Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

DINAS KESEHATAN
Jln. Proklamasi No. 7 Tarogong Kidul Tilp. ( 0262 ) 232670 – Fax 2246426
Web Site : http:/www.diskesgarut.org
Garut 44151

SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN GARUT

NOMOR : / / Diskes

TENTANG
VARIABEL PENILAIAN JASA PELAYANAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN GARUT

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan


masyarakat telah diselenggarakan Program Jaminan
Kesehatan Nasional oleh Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan, sebagai upaya
memberikan perlindungan kesehatan kepada peserta
untuk memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan
dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan;

b. bahwa dalam melakukan pembagian jasa pelayanan,


pemerintah daerah dapat menambah variabel antara
lain kinerja, status kepegawaian, dan masa kerja
ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan. Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) di pelayanan kesehatan
dasar yaitu puskesmas dengan jaringannya dapat
berjalan efektif, efisien dan tepat sasaran;

Mengingat : a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang


Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

b. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang


Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4456);

c. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang


Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5256);

d. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

e. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang


Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 363);

f. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang


Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

g. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang


Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4741);

h. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2012 tentang


Penerima Bantuan Iuran (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 264 Tahun 2012, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5372);

i. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang


Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 29) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 111 tahun
2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden
Nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 255);

j. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014 tentang


Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama Milik Pemerintah Daerah;

k. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2013


tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan pada
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan Fasilitas
Kesehatan Tingkat Lanjutan dalam penyelenggaraan
Jaminan Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 1392);

l. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013


Tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan
Kesehatan Nasional (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 1400);

m. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206/PMK.02/


2013 tentang Tata Cara Penyediaan, Pencairan, dan
Pertanggungjawaban Dana Iuran Jaminan Kesehatan
Penerima Bantuan Iuran;
n. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2014
tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional Untuk Jasa Pelayanan Kesehatan
dan Dukungan Biaya Operasional pada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
589);

Memperhatik : Peraturan Bupati Garut Nomor /Tahun 2014 tentang


an Alokasi Jasa Pelayanan Kesehatan Jaminan Kesehatan
Nasional di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten
Garut;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :

Kesatu : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATN KABUPATEN


GARUT TENTANG VARIABEL PENILAIAN JASA
PELAYANAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN
KABUPATEN GARUT

Kedua : Variabel penilaian dan cara menghitungnya tercantum


dalam Lampiran Satu Keputusan ini.

Ketiga : Lampiran keputusan dalam Surat Keputusan Kepala


Dinas Kesehatan Kabupaten Garut ini merupakan bagian
yang tidak terpisahkan atas Keputusan ini.

Keempat : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Kelima : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam


keputusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya

Ditetapkan di : Garut

PadaTanggal : 30 Desember 2014

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN GARUT

dr.H. Tenni Sewara Rifa’i


NIP.
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN GARUT
NOMOR :
TANGGAL :

A. VARIABEL PENILAIAN JASA PELAYANAN PROGRAM JAMINAN


KESEHATAN NASIONAL KAPITASI
1. Ketenagaan (Pendidikan)
2. Kehadiran
3. Status Kepegawaian
4. Masa Kerja
5. Kinerja

B. PERSYARATAN PENILAIAN ATAS VARIABEL

1. Variabel 1. Ketenagaan (Pendidikan) ditentukan oleh :


a. Ijazah terakhir yang telah tercantum dalam SK PNS/PTT/TKK;
b. Bagi tenaga paramedis yang belum PNS/PTT/TKK disetarakan
sampai maksimal ijazah D3;
c. Bagi tenaga Medis yang belum PNS/PTT/TKK diberikan penilaian
berdasarkan ijazah terakhir;
d. Bagi tenaga Apoteker yang belum PNS/PTT/TKK diberikan
penilaian berdasarkan ijazah terakhir;
e. Dan semua tenaga kesehatan harus memiliki SIP/SIK/SIPA di
puskesmas tempat bekerja saat ini;
f. Jika point (e) tidak terpenuhi maka point ketenagaan akan
dikurangi sampai 50%;
g. Point variabel pendidikan dan ketenagaan, serta tambahan point
bagi kepala puskesmas, kepala tata usaha dan bendahara sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2014
tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional
Untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya
Operasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik
Pemerintah Daerah;

