PPKN
PPKN
Di Susun Oleh :
Nama Kelompok :
1. Rahmat Al Bari
2. Satria Okta Wijaya
3. Maryanto
4. Riadi
5. Imam Hanafi
6. Rio Saputra
7. Deriyansah
8. Danang Agung P.
9. Rusdianto
Kelas : XI TSM 2
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas berkah dan
nikmat yang di berikan sehingga pengerjaan makalah ini berjalan sesuai
rencana. Dan tidak lupa salam dan shalawat kepada junjungan Nabiullah
Muhammad S.A.W dan keluarga serta para sahabatnya.
Terima kasih yang besar kepada guru dan teman teman yang telah
berkontribusi sehingga makalah ini selesai tepat waktu. Makalah ini kami
buat agar bisa menjadi sedikit penambah wawasan pembaca.
Semoga senua ini bisa memberi sedikit kebahagian dan menuntun
pada langkah yang lebih baik. Meskipun kami berharap isi makalah ini
bebas dari kesalahan dan kekurangan, namun tetap saja ada kesalahan
dan kekurangan. Oleh sebab itu kami mohon maaf yang sebesar besarnya,
semoga makalah ini dapat bermanfaat.
BAB I
PENDAHULUAN
Pada akhir abad 15 dan 16, sebagai awal zaman Renaissance, mulai
dipertanyakan tentang hubungan penguasa dan rakyat serta kedudukan
agama dalam masalah-masalah publik.Humanisme, filsafat yang cukup
dominan pada masa itu cenderung bersikap skeptis terhadap ilmu
pengetahuan dan tidak peduli pada agama, tapi sangat memuja manusia
dan nilai manusiawi sebagai yang paling agung di alam semesta.Pada masa
ini, pembahasan intelektual mulai menyinggung unsur-unsur demokrasi.
Demokrasi Langsung
Kelebihan:
Kelemahan:
Kelebihan:
Kelemahan:
Disamping itu ternyata ada beberapa kekuatan sosial dan politik yang tidak
mendapat saluran dan tempat yang realistis dalam kehidupan politik,
padahal merupakan kekuatan yang paling penting. Misalnya seorang
presiden yang tidak mau bertindak sebagai rubberstamp (presiden yang
membubuhi capnya belaka) dan seorang tentara yang karena lahir dalam
revolusi merasa bertanggung jawab untuk turut menyelesaikan persoalan-
persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Indoonesia pada umunya.
Pada periode ini Indonesia memasuki era baru yang biasa disebut dengan
era reformasi yaitu era yang menjadi babak baru dalam pelaksanaan
demokrasi di Indonesia. Jika masa sebelumnya demokrasi di Indonesia
diwarnai oleh kekuasaan presiden yang sangat dominan dan peran
lembaga-lembaga lainnya, di era reformasi ini tampak peran yang sangat
proporsional di antara lembaga-lembaga negara yang ada. Kemudian jika di
masa sebelumnya kebebasan warga masyarakat mendirikan partai politik
sangat dibatasi dengan dalih penciptaan stabilitas nasional yang mantap,
pada era reformasi ini warga masyarakat memiliki kebebasan politik yang
sangat besar untuk mendirikan partai politik.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran