Anda di halaman 1dari 6

ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT

BAB I – PENGANTAR ETIKA PROFESI


1. Yang bukan termasuk dalam 7 karakteristik profesi yaitu :
a. Memiliki A specialized body of knowledge
b. Memiliki kualifikasi standard professional
c. Memiliki pengakuan akan status
d. Melalui proses pendidikan formal
2. Salah satu ciri profesi ialah Altruisme yang artinya :
a. Mengutamakan kepentingan public
b. Bekerja berdasar standar perilaku tertentu
c. Memiliki organisasi profesi
d. Memiliki A specialized body of knowledge
3. Salah satu ciri profesi ialah Kompetensi yang artinya :
a. Mengutamakan kepentingan public
b. Bekerja berdasar standar perilaku tertentu
c. Memiliki organisasi profesi
d. Memiliki A specialized body of knowledge
4. Salah satu ciri professi ialah Otonomi yang artinya :
a. Mengutamakan kepentingan public
b. Bekerja berdasar standar perilaku tertentu
c. Memiliki organisasi profesi
d. Memiliki A specialized body of knowledge
5. Peraturan pertama yang mengatur mengenai profesi akuntansi yaitu:
a. UU No.34 tahun 1954
b. PMK 25/2014
c. Pasal 88 OECD
d. Pasal 138 OECD
BAB II – TEORI ETIKA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERETIKA
1. Teori etika teleologi utilitarianisme menganut pehaman mengenai :
a. Tindakan / aturan beretika yang menghasilkan lebih banyak kebaikan disbanding
keburukan
b. Perilaku beretika berdasar pasa motivasi / niat baik pengambil keputusan
c. Alokasi adil berdasar kesamaan (procedural) / ketidaksamaan (distributive)
d. Karakter moral pengambil keputusan untuk mencapai kebahagiaan
2. Teori etika deonlogi menganut pehaman mengenai :
a. Tindakan / aturanberetika yang menghasilkan lebih banyak kebaikan disbanding
keburukan
b. Perilaku beretika berdasar pasa motivasi / niat baik pengambil keputusan
c. Alokasi adil berdasar kesamaan (procedural) / ketidaksamaan (distributive)
d. Karakter moral pengambil keputusan untuk mencapai kebahagiaan
3. Yang bukan merupakan komponen stakeholder impact analysis adalah :
a. Analisis kepentingan masing-masing pemangku kepentingan
b. Hitung dampak yang dapat di kuantifikasi
c. Penilaian aspek kualitatif
d. Lakukan apa yang kata hati katakan
BAB III – LINGKUNGAN ETIKA DAN AKUNTANSI
1. Skandal korporasi berikut yang terjadi pada Enron adalah :
a. Skandal suap
b. Skandal insider trading
c. Skandal manipulasi laporan keuangan
d. Skandal industri keuangan
2. Berikut 4 poin dari sepuluh prinsip mengenai CSR yang dicetuskan oleh PBB:
- Hak Asasi Manusia
- Standar pekerja
- Lingkungan Hidup
- Anti – Korupsi
Merupakan inti dari :
a. WBCSD
b. Global Corporate citizenship
c. UN Global Impact
d. Anti Globalisasi
BAB IV – ETIKA AKUNTAN PROFESIONAL DALAM BISNIS
1. Lima prinsip utama akuntan professional adalah :
a. Integritas, objektifitas, pengungkapan, kehati-hatian professional, perilaku professional
b. Integritas, objektifitas, kerahasiaan, kehati-hatian professional, perilaku professional
c. Integritas, objektifitas, kerahasiaan, pengungkapan, perilaku professional
d. Integritas, objektifitas, kerahasiaan, kehati-hatian professional, transparansi
2. Berikut situasi-situasi dimana akuntan professional diminta mengungkapkan informasi yang
dapat diterima, kecuali :
a. Pengungkapan yang diperbolehkan oleh hokum dan disetujui klien
b. Pengungkapan yang diminta oleh hukum
c. Adanya hak dan tugas professional untuk mengungkapkannya
d. Ancaman intimidasi
3. Ancaman kepentingan pribadi, yaitu :
a. Akuntan professional tidak sepenuhnya dapat mengevaluasi hasil pertimbangan
sebelumnya yang dibuat oleh orang lain
b. Akuntan memiliki kepentingan keuangan maupun kepentingan lainnya yang
mempengaruhi pertimbangan
c. Akuntan mempromosikan pemberi kerja sehingga objektivitas professional dikorbankan
