Anda di halaman 1dari 218

DAFTAR ISI

Global Trends In
Safety
2020
MENYAMBUT 50 TAHUN K3 NASIONAL
12 JANUARI 1970 – 2020

Soehatman Ramli

TRAINING • CONSULTING • CERTIFICATION


GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Salam dari Penulis


Semoga Bermanfaat
Menuju Indonesia Berbudaya K3
Jika Memerlukan
Buku Edisi Cetak
Hubungi:
WA Imam : 081805891804
atau 082123331015

ii
DAFTAR ISI

Global Trends In

Safety
2020
MENYAMBUT 50 TAHUN K3 NASIONAL
12 Januari 1970–2020

Soehatman Ramli

Penerbit:
Yayasan Pengembangan Keselamatan
Prosafe Institute

iii
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

GLOBAL TRENDS IN SAFETY 2020


Penulis: Soehatman Ramli
MANAJEMEN SKM, Dipl.SM,
KESELAMATAN PROSESMBA
BERBASIS RISIKO:
PenataUNTUK
Letak: Mulyono
INDUSTRIHidayat
MIGAS DAN PETROKIMIA
Hak cipta:
Penulis: Soehatman Ramli SKM, DiplSM, MBA
@2019Penata
Penerbit: Yayasan
Letak: Pengembangan
Ade Mulyono Hidayat Keselamatan Prosafe Institute
Hak cipta:
@2016 Penerbit Yayasan Pengembangan Keselamatan Prosafe Institute
ISBN 978-602-74620-2-1
ISBN 978-602-75620-0-7
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.
Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk
Hak cipta dilindungi Undang-Undang.
apa pun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk memfotokopi,
Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam
merekam, atau
bentuk dengan
apa menggunakan
pun, baik sistemmaupun
secara elektronik penyimpanan
mekanik,lainnya, tanpa izin
termasuk
dari penulis.
memfotokopi, merekam, atau dengan menggunakan sistem penyim-
panan lainnya, tanpa izin dari penulis.
Cetakan 2019
Cetakan 2017

Kutipan Pasal 72:


Sanksi Pelanggaran Undang-Undang Hak Cipta
(Undang-Undang No. 19 Tahun 2002)
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dipidana dengan
pidanan penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan
dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah),
atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, meng-
edarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang
hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara
paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

ii Manajemen Keselamatan Proses Berbasis Risiko | Soehatman

iv
DAFTAR ISI

Isu Keselamatan Global


(Global Safety Issue)

v
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

1. Keselamatan Lingkungan (Environmental Safety)


2. Keselamatan Makanan (Food Safety)
3. Keselamatan Konsumen dan Produk (Consumer and Product
Safety)
4. Keselamatan Umum (Public Safety)
5. Keselamatan Transportasi (Transportation Safety)
6. Keselamatan di tempat kerja (Workplace Safety)
7. Bencana dan Gangguan Bisnis (Disaster & Business Interruption)

vi
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

S
afety telah menjadi isu global dan memengaruhi berbagai
kebijakan, regulasi, standar, dan strategi bisnis. Namun tidak
banyak masyarakat, pemerintah, pelaku usaha atau masyarakat
umum yang menyadarinya.
Padahal, banyak peristiwa yang terjadi sehari-hari di masyara-
kat, terkait aspek safety. Sadar atau tidak sadar, peristiwa itu kemudian
membentuk opini di masyarakat. Lalu memengaruhi kebijakan dan
politik suatu negara. Semuanya ada kaitannya dengan aspek safety.
Misalnya saja soal kebijakan Pemerintah Amerika Serikat (AS)
yang memperketat arus migrasi dan kunjungan ke negaranya setelah
peristiwa “World Trade Center (WTC) di Kota New York pada 11
September 2001. Kebijakan yang diambil oleh pemerintah suatu
negara adalah untuk melindungi keselamatan warga negaranya dari
berbagai dampak bencana dan gangguan keamanan sebagai bagian
dari aspek keselamatan umum (public safety).
Banyaknya kasus endemi atau penyakit pada hewan seperti
anthrax, flu burung, mengakibatkan suatu negara membatasi impor
produk hewan adalah bagian dari keselamatan makanan (food
safety). Lalu, banyaknya kasus kecelakaan pesawat udara di sejumlah
negara telah memicu negara Eropa mengeluarkan kebijakan larangan
terbang kepada berbagai maskapai penerbangan di dunia, memasuki
kawasan Eropa adalah bagian dari keselamatan transportasi atau
penerbangan (aviation safety) serta keselamatan umum (public safety).

vii
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Kebijakan-kebijakan itu sering dinilai sebagai pelanggaran atau


tindak tidak bersahabat oleh negara-negara lain. Padahal semuanya
itu berkaitan dengan meningkatnya kesadaran tentang safety di
tengah masyarakat.
Hal inilah yang mendorong kami menulis buku ini, untuk
menggugah semua pihak akan pentingnya aspek safety dalam
kehidupan dan bagaimana kita menyikapinya. Kami hanya ingin
mengajak semua pihak untuk lebih memahami apa yang dimaksud
dengan safety dan apa dampaknya terhadap masyarakat umum.
Apalagi dalam tahun 2020 nanti kita akan memperingati setengah
abad K3 Nasional, salah satu aspek safety yang sangat penting.
Tulisan ini hanyalah sebagai wujud kepedulian terhadap
keselamatan di tengah masyarakat yang akhir-akhir ini semakin
memprihatinkan. Perhatikanlah betapa banyaknya sumber bahaya
dalam kehidupan kita yang mengancam keselamatan pekerja,
keselamatan anak-anak, keselamatan warga masyarakat lainnya.
Ribuan korban kecelakaan dan bencana berjatuhan setiap tahun
yang mengakibatkan penderitaan bagi semua pihak. Ratusan rumah
dan bagunan terbakar atau hancur akibat bencana yang semuanya
akan dapat dihindarkan jika masyarakat mempedulikan aspek safety
dalam kehidupannya.
Dalam tulisan ini kami juga sengaja mengambil berbagai contoh
yang mungkin dinilai usang, namun justru menunjukkan bahwa
aspek safety bukanlah hal baru tetapi sudah dikenal lama di tengah
masyarakat global.
Semoga tulisan ini dapat menggugah kita bersama untuk lebih
peduli dan sadar akan pentingnya safety dalam kehidupan.

Jakarta Januari 2019

Penulis

viii
DAFTAR ISI

Daftar Isi

Kata Pengantar........................................................................ vii


Daftar Isi ................................................................................. ix

Bagian I
Safety dalam Kehidupan

1. Pendahuluan...................................................................... 2
1.1. Latar Belakang................................................................... 2
1.2. Apa Itu Safety..................................................................... 4
1.3. Mengapa Perlu Safety........................................................ 5
1.4. Safety dalam Kehidupan................................................... 9
1.5. Kerugian Akibat Kecelakaan dan Bencana.................... 10
1.6. Sejarah Safety..................................................................... 11
1.7. Safety Sebagai Tanggung Jawab Moral........................... 12
1.8. Safety dan Tanggung Jawab Sosial.................................. 13
1.9. Safety Sebagai Strategi Bisnis........................................... 16

2. Isu Global Trend 2020....................................................... 23


2.1. Isu Global.......................................................................... 23
2.2. Populasi Global................................................................ 24
2.3. Urbanisasi......................................................................... 25
2.4. Mega City.......................................................................... 26
2.5. Kebangkitan Kelas Menengah........................................ 27

ix
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

2.6. Industrialisasi................................................................... 29
2.7. Sumber Daya Alam......................................................... 32
2.8. Sumber Air/Air Tanah................................................... 34
2.9. Tuntutan Global tentang Safety.................................... 35

Bagian II
Trend Global tentang Safety

3. Keselamatan Lingkungan ................................................. 47


3.1. Latar Belakang.................................................................. 47
3.2. Potensi Bahaya................................................................. 51
3.3. Aspek Keselamatan Lingkungan.................................... 52
3.4. Tata Ruang Lahan............................................................ 52
3.5. Limbah Berbahaya dan Beracun.................................... 53
3.6. Kebakaran Hutan............................................................. 60
3.7. Sumber Daya Air............................................................. 62
3.8. Pencemaran Udara.......................................................... 64

4. Keselamatan Makanan ..................................................... 73


4.1. Latar Belakang.................................................................. 73
4.2. Potensi Bahaya................................................................. 77
4.3. Persyaratan Global........................................................... 79
4.4. Aspek Keselamatan Makanan........................................ 81
4.5. Trend Global..................................................................... 82

5. Keselamatan Konsumen ................................................... 86


5.1. Latar Belakang.................................................................. 86
5.2. Aspek Keselamatan Produk dan Jasa............................ 90
5.3. Langkah Antisipasi.......................................................... 90
5.4. Produk yang Ditarik dari Peredaran............................. 92
5.5. Hak-Hak Konsumen....................................................... 96

x
DAFTAR ISI

5.6. Trend Global..................................................................... 97


5.7. Peluang dan Tantangan................................................... 97

6. Keselamatan Umum.......................................................... 100


6.1. Latar Belakang.................................................................. 100
6.2. Menjamin Rasa Aman..................................................... 101
6.3. Tuntutan Global............................................................... 104
6.4. Kecelakaan di Tempat Umum........................................ 105
6.5. Keselamatan Umum di Indonesia................................. 107
6.6. Aspek Keselamatan Umum............................................ 109
6.7. Trend Global..................................................................... 133
6.8. Peluang dan Tantangan................................................... 135

7. Keselamatan Transportasi ................................................ 137


7.1. Latar Belakang.................................................................. 137
7.2. Aspek Keselamatan Transportasi................................... 137
7.2.1. Keselamatan Lalu-Lintas...................................... 138
7.2.2. Keselamatan Penerbangan................................... 147
7.2.3. Keselamatan Maritim............................................ 154
7.2.4. Keselamatan Kereta Api........................................ 155
7.3. Trend Global..................................................................... 156

8. Keselamatan di Tempat Kerja ........................................... 158


8.1. Latar Belakang.................................................................. 158
8.2. K3 sebagai Persyaratan Bisnis........................................ 162
8.3. Bahaya di Tempat Kerja.................................................. 164
8.4. Aspek Keselamatan di Tempat Kerja............................. 164
8.5. Tuntutan Global............................................................... 168

9. Keselamatan dari Bencana................................................ 171


9.1. Latar Belakang.................................................................. 171
9.2. Potensi Bencana dalam Kehidupan............................... 172

xi
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

9.3. Standar Manajemen Bencana dan Kelangsungan


Bisnis................................................................................. 179
9.4. Trend Global..................................................................... 179
9.5. Peluang dan Tantangan................................................... 183

Bagian III
Pembangunan Berbasis Keselamatan

10. Pembangunan Berbasis Keselamatan............................... 186


10.1. Pendahuluan..................................................................... 186
10.2. Membangun Budaya Keselamatan................................. 192
10.3. Revolusi Mental dalam Keselamatan............................. 197
9.4. Mengelola Safety................................................................. 200

11. Penutup.............................................................................. 204

Daftar Pustaka................................................................................... 205`

xii
PENDAHULUAN

Bagian I
SAFETY DALAM
KEHIDUPAN

1
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

1
Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

T
ahun 1990, John Naisbitt dan istrinya, Patricia Aburdene,
menulis sebuah buku yang mengguncang dunia, Megatrends
2000. Buku yang menjadi best seller di dunia itu menguraikan
berbagai aspek yang akan berpengaruh besar terhadap masyarakat
global di abad 21. Di antaranya jejaring (net work) dan teknologi
informasi.
Kita telah merasakan sekarang betapa dahsyatnya pengaruh
teknologi informasi dan jejaring terhadap peradaban dunia.
Dunia serasa semakin sempit. Semua
penduduk di dunia kini dapat dengan
mudah dan cepatnya terkoneksi
satu sama lain. Dalam dekade ini
jejaring sosial (WhatsApp, Line,
dsb.) sudah menjadi tren global yang
menghubungkan masyarakat yang
tinggal di tempat terpencil suatu
negara, dengan masyarakat yang
tinggal di belahan dunia lain. Pesan
singkat dapat sampai ke berbagai
pelosok di dunia hanya dalam kilasan
detik. Kita juga dapat mengikuti semua
2
PENDAHULUAN

peristiwa secara real time, misalnya ketika pesawat teroris menab-


rak Gedung WTC di New York atau penggerebekan teroris di
Indonesia.
Setelah bercerai dari John Naisbitt, Patricia Aburden merilis
buku Megatrends 2010, sebagai kelanjutan dari Megatrends 2000.
Buku ini pun laris manis dan menjadi best seller di banyak negara
di dunia. Di dalam bukunya itu, Patricia antara lain menguraikan
tentang tujuh trend baru di dunia global. Di antaranya kekuatan
spritual, konsumen yang berdasar tata nilai, dan ledakan investasi
yang bertanggung jawab sosial.
Kedua buku ini mengilhami saya untuk menulis tentang global
trend yang berkaitan dengan aspek safety. Mengapa? Karena ter-
nyata aspek safety tanpa disadari membawa pengaruh yang sangat
luas terhadap perilaku masyarakat dunia serta cara berbisnis atau
cara pandang dalam menjalankan usaha. Banyak negara yang
menghadapi bencana yang timbul akibat kelalaian dalam menge-
lola sumber daya alam atau lingkungannya. Banyak perusahaan
yang bangkrut karena melupakan aspek safety dalam menjalankan
bisnis.
Saya mencoba menghubungkan, mengapa masyarakat Eropa
memberlakukan larangan terbang bagi maskapai Indonesia
memasuki kawasan udaranya. Mengapa ada larangan bepergian
(travel warning) dari suatu negara ke negara lainnya? Mengapa
kasus melamin sampai mengguncang dunia makanan? Mengapa
konsumen teh dan kopi di Eropa mensyaratkan aspek K3 dalam
proses perkebunan dan pengolahan teh?
Semuanya itu ternyata ada kaitan dengan kesadaran global
mengenai safety. Namun sangat ironis, justru masyarakat di
Indonesia, baik penguasa, pengusaha dan masyarakat umum tidak
menyadarinya sehingga kita digilas oleh arus globalisasi yang
membawa dampak terhadap daya saing bangsa.

3
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Dalam tulisan ini saya sengaja mengajak semua pihak untuk


merenungkan pentingnya aspek safety untuk diterapkan dan
dijalankan dalam segenap sendi kehidupan.

1.2. Apa itu Safety?


Sulit bagi saya untuk menerjemahkan secara langsung istilah safety
agar sesuai dengan makna yang sebenarnya. Kalangan industri di
Indonesia sering menerjemahkan dengan K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja). Padahal, penerjemahan ini jauh dari tepat. K3
adalah terjemahan dari Occupational Health and Safety (OHS), yaitu
aspek safety yang berkaitan dengan pekerjaan. Dalam kamus, kata
safety sering diterjemahkan sebagai keamanan atau keselamatan.
Ini pun rasanya kurang tepat. Safety mengandung makna yang
jauh lebih dalam. Safety adalah budaya, sikap hidup, dan nilai-nilai
yang mempedulikan rasa keselamatan dan keamanan dalam kehi-
dupan.
Safety adalah naluri yang ada di dalam setiap makhluk hidup.
Lihatlah sekelompok ayam dengan anak-anaknya. Jika di udara
terdengar atau terlihat seekor burung elang, maka anak-anak ayam
akan segera berlarian berlindung di bawah kepak induknya. Lihat
pula tikus yang segera bersembunyi jika mencium keberadaan
seekor kuncing. Naluri ingin selamat dan terhindar dari marabahaya
merupakan bentuk esensial dari safety. Safety is ”The condition or
state of being safe; freedom from danger or hazard; exemption from
hurt, injury, or loss”.
Oleh karena itu, safety sudah dimulai sejak manusia pertama
hidup di muka bumi. Pada saat Adam dan Hawa menjadi manusia
pertama di muka bumi, mereka dihadapkan dengan berbagai kon-
disi dan ancaman yang umumnya bersumber dari alam sendiri
seperti binatang buas, cuaca ekstrim, hutan belantara, bencana alam
dan lainnya. Manusia purba ditantang untuk menghadapi semua

4
PENDAHULUAN

ancaman untuk dapat bertahan hidup (survive). Mereka lahir masih


telanjang dan belum mengenai pakaian atau fesyen seperti yang kita
kenal dewasa ini. Kekerasan di tengah alam liar mendorong naluri
safety mereka untuk mencari cara menghindar dari bahaya.
Mereka lalu tinggal di atas pohon atau berlindung di dalam
gua agar aman dari binatang buas, cuaca yang panas atau dingin,
badai dan topan. Mereka berinovasi membuat tempat berteduh dan
berlindung mulai dari pondok berbahan daun-daunan dan akhirnya
berkembang menjadi gedung mewah seperti yang kita miliki
sekarang ini. Ketika berjalan, mereka sering tertusuk duri dan onak,
sehingga mencari cara untuk melindungi kakinya. Dimulai dengan
menggunakan kulit kayu, akhirnya berkembang menjadi sandal dan
sepatu yang kita kenal saat ini.
Demikian pula dengan pelindung badan. Semula cukup di-
bungkus daun-daunan, kemudian berkembang menjadi kulit kayu
dan akhirnya mereka mampu menenun dan menghasilkan kain yang
menjelma menjadi berbagai jenis kain seperti dewasa ini. Ada bahan
sutera, wol, katun, dan polyester.
Pelindung kepala pun demikian. Untuk menghindarkan panas
dan hujan. Mereka awalnya menggunakan daun yang lebar seperti
daun pisang, dan sekarang menjelma menjadi payung yang indah,
topi dan helm nan gaya. Semuanya ini tidak lepas dari naluri
safety yang ada pada setiap manusia. Naluri ini akan menjelma
dalam segenap aspek kehidupan dan menjadi tren global di masa
mendatang.

1.3. Mengapa Perlu Safety?
Safety adalah naluri untuk selamat atau aman dari berbagai bahaya
atau kondisi yang tidak diinginkan. Karena itu safety adalah bagian
dari sisi kehidupan manusia untuk dapat bertahan hidup (survive).
Tanpa menjalankan safety, manusia akan mengalami celaka,

5
dan hujan. Mereka awalnya menggunakan daun yang lebar seperti
daun pisang, dan sekarang menjelma menjadi payung yang indah, topi
dan helm nan gaya. Semuanya ini tidak lepas dari naluri safety yang
ada pada
GLOBAL setiap
TREND IN manusia. Naluri ini akan menjelma dalam segenap
SAFETY 2020
aspek kehidupan dan menjadi trend global dimasa mendatang.

bencana dan akhirnya
akan musnah dari kehidupan yang indah
1.3 Mengapa Perlu Safety?
ini.
Safety adalah naluri untuk selamat atau aman dari berbagai
bahaya
Lihatlah seorang yang ugal-ugalan dan mengemudikan motor
atau kondisi yang tidak diinginkan. Karena itu safety adalah
dengan
bagian dari carasisi berbahaya,
kehidupan dengan
manusia cepat
untuk akan
dapat mengalami kecelakaan
bertahan hidup
dan tewas. Bukankah kehidupannya juga akan berakhir dengan
(survive). Tanpa menjalankan safety, manusia akan mengalami celaka,
bencana dan akhirnya akan musnah dari kehidupan yang indah ini.
cepat? Lihatlah para pecandu narkoba dan obat-obatan terlarang,
Lihatlah seorang yang ugal‐ugalan dan mengemudikan motor
akan merusak organ-organ tubuhnya sendiri dan secara perlahan
dengan cara berbahaya, dengan cepat akan mengalami kecelakaan dan
akan
tewas. mengantarnya ke akhir kehidupannya.
Bukankah kehidupannya juga akan berakhir dengan cepat?
Lihatlah
Lihatlahpara pecandu konteks
dalam narkoba yang lebih luas.terlarang,
dan obat‐obatan Tindakan akan manusia
yang
merusak tidak peduli safety
organ‐organ dalamsendiri
tubuhnya mengelola lingkungan
dan secara perlahan hidup,
akan seperti
mengantarnya keakhir
membakar lahan dengan se-
kehidupannya.
enaknya, membuang limbah,
Lihatlah dalam
mencemarkan
konteks yang lebih udara
luas. akan
membawamanusia
Tindakan dampakyang kerusakan
ekosistem.
tidak peduli safety dalam
mengelola
Ekosistem yang lingkungan
rusak, akan
hidup, seperti membakar
mendatangkan berbagai ben-
lahan dengan seenaknya,
cana bagi manusia.
membuang Banjir, long-
limbah,
sor, kebakaran,
mencemarkan udara tanah
akan amblas,
menghilangnya dampak
membawa atau bahkan
kerusakan ekosistem.
punahnya sejumlah satwa, merupakan bencana lingkungan yang
belakangan sering terjadi dan dirasakan umat manusia.
Global Trend in Safety 2020 Hal | 7
Pemakaian bahan bakar minyak (BBM) berbasis fosil yang
berlebihan seiring melesatnya jumlah kendaraan bermotor di
seluruh dunia, penggunaan freon pada kulkas dan penyejuk ruangan
(AC), dan sebagainya, menghasilkan massa gas buangan atau
Karbon Dioksida (CO2) terkonsentrasi dalam jumlah maha besar di
angkasa. Gas CO2 telah memicu rusaknya lapisan ozon di angkasa.
Para peneliti menyebutkan, kini lapisan ozon yang rusak di angkasa
luasnya sudah seluas Alaska.

6
PENDAHULUAN

Tanpa lapisan ozon, sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari


akan langsung menyinari bumi. Suhu di bumi pun meningkat
beberapa derajat Celcius hanya dalam kurun waktu satu abad. Para
ahli lingkungan menyebutnya sebagai global warming, pemanasan
global.
Global warming telah mengakibatkan melelehnya tebing-tebing
es dan mencairnya gletser-gletser di Kutub Utara dan Selatan. Juga
di Alaska dan Greenland. Permukaan air laut mengalami kenaikan.
Sebagian daratan digenangi air. Mulai bermunculan badai-badai
baru di dunia. Siklus iklim menjadi terganggu dan sering berlang-
sung secara ekstrim. Bencana banjir, badai topan dahsyat, terjadi
di mana-mana, yang menimbulkan korban jiwa tidak sedikit dan
kerugian material sangat besar.
Ancaman nyata sudah di depan mata. Semuanya hanya akan
dapat diatasi dengan menerapkan aspek safety dalam berbagai sendi
kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian safety hendaknya menjadi kebutuhan ma-
nusia. Lihat dan rasakanlah indahnya kehidupan. Semua yang
diberikan oleh sang pencipta seperti tubuh dengan segala inderanya
harus dijaga dengan baik.
Saya teringat ceramah se-
orang ustadz yang mengulas
tentang keselamatan dalam hidup.
Menurutnya setiap manusia harus
menjaga keselamatan dirinya.
Manusia, katanya, hanya memin-
jam tubuh dari pemiliknya, Yang
Maha Kholik. Tubuh ini akan
dikembalikan kelak sejalan de-
ngan kembalinya sang ruh kepada
pemiliknya. Jika pinjaman ini
tidak dijaga dengan baik, rusak

7
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

dan hancur akibat kecelakaan, tentu pemiliknya akan kecewa dan


gusar menerimanya dan kita pun harus mempertanggungjawabkan
kelalaian tersebut.
Itulah hakikat dari doa khusuk yang diucapkan setiap insan
”mohon keselamatan dunia dan akhirat” Keselamatan di dunia
dapat dicapai dengan menerapkan prinsip safety dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan berhati-hati dan selalu menjaga keselamatan,
kita akan terhindar dari segala macam bahaya dan bencana yang
bisa mencederai tubuh dan bahkan mencerabut ruh dari raga
manusia.
Pertanyaannya adalah, mengapa manusia sering tidak peduli
dengan keselamatan dirinya?
Hal ini dijelaskan dalam teori Maslow tentang kebutuhan
manusia (human need). Ternyata bahwa kebutuhan keselamatan
merupakan tingkat kedua dalam hierarki kebutuhan manusia.
Peringkat pertama atau kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan
fisik seperti makan, minum, papan atau sandang. Jika kebutuhan
fisik telah terpenuhi, barulah manusia memikirkan kebutuhan
berikutnya yaitu rasa aman termasuk. Teori Maslow ini kiranya dapat
menjelaskan mengapa masyarakat kita yang masih banyak berada di
bawah garis kemiskinan mau melakukan apa saja demi sesuap nasi,
meski keselamatan dirinya terancam.
Hal ini sangat berbeda dengan masyarakat maju yang sudah
melewati batas kebutuhan fisik. Bagi masyarakat negara maju,
keselamatan sudah menjadi kebutuhan di mana pun mereka berada.
Karena itu, di negara-negara maju, syarat-syarat keselamatan sangat
ketat dan menjadi perhatian semua pihak, baik konsumen, penyedia
jasa, produsen dan pemerintah. Hal ini selanjutnya akan menjadi
dasar tren keselamatan di masa depan.

8
PENDAHULUAN

1.4. Safety dalam Kehidupan

If something can happen,


sooner or later……it will happen
Jika sesuatu dapat terjadi,
Cepat atau lambat……akan terjadi

Kehidupan berlangsung 24 jam sehari sejalan dengan perputar-


an bumi yang berputar pada sumbunya sambil mengelilingi
matahari. Bersamaan dengan tenggelamnya mata hari di ufuk barat,
berarti umur manusia bertambah sehari, atau jika dibuat mundur,
waktu menuju akhir sudah semakin dekat. Oleh karena itu setiap
detik kehidupan manusia di muka bumi ini pasti sangat berharga
karena waktu yang lewat tidak akan bisa diundur kembali. Dalam
firmannya, Tuhan mengingatkan “Demi masa, sesungguhnya
manusia benar-benar berada dalam kerugian…kecuali orang yang
berbuat baik dan sabar,” (QS. Al’-Ashr).
Dalam kehidupan kita, dapat terjadi kekhilafan, kesalahan,
kelalaian yang dapat berakibat terjadinya kecelakaan yang menim-
bulkan dampak cidera atau kerusakaan. Selama 24 jam dalam siklus
kehidupan, aspek keselamatan sangat berperan. Kecelakaan dapat
terjadi kapan saja dan di mana saja. Bisa sedang tidur nyenyak
tertimpa benda, terpeleset di kamar mandi, jatuh dari tangga, ter-
kena benda panas di dapur, tabrakan di jalan raya, kena bahan kimia
di tempat kerja atau di tempat umum. Bahkan tidak sedikit kecela-
kaan terjadi di tempat rekreasi yang seharusnya menjadi tempat
bersenang-senang dengan keluarganya. Dalam 24 jam sehari, kita

9
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

bekerja di tempat kerja sekurangnya 8 jam, kemudian pulang pergi


ke rumah sekitar 4 jam dan sisanya dijalani di tempat umum atau di
rumah. Artinya hampir 40% hidup kita berada di tempat kerja.

1.5. Kerugian Akibat Kecelakaan dan Bencana


Kecelakaan adalah sesuatu yang merugikan. Hal ini sudah disadari
semua pihak namun sering diabaikan, karena kecelakaan tidak pasti
kapan terjadinya. Sama halnya dengan sakit. Ketika sehat kita tidak
pernah memikirkan biaya yang akan dikeluarkan ketika jatuh sakit
secara tiba-tiba. Padahal jika sakitnya parah, perlu operasi, masuk
ICU atau biaya pengobatan lainnya yang akan menimbulkan dampak
terhadap ekonomi rumah tangga. Belum lagi kehilangan penghasilan
karena tidak lagi mampu bekerja secara normal.
Hal serupa juga terjadi terhadap kecelakaan baik di tempat kerja
maupun di tengah masyarakat. Untuk itu, WHO dalam penelitian-
nya menyebutkan kerugian akibat kecelakaan di suatu negara
mencapai 5–7% dari pendapatan kotor (GNP). Perhatikanlah betapa
banyaknya kecelakaan terjadi di sekitar kita. Kecelakaan lalu-lintas,
kebakaran di perumahan, kecelakaan di tempat umum, kecelakaan
di tempat kerja, semuanya menimbulkan dampak kerugian yang
sangat besar.
Kerugian akibat kecelakaan ini digambarkan sebagai gunung
es. Ada yang terlihat di permukaan yang disebut kerugian langsung
(direct cost) dan ada yang berada di bawah permukaan yang disebut
kerugian tidak langsung (indirect cost). Kerugian langsung dapat kita
hitung secara nyata misalnya biaya pengobatan, perbaikan kerusakan
alat dan bangunan. Namun kerugian tidak langsung justru lebih
besar seperti kehilangan jam kerja, kehilangan pasar, kepercayaan
konsumen, citra perusahaan, tuntutan ganti rugi, kerugian sosial
dan sebagainya. Bahkan para ahli ada yang menyebutkan kerugian
tidak langsung dapat mencapai 10–50 kali lebih besar. Sebagai

10
PENDAHULUAN

contoh kasus disaster di BP Meksiko, mengakibatkan BP harus


mengeluarkan biaya lebih dari Rp 50 triliun.

1.6. Sejarah Safety


Sejarah keselamatan dimulai dengan perjuangan untuk melindungi
pekerja yang tertindas ketika revolusi industri melanda dunia.
Kaum buruh dijadikan alat produksi semata,
bahkan saat itu terjadi sistem perbudakan
di mana pekerja dapat dibeli di pasar bebas.
Dalam masa ini kondisi keselamatan sangat
memprihatinkan. Pengusaha menutup mata
terhadap keselamatan pekerjanya karena
dengan mudah akan mengganti pekerja
yang celaka seperti mereka mengganti suku
cadang peralatan yang rusak.
Kondisi inilah yang mendorong terjadinya gerakan perlin-
dungan tenaga kerja khususnya dalam bidang keselamatan. Gerakan
ini tercermin dalam simbol keselamatan yang berupa palang hijau
(green cross) yang melambangkan kemanusiaan. Palang hijau adalah
untuk mencegah dan palang merah adalah untuk menanggulangi
setelah kejadian. Namun gerakan palang hijau kurang memasyarakat,
tidak seperti gerakan palang merah yang kemudian berkembang di
seluruh dunia.
Filosofi Palang Hijau inilah yang mendasari gerakan kesela-
matan. Upaya keselamatan dilihat dari bagian gerakan kemanusiaan
untuk melindungi sesama, gerakan moral untuk bertanggung
jawab terhadap keselamatan orang yang berada dalam wilayah
kekuasaannya. Keselamatan dikaitkan dengan tanggung jawab moral
dan etika bisnis (ethyc responsibility).
Jika seseorang membangun perusahaan, pabrik, tempat kerja
dan kemudian untuk kepentingannya, mereka mengangkat para

11
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

pekerja untuk menjalankan roda produksinya, sudah sewajarnya


mereka bertanggung jawab secara moral terhadap keselamatan para
pekerjanya. Mereka harus melihat keselamatan pekerja tersebut akan
membawa dampak terhadap kesejahteraan keluarga di rumah, anak
dan istrinya.

1.7. Safety Sebagai Tanggung Jawab Moral


Beberapa tahun lalu masyarakat Indonesia dikejutkan oleh temuan
adanya perilaku perbudakan yang menimpa pekerja di pabrik kuali
Tangerang. Majikan pabrik memperlakukan para pekerjanya di
luar batas kemanusiaan. Pekerja disekap dan diwajibkan bekerja
menghasilkan kuali tanpa diberikan jaminan kerja yang layak
sesuai dengan ketentuan perundangan. Banyak pekerjanya yang
mengalami celaka, terkena besi panas, atau terhirup uap logam yang
mengandung racun. Masyarakat ramai mengecam sebagai tindakan
tidak bermoral dan menuntut agar majikan pabrik ini dihukum
seberat-beratnya.
Sebagai masyarakat yang hidup dalam naungan falsafah Pan-
casila, kiranya semua sependapat bahwa tindakan pengusaha atau
majikan yang memperlakukan pekerjanya dengan tidak layak
dan di luar batas kemanusiaan sebagai tindakan tidak bermoral.
Termasuk jika perusahaan dan majikan tidak memperdulikan atau
memperhatikan keselamatan pekerjanya. Masyarakat global sema-
kin menyadari bahwa masalah safety berkaitan dengan tanggung
jawab moral dari seorang pengusaha atau majikan.
IASP, asosiasi ahli keselamatan sedunia yang bermarkas di USA,
memiliki filosofi tentang keselamatan yang terdiri atas 8 unsur, yang
pertama adalah safety is ethic responsibility.

12
PENDAHULUAN

IASP Safety principles


1. Safety is an ethical responsibility
2. Safety is a culture not a program
3. Management is responsible
4. Employees must be trained to work safely
5. Safety is a condition of employment
6. All injuries are preventable
7. Safety programs must be site specific
8. Safety is good business

Prinsip pertama menyebutkan bahwa masalah safety adalah


menyangkut tanggung jawab etik atau moral selaku pengusaha
atau majikan terhadap pekerjanya, masyarakat dan lingkungannya.
Masalah keselamatan dilihat sebagai tanggung jawab moral untuk
melindungi keselamatan sesama manusia. Karena itu keselamatan
bukan sekadar pemenuhan perundangan atau kewajiban, tetapi
merupakan tanggung jawab moral setiap pelaku bisnis untuk
melindungi keselamatan pekerjanya. Jika seorang pekerja yang
memiliki tanggung jawab terhadap keluarga mengalami kecelakaan,
maka penderitaan akan ditanggung oleh seluruh keluarganya.
Karena itu peristiwa kecelakaan tidak sekadar angka-angka statistik
semata, namun memiliki dimensi kemanusiaan yang lebih luas.

1.8. Safety dan Tanggung Jawab Sosial


Dewasa ini berkembang gerakan serupa yang menuntut tanggung
jawab sosial dari setiap perusahaan yang dikenal sebagai Corporate
Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan
yang sekarang telah menjadi suatu tren global. Masalah kese-
lamatan merupakan bagian dari tanggung jawab sosial setiap
pelaku usaha.

13
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

CSR akhir-akhir ini semakin banyak dikenal dan menjadi model


bisnis banyak perusahaan maju. Menurut World Business Council for
Sustainable Development (WBCSD) yaitu suatu asosiasi global yang
terdiri dari sekitar 200 perusahaan yang secara khusus bergerak di
bidang “pembangunan berkelanjutan” (sustainable development):
CSR adalah suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk
bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan
ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas, ber-
samaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh
keluarganya.
Tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR menekankan
bahwa organisasi, termasuk perusahaan adalah memiliki suatu
tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham,
komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional per-
usahaan. Perusahaan tidak akan dapat maju dan berkembang jika
dia tidak peduli terhadap pekerja dan masyarakat lingkungannya.
Untuk itu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya jangan
hanya memikirkan aspek bisnisnya, misalnya keuntungan atau
deviden, melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan
lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.
Salah satu tanggung jawab sosial yang wajib diperhatikan oleh
setiap badan usaha adalah aspek keselamatan. Perusahaan harus
menyadari bahwa kegiatannya mengandung berbagai risiko dan
bahaya yang dapat mengancam keselamatan pekerja, masyarakat
dan lingkungan sekitarnya. Dampak kegiatan perusahaan dapat
berakibat buruk terhadap masyarakat dan lingkungan seperti akibat
pembuangan limbah, debu, suara, gas atau kecelakaan. Oleh karena
itu, aspek safety bukan sekadar bagian dari kegiatan operasi rutin
tetapi mengandung nilai yang lebih tinggi yaitu tanggung jawab
untuk melindungi semua pihak dari dampak kegiatan serta produk
yang dihasilkannya.

14
PENDAHULUAN

Sesuai dengan standar SA 8000, ada 8 kriteria tanggung jawab


sosial yang berkaitan dengan ketenagakerjaan yang dinilai dalam
suatu kegiatan yaitu:
1. child labour (pekerja anak)
2. forced labour
3. health and safety
4. free association and collective bargaining
5. discrimination
6. disciplinary practices
7. working hours
8. Compensation
Salah satu kriteria di atas berkaitan dengan kesehatan dan
keselamatan baik pekerja, mitra kerja atau masyarakat di sekitar atau
di lingkungan perusahaan beroperasi. Kegiatan perusahaan dapat
berdampak terhadap keselamatan pekerja. Tanggung jawab sosial
sudah menjadi tren global. Setiap perusahaan besar menjalankan
program CSR di lingkungan masing-masing. Namun masih banyak
yang salah arah atau salah tafsir dengan membagi-bagikan fasilitas,
membuat sumur, membangun gedung dan sebagainya. Tanggung
jawab utama sebenarnya adalah bagaimana agar operasi perusahaan
memberikan dampak positif dan sedikit mungkin menimbulkan
dampak negatif terhadap masyarakat sekitarnya.

