dengan entitas (investee), menentukan apakah investor merupakan entitas induk dengan melihat apakah investor tersebut mengendalikan investee
06. Investor mengendalikan investee ketika
investor terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variable dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee
07. Dengan demikian, investor mengendalikan
investee jika dan hanya jika investor memiliki seluruh hal berikut ini: (a) Kekuasaan atas investee (lihat paragraph 10-14) (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variable dari keterlibatannya dengan investee(lihat paragraph 15 dan 16 ); dan (c) Kemampuan untuk menggunakan kekuasaanya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor ( lihat paragraph 17 dan 18 )
08. Investor mempertimbangkan seluruh fakta dan
keadaan ketika menilai apakah investor mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian yang yang disebutkan dalam paragraph 07 (lihat paragraph PP80-PP85) 09. Dua atau lebih investor secara kolektif mengendalikan investee ketika mereka harus bertindak secara bersama-sama untuk mengarahkan aktifitas relevan. Dalam kasus tersebut, karena tidak adanya investor yang dapat mengarahkan aktifitas tanpa kerjasama dengan investor lainnya, tidak ada investor yang secara individual mengendalikan investee. Setiap investor mencatat keuntungannya dalam investee sesuai dengan SAK yang relevan, seperti PSAK 66: Pengaturan bersama, PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama atau PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
Kekuasaan
10. Investor memiliki kekuasaan atas investee
ketika investor memiliki hak yang ada saat ini yang memberi investor tersebut kemampuan kini untuk mengarahkan aktifitas relevan, yaitu aktifitas yang secara signifikan mempengaruhi imbal hasil Investee.
11. Kekuasaan timbul dari hak. Terkadang,
menilai kekuasaan sangat mudah, seperti ketika kekuasaan atas Investee diperoleh secara langsung dan semata-mata dari hak suara yang diberikan oleh instrumen Ekuitas seperti saham, dan dapat dinilai dengan mempertimbangkan hak suara dari pemegang saham. Dalam kasus lain, penilaian akan lebih kompleks dan mensyaratkan lebih dari 1 faktor yang harus dipertimbangkan, sebagai contoh ketika kekuasaan berasal dari 1 atau lebih pengaturan kontraktual. 12. Investor dengan kemampuan kini untuk mengarahkan aktifitas relevan memiliki kekuasaan meskipun hak untuk mengarahkan belum dilaksanakan. Bukti bahwa investor telah mengarahkan aktifitas relevan dapat membantu menentukan apakah investor memiliki kekuasaan, namun bukti tersebut tidak dengan sendirinya dapat meyakinkan dalam menentukan apakah investor memiliki kekuasaan atas investee.
13. Jika masing-masing dari 2 atau lebih investor
memiliki hak yang ada saat ini yang memberi mereka kemampuan sepihak untuk mengarahkan aktifitas relevan yang berbeda, maka investor yang memiliki kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas yang paling mempengaruhi imbal hasil investee secara signifikan, memiliki kekuasaan atas investee.
14. Investor dapat memiliki kekuasaan atas
investee meskipun entitas lain memiliki hak yang ada saat ini yang memberi mereka kemampuan kini untuk berpartisipasi dalam mengarahkan aktivitas relevan, sebagai contoh ketika entitas lain memiliki pengaruh signifikan. Akan tetapi, investor yang hanya memiliki hak protektif tidak memiliki kekuasaan atas investee ( lihat paragraph PP26 – PP28 ), dan sebagai akibatnya tidak mengendalikan investee.
Imbal Hasil
15. Investor terekspos atau memiliki hak atas
timbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee ketika imbal hasil investor dari keterlibatannya tersebut berpotensi untuk bervariasi sebagai akibat dari kinerja investee. Imbal hasil investor dapat hanya positif, hanya negatif, atau positif dan negatif
16. Meskipun hanya satu investor yang dapat
mengendalikan investee, lebih dari satu pihak dapat berbagi imbal hasil investee. Sebagai contoh, pemilik kepentingan nonpengendali dapat berbagi laba atau distribusi dari investee.
Hubungan antara Kekuasaan dan Imbal Hasil
17. Investor mengendalikan Investee jika investor
tidak hanya memiliki kekuasaan atas investee dan eksposur atau hak atas imbal hasil variable dari keterlibatannya dengan investee, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya dalam mempengaruhi imbal hasil investor dari keterlibatannya dengan investee.
18. Dengan demikian, investor yang memiliki hak
pengambilan keputusan menentukan apakah investor tersebut bertindak sebagai prinsipal atau agen. Investor yang bertindak sebagai agen, sesuai dengan paragraph PP58 – PP72, tidak mengendalikan investee ketika investor tersebut melaksanakan hak pengambilan keputusan yang didelegasikan kepada investor tersebut
PERSYARATAN AKUNTANSI
19. Entitas induk menyusun laporan keuangan
konsilidasian dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan serupa.
20. Konsilidasi atas investee dimulai sejak tanggal
investor memperoleh pengendalian atas investee dan berakhir ketika investor kehilangan pengendalian atas investee.
