Diseminasi Mekanisme Pengelolaan Hibah-Semarang 2016 PDF
Diseminasi Mekanisme Pengelolaan Hibah-Semarang 2016 PDF
Dit.EAS
DITJEN PENGELOLAAN PEMBIAYAAN SEMARANG
DAN RISIKO 26 Oktober 2016
1. Dasar Hukum;
BAGIAN I
2. Prinsip Prinsip Penerimaan Hibah.
1. Definisi dan Kriteria Hibah;
2. Bentuk Hibah;
OUTLINE
3. Jenis Hibah;
BAGIAN II 4. Sumber Hibah;
5. Berbagai Variasi Mekanisme
Pelaksanaan Hibah;
DASAR PRINSIP
HUKUM PENERIMAAN
DASAR HUKUM (1)
UU No.17/2003 tentang Keuangan UU No.33 /2004 tentang Perimbangan
UU No.1/ 2004 tentang Negara Keuangan Antara Pemerintah Pusat
Perbendaharaan Negara dan Pemerintah Daerah
PMK No. 191/2011 PMK No. 271/2014 PMK No. 213/2013 PMK No. 96/2007
Tentang Mekanisme Tentang Sistem Tentang Sistem Akuntansi Tentang Pelaksanaan Penggunaan,
Pengelolaan Hibah Akuntansi dan dan Pelaporan Keuangan Pemanfaatan, penghapusan, dan
Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat Pemindahtanganan Barang Milik
PMK No. 180/2012 Hibah Negara
Tentang Perubahan Atas PMK No. 84/2015
PMK 224/2011 Tata Cara Tentang Tata Cara PMK No. 123/2013
Pemantauan & Evaluasi Penarikan Pinjaman Dan/ Tentang Pengelolaan BMN yg Berasal
atas PH Kepada Atau Hibah Luar Negeri dari Aset Lainnya
Pemerintah
DASAR HUKUM (2)
UU 17/2003 tentang Keuangan
Persetujuan DPR pada
Negara Pendapatan Belanja APBN
Psl 22, 23, dan 24
Menteri Keuangan
UU No.1/2004 Perbendaharaan
Pasal 38 Pasal 33 sebagai Bendahara
Negara
Umum Negara
BENTUK
HIBAH JENIS HIBAH
SUMBER VARIASI
HIBAH MEKANISME
LARANGAN
HIBAH
LANGSUNG
DEFINISI DAN KRITERIA
Setiap penerimaan negara dalam bentuk devisa, devisa yang
dirupiahkan, rupiah, barang, jasa dan/atau surat berharga yang
DEFINISI diperoleh dari Pemberi Hibah yang tidak perlu dibayar kembali,
yang berasal dari dalam negeri atau luar negeri
PP 10/2011
Tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri
dan Penerimaan Hibah
Pasal 48 ayat (2) : Hibah yang direncanakan adalah hibah yang dilaksanakan melalui
Mekanisme perencanaan;
Pasal 48 ayat (3) : Hibah langsung adalah hibah yang dilaksanakan tidak melalui
mekanisme perencanaan.
Penjelasan Pasa 48 ayat (3), Hibah yang dimaksud pada ayat ini mencakup :
a) Hibah untuk penanggulangan bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus;
banjir; kekeringan; angin topan;
b) Hibah dalam rangka kerjasama tehnik antara K/L dengan Donor seperti workshop,
pelatihan,seminar), Hibah Bersaing ( seperti riset dosen, riset peneliti);
c) Hibah yang atas permintaan donor diserahkan langsung ke Kementerian/Lembaga.
SUMBER HIBAH
Lembaga Keuangan Dalam Negeri
Lembaga Non Keuangan Dalam Negeri
DALAM
Pemerintah Daerah
Perusahaan Asing yang berdomisili dan melakukan kegiatan
NEGERI di wilayah NKRI
Lembaga Lainnya
Perorangan
Negara Asing
Lembaga di bawah PBB
Lembaga Multilateral
LUAR Lembaga Keuangan Asing
NEGERI
Lembaga Non Keuangan Asing
Lembaga Keuangan Nasional yang berdomisili dan melakukan
kegiatan usaha di luar wilayah NKRI
Perorangan
VARIASI MEKANISME PELAKSANAAN (I)
HIBAH
Dokumen
Pertanggung- NPH,WA,NOD SP2HL, SPTMHL,SPTJM •BAST, SP3HLBJS
REKENING KORAN •MPHLBJS, SPTMHL
jawaban
HIBAH
UANG
MEKANISME PERTANGGUNGJAWABAN
HIBAH BARANG & JASA
Tahapan Pengesahan Hibah Langsung Barang dan Jasa
1) BAST
PENDEKATAN 2) Register;
II 3) SP3HLBJS
4) MPHLBJS
NASKAH PERJANJIAN HIBAH (I)
• Naskah Perjanjian ditandatangani Menteri/Pimpinan
Lembaga atau Pejabat yang dikuasakan, dengan demikian
dalam hal Perjanjian hibah ditandatangani Satker perlu surat
delegasi dari Menteri / Pimpinan Lembaga.(PP 10 Tahun 2011
pasal 63)
• Perjanjian Hibah paling sedikit memuat
Jumlah
Peruntukan
Ketentuan dan Persyaratan
• Bentuk-bentuk Naskah perjanjian atau yang dipersamakan
Naskah Perjanjian Hibah (NPH)
Memorandum of Understanding
Record of Discussions (RoD)
Letter of Intent
Grant Agreement
Subsidiary Arrangement
NASKAH PERJANJIAN HIBAH (II)
• Bila naskah perjanjian atau yang dipersamakan masih bersifat
umum atau berfungsi sebagai perjanjian payung (Umbrella
Agreement) maka yang akan diregistrasi agar dokumen yang
lebih bersifat operasional seperti :
pencatatan pencatatan.
