Anda di halaman 1dari 11

2014 JURNAL FONDASI, Volume 3 Nomor 1

PERENCANAANPONDASI BORED PILEPADA PROYEK


PEMBANGUNANCENTRAL NATURAL GAS
(STUDI KASUS STASIUN GAS INDUK PERTAMINA BITUNG-TANGERANG)
Enden Mina1), Rama Indera Kusuma2), Muhammad Fadhil Choliq3)
1), 3)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jln. Jenderal Sudirman KM. 3 Kota Cilegon-Banten Indonesia
endenmina@yahoo.com, rama_sipil@yahoo.com
3)
Alumni Program Studi S-1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Email: fadhil_man1@yahoo.com

ABSTRAK
Studi perencanaan pondasi bored pile ( tiang bor) dilakukan pada proyek pembangunan CNG Mother and
Daughter Station berlokasi di Bitung Tangerang. Pondasi tiang bor pada proyek ini direncanakan untuk
menahan beban kompresor gas.Tujuan dari studi ini adalah menghitung daya dukung kelompok pondasi
tiang bor dan penurunannya. Serta merencanakan pile cap dan pondasi tiang bor dengan merencanakan
dimensi dan kebutuhan tulangan yang dibutuhkan. Metode-metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode Meyerhof dengan data hasil Standar Penetration Test (SPT) dan metode Skempton dan
O’neil Reese dengan data properties tanah hasil uji laboratorium. Hasil analisis dibandingkan juga dengan
menggunakan software GEO5 v.17. Hasil analisis perhitungan daya dukung pondasi tiang bor menunjukan
bahwa daya dukung kelompok tiang berdasarkan Meyerhof untukadalah 272,78 ton dengan SF = 5,65
dan penurunannya 0,67cm, berdasarkan Skempton dan O’neil and Reese dengan data hasil uji laboratorium
adalah 321,664 ton dengan SF=6,67 dan penurunannya 1,176cm, dan berdasarkan program GEO5 v.17
adalah 716,543 ton denganSF= 6,24 dan hasil penurunannya1,09cm. Analisis perhitungan tahanan beban
lateral pondasi tiang bor menghasilkan tahanan beban lateral pada tiang kelompok didapat 65,911 ton
dengan defleksi tiang kelompok 0,00355 cm. Rencana Penulangan dan dimensi pile cap diperoleh dimensi
pile cap 2,6 m x 7 m x 0,85 m dengan tulangan tarik sebesar D22-100 dan tulangan tekan sebesar D19-100
dengan jarak sengkang sebesar 250 mm dan dimensi tiang bor diameter 0,4 m dengan tulangan longitudinal
tekan lentur sebesar 8 D19, serta tulangan geser (sengkang spiral) sebesar D19-150.
Kata kunci : Tiang bor, daya dukung, penurunan, beban lateral, pile cap

ABSTRACT
The study of bored pile foundation design performed on the projects Mother and Daughter CNG
Station located in Bitung Tangerang . The bored pile foundation on the project is planned to
support the weight of the gas compressor. The purpose of this study was to calculate the bearing
capacity of bored pile foundation group and its settlement and also plan the dimension and
reinforcement of bored piles and their pile cap. Design and analysis in this study using Meyerhof
method for Standard Penetration Test ( SPT ) data and Skempton and Reese O'neil method using
soil properties data of laboratory test results. Analytical results compared well with analytical
calculations using softwareGEO5 v.17. The results of the analysis of bored pile bearing capacity
calculations show that the bearing capacity of the pile group based Meyerhof is 272,78 tons with
SF = 5.65 and the settlement is about 0,67cm, based on Skempton and O'Neil and Reese the
bearing capacity is 321.664 tons with SF = 6,67 and settlement 1,176cm, and based on GEO5 V.17
software the capacity is 716.543 ton with SF = 6.24 and settlement 1,09cm. Analysis of lateral load
resistance calculations produces lateral load resistance at 65.911 ton for pile group with
deflection 0.00355 cm. Design of reinforcement and dimensions of pile cap is 7 m 2.6 m 0.85 m
with reinforcement for tensile reinforcement D22-100 and D19-100 with the press of stirrup
spacing of 250 mm while dimensions of bored pile is diameter 0.4 m with reinforcement
longitudinal bending press for 8 D19 , as well as shear reinforcement ( stirrups spiral ) of D19-
150.
Keywords:Bored Pile, bearing capacity, settlement, lateral load resistance, pile cap

