Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pemberian obat yang aman dan akurat merupakan salah satu obat terpenting perawat. Obat adalah
alat utama terapi yang digunakan dokter untuk mengobati klien yang memiliki masalah kesehatan.
Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa obat yang menimbulkan efek
yang berbahaya yang bila tidak samping yang ditimbulkan, memberikan obat dengan tepat,
memantau respon dan membantu klien menggunakannya dengar benar dan berdasarkan
pengetahuan. Selain mengetahui kerja suatu obat tertentu, perawat juga harus memahami masalah
kesehatan klien saat ini dan sebelumnya untuk menentukan apakah obat tertentu aman untuk
diberikan. Pertimbangan perawatan penting dalam pemberian obat tepat dan aman.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah definisi obat ?

2. Bagaimana sifat kerja obat ?

3. Apa efek dari pengobatan ?

4. Bagaimana reaksi obat terhadap tubuh?

5. Apa factor yang mempengaruhi kerja obat?

6. Rute pemberian obat?

1.3 TUJUAN MASALAH

Tujuan Umum

Diharapkan mahasiswa memahami tentang cara pemberian oabat yang tepat sesuai dengan

obat dan rute pemberian yang benar.

Tujuan Khusus

a.Menjelaskan pengertian obat

b.Mengetahui sifat kerja obat

c.Menjelaskan efek dari pengobatan

d.Menjelaskan teknik-teknik pemberian obat

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi obat

Obat adalah zat yang digunakan dalam diaknosis terapi, penyembuhan, penurunan, atau
pencegahan penyakit. Sediaan atau paduan bahan bahan yg siap untuk digunakan mempengaruhi
atau menyelidiki sisstem fisiologis atau keadaan patologis dalam rangka diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi (Kebijakan Obat Nasional,
DepKes RI)

Obat tersedia dalam berbagai bentuk :


1. Solid ( Padat)
 Pulvis (Serbuk) : Campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan
 Kapsul : Sediaan padat yang terdiri dari bahan obat dalam cangkang keras atau lunak yang
dapat larut.

Macam-macam :

a. Kapsul

b. Soft Kapsul (Kapsul Lunak) Exp : Natur E

 Tablet : Sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa pengisi dengan metode
pembuatan dikempa atau dicetak. Tablet dpt berupa :
a. Tablet Kunyah
b. Tablet Hisap (Pastiles, Troches)
c. Tablet Effervescent
d. Tablet Salut Gula
e. Tablet Salut Enteric
f. Tablet Lepas Lambat dll
 ‡Suppositoria : Sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk yang diberikan melalui rectal,
vaginal atau uretra. Umumnya meleleh, melunak atau melarut dalam suhu tubuh

2. Semi Solid
 Cream : Bentuk sediaan setengah padat mengandung satu/lebih bahan obat terlarut atau
terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.‡

2
 Gel : Merupakan sistem semi padat yang terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel
anorganik yang kecil dan partikel organik yang besar.
 Lotion : Emulsi tapi lebih padat.

3. Liquid

 Emulsi : Sistem dua fase yang salah satu cairannya terdisfersi dalam cairan yang lain dalam
bentuk tetesan kecil
 Larutan (True Solution) : Sediaan cair yang mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut
 Suspensi : Sediaan cair yang mengandung partikel padat tak larutyang terdispersi dalam fase
cair
4. Gas
 ‡Aerosol : Sediaan yang dikemas dibawah tekanan mengandung zat aktif terapetik yang
dilepas saat sistem katup yang sesuai di tekan.

2.2 Sifat Kerja Obat

Obat bekerja menghasilkan efek teraputi yang bermanfaat. Sebuah obat tidak menciptakan suatu
fungsi dalam jaringan tubuh atau organ, tetapi mengubah fungsi fisiologis.obat dapat malindungi sel
dari pengaruh agen kimia lain, meningkatkan fungsi sel, atau mempercepat atau memperlambat
peroses kerja sel. Obat menghasilkan kerja dengan mengubah cairan tubuh atau membrane sel atau
dengan berinteraksi dengan tempat reseptor.

Mekanisme kerja obat yang paling umum ialah terikat pada tempat reseptor sel. Reseptor
melokalisasi efek obat. Tempat reseptor berinteraksi dengan obat karena memiliki bentuk kimia
yang sama.ketika obat reseptor saling berikatan efek terapotik dirasakan. Setiap jaringan atau sel
dalam tubuh memiliki kelompok reseptor yang unik. Misalnya reseptor pada sel jantung berespon
terhadap preparet digitalis.

2.3 Efek Dari Pengobatan

Karena sruktur kimia dan kerja fisiologisnya sebuah obat dapat menghasilkan lebih dari satu efek di
antaranya :

3
1. Efek Terapotik

Merupakan respon fisiologis obat yang diharapkan atau yang diperkiraakan timbul. Setiap obat
yang diprogramkan memiliki efek terapotik yang diinginkan.

2. Efek Samping

Sebuah obat diperkirakan akan menimbulkan efek sekunder yang tidak diinginkan yang disebut
efek samping. Efek samping ini mungkin tidak berbahaya tetapi ada efek samping yang cukup
serius hingga menghilangkan efek terapotik obat sehingga perlu penghentian pemberian obat
akibatnya klien sering kali berhenti meminum obat tanpa berkonsultasi.

3. Efek Toksik

Eekf ini terjadi setelah klien meminum obat berdosis tinggi dalam jangka waktu lama, setelah
suatu obat berakumulasi di dalam darah akibat kerusakan metabolisme ataueskresi. Satu dosis
obat dapat menimbulkan dapat menimbulkan efek toksik pada beberapaklien.

2.4Reaksi Obat Terhadap Tubuh

Dalam pemberian obat muncul beberapa reaksi terhadap tubuh diantaranya :

1. Reaksi ideosintratik

Reaksi ini meliputi klien beraksi berlebihan,tidak bereaksi tau tidak normal terhadap obat

contoh : seorang anak yang menerima anti histamine menjadi sangat gelisah atau sangat

gembira,bukan mengantuk adalah tidak mungkin memperkirakan klien mana yang akan

mengalami respon ideosintratik

2.Reaksi Alergi

Adalah respon lain yang tidak dapat di perkirakan terhadap obat. Kekebalan tubuh

seseorang dapat tersensitisasi terhadap dosis awal obat. Apabila obat di berikan secara

berulang kepada klien, ia akan mengalami respon alergi terhadap obat.Dalam hal ini obat

bekerja sebagai antigen,memicu pelepasan antibody.

4
Alergi obat dapat bersifat ringan atau berat.gejala alergi tergantung pada individu danobat.
Reaksi yang berat ditandai oleh kontriksi otot bronkiolus,edema fariinitis.ng danlaring,mengi
berat dan sesek napas.reaksi alergi ringan ditandai sepertiurtikaria,ruam,pruritus dan rhinitis.

2.5 Faktor yang mempengaruhi kerja obat

Akibat perbedaan cara dan tipe kerja obat,respon terhadap obat sangat bervariasi.Faktor selain
karakterisatik obat juga mempengaruhi kerja obat diantaranya :

1. Perbedaan Genetik

Faktor genetic menentukan apakah enzime yang terbentuk secra alami ada untuk membantu
penguraian obat

2. Variabel Fisiologis

Sistem tubuh mengalami perubahan fungsi dan struktur yang mengubah pengaruh
obatapabila status nutrisi klien buruk sel tidak dapat berfungsi dengan normal
sehinggabiotranformasi tidak berlangsung.Metabolisme obat bergantung pada nutrisi yang
adikuatuntuk membentuk enzime Dan protein dan obat berikatan dengan protein
sebelumdistribusi ke tempat kerja obat.

3.Kondisi Lingkungan

Reaksi suatu obat bervariasi tergantung pada lingkungan obat tersebut digunakan. Stressfisik
dan emosi yang berat akan memicu respon hormonal yang pada akhirnyamenganggu
metabolisme obat pada klien.

4.Faktor Psikologis

Sejumlah factor psikologis mempengaruhi pengunaan obat dan respon terhadap obat.Sikap
seseorang terhadap obat berakar dari pengalaman sebelumnya atau pengaruhkeluarga.

2.6 Rute pemberiaan Obat

Dalam pemberian obat perawat mengunakan lima benar untuk menjamin pemberian obatyang
aman yaitu benar obat,benar dosis, benar klien, benar waktu dan benar rute pemberian.Piliha

5
rute pemberian obat tergantung pada kandungan obat dan efek yang diinginkan juga kondisi fisik
dan mental klien. Rute pemberian obat diantaranya :

1. Rute Oral

Rute yang paling mudah dan paling umum digunakan. Obat diberikan melalui mulut yangdi
telan.Kerja obat oral lebih lambat dan efeknya lebih lama klien umumnya lebihmemilih rute
oral.

2. Rute Parental

Ialah pemberian obat dengan injeksinya kedalam jaringan tubuh meliputi :

a. Subkutan (SC): injeksi kedalam jaringan tepat dibawah jaringan dermis kulit
b. Intradermal (ID): injeksi kedalam dermis tepat dibawah epidermis.
c. Intramuskular (IM): Injeksi kedalam otot tubuh.
d. Intravena(IV) : Suntikan kedalam vena.

3.Pemberian Topical

Pemberian topikal dilakukan dengan mengoleskannya disuatu daerah kulit, memasang balutan
yang lembab, merendam bagian tubuh dalam larutan atau menyediakan air mandiyang
dicampur obat.Obat diberikan secara topikal dengan mengunakan cakram ataulempeng
transdermal.