hibah
• Dokumen Perencanaan
PENGATURAN PENYUSUNAN BAST
Nilai yang digunakan dalam BAST adalah nilai historis dari barang/jasa
tersebut;
BAST dapat disusun dalam periode waktu tertentu misal satu tahun atau
dapat setiap tahap penyelesaian pekerjaan;
Nilai barang/jasa/surat berharga yang tertera pada BAST dalam bentuk
mata uang asing, dikonversi ke mata uang rupiah berdasarkan kurs
tengah BI pada tanggal BAST;
Apabila BAST tidak ada terdapat nilai maka menteri/pimpinan
lembaga/Kepala Kantor/Satker selaku PA/KPA mencatat berdasarkan
penilaian menurut biaya, harga pasar, atau perkiraan/taksiran harga wajar;
BAST Barang agar disusun terpisah dengan BAST Jasa; dan porsi yang
dipergunakan sendiri oleh Konsultan Donor;
BAST barang agar dirinci antara Aset Begerak/Tidak Bergerak dengan
Persediaan;
Hibah barang dan jasa yang sudah diterima pada tahun sebelumnya namun
belum dicatat, dituangkan dalam BAST tahun berjalan;
KOMPONEN UTAMA BAST
Tanggal serah
terima (3)
Pihak Pemberi
Bentuk hibah
dan Penerima
(6)
(1)
BAST
SP2HL / SP4HL
SPTMHL SPTJM
SPTJM Rek Koran
Rek Koran Bukti transfer
K/L (SAS)
Sistem Aplikasi Satker
KPPN – DJPB
LK K/L
SPHL / SP3HL
Lingkup pengesahan :
Pendapatan hibah & Belanja yang bersumber dari hibah
Dokumen Pengesahan
SP2HL (Surat Perintah Pengesahan Hibah Langsung) K/L
SPHL (Surat Pengesahan Hibah Langsung) KPPN
Rekening hibah yang sudah tidak digunakan harus ditutup dan saldonya disetor ke rekening KUN
(SSBP), kecuali ditentukan lain dalam perjanjian hibah (disetor kembali ke donor) maka :
K/L : SP4HL (Surat Perintah Pengesahan Pengembalian Pendapatan Hibah Langsung)
KPPN : SP3HL (Surat Pengesahan Pengembalian Pendapatan Hibah Langsung)
Jasa giro/bunga yang diperoleh dari rekening hibah disetor ke kas negara sebagai PNBP kecuali
ditentukan lain dalam perjanjian hibah
PENGESAHAN PENDAPATAN DAN BELANJA YANG
BERSUMBER DARI HIBAH UANG
Mengajukan SP2HL ke KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah (HLN) /
KPPN Setempat (HDN) melampirkan SPTJM , SPTMHL beserta ADK.
SP2HL dicetak melalui aplikasi SPM di K/L
Agar diperhatikan ketika pengisian kolom saldo, pendapatan, dan
belanja.