79
JURNAL FONDASI, Volume 3 Nomor 1 2014

1. PENDAHULUAN STIE-IBS di Jakarta. Hasil analisisnya


a. Latar Belakang menunjukkan bahwa penurunan tiang yang
Pembangunan suatu konstruksi pertama sekali terjadi untuk tiang dengan diameter 0.6 m
yang dilaksanakan dan dikerjakan dilapangan sebesar 0.0158 m, untuk tiang dengan
adalah pekerjaan struktur bawah baru diameter 8 m diperoleh nilai penurunan tiang
kemudian melaksanakan pekerjaan struktur 0.0191 m dimana metode analisisi penurunan
atas. Pembangunan suatu pondasi sangat besar menggunakan metode semi empiris.
fungsinya pada suatu konstruksi. Secara Penulangan mengacu SK SNI T-15-1991-03
umum pondasi didefinisikan sebagai untuk Tiang diameter 0.6 m menggunakan
bangunan bawah tanah yang meneruskan 10D22 dan untuk tiang diameter 0.8 m
beban yang berasal dari berat bangunan itu penulangan menggunakan 13 D25.
sendiri dan beban luar yang bekerja pada Anggara (2010) menganlaisa pondasi tiang
bangunan ke tanah yang ada disekitarnya. bor Pada Proyek Jembatan Tambalan II yang
Semakin pesatnya perkembangan industri berlokasi di Bantul,
didaerah Bitung dan daerah sekitarnya Yogyakarta..Analisisyangdigunakanadalahde
membuat pertamina gas mengalami nganmetodestatisyaitudengan data
kekurangan dalam memenuhi kebutuhannya. ujilaboratorium dandataSPT
Oleh karena itu pertamina membangun sebuah (lapangan).Analisa dilakukan untuk diameter
proyek “PembangunanCNGmother and 0.6, 0.8 m dan 1 m dengan kedalaman 15
daughter station berbasis di Bitung- m.berat total beban dilakukan dnegan
Tangerang” yaitu sebuah proyek penyediaan menggunakan SAP 2000.
gas alam yang diharapkan bisa memasok
kebutuhan gas untuk industri Bitung dan 3. LANDASAN TEORI
sekitarnya. a. Penyelidikan Lapangan dengan
Pengeboran
b. Tujuan Penelitian Penyelidikan lapangan yang dilaksanakan
Tujuan dari penelitian ini adalah adalah dengan menggunakan jenis peralatan
membuat perencanaan pondasi tiang bor bor mesin. Pengeboran yang dilakukan adalah
(bored pile) beserta pile cap nya padaproyek untuk menentukan profil lapisan tanah
pembangunan CNG mother and Daughter terhadap kedalaman dan juga untuk
station berbasis di Bitung. Berdasarkan desain menentukan sifat - sifat fisis tanah meliputi :
tersebut akan ditinjau kapasitas daya dukung jenis tanah, warna tanah, tingkat plastisitas
pondasi dan penurunan yang terjadi akibat tanah, serta juga untuk pengambilan sampel
beban kompresor melalui perhitungan manual tanah dalam tabung untuk dilakukan
dan software GEO5 v.17. Daya dukung pengujian di laboratorium. Lebih terperinci
pondasi hasil perencanaan akan dibandingkan penyelidikan dengan pengeboran ini bertujuan
dengan daya dukung pondasi yang digunakan :
di lapanagan untuk melihat 1. Untuk mengevaluasi keadaan tanah secara
efektivitaspondasinya. visual terperinci
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.Untuk mengambil sampel tak terganggu
Putro (2011) melakukan perencanaan (undisturbed) dan sampel terganggu
pondasi tiang bor untuk proyek Gedung (disturbed) untuk diselidiki di
menara Palama Jakarta.Hasil penelitiannya laboratorium.
memberikan nilai daya dukung tiang untuk 3. Untuk melaksanakan test penetrasi SPT
kedalaman 14 m mencapai 105 ton per tiang yang digunakan untuk menduga
tunggal dengan diameter 0.8 m dan kedalaman tanah keras.
penurunannya mencapai 0.001 m yang Adapun penyelidikan lapangan diproyek ini
dihitung dengan program FB-Pier.Untuk yang dilakukan adalah 2 titik uji sondir dan
tiang dengan kedalaman 16 m dan diameter 1 satu titik uji N-SPT (Deep boring).
m diperoleh daya dukung 339.43 ton per b. Pengertian Pondasi Tiang Bor
tiang. Pondasi tiang bor (bored pile) adalah
Danuatmaja (2009) melakukan pondasi tiang yang pemasangannya dilakukan
perencanaan tiang bor pada Gedung Kampus dengan mengebor tanah pada awal

80
2014 JURNAL FONDASI, Volume 3 Nomor 1

pengerjaannya. Bored pile dipasang ke dalam sehingga mengurangi kapasitas dukung


tanah dengan cara mengebor tanah terlebih tiang.
dahulu, baru kemudian diisi tulangan dan f. Akan terjadi tanah runtuh (ground loss)
dicor beton. Tiang ini biasanya dipakai pada jika tindakan pencegahan tidak
tanah yang stabil dan kaku, sehingga dilakukan.
memungkinkan untuk membentuk lubang d. Pembebanan Pondasi Tiang Bor
yang stabil dengan alat bor. Jika tanah Dalam melakukan analisis desain suatu
mengandung air, pipa besi dibutuhkan untuk struktur bangunan, perlu adanya gambaran
menahan dinding lubang dan pipa ini ditarik yang jelas mengenai perilaku dan besar
ke atas pada waktu pengecoran beton. Pada beban yang bekerjapadastruktur.Hal
tanah yang keras atau batuan lunak, dasar pentingyangmendasaradalahpemisahanantara
tiang dapat dibesarkan untuk menambah beban-bebanyangbersifatstatisdandinamis.
tahanan dukung ujung tiang. 1) Beban Statis
c. Keuntungan dan Kerugian Pondasi Bebanstatisadalahbebanyang
Tiang Bor memilikiperubahanintensitas
1) Keuntungan pemakaian pondasi bebanterhadapwaktuberjalanlambatatau
tiang bor : konstan.Bebanstatisini terdiridaribeban mati
a. Pemasangan tidak menimbulkan dan beban hidup.
gangguan suara dan getaran yang 2) Beban Dinamik
membahayakan bangunan sekitarnya. Beban dinamikadalahbeban denganvariasi
b. Mengurangi kebutuhan beton dan perubahanintensitas
tulangan dowel pada pelat penutup tiang bebanterhadapwaktuyangcepat.Bebandinamisi
(pile cap). Kolom dapat secara langsung ni terdiridaribeban gempa dan beban angin.
di letakkan di puncak tiang bor. e. Kapasitas Dukung Tiang Bor
c. Kedalaman tiang dapat divariasikan. 1) Berdasarkan Data Laboratorium
a. Kapasitas Dukung Ujung Tiang
d. Tanah dapat diperiksa dan dicocokkan
dengan data laboratorium. Qb=b fb
e. Tiang bor dapat dipasang menembus Dengan:
batuan. Ab=Luaspenampangujungbawahtiang(m2)
f. Diameter tiang memungkinkan dibuat fb=tahanan ujung neto per satuan luas (kPa)
besar, bila perlu ujung bawah tiang dapat fb= 0,60.rN60≤ 4500 kPa
dibuat lebih besar guna mempertinggi Dengan:
kapasitas dukungnya. N60=nilai N-SPT rata – rata antara ujung bawah
tiang bor sampai 2db di bawahnya. Tidak
g. Tidak ada resiko kenaikan muka tanah.
perlu dikoreksi terhadap overbudden.
h. Penulangan tidak dipengaruhi oleh
tegangan pada waktu pengangkutan. db=diameter ujung bawah tiang bor (m)
2) Kerugian pemakaian pondasi tiang bor : r = tegangan referensi = 100 kPa
a. Pengecoran tiang bor dipengaruhi kondisi
cuaca. b. Kapasitas Dukung Selimut Tiang
b. Pengecoran beton agak sulit bila Qs =0,45. Cu. As
dipengaruhi air tanah karena mutu beton
Dengan:
tidak dapat dikontrol dengan baik.
c. Mutu beton hasil pengecoran bila tidak Qs =Tahanangesekdindingultimit(ton).
terjamin keseragamannya di sepanjang Cu = Kohesirata-
badan tiang bor mengurangi kapasitas
ratatanahpadakondisitakterdrainasedis
dukung tiang bor, terutama bila tiang bor
epanjangtiang(ton/m2).
cukup dalam.
d. Pengeboran dapat mengakibatkan As =Luasselimuttiang(m2).
gangguan kepadatan, bila tanah berupa
pasir atau tanah yang berkerikil. c. Kapasitas Dukung Ultimit Tiang
e. Air yang mengalir ke dalam lubang bor Qult=Qb+Qs
dapat mengakibatkan gangguan tanah, Dengan:
Qult=Kapasitasultimittiangbor(ton)
81
JURNAL FONDASI, Volume 3 Nomor 1 2014

Qb =Tahananujungultimit(ton)
Qs =Tahanangesekdindingultimit(ton)
d. Kapasitas Ijin Tiang Bor 2) Hitungan Tahanan Beban Lateral
Qall = Qult / SF Ultimit
Dengan: Hu =9cud(L-3d/2)
Qult=Kapasitasultimittiangbor(ton) Mmak= Hu(L/2 + 3d/4)
Qall=Kapasitasijin tiang bor(ton) Dengan:
SF=Faktor Keamanan Tiang Bor Hu = Tahanan lateral ultimit tiang (ton)
Mmak = Momen dimana tiang mencapai batas
f. Kapasitas Tahanan Beban Lateral
maksimum (ton.m)
Ultimit
cu = Kohesi tak terdrainase (kN/m2)
1) Kriteria Tiang
L = Panjang Tiang (m)
Untuk menentukan apakah tiang
d = Diameter tiang (m)
termasuk tiang panjang atau tiang
K. Penurunan Pondasi Tiang Bor
pendek,makasalahsatunyaperludiketahauifakt
orkekuatantiang, yangdapat ditentukan
1) Untuk tiang apung atau tiang friksi
dengan menghitung faktor-faktor kekakuan R Q.I
S=
dan T. Batasan ini Es . D
terutamadigunakanuntukmenghitungdefleksit 2) Untuk tiang apung atau tiang friksi
iangolehakibat gayahorizontal. Q.I
S=
Ep . Ip Ep. D
T=