2.7 PROSEDUR TINDAKAN

PROSEDUR PEMBERIAN OBAT ORAL

LANGKAH RASIONAL
PEERSIAPAN PASIEN -Mengurangi ansietas dan
1)KIE pada pasien tentang tindakan meningkatkan kerja sama.
yang akan kita lakukan -Agar mudah menelan obat.
2)Posisi duduk atau berbaring miring
PERSIAPAN ALAT
1) Kartu,format catatan atau
huruf
2) cetak nama obat

6
3) Nampan atau kereta obat
4) Mangkuk obat sekali pakai
5) Segelas air,jus atau cairan yang
dipilih
6) Sedotamn
7) Alat penghancur pil(bila perlu)
PROSEDUR KERJA
1. Periksa keakuratan dan kelengkapan - Program dokter adalah sumber yang
setiap kartu, format. Periksa paling dapat dipercaya dan
namaklien dan merupakan satu -satunya catatan
nama,dosis,rutepemberian dan waktu resmi obat yang akan diterima klien.
pemberianobat.
2. Siapkan obat 1. Mengurangi perpindahan
1. cuci tangan mikroorganisme dari tangan anda
2. atur nampan dan mangkuk obat keobat dan peralatan.
didalam pengobatan 2. Menghemat waktu dan
3. pilih obat yang tepat,hitung dosis mengurangi kesalahan.
obat yang benar. 3. Mengurangi kesalahan,
4. menyiapkan tablet atau kapsul dari perhitungan akan lebih akurat bila
botol, tuang jumlah yang informasi dari label obat tersedia
dibutuhkan ke dalam tutup botol ditangan.
lalu pindahkan ke mangkuk obat 4. Mempertahankan kebersihan
5. tempatkan semua atau kapsul obat.
yang akan diberikan pada waktu 5. Menyiapkan obat yang
yang sama didalam sebuah cangkir membutuhkan pengkajian
6. jika klien sulit mnelan gerus tablet sebelum diberikan terpisah dari
dalam alat penghancur obat lain membuat anda lebih
7. siapkan cairan kocok merata mudah menunda pemberian obat
sebelum diberikan,bias berupa tersebut,jika diperlukan
segelas air atau jus. 6. Obat berukuran besar mungkin
sulit untuk menelan.Tablet yang
telah digerus dan dicampur dengan
makanan lunak yang enak biasanya
mudah ditelan. Pastikan obat dapat

7
dihancurkan sebelum Anda
menghancurkan diseranya obat
bersalut enreric tidak didesain
untuk diserap dilambung.
7. Melarutkan obat.

3. Berikan obat 1. Obat diberikan dalam 30 menit sebelum


1. beri obat pada klien pada atau setelah waktu yang diresepkan. Obat
waktuyang benar cepat (stat) atau obat yang diresepkan
2. Identifikasi klien dengan dalam bentuk tunggal harus diberikan pada
membandingkan nama pada saat diprogramkan.
kartu,format obat. 2.Gelang identifikasidibuat pada saat klien
3. jelaskan tujuan setiap mendaftar dan merupakan
pengobatandan kerja obat sumberidentifikasi yang paling dapat
pada klien. dipercaya.
4. bantu klien mengambil posisi 3. Klien mempuyai hak untuk diberi tahu,dan
duduk atau berbaring miring. memahami pengobatan
meningkatkankepatuhan klien terhadap
terapi.
4. Mencegah aspirasi sewaktu menelan.
4. Tanyakan apakah klien ingin memegang -Klien akan mengenal obat karena melihat
obat padat di tangannya atau di setiap obat.
mangkuk sebelum memasukanya ke
dalam mulut
5. Tawarkan air segelas penuh atau jus -Pilihan cairan meningkat kenyamanan dan
untuk menelan obat obat meningkatkan asupan cairan.

6. Untuk obat yang diberikan secara -Obat diabsorpsi melalui pembuluh darah
sublingual mionta klien meletakkanya di dibawah permukaan lidah.Jika ditelan, obat
bawah lidah dan biarkan obat larut hancur akibat kerja getah lambung atau
seluruhnya didetoksifikasi dengan sangat cepat oleh hati
sehingga kadar teraputik darah tidak dicapai.
7. Apabila klien tidak mampu menahan -Mencegah obat terkontaminasi. Memberikan
obat tempatkan cangkir berisi obatpada tablet atau kapsul satu persatu memudahkan

