Abstract: Direct surgery that is involving the abdomen such as laparotomy can
lead to the cessation of temporary intestinal movement. This is called paralytic ileus
that lasts between 24-72 hours. With early mobilization that serves to stimulate
intestinal peristaltic movement, patients can recover quickly from paralytic ileus.
The purpose of this research is to determine the effect of early mobilization of
intestinal peristaltic post-laparatomi patients. This research method is quasi
experiment with pretest-posttest with control group design, the sample in this
research is 20 respondents divided by 10 respondents each group. The method of
data retrieval is done by non probability sampling that is incidental sampling, and
the data was taken by using observation sheet. The result of research by using
Mann Whitney test obtained value ρ 0,000 <0,05. The conclusion of this research
is that there is an effect of early mobilization to peristaltic intestines in post-
laparatomy patients in GMIM Pancaran Kasih Manado Hospital.
Keywords: early mobilization, intestinal peristaltic, laparotomy.
1
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Maret 2018
2
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Maret 2018
3
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Maret 2018
Tabel 3 Distribusi Peristaltik Usus rerata dilihat dari nilai meannya pada
Responden Pretest dan Posttest jam yang diukur dan nilai p-value
pada Kelompok Intervensi dan 0,006 (<0,05). Dengan demikian dapat
Kelompok Kontrol disimpulkan bahwa terdapat
Variabel Mean Median SD Min - perbedaan rerata peristaltik usus
Max pretest-posttest pada kelompok
(kelompok kontrol.
intervensi)
6 jam pasca 1,80 2,00 0,422 1-2
operasi Tabel 5 Hasil Analisis Pretest-
24 jam pasca Posttest Peristaltik Usus Responden
operasi 6,50 6,50 1,080 5-8 Kelompok Intervensi
(kelompok
kontrol) Variabel Mean SD Z p-
6 jam pasca 1,60 2,00 0,516 1-2 value
operasi (Pretest)
24 jam pasca 6 jam 1,80 0,422 -2,831 0,005
operasi 3,30 3,00 0,675 2-4 pasca
operasi
Sumber: Data Primer, 2018 (Posttest)
Berdasarkan hasil uji statistik pada 24 jam 6,50 1,080
tabel 3 menunjukkan bahwa rata-rata pasca
tekanan darah pada 6 jam pasca operasi
operasi kelompok intervensi yaitu 1,80 Sumber: Data Primer, 2018
dengan standar deviasi 0,422, Dari hasil uji Wilcoxon pada tabel
sedangkan pada 6 jam pasca operasi 5 responden mengalami dilihat dari
kelompok kontrol rata-ratanya lebih nilai meannya dan nilai p-value sama
rendah dari kelompok intervensi yaitu dengan 0,005(<0,05). Dengan
1,60 dengan standar deviasi 0,516. demikian dapat disimpulkan bahwa
Dan rata-rata peristaltik usus pada 24 terdapat perbedaan rerata peristaltik
jam pasca operasi kelompok intervensi usus pretest-posttest pada kelompok
yaitu 6,50 dengan standar deviasi intervensi.
1,080, sedangkan pada 24 jam pasca
operasi kelompok kontrol rata-ratanya Tabel 6 Analisis Perbedaan Rerata
lebih rendah daripada kelompok Peristaltik Usus Posttest pada
kontrol yaitu 3,30 dengan standar Kelompok Intervensi dan
deviasi 0,675. Kelompok Kontrol
Variabel n Mean Z p-
Tabel 4 Analisis Pretest-Posttest Rank value
Peristaltik Usus Responden (Posttest)
Kelompok Kontrol 24 jam pasca 10 15,50 -3,838 0,000
Variabel Mean SD Z p- operasi pada
value kelompok
(Pretest) intervensi
6 jam pasca 1,60 0,516 -2,754 0,006 (Posttest)
operasi 24 jam pasca
(Posttest) operasi pada
24 jam pasca 3,30 0,675 kelompok 10 5,50
operasi kontrol
Sumber: Data Primer, 2018
Sumber: Data Primer, 2018 Hasil analisis diatas menunjukkan
Hasil uji Wilcoxon pada tabel 4 nilai rata-rata peringkat peristaltik
responden mengalami perbedaan
4
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Maret 2018
5
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Maret 2018
tidak diberikan mobilisasi dini namun Ennyta (2011) dan Siregar (2015)
diberikan edukasi tentang mobilisasi bahwa pada pasien sebelum dilakukan
dini. mobilisasi dini besar peristaltiknya
Berdasarkan teori pada hipoaktif < 5x/menit, sedangkan
pembedahan laparatomi pasien setelah dilakukan mobilisasi dini
diberikan anestesi yang mempunyai peristaltiknya normal 5-30x/menit.