d. Akuntan professional memiliki hubungan dekat dengan pemberi kerja
e. Akuntan professional memiliki ancaman sehingga tertekan
4. Akuntan professional mengambillangkah-langkah berikut untuk menjamin ketersediaan
informasi, kecuali:
a. Menjelaskan sifat transaksi bisnis
b. Mendapatkan saran pihak lain
c. Mengklasifikasikan dan mencatat informasi secara memadai dan tepat waktu
d. Melaporkan secara akurat, lengkap, dan mempertimbangkan materialitas
BAB V – ETIKA AKUNTAN PROFESIONAL DALAM PRAKTIK PUBLIK
1. Tahapan dalam penunjukan professional meliputi : Penerimaan klien, penerimaan perikatan,
perubahan dalam penunjukan praktisi dan KAP. Menyetujui jangka waktu pelaksanaan
perikatan, merupakan pencegahan ancaman pada tahap…
a. Penerimaan klien
b. Penerimaan perikatan
c. Perubahan dalam penunjukan praktisi
d. Pemahaman lingkungan bisnis klien
2. Berikut yang termasuk independensi dalam pemikiran yaitu :
a. Mempertahankan sikap wajar / tidak memihak dalam pelaksanaan program
b. Menjaga kesan masyarakat pada profesi akuntan
c. Menjaga masyarakat dari meragukan kebebasan akuntan dalam mengambil tindakan
d. Kejujuran dan mempertimbangan fakta yang objektif
BAB VI – IKLIM ETIKA DAN ORGANISASI BERINTEGRITAS
1. Berikut mendukung pelaksanaan program integritas yang efektif, kecuali :
a. Nilai dan komitmen yang secara jelas dikomunikasikan
b. Nilai-nilai yang digunakan dalam pengambilan keputusan terintegrasi
c. Sistem dan struktur organisasi mendukung nilai-nilai organisasi
d. Organisasi memiliki personel yang banyak pengalaman
BAB VII – TINJAUAN TATA KELOLA
1. Konflik yang terjadi disaat perusahaan menukar asset yang berisiko rendah dengan asset
yang berisiko tinggi, yaitu :
a. Asset substitution problem
b. Underinvestment
c. Claim dilution
d. Konflik pemegang saham pengendali dan pemegang saham minoritas
2. Prinsipdasar GCG yaitu : transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, kewajaran
dan kesetaraan. Perusahaan yang dikelola secara benar dan terukur merupakan maksud dari
:
a. Transparansi
b. Akuntabilitas
c. Responsibilitas
d. independensi
BAB VIII – PRINSIP PERLINDUNGAN TERHADAP HAK PEMEGANG SAHAM
1. Keputusan material yang memerlukanpersetujuan RUPS adalah nilai transaksi yang :
a. Lebih besar dari 10% ekuitas
b. Lebih besar dari 20% ekuitas
c. Antara 20-50% ekuitas
d. Lebih besar dari 50% ekuitas
BAB IX – PRINSIP PERLAKUAN SETARA TERHADAP PEMEGANG SAHAM
1. Hak pemegang saham untuk mengajukan RUPS diatur dalam :
a. Pasal 79 ayat 2 OECD
b. Pasal 88 OECD
c. Pasal 138 OECD
d. Pasal 62 OEC
2. Rencana dan pelaksanaan RUPS diatur dalam peraturan Bapepam :
a. No. IX.E.1
b. No. IX.E.2
c. No. IX.I.1
d. No. IX.D.1
BAB XIII – PERAN DAN TANGGUNG JAWAB AUDITOR EKSTERNAL DAN INTERNAL
1. Yang merupakan tugas dari auditor eksternal adalah
a. Memberikan opini terkait kewajaran laporan keuangan
b. Desain sistem informasi keuangan dan impleentasi
c. Audit internal
d. Konsultasi manajemen
BAB X – PRINSIP DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN
1. a. Melakukan pengawasan dan pengarahan strategis terhadap pihak manajemen
b. memantau praktik tata kelola perusahan dan membuat perubahan yang diperlukan
c. memilih, menentukan kompensasi, dan mengganti eksekutif
d. memastikan integritas sistem laporan akuntansi dan keuangan perusahaan
e. memastikan kepatuhan seluruh karyawan perusahaan terhadap standar etika perusahaan
f. mengambil keputusan operasional
g. mengelola perusahaan untuk kepentingan dan tujuan sesuai anggaran dasar perusahaan
h. memberi pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal
terkait perkembangan pasar modal
yang merupakan tugas dewan komisaris perusahaan adalah :
a. a,b,c,d
b. a,c,d,e
c. d,e,f,g
d. a,b,e,f
2. Tugas utama dari direksi yaitu :