Social Accountability 8000 - SA8000


Social Accountability 8000 (SA8000) dikembangkan oleh lembaga
Social Accountability International (SAI), yang sekarang dikenal
sebagai The Council on Economic Priorities Accreditation Agency.
SAI adalah afiliasi yang bersifat nirlaba dari Council on Economic
Priorities (CEP).
SA8000 dipromosikan sebagai standar internasional yang bersifat
sukarela (voluntary) bersifat universal untuk perusahaan yang berminat

15
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

melakukan audit dan sertifikasi mengenai penerapaan ketenagakerjaan


dalam bisnisnya atau dalam kegiatan operasinya termasuk pemasok dan
konsumennya. Standar ini dirancang untuk dilaksanakan oleh pihak
independen selaku auditor.
SA8000 didasarkan kepada prinsip dan norma HAM sedunia, yang
disepakati dalam Konvensi ILO, Konvensi PBB dan Konvensi mengenai
Hal Anak serta Deklarasi Sedunia mengenai HAM.
Dengan audit ini, akan diukur dan dinilai kinerja perusahaan yang
melibatkan 8 aspek atau elemen yaitu pekerja anak, tenaga kerja, health
and safety, hak berserikat, diskriminasi di tempat kerja, tindakan disip-
lin, jam kerja, dan kompensasi.
SA8000 juga memberikan penilaian mengenai sistem manajemen untuk
CSR, untuk menunjukkan kesesuaian dan kinerja terhadap standar.

Kepedulian mengenai tanggung jawab sosial korporasi ini
semakin meningkat dan menjadi nilai-nilai yang akan dijalankan
oleh setiap perusahaan. Tanggung jawab sosial hendaknya juga
memasukkan aspek keselamatan dalam operasi perusahaan.

1.9. Safety Sebagai Strategi Bisnis


Aspek K3 juga berkaitan dengan pengendalian kerugian. K3 bukan
hanya menyangkut kecelakaan atau cidera pada manusia, tetapi juga
menyangkut sarana produksi dan aset perusahaan. Setiap kecelakaan
baik cidera pada manusia, kebakaran dan kerusakan material dapat
menimbulkan kerugian bagi organisasi.
Banyak kecelakaan yang tidak mengakibatkan korban manusia,
tetapi hanya berupa kerusakan sarana produksi yang disebut non
injury incident atau damage accident. Karena itu, salah satu objektif
K3 adalah untuk mencegah dan mengendalikan kerugian atau sering
disebut loss control management.
Kerugian finansial akibat kerusakan jauh lebih besar dibanding
kerugian akibat cidera pada manusia. Menurut penelitian Frank

16
PENDAHULUAN

Bird dalam bukunya Loss Control Management, untuk setiap 1


(satu) kali kecelakaan yang mengakibatkan meninggal, akan terjadi
lebih dari 30 kecelakan yang mengakibatkan kerusakan yang tidak
berakibat cidera pada manusia. Kejadian seperti ini sangat banyak
kita temukan di tempat kerja, misalnya tangga yang patah, pipa
bocor, lampu meledak, pompa rusak dan lainnya.
Semua kejadian ini menimbulkan kerugian ekonomi yang besar
bagi perusahaan yang akan menggerogoti keuntungan. Dalam kon-
disi bisnis yang penuh dengan persaingan, setiap kerugian akan
berakibat fatal terhadap kelangsungan organisasi.
Seorang pakar manajemen Peter Drucker mengemukakan bahwa
“The first duty of business is to survive, and the guiding principle of the
business economics is not maximization of profit – it is avoidance of
loss”.
Peter Drucker melihat bahwa dalam kondisi bisnis yang semakin
sulit, keuntungan semakin tipis, pesaing banyak dan konsumen
semakin kritis, maka satu-satunya strategi yang dapat dipakai adalah
dengan mencegah kerugian (loss).
Tantangan bisnis yang semakin berat, persaingan yang semakin
ketat, menuntut setiap peng-
usaha meningkatkan daya Revenue Konsep Loss Control
saing melalui efisiensi di
mana salah satu kata kuncinya
adalah mencegah kerugian Expenses
(loss) akibat pemborosan, ke-
celakaan dan kerugian lain-
nya. Perusahaan tidak dapat Profit
lagi berorientasi meningkat-
kan keuntungan dengan me-
naikkan harga jual karena akan
ditinggalkan oleh pelanggan- Losses (Kerusakan Kecelakaan)

nya.

17
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Satu-satunya pilihan untuk tetap survive adalah mencegah


pemborosan agar perusahaan dapat terus bertahan. Pencegahan loss
atau kerugian dalam disiplin safety disebut Loss Prevention atau Loss
Control. Konsep Loss Control dikembangkan dan dipopulerkan oleh
Frank Bird dari International Loss Control Institute USA sekitar tahun
1970. Menurut Bird, dalam menjalankan suatu usaha akan terdapat
berbagai kerugian yang tidak diinginkan seperti kerusakan material,
gangguan operasi, kecelakaan, kebakaran, pencemaran, absenteis
dan banyak kerugian lainnya.
Hal ini sering diabaikan atau kurang mendapat perhatian dari
para pengusaha. Padahal mereka tidak sadar bahwa loss dalam
operasinya cukup signifikan bahkan menurut beberapa penelitian
mencapai 5–6% dari pendapatan kotor.
Bagaimana melihat kerugian yang tidak diinginkan? Periksa-
lah daftar work order atau permintaan perbaikan kerusakan.
Lihatlah biaya pemeliharaan yang meningkat, biaya rumah sakit,
biaya lembur yang tidak langsung berkaitan dengan produksi,
jumlah limbah, tuntutan dari pihak lain, kerusakan akibat produk
yang tidak memenuhi spesifikasi teknis yang akhirnya menjadi
limbah produksi. Jika angka-angkanya tinggi itu menunjukkan
bahwa dalam perusahaan anda banyak terjadi loss atau kerugian
yang tidak diinginkan. Kerugian ini akan menggerogoti keuntungan
atau profit.
Oleh karena itu, menurut Ducker, dalam situasi bisnis yang
penuh daya saing ini kita tidak bisa berorientasi kepada peningkatan
profit. Strategi paling baik dan mudah adalah dengan mencegah loss
melalui penerapan budaya atau upaya safety yang baik.

18
PENDAHULUAN

Ada seorang pedagang telur yang setiap hari dapat menjual 100 butir
telur dengan harga Rp 1000/butir. Telur tersebut dibeli dari pemasok
dengan harga Rp 800/butir Dengan demikian harga jual sebesar
Rp 100.000, dan keuntungan sebesar Rp 20.000.
Pedagang telur ini kurang peduli dengan keselamatan sehingga
dalam kegiatannya sering terjadi kecelakaan. Suatu saat keranjang telur
jatuh sehingga telur pecah sebanyak 20 butir.
Harga penjualan dari sisa telur menjadi Rp 80.000. sama dengan
modal yang dikeluarkan. Si pedagang kehilangan peluang untuk mem-
peroleh keuntungan dalam usahanya. Bagaimana supaya usahanya dapat
terus berlanjut? Pedagang ini memiliki dua pilihan yaitu menaikkan
harga jual menjadi Rp 1.100/butir atau menjual lebih banyak untuk
menutup kerugian akibat telur yang pecah.
Menurut Peter Drucker, kedua pilihan itu sama tidak baiknya.
Menjual dengan harga lebih tinggi mengakibatkan dagangan tidak laku
dan pelanggan pindah ke pedagang lain. Menjual lebih banyak juga
bukan pilihan baik karena memerlukan upaya dan usaha lebih besar.
Oleh karena itu, strategi terbaik untuk tetap bertahan adalah
mencegah agar telur tidak pecah artinya menjalankan K3 dengan baik.

Kinerja K3 organisasi yang baik akan membantu meningkatkan


daya saing perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan kelas dunia
yang peduli K3 memiliki prinsip good safety is good bussiness.
Mereka menyadari bahwa kinerja K3 yang baik akan berakibat
positif bagi bisnis perusahaan. Mereka memperlakukan dan menilai
bahwa aspek K3 setara dengan aspek lainnya dalam organisasi.
Mereka juga melihat bahwa K3 adalah bagian dari strategi bisnis
untuk mencapai produktivitas dan profit yang tinggi. Karena itu
mereka menempatkan K3 setara dengan aspek lainnya dalam
organisasi.

19
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Expenses

Gambar 1.1. Kaitan K3 dengan Bisnis (New Strait Times, 24 Juli 2003)

Singapore Air Line: Safety sebagai Strategi Bisnis


Singapore Airline (SIA) merupakan maskapai penerbangan
kelas dunia yang banyak diminati oleh para pengguna angkutan
udara. Mengapa? Salah satu adalah karena standar keselamatan
yang sangat tinggi sehingga mereka mengklaim sebagai penerbangan
yang aman. Maskapai ini sangat mempedulikan aspek keselamatan.
Mereka menyadari bahwa industri penerbangan sarat dengan risiko,
khususnya kecelakaan. Karena itu mereka menyadari bahwa dengan
meningkatkan standar keselamatan akan meningkatkan daya
saingnya.

Dampak Safety terhadap Citra Perusahaan


Keselamatan juga berkaitan dengan citra perusahaan. Per-
usahaan yang sering mengalami kecelakaan atau tidak peduli

20
PENDAHULUAN

keselamatan akan menurun citranya dan akan ditinggalkan oleh


konsumennya.

Salah satu contoh menimpa perusahaan penerbangan Japan Air Lines.


Mr. Okada, CEO perusahaan tersebut mundur dari jabatannya karena
kinerja keselamatan perusahaan menurun.
Otoritas keselamatan penerbangan Jepang dalam audit keselamatan
menemukan 3 (tiga) pelanggaran keselamatan penerbangan yang dila-
kukan pekerja dan pilot JAL. Mr Okada menilai hal ini sangat serius
dan membawa dampak buruk terhadap citra JAL dan memutuskan
untuk mengundurkan diri.
Peristiwa ini menunjukkan bahwa keselamatan merupakan unsur
penting dalam bisnis suatu perusahaan. Kinerja keselamatan yang
rendah akan menurunkan kepercayaan konsuman. Sebagai contoh,
berbagai kecelakaan yang menimpa dunia penerbangan di Indonesia
telah menurunkan kepercayaan masyarakat internasional yang ber-
buntut dilarangnya maskapai penerbangan Indonesia terbang ke
negara-negara Eropa.
Untuk memulihkan citra yang rusak sangat sulit dan memerlukan
kerja keras. Hal tersebut menimpa perusahaan penerbangan Adam Air.
Sebagai akibat kecelakaan yang menimpa dan pemenuhan persyaratan
keselamatan mengakibatkan perusahaan penerbangan ini dicabut izin
operasinya yang sangat berpengaruh terhadap kelangsungan bisnisnya.

Deep Water Horizon


Impact to the global industry
Dampak terhadap Industri Minyak

Sebagai respons terhadap bencana, pada tanggal 30 April Presiden


Barack Obama memerintahkan pemerintah federal untuk menghenti-
kan sementara (moratorium) semua izin pengeboran lepas pantai baru
sampai tinjauan ditentukan apakah sistem keamanannya telah mema-
dai.

21
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Nilai pasar
Saham BP turun 52% dalam 50 hari di New York Stock Exchange,
dari $ 60,57 pada 20 April 2010 turun menjadi $ 29,20 pada tanggal 9
Juni, level terendah sejak Agustus 1996. Pada tanggal 25 Juni, nilai pasar
BP mencapai titik terendah dalam 1 tahun. Total nilai perusahaan hilang
sejak 20 April adalah $ 105 miliar. Investor melihat kepemilikan mereka
di BP menyusut menjadi $ 27,02, kehilangan hampir 54% dari nilai pada
tahun 2010. Sebulan kemudian, kerugian perusahaan dalam nilai pasar
sebesar $ 60 miliar, penurunan 35% sejak ledakan. Pada saat itu, BP
melaporkan kerugian kuartal kedua US $ 17 miliar, kerugian pertama
dalam 18 tahun. Ini termasuk satu kali $ 32,2 miliar biaya, termasuk $ 20
miliar untuk dana diciptakan untuk reparasi dan $ 2,9 miliar biaya yang
sebenarnya.
BP mengumumkan bahwa mereka sedang menyiapkan sebuah unit
baru untuk mengawasi pengelolaan tumpahan minyak dan sesudahnya,
yang akan dipimpin oleh mantan TNK-BP Chief Executive Robert
Dudley, yang sebulan kemudian bernama CEO BP.
Pada tanggal 1 Oktober, BP London Stock Exchange mencapai harga
439,75 pence, titik tertinggi sejak 28 Mei. Pada tahun 2013, posisi BP telah
jatuh dari posisi dua menjadi posisi buncit sebagai empat perusahaan
minyak terbesar di dunia. Penurunan penjualan SPBU BP di Amerika
Serikat, yang sebagian besar perusahaan sendiri, melaporkan penurunan
penjualan antara 10 dan 40% karena reaksi terhadap perusahaan.
Beberapa pemilik stasiun BP yang kehilangan penjualan mengatakan
nama BP harus kembali ke Amoco, sementara yang lain mengatakan
perusahaan harus bekerja untuk memulihkan citranya.

22
PENDAHULUAN

2
Isu Global Trend 2020

2.1. Isu Global

P
ara ahli diberbagai bidang secara berkala melakukan kajian
dan ramalan mengenai prospek dunia di masa mendatang
ditinjau dari berbagai bidang. Sangat banyak kita temukan
kajian dan hasil laporannya. Namun kajian dan penelitian dalam
kaitannya dengan keselamatan masih sangat jarang ditemukan.
Mungkin dirasa kurang menarik bagi pengambil keputusan. Namun
jika kita teliti, banyak sekali hasil kajian yang akan berpengaruh
terhadap perkembangan safety di dunia.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di masa depan yang
langsung atau tidak langsung akan berpengaruh terhadap safety,
antara lain :
• Populasi dan Demografi
• Urbanisasi
• Mega Kawasan
• Kebangkitan Kelas Menengah (Middle Class)
• Industrialisasi
• Sumber Daya Alam
• Globalisasi Ekonomi

23
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

2.2. Populasi Global


Dari sisi populasi, tahun 2020 penduduk dunia diperkirakan akan
mencapai sekitar 7,7 miliar, suatu peningkatan dibanding populasi
pada tahun 2000 yang masih 6,1 miliar. Penambahan terbesar justru
di negara-negara berkembang dan negara miskin khususnya di
daerah urban. Kondisi ini akan membawa pengaruh luas, terhadap
pola konsumsi, potensi karawanan terhadap bencana dan tidak kalah
pentingnya adalah budaya keselamatan.
Pertambahan penduduk dunia secara langsung akan berkaitan
dengan penyediaan pangan khususnya makanan utama (food).
Pasar makanan akan terus berkembang dan sektor pertanian akan
terus digenjot di berbagai kawasan untuk mengatasi meningkatnya
kebutuhan.

Dampak lain dari meningkatnya populasi dunia adalah


kebutuhan akan sumber daya alam, energi dan infra struktur.

24
ISU GLOBAL TREND 2020

Cadangan minyak di berbagai kawasan semakin menurun. Indonesia


yang semula pengekspor minyak, berubah menjadi net importir dan
suatu saat jika tidak ditemukan sumber baru akan berubah menjadi
importir minyak. Bahan tambang juga akan semakin langka karena
kebutuhan yang terus meningkat. Cadangan batu bara akan terus
dikuras yang berdampak terhadap kerusakan lingkungan sekitar-
nya.

2.3. Urbanisasi
Kota Roma merupakan kota pertama di dunia yang mencapai
populasi penduduk 1 juta jiwa yang terjadi sekitar 5 BC. Diperlukan
sekitar 18 abad untuk menyamainya ketika kota berikutnya yaitu
London mencapai populasi 1 juta jiwa. Namun sekarang, populasi
kota-kota besar di dunia terus meningkat yang dipicu oleh terjadinya
arus urbanisasi.
Kota Jakarta misalnya, menjadi kota metropolitan dengan
penduduk lebih 9 juta jiwa. Bahkan menurut penelitian dari Frost
& Sullivan, diperkirakan dalam tahun 2020, sekitar 60% penduduk

25
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

akan tinggal di kota urban. Kota mega akan terus tumbuh dan
berkembang seperti kawasan Jabodetabek yang melebar menjadi
kawasan urban yang padat. Kondisi ini akan membawa dampak
luas, salah satunya aspek safety. Budaya safety yang masih rendah
dikalangan pendatang, khususnya kaum urban pencari kerja yang
tergolong pekerja kasar mendorong terjadinya kecelakaan dan
kejadian lainnya seperti kerusakan lingkungan.

2.4. Mega City


Salah satu tren yang menyertai urbanisasi adalah terbentuknya Kota
Mega (Mega Cities), Kawasan Mega (Mega Region) dan Koridor
Mega (Mega Corridor).
Menurut Forst & Sullivan, kategorinya adalah sebagai berikut:
 Mega Cities: adalah integrasi antara pusat kota dengan area-
suburbs sekitarnya dengan penduduk lebih 8 juta jiwa dan GDP
lebih dari $250 M di tahun 2025.
 Mega Regions: adalah integrasi antara 2 atau lebih kota atau
pengembangan kota dengan kota berdekatan yang membentuk
mega kawasan dengan populasi lebih 15 juta. Salah satu contoh
adalah kawasan Johannesburg dan Pretoria (membentuk ka-
wasan Jo-Toria).
 Mega Corridor: Mega koridor akan menghubungkan 2 atau lebih
Mega Cities atau Mega Regions, yang bergabung menjadi Mega
Koridor. Koridor ini bisa berjarak 100 km dan memiliki populasi
lebih 25 juta jiwa. Salah satu contoh adalah Mega Koridor Hong
Kong-Shenzhen-Guangzhou di China yang memiliki populasi
lebih 120 juta jiwa.
Pembentukan dan pengembangan kota mega, kawasan mega
dan koridor mega ini akan berdampak pula terhadap berbagai aspek
keselamatan dalam kehidupan masyarakatnya.

26
ISU GLOBAL TREND 2020

2.5. Kebangkitan Kelas Menengah


Di berbagai negara termasuk di Indonesia, golongan menengah
(middle class) terus meningkat. Mereka menjadi pemicu pertum-
buhan ekonomi dengan meningkatnya daya beli. Namun demikian
mereka juga sangat kritis terhadap berbagai aspek dalam kehidupan.
Mereka sudah mulai memikirkan aspek keselamatan. Dalam skala
Maslow, mereka sudah berada di level dua atau safety/security need.
Keselamatan sudah mulai menjadi kebutuhan. Di masa mendatang,
suara mereka yang menuntut keamanan dan keselamatan akan
menjadi unsur penekan terhadap kebijakan publik di berbagai
negara.
Kelas menengah yang terbentuk saat ini merupakan perpaduan
berbagai unsur. Sebagian merupakan kelas menengah yang lahir
dari kalangan menengah, sebagian merupakan kelompok yang
baru naik kelas dari bawah menjadi menengah dan dalam jumlah
lebih sedikit adalah mereka yang diturunkan oleh orang tua kelas
atas atau menengah atas. Meski sedikit, pengaruh mereka signifikan
menularkan gaya hidup kelas atas kepada kelas menengah.
Kelas ini mempunyai ciri tingkat konsumerisme yang tinggi,
sekaligus sangat kritis dan cenderung menyampaikan keluhannya
secara terbuka. Cepat bosan menjadi ciri khas kelas ini. Di satu
sisi, hal ini melemahkan keteguhan bangsa dalam menyelesaikan
masalah. Tetapi di sisi lain menjadi kekuatan yang menarik produsen
gaya hidup untuk selalu menciptakan produk baru dengan variasinya.
(Litbang Kompas).
Dalam laporan Bank Pembangunan Asia (ADB) yang berjudul
“The Rise of Asia’s Middle Class 2010”, disebutkan jumlah kelas
menengah di Indonesia tumbuh pesat dalam kurun waktu 10 tahun
terakhir. Pada 1999 kelompok kelas menengah baru 25 persen atau
45 juta jiwa, namun satu dekade kemudian melonjak jadi 42,7 persen
atau 93 juta jiwa. Sedangkan jumlah kelompok miskin berkurang

27
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

dari 171 juta jiwa menjadi 123 juta jiwa.


Setelah krisis berlalu, kelas menengah Indonesia perlahan
bangkit seiring membaiknya kondisi ekonomi. Kelas menengah
tumbuh cepat. Studi Bank Dunia menyebutkan, kelas menengah
Indonesia saat ini 56,5 persen dari 237 juta penduduk. Kalau pada
2003 berjumlah 81 juta jiwa, kini menjadi 134 juta jiwa atau tumbuh
65 persen selama sembilan tahun.
Kelas menengah sebagian besar adalah profesional di sektor
jasa dan industri, pengusaha di sektor informal. Kelas menengah
umumnya sangat kritis karena memiliki pendidikan yang relatif
tinggi. Mereka sangat selektif dalam memilih suatu produk barang
dan jasa. Ditambah lagi dengan kebiasaan mereka yang sangat
akrab dengan jejaring sosial sehingga jika ada sesuatu yang tidak
baik dengan segera akan menyebar ke seluruh masyarakat luas.
Kita bisa mengambil contoh dari kasus Prita dengan Rumah Sakit
OMNI Internasional yang dimulai dengan rasa tidak puas atas
pelayanan yang kemudian beredar luas di jejaring sosial dalam
tempo singkat.
Aspek keselamatan produk (product safety) akan menjadi tren
yang akan berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan baik
sektor usaha, jasa maupun sosial. Fenomena ini tentu membawa
dampak terhadap aspek keselamatan produk. Mereka kritis
terhadap produk yang tidak aman dan dengan gayanya sendiri akan
mempublikasikannya apakah lewat media jejaring sosial atau me-
dia lainnya. Hal ini harus diantisipasi oleh para produsen produk
dan jasa, karena ketidakpedulian dengan kepuasan pelanggan dapat
mengancam kelangsungan bisnisnya.

28
ISU GLOBAL TREND 2020

2.6. Industrialisasi
Pertambahan populasi penduduk dunia juga akan mengakibatkan
kebutuhan hasil industri meningkat. Manusia membutuhkan
berbagai produk industri untuk konsumsi sehari-hari. Mari kita
berjalan ke supermarket atau Mega Store. Lihatlah jejeran berbagai
jenis produk yang ditawarkan, dikemas dengan indah untuk
memenuhi kehidupan mulai dari bahan makanan, rumah, kamar
mandi, dapur bahkan sampai ke taman dan kebun. Semuanya
merupakan hasil industri seperti pabrik sabun, pabrik cat, pabrik
minyak, dan sebagainya.
Kondisi ini mendorong pertumbuhan sektor industri yang
menghasilkan berbagai jenis produk untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Pertumbuhan dunia industri akan membuat pening-
katan ekonomi masyarakat dan memicu pertumbuhan ekonomi
secara nasional. Pada sisi lain, dari aspek keselamatan, pertumbuhan

29
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

dunia industri akan berimbas terhadap aspek keselamatan kerja dan


lingkungan. Potensi kecelakaan dan bencana industri juga akan turut
meningkat.

Gambar 2.1. Revolusi Industri Global

Perkembangan teknologi yang di masa depan dikenal sebagai


industri 4.0, tentu membawa dampak juga terhadap safety. Cara
kerja akan berubah, intensitas bahaya berubah. Tantangan yang
akan dihadapi oleh generasi milenial tentu akan berubah pula dan
harus sudah dipertimbangkan dan diantisipasi mulai sekarang.
Faktor yang berpengaruh terhadap keselamatan industri antara
lain:
 Teknologi meningkat/inovasi baru
Manusia terus menerus mengembangkan teknologi di berbagai
bidang termasuk juga dalam industri. Berbagai temuan
baru, material, bahan, teknologi dan proses dikembangkan.
Namun seiring dengan kemajuan teknologi, akan terikut
bersama (inherent) pula potensi bahaya atau risiko yang dapat

30
ISU GLOBAL TREND 2020

ditimbulkannya. Sebagai contoh manusia menemukan energi


nuklir yang dikembangkan menjadi pembangkit tenaga listrik.
Teknologi ini sangat bermanfaat, namun memiliki risiko yang
tidak terkira, yang dapat memusnahkan kehidupan.
 Kapasitas meningkat
Sejalan dengan meningkatnya permintaan pasar, maka kapasitas
produksi pun akan meningkat. Untuk meningkatkan produksi,
dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja, peralatan kerja, mesin,
bahan, dan sebagainya. Ukuran pabrik pun menjadi besar,
bangunan semakin tinggi, pesawat semakin besar. Kondisi
ini juga membawa dampak keselamatan, sehingga jika terjadi
kecelakaan akan membawa dampak yang juga semakin besar.
 Produk semakin beragam
Lihatlah di sekitar kita, betapa banyaknya produk yang dihasil-
kan, dijual dan digunakan. Bahan pembersih misalnya ada
berbagai jenis dan bentuk dengan komposisi beragam pula.
Kondisi ini akan meningkatkan potensi bahaya dan risiko yang
ada di sekitar kita.
 Intensitas produksi meningkat
Tuntutan pasar yang semakin tinggi, mendorong perusahaan
meningkatkan kapasitasnya yang berarti potensi bahaya juga
akan meningkat.
 Jenis bahaya meningkat
Jenis bahaya yang ada di sektor industri juga akan meningkat
sejalan dengan penggunaan teknologi, mekanisasi, dan bahan-
bahan kimia berbahaya di tempat kerja.
 Kepadatan penduduk dan lokasi industri
Perkembangan industri juga akan diikuti dengan urbanisasi
atau perkembangan penduduk disekitarnya. Manusia seperti
laron yang akan memadati dan mengerubungi kegiatan industri.

31
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Kawasan yang sebelumnya sepi akan berkembang dengan


pemukiman penduduk yang tidak terkendali. Sebagai akibatnya
potensi bahaya juga semakin tinggi. Salah satu bencana industri
yang sangat terkenal adalah peristiwa Bhopal di India tahun
1984. Terjadi bocoran gas beracun yang kemudian menyebar
ke lingkungan sekitarnya sehingga mengakibatkan lebih 2.500
orang penduduk desa Bhopal meninggal.
 Kesenjangan pembangunan dengan sistem pengamanannya
Pembangunan yang sangat pesat seringkali mengabaikan atau
melupakan aspek safety atau keselamatan. Antara pembangunan
dengan safety sering tidak selaras sehingga potensi bahaya akan
terus meningkat dan menimbulkan dampak merugikan bagi
masyarakat.

 Keselamatan belum menjadi bagian integral dalam setiap


kegiatan
Faktor di atas diperparah karena aspek safety belum banyak
dipahami dan dipertimbangkan dalam setiap kegiatan. Mem-
bangun rumah atau gedung bertingkat misalnya, aspek safety
sering tidak dipertimbangkan dalam perencanaan awal.
Pengembangan kawasan atau daerah misalnya, sering tidak
memperhatikan daya dukung alam, akses yang aman, kepadatan
penduduk, serta sarana pengaman yang diperlukan.

2.7. Sumber Daya Alam


Sumber Daya Alam (SDA) adalah segala sesuatu yang berasal dari
alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia. Sumber daya alam meliputi komponen biotik (seperti
hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme) dan komponen abiotik
(seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan
tanah).

32
ISU GLOBAL TREND 2020

Sumber daya alam adalah anugerah Tuhan bagi umat manusia


yang mendiami bumi dan dipergunakan oleh semua makhluk hidup
baik manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Sumber daya
alam tersebar di seluruh muka bumi, walaupun jenis, dan jumlahnya
berbagai macam dan jenis.
Berdasarkan ketersediaannya sumber daya alam terbagi dalam
dua kelompok besar yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui
dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Sumber daya
alam yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat
terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan.
Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air
adalah beberapa contoh sumber daya alam terbarukan. Walaupun
jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunaannya tetap harus
dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan.
Sumber daya alam tak dapat diperbaharui adalah sumber daya
alam yang jumlahnya terbatas karena penggunaannya lebih cepat
dari pada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara
terus-menerus akan habis. Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai
bahan tambang lainnya pada umumnya memerlukan waktu dan
proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga
jumlahnya sangat terbatas.
Minyak bumi dan gas alam pada umumnya berasal dari sisa-
sisa hewan dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu, terutama
dibentuk dan berasal dari lingkungan perairan. Perubahan tekanan
dan suhu panas selama jutaan tahun ini kemudian mengubah materi
dan senyawa organik tersebut menjadi berbagai jenis bahan tam-
bang.
Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi manusia,
serta revolusi industri telah membawa manusia pada era eksploitasi
sumber daya alam secara besar-besaran sehingga persediaannya
terus berkurang secara signifikan, terutama dalam kurun waktu satu
abad belakangan ini.

33
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebu-


tuhan manusia. Tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar
merata dan beberapa negara seperti Indonesia, Brazil, Kongo,
Maroko, dan berbagai negara di Timur Tengah memiliki kekayaan
alam hayati atau nonhayati yang sangat berlimpah. Sebagai contoh,
negara di kawasan Timur Tengah memiliki persediaan gas alam
sebesar sepertiga dari yang ada di dunia dan Maroko sendiri
memiliki persediaan senyawa fosfat sebesar setengah dari yang ada
di bumi. Akan tetapi, kekayaan sumber daya alam ini seringkali tidak
sejalan dengan perkembangan ekonomi di negara-negara tersebut.
Indonesia, salah satu negara dengan kekayaan sumber daya alam
hayati dan nonhayati terbesar di dunia.
Perebutan sumber daya alam menjadi bagian dalam sejarah
umat manusia. Banyak terjadi pertikaian, peperangan, pertumpahan
darah yang dipicu keinginan untuk menguasainya agar kehidupan
masyarakatnya terjamin. Kisah perang teluk sering dikaitkan dengan
perebutan sumber daya minyak yang melimpah. Di lain pihak,
banyak negara lain yang tidak memilikinya.

2.8. Sumber Air/Air Tanah


Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup baik
untuk minum maupun untuk keperluan lainnya seperti pertanian,
industri dan pelayaran. Bumi sebagian besar diliputi oleh per-
airan luas. Dari seluruh wilayah perairan sebagian besar atau sekitar
97 persen merupakan air asin (wilayah laut, samudera, rawa) dan
hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah sungai, danau, dll.).
Wilayah air tawar inilah yang sangat berguna bagi kehidupan
manusia untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan bertambahnya
populasi manusia, kebutuhan akan air, terus meningkat, baik
untuk pengairan, industri minuman, penambangan, dan sarana
rekreasi. Air juga bermanfaat bagi manusia sebagai sumber energi

34
ISU GLOBAL TREND 2020

untuk menggerakkan turbin, kincir atau peralatan lainnya untuk


menghasilkan energi listrik.
Air dikategorikan atas air permukaan seperti sungai, danau,
dan lautan serta air tanah yang berada di bawah permukaan bumi.
Alam sudah mengatur dirinya dengan baik dan seimbang. Air dari
laut menguap menjadi awan karena panas mata hari, dan kemudian
berubah menjadi hujan lalu menjadi air permukaan dan sebagian
besar diserap menjadi air tanah.
Masalah keselamatan lingkungan akan timbul jika keseimbangan
alam terganggu atau dirusak manusia. Kerusakan sumber daya air
tidak dapat dipisahkan dari kerusakan di sekitarnya seperti kerusak-
an lahan, vegetasi dan tekanan penduduk. Faktor yang menyebabkan
kerusakan antara lain akibat pertumbuhan industri yang pesat di
suatu kawasan disertai dengan pertumbuhan pemukiman penduduk
akan menimbulkan kecenderungan kenaikan permintaan air tanah.
Kerusakan keseimbangan ini juga dapat menimbulkan bencana
seperti banjir di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau.

2.9. Tuntutan Global tentang Safety


Pada tahun 1965 terbit sebuah buku
berjudul Silent Spring yang ditulis oleh
seorang ahli kimia bernama Rachel
Carson. Buku ini berkisah tentang
musim semi yang bisu dan hening.
Mengapa? Karena semua binatang,
jangkrik, belalang, tikus dan burung
yang berkicau semuanya telah punah.
Tidak ada lagi nyanyian indah yang
akan membangunkan kita dari tidur.
Semuanya terjadi karena penggunaan
pestisida yang pada tahun itu sedang
gencar-gencarnya dengan revolusi

35
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

hijau untuk meningkatkan hasil pertanian.


Sebagai ahli kimia, Rachel merasa gundah. Dia mengingatkan
umat manusia untuk berhati-hati menggunakan bahan kimia
berbahaya yang dapat menghancurkan mata rantai kehidupan dan
akhirnya memusnahkan makhluk hidup. Penggunaan pestisida
akan mematikan makhluk renik dan hama tumbuhan. Dalam sistem
ekologi, makhluk ini memiliki peran yang sangat penting. Mereka
menjadi makanan ulat atau binatang kecil lainnya, yang juga akan
menjadi makanan hewan lain seperti ular, tikus, jangkrik atau
belalang. Jika mata rantai ini terputus, maka sistem kehidupan akan
terganggu dan mematikan makhluk hidup.

Ketika kecil di desa, saya sangat senang bermain dan berjalan


dipersawahan ketika malam hari. Malam yang gelap seolah disinari
oleh ribuan kunang-kunang yang ditingkahi suara jangkrik
bersahutan-sahutan dengan suara kodok yang sedang mencari
mangsanya. Tetapi sekarang semuanya sudah musnah, sehingga
terjadilah musim semi yang bisu (silent spring) seperti yang
dikhawatirkan Rachel Carson.

36
ISU GLOBAL TREND 2020

Rupanya gerakan moral yang mula ditabuh Rachel bergema luas


ke seluruh muka bumi. Masyarakat mulai sadar bahwa bumi yang
kita diami ini hanya satu. Tidak ada bumi yang lain. Karena itu bumi
ini harus dijaga, dirawat dan dipelihara sehingga bisa diwariskan
kepada generasi mendatang dengan kondisi yang lebih baik.
Kesadaran masyarakat global ini menimbulkan tuntutan ter-
hadap keselamatan dalam kehidupan yang mencakup 6 (enam)
aspek yaitu safe air to breath, safe water to drink, safe food to eat,
safe product to used, safe place to live and safe working place.

 Safe Air to Breath


Saya teringat ketika masih kecil, hidup di tengah alam pedesaan.
Sekeliling dipenuhi oleh kehijauan hutan tropis, bunyi desiran air
sungai yang bergejolak menuju hilir. Dari kejauhan terdengar suara
siamang yang mendayu-dayu. Hidup terasa demikian indah. Udara
yang dihirup bersih dan melegakan dengan kadar oksigen yang
sesuai dengan kebutuhan pernafasan makhluk hidup.
Namun ketika di hari tua, saya hidup di tengah kota Jakarta yang
terkenal dengan kemacetan lalu-lintasnya. Berada di tengah jalan
raya yang macet, serasa mencekam.
Bau menyengat yang berasal
dari ujung knalpot kendaraan
bermotor menyakitkan mata
dan mendera paru-paru. Organ
tubuh ini terengah-engah harus
menyesuaikan dirinya dengan
spesifikasi udara yang berbeda
jauh dengan udara di pegunungan.
Jakarta telah menjadi kota yang
berpolusi tinggi. Hal serupa juga
menimpa kota-kota besar lainnya
di dunia.

37
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Kesadaran mengenai keselamatan dalam kehidupan memberi-


kan tuntutan udara yang bersih untuk dihirup (safe air to breath).
Masyarakat dunia didorong dan dituntut untuk menekan angka
pencemaran. Pabrik-pabrik dituntut untuk mengurangi emisi ke
udara, menekan penggunaan bahan bakar fosil dan mencegah
pembuangan bahan pencemar ke udara bebas.
Tuntutan ini membawa dampak yang luas terhadap dunia
industri dan bisnis. Kalangan industri mengkaji kembali kebijakan
energi, spesifikasi peralatan yang digunakan serta produk yang
dihasilkannya. Industri kendaraan bermotor misalnya terus ditekan
oleh tuntutan global untuk menghasilkan kendaraan yang lebih
hemat energi, rendah emisi dan tidak menimbulkan pencemaran.
Mobil masa depan adalah mobil hybrida dan mobil bertenaga listrik
yang sekarang sudah mulai menjadi tren di berbagai negara.
Di sektor industri, standar dan peraturan mengenai udara
bersih (clean air) dijalankan di berbagai negara dengan ketat. Di
masa depan tidak ada lagi tempat bagi produk atau perusahaan yang
mengabaikan faktor emisi yang dapat membahayakan lingkungan.
Peraturan dan sanksi baik hukum maupun sosial akan diberlakukan
di lingkungan global.

 Safe Water to Drink


Di kampung halaman saya, sewaktu kecil, air melimpah ruah.
Di halaman depan, di belakang rumah mengalir air yang jernih dan
bening yang bersumber dari Danau Maninjau. Kami mandi di sungai
sambil menyelam dan bersukaria dengan para sahabat kecil di sungai
yang deras dan jernih. Namun sekarang, suasana itu sudah hilang,
air semakin berkurang dan kualitasnya juga semakin menurun.
Air merupakan kebutuhan manusia yang sangat mendasar. Tanpa
air manusia tidak akan mampu bertahan hidup. Air diperlukan untuk
berbagai kebutuhan, seperti untuk diminum, mengolah makanan,

38
ISU GLOBAL TREND 2020

mengairi lahan pertanian dan menggerakkan roda industri. Air yang


bersih dan aman untuk diminum merupakan tuntutan semua umat
manusia di muka bumi. Air dapat menimbulkan peperangan antar
bangsa dan negara.
Dewasa ini air yang aman untuk diminum telah memengaruhi
berbagai kebijakan berbagai negara di seluruh dunia. Peraturan
mengenai air minum, sumber mata air, pencemaran sungai telah
semakin ketat. Industri dilarang membuang limbah ke sungai
yang dapat merusak dan mencemari air baku. Minuman yang
menggunakan bahan pengawet, zat pewarna yang tidak aman akan
dijauhi konsumennya.
Tuntutan air yang aman membawa dampak besar terhadap
dunia industri. Salah satu contoh, adalah persyaratan baku mutu
air limbah yang ditetapkan bagi dunia migas Indonesia, dipercaya
akan meningkatkan biaya produksi bahkan dapat menghambat
perkembangan industri migas di Indonesia. Setiap industri yang
menggunakan air, menghasilkan produk dengan bahan dasar air
atau menggunakan badan air sebagai sumber buangannya harus
berbenah diri menghadapi era masa depan yang semakin ketat
persyaratan dan pengawasannya.

