Anda di halaman 1dari 50

Asosiasi dan genesa mineral

I Wayan Warmada
Laboratorium Bahan Galian
Jurusan Teknik Geologi
Fakultas Teknik UGM
Pokok bahasan
● Mineral pada sistem magmatik
● Mineral pada sistem pegmatit granitik

● Mineral pada sistem hidrotermal dan fumarolik

● Mineral pada sistem air permukaan dan air

bawah tanah
● Mineral pada sistem metamorfik dan

parametamorfik
● Mineral pada material angkasa luar
Pokok bahasan
● Mineral pada sistem magmatik
● Mineral pada sistem pegmatit granitik

● Mineral pada sistem hidrotermal dan fumarolik

● Mineral pada sistem air permukaan dan air

bawah tanah
● Mineral pada sistem metamorfik dan

parametamorfik
● Mineral pada material angkasa luar
Mineral pada sistem magmatik

Komposisi magma
– Pelelehan sebagian (partial melting) batuan asal
pelelehan batuan asal disebabkan oleh tiga hal:
1) pemanasan, 2) masuknya air pada suhu
dibawah pelelehan kering, 3) penekanan kembali
batuan dibawah suhu awal pelelehan.
– Magma merupakan material yang mobil (mudah
berpindah), sehingga sangat mudah lepas dari
sumbernya.
Mineral pada sistem magmatik

Perubahan komposisi magma
– Perubahan difusional, terjadi pada sisa magma di
dalam kamar magma. Misalnya, pengkayaan
alkali-feldspar pada bagian atas suatu pluton
terjadi akibat difusi alkali ion (K+, Na+).
– Kristalisasi sebagian (fractional crystallization)
 diferensiasi magma
– Percampuran magma (magma mixing)
– Asimilasi, masuknya material asing 
berpengaruh pada komposisi
Mineral pada sistem magmatik

Kristalisasi magma
– Alasan magma mengalami pemadatan:
hilangnya panas dan/atau hilangnya fase cair.
– Kristalisasi sebagian  kristalisasi terjadi
bertahap (sequence of crystallization), misalnya
pembentukan tekstur porfiri diawali oleh
pertumbuhan fenokris, dan terakhir massadasar.
– Urutan kristalisasi mineral pada batuan beku
dapat dilihat pada gambar berikut:
Seri reaksi Bowen
Mineral magmatik

Suhu dan tekanan
– Mineral-mineral magmatik mempunyai variasi
suhu pembentukannya.
– Ada dua faktor yang berpengaruh terhadap
ketergantungan suhu: (1) level suhu, dan (2) laju
pendinginan mineral.
– Awal pengkristalan sistem granitik kering
memiliki suhu relatif lebih tinggi, membentuk
sanidin atau anortoklas, sedangkan pada granitik
basah, suhu lebih rendah, membentuk ortoklas.
Kalasifikasi kimia
Mineral pada batuan beku
Klasifikasi sederhana
Klasifikasi Streckeisen
Klasifikasi Streckeisen
Pokok bahasan
● Mineral pada sistem magmatik
● Mineral pada sistem pegmatit granitik

● Mineral pada sistem hidrotermal dan fumarolik

● Mineral pada sistem air permukaan dan air

bawah tanah
● Mineral pada sistem metamorfik dan

parametamorfik
● Mineral pada material angkasa luar
Mineral pada pegmatit

Pegmatit granitik
– Pegmatit granitik adalah tubuh batuan yang
mengandung kristal besar dari kuarsa dan
feldspar yang terbentuk oleh proses magmatik.
– Ada enam karakteristik: (1) kristal sangat besar,
(2) penzonaan atau perlapisan, (3) graphic
intergrowth kuarsa-feldspar, (4) “cleavelanditic
albite”, (5) mineral-mineral unsur jarang, (6)
kehadiran aplit.
– Ukuran kristal bisa mencapai 15 meter.
Mineral pada pegmatit

Aspek ekonomis
– Beberapa pegmatit mengandung kumpulan
mineral unsur jarang, seperti alanit (Ce),
ambligonit (Li), autunit (U), beril (Be), kolumbit
(Nb), lepidolit (Li), petalit (Li), spodumen (Li),
topaz (F), turmalin (Li, B), bavenit (Be), berilonit
(Be), euklas (Be), litiofilit (Li), mikrolit (Ta, Nb),
penakit (Be), polucit (Ce), tobernit (U), trifilit
(Li), dan uraninit (U).
– Juga mengandung kumpulan fosfat, seperti
fluorapatit.
Mineral pada pegmatit