8
bibir dan dengan perlahanmasukkan klien menelan dan mencegah aspirasi.
setiap obat kedalammulut satu persatu
8. Temani klien sampai semua obat -Perawat bertanggung jawab memastikan
ditelan klien menerima dosis yang diprogramkan,
Apabila tidak diawasi, ada kemungkinan klien
tidak meminum obatnya atau
menyimpannya, menimbulkan resiko pada
kesehatan.
9. Bantu klien kembali ke posisi yang -Mempertahankan rasa nyaman.
Nyaman
10. Buang suplai yang kotor dan cuci -Mengurangi transisi mikroorganisme.
Tangan
11. Catat waktu actual setiap obat -Tanda tangan mencerminkan akuntabilitas
diberikan pada catatan obat pemberian obat.
Dokumentasi cepat mencegah
kesalahan,mis.pengulangan pemberian
dosis obat.
12. Kembali dalam waktu 30 menit -Digunakan untuk mengkaji manfaat
untuk mengevaluasi respon teraputik obat mendeteksi awitan efek
terhadap pengobatan. samping.

9
PROSEDUR PEMBERIAN INJEKSI SUBKUTAN

TINDAKAN RASIONAL
PERSIAPAN PASIEN
1) KIE pada pasien tentang tindakan 1. Mengurangi ansietas dan
yang dilakukan meningkatkan kerja sama.
2) Posisi klien untuk merelaksasikan 2. Agar tidak tegang sehingga tidak
tangan, kaki, atau abdomen menimbulkan rasa tidak nyaman.
tergantung tempat injeksi yang
dipilih
PERSIAPAN ALAT -Digunakan untuk membersikan kulit.
1) Spuit berukuran 1ML,100 U insulin -Mengidentifikasi di programkan dan
2) Jarum berukuran 25G dan panjang nama
3/8 sampai 5/3 inci klien.
3) Swab antiseptic (Betadin atau
alkhohol)
4) Sarung tangan sekali pakai
5) Obat ampul atau vial
6) Kartu,format dan huruf cetak nama
7) obat

PROSEDUR KERJA 1. Mengurangipenularan


1)Cuci tangan mikroorganisme.
2) Cek program obat 2. Memastikan keakuratan.
3) Siapkan dosis obat yang tepat dari ampul 3. obat steril,teknik menyiapkanvial
atau vial dan ampul yang Memastikan
berbedah menginjeksi volume
udarah dalam jumlah kecil
membersikan jarum dari obat dan
mencegah jejak obat yang
tertinggal dijarempat injeksi.
4) Kenakan sarung tangan sekali pakai 4. Injeksi dapat menyebabkan sedikit
rembesan darah pada tempat
injeksi.sarung tangan resiko terpajan.

10
5) Identifikasi klien dengan memeriksa 5. Memastikan klien yang menerima
pita lengan yang memuat identitasnya dosis obat yang diprogramkan benar.
dan menanyakan nama klien.
6) Jelaskan prosedur kepada klien 6. Membantu klien mengantisipasi
tindakan.pendekatan yang tenang
meminimalkan kecemasan.
7) Tutup gorden atau pintu kamar 7. Menjaga privasi.
8) Pertahankan atau gaun yang 8. Untuk memilih tempat injeksi yang
membungkus bagian tubuh yang tidak tepat, bagian tubuh tertentu perlu
perlu dipajankan terpajankan.
9) Pilih tempat ineksi yang tepat 9. Tempat injeksi harus bebas dari
Palpasi adanya nyeri tekan atau masa anomali yang dapat mempengaruhi
di tempat injeksi.untuk pemberian absorbsi obat. Tempat injeksi yang
insulin harian rotasi tempat injeksi digunakan berulang kali dapat
setiap hari.pastikan ukuran jarum mengeras akibat (lipohipertropi)
benar dengan memegang lipatan kulit peningkatan pertumbuhan jaringan.
ditempat injeksi dengan ibu jari
dantelunjuk. Ukur lipatan kulit dari atas
ke bawah. Panjang jar um harus 1,5kali
panjang lipatan kulit.
10) Bantu klien mendapatkan posisi yang 10. Relaksasi tempat injeksi
nyaman. meminimalkan rasa tidak nyaman
11) Merelokasi tempat injeksi 11. Injeksi yang akurat dilakukan dengan
menggunakan penanda anatomi menginsersi jarum ditempat yang
tubuh tepat untuk menghindari cedera pada
jaringan,pembuluh darah, syaraf atau
tulang dibawahnya.
12) Bersihkan tempat injeksi dengan swab 12. Kerja mekanisme swab membuang
antiseptic. usap bagian tengah tempat sekresi yang mengandung mikro
injeksi dengan arah gerakan berputar organisme.
keluar sepanjang 5 cm.
13) Pertahankan swab dekat tangan 13. Swab tetap dapat dengan mudah
diambil ketika jarum diambil.
14) Lepas tutup dari jarum dengan menariknya 14. Mencegah kontaminasi.

11
dengan arah lurus.
15) Pegang spuit dengan benar diantara 15. Injeksi yang cepat dan lancar
ibu jari dan jari telunjuk tangan yang dilakukan dengan memanipulasi
dominan,pegang seperti memegang bagian spuit dengan benar.
anak panah telapak tangan dibawah
16) Lakukan injeksi :
a. untuk klien yang ukuran tubuhnya a. Jarum mepenestrasi kulit yang
rata-rata gunakan tangan tidak tegang dengan lebih mudah
dominan untuk merenggangkan daripada kulit yangkendor.
kulit Mencubit kulit mengangkat
supaya tegang ditempar injrksi atau jaringanSO dan mengurangi
pegang jaringan sehingga tercipta kepekaan tempat injeksi.
suatu gulungan kulit setebal 0,5 inci.
b. injeksikan jarum dengan cepat dan b. Insersi yang cepat dan mantap
mantap pada sudut 4 5-90 derajat meminimalkan rasa
tidaknyaman.(menginjeksi obat
kedalam jaringanyang dikompresi
akan mengiritasi pada kulit)
c. pegang ujung bawah badan spluit c. Untuk menginjeksi dengan benar
sampai ujung penghisap dengan bagian-bagian spuit perlu
tangan tidak dominan.hindari dimanipulasi .gerakanspuit dapat
menggerakan spluit ketika menarik mengeser jarum danmenimbulkan
pengisap secara perlahan rasa tidak nyaman.Aspirasi
kebelakang untuk mengaspirasi darah spuit mengindefisikan
obat. Apabila darah terlihat di spluit masuk kedalamvena.injeksi SC dan
lepas jarum,buang obat dan spluit, IM tidak digunakan untukinjeksi
dan ulangi prosedur.pengecualian IV(Dermis relatif mengandung
jangan mengaspirasi obat saat pembuluh darah
menginjeksi heparin

d. injeksi obat perlahan -lahan d. Aspirasi pada injeksi hepari dapat


membuatjarum bergerak,sehingga
dapat terjadikerusakan dan
pendarahan jaringan

12
17) Tarik jarum sambil mengusapkan 17. Menyokong jaringan disekitar tempat
swab alkhohol dengan perlahan diatas injeksi untuk meminimalkan rasa tidak
atau ditmpat injeksi. nyaman selama menarik jarum.
18) Untuk injeksi SC atau IM,beri 18.Memijat daerah yang baru diinjeksi
pijatanringan pada kulit yang baru heparin dapat mengakibatkan
diinjeksi pendarahandan dapat meningkatkan
heparin SC atau insulin, BILA PERLU: laju absorpsi insulin.
pasang perban, untuk injeksiID,jangan
pijat tempat injeksi.
19) Bantu klienmendapatkan posisi yang 19.Mengurangi penularan
nyaman. mikroorganisme.
20) Buang jarum yang tidak ditutup atau 20.CDC dan OSHA Mendapatkan jarum
jarum yang dibungkus dalam kantong tidakditutup kembali untuk mencegah
pengaman dan tempatkan dalam petugastertusuk jarum dan penularan
wadah berlabel,Apabila perawat tidak penyakit.
bisa meninggalkan sisi tempat tidur
klien,teknik menutup jarum dengan
satu tangan dapat dilakukan.
21) Lepas sarung tangan sekali pakai. Cuci 21.Mengurangi penularan
tangan. mikroorganisme.
22) Untuk injeksi SC dan IM, catat dosis 22. Dokumentasiyang tepat waktu
obat,rute pemberian tempat injeksi, mencegahkesalahan dalam pemberian
dan waktu serta tanggal injeksi pada obat.
catatan pengobatan.Tanda tangani
dengan benar sesuai kebijakan
institusi.
23) Kembali kekamar dan tanya apakah 23.Rasa tidak nyaman yang berlanjut
klien merasakan nyeri akut,sensasi dapatmengidikasikan cedera pada
terbakar,kesemutan,pada tempat tulang,atausyaraf dibawah tempat
injeksi.observasi adanya reaksi alergi injeksi.Reaksianafilatik dapat timbul
setelah injeksi. secara tiba-tiba IDakibat toksisitas
obat.
24) Kembali untuk mengevaluasi respon 24.Obat IM mengabsorpsi lebih cepat dari
terhadap pengobatan 10-30 menit. pada SC efek yang tidak diinginkan