 Safe Food to Eat


Tuntutan berikutnya mengenai keselamatan adalah makanan
yang aman untuk dikonsumsi. Semua manusia perlu makanan yang
diolah sendiri atau dari penjual makanan. Dewasa ini banyak beredar
makanan yang tidak memenuhi persyaratan, seperti makanan
dengan bahan pengawet, pewarna atau mengandung bakteri yang
dapat mengganggu kesehatan.
Di masa depan, tuntutan ini akan berpengaruh terhadap pola
konsumsi masyarakat. Makanan yang tidak aman semakin dijauhi
dan diganti dengan produk aman seperti makanan organis yang
bebas dari bahan kimia. Isu mengenai produk makanan yang aman

39
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

akan semakin gencar sehingga tuntutan global akan food safety


semakin tinggi.

 Safe Product to Used


Lembaga perlindungan konsumen di berbagai negara semakin
kritis terhadap berbagai jenis produk yang dapat membahayakan
konsumen. Banyak produk yang ditarik dari peredaran karena
berpotensi bahaya terhadap pemakai atau penggunanya seperti
kendaraan, peralatan tukang, bahan berbahaya dan lainnya.
Konsumen juga semakin kritis dalam memilih produk yang lebih
aman untuk dipakai. Tuntutan ini melahirkan gerakan atau tuntutan
mengai product safety atau consumer safety.

 Safe Place for Live


Setiap manusia membutuhkan tempat tinggal yang nyaman,
aman dan tenteram bebas dari berbagai bencana. Hal ini telah men-
jadi tuntutan dan hak azasi yang esensial dari setiap manusia yang
hidup di muka bumi ini. Di berbagai negara, perlindungan tentang
tempat bermukim yang aman sudah menjadi persyaratan yang
melahirkan suatu program yang disebut public safety (keselamatan
umum). Pemerintah melindungi keselamatan warganya, mulai dari
perencanaan kota dan pemukiman yang aman, sarana pendukung,
kegiatan masyarakat dan kondisi lingkungan yang aman dan sehat.
Namun di Indonesia, kondisi ini belum sepenuhnya dinikmati
oleh masyarakat. Lihatlah kondisi kehidupan di gang-gang sempit,
di pinggir sungai, di lereng bukit, di pusat pemukiman dan industri.
Semuanya jauh dari nilai-nilai keselamatan. Bahaya mengancam
mereka setiap saat. Banyak kecelakaan terjadi baik di rumah, di
jalan, di pemukiman dan di tempat umum yang tidak mendapat
perhatian.
Lihatlah pekerjaan konstruksi seperti penggalian, pemasangan
gorong-gorong di pinggir jalan yang dilakukan secara sembarangan

40
ISU GLOBAL TREND 2020

tanpa memikirkan keselamatan. Banyak pengemudi yang celaka


atau anak-anak yang tenggelam dalam lubang bekas galian. Sejauh
ini tidak ada yang peduli mengenai keselamatan umum (public
safety). Berbeda dengan di negara maju, keselamatan umum men-
jadi prioritas dan masyarakat dapat mengajukan tuntutan jika kese-
lamatannya tidak diperhatikan dan mengakibatkan kecelakaan.
Aspek keselamatan umum menjadi perhatian masyarakat
dunia. Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan The Economist,
terhadap berbagai kota di dunia untuk melihat bagaimana kondisi
kota yang aman dan bersahabat dengan penduduknya. Dari hasil
survei tersebut, ternyata Kota Jakarta menduduki peringkat terba-
wah atau dinyatakan sebagai kota paling tidak safety atau tidak
bersahabat dengan penghuninya.
Ada 4 aspek yang dinilai, yaitu aspek keamanan digital (digital
security), keselamatan infrastruktur (infrastructure safety), kesehatan
(health), dan keselamatan individu (personal safety). Untuk aspek
keselamatan infrastruktur, Jakarta dinilai sangat buruk. Lalu-lintas,
sarana keselamatan di tempat umum, fasilitas darurat juga masih
kurang. Banyak terdapat sumber bahaya yang dapat mencelakakan
masyarakat sehingga dinobatkan sebagai kota yang tidak aman.

Tabel 2.1. Safe Cities Index


SAFE CITIE RANKING
NO KOTA NO KOTA NO KOTA NO KOTA NO KOTA
1 Tokyo 11 Hong Kong 21 Madrid 31 Buenos Aires 41 Istanbul
2 Singapore 12 San Francisco 22 Brussels 32 Shenzhen 42 Delhi
3 Osaka 13 Taipei 23 Paris 33 Lima 43 Moscow
4 Stockholm 14 Montreal 24 Seoul 34 Tianjin 44 Mumbai
5 Amsterdam 15 Barcelona 25 Abu Dhabi 35 Rio de Janeiro 45 Mexico City
6 Sydney 16 Chicago 26 Milan 36 Kuwait City 46 Riyadh
7 Zurich 17 Los Angeles 27 Rome 37 Beijing 47 Johannesburg
8 Toronto 18 London 28 Santiago 38 Guangzhou 48 Ho Chi Minh City
9 Melbourne 19 Washington DC 29 Doha 39 Bangkok 49 Tehran
10 New York 20 Frankfurt 30 Shanghai 40 Sao Paulo 50 Jakarta

41
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

 Safe and Healthfull the Working Place


Unsur keenam yang menjadi idaman masyarakat global adalah
keselamatan di tempat kerja. Manusia masa depan akan banyak
menghabiskan waktunya di tempat kerja entah di pabrik, lapangan
konstruksi, pertanian dan perkebunan, perkantoran, transportasi
dan sebagainya. Hampir 10 jam dari siklus hidup 24 jam sehari yang
dilewatkan di tempat kerja. Oleh karena itu, kondisi di tempat kerja
sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Tempat kerja
banyak mengandung potensi bahaya bagi pekerjanya.
Menurut ILO, setiap tahun terjadi sekitar 1,5 juta kecelakaan
di berbagai tempat kerja. Di Indonesia pada tahun 2017 tercatat
lebih 123.000 kecelakaan kerja yang mengakibatkan lebih dari
3.000 pekerja meninggal dunia, dan belasan ribu pekerja lainnya
mengalami cacat, baik fisik, fungsi, maupun tetap atau cacat per-
manen. Angka ini hanya yang dicatat sebagai peserta program
asuransi BPJS Ketenagakerjaan.
Padahal sebagian besar pekerja Indonesia berada di sektor infor-
mal dan nyaris seluruhnya tidak mendaftar sebagai peserta program
asuransi BPJS Ketenagakerjaan. Bahkan menurut ILO angka kece-
lakaan yang mengakibatkan kematian di Indonesia sebesar 40
kecelakaan untuk 100.000 pekerja. Inilah yang menjadi perhatian
masyarakat global, bahwa dampak kecelakaan akan menimbulkan
penderitaan berkepanjangan bagi korban, keluarga dan masyarakat
sekitarnya.
Keenam tuntutan ini telah memengaruhi pola hidup dan
kebijakan nasional di berbagai negara dan komunitas global.
Tuntutan ini sangat berpengaruh terhadap kesadaran masyarakat
global terhadap keselamatan dan akan menjadi tren di masa depan.
Tuntutan ini akan makin dirasarakan dalam dasawarsa mendatang
sehingga menjadi tantangan untuk menghadapi era 2020 mendatang.
Dalam era dasa warsa ke depan dampak dari tuntutan kese-
lamatan tersebut akan membawa tren global yang akan sulit

42
ISU GLOBAL TREND 2020

dibendung dan akan membawa pengaruh terhadap pola hidup,


persepsi dan kebijakan di berbagai negara. Diantaranya sebagai
berikut:
1. Keselamatan Lingkungan (Environmental Safety)
2. Keselamatan dari Bencana (Safe from Disaster)
3. Keselamatan Makanan (Food Safety)
4. Keselamatan Konsumen dan Produk (Consumer and Product
Safety)
5. Keselamatan Umum (Public Safety)
6. Keselamatan Transportasi (Transportation Safety)
7. Keselamatan di tempat kerja (Workplace Safety)
Dengan memahami berbagai tuntutan dan tren global, pem-
bangunan nasional dapat diarahkan dan disesuaikan dengan
tantangan yang akan dihadapi di masa mendatang sehingga
masyarakat yang aman dapat terwujud.

43
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

44
ISU GLOBAL TREND 2020

Bagian II
TREND GLOBAL
TENTANG SAFETY

45
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Trend Pertama

Keselamatan Lingkungan
(Environmental Safety)

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena


perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali
(ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rûm : 41)

46
KESELAMATAN LINGKUNGAN

3. KESELAMATAN LINGKUNGAN

3.1. Latar Belakang

S
ekitar tahun 1999 saya mengikuti
salah satu pelatihan mengenai
lingkungan di Berkeley University
California. Peserta dari berbagai negara
seperti China, Argentina, Singapura dan
lainnya.
Ada hal yang sangat menarik di-
bahas dalam diskusi yaitu hubungan
lingkungan dengan kelangsungan hidup
umat manusia. Diskusi menekankan
meningkatnya kesadaran masyarakat
global akan keselamatan lingkungan yang terancam oleh eksploitasi
manusia dalam mempertahankan dan meningkatkan kehidupannya.
Dipicu oleh pertambahan penduduk, kemiskinan dan kesera-
kahan maka alam dieksploitir berlebihan sehingga menimbulkan
berbagai bencana lingkungan. Kesadaran mengenai keselamatan
lingkungan dan pembangunan berkelanjutan dipicu oleh buku Only
One Earth yang ditulis oleh Barbara Ward dan Rene Dubos tahun
1972.
Dalam bukunya Ward memulai dengan melihat hubungan
antara penyebaran kemakmuran dan konservasi sumber daya
alam. Kita hanya punya satu bumi, tidak ada bumi lain yang harus
menghidupi semua makhluk dan kehidupan, baik manusia, binatang
maupun tumbuhan. Bumi milik bersama ini harus diselamatkan
dengan pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam yang
berkelanjutan dan bertanggung jawab. Barbara dinilai sebagai pioner
dari sustainable development yang sekarang menjadi isu global dan
memberikan pengaruh besar terhadap kebijakan dan program

47
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

pembangunan di berbagai negara.


Namun kesadaran ini di Indonesia masih terbatas sebagai slogan
dan ucapan belaka karena tidak dirasakan secara konkrit di dalam
kehidupan. Perusakan alam terjadi terus menerus. Hutan Indonesia
terus dibabat dan dibakar tanpa kendali. Yang terjadi adalah bencana
alam yang terus meningkat dari tahun ketahun. Banjir mengancam
kehidupan masyarakat di seluruh kawasan Indonesia. Kota Jakarta
menjadi langganan banjir yang terus meningkat intensitasnya.
Namun demikian, kesadaran masyarakat, mulai dari pimpinan
negara tertinggi sampai masyarakat terbawah masih sangat rendah.
Bencana hanya ditanggapi ketika terjadi dan setelah itu dilupakan
kembali. Tidak ada konsep terpadu
untuk membangun bangsa dan ma-
syarakat yang aman dari bencana di
segala aspek kehidupan.
Ada baiknya kita menengok ke
bangsa lain. Di Amerika, pada tahun
1999 Presiden Bill Clinton memben-
tuk komisi kepresidenan “Precident’s
Council on Sustainable Development”
untuk menyusun konsensus nasional
menuju “Sustainable America” yang
menghasilkan laporan yang dikenal
sebagai “Sustainable America, a New Concensus.” Dewan menyusun
10 goal sebagai peta jalan untuk menuju “Sustainable America.”
Dari program tersebut menyangkut aspek keselamatan di ber-
bagai bidang kehidupan masyarakat. Komisi yang dipimpin oleh Ray
Anderson ini mengkaji faktor apa saja yang diperlukan bagi bangsa
Amerika supaya tetap bertahan dalam menghadapi era globalisasi
yang penuh dengan ancaman. Komisi ini menetapkan visi bangsa
Amerika di masa depan yang dirumuskan “Our vision is of a life-

48
KESELAMATAN LINGKUNGAN

sustaining Earth. We are committed to the achievement of a dignified,


peaceful, and equitable existence. A sustainable United States will have
a growing economy that provides equitable opportunities for satisfying
livelihoods and a safe, healthy, high quality of life for current and
future generations. Our nation will protect its environment, its natural
resource base, and the functions and viability of natural systems on
which all life depends”
G O A L 1 :H E A L T H A N D T H E E N V I R O N M E N T
Ensure that every person enjoys the benefits of clean air, clean water, and a healthy
environment at home, at work, and at play.
G O A L 2 :E C O N O M I C P R O S P E R I T Y
Sustain a healthy U.S. economy that grows sufficiently to create meaningful jobs, reduce
poverty, and provide the opportunity for a high quality of life for all in an increasingly
competitive world.
G O A L 3 :E Q U I T Y
Ensure that all Americans are afforded justice and have the opportunity to achieve eco-
nomic, environmental, and social well-being.
G O A L 4 :C O N S E R V A T I O N O F N A T U R E
Use, conserve, protect, and restore natural resources — land, air, water, and biodi-versity
— in ways that help ensure long-term social, economic, and environmental benefits for
ourselves and future generations.
G O A L 5 :S T E W A R D S H I P
Create a widely held ethic of stewardship that strongly encourages individuals, institu-
tions, and corporations to take full responsibility for the economic, environmental, and
social consequences of their actions.
G O A L 6 :S U S T A I N A B L E C O M M U N I T I E S
Encourage people to work together to create healthy communities where natural and his-
toric resources are preserved, jobs are available, sprawl is contained, neighbor- hoods are
secure, education is lifelong, transportation and health care are accessible, and all citizens
have opportunities to improve the quality of their lives.
G O A L 7 :C I V I C E N G A G E M E N T
Create full opportunity for citizens, businesses, and communities to participate in and
influence the natural resource, environmental, and economic decisions that affect them.
G O A L 8 :P O P U L A T I O N
Move toward stabilization of U.S. population.
GOAL 9:INTERNATIONAL RESPONSIBILITY
Take a leadership role in the development and implementation of global sustainable de-
velopment policies, standards of conduct, and trade and foreign policies that fur- ther the
achievement of sustainability.
G O A L 1 0 :E D U C A T I O N
Ensure that all Americans have equal access to education and lifelong learning opportuni-
ties that will prepare them for meaningful work, a high quality of life, and an understand-
ing of the concepts involved in sustainable development

49
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Kesadaran mengenai lingkungan dan masa depan umat


manusia ini terus menggelinding. Pada tanggal 12 Oktober 2007,
Albert Arnold Gore Jr, atau akrab disebut Al Gore bersama dengan
Panel Perubahan Iklim Intergovernmental PBB, mendapat hadiah
Nobel Perdamaian. Mereka dianggap berjasa dalam meningkatkan
kesadaran dan kewaspadaan umat manusia penghuni planet bumi
terhadap perubahan iklim melalui film dokumenter “An Inconvenient
Truth.”
Dalam film ini, Gore menyajikan berbagai fakta hasil penelitian
yang sangat dramatis dan mengguncang kesadaran masyarakat
dunia mengenai perubahan yang terjadi di planet ini. Tentang isu
lingkungan, perubahan iklim, dengan menitikberatkan global
warming (pemanasan global) sebagai fokus presentasinya.
Al-Gore menjelaskan tentang kondisi bumi yang dalam kondisi
sakit kronis. Meningkatnya konsentrasi gas karbondioksida (CO2)
yang menyebabkan efek rumah kaca, peningkatan suhu bumi di
berbagai kota di dunia, melelehnya gletser di Kutub Utara dan Kutub
Selatan, dan hal-hal buruk lainnya yang terjadi akibat pemanasan
global. Jika gletser-gletser mencair, maka akan mengancam keter-
sediaan air bersih, dan pada jangka panjang akan turut menyumbang
peningkatan level air laut dunia, daratan juga akan berkurang dan
berpotensi menimbulkan banjir.
Film ini membuka mata masyaralat dunia akan kondisi bumi yang
tengah “sakit’ dan jika tidak ada konsensus bersama maka kerusakan
akan terus bertambah dan akhirnya mengancam kehidupan umat
manusia. Maka, ayat yang dikutip dalam pembukaan tulisan ini akan
terbukti, yaitu telah datang kerusakan di darat dan di laut.

3.2. Potensi Bahaya
Setiap hari, bahkan setiap detik tarikan nafas, kita berinteraksi dengan
lingkungan hidup. Tidak dapat dipisahkan selama manusia masih

50
KESELAMATAN LINGKUNGAN

menjalani kehidupannya di muka bumi ini. Bahkan setelah menjadi


jasad beku, ketika dimasukkan ke dalam kuburpun, manusia masih
berinteraksi dengan alam sekitarnya. Berbagai bakteri, cacing dan
makhluk lainnya menggerogoti sisa jasad kita dan akhirnya berubah
kembali menjadi senyawa hara seperti halnya tanah.
Karena itu, aspek keselamatan lingkungan sangat penting bagi
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Banyak kisah
sejarah kuno yang menceritakan hancurnya peradaban manusia
karena lingkungan yang tidak aman bagi kehidupannya. Bencana
alam, tanah longsor, banjir, penyakit menular adalah beberapa
contoh sumber kehancuran berbagai peradaban manusia. Semuanya
terkait dengan aspek keselamatan lingkungan (environmental safety).
Manusia hidup berinteraksi dengan alam lingkungannya.
Menurut WHO, interaksi manusia dengan lingkungan sangat
berpengaruh terhadap kehidupan manusia seperti kualitas hidup,
usia hidup, kesehatan dan kesejahteraannya. Faktor lingkungan
yang berhubungan dengan kehidupan manusia meliputi aspek fisik,
kimia, dan faktor biologis eksternal untuk seseorang, dan semua
perilaku yang terkait.”
Jika lingkungan hidup mengalami kerusakan maka manusia akan
menerima akibatnya. Kualitas hidup akan menurun dan berbagai
penyakit akan terjadi. Oleh karena itu, keselamatan lingkungan
(environmental safety) sangat penting telah menjadi kepedulian
manusia dalam era global ini. Perilaku manusia termasuk kegiatan
yang dilakukan akan berdampak terhadap keselamatan lingkungan.
Sebagai contoh, pembakaran hutan akan menimbulkan bencana
asap yang akan menyebar keberbagai kawasan tanpa kenal tapal
batas. Kebakaran hutan di Riau akan menimbulkan kabut asap
di Malaysia, Singapura atau negara lainnya. Untuk itu kesehatan
lingkungan terdiri dariupaya untuk mencegah atau mengendalikan
penyakit, cidera, dan cacat yang berhubungan dengan interaksi
antara manusia dan lingkungannya.

51
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Sasaran kesehatan masyarakat tahun 2020 berkaitan dengan


Kesehatan Lingkungan difokuskan pada 6 aspek utama yang sangat
berpengaruh terhadap kesehatan lingkungan masyarakat. Yaitu
sebagai berikut:
1. Kualitas udara di luar ruangan
2. Permukaan dan kualitas air tanah
3. Zat beracun dan limbah berbahaya
4. Rumah dan komunitas
5. Infrastruktur dan surveilans
6. Kesehatan lingkungan global

3.3. Aspek Keselamatan Lingkungan


Keselamatan lingkungan sangat penting untuk menjamin kelang-
sungan hidup manusia. Lingkungan dapat rusak akibat perbuatan
manusia sendiri atau akibat alam yang di luar kemampuan manusia
mengatasinya.
Ada berbagai aspek yang sangat berpengaruh terhadap kese-
lamatan lingkungan antara lain tata ruang lahan, kepadatan
penduduk, penggunaan sumber daya alam, limbah berbahaya,
pembakaran hutan, masalah air tanah.

3.4. Tata Ruang Lahan


Penduduk bumi terus bertambah yang menuntut kebutuhan untuk
menopang kehidupannya seperti sandang dan pangan. Desa yang
tadinya sepi dan rindang dengan hutan yang masih lestari, secara
bertahap mulai berubah. Pohon dibabat dan disulap menjadi
pemukiman atau ladang. Sawah yang luaspun secara sistematis
berubah menjadi kawasan industri. Bantaran sungai juga tidak aman
dari jarahan manusia dan secara ilegal berubah menjadi pemukiman.
Perubahan tata ruang ini akan membawa dampak buruk terhadap
keselamatan lingkungan. Daya tampung lingkungan menurun.

52
KESELAMATAN LINGKUNGAN

Penyerapan air tanah berkurang yang pada akhirnya menimbulkan


bahaya banjir, tanah longsor atau kekeringan.

3.5. Limbah Berbahaya dan Beracun


Manusia adalah produsen limbah berbahaya dan beracun yang
mengancam keselamatan lingkungan. Berbagai bentuk limbah yang
dihasilkan manusia dalam kegiatannya. Penggunaan kendaraan
bermotor akan menghasilkan gas beracun yang masuk ke atmosfer.
Pabrik dan industri membuang limbah hasil atau sisa produksinya
ke lingkungan seperti sungai atau laut. Manusia juga penghasil
sampah terbesar dalam kehidupannya seperti limbah organik
sisa bahan makanan dan nonorganik. Semua limbah berbahaya
ini memiliki potensi menimbulkan gangguan keselamatan ling-
kungan.

BAHAYA, PENGEMAS MAKANAN YANG TIDAK COCOK


KONSUMEN belum banyak mengetahui bahayanya bila produsen
makanan menggunakan bahan pengemas yang tidak cocok dengan
produknya.
Padahal ini sangat penting untuk diperhatikan karena sangat
berhubungan dengan kesehatan. Produsen hanya berusaha memberikan
daya tarik sedemikian rupa tanpa menghiraukan bahaya bahan
pengemas. Bahan pengemas yang sering digunakan dalam mengemas
makanan antara lain kaleng, gelas, kertas, plastik, dan styrofoam.
Kaleng. Kaleng yang dipergunakan untuk mengemas makanan
itu cukup aman sebatas tidak berkarat, tidak penyok dan tidak bocor.
Namun demikian bila kita akan mengonsumsi makanan yang dikemas
dalam kaleng perlu melakukan pemanasan ulang. Yakni kurang lebih
l5 menit untuk menghindarkan adanya bakter E-coli yang sangat
mematikan.
Gelas. Gelas merupakan bahan pengemas yang aman. Gelas banyak
digunakan untuk mengemas minuman ataupun makanan yang telah

53
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

diproses melalui proses fermentasi seperti acar, tauco, kecap, dan lain-
lain.
Kertas. Kertas paling banyak digunakan untuk membungkus ma-
kanan dari makanan gorengan sampai makanan yang memerlukan
penyimpanan lama seperti teh celup dan lain-lain. Beberapa jenis kertas
yang sering digunakan adalah kertas koran, kertas nasi yang dilapisi
plastik serta kertas yang telah mengalami pemutihan.
Kertas yang biasa dipakai untuk mengemas gorengan biasanya digu-
nakan kertas koran. Secara tidak sadar kertas koran mengandung tinta
yang bersifat larut. Padahal tinta tersebut banyak mengandung timbal
(Pb) yang sangat bahaya bagi kesehatan.
Bila timbal tersebut terakumulasi dalam tubuh maka akan menye-
babkan gangguan saraf dan bahkan dapat menyebabkan kanker. Pada
suatu penelitian, wanita hamil yang banyak terakumulasi timbal akan
menyebabkan cacat bawaan pada janin dan merusak otak sehingga akan
mempunyai kecerdasan yang rendah.
Pada laki-laki, timbal akan menyebabkan penurunan kualitas sper-
ma sehingga dapat menyebabkan kemandulan.
Kertas yang telah diputihkan sering digunakan sebagai pembungkus
teh celup. Kertas ini berbahaya karena sudah ditambahkan bahan
pemutih (chlorine). Bila terkena suhu tinggi akan menghasilkan dioksin,
suatu senyawa racun yang berbahaya bagi kesehatan kita. Tahun 1998
WHO menetapkan ambang batas aman konsumsi dioksin, yaitu 1-4
pikogram (seper triliun gram) dioksin per kilogram berat badan.
Dalam jumlah sedikit saja sudah sangat berbahaya, apalagi bila dalam
jumlah besar maka dioksin akan bersifat karsinogenik (menyebabkan
kanker). Konsentrasi lebih tinggi lagi akan menyebabkan penyakit kulit
chloracne (jerawat yang parah disertai dengan erupsi kulit dan kista).
Selain itu dioksin juga akan menyebabkan penurunan hormon
reproduksi pria hingga 50% dan menyebabkan kanker prostat dan
kanker testis.
Pada wanita dioksin akan menyebabkan kanker payudara dan
endometriosis, yakni jaringan selaput lendir rahim yang masih berfungsi
tumbuh di luar rongga rahim. Oleh karena itu untuk menghindarkan

54
KESELAMATAN LINGKUNGAN

hal-hal di atas bila tidak terpaksa gunakan teh (teh tubruk) secara
langsung, dan gunakan pembungkus yang aman seperti daun pisang dan
aluminium foil.
Plastik. Bahan pengemas yang mudah didapat dan sangat fleksibel
penggunaannya adalah plastik. Selain untuk mengemas langsung bahan
makanan, seringkali digunakan sebagai pelapis kertas.
Plastik yang dikenal adalah Polyethylene, Polypropylen, Poly Vinyl
Chlorida (PVC), dan Vinylidene Chloride Resin. Secara umum plastik
tersusun dari polimer yaitu rantai panjang dan satuan-satuan yang lebih
kecil yang disebut monomer. Polimer ini dapat masuk dalam tubuh
manusia karena bersifat tidak larut, sehingga bila terjadi akumulasi
dalam tubuh akan menyebabkan kanker.
Masing-masing jenis plastik mempunyai tingkat bahaya yang ber-
beda tergantung dan bahan kimia penyusunnya, jenis makanan yang
dibungkus (asam, berlemak), lama kontak dan suhu makanan saat
disimpan. Semakin tinggi suhu makanan yang dimasukkan dalam plastik
ini maka semakin cepat terjadinya perpindahannya.
Hal ini ditandai dengan menjadi melemasnya plastik pembungkus
tersebut (untuk membungkus mie ayam, bakso panas dan lain-lain).
Sayur bersantan, susu dan buah-buahan yang mengandung asam
organik sebaiknya tidak dibungkus plastik dalam keadaan panas, atau
pun kalau terpaksa jangan digunakan terlalu lama. Plastik ini boleh
digunakan jika bahan yang dimasukkan dalam keadaan dingin.
Dari beberapa jenis plastik di atas yang relatif lebih aman digunakan
untuk makanan adalah polyethylene yang tampak bening dan
polypropylen yang lebih lembut dan agak tebal.
Sedangkan Vinylidene Chloride Resin dan Poly Vinyl Chlorida
(PVC) bila digunakan mengemas bahan yang panas akan tercemar
dioksin, suatu racun yang sangat berbahaya bagi manusia.
Dioksin ini bersifat larut dalam lemak, maka terakumulasi dalam
pangan yang relatif tinggi kadar lemaknya. Kandungan dioksin tersebar
(97,5%) ke dalam produk pangan secara berurutan konsentrasinya
yaitu daging, produk susu, susu, unggas, daging babi, daging ikan dan
telur. Oleh karena itu penggunaan plastik ini sering digunakan sebagai

55
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

pembungkus permen, pelapis kertas nasi dan bahan penutup karena


amat tipis dan transparan.
Styrofoam. Yang sering dikenal sebagai gabus ini digunakan untuk
mengemas makanan instan, atau makanan siap saji. Wadah ini banyak
disukai karena ringan, tahan bocor dan dapat menahan panas sampai
beberapa waktu.
Namun yang perlu diingat styrofoam ini merupakan bahan yang
terbuat dari foamed polistiren dengan bahan dasar polistiren. Yakni
suatu jenis plastik yang mempunyai ciri ringan, kaku, rapuh dan tembus
cahaya.
Bahan ini kemudian dicampur dengan karet sintetis (butadiena)
sehingga warnanya menjadi putih susu. Agar lebih lentur dan awet,
ditambahkan zat plastizer seperti dioktiplatat (DOP) dan butil hidroksi
toluena (BHT). Kandungan zat pada proses terakhir inilah menurut
penelitian kimia LIPI dapat memicu timbulnya kanker dan penurunan
daya pikir anak.
Selain itu bila pengemas ini digunakan untuk mengemas makanan
bersuhu tinggi, maka kandungan kimianya dapat terurai dan masuk
terakumulasi dalam tubuh.
Ambang batas stiren di dalam tubuh sangat sedikit, sehingga bila
melebihi batas maka akan mengakibatkan gangguan-gangguan saraf
seperti kelelahan, nervous, sulit tidur dan anemia serta kesuburan
menurun.
Di negara-negara maju seperti Jepang dan Negara Eropa pengemas
ini sudah dilarang, sedang di Cina masih menjadi polemik. Tidak
diperbolehkannya dipergunakan selain alasan yang berhubungan
dengan kesehatan juga berhubungan dengan pemusnahannya yang
sangat sulit membusuk.
Di Indonesia pengemas ini malah mulai ngetren dengan harga yang
relatif murah.
(Sumber : www.suaramerdeka.comHenny Krissetiana H-35)

56
KESELAMATAN LINGKUNGAN

Rumah dan Komunitas


Manusia menghabiskan sebagian besar waktu mereka di rumah,
kantor, atau sekolah. Lingkungan permukiman apakah rumah,
kantor, tempat kerja dapat berpotensi menimbulkan bahaya bagi
manusia. Beberapa aspek keselamatan lingkungan yang perlu
mendapat perhatian antara lain :
• Polusi udara dalam ruangan
• Pemanasan yang tidak memadai dan sanitasi
• Masalah struktural
• Bahaya listrik dan api
• Cat berbahaya berbasis timbal
Banyak kecelakaan terjadi di rumah yang menimpa anggota
keluarga dan anak-anak. Di berbagai negara, aspek keselamatan
rumah (home safety) sudah menjadi tren dan membudaya. Kese-
lamatan telah dipertimbangkan mulai dari perencanaan rumah,
pembangunan dan penggunaannya sampai ke pemilihan bahan dan
perabotan yang aman.

57
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Indonesia Penyumbang Sampah Laut Terbesar Kedua di Dunia


Rizky Sekar Afrisia, CNN Indonesia
Minggu, 15/02/2015 16:45 WIB

Anak-anak berenang di antara tumpukan sampah yang terdapat di Teluk Jakarta,


Selasa (25/11). (ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna).
Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa titik lautan di dunia dipenuhi
oleh sampah plastik. Berdasarkan penelitian ilmuwan yang dirilis di
Jurnal Science pada Kamis (12/2) dan dikutip Reuters, ada sekitar lima
kantung belanja penuh plastik di setiap 30 cm dari garis pantai setiap
negara di dunia.
Berdasarkan data tahun 2010, 192 negara pesisir di dunia
menghasilkan 275 juta ton sampah plastik. Delapan juta tonnya
‘disumbangkan’ ke lautan. Berdasarkan meningkatnya kadar limbah,
diperkirakan akan ada lebih dari sembilan juta ton polusi plastik di
lautan sampai akhir 2015.
Ilmuwan telah menyenandungkan bahaya polusi plastik di lautan
itu, selama beberapa tahun terakhir. Limbah itu bisa membunuh burung
laut, mamalia laut, penyu, dan mahkluk-makhluk lain. Ekosistem laut
pun jelas-jelas dirusak.

58
KESELAMATAN LINGKUNGAN

Siapa yang ada di balik itu semua? Negara berpenduduk terpadat,


Tiongkok merupakan penghasil polusi plastik tertinggi di dunia. Setiap
tahunnya, diperkirakan Negeri Tirai Bambu itu menghasilkan 2,4 juta
ton polusi plastik. Di posisi kedua, ada Indonesia.
Tidak dijelaskan dalam penelitian itu, berapa banyak plastik yang
dibuang masyarakat Indonesia. Yang jelas, Indonesia bukan satu-satunya
negara di Asia Tenggara yang bertanggung jawab atas sampah plastik
di lautan. Setelah Indonesia ada Filipina, Vietnam, Sri Lanka, Thailand,
Mesir, Malaysia, Nigeria, dan Bangladesh.
Dari 20 besar penyumbang sampah plastik terbanyak, Amerika
Serikat merupakan satu-satunya negara dengan industri maju dan
kaya. Sampah yang dihasilkan termasuk tas belanja, botol, mainan,
pembungkus makanan, filter rokok, kacamata hitam, ember, sampai
dudukan toilet.
“Singkat kata, sebutkan apa saja dan itu mungkin ada di lingkungan
perlautan,” kata Kara Lavender Law, profesor riset kelautan yang bekerja
sama dengan Sea Education Association.
Menurutnya, kebutuhan paling mendesak adalah menampung
sampah plastik dan mencegahnya masuk lingkungan. “Berarti harus ada
investasi dalam infrastruktur pengelolaan sampah, terutama di negara-
negara dengan ekonomi berkembang pesat,” ujar Law menyarankan.
“Di negara-negara berpenghasilan tinggi, kami juga memiliki
tanggung jawab untuk mengurangi jumlah sampah, terutama sampah
plastik, yang kami buat,” tambahnya.
Riset yang menyebutkan negara-negara penyumbang polusi plastik
laut itu, didasarkan pada data Bank Dunia untuk sampah yang dihasilkan
per orang di semua negara dengan garis pantai, kepadatan penduduk
pesisir, produsen sampah plastik, dan kualitas pengelolaan limbah.
“Saya rasa ini adalah peringatan untuk berapa banyak sampah yang
kita hasilkan,” kata Jenna Jambeck, profesor teknik lingkungan dari
University of Georgia, seperti dikutip Reuters.

59
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

3.6. Kebakaran Hutan


Sewaktu kecil dulu, saya sering membantu paman seorang petani
sayur-sayuran. Dia memiliki lahan ladang di kaki perbukitan Bukit
Barisan yang masih dipenuhi hutan belantara lebat dan perawan.
Setiap kali paman akan membuka lahan baru, pasti kami anak-
anak membantu menebangi pohon sampai mencapai luas yang
diinginkan paman. Setelah pohon ditebang, kemudian dibiarkan
kering karena cuaca musim kemarau yang menyengat. Akhirnya
tibalah saat untuk membakar lahan yang kering tadi. Kami anak-
anak berebutan mengumpulkan sisa potongan kayu yang dapat
dijadikan kayu api. Kobaran api dengan cepat akan menghanguskan
bekas tebangan sehingga lahan berubah menjadi hitam legam.
Kemudian ketika hujan mulai turun bekas tebangan dengan
cepat ditumbuhi rumput dan belukar kecil. Saatnya paman mulai
menabur benih entah jagung, kacang-kacangan dan jenis sayuran
lainnya. Semuanya berjalan secara alamiah. Itulah cara yang
dilakukan nenek moyang kita sejak berabad-abad yang lalu. Hal
sama dilakukan oleh Raden Sutawidjaya ketika dia membuka hutan
Mantaok dalam legenda Mataram, untuk dijadikan permukiman
dan lahan pertanian.
Nenek moyang kita tidak serakah. Mereka membuka lahan
hanya sekadar untuk keperluannya. Namun dalam era modern ini,
pemangsa lahan semakin rakus, yang menginginkan ribuan hektar
lahan diratakan dan diolah menjadi lahan perkebunan. Hutan pun
dibabat dengan ganas dan kemudian dibakar. Skalanya tentu ber-
beda dengan apa yang dilakukan nenek moyang kita atau petani dan
peladang tradisionil.
Dampak kebakaran hutan yang luasnya ratusan hektar sungguh
luar biasa. Asapnya menyebar luas ke seluruh kawasan menimbulkan
dampak lingkungan yang luar biasa hebat. Udara menjadi rusak
kualitasnya, menimbulkan gangguan pernapasan bagi masyarakat

60
KESELAMATAN LINGKUNGAN

di seluruh kawasan yang luas. Asap disebarkan oleh angin yang kuat
mencapai ratusan kilometer sampai ke negara tetangga dan menjadi
isu global. Penduduk di negara tetangga yang tidak berdosa terkena
dampaknya. Padahal, mereka juga memiliki hak untuk memperoleh
udara yang bersih (safe air to breath).
Masalah kebakaran hutan merupakan salah satu contoh isu
keselamatan lingkungan yang berdampak luas dan tidak pernah
ditangani secara struktural dan pendekatan budaya. Setiap tahun
peristiwa berulang kembali.