a. Melakukan pengawasan dan pengarahan strategis terhadap pihak manajemen
b. memantau praktik tata kelola perusahan dan membuat perubahan yang diperlukan
c. mengelola perusahaan untuk kepentingan dan tujuan sesuai anggaran dasar perusahaan
d. memberi pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal
terkait perkembangan pasar modal
3. Akuntabilitas dari dewan komisaris dan direksi adalah sebagai berikut, kecuali :
a. Akuntabilitas terhadap pemegang saham
b. Akuntabilitas publik
c. Akuntabilitas mengenai efektifitas operasi perusahaan
d. Akuntabilitas untuk keterlibatan atas pengambilan keputusan stategis
perusahaanperusahaan
4. Yang merupakan tugas dari auditor internal adalah :
a. Memberikan laporan audit atas kewajaran laporan keuangan
b. Melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil audit terkait pengendalian
internal
c. Mengawasi dan mengendalikan perusahaan agar berjalan sesuai prinsip GCG
d. Melakukan pelaporan keuangan, sistem infoemasi dan pengendalian, serta audit
BAB XI – KOMITE – KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS
1. Komposisi komite audit yaitu :
a. Komisaris independen, pihak independen yang ahli dalam keuangan, pihak independen
yang ahli dalam huku/perbankan
b. Komisaris dependen, pihak independen yang ahli dalam keuangan, pihak independen
yang ahli dalam huku/perbankan
c. Komisaris independen, pihak dependen yang ahli dalam keuangan, pihak independen
yang ahli dalam huku/perbankan
d. Komisaris dependen, pihak dependen yang ahli dalam keuangan, pihak independen yang
ahli dalam huku/perbankan
2. Komite audit bertanggung jawab pada :
a. Dewan komisaris
b. Direksi
c. Komite lainnya
d. Auditor internal
3. Notulen rapat komite audit berisi tentang :
a. Laporan reguler, laporan tahunan resmi pada komisaris dan pemegang saham
b. Hasil rapat sebelumnya, telaah laporan keuangan dan laporan audit berjalan, telaah
program whistle blower, telaah manajemen resiko perusahaan, telaah ruang lingkup
audit
c. Telaah laporan keuangan dan laporan audit berjalan, telaah program whistle blower,
telaah manajemen resiko perusahaan, laporan tahunan resmi pada komisaris dan
pemegang saham
d. Laporan reguler, laporan tahunan resmi pada komisaris dan pemegang saham, telaah
manajemen resiko perusahaan, telaah ruang lingkup audit
4. Komite yang bertugas membantu dewan komisaris untuk pemilihan calon anggota dewan
komisaris dan direksi yaitu :
a. Komite audit
b. Komite nominasi dan renumerasi
c. Komite kebijakan risiko
d. Komite kebijakan GCG
BAB XII – PENGUNGKAPAN DAN TRANSPARANSI, PENGENDALIAN INTERNAL
1. Peraturan yang mengatur tentang penyampaian laporan keuangan interim yaitu :
a. BAPEPAM-LK X.K.6
b. BAPEPAM-LK X.K.2
c. Peraturan BEI I-E
d. UU PT No.40 th. 2007
2. 5 komponen pengendalian internal terintegrasi COSO yaitu :
a. Lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan
komunikasi, aktivitas monitoring
b. Lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan
komunikasi, keandalan laporan keuangan
c. Hukum dan regulasi yang berlaku, penilaian resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan
komunikasi, keandalan laporan keuangan
d. Hukum dan regulasi yang berlaku, penilaian resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan
komunikasi, efektifitas efisiensi operasi
BAB XIV – PRINSIP PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN DAN TANGGUNG JAWAB KORPORAT
1. Independensi akuntan publik terkait pasar modal diatur dalam :
a. BAPEPAM-LK X.K.6
b. BAPEPAM-LK X.K.2
c. BAPEPAM-LK VIII.A.2
d. UU PT No.40 th. 2007
2. Keterbukaan informasi yang harus segera diumumkan kepada publik terkait pasar modal
diatur dalam :
a. BAPEPAM-LK X.K.1
b. BAPEPAM-LK X.K.2
c. BAPEPAM-LK VIII.A.2
d. UU PT No.40 th. 2007

Anda mungkin juga menyukai