5

Dengan:
nh Dengan:
S = Penurunan tiang tunggal (cm)
T=Faktorkekakuanuntukmodulustanahkonsta Q = Beban yang bekerja (ton)
n yang tidak konstan I0 = Faktor pengaruh penurunan tiang yang
tidak mudah mampat
Ep = Moduluselastisitastiang(kN/m2) Rk = Faktor koreksi kemudahan mampatan
tiang
nh = Koefisien variasi modulus (kN/m3) Rh = Faktor koreksi untuk kelebihan lapisan
yang terletak pada tanah keras.
Ip = Momen Inersia tiang (m4) Rμ = Faktor koreksi angka poison μ
Rb = Faktor koreksi untuk kekakuan lapisan
Ep . Ip
R =

4

k
pendukung
h = Kedalaman total lapisan tanah ujung
tiang ke muka tanah
Dengan: D = Diameter tiang
R 3) Penurunan tiang elastis
( Q+ ξ . Qs ) L
=Faktorkekakuanuntukmodulustanahkon S=
stan
A . Ep
Dimana:
Ep = Moduluselastisitastiang(kN/m ) 2 Q = Beban yang bekerja (ton)
Qs = Tahanan gesek (ton)
k = Modulus reaksi subgrade ξ = koefisien dari skin friction
Ep = Modulus elastisitas dari bahan tiang
Tabel 1.Kriteriatiang kaku dan tiang tidak (kPa)
kaku 4) Penurunan Ijin
Sizin = 10%. D
MudulusTa Dimana:
nah(K) D = Diameter tiang
Jenis(perilaku)tia MudulusTanah
bertambah
ng (K)konstan
dengan
kedalaman g. Perencanaan Pile Cap
Kaku(u jungbebas L≤2T L≤2 R 1) Lentur(flexure)
) idakkaku(u ju ng L≥4T
T L≥3,5R
bebas)
82
2014 JURNAL FONDASI, Volume 3 Nomor 1

0,85. fc ' 600 a. Tebal dalam arah lentur sebesar


b = .  
fy 600+fy 0,8h
b. Lebar kolom segiempat ekivalen
Dengan: Ag
b : Rasio Tulangan b=
0,8 h
 : Faktor distribusi tegangan beton c. Luas tulangan total Ast didistribusikan
fy : Tegangan leleh baja (MPa) pada dua lapis
fc’ : Kuat tekan beton (MPa)
1 n
 maks= 0,75 x b
m =
fy
As = As’ = [
2 4
( D) ² ]
0,85. fc ' d. Jarak antar lapis tulangan
Rmaks=  mak x fy x (1-1/2 mak x m) 2
Ds
1,4 3
min = e. Jarak tulangan (tekan/tarik) terhadap
fy
Mu tepi terluar beton
Mn = 1
❑ d’ = ds = (Ds- 2/3 Ds)
Mn 2
Rn = 3) Cek apakah kuat tekan rencana
bxd 2
Rasio tulangan yang diperlukan penampang (Pr) lebih besar dari kuat
tekan rencana yang bekerja (Pu)
1 2 m. Rn
perlu =
m ( √(
1− 1−
fy )) Faktor reduksi kekuatan  =0,7
Ast = n. ¼ .(D)2
Tulangan pokok Ag = ¼ .(D)2
As =xbxd Ast
D = 1/4D2  =
Ag
2) Geser(shear) fy
a. Geser satu arah m =
0,85. f ' c
Vc1 = ( √ f6' c ) x lw x t
Pn= 0,85.h2.f’c

Dengan:
Vc1 = Gaya Geser satu arah(ton)
[ √(
.
0,85. e
h )
−0,38 2+
m . g . D 0,85.e
2 ( h
0,38 )]
t = Tebal pile cap efektif (mm)
Pr= Pn
lw = Panjang pile cap(mm)
Syarat Pr>Pu (OK)
f’c = mutu beton (MPa)
Jika Pr<Pu, maka ubahlah ukuran kolom dan
b. Geser dua arah (atau) tulangnya.
Vc2 = ( √ f6' c ) x bw x t
i. Program GEO5 v.17
Dengan: Software GEO5 v.17 adalah versi terbaru
Vc2 = Gaya Geser dua arah(ton) dari software GEO5, GEO5 v.17 digunakan di
t = Tebal pile cap efektif (mm) 90 negara di seluruh dunia. Tugas rekayasa
bw = Lebar pile cap(mm) adalah sama yaitu untuk membuktikan bahwa
f’c = mutu beton (MPa) konstruksi tersebut aman dan dirancang
h. Perencanaan Tulangan Pondasi Tiang dengan baik. Karakteristik dasar dari struktur
Bor (misalnya geometri dinding, medan, lokalisasi
1) Menentukan eksentrisitas jangkar, dll) adalah sama di seluruh dunia,
Mu cara untuk membuktikan bahwa pembangunan
e = Pu tersebut aman dan teori analisis yang
2) Kemudian transformasikan kolom digunakan berbeda. Sejumlah besar teori-teori
bundar menjadi penampang persegi baru dan faktor terutama parsial analisis
ekivalen untuk menentukan menyebabkan input data dalam jumlah besar
eksentrisitas dalam keadaan balanced. dan program yang rumit. Program ini