Liputan 6.com 18 Juli 2013 | 09:28:22


Bencana Asap, SBY Minta Maaf kepada Malaysia dan Singapura
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta maaf kepada Singapura
dan Malaysia atas bencana asap yang menimpa ke dua negara. Bencana
asap itu berasal dari kebakaran hutan di beberapa wilayah yang ada di
Indonesia “Saya selaku Presiden Republik Indonesia meminta maaf dan
meminta pengertian saudara-saudara kami di Singapura dan Malaysia,”
kata Presiden SBY di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2013).
Menurut SBY, tentu tidak ada niat Indonesia untuk mengirimkan asap
kepada kedua negara tadi. Banyak faktor penyebab kebakaran hutan
yang mengakibatkan asap tebal di Malaysia dan Singapura. Faktor-
faktor itu antara lain karena disebabkan oleh alam dan tangan manusia.
“Kami bertanggung jawab apa yang sedang kami laksanakan sekarang.
Dengan pengertian ini, kami berharap akan fokus mengatasi
permasalahan ini dan segera menghentikan kebakaran yang masih ada
di ladang-ladang, ataupun asapnya itu sendiri,” ujar SBY.

Kebakaran hutan hanyalah puncak gunung es yang memicu


kerusakan dan kehancuran hutan di Indonesia. Dalam peringatan
Hari Lingkungan Hidup tahun 2011 lalu, Kementerian Lingkungan
Hidup menyebut, laju kerusakan hutan masih lebih cepat
dibandingkan laju pemulihannya. Kerusakan hutan sekitar 1,1 juta
hektar per tahun di Indonesia, sedangkan kemampuan pemulihan

61
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

lahan yang telah rusak hanya sekitar 0,5 juta hektar per tahun.
Akibatnya, kondisi kerusakan lingkungan terjadi hampir di seluruh
pelosok Indonesia dan menimbulkan berbagai bencana alam. (Gloria
Samantha. Sumber: Kompas).

3.7. Sumber Daya Air

Salah satu kebutuhan pokok sehari-hari makhluk hidup di dunia


yang tidak dapat terpisahkan adalah air. Tidak hanya penting bagi
manusia, air merupakan bagian yang penting bagi makhluk hidup
baik di darat maupun di dalam air itu sendiri.
Air merupakan zat paling penting dalam kehidupan setelah
udara. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air
dan tidak seorang pun dapat bertahan hidup lebih dari 4–5 hari
tanpa air.

62
KESELAMATAN LINGKUNGAN

Seluruh makhluk hidup di muka bumi membutuhkan air.


Sejak awal kehidupan, makhluk hidup terutama manusia telah
memanfaatkan air untuk kelangsungan hidupnya, bahkan mutlak
dibutuhkan manusia. Seiring dengan pertambahan penduduk dan
perkembangan industri, kebutuhan manusia akan air cenderung
meningkat.
Sumber daya air digunakan untuk berbagai keperluan manusia
dalam memenuhi kehidupannya antara lain:
• Sebagai air minum untuk kehidupan tubuh manusia. Air minum
disalurkan melalui berbagai cara, seperti melalui pipa, atau
dalam kemasan sebagai air mineral.
• Sebagai sumber bahan pangan. Perairan seperti sungai, danau,
dan laut menjadi sumber pangan manusia dan hewan seperti
berbagai jenis ikan, rumput laut, binatang laut, kerang dan
sebagainya.
• Sebagai srana transportasi untuk kapal, perahu dan lainnya yang
menghubungkan pulau atau antarbenua.
• Sebagai sumber pembangkit energi seperti PLTA di Asahan dan
Jatiluhur.
• Sebagai sarana rekreasi. Kondisi pantai, danau, dan laut yang
indah dan bersih difungsikan sebagai objek wisata alam seperti
penyelaman bawah laut, selancar dan sebagainya.
• Sebagai pengatur iklim. Perbedaan sifat fisik air laut dan daratan
dapat memengaruhi gerakan udara (angin). Hal ini selanjutnya
memanaskan perairan dan mengakibatkan penguapan kemudian
turun sebagai hujan.
• Sebagai sumber mineral, seperti garam, kalium karbonat, dan
sejenisnya.
Air tanah menjadi isu lingkungan yang sangat penting
karena menyangkut berbagai aspek mulai dari penyediaan air
baku untuk memenuhi kebutuhan manusia, pengendali banjir

63
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

sampai ke penurunan permukaan tanah. Pertambahan penduduk


dan kepadatan serta penggunaan lahan yang tidak tertata akan
memperparah kondisi air tanah.
Dampak penggunaan air tanah berlebihan sudah mulai dirasa-
kan khususnya di Kota Jakarta. Menurut situs Dinas Pertambangan
DKI, terjadi penurunan permukaan tanah yang cukup signifikan.
Misalnya tinggi permukaan tanah di Jakarta Utara tahun 1995
adalah 2,03 meter di atas permukaan laut, maka pada tahun 2005
telah turun menjadi 1,46 meter atau turun sekitar setengah meter.
Kondisi ini akan menimbulkan dampak ikutan lainnya seperti banjir
yang akan membahayakan keselamatan lingkungan.

Tabel 3.1. Data Penurunan Permukaan Tanah pada 5 Wilayah DKI


Jakarta dari 1993 Hingga 2005
Tinggi Diatas Tinggi DPL Hasil Pengukuran Muka
LOKASI Permukaan Laut Pengukuran Tanah Terukur
(DPL) Tahun 1993 Tahun 2005 (Land Subsidence)
(dalam meter) (dalam meter) (dalam cm)
Jakarta Utara 2,03 1,46 57
Jakarta Barat 2,32 2,11 21
Jakarta Timur 11,62 11,45 17
Jakarta Selatan 28,76 28,46 30
Jakarta Pusat 3,42 2,40 102
Sumber: Dinas Pertambangan DKI-Jakarta, 2005

3.8. Pencemaran Udara


Tuhan menciptakan kita sebagai makhluk yang memiliki berbagai
kelebihan, anugerah terbesar yang kita miliki saat ini adalah memiliki
tubuh yang sehat dan segar. Dan salah satu bahan bakar tubuh
manusia adalah udara atau oksigen. Manusia takkan mampu hidup
tanpa adanya oksigen dalam tubuh. Kita juga sangat bergantung
terhadap udara.

64
KESELAMATAN LINGKUNGAN

Lalu, udara seperti apa yang sangat dibutuhkan tubuh kita?


Tentu udara segar yang memiliki kandungan O2 yang tinggi. Dan
tentu itu semua bisa kita dapatkan dengan berada di lingkungan
yang bersih dan segar.
Manfaat udara sangat besar sekali bagi tubuh kita, karena semua
bagian dan organ tubuh kita sangat membutuhkan udara atau
oksigen, seperti kulit, otak, jantung dan organ lainnya. Semua itu
tidak akan mampu bekerja secara normal tanpa adanya udara yang
masuk ke dalam tubuh.
Warga Tiongkok Antre Hirup Udara Bersih
www.sumutpos.comSabtu, 12 April 2014Unik

TIONGKOK, SUMUTPOS.CO- Tiongkok sudah dikenal sebagai negara


dengan tingkat polusi tertinggi. Kini polusi tersebut semakin parah
dan dapat terlihat dari fenomena yang baru-baru ini terjadi di sana.
Warga berbondong-bondong antri untuk menghirup udara bersih yang
disediakan di posko.

65
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Salah satu posko yang populer ada di Zhengzhou, Provinsi Henan,


yang polusinya paling parah. Kualitas udara di sana 158 AQI, jauh lebih
tinggi dari kota paling polusi di Amerika yang “hanya” 54 AQI. Udara
yang didatangkan posko tersebut berasal dari gunung Laojun yang
masih memiliki 80 persen area hijau.
Para warga yang antri di sana akan diberikan masker oksigen untuk
menghirup isi kantong udara. Seorang wanita hamil mengaku janin
dalam kandungannya bergerak-gerak ketika ia menghirup udara segar
pegunungan itu. Begitupun yang dirasakan seorang kakek usia 75 tahun.
“Udaranya sangat enak tapi waktunya terlalu pendek,” ucap Feng Lin.
“Aku harus segera berhenti menghirupnya tapi efeknya tetap luar biasa.”
Keputusan untuk membuat posko oksigen ini bermula setelah hanya
ada 3 dari 74 kota di Tiongkok yang memiliki kualitas udara standar.
WHO juga menyatakan tingkat asap di sana telah membahayakan
lingkungan hidup dan ditanggapi serius oleh Pemerintah Tiongkok.
Sebelum membuat stasiun gratis ini, pemerintah telah membagikan
kaleng berisi udara segar pegunungan Tianmu.
Presiden Xi Jinping juga memberikan ide untuk menjual udara segar
di masa mendatang karena tingginya polusi. “Kualitas udara sekarang
ikut memengaruhi persepsi masyarakat mengenai kebahagiaan,”
ucapnya. (bbs/tom)

Faktor yang menyebabkan kurangnya udara bersih di daerah


perkotaan adalah:
a. Kurangnya pepohonan hijau 
Pohon merupakan salah satu faktor terpenting terciptanya
udara yang bersih, karena kita ketahui bahwa sifat pohon adalah
menghasilkan atau mengeluarkan oksigen. Hal ini berkebalikan
dengan kita sebagai manusia. Jika kita mengeluarkan karbon
dioksida dan menghirup oksigen maka pohon merupakan
makhluk hidup yang menyerap karbon dioksida dan menge-
luarkan oksigen. Karena itu pohon seharusnya hidup berdam-
pingan dengan kita agar tercipta udara yang bersih dan segar.

66
KESELAMATAN LINGKUNGAN

b. Kebersihan Air
Air juga sangat penting dalam terciptanya kesegaran/
kebersihan udara, karena air bersih juga bisa menghasilkan
oksigen dan memberikan nutrisi bagi tumbuhan yang akan
menghasilkan udara yang bersih. Tapi sayangnya untuk
mendapatkan air bersih sekarang ini sangat sulit. Sungai-
sungai sudah tercemari oleh limbah-limbah pabrik yang banyak
mengandung zat-zat kimia yang bisa membunuh kejernihan
air.
c. Asap kendaraan bermotor
Kendaran merupakan alat transportasi yang kita gunakan
saat ini. Namun dibalik kemudahan yang kita rasakan, tanpa kita
sadari sesuatu telah direnggutnya, yakni udara segar, yang lambat
laun akan hilang dan mulai dipenuhi oleh asap-asap kendaraan
yang notabene mengandung zat beracun bagi tubuh kita.

Pencemaran din kota New Delhi (Wikipedia)

67
Pencemaran din kota New Delhi (Wikipedia)
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020


Tabel 3.2. Data Kota Tercemar di Dunia
WHO World's 50 most polluted cities 2014
Annual,
mean, Annual mean,
Rank Country City/station
ug/m3 ug/m3
PM10 PM 2.5
1 India Delhi 286 153
2 India Patna 164 149
3 India Gwalior 329 144
4 India Raipur 305 134
5 Pakistan Karachi 273 117
6 Pakistan Peshwar 540 111
7 Pakistan Rawalpindi 448 107
8 Iran Khoramabad 121 102
9 India Ahmedabad 67 100
10 India Lucknow 219 96
11 India Firozabad 219 96
12 Qatar Doha 168 93
Global13
Trend inIndia
Safety 2020 Kanpur 212 93| 64
Hal
14 India Amritsar 210 92
15 India Ludhiana 207 91
16 Turkey Igdir 135 90
17 Bangladesh Narayonganj 181 89
18 India Allahabad 202 88
19 India Agra 200 88
20 India Khanna 200 88
21 Bangladesh Gazipur 166 87
Kabul - ISAF
22 Afghanistan HQ 260 86
23 Bangladesh Dhaka 180 86
24 India Jodhpur 196 86
25 Qatar Al Wakrah 152 85
26 Mongolia Darkhan 174 80
68 27 Turkey Batman 115 77
28 Bangladesh Barisal 160 77
29 India Dehradun 175 77
21 Bangladesh Gazipur 166 87
Kabul - ISAF
22 Afghanistan HQ 260 86
KESELAMATAN LINGKUNGAN
23 Bangladesh Dhaka 180 86
24 India Jodhpur 196 86
25 Qatar Al Wakrah 152 85
26 Mongolia Darkhan 174 80
27 Turkey Batman 115 77
28 Bangladesh Barisal 160 77
29 India Dehradun 175 77
30 Egypt Delta cities 140 76
31 India Chandrapur 174 76
32 Turkey Afyon 112 75
33 India Bhopal 171 75
34 Egypt Cairo 135 73
35 Turkey Osmaniye 109 73
36 China Lanzhou 155 71
37 Bangladesh Khulna 102 70
38 Bangladesh Rajshahi 195 70
39 Iran Ahvaz 320 70
40 India Gobindgarh 159 69
41 Turkey Siirt 101 68
42 Afghanistan Mazar-e Sharif - 334 68
Lahore - Johar
43 Pakistan
Global Trend in Safety 2020
Tow 198 Hal68| 65
44 Mongolia Ulaanbaatar 148 68
45 India Jaipur 155 68
46 Turkey Gaziantep 101 68
47 India Khurja 154 67
48 Turkey Isparta 100 67
Beau
49 Mauritius Bassin/Rose 131 66
50 Bangladesh Chittagong 132 66

Pencemaran udara merupakan bahaya potensial terhadap


keselamatan lingkungan (Environmental Safety). Masyarakat dunia
akan terus menuntut “Safe Air to Breath” dan akan menjadi salah satu
isu lingkungan yang terus meningkat dimasa depan.
Setiap negara akan dituntut untuk terus meningkatkan upaya 69
menciptakan udara yang aman bagi manusia dan lingkungan dengan
mengendalikan sumber pencemarannya.
Berbagai teknologi yang aman terhadap lingkungan dan bersifat
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Pencemaran udara merupakan bahaya potensial terhadap


keselamatan lingkungan (environmental safety). Masyarakat dunia
akan terus menuntut “Safe Air to Breath” dan akan menjadi salah
satu isu lingkungan yang terus meningkat di masa depan.
Setiap negara akan dituntut untuk terus meningkatkan upaya
menciptakan udara yang aman bagi manusia dan lingkungan dengan
mengendalikan sumber pencemarannya.
Berbagai teknologi yang aman terhadap lingkungan dan ber-
sifat zero emission akan menjadi tren dan disukai konsumen.
Perencanaan mesin, pabrik, bangunan dan lainnya akan didorong
untuk memenuhi persyaratan lingkungan khususnya udara bersih.
Perundangan mengenai “clean air” akan semakin ketat dan harus
diantisipasi oleh pelaku usaha.
Produk yang menghasilkan emisi berbahaya akan mendapat
disinsentif dalam usahanya. Pemerintah dan pelaku usaha di
Indonesia akan ditekan untuk menerapkan kegiatan yang dapat
mendukung udara bersih seperti teknologi pengolahan hutan,
industri dan lainnya. Di lain pihak, industri yang zero emission akan
diminati pasar dan menjadi peluang bagi dunia bisnis.
Sebagai contoh mobil listrik akan menjadi tren di masa de-
pan, yang bebas polusi dan efisien karena tidak menggunakan
BBM. Penggunaan bahan bakar fosil akan semakin diperketat dan
memberi peluang untuk pengembangan bahan bakar alternatif yang
lebih aman seperti gas alam.

Peluang dan Tantangan


Masalah udara bersih ini harus diantisipasi oleh semua pihak,
baik pemerintah, pelaku usaha maupun masyarakat luas. Tuntutan
akan udara bersih (safe air to breath) ini akan semakin kencang.
Masyarakat global akan semakin kritis terhadap dampak udara

70
KESELAMATAN LINGKUNGAN

yang tidak aman. Perilaku atau perbuatan yang dapat merusak dan
mencemari udara akan mendapat tekanan dari masyarakat global,
misalnya soal pembakaran hutan di Indonesia.
Tuntutan ini akan menjadi peluang sekaligus tantangan bagi
semua pihak. Perusahaan penghasil produk dapat mengembangkan
teknologi yang lebih aman dan tidak mencemarkan udara (eco –
green product) yang akan dipilih oleh pelanggannya. Pemerintah pun
terpaksa merubah dan membuat kebijakan yang mendukung udara
bersih seperti yang dilakukan Jokowi dengan membentuk Badan
Restorasi Gambut sebagai bentuk nyata jawaban terhadap tuntutan
masyarakat. Tren ini juga menjadi peluang bagi produk dan jasa
yang berkaitan dengan keselamatan lingkungan. Produk berbasis
lingkungan (eco product) akan berkembang dan menjadi pilihan
masyarakat dunia. Sebagai contoh, perkembangan mobil listrik, sel
surya, penggunaan bahan kemasan plastik dan sebagainya.

Dampak Kebakaran Hutan tahun 2015

71
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Trend Kedua

Keselamatan Makanan
(Food Safety)

72
KESELAMATAN LINGKUNGAN

Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang


baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada
Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah
(Qur’an 2.172)

Unsafe food poses global health threats, endangering everyone.


Infants, young children, pregnant women, the elderly and those
with an underlying illness are particularly vulnerable.

4. KESELAMATAN MAKANAN (FFOD SAFETY)

4.1. Latar Belakang

M
akanan menjadi kebutuhan primer makhluk hidup. Tanpa
makanan, manusia tidak akan dapat bertahan lama. Dari
zaman purba sejak Adam dan Hawa diturunkan ke muka
bumi, kebutuhan untuk makan telah menjadi bagian kehidupan
manusia. Dengan bekal kecerdasan yang diberikan kepada manusia,
nenek moyang kita meramu segala sesuatu yang ada di alam
menjadi makanan yang bergizi dan lezat, makan yang baik dan halal
sebagaimana disampaikan dalam ayat di atas.
Coba kita bayangkan berapa banyak jenis masakan dan resep
makanan yang ada di seluruh dunia. Makanan asli daerah saja akan
beraneka ragam. Sebagai asli Minangkabau, sejak kecil saya sudah
diperkenalkan dengan berbagai makanan yang baik-baik dan lezat
yang diolah dengan kearifan dan cita rasa lokal.
Berbeda dengan hewan, manusia juga pemakan yang paling
rakus di muka bumi. Hampir semua yang berasal dari alam dimakan
oleh manusia. Jika binatang hanya mengonsumsi makanan tertentu
saja, manusia dengan otak dan keterampilannya, mampu mengolah
sesuatu yang tadinya tidak bisa dimakan, menjadi makanan yang
lezat dinikmati, Daun-daunan diolah menjadi sayur. Binatang dan

73
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

hewan kecil, mulai dari kerang, bahkan cacing dapat diolah menjadi
makanan. Semuanya bisa dimakan manusia, walaupun tentunya
tidak semua orang menyukainya.
Data Badan Statistik Amerika Serikat (United States Census
Bureau/USCB), jumlah penduduk dunia pada Januari 2018 men-
capai 7,53 miliar jiwa. Jumlah penduduk dunia yang masuk usia
produktif (15–64 tahun) mencapai 4,99 miliar jiwa atau sekitar 66%
dari total populasi dunia. Sedangkan usia 0–14 tahun mencapai
1,93 miliar  jiwa. Sedangkan populasi yang berusia di atas 65 tahun
ke atas mencapai 681 juta jiwa. Di beberapa negara usia penduduk
memang semakin panjang dengan meningkatnya standar kesehatan
dan kesejahteraan. USCB bahkan mendata, jumlah penduduk dunia
yang berusia di atas 100 tahun mencapai 500 ribu jiwa atau sekitar
0,01% dari populasi dunia.
Sekitar 95% dari peningkatan penduduk akan terjadi di negara
sedang berkembang yang meningkat pesat khususnya di daerah
urban. Semuanya memerlukan makanan untuk kelangsungan hidup-
nya, baik sebagai makanan pokok maupun makanan tambahan dan
cemilan.
Permintaan pasar akan bahan makanan tidak pernah terputus
sepanjang masa. Bisnis makanan telah menjadi salah satu jenis usaha
yang menguasai pasar global. Banyak produk bahan makanan, mulai
dari bahan mentah sampai ke produk manufaktur ditemukan di
supermarket. Namun demikian tidak semua makanan aman untuk
dikonsumsi. Banyak sumber bahaya yang terdapat dalam makanan
mulai dari proses pembuatannya, pengemasan, pengangkutan,
penjualan sampai ke pengolahannya menjadi makanan jadi.
Masyarakat global telah mulai menyadari bahwa makanan bukan
sekadar untuk kenyang, tetapi merupakan sumber nutrisi untuk
meningkatkan kualitas kehidupan. Bahan makanan yang diserap
oleh tubuh manusia juga dapat membawa dampak negatif, sehingga
timbul berbagai gerakan global untuk memperoleh makanan yang

74
KESELAMATAN LINGKUNGAN

sehat (healthy food).


Oleh karena itu industri makanan menjadi tren global yang
menghasilkan omset triliunan dolar/tahun. Ambillah asumsi
penduduk dunia yang saat ini berjumlah 7,63 miliar orang. Jika
rata-rata mereka memakan atau membelanjakan untuk makanan 20
sen dolar/hari, berarti omset makanan akan mencapai 1,52 miliar
dolar per hari atau setara Rp22,12 triliun/hari (kurs Rp14.555 per
23 Desember 2018). Untuk Indonesia, omset industri makanan
diperkirakan mencapai Rp60 triliun/tahun atau Rp164,3 miliar/hari.
Suatu bisnis yang sangat besar dan menggiurkan.
Menurut hasil kajian dari Tetra Pak, konsultan yang banyak
berkecimpung dengan industri makanan dan minuman di berbagai
belahan dunia, ada 8 tren global yang harus dihadapi oleh industri
makanan di dunia yang akan membawa pengaruh terhadap industri
makanan dan minuman di tahun 2020 :

a. Teknologi baru
Teknologi pengolahan makanan dan minuman akan terus
meningkat menambah efisiensi dan produktivitas perusahaan.
Penggunaan peralatan yang otomatis dan robot akan semakin
bertambah dan menjadi kebutuhan indutri karena tenaga kerja
yang semakin mahal.

b. Tuntutan untuk produk yang lebih beragam


Penduduk dunia akan terus bertambah dan dipicu oleh kelas
menengah yang sangat gemar berbelanja dan mencicipi produk
baru. Perhatikanlah, setiap restoran atau produk baru yang
dibuka, hampir selalu dipenuhi pelanggan baru, anak-anak
muda yang ingin mengubah seleranya. Mereka akan menjadi
power di masa mendatang.

c. Keselamatan Makanan (Food Safety) akan semakin menonjol


Keselamatan makanan akan mengelinding kencang di era

75
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

mendatang. Masyarakat akan semakin kritis dan mereka adalah


pemilik power untuk memilih produk yang bertebaran di pasar.
Mereka mulai memikirkan rasa dan keselamatan. Kesadaran
akan bahaya makanan akan mudah diakses dan disebarkan lewat
media sosial sehingga pengetahuan tentang produk berbahaya
akan semakin luas.
d. Ekspansi pasar makan menjadi kuci sukses
Di negara-negara maju, pertumbuhan diperkirakan akan
melambat sehingga produsen harus berupaya mencari pasar
baru yang sedang berkembang. Sementara pasar AS sudah mulai
jenuh, Meksiko dan Brasil juga mendekati titik jenuh. Maka
pasar di negara berkembang, semakin meningkat. Demikian
juga dengan Rusia dan China yang memiliki populasi tinggi.
Kombinasi antara penduduk yang meningkat dan membutuhkan
makanan, disertai pula dengan meningkatnya kelas menengah,
merupakan pasar empuk bagi industri makanan dan minuman.
Perusahaan multinasional akan berlomba memasuki pasar baru.
Contoh dapat dilihat di Indonesia. Pasar air minum dalam
kemasan dikuasai oleh Danone, perusahaan Prancis. Makanan
cepat saji seperti McDonalds yang terus mengembangkan
sayapnya ke seluruh dunia.
Industri makanan masa depan harus mempertimbangkan dan
menjalankan kaidah keselamatan makanan dalam menjalankan
bisnisnya. Jika tidak, mereka akan ditinggalkan pasarnya.
e. Keberlanjutan (sustainability) menjadi praktik bisnis inti
Kesadaran manusia akan lingkungan hidup (environmental
safety) mendorong produsen makanan dan minuman men-
jalankan semua tuntutan untuk produk yang bersahabat dengan
lingkungan (ecogreen). Masalah limbah, sumber daya yang
efisien, dan tanggung jawab sosial akan memainkan peran
penting dalam bisnis di masa mendatang. Kemasan terbarukan

76
KESELAMATAN LINGKUNGAN

dan tidak membahayakan lingkungan menjadi tren global.


f. Merek retail meraih pangsa pasar
Pengecer di negara maju telah memperkuat merek mereka
sendiri baik secara lokal maupun global. Berbagai merek produk
makanan dan minuman akan bersaing di pasar global sehingga
masing-masing merek perlu memberikan nilai-nilai yang positif
bagi konsumennya.
g. Ukuran perusahaan mendorong terjadinya konsolidasi global
Dalam tahun-tahun mendatang, ukuran perusahaan akan sangat
menentukan untuk mampu bertahan dalam era persaingan.
Akan terjadi banyak akuisisi seperti terlihat di Indonesia. Air
minum Aqua diakuisisi oleh Dananone. Demikian juga dengan
industri rokok dan makanan lainnya.
h. Rantai nilai dalam usaha
Perusahaan yang menguasasi mata rantai mulai dari bahan
baku, pengolahan, distribusi dan pemasaran akan memiliki nilai
tambah dan mampu menguasai pasar. Perusahaan makanan akan
berlomba menguasai rantai bisnisnya sehingga kelangsungan
usaha akan lebih terjamin.
Dari hasil kajian tersebut, ternyata aspek keselamatan makanan
(food safety) menjadi salah satu tren global yang harus diwaspadai.
Produk yang diduga membahayakan akan segera ditinggalkan
konsumennya.

4.2. Potensi Bahaya


Tahun 2002 Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan laporan
tentang keselamatan makanan. Sekitar 40% kasus keracunan
makanan terjadi di rumah. Di USA, menurut WHO setiap tahun
terjadi 75 juta kasus makanan yang mengakibatkan ribuan orang

77
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

dirawat di rumah sakit dan 5.000 orang meninggal.


Makanan yang tidak aman menciptakan lingkaran setan
penyakit dan kekurangan gizi, khususnya yang memengaruhi bayi,
anak-anak, orang tua dan orang sakit.

Penyakit Bawaan Makanan


Penyakit yang terbawa bersama makanan biasanya disebabkan
oleh bakteri, virus, parasit atau bahan kimia yang masuk tubuh
melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Sebagai contoh bak-
teri patogen yang terbawa dalam makanan dapat menyebabkan diare
parah atau infeksi, melemahkan tubuh termasuk meningitis. Bahan
kimia yang terdapat dalam makanan baik sebagai bahan pencampur,
pengawet atau dalam proses pertaniannya dapat menyebabkan
keracunan baik jangka pendek maupun jangka panjang seperti
penyakit kanker.
Potensi bahaya dalam bahan makanan antara lain:
• Bakteri
Ada berbagai jenis bakteri yang dapat terbawa dalam makanan.
Yang paling akrab dengan kita adalah bakteri jenis Salmonella,
Campylobacter, dan Enterohaemorrhagic Escherichia coli (E-coli).
Salah satu penyakit yang banyak dijumpai adalah thypus yang
memengaruhi jutaan orang setiap tahunnya.
• Infeksi Listeria dapat mengganggu kehamilan atau keguguran
pada ibu hamil. Listeria ditemukan dalam produk susu yang
tidak dipasteurisasi dan berbagai makanan siap saji dan dapat
tumbuh pada suhu pendinginan.
• Vibrio cholerae menginfeksi orang melalui air atau makanan
yang terkontaminasi. Gejala termasuk sakit perut, muntah dan
diare berair banyak, yang dapat menyebabkan dehidrasi yang
parah dan berpotensi terjadinya kematian. Beras, sayuran, millet
bubur dan berbagai jenis makanan laut telah terlibat dalam
wabah kolera.

78
KESELAMATAN LINGKUNGAN

• Parasit. Beberapa parasit seperti trematoda ditularkan melalui


makanan. Lainnya, misalnya Echinococcus spp, dapat menginfeksi
orang melalui makanan atau kontak langsung dengan hewan.
Parasit lain seperti Ascaris, Cryptosporidium, Entamoeba
histolytica atau Giardia, masuk rantai makanan melalui air atau
tanah dan dapat mencemari produk segar.
• Zat Kimia. Bahan kimia merupakan ancaman terbesar untuk
keselamatan makanan. Bahan kimia digunakan dalam proses
produksi, bahan pengawet, penyedap, pewarna dan untuk
pengepakannya. Bahan kimia juga dapat terbentuk dari
lingkungan akibat pencemaran atau pembuangan limbah yang
kemudian terkontaminasi atau terserap oleh biota baik tumbuhan
atau hewan yang kemudian dikonsumsi oleh manusia.
Salah satu contoh adalah dioksin dan polychlorinated biphenyls
(PCB), yang merupakan produk sampingan yang tidak di-
inginkan dari proses industri dan pembakaran sampah. Mereka
ditemukan di seluruh dunia dalam lingkungan dan terakumulasi
dalam hewan rantai makanan. Dioksin sangat beracun dan dapat
menyebabkan masalah reproduksi dan perkembangan, merusak
sistem kekebalan tubuh, mengganggu hormon dan menyebabkan
kanker.
Logam berat seperti timbal, kadmium dan merkuri penyebab
neurologis dan kerusakan ginjal. Kontaminasi oleh logam berat
dalam makanan terjadi terutama melalui polusi udara, air dan
tanah.

4.3. Persyaratan Global


Kesadaran mengenai keselamatan makanan akan terus bergema dan
akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku manusia global dalam
mengonsumsi makanan. Karena itu, tren global di masa mendatang
adalah keselamatan makanan (Ffood safety).

79
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Keselamatan makanan akan menjadi peluang sekaligus


ancaman bagi dunia industri makanan. Tuntutan masyarakat global
akan makanan yang aman untuk
dikonsumsi semakin meningkat.
Lihatlah kasus susu produksi China
yang tercemar melamin telah
membuat berang masyarakat di
seluruh dunia sehingga produk-
produk buatan China dirazia dan
dilarang beredar di banyak negara,
termasuk Indonesia.
Kondisi ini membuat industri
makanan China terpukul, memaksa pemerintah China mengeluar-
kan aturan mengenai keselamatan makanan sekaligus menyeret
pelaku ke pengadilan. Untuk menunjukkan keseriusannya, peng-
usaha susu bermelamin tersebut bahkan dihukum mati.
Masalah keselamatan makanan akan menjadi isu penting di masa
depan di seluruh dunia. Masyarakat global menuntut keselamatan
makanan (food safety).

Persyaratan Keselamatan Makanan


Dewasa ini telah berkembang berbagai persyaratan dan
standar mengenai keselamatan makanan (food Safety) misalnya
ISO 22.000 tentang Food Safety. Persyaratan lain adalah Hazard
Analysis Critical Control Point (HACCP). Persyaratan ini bertujuan
untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan pangan agar
tidak membahayakan bagi konsumennya. Melalui proses HACCP
dilakukan analisis risiko dalam setiap tahapan produksi, untuk
menentukan apa saja bahan, proses, atau kandungan dalam bahan
makanan yang dapat mengakibatkan bahaya terhadap konsumennya.
Penerapan ini dapat menghindarkan produk yang dilarang
beredar, ditarik dari peredaran atau dituntut oleh konsumen karena

80
KESELAMATAN LINGKUNGAN

menimbulkan keracunan. Jika ingin masuk ke pasar global, produk


makanan Indonesia sangat perlu menerapkan hal ini sehingga
dipercaya oleh konsumennya.

4.4. Aspek Keselamatan Makanan


Di Indonesia kita temukan berbagai permasalahan mengenai
keselamatan makanan di setiap tahapan makanan mulai dari
produsen penghasil bahan makanan sampai ke pengolahan dan
penjualan produk akhir antara lain:
a. Proses produksi pertanian dan peternakan
Aspek keselamatan makanan, dimulai dari proses pertanian dan
peternakan untuk menghasilkan bahan makanan baik nabati
maupun hewani.
Berbagai isu berkaitan dengan aktivitas pertanian dan peternakan
antara lain:
- Penggunaan pupuk kimia untuk memproduksi bahan
makanan sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan pen-
cemaran pada jenis sayuran atau buah yang dihasilkan.
- Penggunaan pestisida untuk pembasmi hama menimbulkan
potensi bahaya keracunan yang terserap dalam produk
pertanian.
- Penggunaan pakan ternak yang tidak aman akan meme-
ngaruhi kualitas hasil peternakan.
- Hama dan virus yang menyerang binatang ternak, seperti
penyakit sapi gila, flu burung dan flu babi.
b. Proses pengolahan produk pertanian dan peternakan
Di dalam proses pengolahan produk pertanian dan peternakan
terdapat berbagai aspek keselamatan yang dapat membahayakan
konsumen. Berbagai aspek yang dapat menimbulkan bahaya
dalam proses pengolahan bahan makanan dan peternakan
antara lain:

81
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

- Penggunaan bahan pengawet yang tidak aman bagi kese-


hatan. Misalnya kasus formalin pada tahu, ikan, dan daging
ayam.
- Penggunaan zat adiktif atau bahan campuran makanan
seperti zat warna, penyedap dan pemanis yang tidak aman.
Sebagai contoh kasus melamin yang ditambahkan dalam
proses pembuatan susu di China yang diduga membahaya-
kan kesehatan bayi.
- Penggunaan kemasan yang tidak aman. Misalnya peng-
gunaan bahan plastik, styrofoam dan lainnya.
c. Proses pemasaran produk pertanian dan peternakan
Dalam pemasaran, aspek keselamatan juga menentukan seperti
kemasan yang aman, masa kadaluarsa produk, kontaminasi
produk dalam penyimpanan yang dapat membahayakan kese-
lamatan konsumennya.

4.5. Trend Global


Dalam tahun-tahun
memilih dan mengonsumsmendatang
i produk mak aspek keselamatan
kanan. Untuk i pangan
itu semua, pel akan
laku
semakin ketat.
usaha khusus Masyarakat
snya dunia bis global mpersiapkan
snis, perlu mem akan semakindiri. selektif dalam me-
milih dan
Makaanan yang tid
mengonsumsi dak aman makanan.
produk akkan dilarang
Untukdan ituditinggal
semua,lkan
pelaku
konsumennya a. Industri pro
usaha khususnya duniaoduk makanan
bisnis, perlun aman sepert
mempersiapkanti produk orga
diri. anik
akan semakin
Makanan n berkembang
yang tidakg dan menjad
aman akani peluang dala
dilarangam bisnis pan ngan
dan ditinggalkan
global.Standaarisasi mengenai keamanan
konsumennya. Industri produk makanan aman seperti a produk
n pangan ataau makanan akan
menjadi
m perssyaratan glob bal yang haarus
organik akan semakin berkembang dan men-
dipenuhi oleh s
d semua industrri makanan.
jadi peluang dalam bisnis pangan global.
Dari sisi konsumenn, kesadaran akan
a
Standarisasi
makanan
m
mengenai keamanan
yangg aman untuk
pangan
k kesehatan akan
a
atau
makanan
meningkat
m akan
seh menjadi persyaratan
hingga konsu global
umen akan leebih yang
harus dipenuhi oleh
selektif dalam mengkonsumsemua industri makanan.
msi makanan.
Dari sisi konsumen, kesadaran akan makan-
anM yang aman
Makanan Am untuk Akan
man kesehatan akan meningkat
Menjadi T
Tren
Global
G
Dalamm dekade mendatang,
m maasyarakat sem makin kritis dan
82
selektif dalam
m memilih makanan. Tren m makanan aman n (safe food) aakan
menjalar kesseluruh duniaa dan menjaadi acuan baagi semua pih hak,
konsumen daan produsen.

KESELAMATAN LINGKUNGAN

sehingga konsumen akan lebih selektif dalam mengonsumsi


makanan.

Makanan Aman Akan Menjadi Tren Global


Dalam dekade mendatang, masyarakat semakin kritis dan
selektif dalam memilih makanan. Tren makanan aman (safe food)
akan menjalar keseluruh dunia dan menjadi acuan bagi semua pihak,
konsumen dan produsen.

Makanan Aman
United Nations Environment Programme (UNEP) dalam
laporannya memperkirakan bahwa perdagangan global produk hijau,
termasuk produk dengan rendah karbon dan energi terbarukan,
akan meningkat 3 kali lipat menjadi US$ 2,2 triliun pada tahun 2020.
Pasar global dipicu meningkatnya kesadaran masyarakat
global mengenai produk dan energi yang aman untuk lingkungan.
Tren global ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi negara
berkembang dengan sumber daya terbarukan yang melimpah.
Mereka memiliki peluang untuk meningkatkan pangsa pasar di
pasar internasional untuk barang dan jasa yang berkelanjutan.
Perdagangan hijau masih hanya mewakili sebagian kecil dari
pasar global, demikian laporan UNEP. Namun, perdagangan produk
bersertifikat dan barang dan jasa lingkungan mengalami kenaikan
signifikan. Laporan ini mengidentifikasi enam sektor ekonomi di
mana ada peluang perdagangan hijau: pertanian, perikanan, hutan,
manufaktur, energi terbarukan dan pariwisata.

Peluang dan Tantangan


Tuntutan global mengenai makanan aman akan membawa
dampak luas terhadap persyaratan bisnis, perilaku bisnis, dan perilaku
konsumen di berbagai belahan dunia. Pengusaha atau industri
makanan, baik makanan jadi maupun makanan organik harus

83
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

mempersiapkan diri. Jika tidak, mereka akan mengalami hambatan


untuk bisa memasuki pasar global yang semakin kompetetitif.

