Anda di halaman 1dari 5

BAB 3.

METODOLOGI PENCARIAN JURNAL

3.1 PICO
Nama Jurnal : A quasi-experimental study to assess the effectiveness of
early ambulation in post-operative recovery among post-caesarean mothers
admitted in selected areas of Nehru Hospital, PGIMER, Chandigarh

Peneliti : Harmanjyot Kaur, Sukhjit Kaur, Pooja Sikka

3.1.1 Problem (Masalah yang ditemukan di tempat praktik)


Operasi caesar adalah operasi dengan banyak risiko, kurang dari satu abad
yang lalu. Hari ini, adalah salah satu operasi yang paling sering dilakukan di
dunia. kelahiran caesar lebih umum daripada kebanyakan operasi karena banyak
faktor. Salah satu faktor, tentu saja, adalah bahwa hampir 50% dari populasi dunia
adalah perempuan, dan kehamilan masih sangat 5 kondisi umum. Operasi caesar
merupakan prosedur pembedahan di mana insisi dibuat melalui perut ibu
(laparatomi) dan rahim (histerektomi) untuk memberikan satu atau lebih bayi

3.1.2 Intervention
Pada intervensi ambulansi ini Ibu Post Caesar dibagi menjadi 2 kelompok.
(kelompok I) dan kontrol (kelompok II) kelompok dengan Blok pengacakan yaitu
wanita yang menjalani selama operasi caesar yang diberikan pada kelompok
eksperimen dan juga wanita yang menjalani operasi caesar selama di kelompok
kontrol. Setiap kelompok memiliki 40 pasien setelah tidak termasuk faktor risiko
tinggi seperti caesar sectio di bawah genera l anestesi, ibu di magnesium su l pha
tet ia r APY, mo t dia rswith masalah kardiovaskular.

Pertama, kelompok perlakuan dikembangkan untuk menyediakan ambulasi awal


yaitu berjalan jarak 40 meter pada 6 jam operasi caesar. Sebelum memulai
ambulansi kita mengidentifikasi tanggal identifikasi, Numerik skala penilaian
nyeri, Terstruktur keperawatan penilaian lembar untuk menilai pemulihan pasca-
operasi dalam hal penggunaan analgesia setelah ambulasi, durasi kateterisasi, self-
kekosongan setelah pengangkatan kateter, berlalunya flatus pertama, inisiasi
asupan oral dan menyusui dan memegang bayi secara mandiri. Pasca-operasi skor
nyeri dinilai sebelum dan segera setelah ambulating ibu. Sedangkan Subyek dari
kelompok kontrol dinilai tanpa intervensi dengan yang normal rutinitas perawatan
yaitu ambulasi di 13-14 jam setelah operasi caesar seperti biasanya praktis dalam
ruang kerja.

3.1.3 Comparation Intervention


Komparasi dari kedua intervensi ini memiliki tujuan yaitu untuk
mengetahui bagaimana pengaruh ambulansi dalam ibu dengan post caesar,selain
itu tujuan lainnya adalah mengoptimalkan pengelolaan pasca-operasi pasien
untuk mengurangi morbiditas, untuk meningkatkan pemulihan pasien setelah
prosedur pembedahan, untuk mengurangi tinggal di rumah sakit dan untuk
mengurangi biaya.
3.1.3 Outcome
Analisis dilakukan dengan bantuan paket statistik untuk ilmu-ilmu sosial
(SPSS-16) Program. Temuan tersebut ditafsirkan dan disajikan dengan bantuan
tabel dan grafik.hasil. Kelompok eksperimen yang lebih ditunjukkan dengan uji t
independen yang menunjukkan bahwa perbedaan dalam skor nyeri pada kedua
kelompok tidak signifikan sebelum ambulasi tapi perbedaan signifikan yang
diamati setelah ambulasi. Kelompok eksperimen memiliki sedikit rasa sakit yang
signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Sehubungan dengan perbandingan pemulihan operasi pasca setelah


ambulasi antara ibu pasca operasi caesar antara kedua kelompok menggambarkan
bahwa tinggi persentase pada kelompok eksperimen diri voided dalam waktu 1
jam setelah pengangkatan kateter sebagai dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Hasil ini sesuai dengan penelitian secara acak prospektif yang mengungkapkan
bahwa pelepasan awal kateter urin setelah keuntungan bagian tawaran caesar lebih
kepada pasien dalam hal pertama ketidaknyamanan, saat spontanm
Ambulasi awal adalah efektif dalam pemulihan pasca-operasi setelah
operasi caesar. ambulasi awal yaitu 6 jam dapat dimulai setelah operasi caesar
untuk cepat sembuh pasca operasi dan untuk mencegah komplikasi pasca-operasi.
Oleh karena itu disarankan agar ambulasi dini dapat dimasukkan ke dalam praktek
keperawatan di ruang kerja karena dapat meningkatkan pemulihan operasi pasca
dan mengurangi komplikasi operasi pasca.
3.1 PICO
Nama Jurnal :MOBILISASI DINI DALAM PROSES
PENYEMBUHAN LUKA SECTIO CAESAREA PADA
IBU POST PARTUM DI RS DEWI SARTIKA
Peneliti :Irmawanti
3.1.1 Problem (Masalah yang ditemukan di tempat praktik)
Setelah operasi SC efek anestesi akan hilang dan ibu akan mengalami nyeri
pada luka insisi abdomen, potensi terjadinya trombosis dan tromboemboli, infeksi
dan sebagainya. Salah satu penyebab kematian Ibu adalah infeksi, di Indonesia
Angka Kematian Ibu (AKI) yang disebabkan oleh infeksi semakin meningkat,
pada tahun 2011 berjumlah 5,5%, pada tahun 2013 meningkat menjadi 7,3%. Hal
ini menunjukkan infeksi pasca bersalin harus mendapat penanganan yang lebih
serius (Kemenkes, RI. 2016).
3.1.2 Intervention
Tindakan yang dilakukan adalah mobilisasi dini dilakukan sesuai
kondisi ibu, karena bermanfaat dalam meningkatkan fungsi paru-paru,
memperkecil risiko pembentukan gumpalan darah, meningkatkan fungsi
pencernaan, dan menolong saluran pencernaan agar mulai bekerja lagi
(Cunningham, 2012). Mobilisasi dini yang bisa dilakukan setelah operasi yaitu
menggerakkan lengan, tangan, menggerakkan ujung jari kaki dan memutar
pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan otot betis serta menekuk dan
menggeser kaki. setelah 6-10 jam, ibu diharuskan untuk dapat miring kekiri dan
kekanan mencegah trombosis dan tromboemboli, setelah 24 jam ibu dianjurkan
untuk dapat mulai belajar untuk duduk.

3.1.4 Comparation Intervention


Proses penyembuhan luka masing-masing individu bervariasi, namun
mobilisasi dini harus tetap dilakukan pasca operasi SC mengingat banyaknya
manfaat yang diperoleh. Tanpa mengabaikan faktor pendukung lainnya seperti
nutrisi, oksigenasi, penggunaan obat dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai