Anda di halaman 1dari 4

03.

DI BALIK AKHLAK PARA ULAMA - Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri


Metode Allah dan nabi membuka surat dan kewakatan terhadap Allah. (basmalah)

Shalawat, segala puji hanya bagi Allah yang maha baik, penyayang,.. (pujian kepada Allah)

Siapa yang bershalawat dengan ikhlas, shalawat kepada nabi, Allah berikan 10 shalawat, angkat 10
derajat, 10 kebaikan, 10 dosa dihapus..

Tidak cari opini orang, hanya mencari wajah Allah, harus tadabbur

INI DIBERIKAN JUGA KEPADA KITA BAHKAN 10 KALI.

Makna shalawat, menurut para ulama

1. Rahmat berikan rahmat (Abdullah bin abbas)


2. Maghfirah (ampunan)
3. Tsanaauhu,meminta kepada Allah agar, pujian Allah kepada nabi dihadapan para malaikatnya,
kehormatannya. Ya Allah pujilah nabi Salalllahu ‘alaihi wasallam di hadapan malaikat-
malaikatmu, tunjukkan-Lah kehormatannya

Salam artinya mendoakan keselamatan di dalam kubur. Nabi ndak butuh, kita yang diperintahkan (al
ahzab 56) Allah dan malaikat-malaikatnya bershalwat kepada nabi, berikalah shalawat dan salam kepada
nabi.

Ini adab, kita diberikan cara kebahagiaan unia kahirat, diajarkan Qur’an, beriman kepada Allah, taqdir,
supaya tidak stress, depresi (taqdir), cara menyembah, resep tenang di dunia, kunci rizki (at Thalaq: 2),
kunci rizki sambung silaturahmi, agar rumah tangga sakinah mawadah warrahmah, sebaik-baik kalian
adalah yang paling baik thd istri dan keluarga.

Tau dirilah kita, yang sudah sangat dilakukan nabi kepada kita, banyak orang yang membuat kita mudah
karena diajarkan oleh nabi. Taufik dari Allah denger dari sabda Nabi.

Tau diri, kita ndak bisa kasih apa-apa, nabi nabi ajarkan shalawat kepada beliau, walaupun Nabi nggak
butuh. Nabi pemimpin umat, surge dibuka jika diketuk nabi, kita yang mengenal sunnah beliau, maka
kita harus beradab. Hak nabi adalah bershalawat dan mengucapkannya kepada Beliau

Para ulama ingin karyanya dirahmati oleh Allah

Orang yang pelit, ketika Nabi shalawat ndak mau. Pelit sama dirinya. Karena ganjarannya buat kita, Nabi
ndak butuh, tapi adab.
Disunnahkan ketika berdoa memuji Allah dan bershalawat

Abu Hanifah: kunci ilmunya memuji Allah dan bersyukur kepada Allah. Setiap aku memahami suatu
perkara, ayat, hadits, paham fiqh, hokum, maka aku selalu mengucapkan alhamdulillah, katanya ilmuku
bertambah. Jika kalian bersyukur, aku tambah ilmu kalian.

Allah yang perintahkan kita ketika siberi ilmu, bersyukur. Setelah kajian insya Allah tenang (Yunus: 58)
katakanlah Muhammad kepada Umatmu itu, mereka harus bergembira, suruh mereka bergembira
ketika mendapatkan karunia dan rahmat Allah (karuia bukan duniawi, melainkan iman, rahmat adalah
Al-Qur’an)

Kenapa harus bergembira? Karena iman dan Al’Qur’an yang berhasil mereka dapatkan lebih berharga
dari seluruh harta yang mereka kumpulkan.semua manusia.

Para ‘ulama langsung bersyukur ketika dapat memahami ilmu..

Banyak-banyak bersyukurlah kepada Allah, seperti yang dikatan imam Abu Hanifah

Diantara hal yang harus diprioritaskan bagi yang memiliki akal sehat diwaktu muda, sangat pantas untuk
mengejar adab yang baik, dengan bekerja keras, semua orang memuji, mengapresiasi yang mempunyai
adab dan akhlak yang baik.

Orang yang paling berhak memiliki akhlak mulia adalah ahli ‘ilmu, wajib.

Wajib bagi seorang penuntut ‘ilmu, datang kajian, pengen belajar, ingin memperbaiki diri, wajib bagi
mereka adabnya paling sempurna, paling tawadhu, ndak ingin show, ndak ingin tampil, paling semangat
ibadah, paling jarang labil dan marah.