Distribusi mineral
– Berhubungan dengan cara pemadatan lelehan
magma: (1) distribusi mineral berzona, dan (2)
orientasi kristal-kristal panjang.
– Penzonaan pada pegmatit (konsentris) terdiri
atas: (a) zona batas, biasanya terisi oleh aplit
dengan plagioklas-Na dan kuarsa; (b) zona
dinding, mengadung kristal mika besar, juga
pertit, kuarsa dan plagioklas-Na, (c) zona
intermediat, mengandung krisal besar pertit, dan
(d) zona inti, terdiri dari kuarsa, dan REE.
Mineral pada pegmatit
Mineral pada pegmatit
Mineral pada pegmatit
Pokok bahasan
● Mineral pada sistem magmatik
● Mineral pada sistem pegmatit granitik

● Mineral pada sistem hidrotermal dan fumarolik

● Mineral pada sistem air permukaan dan air

bawah tanah
● Mineral pada sistem metamorfik dan

parametamorfik
● Mineral pada material angkasa luar
Mineral hidrotermal

Proses hidrotermal
– Dihasilkan oleh presipitasi larutan air panas
(hidrothermal).
– Larutan hidrotermal bisa berupa air magmatik,
air meteorik atau air magmatik bercampur
dengan air meteorik.
– Misalnya: kalsit terbentuk melalui 2 tahap secara
berulang-ulang: (1) pelarutan Ca2+ dan CO32- ke
dalam larutan, (2) presipitasi (kristalisasi) kalsit
(CaCO3) dari larutan.
Mineral hidrotermal

Paragenesis mineral
– Menggambarkan presipitasi sekuensial dari
suatu mineral hidrotermal.
– Paragenesis mineral dapat dibedakan
berdasarkan: (1) warna kristal, (2) morfologi
kristal, (3) asosiasi fisik dengan mineral lain, (4)
suhu, (5) salinitas, dan (6) isotop stabil.
– Waktu kristalisasi dapat dibagi menjadi: (1)
sekuensial, (2) simultan, (3) keduanya.
Mineral hidrotermal

Lingkungan aktivitas hidrotermal
– Dapat dikelompokkan berdasarkan proses
pembentukan kumpulan mineralnya: (1)
fumarol, (2) mataair panas, (3) ekshalasi bawah
air, (4) bawah permukaan dangkal, (5) volkanik
endomagmatik, dan (6) subvolkanik.
– Lingkungan fumarol: mineral terbentuk oleh
proses: (1) sublimasi dari pendingan gas
volkanik, (2) sublimasi dari pendinginan gas
volkanik yang bercampur dengan udara, dan (3)
pada permukaan batuan volkanik.
Mineral hidrotermal

Lingkungan aktivitas hidrotermal
– Lingkungan mataair panas banyak dijumpai di
dekat gunungapi aktif atau geotermal. Contoh
mineralnya: sinabar, emas, silika, belerang
(solfatara), dll.
– Lingkungan ekshalatif bawah air, terjadi di
bawah laut (submarine exhalative), misalnya
white smokers menghasilkan mineral kalsium
sulfat dan silika koloid; sedangkan black
smokers mengandung mineral sulfida yang kalau
ekonomis menjadi endapan VMS.
Mineral hidrotermal

Lingkungan aktivitas hidrotermal
– Lingkungan bawah permukaan dangkal, dikenal
dalam geologi ekonomi sebagai lingkungan
epitermal. Lingkungan ini menghasilkan
endapan-endapan yang ekonomis, seperti emas,
perak, seng, dan timbal.
– Lingkungan volkanik endomagmatik adalah
lingkungan hidrotermal vesicles, vesicular
cavities, amygdules. Lingkungan ini banyak
menghasil mineral zeolit, tembaga murni,
ametis.
Mineral hidrotermal

Lingkungan aktivitas hidrotermal
– Lingkungan subvolkanik, berasosiasi dengan: (1)
pluton dangkal, (2) pluton dalam, (3) komplek
migmatik atau anateksis. Endapan yang sering
dijumpai berupa endapan sulfida atau oksida
dari tembaga porfiri atau skarn, misalnya pirit,
kalkopirit, magnetit; atau mineral-mineral
alterasi, seperti kaolin, montmorilonit, dll.
Pokok bahasan
● Mineral pada sistem magmatik
● Mineral pada sistem pegmatit granitik