efek analgesia (hilangnya rasa nyeri), Dan penelitian oleh Sriharyanti (2016)
hipnotik (hilang kesadaran), dan juga terdapat perbedaan rerata
relaksasi otot. Pembedahan yang peristaltik usus pada kelompok
langsung melibatkan abdomen seperti intervensi 3,27 dan pada kelompok
laparatomi ini menyebabkan kontrol yaitu 0,20. Serta penelitian
penghentian dari pergerakan intestinal oleh Renggonowati dan Machmudah
sementara. Hal ini disebut ileus (2014) dimana hasil observasi
paralitik yang hampir selalu dijumpai penelitiannya menunjukkan nilai rata-
pada pasien pasca operasi abdomen. rata waktu peristaltik usus kelompok
Keadaan ini biasanya berlangsung 24- perlakuan 250,94 menit dan kelompok
72 jam pasca operasi. Hal ini bisa kontrol 304,06 menit, yang artinya
dipercepat pemulihannya dengan terdapat perbedaan waktu antara
mobilisasi dini, sesuai dengan manfaat kelompok yang diberikan mobilisasi
mobilisasi dini khususnya yaitu dini dan tidak diberikan mobilisasi
mempercepat fungsi peristaltik usus. dini pada pasien pasca operasi sesar
Dengan mobilisasi dini yang dengan anestesi spinal di RSUD
dilakukan dengan latihan di tempat Tugurejo Semarang. (Binarti dan
tidur seperti miring kiri miring kanan Ennyta, 2011; Nyunari, 2013
dan menggerakkan ekstremitas Renggonowati & Machmudah, 2014;
membuat gelembung udara bergerak Siregar, 2015; Sriharyanti, 2016).
dari bagian kanan bawah ke atas Dari hasil penelitian ini peneliti
menuju fleksus hepatik, mengarah ke berasumsi bahwa peristaltik usus pada
fleksus spleen kiri dan turun kebagian kelompok kontrol yang diberikan
kiri bawah menuju rektum yang dapat edukasi tentang mobilisasi dini hasil
memperelancar pengeluaran flatus dan pretest-posttest rerata peristaltik
merangsang peristaltik usus ususnya masih dibawah normal
(Djumhana, 2006; Potter & Perry, disebabkan karena responden masih
2010; Akhrita, 2011; Kozier; 2011; dibawah pengaruh anestesi dan masih
Day et. al, 2013). mengalami ileus paralitik. Sedangkan
Hal ini sejalan dengan penelitian pada responden kelompok intervensi
Sari (2013) yang menyatakan bahwa yang diberikan tindakan mobilisasi
responden yang tidak dilakukan dini hasil rerata pretest responden
mobilisasi dini tidak ada yang yang masih dibawah normal dan
mengalami peningkatan peristaltik setelah diberikan tindakan mobilisasi
usus dari pemeriksaan pertama dan dini hasil rerata posttest responden
pemeriksaan kedua yaitu 30 menit sudah berada pada keadaan normal, ini
setelah pemeriksaan pertama, rerata berarti mobilisasi dini dapat
peristaltik usus respondennya masih mempercepat pemulihan peristaltik
dibawah normal. Sedangkan usus sehingga pasien bisa lebih cepat
penelitian yang menyebutkan pulih dari pengaruh anestesi dan
mobilisasi dini berpengaruh pada keadaan ileus paralitik pada responden
peristaltik usus yaitu oleh Binarti dan dalam penelitian ini.
6
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Maret 2018
7
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Maret 2018
I%20SPINAL%20DI%20RSU
D%20TUGUREJO%20SEMA
RANG. Diakses 16 oktober
2017.
Ruswana. (2006). Ibu Hamil Resiko
Tinggi.
http://medicastore.com/penyak
it/569/Kehamilan_Resiko_Tin
ggi.html
Sari, P. N. (2013). Pengaruh
mobilisasi dini terhadap
peningkatan peristaltic usus
pada pasien post operasi di
RSU Dr. Wahidin Sudiro
Husodo Mojokerto.
http://ejurnal.stikesmajapahit
mojokerto.ac.id/index.php/M
M/article/view/37.
Siregar, Desi. (2015). Pengaruh
Mobilisasi Dini terhadap
Pemulihan Peristaltik Usus
Pasca Pembedahan dengan
Anestesi Umum di RS Haji
Medan.
http://repository.usu.ac.id/han
dle/123456789/49934.
Sjamsuhidajat, R., Wim de Jong,
(2010). Buku Ajar Ilmu Bedah,
Edisi 3. Jakarta: EGC.
Sriharyanti, E. D., Ismonah., Arif, S.
(2016). Pengaruh Mobilisasi
Dini ROM Pasif terhadap
Pemulihan Peristaltic Usus
pada Pasien Pasca
Pembedahan dengan Anestesi
Umum di SMC RS Telogorejo.
http://ejournal.stikestelogorejo
ac.id/index.php/jikk/article/vie
w/367