83
JURNAL FONDASI, Volume 3 Nomor 1 2014

memakai prinsip metode elemen hingga skempton untuk tanah lempung berdasarkan
dalam menganalisis permasalahan di bidang data data laboratorium dari hasil
geoteknik, seperti analisis pondasi, dinding penyelidikan tanah. Metode O’neiland
penahan tanah, tunnel, jembatan, dll. Reese untuk tanah pasir serta metode
Dalam analisis tugas akhir ini peneliti meyerhofyang menggunakan data SPT dari
memakai analisis untuk pondasi tunggal dan hasil penyelidikan tanah.
analisis untuk pondasi kelompok pada .Pada
software GEO5.v.17. Input program tahapinipenelitijugamelakukanpemodelanden
GEO5.v.17 untuk pondasi tunggal adalah data gan softwareGeo5 v.17 untuk mendapatkan
struktur, jenis struktur, jenis pondasi, data hasil dayadukungtiang bor dan
tanah. Sedangkan output untuk pondasi penurunannya.
tunggal adalah daya dukung pondasi, 3) Perencanaan Pondasi Tiang Bor
penurunan (settlement) dan faktor keamanan Perencanaan pondasi tiang bor meliputi
(safety factor). Input program GEO5.v.17 penentuan dimensi tiang bor beserta
untuk pondasi kelompok adalah data struktur, tulangannya, diikuti dengan penulangan pada
jenis struktur, jenis pondasi, banyaknya pile cap nya. Desain berdasarkan perhitungan
ponadasi dalam satu kelompok tiang dan data beban secara manual berupa nilai Mu, Vu,
tanah. Sedangkan output untuk pondasi dan Pu dari tahap analisis pembebanan.
kelompok adalah daya dukung pondasi, Selanjutnya dilakukan pengecekan kapasitas
penurunan (settlement) dan faktor keamanan daya dukung serta perhitungan penurunan
(safety factor). pondasi tiang bor.

4. METODOLOGI PENELITIAN 5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


A. Pengambilan Data Gambar 2 adalah sketsa untuk tampak
Dalammenganalisisdayaukungpondasik samping pondasi kompresor dengan profil
ompresor diperlukan parameter- tanahnya. Pondasi menahan beban
parametertanah yang kompresordengan tinggi 2.802 m dan
jelassehinggadapatditentukankeamanansuatu direncanakan pile cap dengan tinggi 0,85 m,
konstruksiyang sesuaikondisilapangan. semua beban tersebut direncanakandidukung
1) Data Tanah oleh pondasi tiang bor berpenampang
Datatanahyangdigunakanadalahdatahasi lingkaran dengan diameter 0,4 m dengan
lpengujianlapanganSPT, Sondir panjang 8,1 m. Pada lapisan pertama terdapat
danlaboratoriumpada p r oyek pembangunan jenis tanah urugan yang didominasi oleh pasir
CNG mother and Daughter Stationdi Bitung- dengan tebal lapisan 2,1 m. Pada lapisan
Tangerang. Hasil pengumpulan data tanah kedua terdapat jenis tanah silty clay dengan
terdiri dari:d (Berat jenis tanah kering), s tebal lapisan 3 m. Dan pada lapisan ketiga
(Berat jenis tanah jenuh), c (kohesi tanah), terdapat jenis tanah silty sand dengan tebal
 ( s u dut gesertanah), v (void rasio), lapisan 7 m.
kemudian dilengkapi dengan datapropertis
mesin kompresor, sertadatapelengkap untuk
analisis GEO5v.17,
B. Proses Perancangan
Tahapan proses perancangan
padapenelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Pengumpulan data
Datayangdikumpulkan
adalahdatatanah,datapondastiang
pancang,dandatabeban kompresor.
2) Perhitungan Dayadukung dan
PenurunanTiangBor
Perhitungan daya dukung pondasi dan
penurunan pondasi dilakukan dengan
menggunakan metode statis, metode