uang yang diterima dalam bentuk valas agar langsung dikonversikan
ke dalam mata uang rupiah untuk menghindari selisih kurs ketika
pertanggungjawaban hibah
Selanjutnya KPPN akan menerbitkan 3 rangkap SPHL
1 untuk K/L sebagai dokumen realisasi belanja
1 untuk DJPPR sebagai dokumen pencatatan pendapatan hibah
1 untuk pertinggal KPPN
PENGEMBALIAN PENERIMAAN HIBAH
S-5660/PB.6/2016 tanggal 19 Juli 2016)
1. Pengembalian sisa kas hibah langsung yang sebelumnya telah disahkan (telah
diterbitkan SPHL) ke donor
a. Tahun Anggaran Berjalan
Transfer ke donor Mengajukan SP4HL ke KPPN dengan akun 43113X
/ 43123X (sesuai akun yang digunakan pada SPHL) dan kode satker
999.02.0151.977263 Perekaman SP3HL pada SAIBA
b. Tahun Anggaran Yang Lalu
Transfer ke donor Mengajukan SP4HL ke KPPN dengan akun 311911
dan kode satker sesuai satker penyetor Perekaman SP3HL pada
SAIBA
2. Pengembalian sisa kas hibah langsung yang sebelumnya telah disahkan (telah
diterbitkan SPHL) ke kas negara
a. Setor ke kas negara melalui MPN-G2 dengan akun 815131 dan kode
satker sesuai satker penyetor
b. Menyampaikan surat pemberitahuan ke KPPN mitra kerja dilampiri
salinan BPN dan surat nomor register
c. Perekaman BPN pada SAIBA
3. Pengembalian sisa kas hibah langsung yang belum disahkan ke donor
Transfer ke donor Jurnal Manual pada SAIBA
CONTOH KASUS HIBAH UANG
1. NILAI GRANT AGREEMENT (COMMITMENT) IDR 1.000.000
2. NILAI HIBAH YANG HARUS DI REGISTRASI IDR 1.000.000
3. DANA DITERIMA DI REKENING (PENDAPATAN) IDR 900.000
REALISASI PENGELUARAN (BELANJA) IDR 700.000
SISA DANA (SALDO) IDR 200.000
4. NILAI REVISI DIPA IDR 700.000
5. NILAI PENGESAHAN HIBAH :
PENGESAHAN PENDAPATAN IDR 900.000
PENGESAHAN BELANJA IDR 700.000
SALDO (SISA DANA) IDR 200.000
Perlakuan atas 1. Sebagai Penambah Nilai hibah; atau
JASA GIRO 2. Disetorkan ke Kas Negara sebagai PNBP
(Disesuaikan dengan pengaturan dalam Naskah Perjanjian
Hibah)
HIBAH NPHD
PILKADA
PENGELOLAAN &
PERTANGGUNGJAWABAN
HIBAH PILKADA
PERATURAN TERKAIT PENGELOLAAN
APBN
PMK 252/PMK.05/2014 tentang Rekening milik KL/Satker
1 (satu) Register - 1 (satu) Naskah Perjanjian Hibah (NPH) – 1 (satu)
Rekenening
PMK 162/2013 tentang Kedudukan dan Tanggungjawab Bendahara
pada Satker Pengelolaan APBN
Pertanggungjawaban BP & BPP tetap mempedomani
PMK 190/2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangka
Pelaksanaan APBN
PMK 65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya Masukan TA 2016
PMK 15/PMK.02/2016 tentang Tata cara revisi anggaran TA 2016
Ps 8 - Perubahan anggaran belanja yang bersumber dari PHLN
/PHDN yang bersifat menambah pagu anggaran dapat berupa
lanjutan kegiatan tahun lalu sepanjang pinjaman/hibah belum Closing
Date
PERATURAN TERKAIT PILKADA (I)
Undang-Undang No 8/2015 tentang Perubahan atas UU 1/2015 tentang
Penetapan PERPU 1/2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan
Walikota menjadi UU
Pasal 166 ayat (1) diatur bahwa Pendanaan kegiatan Pemilihan
dibebankan pada APBD dan dapat didukung melalui APBN sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Permendagri 44 tahun 2015 jo 51/2015 tentang Pengelolaan dana
kegiatan pemilihan Gub/Bupati/Walikota dan Wakilnya
Ps 2: Pendanaan kegiatan pemilihan Gubernur/Bupati/walikota
dibebankan pada APBD Provinsi/Kabupaten/Kota
Ps 7: Standar satuan harga kebutuhan pendanaan kegiatan pemilihan
berpedoman pada pengelolaan APBN
Ps 19: Tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan, serta
pelaporan dan pertanggungjawaban dana hibah kegiatan pemilihan yang
diterima oleh KPU Provinsi/Kabupaten/Kota dan Bawaslu Provinsi/Panwas
Kabupaten/Kota berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang
mengatur pengelolaan APBN
Ps 20: Standar satuan harga kebutuhan pendanaan kegiatan pemilihan
tahun 2015 ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah
PERATURAN TERKAIT PILKADA (II)
41
LATAR BELAKANG
Implementasi Paris Declaration on Aid Effectiveness 2005,
Accra Agenda for Action (AAA) 2008, dan Jakarta Commitment Aid
for Development Effectiveness Indonesia’s Road Map 2014
transparansi dan akuntabilitas setiap rupiah yang mengalir ke
Pemerintah;
Ayat (2) : Pemerintah Pusat dapat memberikan pinjaman dan/atau hibah kepada
Pemerintah Daerah atau sebaliknya.
Ayat (3) : Pemberian pinjaman dan/atau hibah sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
dilakukan setelah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.
