Anda di halaman 1dari 7

e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, 5 April 2018

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PERISTALTIK USUS


PADA PASIEN PASCA LAPARATOMI DI RSU
GMIM PANCARAN KASIH MANADO

Mario E. Katuuk
Hendro Bidjuni

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas


Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Email : rioesau@unsrat.ac.id

Abstract: Direct surgery that is involving the abdomen such as laparotomy can lead to the
cessation of temporary intestinal movement. This is called paralytic ileus that lasts between
24- 72 hours. With early mobilization that serves to stimulate intestinal peristaltic movement,
patients can recover quickly from paralytic ileus. The purpose of this research is to
determine the effect of early mobilization of intestinal peristaltic post-laparatomi patients.
This research method is quasi experiment with pretest-posttest with control group design, the
sample in this research is 20 respondents divided by 10 respondents each group. The method
of data retrieval is done by non probability sampling that is incidental sampling, and the data
was taken by using observation sheet. The result of research by using Mann Whitney test
obtained value ρ 0,000
<0,05. The conclusion of this research is that there is an effect of early mobilization to
peristaltic intestines in post-laparatomy patients in GMIM Pancaran Kasih Manado Hospital.
Keywords: early mobilization, intestinal peristaltic, laparotomy.

Abstrak: Pembedahan yang langsung melibatkan abdomen seperti laparatomi dapat


menyebabkan penghentian dari pergerakan intestinal sementara. Keadaan ini disebut ileus
paralitik yang berlangsung antara 24-72 jam. Dengan mobilisasi dini yang berfungsi untuk
menstimulasi gerakan peristaltik usus, pasien dapat cepat pulih dari keadaan ileus paralitik.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh mobilisasi dini terhadap peristaltik usus
pada pasien pasca laparatomi. Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain
penelitian pretest-posttest with control group, sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 orang
yang dibagi masing-masing kelompok 10 responden. Metode pengambilan data dilakukan
secara non probability sampling yaitu incidental sampling, pengambilan data menggunakan
lembar observasi. Hasil penelitian dengan menggunakan uji Mann Whitney diperoleh nilai ρ
0,000<0,05. Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat pengaruh mobilisasi dini terhadap
peristaltik usus pada pasien pasca laparatomi di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado.
Kata kunci: mobilisasi dini, peristaltik usus, laparatomi.

PENDAHULUAN diantaranya merupakan tindakan


Laparatomi merupakan salah satu laparatomi. Departemen Kesehatan RI
prosedur pembedahan mayor dengan tahun 2011 menyatakan tindakan bedah
melakukan penyayatan pada lapisan-lapisan laparotomi meningkat 20% dari 1.320
dinding abdomen untuk mendapatkan kasus menjadi
bagian organ yang mengalami masalah. 1.567 kasus. (Sjamsuhidayat & Jong, 2010;
Data Tabulasi Nasional Departemen Depkes RI, 2011).
Kesehatan Republik Indonesia menyatakan Pembedahan yang langsung melibatkan
tindakan pembedahan menempati urutan abdomen seperti laparatomi ini dapat
ke-11 dari 50 pertama pola penyakit di menyebabkan penghentian dari pergerakan
rumah sakit se- Indonesia dengan 12,8%, intestinal sementara. Hal ini disebut ileus
diperkirakan 32%
1
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, 5 April 2018