13
jugaberkembang dengan
cepat.Observasimenentukan
kemanjuran

14
PROSEDUR PEMBERIANINJEKSI INTRAMUSKULER

TINDAKAN RASIONAL
PERSIAPAN PASIEN
1. KIE pada pasien tentang tindakan yang 1. Mengurangi ansietas dan meningkatkan
dilakukan kerja sama.
2. Posisi klien untuk merelaksasikan 2. Agar tidak tegang sehingga tidak
tangan ,kaki,atau abdomen tergantung menimbulkan rasa tidak nyaman.
tempat injeksi yang dipilih
PERSIAPAN ALAT - Digunakan untuk membersikan kulit
1. IM: 2 sampai 5 ml untuk dewasa,1
sampai 2ml untuk anak.
2. IM 19G sampai 27G dan panjang 1
sampai 1 ½ inci untuk orang dewasa
,25Gsampai 27G dan panjang sampai
½sampai 1 inci untuk anak dan 5/8
untukbayi baru lahir.
3. Swab antiseptic(Betadin atau
alkhohol)
4. Sarung tangan sekali pakai
5. Obat ampul atau vial
6. Kartu,format dan huruf cetak nama
obat
PROSEDUR KERJA 1. Mengurangi penularan
1.Cuci tangan mikroorganisme.
2.Cek program obat 2. Memastikan keakuratan.
3. Siapkan dosis obat yang tepat dari 3. Memastikan obat steril,teknik
ampul atau vial menyiapkanvial dan ampul yang
berbedah menginjeksivolume udarah
dalam jumlah kecilmembersikan
jarum dari obat dan mencegah jejak
obat yang tertinggal dijarempat
injeksi.

15
4.Kenakan sarung tangan sekali pakai 4.Injeksi dapat menyebabkan sedikit
rembesandarah pada tempat
injeksi.sarung tangan resikoterpajan.
5.Kenakan sarung tangan sekali pakai 5.Injeksi dapat menyebabkan sedikit
rembesandarah pada tempat
injeksi.sarung tangan resikoterpajan.
6.Identifikasi klien dengan memeriksa 6. Memastikan klien yang menerima
Pitalengan yang memuat identitasnya dosis obatyang diprogramkan benar.
danmenanyakan nama klien.

7.Jelaskan prosedur kepada klien 7.Membantu klien mengantisipasi


tindakan.pendekatan yang tenang
meminimalkan kecemasan.
8.Tutup gorden atau pintu kamar 8.Menjaga privasi.
9. Pertahankan atau gaun yang 9. Untuk memilih tempat injeksi yang
membungkus bagian tubuh yang tepat,bagian tubuh tertentu perlu
tidakperlu dipajankan terpajankan.
10. Pilih tempat injeksi yang 10.Tempat injeksi harus bebas dari
tepat.Inspeksiadanya memar, anomaliyang dapat mempengaruhi
peradangan,atau udemdipermukaan absorbsiobat.tempat injeksi yang
kulit tempat injeksi.IM:Perhatikan digunakan berulangkali dapat mengeras
integritas dan ukuran otot danpalpasi akibat (lipohipertropi)
adanya nyeri tekan peningkatan pertumbuhan jaringan.
ataupengerasan.Apabila injeksi
diberikan dengansering rotasi tempat
injeksi.
11.Bantu klien mendapatkan posisi yang - Mengurangi ketegangan pada otot
nyaman.IM:Minta klien berbaring danmeminilmalkan rasa tidak nyaman
datar,miring atautengkurap atau yang timbulakibat injeksi.
minta klien duduk,tergantungpada
tempat yang
12. Meelokasi tempat injeksi 12. Injeksi yang akurat dilakukan dengan
menggunakan penanda anatomi tubuh menginsersi jarum ditempat yang tepat
untukmenghindari cedera pada

16
jaringan,pembuluhdarah, syaraf atau
tulang dibawahnya.
13.Bersihkan tempat injeksi dengan swab 13.Kerja mekanisme swab membuang
antiseptic.usap bagian tengah tempat sekresiyang mengandung
injeksi dengan arah gerakan berputar mikroorganisme.
keluar sepanjang 5 cm.
14.Pertahankan swab dekat tangan 14.Swab tetap dapat dengan mudah
diambilketika jarum diambil.
15. Lepas tutup dari jarum dengan 15. Mencegah kontaminasi.
menariknya dengan arah lurus.
16.Pegang spuit dengan benar diantara 16. Injeksi yang cepat dan lancar dilakukan
ibu jari dan jari telunjuk tangan yang dengan memanipulasi bagian spuit
dominan,pegang seperti memegang dengan benar.
anakpanah telapak tangan dibawah
17.Lakukan injeksi :
a. Tempatkan tangan yang tidak a. Mempercepat injeksi dan
dominan pada penanda anatomi mengurangirasa tidak nyaman.
yangtepat dan regangkan kulit b. Memastikan obat mencapai masa
untukmembuat tegang.injeksikan otot.
jarumdengan cepat kedalam otot c. Digunakan untuk mencegah jejak
padasudut 90 derajat. obattertinggal dijaringan SC.
b. jika masa otot kecil,cubit badan d. Aspirasi pada injeksi hepari dapat
otottubuh antara ibu jari dan jari membuatjarum bergerak,sehingga
lain. dapat terjadikerusakan dan
c. Apabila obat mengiritasi,gunakan pendarahan jaringan
metode Z-track.
d. Injeksi obat dengan perlahan
18. Tarik jarum sambil mengusapkan swab 18. Menyokong jaringan disekitar tempat
alkhohol dengan perlahan diatas atau injeksiuntuk meminimalkan rasa tidak
ditmpat injeksi. nyaman selamamenarik jarum.
19.Untuk injeksi SC atau IM,beri pijatan 19.Memijat daerah yang baru diinjeksi
ringan pada kulit yang baru diinjeksi heparindapat mengakibatkan
heparin SC atau insulin, BILA PERLU: pendarahan dan dapatmeningkatkan
pasang perban, untuk injeksi ID,jangan laju absorpsi insulin.