Pasal 23
Ayat (1) : Pemerintah Pusat dapat memberikan hibah/pinjaman kepada atau menerima
hibah/pinjaman dari pemerintah/lembaga asing dengan persetujuan DPR
Pasal 24
Pemerintah Pusat dapat memberikan pinjaman atau hibah kepada lembaga asing sesuai
dengan yang tercantum/ditetapkan dalam Undang-undang tentang APBN.
Pasal 38
(1) : Menteri Keuangan dapat menunjuk pejabat yang diberi kuasa atas nama Menteri
Keuangan untuk mengadakan utang negara atau menerima hibah yang berasal dari
dalam negeri ataupun dari luar negeri sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
dalam Undang-undang APBN
(2) : Utang/hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diteruspinjamkan kepada
Pemerintah Daerah/BUMN/BUMD.
(3) : Biaya berkenaan dengan proses pengadaan utang atau hibah sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dibebankan pada Anggaran Belanja Negara.
(4) : Tata cara pengadaan utang dan/atau penerimaan hibah baik yang berasal dari dalam
negeri maupun dari luar negeri serta penerusan utang atau hibah luar negeri kepada
Pemerintah Daerah/BUMN/BUMD, diatur dengan peraturan pemerintah.
UU NO. 33 TAHUN 2004
Pasal 43
Lain-lain Pendapatan terdiri atas pendapatan hibah dan pendapatan Dana
Darurat.
Pasal 44
(2) : Hibah kepada Daerah yang bersumber dari luar negeri dilakukan
melalui Pemerintah.
DJPPR
K/L c.q. Dit.
EAS
On Granting
BAST
Donor UU Pertanggugnjawaban
LK KL dalam LKPP Dalam APBN
Rupiah Rupiah
TA
Pendapatan Hibah
BAST : BAST :
Dalam Nilai Dalam angka nominal Dengan
1$ = Rp Pada
Nominal Sesuai Cost Basis Dalam Mata Uang
Saat
Basis Cost dan Rupiah
Tandatangan
Mata Uang Asing
BAST
Note : In the absence of data and information the development partner may estimate the
historical nominal value of the aid as well as the respective exchange rate.
RINCIAN ASET DALAM BAST DAN LK
KL
Barang dan Jasa
BAST yang Dikirim
Barang/Jasa yang
dirinci dalam :
Aset Tidak Proses
Verifikasi
Bergerak
$.600
Aset Bergerak
$.100 Simak BMN
Persediaan Data Base
KL $700 KL $700 LK BPK
$100
Jasa $.100
Jasa Untuk
Aplikasi
Konsultan Donor
Persediaan
$200 $100
LKPP
SA/DFA $ 1.000
HOC $.100
CONTOH
Penerima Manfaat
Jenis Biaya BAST Keterangan
K/L K/L
(Counterpart) (Outside)
SA/DA Project/Activity
Signing of Completion of $1.000
$.1000
Over Period of Ttime
2016 2017
Project/Activity
Implementation
GIZ APBN
Technical Laporan Pendapatan Hibah
Cooperation Keuangan
LKPP
BAST Persetujuan
MPHL BJS KPPN
MEKANISME PERTANGGUNGJAWABAN HIBAH LANGSUNG
BARANG KEPADA DAERAH
GIZ B A S T
JIKA AKAN DICATAT MENJADI ASET K/L JIKA AKAN DISERAHKAN KEPADA PEMDA
Surat Pernyataan
Penggunaan Rekening
Sudah Habis
Bendahara untuk
Hibah
Menggunakan Rek.