paralitik, yaitu keadaan di mana usus gagal


atau tidak mampu melakukan kontraksi pengaruh mobilisasi dini terhadap peristaltik
peristaltik untuk menyalurkan isinya. usus pada pasien pasca laparatomi.
Keadaan ini biasanya hanya berlangsung
antara 24-72 jam Ileus paralitik yang terjadi METODE PENELITIAN
pasca pembedahan dapat diatasi dengan Desain yang digunakan dalam
menstimulus gerakan peristaltik usus. Cara penelitian ini adalah quasi eksperimen yaitu
untuk menstimulus gerakan peristaltik pada dengan pretest-posttest with control group.
usus yaitu salah satunya dengan melakukan Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh
mobilisasi dini. Hal ini sesuai dengan pasien pasca laparotomi di RSU GMIM
manfaat dari mobilisasi dini yang berfungsi Pancaran Kasih Manado. Teknik
untuk menstimulasi gerakan peristaltik, pengambilan sampel dilakukan secara non
meningkatkan tonus saluran pencernaan, probability sampling yaitu incidental
mencegah terjadinya konstipasi dan sampling sebanyak 20 responden.
menghilangkan distensi abdomen Instrument yang digunakan untuk
(Djumhana, 2006; Kozier, 2011). pengumpulan data dalam penelitian ini
Penelitian yang dilakukan oleh Sari berupa lembar observasi untuk mengukur
(2013) di RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo peristaltik usus, stetoskop untuk
Mojokerto terhadap 30 orang post operasi mendengarkan peristaltik usus dan jam
menjelaskan bahwa Mobilisasi dini dapat tangan. Analisis bivariate menggunakan uji
meningkatkan peristaltik usus, hal ini non parametric test yaitu uji Wilcoxon
terbukti dengan adanya peningkatan untuk menguji 2 sampel yang berpasangan
peristaltik usus pada kelompok yeng pada masing-masing kelompok dan uji
diberikan intervensi mobilisasi 30 menit Mann Whitney untuk menguji perbedaan
setelah observasi pertama, sedangkan pada pada 2 sampel yang tidak berpasangan pada
kelompok yang tidak diberikan mobilisasi tingkat kemaknaan 95% (α = 0,05). Uji
dini tidak mengalami peningkatan statistik tersebut menggunakan program
peristaltik usus 30 menit setelah observasi komputer. Jika hasil statistic menunjukkan
pertama. ρ ≤ 0,05 yang berarti terdapat pengaruh
Penelitian lain oleh Karujan (2011) di mobilisasi dini terhadap peristaltik usus,
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dan jika ρ > 0,05 berarti tidak terdapat
pada 30 ibu post operasi sectio caesarea pengaruh mobilisasi dini terhadap
nilai rata- rata waktu pemulihan peristaltik peristaltik usus.
usus pada kelompok intervensi adalah 3 jam
12 menit sedangkan nilai rata-rata waktu HASIL dan PEMBAHASAN
pemulihan peristaltik usus pada kelompok A. Hasil Penelitian
kontrol adalah 4 jam 16 menit hal ini Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden
menunjukkan bahwa ada perbedaan antara Berdasarkan Jenis Kelamin, Umur dan
pasien yang diberikan mobilisasi dini dan Jenis Operasi pada Kelompok Intervensi
tidak diberikan mobilisasi dini. Variabel
n
Responden
%
Studi pendahuluan di RSU GMIM Jenis Kelamin
Laki-laki 4 40
Pancaran Kasih Manado menunjukkan Perempuan 6 60
tindakan operasi laparatomi selama 3 bulan Total
Umur
10 100

terakhir yaitu bulan juli sampai september 17-25 tahun 3 30


26-35 tahun 2 20
2017 adalah 202 tindakan operasi 36-45 tahun 1 10
46-55 tahun 3 30
laparatomi. Pada bulan Juli terdapat 76 56-65 tahun 1 10
operasi laparatomi, sedangkan bulan Total 10 100
Jenis Operasi
Agustus terdapat 63 operasi laparatomi, dan Appendektomi 1 10
Herniotomi 3 30
bulan September terdapat 63 operasi Sectio Cesarea 4 40
laparatomi. Berdasarkan latar belakang Histerektomi
Total
2
10
20
100
diatas peneliti tertarik untuk meneliti Sumber: Data Primer, 2018
2
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, 5 April 2018