84
2014 JURNAL FONDASI, Volume 3 Nomor 1

Gambar 2Detail potongan rencana pondasi = 6,67


Sumber: Hasil analisis, 2014 2) Berdasarkan Data Laboratorim
Perhitungan kapasitas daya dukung tiang
a. Pembebanan Pondasi bor menggunakan Meyerhof1976)dan data
1) Beban Mati diambil pada DB1.
Tabel 2.Beban Mati yang bekerja pada a. Kapasitas dukung ujung tiang (Qp)
pondasi Qp = 37,8 ton
b. Kapasitas dukung selimut tiang (Qs)
No Beban Nilai Satuan Lapisan 1
1 Kompresor 11 Ton Qs1 = 5,275 ton
2 Pile cap 37,128 Ton Lapisan 2
Qs2 = 7,536 ton
Jumlah 48,128 Ton Lapisan 3
Sumber: Analisis Penulis, 2014 Qs3 = 17,584ton
Qs = Qs1+Qs2+Qs3
2) Beban Hidup = 5,275 + 7,536 + 17,584
Berdasarkan PPURG 1987 terdapat beban = 30,395 ton
hidup pekerja diasumsikan sebesar 100 kg. c. Kapasitas dukung ultimit tiang (Qu)
3) Beban Gempa Qult= Qb + Qs
Berdasarkan perhitungan beban gempa = 37,8 + 30,395
menggunakan metode statik ekivalen = 68,195 ton
berdasarkan SNI- Gempa 2002 didapat d. Nilai Safety Factor (SF)
beban gempa arah x dan arah y sebesar Daya DukungUtimit
15,429 ton SF = (untuk 1 tiang
b. Analisis Kapasitas Daya Dukung Beban yang Bekerja
Tiang bor)
1) Berdasarkan Data Laboratorium 68,195
=
Perhitungan kapasitas daya dukung tiang bor 12.07025
menggunakan metodeSkempton(1966), = 5,65
metode O’neill dan Reese(1989) dan diambil
dari data laboratorium.Beban yang bekerja Hasil analisa daya dukung untuk setiap tiang
untuk setiap tiang dibagi dengan jumlah tiang. dapat diringkas seperti dalam Tabel 5.
a. Kapasitas dukung ujung tiang (Qb) Tabel 5.
Qb = 25,32 ton
b. Kapasitas dukung selimut tiang (Qs) Daya
Metode Faktor
Lapisan 1 Data yang
yang
Dukung
Keamanan
Qs1 = 4,014 ton digunakan Ultimit
digunakan SF
Tiang
Lapisan 2 Skempton
Qs2 = 6,359ton Lab dan O'neil 80,416 kN 6,67
Lapisan 3 and Reese
Qs3 = 44,723 ton SPT Meyerhoff 68,195 kN 5,65
Qs = Qs1+Qs2+Qs3 Nilai faktor keamanan (SF) menandakan nilai
= 4,014 + 6,359 + 44,723 perbandingan daya dukung pondasi terhadap
= 55,096 ton beban yang bekerja.Dengan nilai SF lebih
c. Kapasitas dukung ultimit tiang (Qu) besar 3.5 maka desain pondasi tiang bor yang
Qult= Qb + Qs diusulkan memiliki tingkat keamanan yang
= 25,32 + 55,096 baik.
= 80,416 ton
d. Nilai Safety Factor (SF) Gambar 3 memberikan tampak atas pondasi
Daya DukungUtimit yang direncanakan terdiri dari empat buah
SF = (untuk 1 tiang
Beban yang Bekerja tiang bor dengan diameter 0.4 m yang
bor) dianggap sebagai tiang kelompok.
80,416
=
12.07025
85
JURNAL FONDASI, Volume 3 Nomor 1 2014

Gambar 3.Susunan pondasi tiang kelompok


Sumber: Hasil analisis, 2014

Hasil analisis daya dukung kelompok tiang


dengan metode yang sama secara ringkas
disajikan dalam Tabel 6. Gambar2. Defleksi tiang ujung jepit
akibat beban lateral
Tabel 6.
Sumber: Hasil analisis, 2014
Data yang Metode yang Daya Dukung
digunakan digunakan Ultimit Tiang
Skempton
Laboratoriu
dan O'neil 321,664 ton
m
and Reese
SPT Meyerhoff 272,78 ton
Sumber: Hasil analisis, 2014

c. Perhitungan Tahanan Beban Lateral


Pada Tiang Bor
1) Kriteria Jenis Tiang
Ep . Ip
T =

5

nh
5 257429,6.0,049
Gambar 3. Momen pada tiang ujung jepit
=

= 1,907
500
akibat beban lateral
Sumber: Hasil analisis, 2014

3) Perhitungan Tahanan Beban Lateral


Nilai 2T ≥ L, maka tiang termasuk jenis tiang Menghitung Beban Lateral Tiang (Hu)
kaku (ujung jepit) Nilai cu = 37,5 kN/m2
My/cu.d3 = 86,82/37,5.0,43
2) Perhitungan Defleksi, Momen Pada
= 36,175
Tiap Lapisan Tanah
Maka dengan menggunakan grafik
hubungan Hu/cu.d2 dengan My/cu.d3 untuk
Tabel5.Nilai Defleksi dan momen tiang
tahanan lateral ultimit tiang dalam tanah
tunggal akibat beban lateral
kohesif didapat:
Hu
Kedalaman Defleksi Momen . = 25
cu . d ²
m mm ton.m
Hu = 25 x(37,5x0,42)= 150 kN =
0 4,58 -8,682 15 ton
2,1 1,87 13,039 Pada Hu tersebut, momen yang bekerja pada
tiang adalah Mmak
5,1 0,272 5,67
Mmak = Hu(L/2+3d/4)
8,1 -3,22 0 = 15 (8,1/2 + 3.0,4/4)
Sumber: Analisis Penulis, 2014 = 65,25 ton.m
86
2014 JURNAL FONDASI, Volume 3 Nomor 1