Bendahara
Penerimaan/ Mengajukan
Pengeluaran Permohonan
Membuka Rekening
Masih ada Sisa
Memindahkan
Sisa Dana
PENGELOLAAN REKENING HIBAH SESUAI PMK
:252/2015 (2)
Grant
Agreement
Membuka Rekening
1 Penampungan
Penerusan Hibah
2 Langsung Ke DJPBN
3
Membuka Rekening
Hibah langsung ke
Bendahara Pengeluaran BPP Pemda
KPPN KPH
KL
LPJ-
6 BP
LKPP PPK
KPA KL
4
5 SP2HL
Aliran uang
Aliran KPPN KPH
pertanggungjawaban
PERTANGGUNGJAWABAN DANA PILKADA
S.D. TAHUN 2014
APBD APBN
Dimasukkan pada
CALK dlmLKPP
Swakelola
Laporan
Pertanggungjaw Rekomendasi
aban BPK
kepada Pemda
Harmonisasi
Peraturan
APBN
APBN
APBD
APBD
Pendapatan Hibah
Belanja Belanja Hibah
Operasional
Laporan (7) LKPP
Transfer Keuangan
Dana
Laporan
Kepada (2)
Daerah (3) (4) Ijin
KPU/
Register Pembukaan
Bawaslu
(DJPPR) Rekening
(SATKER)
(KPPN)
(6) (5)
Revisi DIPA
SP2HL
(Kanwil
(KPPN)
DJPB/ DJA)
NPHD (I)
Pasal 11 Ayat (5) Permendagri No. :44/2015 Tentang Pengelolaan Dana Kegiatan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil
Walikota diatur :
Pemberi dan
penerima Hibah
(1) Tujuan
TAMBAHAN??? pemberian
Hibah
(2)
NPHD
NPHnD
Besaran dan
Rincian
Tata cara Penggunaan
penyaluran Dana Kegiatan
(5) HakTujuan
dan Pemilihan (3)
kewajiban
Pemberian
(4)
Hibah(2)
NPHD (II)
Hal lain yang perlu diatur dalam NPHD selain 5 ketentuan yaitu :
NPHD
5 Ketentuan
Dalam Peraturan Terkait Lain Lain Tatacara Pertangung-
Permendagri Hibah/ PILKADA jawaban dan
44/2015 Pelaporan
Ketentuan
Khusus/ Sanksi
Perkecualian
PROSES HIBAH YANG DIRENCANAKAN
Perencanaan Negosiasi/Penadatanganan Penganggaran Pelaksanaan
Kemenkeu
menyampaikan RUU K/L melaksanakan
APBN dan nota PENCAIRAN DANA
keuangan ke DPR Hibah
Bappenas melakukan
penilaian usulan
kegiatan yg
berpedoman pada DPR menyetujui
RPJM dan menyusun
APBN
Daftar Rencaana
Kegiatan Hibah (DRKH) K/L menyusun
(Pasal 54 ayat 2&3 PP
pertanggung
10/2011)
jawaban / LAPORAN
K/L dan Kemenkeu
menyusun DIPA
69
PROSES HIBAH LANGSUNG
Perencanaan Negosiasi/Penadatanganan Penganggaran Pelaksanaan
81
Contoh draft BAST JASA
82
Formulir Laporan Triwulanan
Lampiran VII – VIII
88
Formulir VII-1
VII-1
Formulir
VII-2 VII-2
Formulir
VII-3 VII-3
VIII – 1 VIII-1
Formulir
VIII – 2 VIII-2
Formulir
Pengelolaan Hibah Terencana Cash Transaction
(On Budget - On Treasury ) Type 1
Negosiasi/
Perencanaan Penandatanganan
Penganggaran Pelaksanaan Pelaporan
Kemenkeu
menyampaikan K/L melaksanakan
RUU APBN dan pencairan dana
KPPN
Nota Keuangan ke hibah ke KPPN
Bappenas menerbitkan
menilai DPR SP3
kelayakan dan berdasarkan
kesiapan proyek NoD
dan menyusun
Daftar Kegiatan
(DRKH) DPR menyetujui
APBN
K/L menyusun
Laporan SAI
berdasarkan
SP3
K/L dan Kemenkeu
menyusun DIPA
Pengelolaan Hibah Terencana Uang
(On Budget - Off Treasury) Type 2
Negosiasi/
Perencanaan Penandatanganan
Penganggaran Pelaksanaan Pelaporan
K/L menyusun
K/L mengajukan pencatatan Laporan SAI
pendapatan dan beban jasa/ berdasarkan
asset/persediaan yang MPHL-BJS
bersumber dari hibah
barang/jasa ke KPPN
(MPHL-BJS)
Pertanggungjawaban Hibah Langsung Uang
(Off Budget - Off Treasury)
Type 4
Donor APBN
Laporan
Technical Keuangan Pendapatan Hibah LKPP
Cooperation
Grant
Agreement
SPHL
Transfer Dana (KPPN)
Pertanggungjawaban Hibah Langsung Barang/Jasa
(Off Budget - Off Treasury)
Type 5
Donor APBN
Laporan
Technical Keuangan Pendapatan Hibah LKPP
Cooperation
Grant
Agreement
Persetujuan
BAST MPHL BJS
(KPPN)
Pertanggungjawaban Hibah Langsung Uang - SKPD
(Off Budget - Off Treasury)
Type 6
Donor APBN
Laporan
Technical Keuangan Pendapatan Hibah LKPP
Cooperation
Grant
Agreement
SPHL
Transfer Dana (KPPN)
Pemda
(BPP)
Pertanggungjawaban Hibah Langsung Barang/Jasa - SKPD
(Off Budget - Off Treasury)
Type 7
Donor APBN
Laporan
Technical Keuangan Pendapatan Hibah LKPP
Cooperation
Grant
Agreement
BAST
Persetujuan
MPHL BJS
DJKN/ KPKNL (KPPN)
Pemda
(BASTO)
Pertanggungjawaban Hibah Terencana Barang/Jasa
(On Budget - Off Treasury)
Type 8
Donor APBN
Laporan
Technical Keuangan Pendapatan Hibah LKPP
Cooperation
Grant
Agreement
Kemenkeu
Executing SP3HL MPHL
Register
Agency BJS BJS
Persetujuan
BAST MPHL BJS
(KPPN)
BAGAN AKUN STANDAR HIBAH
PENDAPATAN BELANJA
AKUN URAIAN
Dalam Hal:
• Hibah ditampung dalam Rekening Bendahara
Pengeluaran/Penerimaan, Surat Pernyataan dari
KPA tentang Penggunaan Rekening Bendahara
untuk Hibah;
• hibah diterima dalam bentuk uang tunai, bukti
penerimaan uang tunai;
dapat dipersamakan dengan persetujuan
pembukaan rekening penampung dana hibah.
