Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah...
Pertama-tama dan yang paling utama, marilah kita mengucapkan puji syukur atas
kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kita dapat berkumpul
ditempat yang penuh mubarokah ini. Sholawat serta salam tak lupa pula kita
sanjungkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Seorang pakar reformasi mengatakan umat islam saat ini terutama Indonesia
adalah umat yang tersungkur, terbunuh, bahkan yang terbelakang. Hadirin kita
perhatikan data tribun sumber daya alam Indonesia yang subur makmur kini 80%
dikuasai dan dieksploitasi oleh bangsa lain. Perekonomian Indonesia kini berada pada
puncak krisis yang sangat menghawatirkan dan menyebabkan kita memiliki hutang
sebesar 4,8 triliyun, sehingga setiap bayi yang baru lahirpun dipundaknya sudah
terdapat hutang sebesar 181 juta, 1 angka yang sangat fantastik, belum lagi terhitung
dengan kerugian yang dialami Indonesia pada masa pandemi. Pendidikan Indonesia
yang dahulu dijadikan kiblat oleh negara Malaysia kini malah menjadi terpuruk dan
terbelakang, yang mana sekarang berada pada urutan 72 dari 77 negara.
Eksisnya TIDAK SEDIKIT ANAK ANAK YANG PUTUS BELAJAR, TIDAK
SEDIKIT GEDUNG GEDUNG SEKOLAH YANG AMRUK KARENA TIDAK
TERURUS, TIDAK SEDIKIT GURU GURU YANG DEMONSTRASI
MENGINGINKAN KESEJAHTERAAN. PENGANGGURAN MERAJALELAAA.
BAHKAN YANG LEBIH MEMALUKAN, MEMILUKAN SEKALIGUS
MENGHAWATIRKAN ternyata 35% dari pengangguran tersebut adalah mereka yang
telah menyambang ilmu pendidikan.
Timbul sebuah pertanyaan hadirin, mengapa hal ini terjadi salah satu jawabannya
karena kita memiliki kualitas sumber daya manusia yang rendah. Lalu, bagaimanakah
islam memandang hal tersebut. Oleh karena itu kami akan coba menjawabnya
sekaligus menyampaikan sebuah syarahan yang berjudul “PENINGKATAN
KUALITAS SDM YANG UNGGUL MENUJU INDONESIA MAJU”. Hadirin
sebagaimana firman Allah yang terkandung dalam surah An-Nisa ayat 9 :
Itulah hadirin dampak langsung dari sumber daya manusia yang rendah yang
harus kita waspadai. Lalu bagaimanakah islam memandang hal tersebut sebagai
jawabannya mari kita renungkan firman Allah dalam qur’an surah Al-mujadalah ayat
11 :
س فَا ْف َسح ُْوا ِ ِٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْٓوا اِ َذا قِ ْي َل لَ ُك ْم تَفَ َّسح ُْوا فِى ْال َم ٰجل
ح هّٰللا ُ لَ ُك ۚ ْم َواِ َذا قِ ْي َل ا ْن ُش ُز ْوا فَا ْن ُش ُز ْوا يَرْ فَ ِع هّٰللا ُ الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْوا
ِ يَ ْف َس
ت َوهّٰللا ُ ِب َما تَ ْع َملُ ْو َن َخبِ ْي ٌر ٍ ۗ ِم ْن ُك ۙ ْم َوالَّ ِذي َْن اُ ْوتُوا ْال ِع ْل َم َد َر ٰج
Artinya : “ Wahai orang orang yang beriman apabila dikatakan kepada kamu
berilah kelapangan didalam majelis majelis, maka lapangkanlah niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu dan apabila dikatakan kepada kamu “berdirilah” kamu
maka berdirilah niscaya Allah akan mengangkat derajat orang orang yang beriman
diantaramu dan orang orang yang diberi ilmu beberapa derajat dan Allah mengetahui
terhadap apa yang kamu lakukan.”
Ayat tadi menjelaskan barang siapa yang berkumpul di majelis majelis ilmu maka
Allah akan mengangkat imannya beberapa derajat dan dengan ilmunya pada derajat
yang lebih tinggi, sejalan dengan penafsiran tadi prof. Dr. Quraisy shihab dalam
tafsirannya almisbah menjelaskan, apabila iman dan ilmu disebut secara beriringan
pada ayat tersebut mengandung arti manusia yang beriman tapi tidak berilmu ia akan
lemah dan mudah diperdaya, sebaliknya manusia berilmu tapi tidak beriman ia akan
menjadi penjahat ganas bahkan lebih ganas dari binatang buas. Bila sumber daya
manusia berkualitas yang diharapkan bangsa ini adalah manusia yang memiliki iman
yang kuat dan ilmu pengetahuan yang mantap. Oleh karena itu, KITA BUKAN
HANYA DITUNTUT UNTUK MENCETAK SARJANA-SARJANA YANG
PINTAR, DOKTOR-DOKTOR YANG BRILIAN, POLITIKUS POLITIKUS
CERDAS, TETAPI KITA DITUNTUT UNTUK MENCETAK ORANG ORANG
YANG BENAR, INSAN INSAN YANG BERIMAN, SERTA INDIVIDU INDIVIDU
YANG MULIA.
Hadirin.. dari uraian tadi dapat kita simpulkan bahwa untuk memajukan bangsa
ini dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dengan iman yang kuat dan
ilmu pengetahuan yang mantap.
Sebelum kami menutup syarahan ini, kami ingin menyelipkan sebuah syair agar
selalu terpatri disanu bari dan terkenang indah dimemori :