2. Variabel 2. Kehadiran ditentukan oleh :


a. Daftar Absensi kehadiran yang didukung oleh data dari Absen
Automatic (finger print) untuk tenaga yang bekerja di lingkungan
puskesmas.
b. Adapun yang bekerja di jejaring puskesmas seperti puskesmas
pembantu dan polindes/poskesdes, masih memakai absen
manual yang disahkan oleh kepala desa diketahui oleh kepala
puskesmas.
c. Tiap akumulasi 7 jam atas ketidakhadiran karena datang
terlambat, pulang cepat, tidak hadir pada jam kerja, maka
dihitung tidak hadir satu hari kerja.
d. Sakit sampai dengan 3 hari tidak mengurangi point kehadiran
dibuktikan dengan surat keterangan dokter.
e. Sakit lebih dari 3 hari mengurangi point kehadiran.
f. Cuti tahunan tidak diberikan point kehadiran.
g. Cuti bersalin tidak diberikan poin kehadiran.
h. Dinas luar seperti rapat dinas, pelatihan, rapat koordinasi,
seminar tidak mengurangi point kehadiran dibuktikan dengan
surat tugas.
i. Dinas Luar seperti TKHI, PPIH dan tugas belajar tidak diberikan
point kehadiran.
j. Ijin belajar mengurangi poin kehadiran.
3. Variabel 3. Status Kepegawaian ditentukan oleh SK Kepegawaian yaitu:
a. Pegawai Negeri Sipil/PNS dan CPNS diberi point 40.
b. Pegawai Tidak Tetap/PTT Pusat dan Propinsi diberi point 15.
c. Tenaga Kontrak Kerja/TKK Kabupaten Garut diberi poit 10.
d. Tenaga Sukarelawan dan yang sejenis yang dibuktikan dengan
Surat Tugas dari Kepala Dinas Kesehatan diberi point 5.

4. Variabel 4. Masa Kerja ditentukan lama kerja sebagai PNS/PTT dan


TKK sesuai SK Pengangkatan yaitu :
a. Masa Kerja ≥ 25 tahun point 40.
b. Masa Kerja 20 - 24 tahun dengan point 35.
c. Masa Kerja 15 – 19 tahun dengan point 30.
d. Masa Kerja 10 – 14 tahun dengan point 25.
e. Masa Kerja 5 – 9 tahun dengan point 15, dan
f. Masa kerja 0 - 4 tahun dengan point 10.
g. Adapun untuk tenaga sukarelawan dan yang sejenisnya dengan
point 5.

5. Variabel 5.
 Pemberian point kinerja didasarkan atas beban kerja masing-
masing dalam memberikan pelayanan kesehatan baik UKP
maupun UKM.
 Jika ada rangkap tanggung jawab maka, diambil salah satu point
yang tertinggi, dan jika memegang beberapa program, maka point
diberikan untuk maksimal 2 (dua) program.
a. Kepala Puskesmas : point 40
b. Kepala Tata Usaha : point 20
c. Bendahara Penerimaan : point 10
d. Bendahara Pengeluaran : point 10
e. Operator JKN : point 10
f. Penanggung Jawab UKP : point 15
 Penanggung Jawab BP : point 5
 Penaggung Jawab KIA/KB : point 5
 Penaggung Jawab PONED : point 5
 Penaggung Jawab Perawatan : point 5
 Penaggung Jawab UGD : point 5
 Penaggung Jawab BP Gigi : point 5
 Penaggung Jawab Laboratorium : point 5
 Penaggung Jawab Apotek : point 5
g. Penaggung Jawab UKM : Point 15
 Penaggung Jawab Kesehatan Jiwa : point 5
 Penaggung Jawab KESLING : point 5
 Penaggung Jawab Kesehatan Lansia : point 5
 Penaggung Jawab UKS : point 5
 Penaggung Jawab UKGS : point 5
 Penaggung Jawab Gizi Masyarakat : point 5
 Penaggung Jawab Kesehatan Kerja : point 5
 Penaggung Jawab KESOR : point 5
 Penaggung Jawab BATRA : point 5
 Penaggung Jawab Surveilans : point 5
 Penaggung Jawab Program TB : point 5
 Penaggung Jawab Program ISPA : point 5
 Penaggung Jawab Program HIV/AIDS : point 5
 Penaggung Jawab Program Diare : point 5
 Penaggung Jawab Penyakit Zoonozis : point 5
 Dan Program Pengembangan lainnya : point 5

C. PERHITUNGAN PENILAIAN ATAS VARIABEL PENILAIAN JASA


PELAYANAN KESEHATAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL KAPITASI

 Point Individu adalah penjumlahan atas nilai point dari 5 (lima)


variabel. (point ketenagaan + point kehadiran + point status
kepegawaian + point masa kerja + point kinerja)
 Point perhari individu adalah point individu dibagi hari efektif kerja
bulan ini.
 Hari efektif kerja adalah jumlah hari masuk bulan ini.
 Hari Tidak masuk kerja adalah jumlah hari/akumulasi jam tidak
hadir.

POINT INDIVIDU – ( POINT PER INDIVIDU + (HARI EFEKTIF KERJA – HARI TIDAK MASUK KERJA)
x JUMLAH HARI TIDAK MASUK KERJA)
x TOTAL JASPEL
JUMLAH SEMUA POINT INDIVIDU

TTD

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN GARUT

Anda mungkin juga menyukai