Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Allah tabaaraka wata'ala
atas segala nikmat yg Allah berikan kepada kita.
Sebagaimana shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada rasulillah
'alaihi sholawatu wasalam beserta para keluarganya,sahabatnya, dan orang2 yg
istiqomah berjalan di bawah naungan sunnah beliau sampai hari kiamat kelak.
Alhamdulillah atas segala nikmat yg Allah berikan kepada kita khusunya nikmat
waktu, nikmat nyawa, nikmat rasa aman, dan kondisi aman, nikmat iman, nikmt
islam, hidayah, dan nikmat akses adalah sebuah nikmat yg merupakan hal terbesr
dalam hidup, yg melahirkan PR bsr juga yaitu PR bersyukur kepada Allah
subhanahu wata'ala, maka selalu melihat dari 2 sisi setiap kita mendapatkan nikmat,
maka setiap itu juga PR kita bertambah.
Pertanyaanya sudahkah kita mengerjakan PR yg sebelumnya?
Dan bgmn dgn PR kita yg pada saat itu?
Dan kita harus bersyukur kepada robbul’alamiin krn Allah lah yg memberikan ini
semua. Dan bersyukur kepada manusia krn Allah berikan melalui mereka.
Jadi selalu berpikir bersyukur kepada Allah lalu bersyukur kepada manusia
Allah berfirman dalam QS. Al Baqarah:152
“Dan bersyukurlah kepadaKu dan janganlah kalian kufur nikmat”
Nabi shallallahu’alaihi wasalam bersabda kita disuruh bersyukur kepada manusia
Ketika kita sudah mengetahui konsep QS. Al Baqarah:152 ini, maka selanjutnya kita
harus ingat sabda nabi shallallahu’alaihi wasalam dalam hadits yg dikeluarkan oleh
Abu Dawud:
Kita bukan belajar sebagaimana ahli dunia belajar (yg penting tahu, yg penting
mengerti, kemudian lenyap).
Orang2 bertakwa itu kalau belajar di sadar setiap dia mendapatkan ilmu, di situ
ada PR bersyukur. Dan PR bersyukur itu “Bersyukur kepada Allah, lalu
bersyukur kepada manusia”
Semoga Allah merahmati ulama2 kita, guru2 kita yg belajar ilmu dari mereka, dan
diberikan kemudahan utk mensyukuri mereka, aamiin ya robbal’alamiin.
Dan semoga Allah jaga diri kita, keluarga kita, jaga orang2 yg kita cintai, jaga guru2
dan ulama2 kita, jaga umat di manapun berada khususnya yg terzalimi di Palestina,
dan di berbagai macam tempat, semoga Allah mengutkan mereka, memberikan
kesabaran untuk mereka, memberikan taufiq agar mereka ridho kepada takdirNya,
menjaaga keistiqomahan, menguatkan iman, dan memberikan husnul khotimah bagi
yg wafat. aamiin ya robbal’alamiin.
Semoga Allah memaafkan segala kekurangan dan kekhilafan kita dan memberikan
taufiq kepada kita untuk senantiasa mendoakan dan membantu mereka sesuai dgn
kemampuan kita dan jalur yg telah ditetapkan oleh pihak yg punya kapasitas dan
otoritas dalam masalh ini, aamiin ya robbal’alamiin
Imam Nawawi rahimahullahu ta’ala, semoga Allah merhmati beliau, orang tua beliau,
keluarga beliau, guru2 beliau, dgn rahmat yg sangat luas.
Campur baur, gimana sih kalau pasar kan rame, desek2an, berantakan.
Ada campur baur, desek2an, udh ga karu-karuan, lalu nanti ada persaingan antar
penjual, apalagi yg barangnya sama, terus ada ribut2 permusuhan, lalu dijelaskan
juga ada suara tinggi, lalu teriak2, lalu ada fitnah juga di sana, dll.
Itu semua diminta oleh nabi shallallahu’alaihi wasalam dihindari ketika kita sholat.
Jangan dipakai,
Jadi kegaduhan yg banyak terjadi di pasar, terus permusuhan, persaingan tdk sehat,
lalu teriak2, lalu fitnah, lalu suara2 ga jelas krn rame krn saking padatnya orang, kita
ga ngerti pada ngomong apa sih atau memang suara yg ditimbulkan ketika lagi
rame2 tsb yg bising. Hindarilah hal tsb kata nabi shallallhu’alaihi wasalam.
Kembali nabi mengatakan “yg dkt dgn beliau shallallahu’alihi wasalam adalah orang
yg dewasa dan orang2 yg berakal sehat. Orang2 yg utama, orang2 yg punya ilmu,
yg punya keutamaaan.” Kenapa demikian?