Hasil analisa pada tabel 1 menunjukkan Tabel 3 Distribusi Peristaltik Usus


bahwa dari 10 responden kelompok Responden Pretest dan Posttest pada
intervensi distribusinya antara lain Kelompok Intervensi dan Kelompok
mayoritas data jenis kelamin responden Kontrol
yaitu perempuan terdapat 6 responden Variabel Mean Median SD Min -
(60%), sedangkan mayoritas umur yaitu ada Max

di 2 rentang umur yaitu 17-25 tahun 3 (kelompok


intervensi)
(30%) 6 jam pasca 1,80 2,00 0,422 1-2
responden,dan 46-55 tahun 3 (30%) operasi
24 jam pasca
responden, dan data jenis operasi terlihat operasi 6,50 6,50 1,080 5-8
bahwa mayoritas operasi yang dilakukan (kelompok
kontrol)
yaitu Sectio Cesarea 4 responden (40%). 6 jam pasca 1,60 2,00 0,516 1-2
operasi
24 jam pasca
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden operasi 3,30 3,00 0,675 2-4
Berdasarkan Jenis Kelamin, Umur dan Sumber: Data Primer, 2018
Jenis Operasi pada Kelompok Kontrol
Variabel Jumlah Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel
n % 3 menunjukkan bahwa rata-rata tekanan
Jenis Kelamin darah pada 6 jam pasca operasi kelompok
Laki-laki 3 30 intervensi yaitu 1,80 dengan standar deviasi
Perempuan 7 70 0,422, sedangkan pada 6 jam pasca operasi
Total 10 100 kelompok kontrol rata-ratanya lebih rendah
Umur dari kelompok intervensi yaitu 1,60 dengan
17-25 tahun 2 20 standar deviasi 0,516. Dan rata-rata
26-35 tahun 4 40 peristaltik usus pada 24 jam pasca operasi
36-45 tahun 2 20 kelompok intervensi yaitu 6,50 dengan
46-55 tahun 1 10 standar deviasi 1,080, sedangkan pada 24
56-65 tahun 1 10 jam pasca operasi kelompok kontrol rata-
Total 10 100 ratanya lebih rendah daripada kelompok
Jenis Operasi kontrol yaitu 3,30 dengan standar deviasi
Appendektomi 1 10 0,675.
Herniotomi 2 20
Sectio Cesarea 6 60 Tabel 4 Analisis Pretest-Posttest
Histerektomi 1 10 Peristaltik Usus Responden Kelompok
Total 10 100 Kontrol
Sumber: Data Primer, 2018 Variabel Mean SD Z p-
value
Hasil analisa pada tabel 2 menunjukkan (Pretest)
6 jam pasca 1,60 0,516 -2,754 0,006
bahwa dari 10 responden kelompok kontrol
operasi
distribusinya antara lain : mayoritas data (Posttest)
jenis kelamin responden yaitu perempuan 24 jam pasca 3,30 0,675
terdapat 7 responden (70%), sedangkan operasi
mayoritas data umur ada pada rentang umur Sumber: Data Primer, 2018
26-35 tahun 4 (40%) responden, dan
mayoritas data jenis operasi adalah operasi Hasil uji Wilcoxon pada tabel 4
Sectio Cesarea 6 responden (60%). responden mengalami perbedaan rerata
dilihat dari nilai meannya pada jam yang
diukur dan nilai p-value 0,006 (<0,05).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan rerata peristaltik usus
pretest-posttest pada kelompok kontrol. Tabel 5 Hasil Analisis Pretest-Posttest
3
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, 5 April 2018