17
pijat tempat injeksi.
20.Bantu klienmendapatkan posisi yang 20.Mengurangi penularan mikroorganisme.
nyaman.
21.Buang jarum yang tidak ditutup atau 21.CDC dan OSHA Mendapatkan jarum
jarum yang dibungkus dalam kantong tidakditutup kembali untuk mencegah
pengaman dan tempatkan dalam petugastertusuk jarum dan penularan
wadahberlabel,Apabila perawat tidak penyakit.
bisameninggalkan sisi tempat tidur
klien,teknik menutup jarum dengan
satutangan dapat dilakukan.
22.Lepas sarung tangan sekali pakai. Cuci 22.Mengurangi penularan mikroorganisme.
tangan.
23.Untuk injeksi SC dan IM, catat dosis 23. Dokumentasiyang tepat waktu
obat,rute pemberian tempat injeksi, mencegahkesalahan dalam pemberian
danwaktu serta tanggal injeksi pada obat.
catatanpengobatan.Tanda tangani
dengan benarsesuai kebijakan institusi.
24.Kembali kekamar dan tanya apakah 24.Rasa tidak nyaman yang berlanjut dapat
klien merasakan nyeri akut,sensasi mengidikasikan cedera pada
terbakar,kesemutan,pada tempat tulang,atau syaraf dibawah tempat
injeksi.observasi adanya reaksi alergi injeksi.Reaksi anafilatik dapattimbul
setelah injeksi. secara tiba-tiba ID akibat toksisitas
obat.
25. Kembali untuk mengevaluasi respon 25.Obat IM mengabsorpsi lebih cepat dari
terhadap pengobatan 10-30 menit. padaSC efek yang tidak diinginkan juga
berkembangdengan cepat.Observasi
menentukankemanjuran

18
PROSEDUR PEMBERIAN OBAT PADA INTRAVENA

MEMBERI CAIRAN IV

LANGKAH RASIONAL
1.Pasien diberi penjelasan mengenai
tindakan yang akan kita lakukan. a. Mengurangi ansietas dan
a. KIE kerja sama klien.
b. Menatur posisi yang sesuai b. Agar klien merasa
nyaman.
2.Menyiapkan lingkungan.
a.Menjaga privasi klien. a. Agar klien merasa
b.Pencahayaan yang cukup nyaman.
b. b. Memudahkan perawat
saat melakukanprosedur
tindakan.
3.Persiapan alat :
a. Baki dan alasnya
b. Kotentang dan tempatnya.
c. Standar infuse
d. Cairan sesuai instruksi
e. Set infuse steril
f. .Jarum/wingniddle/abocath/surflo dengan
nomor yang sesuai.
g. Gunting dan plester
h. Kapas alkhohol
i. Bengkok
j. Kasa steril 2x2cm pada
tempatnya.
k. Sarung tangan
l. Betadin
m. Bidai dan pembalut
n. Tali pengikat
o. Tali pembendung
p. Piset(anatomis dan sirugis)

19
q. Tromol

4.Mengisi selang infuse


a. Mencuci tangan a. Mengurangi penularan
b. Memeriksa etiket atau lebel mikroorganisme.
infuse b. lebel dapat dibaca
c. Mencuci hama karet penutup dengan mudah
botol selamamenginfus
d. Pengatur tetesan ditutup,jarak 2- c. mengurangi resiko
4cm dibawah ruang tetesan masuknya
e. Menusukkan set infuse kebotol mikroorganisme.
f. Mengantungkan botol kestandat d. mencegah infusi cauran
infuse yang cepat.
g. Ruang tetesan diisi cairan ½ e. agar cairan bisa masuk
(jangan sampai terendam) f. mencegah masuknya
h. Selang infuse diisi cairan infuse cairan yang cepat.
jangan sampai ada udarah g. mencegah agar tidak
didalam selang terjadi emboli udarah.
h. volume yang sesuai