Pada Mmak tersebut, kedalaman tiang terletak struktur menggunakan metode LRFD 2003
pada kedalaman f dengan perencanaan struktur beton
Hu berdasarkan ACI 318-11.
f =
9. cu . d Hasil output GEO5 v.17:
150
=
9.37,5 .0,4
= 1,1 m
d. Perencanaan Pile Cap dengan Empat
Pile
Dari perencanaan pile cap didapat:
Tulangan Tarik D22 -100
Tulangan Tekan D19-100
Jarak sengkang 250 mm Gambar 4. Tampilan hasil analisis daya dukung
e. Perencanaan Tulangan Pondasi Tiang vertikal pondasi pada program GEO5 v.17 (Pile
Bor Group)
Dari perencanaan pile cap didapat:
Diameter Tulangan D-19 Dari hasil analisis didapat:
Digunakan susunan tulangan 8 D 19
Daya dukung vertikal untuk tiang kelompok
Digunakan Sengkang D 19-150
Pr > Pu = 7165,43 kN
2694,472 ton >57,913 ton AMAN Beban vertikal maksimum
Tulangan penyaluran dengan panjang 300 mm = 1147,60 kN
Safety factor (SF)
f. Penurunan tiang dan penurunan ijin = 6,24
Berdasarkan hasil perhitungan untuk tiang
friksi dan tiang ujung berturut-turut diperoleh
nilai penurunan 0.0812 cm dan 0.76 cm yang
lebih kecil dari penurunan ijinnya yaitu 10%
dari diameter pondasi yaitu 4 cm. untuk
penurunan konsolidasi pada lapisan lempung
yang terjadi diperoleh angka penurunan
mencapai 1,3396 cm.Secara keseleruhan nilai
penurunan pondasi masih berada dalam batas Gambar 5. Tampilan hasil analisis penurunan
aman. pondasi pada program GEO5 v.17 (Pile
g. Analisis Program GEO5 v.17 Group)
Dalam analisis kalkulasi dengan Hasil perbandingan anatara hasil analisa
menggunakan software GEO5 v.17 pile group menggunakan metode Meyerhof, Skempton
ada beberapa metode yang digunakan. Untuk dan Reese dan O’neil dengan hasil output
dari Software Geo5 v.17 disajikan dalam
Daya
Beban Tabel 7.
Metode yang dukungultimi
bekerja SF Nilai SF antara ketiga hasil pada Tabel 7
digunakan t
(ton)
(ton) tidak terlalu jauh perbedaannya sehingga
Skempton dan akurasi analisa antara ketiga metode hampir
O'neil and 48,218   321,664 6,67
Reese
sama. Hasil analisis dan desain pondasi tiang
48,21 bor menggunakan 4 buah tiang bor
Meyerhof  272,78 5,65
8   berpenampang bulat dengan diameter tiang
SoftwareGEO5 0,4 m dan panjang 8,1 m serta menggunakan
48,218 716,543 6,24
v.17 mutu beton K-350 mendapatkan hasil yang
analisis daya dukung vertikal penulis lebih efisien dari kondisi eksisting di lapangan
menggunakan metode safety factors (ASD) yang sebelumnya sudah dianalisa oleh Anwar
dan analisis penurunan menggunakan analisis (2013) dengan menggunakan 6 buah tiang
modulus oedemetri (Eoed), perencanaan
87
JURNAL FONDASI, Volume 3 Nomor 1 2014

