Uji Fisik Dan Uji Mekanik Tanah Dan Batuan PDF
Uji Fisik Dan Uji Mekanik Tanah Dan Batuan PDF
Disusun Oleh :
Muhammad Tri Rizki 21100113140062
Alif Akbar 21100113130063
Brahma Gilidian 21100113140064
Mohammad Bagus Pranata 21100113130065
Kurnia Sandi Mahardika 21100113140066
Nicholas Bastian 21100113130068
Ramadhika Abiyoga Perkasa 21100113140070
Reyhan Naufal Julias 21100113130072
Kevin Alexander 21100113140073
Dina Kusumawardani 21100113140076
SEMARANG
NOVEMBER 2015
UJI FISIK DAN UJI MEKANIK TANAH DAN BATUAN
Mekanika tanah adalah suatu cabang dari ilmu teknik yang mempelajari
perilaku tanah dan sifatnya yang diakibatkan oleh tegangan dan regangan yang
disebabkan oleh gaya-gaya yang bekerja. Sedangkan Teknik Pondasi merupakan
aplikasi prinsip-prinsip Mekanika Tanah dan Geologi yang digunakan dalam
perencanaan dan pembangunan pondasi seperti gedung, jembatan, jalan, bendung
clan lain-lain. Oleh karena itu perkiraan dan pendugaan terhadap kemungkinan
adanya penyimpangan dilapangan dari kondisi ideal pada mekanika tanah sangat
penting dalam perencanaan pondasi yang benar.
Mekanika batuan merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
perilaku (behavior ) batuan baik secara teoritis maupun terapan, merupakan cabang
dari ilmu mekanika yang berkenaan dengan sikap batuan terhadap medan – medan
gaya pada lingkungannya. (US National Committee On Rock Mechanics, 1984).
Perbedaan dari batu dan tanah sendiri adalah batu merupakan kumpulan butir
butir mineral alam yang saling terikat erat dan kuat. Sehingga sukar untuk
dilepaskan. Sedangkan tanah merupakan kumpulan butir butir mineral alam yang
tidak melekat atau melekat tidak erat, sehingga sangat mudah untuk dipisahkan.
Sedangkan Cadas adalah merupakan peralihan antara batu dan tanah.
Agar suatu bangunan dapat berfungsi secara sempurna, maka seorang ahli
geoteknik harus bisa membuat perkiraan dan pendugaan yang tepat tentang kondisi
tanah atau batuan yakni dengan melakukan pengujian di laboratorium.
Batuan dan tanah mempunyai sifat tertentu dan dapat dikelompokkan menjadi dua
yaitu:
1. Sifat Fisik
2. Sifat Mekanik
1. Uji Laboratorium Tanah
Sifat-sifat fisik tanah dapat dipelajari dari hasil uji laboratorium pada
contoh-contoh tanah yang diambil dari pengeboran. Hasil-hasil pengujian yang
diperoleh dapat digunakan untuk menghitung kapasitas dukung dan penurunan.
Kecuali itu, data laboratorium dapat pula memberikan informasi mengenai
besarnya debit air yang mengalir ke dalam lubang galian fondasi, perilaku tanah
dalam mengalami tekanan, dan kemungkinan penanggulangan air pada
penggalian tanah fondasi.
Kondisi lapisan tanah di lapangan bervariasi, karena itu, jumlah contoh
tanah yang terlalu sedikit akan memberikan analisis data yang hasilnya
meragukan. Secara umum, pengujian di laboratorium yang sering dilakukan
untuk perancangan fondasi adalah :
1.1 Uji Fisik Tanah
Sifat fisis dan morfologi tanah merupakan satu kesatuan. Morfologi
tanah umumnya diamati dan dipelajari di lapangan. Sifat fisi tanah adalah
karakteristik tanah yang diukur dan diteliti di Laboratorium dengan
mengambil contoh tanah di lapangan. Sifat fisis dan morfologi tanah
yang dimaksud antara lain warna, tekstur, struktur, berat spesifik, kadar
air, konsistensi, dan porositas.
a. Warna Tanah
Warna tanah merupakan salah satu sifat yang mudah
dilihat dan menunjukkan sifat dari tanah tersebut. Warna tanah
merupakan campuran komponen lain yang terjadi karena
mempengaruhi berbagai faktor atau persenyawaan tunggal. Urutan
warna tanah adalah hitam, coklat, karat, abu-abu, kuning dan putih
(Syarief, 1979). Warna tanah penting untuk diketahui karena berhubungan
dengan kandungan bahan organik yang terdapat di dalam tanah tersebut,
iklim, drainase tanah dan juga mineralogi tanah (Thompson dan Troen,
1978).
b. Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif dari partikel-partikel atau
fraksi- fraksi primer tanah, yaitu pasir, debu, liat dan lempung atau
dilapangan dikenal dengan rasa kekasaran atau kehalusan dari tanah. Jika
beberapa contoh tanah ditetapkan atau dianalisa di laboratorium, maka
hasilnya selalu memperlihatkan bahwa tanah itu mengandung partikel
partikel yang beraneka ragam ukurannya, ada yang berukuran koloid,
sangat halus, halus, kasar dan sangat kasar.