105
105
Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen, DJPPR
DAFTAR SINGKATAN
1. APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
2. APBN-P : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan.
3. BA : Bagian Anggaran.
4. BAR : Berita Acara Rekonsiliasi.
5. BAST : Berita Acara Serah Terima.
6. BUN : Bendahara Umum Negara
7. CaLK : Catatan Atas Laporan Keuangan.
8. DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran.
9. DJPB : Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
10 DJPK : Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan.
11. DJPPR : Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko.
12. KL : Kementerian Lembaga.
13. KPPN : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
14. KUN : Kas Umum Negara.
15. LRA : Laporan Realisasi Anggaran.
16. MPHLBJS : Memo Pencatatan Hibah Langsung – Barang/Jasa/Surat Berharga.
17. NoD : Notice of Disbursement.
18. NPH : Naskah Perjanjian Hibah
19. NPHD : Naskah Perjanjian Hibah Daerah
20. PA : Pengguna Anggaran.
21. PPA : Pembantu Pengguna Anggaran.
22. SAP : Standar Akuntansi Pemerintahan.
23. SP3 : Surat Perintah Pengesahan/Pembukuan.
24. SPAN : Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara.
25. SPHL : Surat Pengesahan Hibah Langsung.
26. SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana.
27. SP2HL : Surat Perintah Pengesahan Hibah Langsung.
28. SP3HL : Surat Pengesahan Pengembalian Pendapatan Hibah Langsung.
29. SP4HL : Surat Perintah Pengesahan Pengembalian Pendapatan Hibah Langsung.
30. SP3HLBJS : Surat Perintah Pengesahan Pendapatan Hibah Langsung Bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga.
31. SPTMHL : Surat Pernyataan Telah Menerima Hibah Langsung.
LAMPIRAN (PILKADA)
107
Mekanisme Revisi Anggaran Hibah Pilkada
Panwas NPHD
Kab/Kota Pemda
(PPK)
ADK Rincian
rencana anggaran &
kegiatan
Bawaslu
(KPA)
Usulan Revisi
anggaran &
kegiatan
Kanwil
DJPB
108
Mekanisme Pengesahan SP2HL Hibah Pilkada
Bukti
kegiatan Panwaslu
Kegiatan (PPK+BPP)
Pilkada
Laporan + ADK
SPTJM
Bawaslu
(KPA)
SP2HL
SPTMHL
SPTJM
Copy Rekening
KPPN
109
ADDENDUM NPHD DALAM KAITANNYA DENGAN REGISTRASI
NPHD Rp.8 M
REGISTER - 236J9VAG
(APBD)
NPHD Rp.10 M
REGISTER - 236J9VAG
(APBD-P)
NPHD Rp.12 M
(APBD-2016) REGISTER - 236J9VAG
110
KETENTUAN PENGAJUAN DOKUMEN ADDENDUM KE DJPPR
Persyaratan:
Surat Permohonan Addendum Hibah
Naskah Perjanjian Hibah (NPH) Awal
Naskah Perjanjian Hibah (NPH) Addendum
Merujuk pada nomor dan tanggal NPH Awal
Perubahan nilai hibah semula – menjadi setelah di
addendum
Ringkasan Hibah merujuk pada nomor, tanggal , dan
nilai dari NPH Addendum
Dokumen persyaratan yang disampaikan berupa dokumen
asli/ fotocopy yang telah dilegalisir (cap dinas dan tanda
tangan basah) dari satker penerima hibah 112
Contoh NPH Addendum
113
Contoh Ringkasan Hibah Addendum
114
Contoh Surat Addendum keterkaitan
NPH Awal dengan NPH Addendum
115
Contoh Surat Adenddum keterkaitan
NPH Awal dengan NPH Addendum
116
Karakteristik Penganggaran Pilkada Yang Dibiayai Belanja
Hibah APBD Sesuai Permendagri 44 jo 51/2015
1. Batas Tertinggi Indeks Satuan Harga mengacu pada APBN
sesuai PMK no.: 53/PMK.02/2014 jo PMK No.