21. Paragraf PP86 – PP93 menetapkan pedoman
penyusunan laporan keuangan konsolidasian.
Kepentingan Nonpengendali
22. Entitas induk menyajikan kepentingan
nonpengendali diekuitas dalam laporan posisi keuangan konsilidasi, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
23. Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas
induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian entitas induk pada entitas anak adalah transaksi ekuitas ( yaitu transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik ).
24. Paragraf PP94 – PP96 menetapkan pedoman
akuntansi untuk kepentigan nonpengendali dalam laporan keuangan konsolidasi
Kehilangan Pengendalian
25. Jika entitas induk kehilangan pengendalian
pada entitas anak maka entitas induk : (a) Menghentikan pengakuan asset dan liabilitas entitas anak terdahulu dari laporan posisi keuangan konsolidasi. (b) Mengakui sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian dan selanjutnya mencatat sisa investasi tersebut dan setiap jumlah terutang oleh atau kepada entitas anak terdahulu sesuai dengan SAK. Nilai wajar tersebut dianggap nilai wajar pada saat pegakuan awal asset keuangan sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau (Jika sesuai) biaya perolehan pada saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama. (c) mengakui keuntungan atau kerugian terkait dengan hilangnya pengendalian yang dapat diatribusikan pada kepentingan pengendalian terdahulu
26. Paragraf PP97 – PP99 menetapkan pedoman
akuntansi atas kehilangan pengendalian
PENENTUAN APAKAH ENTITAS ADALAH
ENTITAS INVESTASI
27. Entitas induk menentukan apakah entitas
induk adalah entitas investasi. Entitas investasi adalah entitas yang: (a) Memperoleh dana dari satu atau lebih investor dengan tujuan memberikan investor tersebut jasa manajemen investasi. (b) Menyatakan komitmen kepada investor bahwa tujuan bisnisnya adalah untuk menginvestasikan dana yang semata-mata untuk memperoleh imbal hasil dari kenaikan nilai modal, penghasilan investasi, atau keduanya. (c) Mengukur dan mengevaluasi kinerja dari seluruh investasinya berdasarkan nilai wajar.
Paragraf PP85A-PP85M memberikan pedoman
penerapan yang terkait.
28. Dalam menilai apakah entitas investasi
memenuhi defenisi yang disebutkan dalam paragraf 27, entitas mempertimbangkan apakah entitas tersebut memiliki karakteristik khusus dari entitas investasi berikut ini: (a) Memiliki lebih dari satu investasi ( lihat paragraf PP85Q - PP85P) (b) Memiliki lebih dari satu investor ( lihat paragraf PP85Q - PP85S) (c) Memiliki investor yang bukan merupakan pihak pihak berelasi dari entitas ( lihat paragraf PP85T – PP85U ) dan (d) Memiliki bagian kepemilikan dalam bentuk kepentingan ekuitas atau kepentingan serupa ( lihat paragraf PP85V – PP85W )
Jika tidak terdapat karakteristik khusus diatas, maka tidak
berarti mendiskualifikasikan entitas dari pengklasifikasian sebagai entitas investasi. Entitas investasi yang tidak memiliki seluruh karakteristik khusus diatas memberikan pengungkapan tambahan sebagaimana disyaratkan oleh PSAK67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain Paragraf 09A 29. Jika fakta dan keadaan mengindikasikan bahwa terdapat perubahan terharap satu atau lebih dari tiga elemen defenisi entitas investasi sesuai dengan yang disebutkan dalam paragraf 27, atau karakteristik khusus untuk investasi sesuai dengan paragraf 28, maka entitas induk menilai kembali apakah entitas tersebut adalah entitas investasi.
30. Entitas induk yang berhenti sebagai entitas
investasi atau menjadi entitas investasi mencatat perubahan statusnya secara prospektif dari tanggal terjadinya perubahan status tersebut ( lihat paragraf PP100 – PP101 ).
ENTITAS INVESTASI: PENGECUALIAN
TERHADAP KONSOLIDASI
31. Kecuali sebagaimana dijelaskan dalam
paragraf 32, entitas investasi tidak mengonsolidasi entitas anaknya atau menerapkan PSAK22: kombinasi bisnis ketika entitas tersebut memperoleh pengendalian atas entitas lain. Akan tetapi, entitas investasi mengukur investasi dalam entitas anak pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
32. Terlepas dari persyaratan dalam paragraf 31,
jika entitas investasi memiliki entitas anak yang bukan merupakan entitas investasi dan tujuan utama dan aktifitasnya adalah memberikan jasa terkait dengan aktifitas investasi dari entitas investasi ( lihat paragraf PP85C – PP88E ), Maka entitas investasi mengonsolidasi entitas anak tersebut sesuai dengan pernyataan ini paragraf 19 – 26 dan menerapkan persyaratan dalam PSAK 22: kombinasi bisnis untuk akuisisi dari entitas anak tersebut.
33. Entitas induk dari entitas investasi
mengonsolidasi seluruh entitas yang dikendalikannya, termasuk entitas yang dikendalikan melalui entitas anak yang merupakan entitas investasi, kecuali entitas induk itu sendiri merupakan entitas investasi.