Australia Stop Ekspor Sapi ke Indonesia


Ekspor sapi Australia dihentikan setelah tayangan perlakuan brutal terhadap sa-
pi-sapi yang hendak disembelih tersebar di internet.
VHRmedia, Canberra – Australia menghentikan ekspor sapi ke Indonesia, Rabu
(8/6). Keputusan ini diambil setelah banyak pihak memprotes perlakuan brutal
terhadap sapi-sapi yang hendak disembelih, yang rekaman gambarnya tersebar
di internet.

Penghentian ekspor sapi ini akan berlangsung selama enam bulan, atau sampai
organisasi pelindung binatang menyerahkan laporan atas tuduhan pemban-
taian binatang. Atas keputusan ini, Australia akan merugi sampai US$ 300 juta
atau senilai Rp 2,5 miliar.

“Perdagangan [sapi] dengan Indonesia hanya akan dibuka kembali setelah kami
yakin bahwa pelaku bisnis mematuhi manajemen rantai suplai,” jelas Menteri
Pertanian Australia Joe Ludwig.

Indonesia merupakan pasar sapi terbesar untuk Australia. Data dari Livestok
Australia Ltd, hingga 30 Juni 2010, jumlah sapi yang diekspor ke Indonesia men-
capai 873.573 ekor yang nilainya hampir mencapai US$ 750 ribu atau Rp 6,4
miliar. Sapi-sapi tersebut dikirim ke pusat-pusat impor sapi di Jakarta, Medan,
dan Bandar Lampung.

Ludwig menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia dan Australia telah sepakat


untuk bekerja sama dalam meningkatkan kualitas rumah potong di Indonesia.

Ketua Federasi Pertanian Nasional Australia Jock Laurie menyatakan, keputusan


ini akan menyulitkan orang-orang yang bekerja di bidang perdagangan, teruta-
ma mereka yang bekerja di bidang distribusi dan pasokan sapi di Australia. 

84
KESELAMATAN LINGKUNGAN

Trend Ketiga

Keselamatan Konsumen
dan Produk
(Consumer and Product
Safety)

85
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

5. KELAMATAN KONSUMEN
5.1. Latar Belakang

K
onsumen adalah raja. Demikian nasihat para ahli pemasaran
untuk mengingatkan betapa pentingnya konsumen bagi
kelangsungan suatu usaha. Tanpa konsumen, perusahaan
tidak akan berkembang dengan baik. Produk yang dijual tidak akan
laku dan perusahaan akan mengalami kebangkrutan.
Konsumen adalah nilai-nilai unggul yang dimiliki oleh suatu
perusahaan atau suatu merek (brand). Lihatlah betapa fanatiknya
pendukung Manchester United di seluruh dunia, yang rela sampai
malam hari menonton tim kesayangannya, atau membeli berbagai
cendera mata berlabel MU. Mereka adalah pendukung dan kon-
sumen loyal dari klub tersebut.
Namun sering kali perusahaan mengabaikan konsumennya.
Banyak konsumen yang tertipu atau tergiur dengan iklan dan
promosi yang meledak-ledak, ternyata ujungnya tidak sesuai dengan
kenyataan. Di berbagai negara terdapat tren meningkatnya upaya
perlindungan konsumen. Salah satu diantaranya adalah perlindung-
an keselamatan konsumen (consumer safety). Konsumen tidak bisa
lagi diperlakukan sebagai subyek tetapi menjadi unsur menentu-
kan.
Larangan terhadap produk berbahaya dari China telah meng-
guncang masyarakat di Amerika yang selama ini telah terbuai
dengan banjirnya produk murah buatan China. Hal serupa terjadi
di Indonesia dengan dilarangnya berbagai produk permen, obat-
obatan dan komestik buatan China yang dianggap berbahaya bagi
konsumen.
Tindakan Indonesia ini dibalas oleh Pemerintah China dengan
melarang produk makanan dan minuman dari Indonesia karena
dinilai tidak aman dan dapat membahayakan. Masalah ini harus

86
KESELAMATAN KONSUMEN DAN PRODUK

dicermati dengan hati-hati dan melihat faktor yang mendasarinya.


Kondisi ini pada dasarnya dalah merupakan bagian dari aspek
keselamatan produk (product safety) dan keselamatan makanan
(food safety) yang telah menjadi persyaratan global.
Di berbagai negara, keselamatan produk (product safety)
termasuk juga keselamatan makanan (food safety) telah menjadi
persyaratan dan diawasi secara ketat oleh lembaga khusus yang
menangani kedua aspek tersebut. Mereka melakukan pengawasan
terhadap produk beredar yang dapat membahayakan keselamatan
masyarakat. Di lain pihak mereka juga melakukan pembinaan
kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadarannya mengenai
keselamatan dalam memilih produk.
Di Indonesia aspek keselamatan produk (product safety) belum
ditangani secara baik dan komprehensif, berbeda dengan kesela-
matan makanan dan obat-obatan telah dilakukan oleh Badan POM.
Sesuai dengan ketentuan dalam UU Perlindungan Konsumen No.
8 Tahun 1999, salah satu aspek perlindungan konsumen adalah
keselamatan dalam menggunakan produk barang dan jasa. Namun
selama ini aspek perlindungan konsumen masih secara umum.
Misalnya masalah harga, kualitas, promosi dan lainnya. Belum
secara khsusus mengawasi aspek keselamatan produk.
Keselamatan produk telah berkembang diberbagai negara sejak
lebih 30 tahun yang lalu. Kesadaran ini timbul karena semakin
banyaknya kasus kecelakaan atau penyakit akibat penggunaan
produk yang tidak aman. Masyarakat masih trauma akibat berbagai
produk berbahaya yang dikonsumsi atau digunakan masyarakat.
Salah satu kasus adalah obat penenang Thalidomide yang
mengakibatkan banyak bayi lahir dalam kondisi cacat. Masyarakat
dunia juga menyorot bahaya dari makanan siap saji, penggunaan
bahan penyedap (mono sodium glutamate), penggunaan kemasan
yang tidak aman yang menyebabkan timbulnya bahaya dioksin dan
sebagainya. Karena itu berbagai negara mengeluarkan standar dan

87
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

peraturan yang ketat mengenai produk dan jasa yang digunakan


oleh masyarakatnya.
Bagaimana di Indonesia? Product Safety belum banyak dikenal,
dipahami dan dijalankan oleh pengusaha atau produsen barang dan
jasa di Indonesia. Produsen barang dan jasa masih berorientasi ke-
pada kualitas atau harga yang ditawarkan dan kurang memperha-
tikan aspek keselamatannya. Di lain pihak, konsumen Indonesia
juga lebih cenderung melihat harga yang murah ketimbang kualitas
yang notabene akan berkaitan dengan standar keselamatannya.
Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Kon-
sumen yang mencakup keselamatan produk dan jasa belum banyak
dijalankan dan sejauh ini belum ada perusahaan yang dituntut
karena produk dan jasa tidak aman yang dijual atau dipasarkannya.
Di samping itu, Indonesia belum memiliki standar tentang
keamanan dan keselamatan suatu produk atau jasa. Untuk berbagai
produk Indonesia telah menerapkan sistem SNI (Standar Nasional
Indonesia) namun sifatnya lebih banyak berkaitan dengan kualitas
dan spesifikasi produknya, balum banyak menyentuh standar kese-
lamatan. Ambillah contoh mainan anak-anak yang banyak beredar
dipasaran.
Di berbagai negara mainan anak-anak diawasi secara ketat
seperti di Uni Eropa misalnya persyaratan untuk mainan yang
menggunakan bagian mekanis diatur dalam standar EN71-1:2001
Specification for Mechanical and Physical Properties atau European
StandardEN 50088:1996 on the Safety of Electric Toys.
Karena itu banyak produk mainan dari negara berkembang
ditolak masuk ke pasar Eropa karena tidak terjamin keselamatan-
nya. Kondisi serupa berlaku untuk berbagai produk dan jasa lainnya.
Kondisi ini akan memengaruhi arus barang global.
Barang-barang yang tidak aman mencari pasar yang masih
terbuka dan tidak memiliki aturan yang ketat, termasuk Indonesia.

88
KESELAMATAN KONSUMEN DAN PRODUK

Barang-barang dari negara berkembang yang relatif tingkat


keselamatannya rendah sulit masuk ke pasar negara maju yang
memiliki persyaratan keselamatan produk yang tinggi.
Karena itu tidak heran bahwa negara berkembang, termasuk
Indonesia, menjadi serbuan produk murah yang tidak terjamin
keselamatannya. Produk tidak aman ini akan membawa dampak
luas bagi masyarakat dan perekonomian nasional. Kecelakaan yang
terjadi akibat menggunakan produk murah tidak aman akan men-
jadi biaya sosial yang harus ditanggung masyarakat.
Sebagai contoh, berapa banyak kebakaran yang terjadi karena
menggunakan kabel yang tidak aman atau peralatan listrik yang
tidak standar? Produk tidak aman jelas akan ditolak pasar yang telah
menjalankan kebijakan product safety dengan ketat. Sebaliknya
pasar Indonesia akan dengan leluasa dimasuki produk tidak aman
dan tidak memenuhi standar keselamatan produk.
Hal ini dicermati oleh produsen global dengan menerapkan jual
standar. Standar keselamatan untuk produk yang dijual di negara
maju akan berbeda dengan persyaratan yang digunakan bagi negara
berkembang termasuk Indonesia. Produk otomotif misalnya, untuk
pasar Eropa tidak akan sama dengan produk yang dijual di pasar
Indonesia.
Karena itu sudah saatnya Indonesia membenahi aspek kese-
lamatan produk dan keselamatan makanan dengan baik dan sesuai
dengan persyaratan global. Untuk itu perlu dilakukan langkah-
langkah konkret untuk menanganinya.
Untuk keselamatan obat dan makanan (drug and food safety)
selama ini telah dilakukan pengawasan oleh Badan POM. Namun
ternyata belum efektif. Terbukti dengan masih membanjirnya obat
dan makanan, baik produk lokal maupun impor, yang tidak terdaftar
atau tidak terjamin keselamatannya.

89
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

5.2. Aspek Keselamatan Produk dan Jasa


Isu keselamatan produk dan jasa juga semakin gencar di berbagai
negara. Salah satu contoh adalah keselamatan penerbangan yang
menelan korban dilarangnya maskapai penerbangan Indonesia
di berbagai Negara Eropa dan USA karena diragukan standar
keselamatannya. Demikian juga dengan berbagai produk ekspor
seperti mainan anak serta berbagai produk lainnya yang dikenakan
persyaratan yang ketat.
Sesuai UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen,
pemerintah telah membentuk Badan Perlindungan Konsumen
Nasional yang sangat berperan dalam melindungi keselamatan
konsumen. Namun lembaga ini masih belum memiliki legimitasi
kuat untuk melakukan pengawasan dan penindakan terhadap
produk dan jasa yang tidak aman atau tidak memenuhi persyaratan
keselamatan. Lembaga ini memberikan perlindungan konsumen
secara luas tidak terfokus terhadap keselamatan produk dan jasa.
Inggris dan USA memiliki Consumer Product Safety Commission
(CPSA) yang melakukan pengawasan dan penindakan terhadap
keselamatan produk khususnya produk yang tidak aman.
Keselamatan konsumen perlu menjadi perhatian kalangan
bisnis di masa depan. Lihatlah tren di negara maju lainnya di mana
keselamatan konsumen sudah menjadi hak dan kawajiban sehingga
pengusaha yang menghasilkan produk dan jasa yang tidak aman
dapat dituntut ke pengadilan.

5.3. Langkah Antisipasi


Baikot lawan baikot seperti yang terjadi antara Indonesia dan China
bukan solusi yang baik dan akan banyak merugikan pengusaha
maupun konsumen di kedua negara. Strategi terbaik adalah
berupaya meningkatkan standar keselamatan produk dan jasa
nasional sehingga memenuhi persyaratan global.

90
KESELAMATAN KONSUMEN DAN PRODUK

Masalah keselamatan produk dan makanan jelas menjadi


tanggung jawab bersama baik pemerintah, pelaku usaha maupun
masyarakat luas. Karena itu upaya meningkatkan keselamatan
produk dan makanan harus dilakukan secara komprehensif dengan
melibatkan semua unsur terkait.
Sebagai upaya melindungi keselamatan masyarakat, sudah
saatnya pemerintah segera melakukan langkah antisipasi. Langkah
pertama adalah membentuk Lembaga Perlindungan Keselamatan
Konsumen (Product Safety Commission) yang berfungsi melakukan
pengawasan dan pembinaan berkaitan dengan keselamatan pro-
duk. Badan ini harus diberi wewenang untuk mengeluarkan
sertifikasi keselamatan bagi setiap produk, melakukan pengawasan
terhadap produk yang beredar serta melakukan pembinaan bagi
konsumen.
Langkah berikutnya adalah dengan menetapkan standar kese-
lamatan bagi setiap jenis produk (standar keselamatan produk).
Standar ini sebaiknya disesuaikan dengan standar di negara lain
sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan daya saing produk
Indonesia sekaligus sebagai entry barrier bagi produk berbahaya dari
luar. Standar ini dapat dibakukan melalui SNI.
Langkah berikutnya lagi adalah membangun jaringan informasi
yang luas dengan seluruh komponen masyarakat untuk membantu
mengawasi produk yang beredar. Untuk itu, pemerintah perlu
mendorong terbentuknya Lem-
baga Perlindungan Keselamat-
an Konsumen yang bergerak
khusus dalam aspek keselamatan
konsumen.
Upaya berikutnya dengan
menerapkan sistem safety label
bagi setiap produk yang telah

91
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

memenuhi syarat sehingga masyarakat akan lebih mudah dalam


menentukan pilihannya sekaligus untuk mengawasi peredaran
produk yang tidak aman. Standar keselamatan produk ini tidak
hanya diberlakukan bagi produk dalam negeri tetapi juga diwajibkan
bagi produk impor yang akan diedarkan di dalam negeri.
Melalui upaya ini keselamatan masyarakat akan terlindung dan
di lain pihak produk Indonesia akan lebih mudah mencari pasar di
luar negeri. Jika tidak, bersiaplah mencari pasar di negara-negara
yang memiliki standar keselamatan rendah yang juga sama tidak
pedulinya dengan keselamatan konsumen.

5.4. Produk yang Ditarik dari Peredaran


Buka situs CPSC.com di Amerika Serikat. Dari situs ini kita bisa
melihat daftar dan jenis berbagai produk yang dapat membahayakan
konsumen dan ditarik dari peredaran. Salah satu contoh, produk
sandal untuk anak-anak buatan Brasil yang diimpor oleh perusahaan
Alpargatas. Ternyata produk ini menggunakan bahan pewarna
mengandung timah hitam yang melebihi batas aman sehingga harus
ditarik dari peredaran. Padahal mereka sudah memasarkan sekitar
210 ribu pasang sandal di tengah masyarakat.
Tren ini memang belum banyak terjadi di Indonesia. Yang sering
kita ketahui adalah tuntutan yang diajukan oleh Lembaga Konsumen
Indonesia atau BPOM yang sering mengumumkan produk makanan
yang tidak aman atau tercemar suatu bahan kimia berbahaya. Namun
sejauh ini belum menjangkau produk-produk lainnya. Karena itu,
jika ingin bersaing di pasar global dan tidak ingin terkena larangan
beredar, maka aspek keselamatan konsumen harus menjadi bagian
dalam proses produksi.

92
KESELAMATAN KONSUMEN DAN PRODUK

Recall Summary (www.cpsc.gov)


Name of product:
My Snuggly Ellie Activity Toys

Units
About 2,700 in the U.S. (in addition, 100 were sold in Canada)
Hazard:
The wooden ring can break into small pieces, posing a choking hazard to
young children.

Description
This recall involves the My Snuggly Ellie Activity Toy. The toy is a plush
brown elephant with white crinkle ears. There is a green hanging loop
on top of its head allowing it to be a stroller or crib attachment. On the
stomach there is a mini mirror while a teether and wooden ring hang
below its body. The item number is 212520 and can be found on the
small white tag sewn into the bottom of the toy.
Incidents/Injuries
Manhattan Group has received one report of the wooden ring breaking.
No injuries have been reported.

93
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Remedy
Consumers should immediately take the toy away from young children
and return the toy to where it was purchased for a full refund.
Sold at
Specialty toy and baby stores nationwide, and online at www.
manhattantoy.com from February 2014 through May 2015 for about $10
Importer(s)
Manhattan Group LLC, of Minneapolis, Minn.
Manufactured in
China

Pada tahun 2009 ribuan kendaraan berbagai merek buatan


Jepang ditarik peredarannya karena ditemukan adanya kelemahan
teknis yang dapat mengancam keselamatan pengemudi atau
penggunanya. Penarikan produk (product recall) adalah salah
satu bentuk keselamatan produk yang sangat prinsipil. Dalam
tahun-tahun mendatang, aspek keselamatan produk akan semakin
menonjol, karena tingkat kritis masyarakat semakin tinggi, komu-
nikasi semakin lancar, hukum atau ganti rugi semakin tinggi dan
kesadaran konsumen akan haknya semakin besar. Hal ini harus
diantisipasi oleh pelaku usaha yang selama ini tidak peduli dengan
keselamatan produk yang dihasilkannya. Produk yang tidak terjamin
keselamatannya akan ditinggalkan konsumennya bahkan dapat
dituntut atau diklaim oleh penggunanya.

Gran Max dan Sirion Direcall Demi Keselamatan


TRIBUN-TIMUR.COM, Selasa, 29 Mei 2012
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengumumkan kampanye per-
baikan massal (recall) terhadap 48.703 unit Gran Max dan 3.227 unit
Sirion di seluruh Indonesia demi keamanan dan keselamatan konsumen.
Menurut evaluasi Daihatsu Motor Company (DMC) Jepang, pada Gran
Max berpotensi terjadi keretakan di dudukan ban serep yang terletak di

94
KESELAMATAN KONSUMEN DAN PRODUK

bagian bawah bodi mobil. Dengan usia kendaraan yang terus bertambah
dan penggunaan di jalan bergelombang, kemungkinan terburuk ban
serep bisa lepas dan membahayakan pengguna jalan lain, apalagi dalam
kecepatan tinggi.
ADM memastikan bahwa sampai kini belum ada kejadian yang
dialami konsumen. Gran Max yang terindikasi bermasalah berjumlah
36.988 unit model pikap produksi 2007-15 Oktober 2010, 11.715 unit
Minibus, dan Blind Van produksi 2007-23 Oktober 2008.
Sedangkan Sirion terindikasi ada tetesan air yang ke luar dari selang
pembuangan AC yang membasahi bagian luar steering rack. Kalau
terus dibiarkan, akan menimbulkan karat dan mengganggu fungsinya.
Total 3.227 unit Sirion produksi Januari 2008-Maret 2011 yang diduga
mengalami masalah ini.
Pelanggan di Indonesia diminta segera menghubungi Daihatsu
Access (kode area)+ 500898 untuk mengatur jadwal perbaikan di
bengkel resmi. Seluruh perbaikan dilakukan cuma-cuma alias gratis!
Untuk perbaikan Gran Max dibutuhkan waktu sekitar 60 menit dan
untuk Sirion diperlukan 50 menit.
Recall ini merupakan bentuk tanggung jawab Daihatsu di Indonesia
yang mengutamakan kenyamanan dan keselamatan pelanggan,”
komentar Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran ADM, di Jakarta, Selasa
(29/5/2012).
Daihatsu Indonesia menyiapkan dana Rp 15 miliar untuk kampanye
perbaikan massal (recall) terhadap 48.703 unit Gran Max dan 3.227
unit Sirion. Dana tersebut digunakan untuk kesiapan bengkel melayani
pemilik kendaraan yang di-recall dan menyediakan komponen
pengganti. Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu
Motor (ADM) mengatakan, proses pengerjaan “recall” berlangsung
setahun (29/5/2012–28/6/2012). Untuk mencegah antrian panjang,
pelanggan diminta memesan atau menghubungi bengkel resmi dulu.
”Jumlah tersebut akan terpenuhi (Rp 15 miliar) kalau seluruh unit
‘recall’ masuk ke bengkel resmi. Kami membuktikan, kepedulian
kami kepada konsumen semakin baik,” ujar Amelia di Jakarta, Selasa
(29/5/2012).Hendrayadi Lastiyoso, Marketing Division Head PT Astra

95
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

International Tbk – Daihatsu Sales Operation (DSO) menjelaskan,


50 persen populasi Gran Max masih terkonsentrasi di Jakarta dan
sekitarnya. Sedangkan Sirion, penjualan terbanyak di Jakarta, sampai 60
persen. “Kalau Gran Max karena kendaraan niaga, banyak digunakan
di seluruh Indonesia. Sedangkan Sirion, karena “city car” fokus di kota
besar,” beber Hendrayadi.(*)

5.5. Hak-Hak Konsumen


Di banyak negara telah berkembang dan tumbuh berbagai lembaga
perlindungan keselamatan produk (product safety) yang rajin
memantau keselamatan dari produk-produk yang beredar di
pasar. Produsen dengan sendirinya harus lebih berhati-hati dalam
menyediakan jasa atau menjual produknya.
Kondisi ini harus diantisipasi oleh semua pihak di Indonesia.
Bagi produsen jasa dan produk berorientasi ekspor harus lebih
memerhatikan standar keselamatan dalam menjalankan bisnisnya.
Di sisi pemerintah, harus dilakukan pengawasan yang lebih ketat
terhadap produk dan jasa tidak aman yang akan membanjiri pasar
Indonesia yang belum memperlakukan persyaratan dan standar
keselamatan produk dengan ketat.
Sesuai dengan Pasal 4 Undang-Undang Perlindungan Konsumen
(UUPK), Hak-Hak Konsumen adalah :
• Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam
mengonsumsi barang dan/atau jasa;
• Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan
barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan
kondisi serta jaminan yang dijanjikan;
• Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi
dan jaminan barang dan/atau jasa;
• Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/

96
KESELAMATAN KONSUMEN DAN PRODUK

atau jasa yang digunakan;


• Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya
penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut;
• Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;
• Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur
serta tidak diskriminatif;
• Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi/penggantian,
apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan
perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;
• Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan lainnya.

5.6. Tren Global


Konsumen Indonesia juga mulai kritis. Pada tahun 2020, komposisi
masyarakat kelas menengah akan semakin meningkat. Kelas
menengah inilah yang akan menjadi pendorong untuk menekan
perusahan atau produsen menghasilan produk yang berkualitas,
murah dan aman. Konsumen global juga akan lebih selektif dalam
memilih barang dan jasa yang memenuhi syarat keselamatan
dan keamanannya. Perusahaan atau penyedia jasa yang tidak
memerhatikan aspek keselamatan lambat laun akan ditinggalkan
konsumennya. Isu tentang keselamatan konsumen ini juga akan
semakin meningkat di tengah masyarakat melalui media sosial
dan elektronik. Hal ini akan membawa dampak akan cepatnya arus
informasi tentang produk atau jasa yang membahayakan konsumen.

5.7. Peluang dan Tantangan


Kesadaran konsumen akan menjadi tren global dan perlu menjadi
perhatian dan bahan pertimbangan bagi semua pihak termasuk
pelaku usaha dan jasa. Kalau sekarang masyarakat memilih barang

97
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

dan jasa masih melihat harganya yang murah, maka di masa


mendatang tren masyarakat akan berubah. Aspek keselamatan dan
kenyamanan produk akan menjadi dasar pertimbangan. Produk dan
jasa yang tidak aman dan membahayakan, akan ditinggalkan.
Kesadaran masyarakat sangat dipengaruhi oleh karakteristik
masyarakat yang berubah cepat antara lain meningkatnya kelas
menengah. Pengusaha atau produsen harus memasukkan aspek
keselamatan dalam memproduksi barang dan jasanya. Klaim
atau tuntutan dari konsumen juga akan semakin meningkat yang
didukung oleh era komunikasi dan jejaring sosial.

98
KESELAMATAN KONSUMEN DAN PRODUK

Trend Keempat

Keselamatan Umum
(Public Safety)

99
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

6. KESELAMATAN UMUM (PUBLIC SAFETY)


6. KESELAMATAN UMUM (PUBLIC SAFETY)
6.1. Latar Belakang

M

asyarakat Indonesia tersentak ketika hasil survei dari The
6.1. Latar Belakang
Economist Intelligence

Survey tentang Safe Safety Index
2015, menempatkan
Jakarta
Masyarakat sebagai tersentak
Indonesia kota paling tidakhasil surve
ketika
aman di seluruh dunia.Economist Intelligence Survey tentang Safe Safety I
menempatkan Jakarta sebagai kota paling tidak aman
Tabel 6.1. Data Indek Kota Aman
dunia.
SAFE CITIE RANKING
NO KOTA NO KOTA NO KOTA NO KOTA NO KOTA
1 Tokyo 11 Hong Kong 21 Madrid 31 Buenos Aires 41 Istanbul
2 Singapore 12 San Francisco 22 Brussels 32 Shenzhen 42 Delhi
3 Osaka 13 Taipei 23 Paris 33 Lima 43 Moscow
4 Stockholm 14 Montreal 24 Seoul 34 Tianjin 44 Mumbai
5 Amsterdam 15 Barcelona 25 Abu Dhabi 35 Rio de Janeiro 45 Mexico City
6 Sydney 16 Chicago 26 Milan 36 Kuwait City 46 Riyadh
7 Zurich 17 Los Angeles 27 Rome 37 Beijing 47 Johannesburg
8 Toronto 18 London 28 Santiago 38 Guangzhou 48 Ho Chi Minh City
9 Melbourne 19 Washington DC 29 Doha 39 Bangkok 49 Tehran
10 New York 20 Frankfurt 30 Shanghai 40 Sao Paulo 50 Jakarta


Banyak yang terkejut, Banyak
namumyang terkejut,
banyak namum
pula yang banyak
salah pula yang sal
persepsi
tentang hasil
tentang hasil survei tersebut. survey tersebut.
Masyarakat mengaitkanMasyarakat mengaitkan
istilah kota
tidak aman sebagai masalah sekuriti atau keamanan sehingga keamana
tidak aman sebagai masalah sekuriti atau
dianggap tugas dari dianggap tugas dari Kepolisian. Padahal yang dimaksud d
Kepolisian. Padahal yang dimaksud dalam
survei tersebut adalah masalahadalah
tersebut masalah
keselamatan keselamatan
(safety). Bukan(safety).
hanya Bukan
soal keamanan, tetapikeamanan, tetapi menyangkut Keselamatan Publik atau P
menyangkut keselamatan publik atau public
Masyarakat Indonesia kurang familiar dengan is
safety.
Safety (Keselamatan Umum) sehingga tidak atau kuran
Masyarakat Indonesia kurang familiar dengan istilah public
perhatian dan tidak dijalankan dalam praktik sehari‐
safety (keselamatan umum) sehingga tidak atau kurang mendapat
menjadi kebijakan publik di Indonesia. Sebagai akiba
dilakukan penilaian, maka Indonesia khususnya ko
100 mendapatkan peringkat terburuk.
KESELAMATAN UMUM

perhatian dan tidak dijalankan dalam praktik sehari-hari. Belum


menjadi kebijakan publik di Indonesia. Sebagai akibatnya ketika
dilakukan penilaian, maka Indonesia khususnya kota Jakarta
mendapatkan peringkat terburuk.
Aspek public safety atau keselamatan umum sudah menjadi
persyaratan penting di berbagai negara dan menjadi kebijakan dalam
mengelola kehidupan bermasyarakat.
Contoh konkrit mengenai keselamatan umum misalnya soal
maskapai penerbangan Indonesia yang dilarang terbang ke negara
Uni Eropa dengan alasan tidak memenuhi standar keselamatan
penerbangan. Negara-negara tersebut juga mengeluarkan travel
warning bagi warga negaranya yang berkunjung ke Indonesia untuk
berhati-hati, karena keselamatan umum di Indonesia belum menjadi
budaya.
Mereka takut menginap di hotel-hotel, bangunan tinggi atau
pusat perbelanjaan dan sarana transportasi yang tidak aman dan
tidak memenuhi standar keselamatan. Kecelakaan di gedung parkir
merupakan salah satu contoh aspek keselamatan umum yang
diabaikan pemerintah dan masyarakat luas selama ini.

6.2. Menjamin Rasa Aman


Keselamatan umum berkaitan dengan rasa aman bagi masyarakat
dari berbagai bahaya termasuk kecelakaan dan gangguan kejahatan
yang mengancam keselamatan pribadi, keluarga dan masyarakat
sekitarnya. Oleh karena itu, dalam survei tersebut dicakup empat
elemen utama yaitu aspek Digital Security, Health Security,
Infrastructure Safety dan Personal Safety. Di negara maju, seluruh
aspek ini sering digabung menjadi keselamatan umum (public
safety).

101
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Tabel 6.2. Safe Cities Inddex


2- HEALTH SECURITY INFRASTRUCTURE SAFETY PERSONAL SAFERY
NO KOTA NILAI NO KOTA NILAI NO KOTA NILAI
1 Zurich 79.05 1 Zurich 92.63 1 Singapore 90.42
2 New York 78.52 2 Melbourne 92.28 2 Osaka 90.2
3 Brussels 77.63 3 Sydney 91.4 3 Tokyo 89.31
4 Frankfurt 77.38 4 Amsterdam 91.27 4 Stockholm 87.51
5 Paris 76.95 5 Tokyo 89.79 5 Taipei 85.67
6 Osaka 76.55 6 Montreal 89.47 6 Hong Kong 85.09
7 Barcelona 76.35 7 Singapore 88.86 7 Toronto 84.82
8 Tokyo 76.26 8 Toronto 87.57 8 Melbourne 82.72
9 Taipei 76 9 Madrid 87.28 9 Amsterdam 82.39
10 Stockholm 75.83 10 San Francisco 86.16 10 Sydney 80.4
11 Madrid 75.53 10 Abu Dhabi 86.16 11 Barcelona 78.36
12 Singapore 75.31 12 Osaka 85.71 12 London 77.35
13 Amsterdam 74.28 13 Chicago 85.69 13 Zurich 76.62
14 Melbourne 74.27 14 Barcelona 85.65 14 Doha 76.41
15 Hong Kong 73.61 15 Seoul 85.64 15 Lima 74.81
16 San Francisco 73.53 16 New York 84.93 16 Frankfurt 74.57
17 Sydney 73.35 17 Brussels 84.34 17 Washington 73.95
18 Seoul 72.86 18 Rome 83.77 18 Istanbul 73.7
19 Washington DC 72.53 19 Los Angeles 83.72 19 Seoul 73.62
20 Montreal 72.4 20 Frankfurt 82.79 20 Mumbai 73.61
21 Toronto 70.8 21 Stockholm 81.92 21 San Francisco 72.96
22 London 69.78 22 Taipei 79.25 22 Delhi 72.7
23 Chicago 69.71 23 Milan 78.91 23 Los Angeles 71.66
24 Moscow 68.93 24 Santiago 78.83 24 Paris 71.29
25 Rome 67.13 25 London 78.78 25 Chicago 71.27
26 Los Angeles 66.57 26 Paris 78.22 26 Bangkok 70.97
27 Milan 66.16 27 Istanbul 77.71 27 Milan 70.87
28 Santiago 65.02 28 Buenos Aires 77.03 28 New York 69.45
29 Buenos Aires 64.64 29 Washington DC 77 29 Montreal 68.48
30 Beijing 64.1 30 Shanghai 76.63 30 Shanghai 67.66
31 Shanghai 63.31 31 Guangzhou 76.57 31 Rio de Janeiro 67.45
32 Shenzhen 61.85 32 Beijing 76.54 32 Abu Dhabi 67.39
33 Mexico City 61.16 33 Tianjin 76.53 33 Madrid 65.81
34 Tianjin 60.93 34 Shenzhen 76.5 34 Ho Chi Minh 65.62
35 Bangkok 60.5 35 Sao Paulo 76.41 35 Tianjin 62.46
36 Sao Paulo 60.37 36 Doha 76.34 36 Buenos Aires 62.25
37 Guangzhou 60.07 37 Lima 75.69 37 Mexico City 62.07
38 Rio de Janeiro 57.48 38 Rio de Janeiro 74.4 38 Shenzhen 61.96
39 Kuwait City 56.81 39 Kuwait City 73.4 39 Johannesburg 61.29
40 Lima 54.44 40 Hong Kong 71.46 40 Rome 60.94
41 Doha 54.16 41 Moscow 70.65 41 Brussels 60.31
42 Delhi 53.76 42 Bangkok 66.44 42 Riyadh 60.26
43 Riyadh 53.33 43 Tehran 63.98 43 Kuwait City 59.47
44 Jakarta 53.11 44 Riyadh 61.53 44 Guangzhou 59.37
45 Abu Dhabi 52.06 45 Johannesburg 60.67 45 Jakarta 59.23
46 Istanbul 50.77 46 Delhi 57.71 46 Sao Paulo 57.59
47 Johannesburg 50.17 47 Mumbai 55.89 47 Tehran 56.35
48 Ho Chi Minh City 48.39 48 Jakarta 54.02 48 Beijing 55.51
49 Tehran 48.22 49 Mexico City 52.93 49 Moscow 55.27
50 Mumbai 45.31 50 Ho Chi Minh City 52.41 50 Santiago 53.58


Keselamatan Umum adalah hak dari setiap wa
dimana pun dia bermukim, untuk menjamin keselama
102
berbagai macam bahaya, baik yang bersifat fisik maupu
Banyak sekali ancaman yang dapat menimpa seseorang
negara yang bermukin disuatu tempat atau lingkungan
KESELAMATAN UMUM

Keselamatan umum adalah hak dari setiap warga negara di mana


pun dia bermukim, untuk menjamin keselamatannya dari berbagai
macam bahaya, baik yang bersifat fisik maupun nonfisik. Banyak
sekali ancaman yang dapat menimpa seseorang atau warga negara
yang bermukin di suatu tempat atau lingkungannya, mulai dari
kecelakaan, bencana alam, gangguan sosial, pencurian, penodongan,
ancaman, dan lainnya.
Salah satu yang dinilai adalah Digital Security. Di Indonesia
mungkin belum banyak dikenal, namun di negara maju yang sudah
menerapkan sistem digital dalam kehiduapannya aspek digital
security sangat diperlukan. Mereka memasang pengaman untuk
menjaga dirinya dan lingkungannya dengan menggunakan sarana
digital seperti CCTV atau anti penyadapan data informasi, hacker
dan sebagainya.
Hal ini juga berkaitan dengan privasi seseorang yang terancam
akibat gangguan pihak lain yang melakukan penyadapan, pengin-
tipan dan pembajakan informasi. Banyak kita temukan dalam era
sekarang, di mana hak privasi seseorang di rumah bahkan di kamar
tidurnya menyebar dengan cepat ke seluruh dunia melalui sarana
elektronik. Ternyata untuk aspek Digital Security ini, kota Jakarta
berada di peringkat 45 dari 50 kota di dunia.
Aspek berikutnya adalah Health Security, yang juga merupakan
hak setiap warga negara atau penduduk untuk mendapat jaminan
dan akses yang mudah terhadap sistem kesehatan. Jika dia tiba-
tiba sakit atau mendapat kecelakaan, tersedia jaminan dan fasilitas
kesehatan yang baik dan layak. Hal ini dikaitkan dengan fasilitas
medis yang tersedia termasuk jumlah tenaga medis perjumlah
penduduk, fasilitas kesehatan, biaya kesehatan dan lainnya.
Dalam aspek ini, kota Jakarta juga berada diperingkat bawah yaitu
peringkat ke-44, jauh dari Kota Bangkok yang berada pada posisi
ke-35.

103
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Aspek ketiga adalah Infrastructure Safety, berkaitan dengan


ketersediaan dan kondisi prasarana yang aman bagi penduduknya.
Warga negara juga berhak mendapatkan sarana umum seperti jalan
raya yang aman, fasilitas umum yang aman, perumahan yang aman
dan sarana lainnya. Kota Jakarta juga berada di peringkat bawah
dalam keselamatan infrastruktur.
Lihatlah kondisi jalan raya yang berlubang-lubang yang
mengintai nyawa pengguna jalan. Lihat juga kondisi lalu-lintas yang
kacau seperti neraka di mana setiap saat dapat celaka akibat ditabrak
kendaraan lain. Lihat pula kondisi bangunan umum yang tidak
layak huni dan tidak memenuhi standar keselamatan seperti bahaya
kebakaran, jalur penyelamat dan lainnya.
Lihat pula kondisi prasarana umum, bekas galian yang menga-
nga, tutup riol yang hilang, kabel listrik yang mengancam manusia
dan kondisi berbahaya lainnya. Inilah yang dinamakan keselamatan
infrastruktur. Untuk aspek ini, Kota Jakarta juga menjadi juara dunia
di bawah dan berada di peringkat ke-48 dari 50 kota yang disurvei.
Faktor keempat yang disurvei adalah personal safety atau
keselamatan individu. Kota Jakarta juga menjadi tempat yang tidak
aman untuk para penghuninya dan berada di peringkat ke-45 dari 50
kota yang disurvei.
Hal ini jelas kita rasakan. Sebagai individu kita merasa tidak
aman, misalnya berjalan sendirian di tengah malam atau di tempat
umum karena banyaknya kasus pembegalan, perkosaan di atas bus
atau angkot, penodongan di jembatan penyeberangan, pencurian
kendaraan dan sebagainya.