● Mineral pada sistem hidrotermal dan fumarolik

● Mineral pada sistem air permukaan dan air

bawah tanah
● Mineral pada sistem metamorfik dan

parametamorfik
● Mineral pada material angkasa luar
Mineral pada sistem air

Lingkungan ini dapat dibagi menjadi:
– Freshwater lacustrine,
– Alkaline/saline lacustrine,
– Open marine,
– Restricted marine, dan
– Groundwater/formational water of the basinal,
phreatic, and vadose zones.
Mineral pada sistem air

Mineral pada lingkungan ini dapat dibagi:
– chloride/sulfate/borate,
– carbonate,
– phosphate,
– siliceous,
– aluminous,
– ferruginous,
– manganiferous,
– sulfate,
Mineral pada sistem air

Freshwater lacustrine:
– relatif rendah akan karbonat dan klorida,
– kalau pakan cukup (nitrogen dan fosfor), fauna
yang mengandung karbonat, seperti ostrakoda
dan snails dapat terbentuk,
– masukan silika dalam bentuk abu volkanik
menyebabkan pembentukan diatomae dari opal-
A.
Mineral pada sistem air

Saline and alkaline lacustrine:
– Evaporasi air danau pada sistem tertutup atau
semi-tertutup,
– Material klorida/sulfat/borat

brines  halit

larutan kalsium/Na-sulfat/karbonat 
gipsum, glauberit, sulfohalit (Na6(SO4)2FCl)

larutan soda dan/atau kalsium boraks 
borak, hanksit, uleksit, colemanit
Kristal borak yang
terlingkupi oleh
tinkalkonit. Panjang
kristal mencapai 3
cm.
Mineral pada sistem air

Saline and alkaline lacustrine:
– Material karbonat

kalsium – karbonat – air  ikait
Ca2+ + HCO3- + 5H2O + OH-  CaCO3∙6H2O
● air alkali  trona/nahkolit (NaHCO3)/
gaylusit/nortupit [Na3Mg(CO3)2Cl]
3Na+ + 2HCO3- + H2O + OH-  Na3H(CO3)
2
∙2H2O
Mineral pada sistem air

Open marine (laut terbuka):
– Material karbonat

larutan  aragonit/kalsit/dolomit
Ca2+ + 2HCO3-  CaCO3 + H2O + CO2
– Material fosfat

karbonat-fluorapatit  larutan  karbonat-
fluorapatit
5Ca2+ + 2PO43- + 2HCO3- + F-  Ca5(PO4,CO3)3
(F,OH) + CO2 + OH-
Mineral pada sistem air

Open marine (laut terbuka):
– Material silika

opal-A (biogenik)  gel silika + air  larutan
silika asam

larutan silika asam  gel silika + air  opal-A
SiO2∙2H2O == H4SiO4 (aq)
– Pelarutan silika biogenik yang berasal dari
cangkang radiolaria, diatom terkayakan oleh
larutan silika asam  chert.
Mineral pada sistem air

Restricted marine:
– Material klorida/sulfat

larutan  gipsum
Ca2+ + SO42- + 2H2O  CaSO4∙2H2O
– PR: Mengapa gipsum terpresipitasi lebih awal
dibandingkan anhidrit? [Catatan: Ksp(gyp) = 10-4.5
dan Ksp(anh) = 10-4.6]. Dikumpulkan hari Rabu, 8
Desember 2004) secara berkelompok (3
orang/kelompok). Jawaban sama = nilai/sejumlah
kelompok yang sama.
Gambar sebelah: SEM
dari kristal gibsit di dalam
bauksit, merupakan salah
satu dari bahan untuk
logam aluminium
SEM kristal klinoptilolit
SEM kristal kasolit
SEM kristal platnerit (PbO2)
SEM kristal klinoptilolit
SEM kristal ferimolibdit
Pokok bahasan
● Mineral pada sistem magmatik
● Mineral pada sistem pegmatit granitik

● Mineral pada sistem hidrotermal dan fumarolik

● Mineral pada sistem air permukaan dan air

bawah tanah
● Mineral pada sistem metamorfik dan

parametamorfik
● Mineral pada material angkasa luar
Fasies metamorfik
Pokok bahasan
● Mineral pada sistem magmatik
● Mineral pada sistem pegmatit granitik

● Mineral pada sistem hidrotermal dan fumarolik

● Mineral pada sistem air permukaan dan air

bawah tanah
● Mineral pada sistem metamorfik dan

parametamorfik
● Mineral pada material angkasa luar
Breksi luar angkasa

Kristal besi
Breksi luar angkasa

Kristal besi
(trapesohedron

Anda mungkin juga menyukai