Peristaltik Usus Responden Kelompok 0,05, berarti terdapat perbedaan rerata


Intervensi peristaltik usus saat posttest antara
kelompok intervensi yang diberikan
Variabel Mean SD Z p-value
mobilisasi dini dan kelompok kontrol yang
(Pretest) tidak diberikan mobilisasi dini.
6 jam 1,80 0,422 -2,831 0,005
pasca B. Pembahasan
operasi 1. Karakteristik Responden
(Posttest)
24 jam 6,50 1,080 Karakteristik responden pada penelitian
pasca ini yaitu jenis kelamin, umur dan jenis
operasi operasi. Mayoritas responden pada
Sumber: Data Primer, 2018 penelitian ini berjenis kelamin perempuan.
Sedangkan mayoritas umur berada pada
Dari hasil uji Wilcoxon pada tabel 5 rentang 26-35 tahun dan mayoritas jenis
responden mengalami dilihat dari nilai operasi yaitu sectio cesarea atau operasi
meannya dan nilai p-value sama dengan sesar.
0,005(<0,05). Dengan demikian dapat Penelitian ini membahas tentang operasi
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan laparatomi, dimana laparatomi adalah insisi
rerata peristaltik usus pretest-posttest pada pembedahan menuju rongga abdomen.
kelompok intervensi. Operasi yang dapat dilakukan dengan
prosedur laparatomi pada bagian digestif
Tabel 6 Analisis Perbedaan Rerata antara lain herniotomi, gastrektomi,
Peristaltik Usus Posttest pada Kelompok kolesisduodenostomi, hepatektomi,
Intervensi dan Kelompok Kontrol splenoktomi, appendektomi, kolostomi.
Variabel n Mean Z p-value Selain itu, pada bagian obstetri dan
Rank ginekologi tindakan laparatorni seringkali
(Posttest) juga dilakukan pada histerektomi dan
24 jam pasca 10 15,50 -3,838 0,000
operasi pada salpingo-ooforektomi bilateral (Dorland,
kelompok 2010; Sjamsuhidayat & Jong, 2010).
intervensi Mayoritas dalam penelitian ini adalah
(Posttest)
24 jam pasca operasi sesar yang termasuk dalam
operasi pada pembedahan laparatomi. Operasi sesar
kelompok 10 5,50 adalah suatu pembedahan guna melahirkan
kontrol
janin melalui insisi pada dinding abdomen
Sumber: Data Primer, 2018 (laparatomi) dan uterus (histerektomi)
dengan membuat persalinan buatan
Hasil analisis diatas menunjukkan nilai sehingga janin lahir melalui dinding perut
rata-rata peringkat peristaltik usus pada dan dinding rahim perempuan. Rentang
posttest 24 jam pasca operasi kelompok umur 26-35 tahun biasanya adalah umur
intervensi yang diberikan mobilisasi dini yang ideal perempuan untuk hamil dan
adalah 15,50. Sedangkan nilai rata-rata melahirkan. Usia seorang wanita pada saat
peristaltik usus pada 24 jam pasca operasi hamil sebaiknya tidak terlalu muda dan
kelompok kontrol yang tidak diberikan tidak terlalu tua. Umur yang kurang dari 20
mobilisasi dini adalah 5,50. Hasil uji tahun atau lebih dari 35 tahun, beresiko
statistik mendapatkan nilai Z yaitu -3,838 tinggi untuk melahirkan (Ruswana, 2006;
dan nilai p- value sama dengan 0,000. Jitowiyono & Kristiyanasari, 2010).
Nilai p-value ≤
2. Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
Peristaltik Usus rerata pada kelompok kontrol. Perbedaan
Dari hasil uji Wilcoxon pada hasil rerata pada kelompok kontrol hasil rerata
pretest-posttest kelompok kontrol yang peristaltik usus sebelum dan sesudahnya
diberikan edukasi tentang mobilisasi dini belum mencapai keadaan normal atau
4
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, 5 April 2018