6.3. Tuntutan Global


Public Safety telah menjadi tuntutan global. Masyarakat dunia
khususnya di negara maju sangat mempedulikan keselamatan
warganya. Karena itu keselamatan umum sangat mendapat perhatian.

104
KESELAMATAN UMUM

Lingkup keselamatan umum sangat luas seperti keselamatan


di jalan raya (traffic safety), keselamatan berolah raga (sport safety),
keselamatan di sekolah (school safety), keselamatan produk (product
safety), keselamatan mainan (toys safety), keselamatan di perkantoran
(office safety), keselamatan makanan (food safety), keselamatan di
rumah (home safety), keselamatan di bangunan umum (building
safety), dan lainnya.
Karena itu mereka memberlakukan peraturan dan standar
keselamatan yang tinggi. Contoh konkrit misalnya mengenai
keselamatan produk dan makanan. Berbagai produk seperti mainan
anak, makanan, kosmetik dan lainnya dilarang masuk ke negara
tertentu karena tingkat keselamatannya tidak memenuhi syarat.
Maskapai penerbangan Indonesia juga dilarang terbang ke
negara Uni Eropa dengan alasan serupa. Negara-negara tersebut
juga mengeluarkan travel warning bagi warga negaranya yang
berkunjung ke Indonesia untuk berhati-hati, karena keselamatan
umum di Indonesia belum menjadi budaya.
Mereka takut menginap di hotel-hotel, bangunan tinggi atau
pusat perbelanjaan dan sarana transportasi yang tidak aman dan
tidak memenuhi standar keselamatan. Kecelakaan di gedung parkir
merupakan salah satu contoh aspek keselamatan umum yang
diabaikan pemerintah dan masyarakat luas.

6.4. Kecelakaan di Tempat Umum


Salah satu indikasi kota tidak aman (unsafe city) adalah banyaknya
kecelakaan di tempat umum, seperti kecelakaan lalu-lintas atau
kebakaran di tempat perbelanjaan dan rekreasi. Di Indonesia, kasus
kecelakaan di tempat umum selama ini kurang mendapat perhatian
dari masyarakat luas.
Diperkirakan ribuan orang mengalami kecelakaan setiap tahun
di tempat umum seperti tempat wisata, tempat rekreasi, pantai, pusat

105
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

perbelanjaan, pasar, perkantoran, stadion olah raga, konser musik


dan lainnya. Tidak banyak yang peduli terhadap kejadian-kejadian
tersebut, baik dari kalangan masyarakat maupun pemerintah.
Mal adalah tempat yang paling diminati kawula muda dan ke
luar untuk berbelanja sambil berekreasi. Namun tidak diduga, di mal
juga banyak terjadi kecelakaan. Ada anak yang jatuh dari eskalator,
terjepit atau tertimpa benda. Tempat umum lainnya yang sering
mengakibatkan korban adalah arena rekreasi dan permainan. Masih
tercatat kejadian memilukan ketika jembatan gantung putus di
tempat wisata Batu Raden Jawa Tengah tahun 2006, menelan korban
6 orang tewas dan puluhan luka-luka. Sebuah mobil terjun bebas
dari tempat parkir mal Permata Hijau yang mengakibatkan 3 orang
penumpang tewas (19/05/2007).
Sangat banyak terjadi kecelakaan di tempat umum namun
kurang mendapat perhatian dari masyarakat luas. Diperkirakan
ribuan orang mengalami kecelakaan setiap tahun di tempat umum
seperti tempat wisata, tempat rekreasi, pantai, pusat perbelanjaan,
pasar, perkantoran, stadion olah raga, konser musik dan lainnya.
Tidak banyak yang peduli terhadap kejadian-kejadian tersebut baik
dari kalangan masyarakat maupun pemerintah. Padahal, kejadian
tersebut menunjukkan bahwa aspek keselamatan umum (public
safety) di Indonesia belum banyak dikenal, apalagi dilaksanakan.
Pemerintah juga seakan tidak peduli dengan keselamatan umum
(public safety) yang seharusnya merupakan bagian dari perlindung-
an warga negara oleh pemerintah. Pusat perbelanjaan atau mal telah
menjadi tren baru masyarakat perkotaan bahkan telah menyebar
sampai ke pinggiran. Semua yang dibutuhkan, mulai dari kebutuhan
dapur, kamar mandi dan kebutuhan anak tersedia lengkap dengan
berbagai jenis dan warna..
Namun banyak kita yang tidak menyadari bahwa jika tidak
waspada di tempat yang mewah dan indah ini juga dapat terjadi
berbagai kecelakaan. Banyak bahaya yang dapat terjadi seperti jatuh

106
KESELAMATAN UMUM

dari ketinggian, terpeleset lantai licin, bahaya kebakaran, terjepit


eskalator, lift jatuh, dan sebagainya.

6.45. Keselamatan Umum di Indonesia


Kurangnya kepedulian mengenai apek keselamatan umum meng-
akibatkan kurangnya standar keamanan dan keselamatan di tempat-
tempat umum di Indonesia. Sebagai contoh, tempat parkir umum
banyak yang tidak memenuhi standar keselamatan. Ruangan parkir
pengap dengan asap knalpot yang mengandung gas beracun karbon
monoksida (CO).
Ruang parkir padat dengan kendaraan yang tidak beraturan
sehingga membahayakan. Jalan naik atau turun banyak yang tidak
aman seperti licin atau sudut dan tikungan yang membahayakan.
Rambu-rambu petunjuk sangat kurang. Karena itu tidak heran
banyak mobil yang mengalami kecelakaan.
Rendahnya standar keselamatan ini bukan hanya karena tidak
adanya persyaratan keselamatan untuk bangunan gedung. Setiap
bangunan harus memenuhi
persyaratan keselamatan yang
diatur dalam UU No. 28 Tahun
2002 tentang Bangunan Gedung.
Namun dalam kenyataannya ti-
dak semua bangunan memenuhi
persyaratan keselamatan seperti
fasilitas pemadam kebakaran,
jalan penyelamat (mean of
escape), sistem pencegahan ke-
bakaran, sistem ventilasi yang
baik termasuk keselamatan di
area parkir. Jikapun standar
keselamatan sudah ada, namun

107
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

pemilik bangunan mungkin tidak mematuhinya dengan alasan


klasik yaitu untuk mengurangi biaya proyek. Demikian pula dengan
keselamatan bangunan tinggi.
Kondisi keselamatan di jalan raya juga memprihatinkan dan
penuh dengan berbagai jenis bahaya. Lihatlah pembangunan jalur
bus way yang dilakukan secara sembarangan tanpa mempedulikan
keselamatan sehingga menimbulkan korban puluhan anggota
masyarakat. Perhatikan pula berbagai proyek galian jalan, yang
dibiarkan menganga lebar yang sewaktu-waktu dapat menjerumus-
kan pejalan kaki atau pengemudi kendaraan.
Bangunan sekolah juga tidak kurang berbahayanya. Banyak
bangunan yang tidak layak, dengan plafon yang hampir jatuh yang
dapat mencelakakan para muridnya. Semuanya ini hanya secuil
dari berbagai bahaya yang ada di depan mata kita, yang terlihat dan
dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun masalahnya, siapa yang bertanggung jawab menangani-
nya? Keselamatan umum di Indonesia tidak jelas penanganannya.
Berbeda dengan di negara lain seperti di AS, mereka membentuk
Department of Public Safety yang berada langsung di bawah gubernur
negara bagian. Misalnya Department of Public Safety Arizona, Texas,
dan negara bagian lainnya.
Tugas mereka adalah menjaga keselamatan umum dari berbagai
bahaya dan ancaman termasuk keselamatan lalu-lintas, kriminalitas,
kecelakaan di rumah, bencana alam dan lainnya. Mereka berfungsi
melindungi keselamatan setiap anggota masyarakat dari berbagai
macam bahaya dan ancaman di sekitarnya. Mereka memberikan rasa
aman bagi setiap anggota masyarakat melalui berbagai perangkat
perundangan, standar dan sertifikasi keselamatan untuk berbagai
produk dan fasilitas umum.
Namun di Indonesia, aspek keselamatan umum belum dikenal
luas sehingga tidak mendapat perhatian. Karena itu sudah seharus-
nya pemerintah mulai memperhatikan aspek keselamatan umum

108
KESELAMATAN UMUM

dengan serius. Kembangkan dan tetapkan standar teknis mengenai


persyaratan keselamatan umum yang harus dipatuhi oleh pelaku
usaha dan masyarakat luas.
Untuk menjalankannya, perlu dikembangkan atau dibentuk
fungsi keselamatan umum seperti di negara lain. Salah satu upaya
adalah dengan memberlakukan sertifikat keselamatan (safety
certificate) bagi semua fasilitas atau produk yang menyangkut
keselamatan umum seperti hotel, mal, perkantoran, tempat rekreasi
serta berbagai jenis produk seperti mainan, peralatan listrik, mesin
dan lainnya. Sertifikat keselamatan diberikan setelah seluruh fasilitas
atau produk tersebut diperiksa dan dinyatakan memenuhi standar
keselamatan yang berlaku.
Dengan upaya tersebut, masyarakat akan terlindung dan merasa
aman dalam menjalankan aktivitasnya sehingga kasus terjunnya
mobil dari tempat parkir dapat dicegah.

6.6. Aspek Keselamatan Umum


Aspek keselamatan umum sangat luas. Berikut ini akan diulas
beberapa aspek yang menonjol dan perlu mendapat perhatian
masyarakat.

a. Keselamatan Berolahraga (Sport safety)


Olah raga juga mengandung potensi bahaya dan risiko tinggi.
Banyak kecelakaan menimpa atlet atau olahragawan seperti terjun
payung, balap mobil, tinju, dan lainnya.
Kecelakaan dalam kegiatan olah raga menjadi perhatian masya-
rakat global. Banyak ditemukan kegiatan masyarakat yang bertujuan
untuk keselamatan berolah raga (sport safety).
Di Indonesia, hal ini mungkin kedengaran masih asing dan
tidak banyak mendapat perhatian. Padahal jika kita telusuri banyak
kegiatan olah raga yang membahayakan. Bukan hanya bagi pelaku

109
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

olah raga, tetapi juga bagi masyarakat penonton.


Kasus pertandingan tinju di Nabire, Papua yang mengakibatkan
28 orang meninggal dunia akibat terinjak-injak. Gedung olah raga
dijejali hampir 1.500 penonton jauh melebihi kapasitasnya. Padahal
pintu ke luar sangat terbatas, bahkan yang digunakan hanya satu
pintu.
Ketika terjadi kerusuhan, penonton panik dan berlari menuju
pintu ke luar. Akibat desakan, maka puluhan penonton, sebagian
besar ibu-ibu tewas terinjak atau kekurangan oksigen.
Keselamatan olah raga adalah bagian dari public safety atau
keselamatan umum. Setiap kegiatan olah raga seharusnya memper-
hatikan aspek keselamatan baik bagi atlet maupun penonton dan
masyarakat sekitarnya.
Balapan mobil, misalnya, juga harus memperhitungkan ke-
mungkinan penonton tertabrak oleh mobil balap yang ke luar
dari lintasannya. Semua pertunjukan atau kegiatan olah raga yang
berada dalam gedung, hendaknya memperhatikan kapasitas gedung
serta sistem jalan darurat jika terjadi sesuatu kejadian yang tidak
diinginkan.

Top Ten Sport Disaster


1. 590 – Happy Valley Racecourse fire, (Happy Valley, Hong Kong,
February 26, 1918)
2. 328 – 1964 Lima football riot tragedy, (Lima, May 24, 1964).
3. ~200 – Collapse of wooden bleachers at Corralejas bullring/stadium,
Sincelejo, Sucre, Colombia, January 20, 1980.
4. 96 – Hillsborough stadium crush (Sheffield, England, 1989)
5. 93 – Hailstorm & Stadium crush (Kathmandu, Nepal, 1988)[71]
6. 80+ – 1955 Le Mans disaster (motor racing accident) (Le Mans,
France, 1955)

110
KESELAMATAN UMUM

7. 79 – Port Said Stadium disaster (Port Said, Egypt, February 1, 2012)


8. 71 – Puerta 12 crush (Buenos Aires, Argentina, June 23, 1968)
9. 66 – Second Ibrox stadium disaster, stairway crowd crush (Glasgow,
Scotland, 1971)
10. 66 – Luzhniki disaster, stairway crowd crush on a stadium in
Moscow, USSR (October 20, 1982)

b. Keselamatan Anak (Child safety)


Angeline seorang anak cantik berusia 8 tahun diduga mengalami
tindakan kekerasan dari ibu angkatnya yang berujung kematian.
Peristiwa yang terjadi tanggal 16 Mei 2015 di Denpsar Bali ini
membuat masyarakat luas tersentak. Semua turun tangan termasuk
3 orang menteri yang berkunjung ke Bali. Besarnya perhatian dari
berbagai pihak membuat terungkapnya kenyataan bahwa Engeline
selama ini tinggal di rumah yang tidak layak huni dan mendapat
pengasuhan yang kurang baik dari orang tua angkatnya bahkan
mendapatkan penyiksaan baik fisik maupun mental. Jasad Engeline
ditemukan terkubur di halaman belakang rumahnya dalam keadaan
membusuk tertutup sampah di bawah pohon pisang. Kasus ini
hanyalah gunung es dari kasus keselamatan anak yang terjadi di
negara kita ini. Banyak terjadi kasus yang menimpa anak-anak
Indonesia yang dapat dikategorikan sebagai berikut :
• Penganiayaan terhadap anak-anak, baik oleh orang tua, teman
maupun pihak lainnya.
• Kecelakaan yang menimpa anak-anak seperti jatuh dari
apartemen, terkena mainan berbahaya, kecelakaan di tempat
rekreasi dan lainnya.
• Penculikan anak yang dikaitkan dengan tindakan kriminal.
• Tenaga kerja anak atau di bawah umur yang membahayakan
keselamatannya.

111
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Di samping itu masih ada berbagai aspek keselamatan anak


lainnya, seperti kecelakaan lalu-lintas, narkotika, pornografi dan
lainnya.
Keselamatan anak perlu menjadi perhatian bersama seluruh
anak bangsa. Anak adalah harapan masa depan bangsa dan seka-
ligus buah hati yang harus dilindungi, disayangi dan dipelihara
dengan baik. Jauhkan mereka dari kondisi berbahaya yang dapat
mencelakakan.
Isu keselamatan anak di Indonesia sudah mendapat perhatian,
namun belum spesifik tentang keselamatan anak (child safety). Di
berbagai negara aspek child safety telah menjadi kepedulian semua
pihak dan didirikan berbagai organisasi yang bergerak dalam
perlindungan keselamatan anak. Membangun sesuatu, seperti mal,
gedung tinggi, rumah hendaknya aspek keselamatan anak mendapat
perhatian dan menjadi persyaratan.
Di Indonesia sendiri perlindungan anak mendapat perhatian
besar dari berbagai kalangan dan dikuatkan dengan UU Perlindungan
Anak. Bahkan pemerintah membentuk Komisi Perlindungan Anak.
Aspek keselamatan anak (child safety) menjadi bagian penting dari
perlindungan anak.

c. Keselamatan Mainan (Toys Safety)


Anak-anak sangat senang bermain. Tempat bermain sangat
didambakan anak sehingga berbagai fasilitas terus tumbuh meng-
ikuti tren permintaan dan tingkat konsumsi masyarakat. Tempat
bermain dibangun di berbagai mal, lapangan atau di daerah khusus.
Tempat bermain yang sudah sangat mendunia seperti Disney Land,
Lego Land dibangun diberbagai dunia.
Namun arena bermain tidak luput dari berbagai potensi bahaya
bagi penggunanya. Kita pernah mendengar berita kecelakaan yang
terjadi di berbagai arena pemainan.

112
KESELAMATAN UMUM

Keselamatan mainan juga menjadi aspek penting di masa depan,


karena peraturan akan semakin ketat dan konsumen semakin kritis.
Semua mainan akan disyaratkan memenuhi standar keamanan atau
keselamatan untuk digunakan oleh anak-anak. Mainan yang tidak
aman tentu akan ditinggalkan konsumennya.

d. Keselamatan Bangunan (Building Safety)


Manusia berada di dalam gedung mencapai 20 jam sehari.
Entah rumah, kantor, pabrik, bioskop, mal dan tempat lain di
dalam gedung. Banjir memang tidak terjadi setiap waktu. Namun
bahaya banjir harus diantisipasi untuk mencegah kejadian yang
tidak diinginkan seperti yang menimpa gedung UOB di Jl. Thamrin
Jakarta.
Air bah akibat jebolnya tanggul banjir kanal di Jl. Latuharry
sungguh tidak terduga. Air yang menggelora menerobos masuk
ke ruang parkir bawah tanah, menenggelamkan semua yang ada,
termasuk semua kendaraan. Peristiwa ini mengakibatkan hilangnya
dua nyawa pekerja yang tengah berada di gedung UOB.

113
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Peristiwa tersebut hanyalah puncak gunung es dari kondisi


keselamatan pada bangunan-bangunan umum di Indonesia. Hal ini
tercermin dari banyaknya kasus kecelakaan yang terjadi di bangunan
umum seperti gedung perkantoran, mal, tempat rekreasi, hotel dan
lainnya. Kasus kebakaran pernah menimpa berbagai bangunan
mulai dari Gedung BI di Jl. Thamrin, Kantor Pusat PLN, Pertamina,
Gedung BPKP, Studio RCTI, Hotel Borobudur, Gedung Sarinah,
Pasar Blok M, Tanah Abang, Bandara Soekarno Hatta dan bahkan
Istana Negara sekalipun pernah mengalami kebakaran.
Di samping kebakaran, kasus kecelakaan juga banyak terjadi
mulai dari ledakan kompresor AC, jatuh dari gondola, terjepit
eskalator, anak jatuh dari lantai atas, mobil jatuh dari tempat parkir,
terkurung dalam lift, dan jatuh dari apartemen. Semua kejadian
ini menunjukkan rendahnya standar keselamatan bangunan di
Indonesia.
Kalau kita mau jujur, hampir semua bangunan umum di
negara kita tidak memenuhi standar keselamatan. Bahkan gedung
pemerintahan dan departemen termasuk gedung-gedung Pemda
DKI sendiri belum tentu seluruhnya memenuhi persyaratan kese-
lamatan.
Masalah keselamatan jangan dilihat hanya dari kacamata teknis
karena dapat menyesatkan. Masalah teknik dan kelaikan bangunan
tentu sangat menentukan. Seorang ahli bangunan atau arsitek
profesional, pasti telah merencanakan bangunan dan gedung dengan
standar teknis yang baik dan memenuhi persyaratan keselamatan.
Namun keselamatan bangunan justru sangat ditentukan setelah
bangunan selesai dan diserahkan kepada pemiliknya untuk selan-
jutnya dioperasikan.
Dari sinilah sebenarnya masalah keselamatan dimulai. Kesela-
matan ditentukan oleh bagaimana bangunan tersebut dipergunakan,
dirawat, dan dikelola keselamatannya.

114
KESELAMATAN UMUM

Syarat Keselamatan
Mungkin banyak masyarakat yang tidak mengetahui, bahwa
persyaratan keselamatan bangunan gedung cukup banyak diatur
dalam perundang-undangan di Indonesia. Salah satu diantaranya
adalah Undang-Undang Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970.
Dalam undang-undang ini diatur mengenai syarat keselamatan
kerja antara lain untuk mencegah dan mengendalikan timbul atau
menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas,
hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran. Syarat
lainnya menyebutkan mengenai kebakaran, penerangan, penyegaran
udara, pengamanan dan pemeliharaan bangunan dan mencegah
keracunan.
Dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung diatur mengenai persyaratan teknis bangunan termasuk
aspek keselamatan, kesehatan, kebakaran dan jalan menyelamatkan
diri (means of escape). Pemerintah juga mengeluarkan berbagai
perizinan berkaitan dengan bangunan gedung seperti izin kese-
lamatan lift dan bejana bertekanan, sertifikat alat pemadam, kelaikan
instansi listrik dan lainnya.
Keselamatan bangunan juga menjadi salah satu isu global yang
perlu mendapat perhatian, terutama dengan semakin banyaknya
wisatawan, pengusaha dan pihak lain yang berkunjung ke Indonesia
yang tentu mensyaratkan aspek keselamatan. Salah satu contoh,
suatu perusahaan multi nasional akan membuka cabang dan kantor
di Jakarta. Mereka mulai mencari lokasi dan bangunan yang akan
disewa menjadi kantor pusatnya. Salah satu aspek yang dinilai adalah
aspek keselamatan. Mereka akan melakukan audit terlebih dahulu,
melihat bagaimana kelaikan teknis bangunan, sistem keselamatan,
sistem tanggap darurat, keamanan dan lainnya.

115
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Sertifikasi Keselamatan Bangunan


Berbagai kejadian pada bangunan umum seperti kebakaran,
kerusakan, kecelakaan dan lainnya perlu mendapat perhatian dalam
memenuhi keselamatan umum.
Salah satunya adalah melalui sertifikat keselamatan bangunan
yang dikeluarkan oleh lembaga independen. Sertifikat ini dikeluar-
kan jika bangunan telah menjalani proses audit keselamatan yang
menyangkut aspek teknis bangunan dan manajemen pengelolaan-
nya.
Selanjutnya semua pengelola bangunan umum harus menerap-
kan sistem manajemen keselamatan bangunan (building safety
management system) yang merupakan pendekatan sistematis dalam
mengelola keselamatan.

KEBAKARAN GEDUNG TINGGI

Kepanikan melanda para karyawan di Gedung Wisma Kosgoro, Jl.


Thamrin Jakarta ketika alarm kebakaran terjadi (8 Maret 2015). Semua
berhamburan menyelamatkan diri melalui tangga darurat mulai dari

116
KESELAMATAN UMUM

lantai paling puncak menuju tempat aman. Kebakaran yang dimulai di


lantai 16, terus menjalar akhirnya menghabiskan lantai 17, 18 dan 19.
Kebakaran dapat dipadamkan setelah petugas pemadam kebakaran
berjuang keras dengan menggunakan semua sarana yang dimilikinya,
diantaranya Bronco Lift mobil pemadam yang dapat menjangkau
ketinggian 100 meter. Banyak tanggapan baik dari Pemda maupun
pemilik bangunan. Pemda mengatakan bahwa sistem proteksi kebakaran
di Wisma Kosgoro sudah tidak layak dan telah dirokemendasikan
untuk disempurnakan sejak tahun 2005. Sebaliknya dari pihak pemilik
yang diwakili oleh Haryono Isman, di samping ucapan terima kasih
juga menyentil pihak pemadam kebakaran yang dinilai terlambat
mendatangkan mobil pemadam Bronto Sky Lift yang mampu
menjangkau ketinggian 100 meter dari permukaan tanah.

Bahaya di Gedung Tinggi


Tidak bisa dihindarkan dengan pertambahan penduduk, tanah
yang terbatas dan terus meningkat harganya, serta kebutuhan bisnis
yang tinggi mendorong pembangunan gedung cenderung menjulang ke
langit. Sama halnya dengan kota-kota metropolitan dunia lainnya seperti
New York, Tokyo, London, Singapura dan kota lainnya, pembangunan
gedung pencakar langit akan terus bermunculan. Di Jakarta, baru saja
Wapres Yusuf Kalla meresmikan bangunan milik group Sahid yang
diklaim sebagai bangunan tertinggi di Indonesia yang memiliki 52
lantai dengan tinggi 225 meter. Pertamina juga berhasrat membangun
Pertamina Tower setinggi 530 meter yang memiliki 99 lantai yang juga
diklaim akan menjadi bangunan tertinggi di Indonesia tahun 2020
mendatang. Di sektor perumahan atau pemukiman gejala serupa juga
tengah terjadi. Pembangunan apartemen bermunculan di berbagai
kawasan Jabotabek. Lihatkan wilayah-wilayah pinggiran Jakarta seperti
Bekasi, Tanggerang, Depok dan lainnya yang tadinya kusam sekarang
berubah dengan munculnya bangunan-bangunan tinggi, baik sebagai
apartemen, hotel maupun perkantoran.
Namun tidak banyak masyarakat yang menyadari bahwa bermukim
atau berkantor di gedung tinggi sangat berbeda dengan rumah atau

117
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

bangunan di atas tanah. Potensi bahaya di gedung tinggi sangat berbeda


dan harus dipahami oleh anggota masyarakat yang akan beralih ke
gedung tinggi.
Salah satu bahaya yang perlu diantisipasi adalah kebakaran. Rumah
atau kantor biasa bukan tidak bisa terbakar namun kondisi sangat
berbeda. Jika kebakaran di rumah biasa, penghuninya dengan waktu
singkat dapat lari ke luar pintu atau loncat jendela mencari lokasi yang
aman. Namun kalau kebakaran terjadi di lantai 20 atau 50, tentu tidak
mudah untuk lari menyelamatkan diri melalui tangga darurat yang
berdesak-desakan, mungkin sambil mengendong anak-anak dan orang
tua. Akan diperlukan waktu yang lebih lama menuju tempat aman. Selama
upaya penyelamatan, penghuni juga diancam oleh bahaya asap yang
mematikan yang menyebar ke seluruh bangunan. Salah satu karakteristik
bangunan tinggi ini adalah “stack effect”, yaitu aliran asap yang lebih
ringan dari udara yang dengan cepat naik ke atas seperti cerobong asap.
Jika kebakaran terjadi di lantai-lantai bawah, maka penghuni di lantai
atas akan menghadapi potensi bahaya asap yang mematikan.
Di samping bahaya kebakaran, penghuni gedung bertingkat tinggi
juga harus siap siaga menghadapi bahaya gempa bumi. Getaran gedung
akan mengakibatkan kepanikan tinggi, dan jika bangunan tidak cukup
kuat akan berpotensi untuk roboh atau rusak.
Di gedung tinggi juga harus diwaspadai potensi bahaya fisis seperti
kondisi ventilasi udara yang kurang baik, penerangan, suhu ruangan
dan kelembabannya. Menurut para ahli kesehatan kerja, kondisi
tersebut kalau tidak diperhatikan akan berpengaruh terhadap kesehatan
penghuninya. Untuk bangunan tinggi dengan sistem pendingin udara
terpusat, penyebaran virus atau kuman akan lebih mudah sehingga
mudah menjangkiti penghuni lainnya. Mungkin perlu juga mendapat
perhatian adalah potensi bahaya psikologis yang disebut high rise
building syndrome atau sindrom gedung tinggi. Dikutip dari Chicago
Tribune, para ahli di Jepang telah melakukan penelitian tentang
pengaruh bekerja atau tinggal di gedung tinggi. Toru Sekiya, seorang
neurologist yang berkantor dan praktik di area Sinjuku yang berada di
tengah kota Tokyo dan dikelilinggi gedung pencakar langit, mengatakan

118
KESELAMATAN UMUM


jumlah pasien yang datang berobat ke kliniknya terus meningkat yang
umumnya mengalami gejala stress baik fisik maupun mental. Menurut
Sekiya, bekerja di gedung bertingkat lebih dari 25 lantai lebih rawan
terhadap syndrome ini. Gejala yang dikeluhkan berbagai macam seperti
kuping berdenging, mengantuk dan kesulitan pernapasan. Walaupun
tidak ada jawaban pasti bahwa ini disebabkan karena bekerja di gedung
tinggi, namun para ahli memperkirakan hal ini adalah efek dari kondisi
di gedung tinggi. Menurut mereka, orang yang bekerja di lingkungan
biasa perlu penyesuaian diri jika beralih kerja di gedung bertingkat tinggi
dengan peralatan modern dan memerlukan kecepatan dan kesiagaan
lebih tinggi.

Kebakaran
Yang perlu diwaspadai oleh penghuni gedung bertingkat adalah
bahaya kebakaran karena paling banyak menelan korban penghuninya
baik karena api langsung atau akibat terhirup asap beracun. Penyebab
utama kebakaran di gedung bertingkat adalah karena listrik berupa
hubungan singkat akibat instalasi yang tidak aman, penggunaan tidak
mengikuti prosedur atau kondisi alat-alat listrik tidak baik, rusak atau
di bawah standar. Faktor lain adalah akibat perilaku pengguna atau
penghuninya seperti merokok sembarangan, penggunaan alat listrik
seperti pemanas air atau peralatan kantor lainnya.
Untuk meningkatkan keamanan di gedung tinggi, para ahli ber-
upaya merancang sistem pengaman kebakaran untuk gedung bertingkat
tinggi. Konsep utama yang dianut para perancang gedung tinggi
adalah “self defence” artinya gedung tinggi harus mampu menjaga dan
mempertahankan dirinya sendiri tanpa mengharapkan bantuan dari
luar. Bantuan dari luar, terutama untuk gedung jangkung berlantai lebih
dari 25 tentu akan sulit menjangkaunya. Tangga pemadam kebakaran
seperti Bronco Skylift hanya mampu sampai ketinggian 100 meter.
Untuk itu gedung harus memiliki sistem proteksi kebakaran baik yang
bersifat peralatan, sistem dan organisasi atau prosedur. Gedung harus
memiliki sarana kebakaran yang bekerja otomatis untuk memadamkan
api dengan cepat di awal kebakaran seperti detektor api dan sprinkler

119
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

untuk menyemburkan air secara otomatis. Namun peralatan saja tentu


tidak mencukupi, perlu didukung kesiapan organisasi penanggulangan
kebakaran untuk bangunan tersebut. Hal inilah yang sering dilupakan.
Pengelola gedung seolah mengandalkan dinas kebakaran untuk
menanggulangi kebakaran di lokasinya. Padahal seharusnya mereka
memiliki petugas internal yang terlatih untuk memadamkan api dengan
segera sebelum tim bantuan datang. Para penghuni harus dilatih dan
dibagi dalam regu-regu penanggulangan sehingga mereka mampu
melakukan langkah awal yang justru sangat menentukan. Biasanya
tim penanggulangan ini dikelompokkan atas tiga peran yaitu peran
penanggulangan kejadian, peran penyelamatan manusia (rescue dan
evakuasi) dan peran penyelamatan aset. Tim pemadam kebakaran
inilah yang akan berperan utama menanggulangi api ketika masih kecil
dengan sarana yang tersedia seperti alat pemadam api ringan, hidran
dan selangnya. Tim penyelamat ini tidak kalah pentingnya. Dialah yang
mengarahkan evakuasi para penghuni agar tidak panik dan membantu
mereka yang mengalami kondisi fisik kurang baik menuju lokasi yang
aman.

Perlu Sertifikasi Gedung


Setelah kebakaran di Wisma Kosgoro, Pemda DKI mengatakan
bahwa akan ada beberapa gedung di DKI yang akan dipasang stiker untuk
menyatakan bahwa gedung tersebut tidak layak. Langkah ini tentu patut
didukung namun hendaknya diikuti dengan program atau sistem yang
lebih komprehensif. Salah satu yang telah dilakukan di berbagai negara
adalah dengan mewajibkan dan mengeluarkan sertifikat Keselamatan
dan Kebakaran (Fire & Safety Certificate) untuk semua gedung bertingkat
tinggi. Sertifikat ini dikeluarkan berdasarkan hasil audit yang dilakukan
oleh lembaga independen yang menyangkut seluruh aspek keamanan
dan keselamatan gedung mulai dari fasilitasnya, sarana kebakaran, sarana
penyelamatan, manajemen kebakaran dan lainnya. Berdasarkan hasil
audit tersebut maka keselamatan dan keamanan gedung ini dapat diberi
peringkat misalnya dengan peringkat bintang satu sampai lima. Gedung
yang telah memenuhi semua persyaratan dan aman bagi penghuninya

120
KESELAMATAN UMUM

layak diberi peringkat bintang 5 (lima). Sistem ini akan lebih mendidik
dan akan memiliki dampak sosial tinggi terhadap pemilik bangunan
dan para penggunanya. Calon penyewa bangunan tentu tidak akan
mau memilih tinggal di gedung dengan sertifikat buruk, dan sebaliknya
gedung dengan sertifikat keselamatan terbaik akan memiliki nilai
tambah bagi pengelola gedung dalam menjual ruangannya

e. Keselamatan Sekolah (School Safety)


Kasus pelecehan murid di sekolah internasional JIS sempat
menjadi sorotan publik. Kasus ini diduga berkaitan dengan pelecehan
seksual terhadap murid yang dilakukan oleh petugas kebersihan dan
guru. Banyak yang tersentak ada apa dengan sekolah-sekolah di
Indonesia.
Sekolah merupakan ujung tombak dalam membangun suatu
bangsa untuk mencetak insan yang berkepribadian luhur, cerdas
dan bermoral tinggi. Tidak ada seorang pun pemimpin bangsa yang
tidak melalui bangku sekolah mulai tingkat pendidikan usia dini,
sekolah dasar, sekolah menengah sampai sekolah menengah atas.
Setiap tahun, jutaan anak Indonesia mencari ilmu di bangku
sekolah mulai dari desa di pelosok pulau terpencil sampai di
kota-kota besar. Namun demikian, masih banyak hal yang kurang
mendapat perhatian dari masyarakat atau sekolah. Salah satu di
antaranya adalah aspek keselamatan dan keamanan sekolah.
Banyak terjadi kasus kecelakaan, penyakit, penganiayaan atau
penculikan yang menimpa anak sekolah yang sedang menuntut ilmu
di tempatnya masing-masing.
Di berbagai negara maju yang sudah memiliki budaya safety
tinggi, aspek keselamatan dan keamanan sekolah (school safety)
telah menjadi keharusan dan wajib dilaksanakan oleh setiap lembaga
pendidikan.

121
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Mengapa Perlu Keselamatan?


Sekolah mengandung berbagai potensi bahaya yang dapat
menimbulkan kecelakaan terhadap peserta didik atau tenaga
pendidik yang berada di sekolah. Kejadian tersebut antara lain
berupa kecelakaan, kebakaran, penyakit, penganiayaan, penculikan,
keracunan, kecelakaan lalu-lintas dan kejadian lainnya. Peristiwa
tersebut dapat terjadi di lingkungan sekolah, perjalanan pulang pergi
ke sekolah, kegiatan ekstra kurikuler dan lainnya.

Apa itu Keselamatan dan Keamanan Sekolah?


Keselamatan dan Keamanan Sekolah (School Safety and Security)
adalah upaya untuk menjaga keselamatan anak didik selama berada
di lingkungan sekolah agar aman dari berbagai ancaman bahaya.
Banyak terjadi kasus kecelakaan berkaitan dengan proses ajar
mengajar. Ada kecelakaan di Laboratorium, atau waktu melakukan
praktik lapangan dan kunjungan wisata.

Potensi Bahaya di Sekolah


Anak-anak usia sekolah sangat rentan terhadap berbagai bahaya
yang terdapat di lingkungan sekolah apada saat melakukan kegiatan
belajarnya seperti :
• Kecelakaan dalam kegiatan belajar atau ekstra kurikuler.
• Kebakaran bangunan gedung.
• Kecelakaan lalu-lintas berangkat dan pulang sekolah.
• Gangguan kesehatan seperti bising, ventilasi udara kurang baik,
makanan tidak aman, penjalaran penyakit menular dan lainnya.
• Gangguan keamanan seperti penculikan, penganiayaan, pele-
cehan seksual, perkelahian dan lainnya.

122
KESELAMATAN UMUM

KETIKA SEKOLAH TIDAK LAGI AMAN

Seorang siswa kelas 2 SD berinisial SR meninggal dunia di halaman


sekolahnya SD Longkewang Kecamatan Cicantayan Kabupaten Suka-
bumi, pada Selasa (8/8/2017). Polisi menyebut SR sempat terlibat
perkelahian dengan teman sekelasnya berinisial DI.
Kejadian ini hanya puncak dari gunung es kejadian yang menimpa
anak sekolah di negara ini. Kekerasan anak di sekolah di berbagai daerah
di Indonesia sudah memasuki tahap memprihatinkan. Dalam sebuah
riset yang dilakukan LSM Plan International dan International Center for
Research on Women (ICRW) yang dirilis awal Maret 2015 menunjukkan
fakta bahwa 84% anak di Indonesia mengalami kekerasan di sekolah.
Angka tersebut lebih tinggi dari tren di kawasan Asia yakni 70%.
Selain itu, data dari Badan PBB untuk Anak (Unicef) menyebutkan,
1 dari 3 anak perempuan dan 1 dari 4 anak laki-laki di Indonesia meng-
alami kekerasan.
Berbagai kejadian ini menggugah kita untuk melihat kembali,
apakah sekolah-sekolah kita ini sudah aman bagi para anak didiknya.
Forum Musyawarah Guru Jakarta (FMGJ) dalam diskusi bertema ‘Stop
Kekerasan dan Ciptakan Sekolah Ramah Anak’ terus berkampanye
untuk menjaga keselamatan anak di sekolah.

Pentingnya Sekolah Bagi Anak


Sekolah merupakan ujung tombak dalam membangun suatu bangsa
untuk mencetak insan yang berkepribadian luhur, cerdas dan bermoral
tinggi. Tidak ada seorang pun pemimpin bangsa yang tidak melalui
bangku sekolah mulai tingkat pendidikan usia dini, sekolah dasar,
sekolah menengah sampai sekolah menengah atas.
Setiap tahun, jutaan anak Indonesia mencari ilmu di bangku sekolah
mulai dari desa di pelosok pulau terpencil sampai di kota-kota besar.
Namun demikian, masih banyak hal yang kurang mendapat perhatian
dari masyarakat atau sekolah salah satu diantaranya adalah aspek
keselamatan dan keamanan sekolah. Banyak terjadi kasus kecelakaan,
penyakit penganiayaan atau penculikan yang menimpa anak sekolah

123
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

yang sedang menuntut ilmu di tempatnya masing-masing.