c. Struktur tanah
Struktur tanah adalah penyusunan partikel-partikel tanah primer
seperti pasir, debu dan liat membentuk agregat-agregat, yang satu agregat
dengan lainnyadibatasi oleh bidang belah alami yang lemah. Agregat yang
terbentuk secara alami disebut ped, sedangkan bongkah tanah hasil
pengolahan tanah disebut clod
Untuk pembebanan vertical dapat dilakukan dengan dua cara antara lain:
1. Dengan memberikan beban mati yang berangsur-angsur ditambah
(penambahan setiap saat sama) sampai benda uji runtuh (deformasi
arah aksialakibat pembebanan ini diukur dengan sebuah arloji
ukur/dial gage)
2. Dengan memberikan deformasi arah aksial (vertical)dengan
kecepatan deformasi yang tetap dengan bantuan gigi-gigi mesin
atau pembebanan hidrolis. Cara ini disebut juga sebagai uji
regangan terkendali.
Beban aksial yang diberikan diukur dengan bantuan sebuah proving ring
(lingkaran pengukur beban) yang berhuhubungan dengan piston vertical.
Alat ini juga dilengkapi dengan pipa-pipa untuk mengalirkan air ke dan
dari dalam sample tanah dimana pipa-pipa tersebut juga berguna sebagai
sarana pengukur tegangan air pori (pada kondisi uji).
Dalam uji geser triaksial ada tiga tipe standar yang biasa nya
dilakukan yaitu:
1. Consolidated drained test (CD test)
Consolidated drained test atau uji air-teralirkan terkonsolidasi
biasanya dilakukan dengan cara benda uji diletakan dari segala arah
dengan tegangan penyekap dengan cara memberikan tekanan pada
cairan dalam silinder. Setelah penyekap dilakukan, tegangan air pori
dalam benda uji menjadi naik. Kenaikan air pori dapat dinyatakan
dalam bentuk parameter tak berdimensi. Untuk tanah-tanah yang jenuh
air, parameter tegangan pori sama dengan nol apabila pada hubungan
dengan pipa aliran (drainage) tetap terbuka, akan terjadi disipasi akibat
kelebihan tegangan airpori, dan kemudian terjadi konsolidasi lama
kelamaan kohesi mengecil menjadi nol. Pada tanah yang jenuh air
perubahan volume dari benda uji yang terjadi selama proses
konsolidasi dapat ditentukan dari besarnya volume airporiyang
mengalir keluar. Beban tengangan deviator, pada benda uji
ditambahkan dengan lambat sekali (kecepatan penambahan beban
sangat kecil). Selama pengujian ini pipa aliran dibiarkan terbuka
dengan demikian penambahan beban tegangan deviator yang sangat
perlahan-lahan tersebut memungkinkan terjadinya dispasi penuh dari
tegangan air pori sehingga dapat diciptakan selama pengujian.
Pengujian yang sama pada sample tanah dapat dilakukan
beberapa kali dengan tekanan penyekap yang berbeda-beda.bila harga
tegangan-tegangan utama besar dan kecil pada setiap uji tersebut dapat
diketahui, maka kita dapat menggambar lingkaran-lingkaran mohrnya
sekaligus didapat pula garis keruntuhannya (failure envelope).
Atas dasar hasil analisis dari beberapa uji batas cair, US waterways
Experiment Station Vicksburg, Mississippi (1949) mengajukan suatu
persamaan empiris untuk menentukan batas cair yaitu :
Dimana :
WN = Kadar air dimana untuk menut up dasar goresan dari contoh tanah
dibutuhkan pukulan sebanyak N
Tanβ = 0,121 (harap dicatat bahwa tidak semua tanah mempunyai harga tan
β=0,121)
Gambar 7. Gambar Alat
Sifat fisik batuan adalah sifat yang terdapat pada suatu batuan setelah
dilakukan pengujian tanpa melakukan pengerusakan. Sifat-sifat fisik antara
lain bobot isi, berat jenis, porositas, absorbsi dan void ratio. Pengujian sifat
fisik batuan yang ditentukan, antara lain :
a. Bobot isi asli (natural density), γn , dengan rumus :
𝑊𝑛
γn = 𝑊𝑤 −𝑊𝑠
Gambar 9. Penyebaran Tengangan dan Bentuk Pecahan pada Uji Kuat Tekan
Modulus Young =
E
a
Poissin’s ratio = 1
a1
Beberapa definisi modulus young:
1. Modulus young tangen → diukur pada tingkat tegangan = 50 %
Et
a
Es
a
Untuk perbandingan panjang/diameter (1/D) = 1 kondisi tegangan
triaxial saling bertemu sehingga akan memperbesar nilai kuat tekan
batuan. Untuk pengujian digunakan 2<1/D<2,5