hasilnya masih dibawah normal yaitu < 5 bergerak dari bagian kanan bawah ke atas
peristaltik usus. Sedangkan dari hasil uji menuju fleksus hepatik, mengarah ke
Wilcoxon pada hasil pretest-posttest fleksus spleen kiri dan turun kebagian kiri
kelompok intervensi menunjukkan bahwa bawah menuju rektum yang dapat
terdapat perbedaan rerata yang signifikan memperelancar pengeluaran flatus dan
peristaltik usus sebelum dan sesudah merangsang peristaltik usus (Djumhana,
intervensi pada kelompok intervensi. 2006; Potter & Perry, 2010; Akhrita, 2011;
Dilihat dari nilai rerata peristaltik usus pada Kozier; 2011; Day et. al, 2013).
pretest yang masih dibawah normal dan Hal ini sejalan dengan penelitian Sari
pada posttest nilai rerata peristaltik (2013) yang menyatakan bahwa responden
responden sudah berada dalam keadaan yang tidak dilakukan mobilisasi dini tidak
normal yaitu dalam rentang 5-30x/menit. ada yang mengalami peningkatan
Dan hasil dari uji Man Whitney didapatkan peristaltik usus dari pemeriksaan pertama
bahwa terdapat perbedaan hasil peristaltik dan pemeriksaan kedua yaitu 30 menit
usus pada posttest kelompok intervensi dan setelah pemeriksaan pertama, rerata
kelompok kontrol dimana nilai p-value peristaltik usus respondennya masih
adalah 0,000 yang berarti terdapat dibawah normal. Sedangkan penelitian
perbedaan antara kelompok intervensi yang yang menyebutkan mobilisasi dini
diberikan mobilisasi dini dengan kelompok berpengaruh pada peristaltik usus yaitu oleh
kontrol yang tidak diberikan mobilisasi dini Binarti dan Ennyta (2011) dan Siregar
namun diberikan edukasi tentang mobilisasi (2015) bahwa pada pasien sebelum
dini. dilakukan mobilisasi dini besar
Berdasarkan teori pada pembedahan peristaltiknya hipoaktif < 5x/menit,
laparatomi pasien diberikan anestesi yang sedangkan setelah dilakukan mobilisasi dini
mempunyai efek analgesia (hilangnya rasa peristaltiknya normal 5-30x/menit. Dan
nyeri), hipnotik (hilang kesadaran), dan penelitian oleh Sriharyanti (2016) juga
relaksasi otot. Pembedahan yang langsung terdapat perbedaan rerata peristaltik usus
melibatkan abdomen seperti laparatomi ini pada kelompok intervensi 3,27 dan pada
menyebabkan penghentian dari pergerakan kelompok kontrol yaitu 0,20. Serta
intestinal sementara. Hal ini disebut ileus penelitian oleh Renggonowati dan
paralitik yang hampir selalu dijumpai pada Machmudah (2014) dimana hasil observasi
pasien pasca operasi abdomen. Keadaan ini penelitiannya menunjukkan nilai rata-rata
biasanya berlangsung 24-72 jam pasca waktu peristaltik usus kelompok perlakuan
operasi. Hal ini bisa dipercepat 250,94 menit dan kelompok kontrol 304,06
pemulihannya dengan mobilisasi dini, menit, yang artinya terdapat perbedaan
sesuai dengan manfaat mobilisasi dini waktu antara kelompok yang diberikan
khususnya yaitu mempercepat fungsi mobilisasi dini dan tidak diberikan
peristaltik usus. Dengan mobilisasi dini mobilisasi dini pada pasien pasca operasi
yang dilakukan dengan latihan di tempat sesar dengan anestesi spinal di RSUD
tidur seperti miring kiri miring kanan dan Tugurejo Semarang. (Binarti dan Ennyta,
menggerakkan ekstremitas membuat 2011; Nyunari, 2013 Renggonowati &
gelembung udara Machmudah, 2014; Siregar, 2015;
Sriharyanti, 2016).
Dari hasil penelitian ini peneliti
berasumsi bahwa peristaltik usus pada
kelompok kontrol yang diberikan edukasi
tentang mobilisasi dini hasil pretest-posttest
rerata peristaltik ususnya masih dibawah
normal disebabkan karena responden masih
dibawah pengaruh anestesi dan masih
mengalami ileus paralitik. Sedangkan pada