:57/PMK.02/2015 yang selanjutnya ditetapkan dalam SK
Bupati/Walikota;
2. Penetapan Harga Satuan oleh Bupati/Walikota terutama untuk
mengakomodasi kemampuan masing masing Pemda. Dengan
demikian, honor bulanan untuk Komisioner ataupun KPA/PPK/
berbeda satu KPUD dengan KPUD yang lain;
3. Komisioner tidak diperkenankan menerima honor Pokja di luar
gaji/honor bulanan ( 12 bulan) yang ada kaitannya dengan
penugasannya dalam rangka Pilkada. Namun Komisoner dapat
menjadi anggota Pokja.
4. Non Komisioner diperkenankan menerima honor pokja
sepanjang memang belum menerima honor bulanan.
117
Implikasi Perubahan Status Dana Pilkada Terhadap
Pertanggungjawabannya.
118
Ketentuan Permendagri 57/2009
Pasal 30 ayat (1) dan ayat (2) :
“Bagi Daerah yang belum menetapkan Peraturan Daerah
tentang APBD tahun anggaran berkenaan, dapat menetapkan
DPA-PPKD dengan Peraturan Kepala Daerah sebagai dasar
pengeluaran belanja hibah Pemilu Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah untuk selanjutnya ditampung dalam Peraturan
Daerah tentang APBD tahun anggaran berkenaan”
120
UU 23/2014 ttg Pemda
121
Ketentuan Permendagri No. 44/2007
122
Ketentuan pendanaan melalui Hibah
125
No Kode Akun Uraian
1 521213 Belanja Honor Output Kegiatan,
Honor tidak tetap yang dibayarkan kepada pegawai yang melaksanakan kegiatan dan
terkait dengan output seperti Honor Panitia
2 521211 Belanja Bahan,
untuk pembayaran biaya bahan pendukung kegiatan yang habis pakai misalnya
komsumsi, snack rapat, dan penggandaan
3 522151 Belanja Jasa Profesi,
untuk pembayaran honorarium narasumber yg diberikan kpd pegawai negeri/non-
pegawai negeri sebagai narasumber, pembicara, praktisi, pakar yg memberikan
informasi/pengetahuan kepada PNS lainnya/masyarakat.
4 522131 Belanja jasa Konsultan,
untuk pembayaran jasa konsultan secara kontraktual contoh : pendampingan
hokum/advokasi
5 522141 Belanja Sewa,
untuk pembayaran sewa seperti: sewa kendaraan dan sewa gedung/ruangan
6 524113 Belanja Perjalanan dinas dalam kota
untuk membayar perjalanan dinas dalam kota misalnya bantuan transport
7 524114 Belanja Perjalanan dinas paket meeting dalam kota
untuk perjalanan dinas dalam rangka kegiatan rapat, seminar dan sejenisnya yang
dilaksanakan di dalam kota satker penyelenggara dan dibiayai sepenuhnya oleh satker
penyelenggara maupun yang dilaksanakan di dalam kota satker peserta dan biaya
126
perjalanan dinasnya ditanggung oleh satker peserta misalnya uang saku rapat
KEDUDUKAN DAN TANGGUNG JAWAB BENDAHARA
127
BENDAHARA
1. Bendahara Penerimaan
2. Bendahara Pengeluaran
3. Bendahara Pengeluaran Pembantu
4. Bendahara Satker BLU
Catatan:
Bendahara Satker BLU juga berkewajiban menyampaikan LPJ dikarenakan rencana
kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja BLU disusun dan disajikan
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran serta laporan
keuangan dan kinerja K/L.
Ada 3 nomenklatur Bendahara, yaitu Bendahara Penerimaan, Bendahara
Pengeluaran, dan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP).
