َاَّم ا َبْعُد. َو َع َلى َاِلِه َو َص ْح ِبِه َو َم ْن َّو اَلْه. َص اَل ًة َو َس اَل ًم ا َع َلى َر ُسْو ِل هللا. َح ْم ًدا َو ُش ْك ًر ا هلِل
Setinggi puji, sedalam syukur, hanya kepada Allah azizul ghafur , dengan
Alhamdulillah kita bertutur, sebagai tanda hamba yang insyaallah slalu bersyukur. Shalawat
dan salam, limpah bertabur, kepada Muhammad nabi yang masyhur. Allahumma sholli ala
sayyida Muhammad, waala ali sayyidina Muhammad, nabi penghulu segala umat, pembawa
rahmat didunia dan akhirat.
Sebelum saya menyampaikan pidato pada kali ini, izinkan lah saya untuk
memperkenalkan diri, karna pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang, dan jika tak
sayang maka tak cinta. Perkenalkan saya bernama Ramadhania, orangnya manis, sudah pasti
cantik jelita.
Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan pidato singkat yang berjudul
“Generasi Qur’ani Menyongsong Indonesia Bangkit”.
“Al quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
meyakini” (Al Jasiyah 45: 20)
Sekarang memang betul, Indonesia telah merdeka dari jepang, juga telah merdeka dari
dari belanda, dan telah merdeka dari penjajah, akan tetapi kita belum merdeka dari sang naga.
Kita masih dijajah dalam ekonomi, kita belum merdeka dari pemerintah dan pejabat-pejabat
yang dzolim. Kita memang sudah merdeka dari jepang dan belanda, tapi kita belum merdeka
dari kedzoliman dan kemungkaran. Oleh karena nya, wahai generasi qur’ani, berjuanglah
engkau untuk Indonesia, berjuanglah engkau untuk merah putih.
Teks fasi: PA tingkat TQA (M. Rizky Fadillah)
. َو ُنَص ِّلْي َو ُنَس ِّلْم َع َلى َخ ْيِر اَاْلَناْم. َاْلَح ْم ُد هلِل اَّلِذ ْي َاْنَع َم َنا ِبِنْع َم ِة اِاْل ْيَم اِن َو اِاْل ْس اَل ْم
ُ َاَّم ا َبْعد. َس َّيِد َنا ُمَح َّمٍد َو َع َلى َاِلِه َو َص ْح ِبِه َاْج َم ِع ْين
Segala puji marilah kita panjatkan kepada Allah, yang telah memberikan kita sebaik-baik
nikmat, berupa iman dan islam. Shalawat dan salam marilah kita limpahkan selalu kepada
nabi yang agung, nabiyullah Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan pengikut beliau
semuanya.
Tiap pedang yang tajam bisa meleset, tiap kuda yang gesit bisa tergelincir, dan tiap
orang yang berilmu bisalah salah, apalagi saya yang ilmunya masih kurang, pengalamannya
masih sedikit, sangat mungkin yang saya ucapkan ada salah kata, kata pepatah jangan lihat
siapa yang menyampaikan, tapi lihatlah apa yang saya sampaikan, walaupun saya kecil punya
badan.
Pada kesempatan kali ini, izinkan lah saya akan menyampaikan pidato yang berjudul
“Generasi Qur’an Menyongsong Indonesia Bangkit”.