Sekolah mengandung berbagai potensi bahaya yang dapat menim-
bulkan kecelakaan terhadap peserta didik atau tenaga pendidik yang
berada di sekolah. Kejadian tersebut antara lain berupa kecelakaan,
kebakaran, penyakit, penganiayaan, penculikan, keracunan, kecelakaan
lalu-lintas dan kejadian lainnya. Kejadian tersebut dapat terjadi di
lingkungan sekolah, perjalanan pulang pergi ke sekolah, kegiatan ekstra
kurikuler dan lainnya. Anak sekolah khususnya anak usia dini sangat
rentan terhadap berbagai bahaya karena mereka masih usia kanak-
kanak dan belum mampu berpikir, bertindak dan mengantisipasi bahaya
dengan baik atau belum mampu melindungi dirinya sendiri.
Untuk itu perlu diberikan perlindungan maksimal agar terhindar
dari berbagai risiko bahaya seperti :
• Kecelakaan seperti jatuh, tertimpa benda, tergores, terpeleset,
terkena benda tajam, tertelan benda asing atau akibat kondisi
berbahaya, bahaya kebakaran.
• Gangguan kesehatan seperti bising, bahan berbahaya dan beracun,
ventilasi udara kurang baik, makanan tidak aman, penjalaran
penyakit menular dan lainnya.
• Gangguan keamanan seperti penculikan, penganiayaan, pelecehan
seksual, perkelahian dan lainnya.
Untuk menjamin keselamatan dalam kegiatan sekolah diperlukan
suatu program terpadu dan bersifat kesisteman. Sama halnya dengan
upaya penerapan SMK3 di tempat kerja dengan tujuan mencegah
kecelakaan kerja, maka di sekolah juga perlu menerapkan sistem
manajemen keselamatan dan keamanan sekolah (school safety & security
management system). Sistem Manajemen Keselamatan dan Keamanan
Sekolah adalah bagian dari sistem manajemen lembaga pendidikan
bersangkutan untuk mengelola berbagai risiko yang ada dalam kegiatan
ajar mengajar secara efisien dan efektif.
Sebagaimana dengan fungsi lainnya dalam dunia pendidikan, seperti
sumber daya manusia, keuangan, kurikulum, sarana pendidikan dan
lainnya, aspek keselamatan dan keamanan dalam aktivitas persekolahan
harus dikelola dengan baik melalui suatu Sistem Manajemen Kesela-

124
KESELAMATAN UMUM

matan dan Keamanan. SMKK–Sekolah meliputi struktur organisasi,


perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber
daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian,
pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan keamanan
sekolah dalam pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan
ajar mengajar guna terciptanya sekolah yang aman, nyaman dan akrab
dengan anak didiknya.
Di berbagai negara maju yang sudah memiliki budaya safety tinggi,
aspek keselamatan dan keamanan sekolah telah menjadi keharusan dan
wajib dilaksanakan oleh setiap lembaga pendidikan. Untuk meningkatkan
dan memberikan rasa aman kepada murid, orang tua dan masyarakat
luas, maka sudah saatnya aspek keselamatan sekolah mulai mendapat
perhatian dari pengelola sekolah dan pemerintah sebagai regulator dan
pembinanya.
Pasal 3 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan
Nasional menyebutkan “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.” Namun demikian bagaimana
dengan aspek keselamatan di sekolah. Apakah ada yang mangaturnya.
Hal ini dapat dilihat dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja. Dalam Pasal 2 disebutkan bahwa keselamatan kerja
berlaku di tempat kerja di mana dilakukan pendidikan, pembinaan,
percobaan, penyelidikan atau riset (penelitian) yang menggunakan alat
teknis. Di sekolah ada orang bekerja seperti guru, petugas kebersihan,
tukang bangunan yang memperbaiki kerusakan sekolah dan lainnya.
Dengan demikian lembaga pendidikan termasuk sekolah wajib men-
jalankan norma keselamatan dan kesehatan kerja guna melindungi staf
akademik, guru dan seluruh anak didiknya dari berbagai bahaya yang ada
dalam kegiatan ajar mengajar. Lebih lanjut jika dilihat dalam Undang-
Undang Perlindungan Anak No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan

125
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Anak bertujuan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat


hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai
dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan
dari kekerasan dan diskriminasi demi terwujudnya anak Indonesia yang
berkualitas, berakhlak mulia, dan sejahtera.
Melindungi anak adalah tugas bersama bukan hanya guru di sekolah,
tetapi juga orang tua, pengelola sekolah dan pemerintah.
Orang tua berperan utama dalam menjaga keselamatan dan ke-
amanan anaknya. Keselamatan harus di mulai dari rumah, di tempat
belajar dan kembali dengan selamat di rumah. Orang tua berperan dan
bertanggung jawab untuk memastikan anaknya sehat untuk bersekolah
dan tidak mengidap penyakit menular; membekali anaknya dengan
makanan yang aman dan sehat; memastikan anaknya diantar dan
dijemput oleh orang yang diberi wewenang; memastikan komunikasi
yang baik antara orang tua dan guru serta melakukan pengawasan dan
pemantauan perkembangan atau kelainan yang menimpa anaknya yang
dinilai tidak normal agar dapat segera diantisipasi
Pengelola sekolah juga berperan penting. Mereka bertanggung
jawab untuk memastikan lembaga pendidikan yang dikelolanya aman
dan nyaman sebagai tempat pendidikan anak sekolah. Tanggung
jawabnya meliputi menyediakan tempat dan fasilitas belajar yang aman,
menyediakan staf pendidik dan nonpendidik yang professional, dan
memastikan agar sekolah yang dikelolanya telah memenuhi semua
persyaratan hukum yang berlaku seperti perizinan, kelayakan bangunan,
persyaratan kebakaran dan lainnya. Di samping itu, pengelola juga
bertanggung jawab untuk menjalankan program keselamatan dan
keamanan sekolah secara terencana dan konsisten.
Elemen paling utama adalah guru atau tenaga pendidik. Guru adalah
unsur sentral dalam proses pendidikan yang bertanggung jawab menjaga
keselamatan dan keamanan anak selama berada dalam asuhannya.
Mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa anak didiknya
mengikuti pelajaran dalam kondisi sehat dan aman; memastikan bahwa
proses belajar dan mengajar dilakukan dengan aman dari berbagai
bahaya termasuk kondisi peralatan pembelajaran.

126
KESELAMATAN UMUM

Instansi Pemerintah yang membawahi sekolah tentu memiliki peran


penting untuk memastikan bahwa kegiatan di sekolah dijalankan dengan
norma-norma yang baik dan terjamin keselamatannya bagi peserta didik

Program Keselamatan Sekolah


Program keselamatan dan keamanan yang perlu dilaksanakan dan
dijalankan di setiap sekolah meliputi aspek sebagai berikut:
1. Aspek Keselamatan (School Safety) yang berkaitan dengan pen-
cegahan kecelakaan yang berasal dari fasilitas atau kegiatan sekolah
yang meliputi:
a. Pencegahan Kecelakaan (Accident Prevention)
b. Keselamatan Bangunan dan Fasilitas (Building Safety)
c. Keselamatan Alat Peraga dan Mainan (Toys Safety)
d. Keselamatan Transportasi
e. Keselamatan Listrik
2. Keselamatan dalam Ekstra Kurikuler
3. Aspek Kesehatan Lingkungan berkaitan dengan potensi bahaya yang
dapat mengganggu kesehatan anak didik yang meliputi:
a. Kesehatan Lingkungan
b. Ergonomi
c. Bahan Berbahaya dan Beracun
d. Keselamatan Makanan (Food Safety)
4. Aspek Keamanan berkaitan dengan gangguan fisik terhadap anak
didik baik dari sumber internal maupun eksternal sekolah
a. Penganiayaan
b. Pelecehan Seksual
c. Perkelahian
d. Penculikan
5. Aspek Tanggap Darurat meliputi
a. Bahaya Kecelakaan
b. Bahaya Kebakaran
c. Bencana Alam
d. Gangguan Sosial/Kerusuhan
Dengan menerapkan sistem manajemen keselamatan sekolah, maka
budaya keselamatan akan tertanam sejak usia dini, sehingga kejadian

127
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

f. Keselamatan Pasien (Patient Safety)


Dua pasien di Rumah Sakit Siloam Karawaci, Tangerang, me-
ninggal dunia setelah pemberian obat anastesi Buvanest Spinal. Obat
produksi PT Kalbe Farma ini diduga bukan berisi bupivacaine atau
untuk pembiusan, melainkan asam traneksamat yang bekerja untuk
mengurangi pendarahan.
Menurut Kepala Humas RS Siloam kesalahan ini terjadi karena
etiketnya atau bungkusannya tertukar. Sebagai langkah awal, maka
semua produk yang sejenis langsung ditarik dari peredaran.
Kasus kecelakaan pasien dan malapraktik sering menimpa
profesi kedokteran, bahkan ada yang sampai ke pengadilan. Timbul
kontroversi. Di satu pihak kalangan kedokteran menjadi takut men-
jalankan profesinya karena diancam sanksi pidana. Di lain pihak
masyarakat yang membutuhkan jasa kedokteran menuntut dokter
menjalankan profesinya dengan nilai kemanusiaan sekaligus tidak
boleh salah.
Seorang dokter telah melalui proses pendidikan yang panjang
dan tidak mudah. Mereka diberi pengetahuan dan kompetensi un-
tuk mampu menjalankan profesinya. Setelah berakhir pendidikan,
mereka juga diwajibkan mengucapkan sumpah kedokteran. Kita
mengenal sumpah Hippokrates yang salah satunya berbunyi: I will
use treatment to help the sick according to my ability and judgment, but
never with a view to injury and wrongdoing. neither will I administer a
poison to anybody when asked to do so, not will I suggest such a course.
(Saya akan menggunakan pengobatan untuk menolong orang sakit
sesuai kemampuan dan penilaian saya, tetapi tidak akan pernah
untuk mencelakai atau berbuat salah dengan sengaja. Tidak akan
saya memberikan racun kepada siapa pun bila diminta dan juga tak
akan saya sarankan hal seperti itu).
Jelas dari sumpah tersebut bahwa seorang dokter tidak akan
pernah berniat, memikirkan atau melakukan hal yang dapat

128
KESELAMATAN UMUM

mencelakakan pasiennya. Tujuannya adalah menyelamatkan pasien


agar sembuh kembali seperti semula. Namun dokter juga manusia
biasa. Mereka memiliki keterbatasan seperti manusia biasa yang juga
dapat berbuat salah atau lalai.
Berdasarkan penelitian lebih 85% kecelakaan disebabkan oleh
faktor manusia salah satu di antaranya adalah human error. Seorang
pakar keselamatan Prof. James Reason menempatkan aspek human
error sebagai penyebab terbesar kecelakaan. Human error tidak
terjadi begitu saja namun dipicu oleh berbagai aspek seperti latar
belakang, budaya, pengetahuan, keahlian dan tidak kalah pentingnya
adalah perilaku. Banyak sekali kecelakaan terjadi yang berkaitan
dengan human error.

Penerapan SMK Rumah Sakit dan Patient Safety


Untuk menjamin keselamatan terhadap semua unsur dalam
jasa medis di rumah sakit, maka sejak lama diberbagai negara telah
dijalankan apa yang disebut dengan Sistem Manajemen Keselamatan
Rumah Sakit (Hospital Safety Management System) dan Keselamatan
Pasien (Patient Safety).
SMK Rumah Sakit adalah suatu program terpadu untuk men-
cegah adanya kecelakaan dalam kegiatan di rumah sakit yang
tujuannya adalah melindungi pekerja medis, pasien dan masyarakat
umum dari bahaya yang dapat terjadi.
Sayang sekali walaupun sudah ditetapkan dengan SK Menteri
Kesehatan No. 432/MENKES/SK/IV/2007 belum semua rumah
sakit menjalankan dan melaksanakannya. Lebih spesifik lagi di
berbagai negara termasuk di Indonesia telah diberlakukan konsep
keselamatan pasien (patient safety) yang tujuannya adalah menjamin
keselamatan pasien sejak masuk, dirawat dan pasca perawatan.
Keselamatan pasien terkait semua aspek seperti perawatan,
tindakan medis dan sebagainya. Jika konsep patient safety dan SMK

129
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Rumah Sakit dijalankan dengan benar dan konsisten di seluruh


rumah sakit di Indonesia, maka kasus kecelakaan dalam proses
perawatan pasien dapat dicegah.
Sebagai contoh, sebelum melakukan tindakan operasi, dibuat
suatu ceklist apa saja yang harus disiapkan dan disediakan sebelum
operasi berjalan, kecuali dalam keadaan sangat emergency di mana
langkah pertama adalah melakukan tindakan pertolongan. Dalam
patient safety juga termasuk bagaimana mencegah salah obat, salah
baca resep dokter dan prosedur pemeriksaan klinis dan sebagainya.
Selain melindungi pasien, dengan menerapkan SMK dan patient safety
maka profesi kedokteran juga akan lebih terjaga dan terlindungi.
Ada banyak aspek yang berkaitan dengan keselamatan pasien
baik yang menyangkut penanganan oleh tenaga medis, maupun
berkaitan dengan obat-obatan dan sarana medis yang digunakan.
Dalam keselamatan pasien juga dimasukkan kemungkinan salah
obat, salah memberi resep, salah membaca resep, label tertukar,
dosis kelebihan dan lainnya.
Di Indonesia, patient safety pada dasarnya sudah dilaksanakan
bahkan Depkes telah mewajibkan semua rumah sakit menerapkan-
nya dan masuk sebagai bagian dari penilaian akreditasi rumah sakit.
Namun sejauh ini sangat kurang informasi yang disampaikan kepada
konsumen, apakah suatu rumah sakit telah menerapkan patient
safety atau tidak, dan bagaimana level atau peringkat penerapannya.
Mungkin pemerintah perlu mempertimbangkan untuk mem-
berikan sertifikasi patient safety untuk semua rumah sakit yang
dikeluarkan oleh suatu lembaga independen yang melakukan
penilaian apakah semua persyaratan telah terpenuhi dan kemudian
memberi peringkat pemenuhannya. Untuk setiap rumah sakit yang
sudah disertifikasi dapat diberi peringkat dan dipasang logo. Sehing-
ga masyarakat dapat mengetahui bagaimana penerapan patient safety
di rumah sakit tersebut. Mungkin dapat ditiru “Pertamina Pasti Pas”
yang dipasang disetiap SPBU.

130
KESELAMATAN UMUM

Program Patient Safety di USA


1. Improve the accuracy of patient identification.
2. Improve the effectiveness of communication among caregivers.
3. Improve the safety of using medications.
4. Reduce the risk of health care-associated infections.
5. Accurately and completely reconcile medications across the
continuum of care.
6. Reduce the risk of patient harm resulting from falls.
7. Reduce the risk of influenza and pneumococcal disease in
institutionalized older adults.
8. Reduce the risk of surgical fires.
9. Implementation of applicable National Patient Safety Goals and
associated requirements by components and practitioner sites.
10. Encourage patients’ active involvement in their own care as a
patient safety strategy.
11. Prevent health care-associated pressure ulcers (decubitus ulcers).
12. The organization identifies safety risks inherent in its patient
population.
13. Encourage patients’ active involvement in their own care as a
patient safety strategy.
14. Prevent health care-associated pressure ulcers (decubitus ulcers).
15. The organization identifies safety risks inherent in its patient
population.

g. Kebakaran di Permukiman
Peristiwa kebakaran menjadi ancaman utama bagi warga di
perkotaan padat penduduk seperti Jakarta. Setiap tahunnya terdapat
900 kali kebakaran di Jakarta. Penyebab kebakaran di antaranya
70 persen dari hubungan pendek arus (korslet) listrik, 8,6 persen
kompor, 4,6 persen rokok, dan sisanya lilin, lampu minyak, dan lain-
lain.

131
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Banyaknya kebakaran, terutama di permukiman padat pendu-


duk di Jakarta telah menimbulkan masalah baru. Masalah itu adalah
bertambahnya jumlah orang miskin karena harta benda ludes
terbakar. Kebakaran dengan serta merta menciptakan kemiskinan.
Seseorang yang tadinya punya rumah dan harta benda lengkap,
akibat kebakaran tiba-tiba menjadi pengungsi tanpa rumah (home
less) yang menurunkan tingkat derajat kesejahteraanya.
Data dari Dinas Penanggulangan dan Pemadaman Kebakaran
DKI Jakarta menyebutkan, pada 2014 di Jakarta terjadi 696 kasus
kebakaran. Lalu meningkat tajam di 2015 dengan 1.582 kasus
kebakaran dan menurun di 2016 sebanyak 1.139 kasus. Kembali
naik di tahun 2017 sebanyak 1.471 kasus kebakaran. Total luas area
yang terbakar di Jakarta pada 2017 mencapai 885.548 meter persegi
dengan total kerugian Rp 475,2 miliar. Kebakaran di Kota Jakarta
pada tahun 2017 juga mengakibatkan 46 orang meninggal dan 118
terluka serta 21 petugas pemadam kebakaran terluka.
Dari jumlah 1.471 kasus kebakaran yang terjadi di tahun
2017 itu, kasus kebakaran yang terjadi di permukiman menempati
urutan teratas, yaitu sebanyak 505 kasus (34,3%). Disusul bangunan
instalasi luar gedung sebanyak 359 kasus (24,4%), bangunan umum
dan perdagangan sebanyak 210 kasus (14,2%), kendaraan 109 kasus
(7,4%), sampah 102 kasus (6,9%), tumbuhan 66 kasus (4,4%), lapak
24 kasus (1,6%), bangunan industri 22 kasus (1,5%), dan obyek-
obyek lainnya 74 kasus (5,03%).
Ada lima penyebab utama kebakaran di Jakarta yaitu listrik
927 kasus (63%), gas/kompor gas 185 kasus (12,57%), pembakaran
sampah 124 kasus (8,4%), rokok 34 kasus (2,3%), lilin 5 kasus
(0,33%). Di luar lima penyebab utama itu, ada 196 kasus (13,32%)
yang disebabkan oleh masalah lainnya seperti sambaran petir dan
sebagainya.

132
KESELAMATAN UMUM

6.6. Tren Global


Keselamatan umum telah menjadi tuntutan global dan ini harus
diperhatikan oleh pemerintah dan pelaku usaha. Pengembangan
permukiman dan fasilitas umum harus lebih ditingkatkan. Peme-
rintah dan masyarakat harus dilibatkan untuk bersama-sama
meningkatkan standar keselamatan di lingkungan masing-masing.
Masyarakat juga semakin kritis dan akan menuntut pelayanan yang
lebih baik dari pemerintah.
Public Safety atau keselamatan umum kini telah menjadi tun-
tutan global khususnya tuntutan untuk safe place to live atau tempat
aman untuk bermukim. Masyarakat dunia khususnya di negara
maju sangat mempedulikan keselamatan warganya.
Tidak heran, kita sering mendengar adanya travel warning dari
berbagai negara. Mereka mempedulikan keselamatan warganya di
manapun dia berada di seluruh dunia. Mereka mengingatkan jika di
suatu dunia ada hal atau kondisi yang tidak aman, seperti kriminal,
perampokan, terror, atau potensi kecelakaan.
Kita sering salah tafsir terhadap travel warning yang dikeluarkan
sejumlah negara terhadap Indonesia yang mengkaitkannya dengan
isu politik dan isu lainnya. Padahal, semuanya berkaitan dengan
tuntutan akan perlindungan keselamatan warga negara yang telah
menjadi isu penting di berbagai negara maju. Bagi mereka, harga
nyawa seorang warga negaranya adalah sangat mahal sehingga wajib
dilindungi dimana pun dia berada.
Tentunya hal ini sangat ironis dengan negara kita, yang tidak
peduli dengan ribuan TKI yang menjadi korban di berbagai
negara, baik karena kecelakaan maupun karena siksaan yang tidak
manusiawi. Pemerintah harus menghadapi tuntutan global dengan
lebih bijak dan mengambil hikmahnya dengan meningkatkan
keselamatan publik di Indonesia. Jika tidak aman, maka aliran turis
masuk ke Indonesia akan menurun dan peluang devisa juga menjadi
berkurang.
133
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Peringatan Keselamatan jika berkunjung ke Indonesia


TRAFFIC SAFETY AND ROAD CONDITIONS: While in Indonesia,
U.S. citizens may encounter road conditions that differ significantly
from those in the United States. Traffic in Indonesia is highly dangerous,
congested, and undisciplined. Traffic signals are frequently ignored and
often in disrepair. The number and variety of vehicles on the road far
exceed the capacity of existing roadways. Road conditions vary from
good (in the case of toll roads and major city roads) to dangerously
poor. Generally, road safety awareness is very low in Indonesia. Buses
and trucks are often dangerously overloaded and travel at high speeds.
Most roads outside major urban areas have a single lane of traffic in each
direction, making passing dangerous. Most Indonesian drivers do not
maintain a safe-following distance in a manner familiar to U.S. drivers
and tend to pass or maneuver with considerably less margin for error
than in the United States. Although traffic in Indonesia moves on the
left side of the road, drivers tend to pass on both sides and may use
the shoulder for this purpose. It is common for drivers to create extra
lanes regardless of the lane markings on the roads. Nails are frequently
sprinkled on roads to cause punctures and create business for tire-repair
services.
Throughout Indonesia, there is an overabundance of motorcycles
claiming the right of way. Many motorcycle drivers weave recklessly
in and out of traffic with complete disregard for traffic regulations and
simple safety precautions. Throughout the country, motor vehicles share
the roads with other forms of transportation such as pedicabs, horse
and ox carts, pushcarts, and domestic animals such as cows, sheep, and
goats. http://travel.state.gov/

Artikel di atas dapat menjadi gambaran bagaimana pandangan


pihak luar yang relatif memiliki budaya keselamatan yang tinggi
terhadap kondisi keselamatan tranportasi di Indonesia. Hal
ini mencerminkan rendahnya kepedulian Indonesia terhadap
keselamatan masyarakatnya sendiri.

134
KESELAMATAN UMUM

6.7. Peluang dan Tantangan


Aspek keselamatan umum jika tidak ditangani akan menimbulkan
potensi dampak yang besar. Angka kecelakaan dan kerugian
yang menimpa masyarakat akan semakin meningkat yang akan
berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.
Rendahnya standar keselamatan umum di Indonesia akan
memberikan citra buruk terhadap Indonesia dari negara lain. Para
wisatawan mancanegara yang akan berkunjung ke Indonesia akan
menurun karena khawatir akan keselamatannya.
Di lain pihak, kesadaran dan sikap kritis msyarakat akan terus
meningkat dan pada saatnya mereka akan terus mengajukan com-
plain terhadap layanan umum yang ada di kotanya. Hujatan melalui
media dan jaringan sosial akan semakin intens dan menimbulkan
opini publik.
Perbaikan standar keselamatan umum dengan sendirinya akan
memberikan manfaat dan peluang untuk masyarakat Indonesia.
Masyarakat akan merasa nyaman berada dan bermukim di
lingkungannya yang pada akhirnya akan turut meningkatkan
produktivitas masyarakat.

135
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Trend Kelima

Keselamatan Transportasi
(Transpotation Safety)

Keselamatan di jalan raya adalah cerminan disiplin masyarakat


Setiap jam 3 (tiga) orang meninggal di jalan raya akibat
kecelakaan lalu-lintas

136
KESELAMATAN TRANSPORTASI

7. KESELAMATAN TRANSPORTASI
7.1. Latar Belakang

T
idak dapat kita bayangkan suatu kehidupan tanpa kegiatan
transportasi. Setiap hari jutaan manusia bergerak dari suatu
tempat ke tempat lain, untuk bekerja, sekolah, usaha atau
mengangkut barang. Semuanya menggunakan sarana transportasi
entah tranportasi darat, laut, atau udara.
Transportasi baik darat, laut dan udara memegang peranan
penting dalam masyarakat modern dan merupakan tulang pung-
gung pembangunan nasional dan menyangkut masyarakat luas.
Masyarakat menggunakan transportasi untuk bergerak dari suatu
tempat ke tempat lain, apakah untuk bekerja, berkunjung, wisata,
angkutan barang dan lainnya.
Melalui jasa transportasi, diselenggarakan kegiatan angkutan
barang, penumpang dan jasa lainnya dari suatu daerah ke daerah
lainnya. Hal ini akan meningkatkan jumlah kendaraan di jalan raya
yang berbuntut meningkatnya kebutuhan BBM, kemacetan dan
pencemaran dari gas buang

7.2. Aspek Keselamatan Transportasi


Salah satu sektor transportasi yang sangat rawan kecelakaan adalah
transportasi darat khususnya lalu-lintas jalan. Setiap tahun hampir 30
ribu orang meninggal dunia di jalan akibat kecelakaan dan puluhan
ribu lainnya cidera. Setiap hari setidaknya 3.000 orang meninggal
akibat kecelakaan lalu-lintas. Dari jumlah itu setidaknya 85 persen
terjadi di negara-negara dengan pendapatan rendah dan sedang.
Kecelakaan lalu-lintas juga telah menjadi penyebab 90 persen cacat
seumur hidup.

137
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

7.2.1. Keselamatan Lalu-Lintas (Road/Traffic Safety)


Perkembangan pembangunan nasional dalam rangka mewu-
judkan masyarakat Indonesia yang damai sejahtera telah membawa
manfaat yang sangat besar diberbagai sektor kehidupan, seperti
sektor perindustrian, pertambangan, kehutanan, pendidikan dan
sebagainya.
Salah satu sektor yang berkembang pesat adalah transportasi
darat khususnya lalu-lintas jalan. Jumlah kendaraan berkembang
dengan pesat, mobilitas masyarakat semakin tinggi namun tidak
didukung oleh disiplin dan prasarana memadai sehingga menim-
bulkan dampak meningkatnya angka kecelakaan di jalan raya.
Masalah keselamatan transportasi bukan hal baru dan telah
menjadi perhatian semua pihak. Berbagai seminar dan acara
telah diadakan. Semua teori dan konsep mengenai keselamatan
transportasi telah ditampilkan. Semua berbicara mengenai penyebab
kecelakaan yang akhirnya terkesan sebagai klise.
Berbagai lembaga dan institusi telah didirikan untuk menangani
masalah keselamatan transportasi khususnya kecelakaan di jalan
raya. Presiden telah membentuk tim untuk menangani keselamatan
transportasi, bahkan salah satu anggota tim diangkat sebagai Menteri
Perhubungan.
Dalam Global Status Report on Road Safety/GSRRS (WHO,
2015) disebutkan bahwa setiap tahun, di seluruh dunia, lebih dari
1,25 juta korban meninggal akibat kecelakaan lalu-lintas dan 50 juta
orang luka berat. Dari jumlah ini, 90% terjadi di negara berkembang
di mana jumlah kendaraannya hanya 54% dari jumlah kendaraan
yang terdaftar di dunia. Menurut data WHO, kecelakaan lalu-lintas
di Indonesia berada pada peringkat ke-8 dengan dengan tingkat
kematian 16,2 korban meninggal untuk setiap 100.000 penduduk.
Bila kita semua tidak melakukan apapun, 25 juta korban jiwa akan
berjatuhan dalam kurun waktu 20 tahun ke depan.

138
KESELAMATAN TRANSPORTASI

Besarnya kematian akibat kecelakaan lalu-lintas itu menja-


dikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Bank Dunia mem-
beri perhatian pada masalah itu dengan mengeluarkan laporan
berjudul World Report on Road Traffic Injury Prevention pada
14 April 2010, atau sepekan setelah peringatan Hari Kesehatan
Sedunia. Untuk pertama kalinya badan Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) itu memberi perhatian serius pada masalah keselamatan lalu-
lintas.
Pada tahun 2011, Indonesia menetapkan Dekade Aksi Kesela-
matan Jalan sebagai peta jalan menuju keselamatan lalu-lintas yang
lebih baik. Sebagai payung hukumnya, pada tahun 2013 Pemerintah
telah mengeluarkan Inpres No. 4 Tahun 2013 tentang Dekade Aksi
Keselamatan Jalan.

Gambar 7.1. Kecelakaan Lalu-Lintas

Kecelakaan lalu-lintas merenggut korban di Indonesia lebih


30.000 orang/tahun atau 82 orang/hari dan 3-4 orang/jam. Dapat
dibayangkan bahwa setiap 20 menit 1 orang meninggal di suatu

139
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

tempat di Indonesia akibat kecelakaan lalu-lintas. Pada saat mudik


lebaran tahun 2011, misalnya, sekitar 753 orang meninggal akibat
kecelakaan lalu-lintas atau hampir satu batalion tewas di jalan.
Kerugian
Jumlah Korban Luka Luka
Tahun Materi (Juta
Kecelakaan Mati Berat Ringan
Rp)
1992 19 920 9 819 13 363 14 846 15 077
1993 17 323 10 038 11 453 13 037 14 714
1994 17 469 11 004 11 055 12 215 16 544
1995 16 510 10 990 9 952 11 873 17 745
1996 15 291 10 869 8 968 10 374 18 411
1997 17 101 12 308 9 913 12 699 20 848
1998 14 858 11 694 8 878 10 609 26 941
1999 12 675 9 917 7 329 9 385 32 755
2000 12 649 9 536 7 100 9 518 36 281
2001 12 791 9 522 6 656 9 181 37 617
2002 12 267 8 762 6 012 8 929 41 030
2003 13 399 9 856 6 142 8 694 45 778
2004 17 732 11 204 8 983 12 084 53 044
2005 91 623 16 115 35 891 51 317 51 556
2006 87 020 15 762 33 282 52 310 81 848
2007 49 553 16 955 20 181 46 827 103 289
2008 59 164 20 188 23 440 55 731 131 207
2009 62 960 19 979 23 469 62 936 136 285
2010 66 488 19 873 26 196 63 809 158 259


Proyeksi
Proyeksiyang
yang dilakukan
dilakukan antara tahuntahun
antara 2000 dan 2020 menunjuk-
2000 dan 2020
menunjukkan kematian akibat kecelakaan lalu lintas akan 30
kan kematian akibat kecelakaan lalu-lintas akan menurun persen
menurun
di negara-negara
30 persen dengan pendapatan
di negara‐negara tinggi, tetapi
dengan pendapatan akantetapi
tinggi, meningkat
akan
di negara dengan pendapatan rendah dan sedang. Tanpa adanya
meningkat di negara dengan pendapatan rendah dan sedang. Tanpa
tindakan yang nyata, pada tahun 2020 kecelakaan lalu-lintas akan
adanya tindakan yang nyata, pada tahun 2020 kecelakaan lalu lintas
menjadi penyebab kecelakaan dan penyakit nomor tiga di dunia.
akan menjadi penyebab kecelakaan dan penyakit nomor tiga di
Sebagai perbandingan, pada tahun 1990 kecelakaan lalu-lintas masih
dunia. Sebagai perbandingan, pada tahun 1990 kecelakaan lalu lintas
berada pada nomor sembilan.
masih berada pada nomor sembilan.
Sesuai dengan penelitian WHO pola penyakit secara global
Sesuai dengan penelitian WHO pola penyakit secara gobal untuk
untuk tahun 1990–2020 mengalami perubahan mendasar. Kematian
tahun 1990‐2020 mengalami perubahan mendasar. Kematian akibat
lalu lintas naik dari peringkat ke‐9 menjadi peringkat ke‐3, sehingga
140
WHO menjadikan program pencegahan kecelakaan lalu lintas sebagai
prioritas.

KESELAMATAN TRANSPORTASI

akibat lalu-lintas naik dari peringkat ke-9 menjadi peringkat ke-3,


sehingga WHO menjadikan program pencegahan kecelakaan lalu-
lintas sebagai prioritas.

Tabel 7.1. Pola Penyebab Kematian Global

Perobahann pola penyebab keematian global 19900 2020


1 Loower respiratory infeections 1 Ischaemic heart dissease
2 Diaarrhoeal diseases 2 U
Unipolar major depression
3 Peerinatal conditions 3 R traffic injuries
Road
4 Unnipolar major depreession 4 C
Cerebrovascular dissease
5 Iscchaemic heart diseaase 5 C
Chronic obstructivee pulmonary disease
6 Ceerebrovascular diseease 6 L
Lower respiratory innfections
7 Tuuberculosis 7 T
Tuberculosis
8 Meeasles 8 W
War
9 Rooad traffic injuries 9 D
Diarrhoeal diseasess
10 Coongenital abnormalities 10 H
HIV
Dari data Kepolisian RI, sebagian besar korban kecelakaan
Dari da
lalu-lintas kepolisian
ata n RI, adalah
di Indonesia sebagian n besar
kaum muda korban
dann golongan
kecelakaan lalu
pekerja
lintas produktif.
di Inndonesia adaalah kaum
Ini merupakan m
muda
kerugian dan golongan
g karena pek
nasional kerja
mereka
merupakan
produktif. Ini harapan
merupak masa
kan depan bangsa.
kerugian Hal ini sejalan
n nasional dengan
karena merhasil
reka
kajian harapan masa
merupakan Organisasi Kesehatan
a depan bangsDunia (World Health
sa. Hal ini seja Organization/
alan dengan h hasil
WHO)
kajian O bahwa
Organisasi kecelakaan lalu-lintas
Kesehatan merupakan
Dunia (Wpembunuh
World utama
Heealth
pada
Organization kaum muda
n/WHO) bah berusia 10
hwa kecelak hingga 24 tahun.
kaan lalu lin Hampir 400 ribu
ntas merupaakan
pemuda berusia di bawah 25 tahun setiap
pembunuh utama pada kaum muda berusia 10 hingga tahunh meninggal dunia
24 tah hun.
karena
Hampir 400 kecelakaan lalu-lintas dan jutaan
0 ribu pemuda berusia di bawah 25 tahlainnya luka atau cacat
hun setiap taahun
karenanya.
meninggal dunia
d karena kecelakaan lalu l lintas daan jutaan lainnnya
luka atau caccat karenanyaa.

KECELAKA
AAN LALU LINTAS FAT
ATAL
(2013 ‐ 20
017)
40000 141
31262 30569
30000
2215524492 244
43623061 24205
522430
2 200
075
20000 14409
Organizationn/WHO) bah hwa kecelakkaan lalu lin ntas merupaakan
pembunuh utama pada kaum muda berusia 10 hingga h 24 tah hun.
Hampir 4000 ribu pemuda berusia di bawah 25 tah hun setiap taahun
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020
meninggal dunia
d karena kecelakaan lalu
l lintas daan jutaan lainnnya
luka atau caccat karenanyaa.

KECELAKA
AAN LALU LINTAS FAT
ATAL
(2013 ‐ 20
017)
40000
31262 30569
30000
2215524492 244
43623061 24205
522430
2 200
075
20000 14409
10000
0
2013 2014
2 2015 2016
6 2017

Meniinggal Dunia Luka Berat

SUMBER: IRSMS Korlantas P
Polri Kecelakaan Lalu-Lintas Fatal
Gambar 7.2.
Global Trend in Safe
fety 2020 Sumber: IRMS Korlantas Polri Hal | 121
Hal lain yang disorot WHO dan Bank Dunia adalah dampak
sosial dari kecelakaan lalu-lintas. Kecelakaan lalu-lintas dapat
memicu kemiskinan di tengah masyarakat. Kecelakaan lalu-lintas
yang menimpa suatu keluarga, misalnya kepala keluarga akan
berakibat terhadap kelangsungan rumah tangga tersebut yang pada
ujungnya menurunkan derajat kesejahteraan masyarakat. Dari sudut
korban, kecelakaan lalu-lintas berpotensi menggerus keuangan
keluarga korban. Apalagi jika yang tertimpa kecelakaan adalah ke-
pala keluarganya.
Kecelakaan lalu-lintas tidak menarik perhatian masyarakat.
Berbeda misalnya akibat wabah penyakit, bencana alam, banjir,
gunung meletus, atau bencana lainnya, masyarakat banyak memberi
perhatian. Bahkan kematian akibat kecelakaan seolah dianggap biasa
dan kejadian sehari-hari. Paling jauh diberitakan dalam koran kota
dan tidak akan menyentuh masyarakat luas, politisi atau pemerintah.

142
KESELAMATAN TRANSPORTASI

Dari segi ekonomi nasional, kecelakaan lalu-lintas juga


menimbulkan kerugian besar. Menurut WHO kerugian akibat
kecelakaan lalu-lintas, baik berupa kerugian material, kesehatan
maupun pengeluaran yang lain, mencapai 518 miliar dolar AS per
tahun. Di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah,
kerugian akibat kecelakaan lalu-lintas bisa mencapai 1-1,5 persen
dari Gross National Product (GNP). Karena itu WHO menyimpulkan
bahwa kecelakaan lalu-lintas mengakibatkan kemiskinan di negara-
negara bekembang.