pancang persegi dengan diameter tiang 0,3 m dimensi tiang bor diameter 0,4 m dengan
x 0,3 m dan panjang 6 m serta menggunakan tulangan longitudinal tekan lentur sebesar
mutu beton K-350. Dengan demikian pondasi 8 D19, serta tulangan geser (sengkang
spiral) sebesar D19-150.
tiang bor bisa dijadikan solusi untuk dijadikan
3) Untuk penurunan pondasi tiang bor
pondasi kompresor karena memiliki SF yang kelompok dengan menggunakan 4 buah
lebih kecil jika menggunakan pondasi tiang tiang bor berdiameter 0,4 m dengan
pancang.Tabel 8 memberikan gambaran panjang tiang 8,1 m 1,176 cm, untuk
perbandingan antara desain tiang bor dengan program GEO5 v.17 didapatkan nilai yaitu
kondisi existing di lapangan. 1,09 cm.
Tabel 7. Hasil daya dukung pondasi dengan
Desain pondasi kelompok empat buah
tiga metode tiang bor dengan masing-masing diameter 0.4
Kondisi di m memberikan hasil yang lebih efisien
Analisa Perencanaan Lapangan dimana nilai SF yang dihasilkan lebih efisien
Perhitungan Tiang Bor (Tiang dibandingkan menggunakan 6 buah tiang
Pancang) pancang seperti kondisi existingnya.
Jumlah tiang 4 buah 6 buah
b. Saran
Diameter 0,4 m x 0,4
Tiang m
0,6 m x 0,6 m Untuk mendapatkan hasil analisa yang lebih
Panjang baik dan akurat untuk penelitian selanjutnya
8,1 m 6m dapat membandingkan hasil perencanaan dan
Tiang
Daya Dukung analisa daya dukung pondasi tiang bor
716,543 ton 802,637 ton dengan menggunakan metode lain seperti
Tanah
Penurunan 1,09 cm 1,164 cm menggunakan metode yang menggunakan
data CPT dan membandingkan hasil data CPT
Safety Factor 6,24 11,888
dan SPT serta dengan variabel rumus yang
lebih banyak lagi. Penggunaan software yang
6. KESIMPULAN DAN SARAN lebih beragam dalam desain dan analisa
a. Kesimpulan pondasi selain Geo5 v.17 juga dapat menjadi
Berdasarkan hasil analisa dan desain pondasi masukan untuk penelitian lanjutan seperti
bored pile untuk proyek CNG Mother and pemakaian software plaxis 8.1, software
Daughter Station Cibitung dapat disimpulkan SHAFT1 dan software FB-Multipier.
beberapa hal sebai berikut:
7. DAFTAR PUSTAKA
1) Daya dukung pondasi tiang bor kelompok Anggara, Yoga, Febri, 2010, “Analisis
dengan menggunakan 4 buah tiang bor Pondasi Tiang Bor pada Proyek
berdiameter 0,4 m dengan panjang tiang Jembatan Tambalan II”.Yogyakarta.
8,1 m daya dukung kelompok tiang Anwar, Saepul, 2014, “Analisis Daya
berdasarkan Meyerhof untuk data SPT = Dukung Pondasi Tiang Pancang pada
272,78 ton dengan SF = 5,65, menurut Proyek Pembangunan Central Natural
metoda Skempton dan O’neil and Reese Gas (Studi kasus: Stasiun Gas Induk
untuk data laboratorium diperoleh Bitung)”.Cilegon.
kapasitas 321,664 ton dengan SF = 6,67 Bowles,JosephE,1998, Analisis
dan berdasarkan program GEO5 danDesainPondasiedisikeempatjilid2,
v.17diperoleh kapasitas daya dukung Erlangga,Jakarta.
pondasi 716,543 ton dengan SF = 6,24. Danuatmaja, Yunida, 2009, “Perencanaan
Nilai SF dari ketiga metode tidak terlalu Pondasi Tiang Bor pada Gedung
besar perbedaannya. Kampus STIE-IBS”.Jakarta.ion
2) Berdasarkan perencanaan pile cap didapat Das,M,B.,1941,PrinciplesofFoundationEngin
desain dimensi pile cap 2,6 x 7 x 0,85 m eeringSeconEdition,PWS-
dengan tulangan tarik sebesar D22-100 dan KentPublishingCompany,Boston
tulangan tekan sebesar D19-100 dengan Hardiyatmo,HaryChristady.,1992,Mekanikat
jarak sengkang sebesar 250 mm dan anah1.GadjahMadaUniversity
perencanaan pondasi tiang bor didapat
88
2014 JURNAL FONDASI, Volume 3 Nomor 1

press,Yogyakarta. Palma ”.Jakarta.


Hardiyatmo,HaryChristady., 2011, Analisis Skempton, A.W. (1951), The Bearing
dan Perencanaan Fondasi I.Gadjah Capacity of Clays, Proc. Build. Res.
Mada University Press, Yogyakarta. Congres, London, England.
Hardiyatmo,HaryChristady., 2011, Analisis SNI 03 – 1726, 2002, Standar Perencanaan
dan Perencanaan Fondasi II.Gadjah Ketahanan Gempa untuk Struktur
Mada University Press, Yogyakarta. Gedung. Badan Standarisasi Nasional,
Meyerhof,G.G, 1976, Bearing Capacity and Jakarta.
Settlement of Pile Foundations, ASCE SNI 03 – 2847, 2002, Tata Cara
Journal of Geotechnical Eng. Vol. 102, Perhitungan Struktur Beton untuk
No. GT3, pp. 197-228. Bangunan Gedung. Badan Standarisasi
O’Neilll, M.W. and Reese, L.C. (1999), Nasional, Bandung.
Drilled Shaft: Construction SNI2728,2008,TentangCara UjiPenetrasi
Prosedures and Design Methods, denganAlatSondir.BadanStandarisasi
Report for FHWA-IF-99-025. Nasional,Jakarta.
Peck,RalphB,Dkk.1973, “Teknik Fondasi SNI 4153, 2008, Tentang Cara Uji Penetrasi
EdisiKedua”.GadjahmadaUniversity dengan SPT. Badan Standarisasi
press,Yogyakarta. Nasional, Jakarta.
PPPURG, 1987, Pedoman Pembebanan Vesic, A.S. (1977), Design of Pile
pada Rumah dan Gedung. Departemen Foundations, NCHRP Synthesis 42,
Pekerjaan Umum, Jakarta. Transportation Research Board,
Putro, A, Galeh,2011,“PerencanaanPondasi Washingthon, D.C.
Tiang Borpada Proyek Gedung Menara

89

Anda mungkin juga menyukai