5
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, 5 April 2018

responden kelompok intervensi yang Day, A.R., Paul,P., Williams, B., Smeltzer,
diberikan tindakan mobilisasi dini hasil C.S., Bare, B. (2009). Textbook of
rerata pretest responden yang masih Canadian medical surgical nursing
dibawah normal dan setelah diberikan second edition. Philadelpia:
tindakan mobilisasi dini hasil rerata posttest Lippincott.
responden sudah berada pada keadaan
normal, ini berarti mobilisasi dini dapat Departemen Kesehatan RI. (2011). Riset
mempercepat pemulihan peristaltik usus kesehatan dasar. Jakarta:
sehingga pasien bisa lebih cepat pulih dari Departemen Kesehatan RI.
pengaruh anestesi dan keadaan ileus
paralitik pada responden dalam penelitian Djumhana, A., Syam, A.F. (2006). Buku
ini. Ajat Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:
Badan Penerbit FKUI.
SIMPULAN
Peristaltik usus pada pasien pasca Dorland, W.A.N. (2010). Kamus
laparatomi pretest dan posttest pada Kedokteran Dorland Ed. 31. Jakarta:
kelompok intervensi di RSU GMIM EGC.
Pancaran Kasih Manado reratanya yaitu
pretest 1,80 dan posttest 6,50 dan peristaltik Jitowiyono, S., Kristiyanasari, W. (2010).
usus pada pasien pasca laparatomi pretest Asuhan Keperawatan Post Operasi.
dan posttest pada kelompok kontrol di RSU Yogyakarta: Nuha Medika.
GMIM Pancaran Kasih Manado reratanya
yaitu pretest 1,60 dan posttest 3,30. Karujan, E. (2011). Pengaruh mobilisasi
Terdapat perbedaan rerata frekuensi dini terhadap kecepatan
peristaltik usus posttest antara kelompok pemulihan peristaltic usus pada
intervensi dan kelompok kontrol di RSU pasien pasca bedah section
GMIM Pancaran Kasih Manado. Serta caesarea di RR Cito RSUP Prof.
terdapat pengaruh mobilisasi dini terhadap Dr. R. D. Kandou.
peristaltik usus pada pasien pasca https://ejournal.unsrat.ac.id/index.ph
laparatomi di RSU GMIM Pancaran Kasih p/eners/article/view/1796.
Manado.
Kozier, B. (2011). Buku Ajar Fundamental
DAFTAR PUSTAKA Keperawatan Konsep & Praktik
Akhrita, Z. (2011). Pengaruh Mobilisasi Edisi 7 Vol. 2. Jakarta: EGC.
Dini Terhadap Pemulihan
Kandung Kemih Pasca Potter, P., Perry, A. (2010). Fundamental
Pembedahan dengan Anestesi Keperawatan Buku 3 Edisi 7.
Spinal di Irina B (Bedah Umum) Jakarta: Salemba Medika.
RSUP DR. M
Djamil Padang. Renggonowati, A., Machmudah. (2014).
http://repository.unand.ac.id/17468/. Pengaruh Mobilisasi Dini
terhadap Peristaltik Usus Pasca
Binarti, D., Ennyta, L. (2011). Pengaruh Operasi Sesar dengan
Mobilisasi Dini Miring Kanan Anestesi Spinal di RSUD Tugurejo
dan Kiri Terhadap Peristaltik Semarang.
Diruang Bedah pada http://download.portalgaruda.org/art
Pasien Post icle.php?article=393140&val=6378
Appendectomi di RSUD Prof. Dr. &title=PENGARUH%20MOBILIS
Soekandar Mojosari. ASI%20DINI%20TERHADAP%20
http://ejournal.stikes- PERISTALTIK%20USUS%20PAS
ppni.ac.id/index.php/JKS/article/vie CA%20OPERASI%20SESAR%20
w/154 DENGAN%20ANESTESI%20SPI
6
NAL%20DI%20RSUD%20TUGUR
EJO%20SEMARANG. Diakses 16
oktober 2017.

Ruswana. (2006). Ibu Hamil Resiko Tinggi.


http://medicastore.com/penyakit/569
/Kehamilan_Resiko_Tinggi.html

Sari, P. N. (2013). Pengaruh mobilisasi


dini terhadap
peningkatan
peristaltic usus pada
pasien post operasi di RSU Dr.
Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto.
http://ejurnal.stikesmajapahitmojoke
rto.ac.id/index.php/MM/article/view
/37.

Siregar, Desi. (2015). Pengaruh


Mobilisasi Dini terhadap
Pemulihan Peristaltik Usus Pasca
Pembedahan dengan Anestesi
Umum di RS Haji Medan.
http://repository.usu.ac.id/handle/12
3456789/49934.

Sjamsuhidajat, R., Wim de Jong, (2010).


Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3.
Jakarta: EGC.

Sriharyanti, E. D., Ismonah., Arif, S.


(2016). Pengaruh Mobilisasi Dini
ROM Pasif terhadap
Pemulihan Peristaltic Usus pada
Pasien Pasca
Pembedahan dengan Anestesi
Umum di SMC RS Telogorejo.
http://ejournal.stikestelogorejo
ac.id/index.php/jikk/article/
view/367

Anda mungkin juga menyukai