Krn dijelaskan bahwa di antara fungsinya untuk maslahat sholat, misalnya imam
perlu diganti, perlu diingatkana, perlu dikoreksi, lalu menjaga keutuhan sholat, llau
untuk menyampaikan dan mengajarkan kepada yg lain, dan lain sebagaianya.
Dan ini juga menunjukkan bhw pentingnya memprioritaskan yg terbaik, lalu level yg
berikutnya, lalu level yg berikutnya, lalu level yg berikutnya. Sebagaimana yg kata
nabi shallallah’alaihi wasalam. “lalu level yg berikutnya,”
Ini menunjukkan menyikapi orang itu tdk sama, berdekatan dgn orang itu tdk sama.
Tdk semua orang itu bisa kita dekati dgn jarak yg sama atau ga semua orang tuh
kita dekati dgn jarak yg sama atau ga semua orang bs dkt dgn kita dgn jarak yg
sama. Seperti kata nabi shallallahu’alaihi wasalam.
Ustadz sudah jelaskan keterangan dari Imam Nawawi bahwa konsep ini bukan
hanya khusus di dalam sholat.
Pelajarannya “ga semua orang bisa dkt dgn kita” #kalau ingin maju
Dan nabi mengingatkan kepada kita “Dan janganlah kalian membuat kegaduhan
yg terjadi di pasar.”
Kata para ulama, peringatan dari nabi shallallahu’alaihi wasalam ini tujuannya
agar kita menjauhi perselisihan, persengketan, dalam konteks sholat, dalam
semua aspek terutama di masjid, krn masjid itu tempat ketenangan. Masjid itu
tempat ketenangan hati dan jiwa, jadi ga boleh diisi dgn persengketaan, lalu
ribut, berantem. Sebagaimana banyak kejadian di pasar.
Ini masjid. Wong kita aja ga mau ada orang berantem di rmh kita. Kita akan
mengatakan:
“mas kalau mau berantem di luar, jangan di sini. Ini rmh saya”
“Mas ini tuh rumah Allah subhanahu wata’ala, maka kita harus menjaga marwah dari
masjid. Dan sholat adalah tempatnya ketenangan. Ga boleh berisik sebagaimana di
tempat umum lainya seperti di pasar.”
Dan ini juga peringatan secara umum untuk menghindari keributan,
persengketan, atau sikap2 yg menurunkan marwah kita, teriak2, suara2 tinggi,
kebisingan, dan lain sebagainya.
Itulah seorang muslim. Dan itulah yg harus kita latih dalam diri kita. Dan itu penting
krn ini adalah peringatan dari rasulullah shallallahu’alaihi wasalam.
Makanya kata Abdullah bin Mas’ud tentang penuntut ilmu, tentang orang yg
diberikan amnt untuk menjaga Al Quran, mempelajari Al Quran, apa kata beliau?
Penuntut ilmu itu orang2 yg sering menangis kekuatan bukan cengeng, lemah
dan rapuh, tapi menngis krn Allah, ketika membaca Al Quranul karim, ketika
mengingat dosa2, tapi itu bukan kelemahan, itu kekuatan.
Makanya bukan hanya nangis aja, hakiman (bijak). Orang yg bijak itu tau
menempatkan diri, di antaranya dia tau kpn dia menangis, kapan dia tdk.
Energik, tapi pada waktunya, ekspresif tapi semua sesuai dgn takaran.
“betul, berubah itu butuh proses, tapi terlihat ada perubahan dalam diri dia.”
Ini yg perlu kita tanamkan bersama dan inilah yg diwanti2 oleh rasulullah
shallallahu’alaihi wasalam
“jangan gaduh, jangan semrawut, jangan teriak2,” itu ga disukai sama nabi
shallallahu’alaihi wasalam, tapi kalau waktunya tertawa ya tertawa, tapi tdk
menghilangkan kewibawan beliau, krn beliau tau porsi, beliau tau takaran.”
Dan bagi kita yg suka humor, suka tertawa, itu positif, tapi coba renungkan
kembali di sisi lain, apakah air mata kita bisa mengimbangi gelak tawa kita?
Jadi ilmu itu berkaitan erat dgn air mata, tapi bukan air mata lemah, tapi air mata
taqorub (mendekat) kepada robbul’alamin. Dan khususnya ketika beribadah, ketika
sholat, ketika berkhalwat, ketik i’tikaf, ketika sedang sendirian.
Makanya salah satu yg dinaungi Allah pada hari kiamat adalah seseorang yg
berdzikir dan mengingat Allah ketika sedang sendirian dan tak terasa air
matanya pun menetes.
Semoga kita diberikan ketenangan dan semoga kita dijaga dari sikap2 yg
menjatuhkan marwah kita sebagai seorang muslim dan sebagai seorang penuntut
ilmu. Aamiin ya robbal’alamiin