20
dibutuhkan untuk
i. mengencerkan obat
secara adekuat.
5.Melakukan venaponksi a. memudahkan perawat
a.Menentukan lokasi saat penusukan vena.
 Bila di lengan pakaian atas dibuka b. memudahkan perawat
 Bila dikaki,pakaian bawah dibuka saat penusukan vena.
 Dikepala c. memudahkan perawat
b. Perlak dan alasnya dipasang saat penusukan vena.
dibawah anggota tubuh yang d. mengurangi resiko
akan dipasang infuse masuknya
c. Kaji tempat penusukan(cari,periksa,dan raba mikroorganisme.
vena yangtepat) menentukan apakah
d. Melakukan pembendungan jarum Ivatau kateterke
(pasang tourniquet) vena
e. Meminta pasien mengepalkan e. mencegah
tangan kebocoran.Agar cairan
f. Manghapus hama lokasi punksi tidak masuk ke vena
-Gunakan sarung tangan didalam
g. Tangan yang tidak dominan jaringan.
menekan vena dibawah daerah f. mencegah masuknya
tusukan cairan yang cepat.
h. Menusukan jarum infuse ke g. Mengurangi penularan
dalam vena dengan posisi 15-30 mikroorganisme
derajat, jika jarum telah h. pencatatan tepat waktu
menembus kulit rubah posisi jarum sejjar dengan mencegah
kulit dan tusukke vena kesalahanpengobatan
i. Jika darah telah memasuki lumenjarum, jarum keseimbangan cairan
penuntundikendorkan/ditarik kemudiandorong diatur dan
perlahan sampai posisitepat dipantau berdasarkan
j. Tangan yang tidak dominan masuknya obat.
menekan vena dan tangan
dominan menghubungkan ujung
jarum dengan infuse set.

21
k. Buka pembendung dan
sambungkan dengan selang
infuse dan pengatur tetesan
dibuka/dites ada tetesan apa
tidak
l. Periksa daerah sekitar penusukan
apakah terdapat tanda-tanda
infiltrasi
m. Bila tidak ada tanda-tanda
infiltrasi,jarum ditambahkan kasa
steril dikasih betadin dan di
plester.
n. Pasang bidai
o. Pasang tali pengikat
p. Mengaur tetesan infuse dalam
satu menit sesuai intrukksi
q. Merapikan pasien,bereskan alat
r. Mencuci tangan
s. Dokumentasi

22
PROSEDURPEMBERIKAN OBAT TOPIKAL(KULIT)

LANGKAH RASIONAL
PEERSIAPAN PASAIEN
1. KIE pada pasien tentang -Mengurangi ansietas
tindakanyang akan kita lakukan danmeningkatkan kerja sama.
2. Posisi duduk atau berbaring -Agar mudah menelan obat.
miring
PERSIAPAN ALAT
a. Ember yang berisi air sabun
b. Losian
c. Pasta
d. Patches (koyo)
e. Salep
f. Kapas alkhohol
g. Sarung tangan(steril)
PROSEDUR TINDAKAN
1.Cuci tangan dan memakai hanscon. 1. Mengurangi penularan
2.Bersihkan daerah yang akan diolesi mikroorganisme
obatdengan air bersih 2. saat menangani peralatan steril
3.Gosok perlahan pada kulit 3. Mengurangi penularan
4.Bedak ditabur dengan ringan untuk mikroorganisme
menutup daerah yang diobati dengan 4. Agar pasien tidak kesakitan
lapisan tipis. 5. Mengurangi penularan
5. Perawat menggunakan obat mikroorganisme
transendel(pathes)pada daerah 6. pencatatan tepat waktu mencegah
tubuhyang bersih,kering dan tidak kesalahan pengobatan keseimbangan
berambutdengan pengecualian
daerah ekstermitasdibawah lutut
atau siku.
6. Cuci tangan
7. Dokumentasikan

23
BAB III

PENUTUP

3,1. KESIMPILAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa obat merupakan terapi yangdigunakan
untuk mengobati klien dalam masalah kesehatan.dan obat tersebut dan setiapobat dapat
menimbulkan obat hingga efek dan reaksi yang tidak diinginkan apabila tidak diberikan
dengan baik .

Pemberian obat yang baik meliputi: Benar obat, benar dosis, benar klien, benar rute
pemberian dan benar waktu. Kelima hal tersebut berpengaruh pada manfaat obatyang akan
dirasakan oleh klien sehingga kelima hal tersebut harus diperhatikan dalamsetiap pemberian
obat kepada klien.

3.2. SARAN

Setelah membaca makalah ini,diharapkan ada kritik dan saran yangdapatmembangun


sehingga kami dapat menyempurnakan makalah kami.

24
25

Anda mungkin juga menyukai