128
BATASAN TANGGUNG JAWAB
BENDAHARA
129
Batasan Tanggung Jawab Bendahara
Bendahara
Penerimaan
LPJ
Kuasa
BUN
Bendahara
BPP
Pengeluaran
LPJ LPJ
130
Menteri/Pimpinan Lembaga berwenang mengangkat:
Kepala Kantor/Satker
Pengangkatan harus:
Bendahara Penerimaan dan/atau Bendahara Penerimaan dan Karena keterbatasan SDM
Memenuhi persyaratan Pengeluaran tidak boleh
dirangkap oleh KPA, PPSPM, PPK
Bendahara Pengeluaran/BPP boleh dirangkap seizin Kuasa
yang ditetapkan BUN tidak boleh saling merangkap BUN
dan Kuasa BUN
Jika tidak ada perubahan Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluaran/BPP pada saat pergantian
periode tahun anggaran, Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluaran/BPP tahun anggaran yang lalu
masih tetap berlaku
PENGANGKATAN BPP
132 132
SYARAT PENGANGKATAN BENDAHARA
133
PENATAUSAHAAN KAS
• Bendahara harus menatausahakan seluruh uang yang dikelolanya
• Bendahara wajib menggunakan rekening atas nama jabatannya pada bank
umum/pos dan dilarang menyimpan uang yang dikelolanya pada rekening
atas nama pribadi
• Penarikan uang dari rekening Bendahara menggunakan cek yang
ditandatangani oleh Bendahara dan KPA dan/atau PPK atas nama KPA
134
Penatausahaan Kas Bendahara Pengeluaran/BPP
1
• Uang yang dikelola Bendahara Pengeluaran/ BPP meliputi:
a. UP/TUP
b. LS kepada Bendahara Pengeluaran (honor)
c. Pajak
d. Uang dari sumber lainnya yang menjadi hak negara,
contoh: PNBP yang dikelola Bendahara Pengeluaran
e. Uang lainnya (hibah, bansos, dll)
135
Penatausahaan Kas Bendahara Pengeluaran/BPP (2)
3
• Setiap akhir hari kerja, maksimal UP/TUP yang ada di
brankas Bendahara Pengeluaran/BPP adalah Rp
50.000.000,-
4
• Bila pada akhir hari kerja UP/TUP melebihi Rp
50.000.000,- maka dibuat Berita Acara Keadaan Kas.
• Bendahara dapat memberikan Uang Muka Kerja (selain
5 UM Perjadin) setelah mendapat SPBy.
• Pada akhir tahun anggaran, UP/TUP harus disetorkan ke
6 kas negara. Sedangkan sisa LS Bendahara disetor paling
lambat 90 hari kerja dari tanggal SP2D.
136
PEMBUKUAN BENDAHARA New
Dalam hal tidak memungkinkan maka bisa dengan manual tulis tangan/komputer
Pembukuan dilakukan pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu dan Buku
Pengawasan Anggaran
137
PEMERIKSAAN KAS BENDAHARA
138
LPJ BENDAHARA
Bendahara harus menyampaikan LPJ Bendahara kepada: Kuasa BUN
(KPPN), Menteri/pimpinan lembaga, BPK
139
Pembukuan Bendahara
Buku Bendahara Pengeluaran
Kas
Buku Pembantu BPP
Uang Muka/Voucher
Uang Persediaan
LS Bendahara
Buku Pembantu Pajak Lain-Lain
Buku Pengawasan Anggaran
Belanja
140
Pembukuan Bendahara
Buku Bendahara Pengeluaran Pembantu
Kas
Buku Pembantu Uang Muka/voucher
LS melalui Bendahara
141
Contoh LPJ
Contoh LPJ
143
Contoh LPJ
144
Format Surat Permohonan Register
Contoh NPH
Contoh Ringkasan Hibah
148
Format SPTJM
149
Contoh SP2HL
150
Contoh SP4HL
151
Dasar Hukum/ Peraturan Pilkada dan
Pertanggungjawabannya
152
Dasar Hukum
Merujuk Pasal 3 ayat (1) dan ayat (2) Permendagri No. 44/2007 sebagaimana diubah
dengan Permendagri No. 57/2009, diatur bahwa “Belanja Pemilu
Gubernur/Bupati/Walikota dan Wakil Gubernur/Wakil Bupati/Wakil Walikota yang
tercantum dalam APBD Provinsi/Kabupaten/Kota diuraikan menurut:
Urusan Pemerintahaan Umum,
Organisasi Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah,
Kelompok belanja tidak langsung,
JENIS BELANJA HIBAH,
Obyek belanja hibah Pemilu Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah kepada KPU Provinsi/Kabupaten/Kota, dan
Rincian Obyek Belanja Hibah Pemilu Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah kepada Panwaslu
Provinsi/Kabupaten/Kota..
153
KETENTUAN MENGENAI MEKANISME HIBAH DANA PILKADA DARI APBD APBN via
KPU/BAWASLU (1)
Ketentuan pendanaan melalui Hibah : …………………….(lanjutan) Pasal 27
Pasal 1 angka 2 PP No. 10/2011 diatur bahwa : Hibah Pemerintah adalah
setiap penerimaan negara dalam bentuk devisa, devisa yang dirupiahkan,
rupiah, barang, jasa dan/atau surat berharga yang diperoleh dari Pemberi
Hibah yang tidak perlu dibayar kembali, yang berasal dari dalam negeri
atau luar negeri”.
Pasal 1 angka 10 PP No. 2/2012 : Hibah Daerah adalah pemberian dengan
pengalihan hak atas sesuatu dari Pemerintah atau pihak lain kepada
Pemerintah Daerah atau sebaliknya yang secara spesifik telah ditetapkan
peruntukannya dan dilakukan melalui perjanjian”.
Pasal 74 PP No.10/2011 diatur bahwa “Setiap perjanjian pinjaman luar
negeri dan perjanjian hibah diregistrasi oleh Kementerian Keuangan”.
154