Abg yang menuntut ilmu ndak ababil, seperti aisyah, karena menuntut ilmu

Barang siapa yang mempelajari hadits-hadits nabi, maka mereka telah mempelajari hal yang paling
tinggi di dunia, maka wajib pula punya adab yang paling tinggi.

Orang yang ngaji, nggak perlu nunggu lama-lama untuk berubah adab dan akhlaqnya (bbrp bulan), lebih
khusyuk, ndak labil, kalau nilat ikhlas, Allah turunkan ketenangan, akan lebih khusyuk, matang, dewasa.

Anak muda yang benar-benar belajar agama, akan terlihat dewasa dari usianya, karena yang dai copy
paste adalah sikap nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam yang usianya 40 th. Barang siapa yang diam maka
dia selamat, tangannya berubah, ndak pernah nampar.

Para sahabat belajar untuk memperbaiki diri, jadi cepat berubah.


Tapi kok bisa? Kenapa ndak butuh waktu yang lama? Kenapa harus orang yang paling mulia, sedikit
galau, orang tawadhu, yang paling sedikit marah?

Kuncunya adalah, kata imam ibnu Jama’ah, karena ilmu mereka tentang Rasulullah, dari imam, para
sahabat, sikap ‘ulama salaf. Karena mereka tahu, akhirnya mereka terpengaruh.

Karena erring mendengar betapa baiknya akhlak dan adab Rasulullah, dan para shalafushalef, maupun
ulama setelahnya.

Karena kita belajar hadits (yang paling tinggi di dunia)

Karena yang setiap hari dipelajari adalah yang demikian, tanpa sadar, orang akan terpengaruh, tanpa
mau beruba, dia berubah. Seseorang sangat terpengaruh dengan apa yang dia lihat dan yang dia dengar.

Kalau ikhlas, insya Allah berubah, lisan lebih lembut dan santun, baanasya enak. Karena yang dipelajari
firman Allah, mana yang lebih lembut dari firman Allah?

Nggak bisa berkata yang ndak sopan, pasti pengaruh.

Insya Allah ndak mungkin setiap hari kajian yang dibahas tafsir, hadits, tapi ndak berubah, masih kasar
sama temen, komen ngga baik.

Allah itu dzat yang Maha malu, saking malunya Allah suka memberikan Bahasa-bahasa kiasan. Bahasa
Al-Qur’an adalah Bahasa tingkat tinggi.

Allah berfirman di ayat Al-Qur’an tentang hubungan suami istri. Tapi ndak ada yang rishi (al-Baqarah
187) mereka adalah pakaian bagi kalian dan kalian pakaian bagi mereka

Al maidah: 6, atau kalian menyentuh

Sangking santunnya…

Al-baqarah:237 sebelum kalian menyentuh dengan mereka

Al-baqarah 223 istri kalian itu lading, silahkan dating dari mana pun yang kalian inginkan selama tidak
melewati dubur. Sangat elegan, sangat berkelas. Ndak ada yang rishi, ndak ada sensor.

Yang aneh orang bertahun-tahun nggak beruba-berubah, kasar, setelah belajar ini. Kalau kita nggak
berubah, berate ada yang salah dari kita.

Krisis lisan, komen, jempol, padahal yang kita pelaari akhlak nabi Salallahu’alaihiwasallam. Air itu karena
air. Artinya air mandi dan air mani, tapi ndak disebutkan.

Tapi kenapa yang mengklaim ngaji, bahsanya tajam dan kasar?

Nabi itu bukan orang yang suka caci maki, melaknat, bukan yang suka mengucapkan kata-kata cabul,
dan seterusnya.
Nabi kalau mau menegur seseorang, jidadmu kena tanah, maksudnya itu kritik orang arab, tersungkur
maksudnya, atau itu supaya beribadah, sholat.. gitu cara kritiknya.

Ulama berubah karena begini cara ngajinya, nabi berubah, maka kita harus begini. Mereka akhlaknya
bagus-bagus, karena setiap hari dengar Al-Qur’an, Hadits.

Belum berubah?

Bisa karena frequensi kurang, butuh rutin, niat bermasalah, atau koten yang kurang tepat.

Kalau mau berubah, gaulnya sama firman Allah dan hadits nabi, tapi bener mau berubah, insya Allah
berubah.

Makna bi: pertolongan dan keberkahan

Jangan mengobrol, mengeraskan suara dihadapan hadits nabi, apalagi Al-Qur’an

Anda mungkin juga menyukai