yang digunakan akan diangkut dengan dump truck dari Quarry.
f.Bila diperlukan maka pada lokasi pekerjaan timbunan biasa juga akan dilakukan trial section untukmendapatkan persetujuan terhadap
metode kerja penimbunan yang akan dilaksanakan, sebelum pekerjaanpenimbunan biasa tersebut dilakukan. Bahan timbunan biasa yang
digunakan akan diangkut dengan dumptruk dari lokasi pekerjaan.
g.Semua pekerjaan penimbunan akan dilakukan dengan penghamparan dan pemadatan lapis per lapis,dengan ketebalan gembur setiap
lapisan tidak lebih dari 20 cm.
h.Lapisan terkhir dari timbunan pilihan maupun timbunan biasa akan dilakukan uji kepadatan denganmenggunakan alat Sand cone.
Pekerjaan Drainase
a.Pekerjaan Drainase akan dimulai dengan melakukan pengukuran situasi dan elevasi dasar saluran,khususnya outlet dari existing saluran
untuk menentukan ketinggian (arah dan kelandaian) saluranrencana dengan menggunakan titik ikat yang disetujui dan diikuti dengan
pemasangan patok serta profilkemiringan galian.b.
Saluran drainase yang ada, untuk sementara direlokasi agar tetap berfungsi sebelum pekerjaan drainaseyang permanen selesai dilaksakan,
kondisi ini dimaksudkan untuk menjaga aliran air disekitar lokasiproyek dalam mengantisipasi musim hujan. Dewatering kemudian akan
dilakukan terhadap salurandrainase lama yang dipindahkan, sebelum pekerjaan pelebaran jalan dilokasi bekas saluran drainasetersebut
dilaksanakan.c.
Untuk menjaga kestabilan pekerjaan pelebaran jalan, maka pekerjaan penggalian dan penimbunanuntuk membentuk saluran drainase akan
dilaksanakan secara bertahap dan disesuaikan dengan progrespekerjaan tersebut diatas.d.
Pada daerah drainase yang telah tergali dan tebentuk serta elevasi dasar saluran telah sesuai dengandimensi gambar kerja yang disetujui dan
juga telah dipadatkan, maka sesuai lokasi yang direncanakanakan dilanjutkan dengan pekerjaan pemasangan batu dengan mortar.e.
Untuk daerah saluran yang terbentuk dengan penimbunan, maka pekerjaan pemasangan batu kali akandikerjakan apabila pekerjaan
penimbunan tersebut telah memperhatikan sesetabilan.
Proses pemadatan akan dilakukan untuk menyiapkan tanah dasar sebelum timbunan pilihan,penyiapan badan jalan tersebut dilakukan
dengan menggunakan alat pemadat mekanis danperapihannyadibantu dengan tenaga manusia.c.
Pekerjaan penghamparan lapis material timbunan pilihan, lapis pondasi bawah (agregat kelas B) danlapis pondasi atas (agregat kelas A),
pada pekerjaan pelebaran akan dilakukan dengan menggunakanmotor grader dan dipadatkan lapis per lapis dengan menggunakan Tandem
Roller. Untuk mendapatkankepadatan yang maksimum pada kadar air optimum yang direncanakan, maka dilapangan akanditempatkan satu
unit water tank untuk sewaktu waktu akan diperlakukan dalam mengendalikan kadarair saat proses pemadatan.d.
Pekerjaan penghamparan dan pemadatan aspal panas (hotmix) diatas permukaan agregat A yang telahdiprime coat akan dilaksanakan /
dimulai dengan lapisan AC Base, dilanjutkan dengan AC Binder danACWC.e.
Tack coat sebagai bonding akan dilakukan sebelum pekerjaan lapisan untul ACBC dan ACWC.
Beton K-250 di produksi secara manual (concrete mixer). Material berupa pasir, semen dan agregatkasar diterima dilokasi pekerjaan.c.
Secara umum tahapan pelaksanaan pekerjaan beton K-250 untuk pekerjaan diatas (butir a ) dapatdiuraikan secara berikut :
Pekerjaan akan dimulai dengan pembuatan shop drawings untuk kemudian dimintakanpersetujuannya dari Direksi Pekerjaan.
Baja Tulangan yang telah dirakit (cutting and bending) di base camp akan dibawa kelokasipekerjaan untuk dipasangkan sesuai shop
drawings. Baja tulangan akan dipasangkan / diikatdengan menggunakan kawat beton.
Pekerjaan dilanjutkan dengan pembuatan dan pemasangan bekisting yang terbuat dari balok kayudan multiplex untuk membentuk dimensi
struktur sesuai shop drawings.
Sebelum dilakukan pengecoran beton, maka semua hasil rakitan penulangan dan bekisting akandibersihkan terlebih dahulu dan dimintakan
persetujuannya dari Direksi Pekerjaan.
Untuk menjaga agar tidak terjadi pemisahan agregat (segredasi) dari beton, maka pengecoranbeton akan dilakukan dengan menggunakan
luncuran manual.
Selama proses pengecoran, beton akan diperiksa kekentalannya dengan uji slump dan terhadapbeton yang lolos uji, akan dituangkan dan
pemadatan beton akan dilakukan dengan menggunakanconcrete vibrator sedemikian rupa agar tidak terjadi bleeding.
Untuk mengetahui kondisi kekuatan beton, maka atas persetujuan Direksi Pekerjaan, akandilakukan pengambilan dan pembuatan benda uji
kubus/silinder.
V. PEKERJAAN PENUNJANG
Pekerjaan penunjang merupakan pekerjaan sementara yangmempengaruhi kelancaran / keberhasilanpennyelesaian
pekerjaan dan salah satunya adalah Manajemen Pengaturan Lalu Lintas.IV. 1. Manajemen Pengaturan Lalu LintasPengaturan lalu lintas
merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam pelaksanaanpekerjaan jalan ini . untuk setiap tahapan pekerjaan dan sepanjang
waktu pelaksanaan, diupayakan tidakmengganggu aktifitas arus lalu lintas yang ada di jalan tersebut. Terhambatnya aktifitas arus lalu lintas
dilokasi pekerjaan dan daerah sekitarnya akan menimbulkan kerugian bagi pengguna jalan dalam berbagaiaspek, safety bagi para pengguna
jalan perlun mendapat jaminan agar tidak menimbulkan kerugian bagiseluruh pihak.Manajemen pengaturan lalu lintas dalam pelaksanaan
pekerjaan dapat di lakukan dengan denganbewrbagai cara antara lain:1.
memasang berbagai jenis rambu rambu pengaman di sekitar lokasi pekerjaan secara tepat danbenar, baik secara fungsi bentuk dan lokasi
penempatan sesuai spesifikasi dan ketentuan yang ada.
Menempatkan petugas pengatur lalu lintas secara efektif dan efisien untuk mengatur danmengerahkan arus lalu lintas yang ada.
Mengatur secara tepat jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan yang ada. Pekerjaan pekerjaanyang akan menimbulkan gangguan besar
(friction) terhadap arus lalu lintas, di atur jadwalnyasedemikian rupa sehingga pelaksanaan pekerjaan tidak terlalu mengganggu arus lalu
lintas yang adadan menimbulkan kepadatan arus lalulintas yang berarti.
Jika tidak memingkinkan melakukan pekerjaan pada siang hari, maka untuk pekrjaan tertentu seperti
overlay
, akan dilakukan pada malam hari dengan memasang penerangan yang cukup, agar tidakmengganggu arus lalu lintas.
teknik pengaturan lalu lintas selama pekerjaan diperlihatkan didalam gambar terlampir.