Gambar 7.3. Kecelakaan Lalu-Lintas

Mengingat pentingnya keselamatan lalu-lintas ini, Konvensi


PBB mengimbau seluruh negara untuk melancarkan program
keselamatan lalu-lintas jalan dan menjadi gerakan global. Pemerintah
Indonesia melalui Dephub telah melakukan berbagai upaya dengan
membentuk Global Road Safety, namun belum menunjukkan

143
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

hasil. Bahkan menurut Kompas tanggal 21 Maret 2012, kepedulian


masyarakat Indonesia mengenai keselamatan lalu-lintas dan korban
kecelakaan sangat rendah.
WHO dan PBB mengingatkan semua pihak agar memberi
perhatian pada keselamatan di jalan raya. Banyak negara yang masih
melihat persoalan keselamatan lalu-lintas hanya menjadi tanggung
jawab pengelola sektor transportasi. Padahal, masalah keselamatan
lalu-lintas juga menjadi bagian dari masalah masyarakat yang bersifat
multi dimensi, seperti kebijakan ekonomi, dan pembangunan.

Message from the United Nations


Secretary-General

© United Nations, 2003


espite significant improvements in road safety in several countries over
the past few decades, 1.2million people are killed every year in road traffic
crashes around the world. Nine out of ten deaths occurin developing
countries – most of them among pedestrians, bicyclists, motorcyclists
and passengers ofpublic transport, and more than half of them between
15 and 44 years old. Up to 50 million people are injured,many suffering
life-long disability. Yet road traffic-related deaths and injuries attract
little attention from the world's media. They occur one by one, in a series
of personal tragedies.

Most of this enormous toll can be prevented – by tackling dangerous


driving, such as speeding anddriving under the influence of alcohol;
by promoting the use of helmets and seat belts; by ensuring that peopl
walking and cycling are more visible; by improving the design of roads
and vehicles; by enforcing road safet regulations; and by improving
emergency response services. The key to successful prevention lies in
thecommitment of all relevant sectors, public and private – health,
transport, education, finance, police, legislators, manufacturers,
foundations and the media – to make road safety happen.

144
KESELAMATAN TRANSPORTASI

In recognition of this growing global crisis, the United Nations General


Assembly passed an historicresolution on 14 April 2004. In addition
to urging Member States to address the growing problem of road
trafficinjuries, the resolution called for international cooperation to
support the efforts of developing countries inparticular. It invited the
World Health Organization, in collaboration with the United Nations
road trafficinjuries, the resolution called for international cooperation
regional commissions, to coordinate road safety efforts within the United
to support
Nations family.the efforts of developing countries inparticular. It invited
the World Health Organization, in collaboration with the United
Nations
The World regional
Health commissions,
Organization's to coordinate
initial road efforts
coordination safety include
efforts
within the United Nations family.
bringing together a broad range of United Nations agencies and other

key
The global
World partners in the United Nations
Health Organization's Road Safety efforts
initial coordination Collaboration.
include
Icommend the cooperative spirit of these entities, whose invaluable
bringing together a broad range ofUnited Nations agencies and other work
iskey global partners in the United Nations Road Safety Collaboration.
reflected in this Handbook, andapplaud their determination to join
forces to reduce
Icommend the road traffic injuries
cooperative worldwide.
spirit of these entities, whose invaluable
work is reflected in this Handbook, andapplaud their determination
to join forces to reduce road traffic injuries worldwide.
Kofi A. Annan

Kofi A. Annan
Secretary-General of the United Nations

January 2005
Secretary‐General of the United Nations
January 2005
Tabel 7.3. Data Kecelakaan Angkutan Umum

TANGGAL KEJADIAN KORBAN
2/5/2008 Bus Sumber Kencono Jogya Surabaya 2 tewas, 27 luka‐
menabrak truk tangki luka
17‐06‐2008 Bus Sumber Kencono menabrak truk, 1 tewas 8 luka
Ngawi
20‐09‐2008 Bus Sumber kencono menabrak tiang , 1 tewas., 8 luka
Ngawi
16‐08‐2009 Bus Sumber Kencono masuk saluran 5 tewas, 17 luka
irigasi, Ngawi
13‐09‐2010 Bus Sumber kenconon menabrak 3 tewas
warga, Ngawi
29‐01‐2011 Bus Bahagia menabrak truk, Sintang 3 tewas, 25 luka‐
luka
7/2/2011 Bus Trisakti Jogya Semarang masuk 14 tewas 145
jurang
22‐05‐2011 Bus Sumber Kencono Surabaya Jogya 10 tewas, 3 luka
menabrak truk
12/6/2011 Bus Diana Transport Wonosari‐Jogya 5 tewas, 14 luka
Ngawi
20‐09‐2008 Bus Sumber kencono menabrak tiang , 1 tewas., 8 luka
Ngawi
16‐08‐2009 Bus Sumber Kencono masuk saluran 5 tewas, 17 luka
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020
irigasi, Ngawi
13‐09‐2010 Bus Sumber kenconon menabrak 3 tewas
warga, Ngawi
29‐01‐2011 Bus Bahagia menabrak truk, Sintang 3 tewas, 25 luka‐
luka
7/2/2011 Bus Trisakti Jogya Semarang masuk 14 tewas
jurang
22‐05‐2011 Bus Sumber Kencono Surabaya Jogya 10 tewas, 3 luka
menabrak truk
12/6/2011 Bus Diana Transport Wonosari‐Jogya 5 tewas, 14 luka
masuk jurang
26‐06‐2011 Bus ALS masuk jurang di Aek Latong 14 tewas

12‐0902011 Bus Sumber Kencono tabrakan dengan 20 tewas, 13


minibus luka

Tabel 7.4. Data Kecelakaan Lalu-Lintas
Tahun Mobil Penumpang Bis Truk Sepeda Motor Jumlah

1987 1 170 103 303 378 953 694 5 554 305 7 981 480
1988 1 073 106 385 731 892 651 5 419 531 7 771 019
Global Trend in Safety 2020 Hal | 124
1989 1 182 253 434 903 952 391 5 722 291 8 291 838
1990 1 313 210 468 550 1 024 296 6 082 966 8 889 022
1991 1 494 607 504 720 1 087 940 6 494 871 9 582 138
1992 1 590 750 539 943 1 126 262 6 941 000 10 197 955
1993 1 700 454 568 490 1 160 539 7 355 114 10 784 597
1994 1 890 340 651 608 1 251 986 8 134 903 11 928 837
1995 2 107 299 688 525 1 336 177 9 076 831 13 208 832
1996 2 409 088 595 419 1 434 783 10 090 805 14 530 095
1997 2 639 523 611 402 1 548 397 11 735 797 16 535 119
1998 2 769 375 626 680 1 586 721 2 628 991 17 611 767
1999 2 897 803 644 667 1 628 531 13 053 148 18 224 149
2000 3 038 913 666 280 1 707 134 13 563 017 18 975 344
2001 3 261 807 687 770 1 759 547 15 492 148 21 201 272
2002 3 403 433 714 222 1 865 398 17 002 140 22 985 193
2003 3 885 228 798079 2 047022 19 976 376 26 706 705
2004 4 464 281 933199 2 315779 23 055 834 30 769 093
2005 5 494 034 1184918 2 920828 28 556 498 38 156 278
2006 6 035 291 1350047 3 398 956 32 528 758 43 313 052

146 2007 6 877 229 1736087 4 234 236 41 955 128 54 802 680
2008 7 489 852 2059187 4 452 343 47 683 681 61 685 063
2009 7 910 407 2160973 4 498 171 52 767 093 67 336 644
2010 8 891 041 2250109 4 687 789 61 078 188 76 907 127

2001 3 261 807 687 770 1 759 547 15 492 148 21 201 272
2002 3 403 433 714 222 1 865 398 17 002 140 22 985 193
2003 3 885 228 798079 2 047022 19 976 376 26 706 705
KESELAMATAN TRANSPORTASI
2004 4 464 281 933199 2 315779 23 055 834 30 769 093
2005 5 494 034 1184918 2 920828 28 556 498 38 156 278
2006 6 035 291 1350047 3 398 956 32 528 758 43 313 052
2007 6 877 229 1736087 4 234 236 41 955 128 54 802 680
2008 7 489 852 2059187 4 452 343 47 683 681 61 685 063
2009 7 910 407 2160973 4 498 171 52 767 093 67 336 644
2010 8 891 041 2250109 4 687 789 61 078 188 76 907 127


7.2.2. Keselamatan Penerbangan (Aviation Safety)
2) Keselamatan Penerbangan (Aviation Safety)
Keselamatan penerbangan juga menjadi isu global yang akan terus
Keselamatan penerbangan juga menjadi isu global yang akan
berkembang di masa depan. Salah satu faktor pendukung adalah
terus berkembang dimasa depan. Salah satu faktor pendukung adalah
dengan semakin tingginya mobilitas masyarakat global yang harus
dengan semakin tingginya mobilitas masyarakat global yang harus
bepergian antarkota, wilayah atau negara.
bepergian antar kota, wilayah atau negara.
Keselamatan Penerbangan RI Nomor ‘Buncit’ di ASEAN, Ini Kata
Garuda Indonesia
Keselamatan Penerbangan RI Nomor 'Buncit' di ASEAN, Ini
Feby Dwi Sutianto - detikfinance
Kata Garuda Indonesia
Jumat, 20/03/2015 13:45 WIB
Feby Dwi Sutianto - detikfinance
Jumat, 20/03/2015 13:45 WIB
Jakarta–Organisasi penerbangan dunia memberikan wanti-wanti
Jakarta -Organisasi penerbangan dunia memberikan wanti-wanti kepada para maskapai
kepada para
penerbangan maskapai
Indonesia. penerbangan
Pasalnya, Indonesia.
keselamatan penerbangan Pasalnya,
di Indonesia dinilai keselamatan
masih rendah.
penerbangan di Indonesia
Bagaimana tanggapan dinilai
maskapai domestik masihhalrendah.
mengenai ini? Bagaimana tanggapan
maskapai domestik
Direktur Operasional mengenai
PT Garuda halTbkini?
Indonesia (GIAA) Novianto Herupratomo menyebut, penilaian
tersebut sangat merugikan maskapai yang teregistrasi di Indonesia.
Direktur Operasional PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Novianto
Global Trend Hal | 125
in Safety 2020 menyebut, penilaian tersebut sangat merugikan maskapai
Herupratomo
yang teregistrasi di Indonesia.
“Dampaknya ke bisnis maskapai Indonesia. Banyak orang atau lembaga
akan gunakan parameter untuk naik pesawat terbang yang terdaftar
di Indonesia. Kedua buat risiko negara dianggap lebih tinggi sehingga
premi asuransi lebih mahal,” kata Novianto saat acara analist meeting
di area kantor Garuda Indonesia, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat,
Jumat (20/3/2015).
Standar keselamatan penerbangan Indonesia tidak pernah mengalami
perbaikan sejak 2007. Saat itu, International Civil Aviation Organization
(ICAO) atau organisasi penerbangan sipil dunia mengeluarkan hasil
audit terhadap standar keselamatan penerbangan Indonesia.

147
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

“Yang terjadi masuk katagori dua, itu sejak April 2007 sampai saat ini.
Kemudian diikuti Indonesia dimasukkan blacklist oleh Uni Eropa sejak
2007. Kemudian minggu terakhir, dalam penilaian ICAO, pencapaian
Indonesia baru sekitar 45% dibandingkan standar rata-rata negara.
Idealnya di atas 60%,” jelas Novianto.
Seperti diketahui, audit keselamatan penerbangan yang dikeluarkan
oleh ICAO dan Universal Safety Oversight Audit Program (USOAP)
menunjukkan kondisi standar keselamatan penerbangan Indonesia
dibandingkan negara-negara dunia termasuk negara Asia tenggara
(ASEAN), tergolong rendah.
Dari 10 negara di ASEAN, level keselamatan penerbangan Indonesia
berada di posisi terakhir. Poin yang dinilai dalam audit ini mulai dari
kondisi regulator, lisensi, operasional, kebandarudaraan, navigasi udara,
penanganan kecelakaan, hingga kelengkapan penerbangan.
Hal sama dikeluarkan oleh otoritas penerbangan Amerika Serikat,
Federal Aviation Administration (FAA). FAA memberi peringkat level
2 atau di bawah standar untuk kategori International Aviation Safety
Assessment (IASA) kepada Indonesia.
(feb/hds)

Keselamatan penerbangan menjadi perhatian dunia, karena


pengguna jasa penerbangan adalah antarbangsa dan negara. Dalam
berbagai kasus kecelakaan, misalnya, kecelakaan yang menimpa
Malaysia Airline, KOMPAS.com - 8 Februari 2014 merupakan hari
yang tak akan dilupakan dalam dunia penerbangan sipil Malaysia.
Sebab, pada hari ini empat tahun lalu, pesawat Boeing 777 milik
maskapai penerbangan Malaysia Airlines hilang dalam penerbangan
dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Hingga hari ini pesawat
dengan nomor penerbangan MH370 yang membawa 227 orang
penumpang dan 12 awak itu tak diketahui rimbanya. Sebagian besar
penumpangnya adalah warga negara China, bukan Malaysia. Sama
halnya dengan maskapai Indonesia, para penumpangnya juga terdiri
atas berbagai bangsa dan negara.

148
KESELAMATAN TRANSPORTASI

Oleh karena itu, dunia internasional turut memantau tingkat


keselamatan penerbangan di masing-masing negara dan kemudian
memberikan informasi kepada warga negaranya yang akan meng-
gunakan jasa penerbangan. Penilaian keselamatan yang buruk jelas
akan mencoreng nama baik bangsa dan negara.

Bertaruh Citra Keselamatan Penerbangan Usai Insiden Lion


Air
CNN Indonesia | Rabu, 31/10/2018 08:11 WIB
Bagikan :
Lion Air JT-610 jenis Boeing 737 seri max 8 jatuh di perairan Karawang,
Senin (28/10) pagi. (Dok. Lion Air)

Jakarta, CNN Indonesia — Sejak tahun 2016, Federal Aviation


Administration (FAA), regulator penerbangan sipil Amerika Serikat,
mengkategorikan Indonesia berada di peringkat satu dalam hal kese-
lamatan penerbangan. Indonesia butuh waktu lebih dari 10 tahun untuk
mewujudkan hal tersebut.
Pada tahun 2007 lalu, serangkaian kecelakaan pesawat terbang
fatal membuat otoritas penerbangan Indonesia dinilai tidak memenuhi
syarat regulasi keselamatan penerbangan seperti yang dikeluarkan oleh
International Civil Aviation Organization (ICAO). ICAO sendiri adalah

149
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

perusahaan penerbangan sipil internasional yang beranggotakan negara


Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Akibatnya, FAA menurunkan tingkat keselamatan penerbangan di
Indonesia ke kategori dua yang artinya masuk dalam kelompok negara-
negara yang belum mampu memenuhi syarat keselamatan terbang
internasional.
Langkah ini disusul dengan larangan terbang bagi seluruh maskapai
penerbangan Indonesia ke Eropa oleh otoritas penerbangan Uni Eropa
(UE). Larangan ini berpedoman pada hasil audit ICAO dan FAA yang
menilai bahwa pengelola penerbangan di Indonesia tidak mampu
memenuhi persyaratan keselamatan terbang internasional.
Larangan itu resmi dicabut pada bulan Juni 2018. Uni Eropa telah
resmi mencabut larangan terbang terhadap 62 maskapai Indonesia. Hal
itu terjadi karena direvisinya regulasi terkait keselamatan penerbangan
di Tanah Air.
Namun, pada Senin (29/10) pagi, satu peristiwa tak terduga terjadi.
Pesawat Lion Air JT-610 dipastikan jatuh di perairan Tanjung Pakis,
Karawang, Jawa Barat. Pesawat tersebut terbang dari Bandara Soekarno
Hatta pada Senin (29/10) pukul 06.20 WIB menuju Bandara Depati
Amir, Pangkalpinang.

Tim SAR mengumpulkan sisa pesawat Lion Air JT-610. (CNN Indonesia/Andry
Novelino)

150
KESELAMATAN TRANSPORTASI

Pesawat jenis Boeing 737 Max 8 tersebut tercatat membawa 189


orang di dalamnya yang terdiri dari 181 penumpang, pilot dan kopilot
serta enam awak kabin.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soer-
janto Tjahjono mengaku ikut memperjuangkan dan berusaha membuat
Indonesia berada di peringkat satu dalam setahun terakhir. Dia pun
tidak mengharapkan Indonesia kembali turun ke peringkat dua pasca
peristiwa tersebut.
“Saya ikut merasakan bagaimana kita berjuang, benar-benar
mendebarkan sekali, usaha yang kita rintis sudah luar biasa, kita enggak
berharap turun peringkat lagi. Pasti (berpengaruh) jika tidak ada
perbaikan (pasca peristiwa ini),” ujarnya saat dihubungi CNN Indonesia.
com, Selasa (30/10).
Upaya pemerintah Indonesia untuk mempertahankan posisi
pertama itu diklaim sudah dilakukan. Soerjanto mengatakan jika ada
penurunan performa di bidang penerbangan, pihak-pihak maskapai
selalu dikumpulkan dan ditanyakan alasannya. Selain itu juga selalu
dilakukan accident review dan penjelasan terkait kecelakaan dan dampak
nantinya.
Meski demikian, Soerjanto menjelaskan penurunan itu dapat terjadi
berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan. Dari hasil investigasi akan
ditemukan, apakah letak kesalahan terdapat pada faktor pengawasannya
atau murni kesalahan dari pihak maskapai penerbangan.
“Kita juga belum tahu apakah kasus Lion Air ini murni kesalahan
dari operator atau lemahnya pengawasan atau mungkin ada masalah juga
dengan pesawatnya artinya design-nya dari pabrikannya jadi tergantung
nanti hasil dari investigasi kita,” tuturnya.
“Tapi apapun kalau terjadi kecelakaan yang pasti ada pengaruhnya,
sampai seberapa besar atau kecil pengaruhnya nanti tergantung dari
hasil investigasi kita,” ucapnya.
Pengamat Penerbangan Alvin Lie mengaku selepas tahun 2007,
Indonesia mengalami serangkaian kecelakaan pesawat sehingga
infrastruktur, regulasi, organisasi dari Kementerian Perhubungan dan
navigasi ke bandara belum mendukung lingkungan yang kondusif untuk
keselamatan penerbangan.

151
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

“Selama 10 tahun pemerintah melakukan berbagai perbaikan


sehingga pada tahun 2017 kemarin Indonesia selain dari FAA, EASA
(Badan Keselamatan Penerbangan Eropa) sudah mengakui bahwa
perbaikan di Indonesia sudah memenuhi persyaratan keselamatan
penerbangan internasional,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (30/10).
Meski demikian, Alvin menilai jatuhnya pesawat Lion Air JT-610
rute Jakarta–Pangkalpinang tersebut tidak serta merta memengaruhi
peringkat keselamatan penerbangan Indonesia. Salah satu faktornya
adalah karena belum diketahui penyebab dari jatuhnya pesawat tersebut.
“Parameternya cukup banyak seperti yang sudah saya jelaskan,
bukan karena satu kecelakan kemudian semuanya buyar, apalagi pesawat
Lion registrasi PK-LQP itu belum ketahuan apa yang menyebabkannya
jatuh. Sehingga tidak serta merta menyalahkan atau menjadi beban
masyarakat Indonesia,” tuturnya.

Keluarga korban Lion Air JT-610. (CNN Indonesia/Hesti Rika)

Senada dengan Alvin, pengamat penerbangan Gerry Soedjatman


mengatakan tak ada satu negara yang dapat menjamin secara mutlak
tidak akan ada pesawat jatuh di negaranya. Begitu juga dengan pesawat
terbaru, pabrik pesawat mana pun tidak dapat memastikan pesawat

152
KESELAMATAN TRANSPORTASI

yang diproduksinya bebas dari masalah.


“Di negara manapun tidak ada jaminan mutlak tidak ada pesawat
jatuh. Karena beda dengan kendaraan di darat, jalur darat mogok
gampang tinggal dipinggirin selesai, rem blong tinggal turun gigi ke
pinggir jalan selesai,” kata Gerry.
Sementara pesawat, kata dia, kalau mengalami kerusakan maka pilot
harus berupaya melakukan pendaratan terlebih dulu. Sehingga tidak
bisa ada jaminan mutlak soal keselamatan di penerbangan.
Atas dasar itu, Gerry meminta agar semua pihak tidak terburu-buru
untuk menunjukkan pihak mana yang bersalah atau akan berpengaruh
pada peringkat keselamatan penerbangan Indonesia di dunia. Menurut
dia, seluruh pihak baik pemerintah atau pun maskapai sudah melakukan
pengawasan dan prosedur yang berlaku.
“Jadi jangan tanyadulu siapa yang salah, tapi temukan dulu apa yang
salah,” kata Gerry.

153
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

7.2.3. Keselamatan Maritim (Marine Safety)


Indonesia adalah negara maritime dengan ribuan pulau-pulau yang
tersebar di antara dua benua dan dua lautan luas yaitu lautan Hindia
dan Lautan Pasifik. Dampak dari kondisi geografis ini tentu berkaitan
dengan sarana angkutan laut. Sejak zaman silam, bangsa Indonesia
sudah mengenal laut dan maritim sebagai sumber kehidupannya.
Bahkan angkutan lautlah yang mengawali peradaban manusia,
migrasi manusia dari daerah satu ke daerah lainnya. Kita juga dapat
melihat bagaimana armada Majapahit di bawah patihnya yang
terkenal Gajah Mada, telah melanglang buana menguasai perairan
Nusantara. Namun aktivitas transportasi laut ini juga mengandung
risiko tinggi, mulai kondisi cuaca dan badai yang mengancam,
sampai kondisi armada yang tidak layak dan kemudian tenggelam.
Banyak terjadi kecelakaan maritim di Indonesia, salah satu yang
sangat menonjol adalah kecelakaan kapal Tampomas di perairan
Masalembo tanggal 25 Januari 1981 mengakibatkan 431 meninggal.
Selama Juni 2018, terjadi berbagai peristiwa kecelakaan pela-
yaran antara lain tenggelamnya kapal tradisional KM Arista di
perairan Makassar yang mengakibatkan korban 17 orang meninggal
dan 1 hilang, tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau
Toba yang mengakibatkan korban 192 orang dan dinyatakan hilang.
Dari hasil riset dan studi keamanan maritim 2017 tentang isu
keselamatan maritim (Dr. Abdul Rivai BRORIVAI CENTER),
Indonesia termasuk negara dengan sistem keselamatan pelayaran
yang relatif buruk. Kondisi ini ditunjukkan dari data kecelakaan pela-
yaran 2017 yang cenderung meningkat dan terhitung sangat tinggi
sejak delapan tahun terakhir. Dari Databank BRORIVAI Center yang
diolah dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT),
2016, terjadi 18 kecelakaan transportasi laut yang diinvestigasi, dan
jumlahnya meningkat 36 persen dari tahun sebelumnya yakni 11
kecelakaan. Pada tahun 2017, terjadi peningkatan hampir dua kali
lipat sebanyak 34 peristiwa kecelakaan laut.
154
KESELAMATAN TRANSPORTASI

Isu keselamatan pelayaran ini juga menjadi isu keselamatan


global yang perlu kita antisipasi. Banyaknya kecelakaan di bidang
pelayaran akan membawa dampak luas terhadap sektor lainnya
sejalan dengan fungsi angkutan laut yang mendukung mobilasi dan
pergerakan manusia dan barang di negara kepulauan ini.

7.2.4. Keselamatan Kereta Api (Rail Safety)


Indonesia memasuki era baru di bidang perkeretaapian dengan
dibangunnya berbagai proyek seperti LRT (Light Rail Transit), MRT
(Mass Rapid Transit) dan kereta api cepat. Kereta api dinilai memiliki
tingkat keselamatan yang lebih baik dibanding angkutan darat
lainnya. Namun demikian angka kecelakaan kereta api di Indonesia
juga cukup tinggi. Dari data di Wikipedia kecelakaan kereta api
tercatat hampir sepanjang tahun sejak kereta api beroperasi di
Indonesia. Kecelakaan yang tercatat besar antara lain kasus Bintaro
19 Oktober 1987 akibat dua kereta api bertabrakan yaitu KA 225
Patas Merak vs. KA 220. Kejadian ini mengakibatkan korban tewas
sebanyak 156 orang. Kejadian lain juga terjadi di daerah Bintaro
tanggal 9 Desember 2013 ketika kereta api KRL menabrak Mobil
tangki Pertamina sehingga mengakibatkan korban meninggal dan
luka-luka.
Menghadapi era baru perkeretaapian di Indonesia tentu aspek
safety tidak dapat diabaikan. Kereta api tidak hanya di darat, tetapi
berada di atas tanah dan bahkan juga di bawah tanah. Kecepatan
kereta akan semakin tinggi. Jadwal kereta semakin padat dan
didukung oleh teknologi persinyalan yang ketat. Aspek Safety
menjadi tuntutan konsumen kereta api, dengan mempertimbang-
kan berbagai potensi bahaya yang dapat terjadi jika ada kecelakaan,
kebakaran, gangguan darurat di jalur bawah tanah atau di atas
ketinggian dan bahaya lainnya.

155
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

7.3. Trend Global


Masalah transportasi akan menjadi isu global yang akan terus
berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan tuntutan
masyarakat. Sistem transportasi akan berubah drastis, baik dari sisi
bahan bakar yang digunakan maupun dalam bentuk teknologinya.
Para ahli sudah mulai merancang mobil tanpa pengemudi yang dapat
dioperasikan dengan cara digital yang tentu akan membawa revolusi
dalam keselamatannya. Jalan-jalan dibangun semakin meluas dan
merata diberbagai wilayah, yang tentu akan membawa dampak
terhadap mobilitas masyarakat dan tentunya potensi terjadinya
kecelakaan.
Untuk itu, menjadi tantangan sekaligus peluang bagi semua
pihak untuk berlomba menciptakan dan mengoperasikan angkutan
yang aman dan nyaman bagi konsumen yang semakin kritis.
Angkutan yang tidak aman akan ditinggalkan. Masyarakat kelas
menengah ke atas akan sensitif terhadap keselamatan, terbukti ketika
ada kecelakaan menimpa salah satu maskapai penerbangan, terlihat
ada penurunan dari penumpangnya walaupun mungkin sementara.
Namun menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar terhadap
keselamatannya.

156
KESELAMATAN DI TEMPAT KERJA

Trend Keenam

Keselamatan di Tempat Kerja


(Occupational, Health, and Safety)

Keselamatan Kerja telah menjadi isu sejak puluhan tahun


sebagai bagian dari perlindungan tenaga kerja

157
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

8. KESELAMATAN DI TEMPAT KERJA


8.1. Latar Belakang

B
erapa jam kita bekerja setiap hari? Paling sedikit 8 jam bah-
kan jika sedang banyak tugas kita mungkin mengerjakannya
sampai malam. Tidak jarang pula kita membawa pekerjaan
sampai ke rumah. Kita mungkin kelelahan, sakit pinggang, ngantuk
dan pusing. Itu hanya sebagian kecil dari dampak melakukan
pekerjaan.
Bagi mereka yang bekerja dengan mesin, pabrik, kilang minyak,
pengeboran lepas pantai atau tambang di bawah tanah, bahaya yang
mengancam jauh lebih banyak dan beragam. Mulai terkena bahan
kimia berbahaya, terpeleset, jatuh dari ketinggian, terjepit mesin,
terkena sengatan listrik, terbakar, keracunan gas dan banyak bahaya
lainnya. Karena itu tidak heran jika di seluruh dunia, jutaan pekerja
mengalami kecelakaan di tempat kerja.
Di Indonesia, menurut data BPJS Ketenagakerjaan, sepanjang
tahun 2017 telah terjadi sebanyak 123.000 kasus kecelakaan kerja
dengan korban meninggal dunia lebih dari 3.000 pekerja. Terjadi
peningkatan luar biasa dibanding tahun 2016 yang tercatat 101.363
kejadian dan korban meninggal dunia sebanyak 2.382 pekerja.
Angka kecelakaan kerja yang terjadi di tahun 2017 itu meru-
pakan tertinggi selama ini. Lebih dari 50 persen pekerja yang
meninggal akibat kecelakaan kerja di tahun 2017, berasal dari
sektor konstruksi. Situasi ini nyaris tak mengalami perubahan
dibanding tahun sebelumnya. Di tahun 2016, lebih dari 50 persen
pekerja yang meninggal dunia berasal dari sektor konstruksi. Hal itu
terkait maraknya kasus kecelakaan kerja di sektor konstruksi seiring
dengan gencarnya pembangunan infrastruktur yang dicanangkan
pemerintah.

158
KESELAMATAN DI TEMPAT KERJA

Itu pun, kecelakaan kerja yang tercatat berdasarkan klaim


yang harus dibayarkan BPJS Ketenagakerjaan. Artinya, kecelakaan
kerja yang setiap tahun dikeluarkan ini berdasarkan peserta BPJS
Ketenagakerjaan yang mengalami kecelakaan kerja. Hingga Agustus
2018, jumlah tenaga kerja yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan
tercatat 48,4 juta pekerja, terdiri dari 28,6 juta peserta aktif dan 19,8
juta peserta non aktif. Sementara jumlah tenaga kerja di Indonesia,
pada periode sama, lebih dari 100 juta orang.
Jumlah kecelakaan keseluruhannya diperkirakan jauh lebih
besar, karena banyak kejadian yang tidak dilaporkan atau perusahaan
Jumlah kecelakaan keseluruhannya diperkirakan jauh lebih
belum menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan. Bahkan menurut
besar, karena banyak kejadian yang tidak dilaporkan atau perusahaan
penelitian World anggota
belum menjadi Economic Forum
BPJS tahun 2006, Bahkan
Ketenagakerjaan. angka kematian
menurut
akibat kecelakaan di Indonesia mencapai 40 fataliti untuk setiap
penelitian World Economic Forum tahun 2006, angka kematian akibat
kecelakaan
100.000 di Indonesia mencapai 40 fataliti untuk setiap 100.000
pekerja.
pekerja.
 
Tabel 8.1.TABEL DATA KASUS KECELAKAAN KERJA TINGKAT NASIONAL 
Data Kasus Kecelakaan Kerja Tingkat Nasional
TAHUN  JUMLAH  MENINGGAL CACAT  CACAT  CACAT  SEMBUH 
KASUS  TOTAL  SEBAGIAN  FUNGSI 
KEC 
KERJA 
2001  104.714  1.768 230 4.923 7.353 90.440 
2002  103.804  1.903 393 3.020 6.932 91.556 
2003  105.846  1.748 98 3.167 7.130 93.703 
2004  95.418  1.736 60 2.932 6.114 84.576 
2005  99.023  2.045 80 3.032 5.391 88.475 
2006  95.624  1.784 122 2.918 4.973 85.827 
2007  83.714  1.883 57 2.400 4.049 75.325 
2008  93.823  2.124 44 2.547 4.018 85.090 
2009  96.134  2.114 42 2.713 4.330 87.035 
2010  98.712  2.191 36 2.550 4.601 89.874 
2011  94.491  ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 
2012  103.074  2.332 37 2.685 3.915 85.090 
2013  103.235  2.438 44 2.693 3.985 94.125 
2014  105.383  2.375 43 2.616 3.618 ‐ 
2015  110.285  2.308 ‐ ‐ ‐ ‐ 
2016  101.367  2.382 ‐ ‐ ‐ ‐ 
159
2017  123.000  3.000  
2018  5.318  87 52 1.361 
(per 
triwulan 
2009  96.134  2.114 42 2.713 4.330 87.035 
2010  98.712  2.191 36 2.550 4.601 89.874 
2011  94.491  ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 
2012  103.074  2.332 37 2.685 3.915 85.090 
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020
2013  103.235  2.438 44 2.693 3.985 94.125 
2014  105.383  2.375 43 2.616 3.618 ‐ 
2015  110.285  2.308 ‐ ‐ ‐ ‐ 
2016  101.367  2.382 ‐ ‐ ‐ ‐ 
2017  123.000  3.000  
2018  5.318  87 52 1.361 
(per 
triwulan 
I) 
Sumber 
Sumber: PT  Jamsostek 
PT Jamsostek (kini  BPJS‐Ketenagakerjaan) 
(kini BPJS-Ketenagakerjaan) dan  Kementerian 
dan Kementerian Ketenagakerjaan. Diolah
Ketenagakerjaan. Diolah  
 
Kondisi inilah yang mengawali lahirnya Keselamatan dan
Kondisi inilah yang mengawali lahirnya Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) sebagai upaya untuk perlindungan tenaga
Kesehatan Kerja (K3) sebagai upaya untuk perlindungan tenaga kerja.
kerja. Menurut sejarahnya, aspek K3 telah dikenal sejalan dengan
Menurut sejarahnya, aspek K3 telah dikenal sejalan dengan peradaban
manusia. Ketika membuat piramid atau membangun candi Borobudur,
peradaban manusia. Ketika membuat piramid atau membangun
Candi Borobudur, pastilah dilakukan upaya keselamatan walaupun
Global Trend in Safety 2020 Hal | 131
masih secara tradisional.
Namun dalam sejarah modern, masalah K3 diawali pada saat
revolusi industri di Inggris. Dengan ditemukannya mesin uap,
maka pola pembuatan barang atau industri pertanian mengalami
perubahan mendasar. Dari menggunakan otot berubah menjadi
penggunaan mesin yang memberikan hasil yang meningkat tajam.
Namun bersamaan dengan perkembangan industri ini yang ditandai
dengan lahirnya berbagai jenis pabrik dan tempat kerja, timbul pula
dampak negatif yaitu bahaya kecelakaan terhadap pekerjanya. Hal
inilah yang mendasari lahirnya perlindungan tenaga kerja dalam
aspek K3.
Sejalan dengan konvensi ILO, aspek keselamatan telah menjadi
kewajiban yang diatur dalam undang-undang, termasuk di Indonesia
dengan diberlakukannya Undang-undang Keselamatan Kerja No. 1
tahun 1970.
Sesuai dengan konvensi ILO pula, setiap negara melakukan
perlindungan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja dari ber-
bagai ancaman bahaya seperti kecelakaan kerja, penyakit akibat

160
KESELAMATAN DI TEMPAT KERJA

kerja dan kejadian lainnya. Isu ini akan memengaruhi kebijakan


bisnis di masa depan. Tidak sedikit perusahaan yang bangkrut atau
gagal karena tidak mempedulikan aspek keselamatan dan kesehatan
kerja.
Kerugian materi akibat kecelakaan juga besar seperti keru-
sakan sarana produksi, biaya pengobatan dan kompensasi. Selama
tahun 2017 kompensasi kecelakaan yang dikeluarkan BPJS Kete-
nagakerjaan mencapai lebih dari Rp950 miliar atau hampir Rp1
triliun. Kerugian materi lainnya jauh lebih besar. Menurut laporan
International Labour Organization (ILO) tahun 2006 kerugian
akibat kecelakaan kerja mencapai 4% dari GDP suatu negara.
Artinya, dalam skala industri, kecelakaan dan penyakit akibat
kerja menimbulkan kerugian 4 persen dari biaya produksi berupa
pemborosan terselubung (hidden cost) yang dapat mengurangi
produktivitas yang pada akhirnya dapat memengaruhi daya
saing.
Berdasarkan hasil survei World Economic Forum tahun 2006,
daya saing suatu negara berhubungan dengan tingkat keselamatan.
Negara dengan daya saing rendah memiliki tingkat keselamatan
yang rendah pula. Indeks daya saing Indonesia berada pada
peringkat ketiga dari bawah di atas Zimbabwe dan Rusia dengan
nilai di bawah 3,5 dan indeks kematian akibat kecelakaan sebesar
17–18 per 100.000 pekerja. Pada urutan pertama adalah Finlandia
dengan indeks daya saing 6 dan indeks kematian akibat kecelakaan
di bawah 1 per 100.000 pekerja. Malaysia memiliki indeks daya
saing 4,5 dengan indeks kematian akibat kecelakaan 5 per 100.000
pekerja.

161
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

8.2. K3 sebagai Persyaratan Bisnis


Persyaratan K3 diberbagai belahan dunia semakin ketat. Berbagai
standar dan persyaratan K3 diberlakukan secara global misalnya ISO
45.000 tentang sistem manajemen K3 yang perlu diantisipasi oleh
perusahaan. Perusahaan yang tidak menerapkan K3 dalam operasi-
nya akan mendapat sanksi dari masyarakat dunia sekurangnya sanksi
sosial. Persyaratan yang semakin ketat ini hatus mulai diantisipasi
oleh perusahaan di Indonesia. Jika selama ini mereka terlena karena
hukum tentang keselamatan tidak cukup keras, namun secara
bertahap di mana depan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan
semakin besar pula.
Contoh menarik adalah yang dialami oleh pengusaha Inggris.
Kita semua tahu, bahwa K3 dipicu oleh lahirnya era industrialisasi
di Inggris, sehingga penerapan K3 di negara ini menjadi contoh
dan acuan bagi negara lainnya. Inggris sering dianggap sebagai
salah satu kiblat K3 dunia. Penerapan K3 sangat ketat, dan tindakan

162
Contoh menari adalah yang KESELAMATAN
dialami DIoleh
TEMPAT KERJA
pengusaha Ingg
semua tahu, bahwa K3 dipicu oleh lahirnya era industri
Inggeris, sehingga penerapan K3 di negara ini menjadi co
hukum bagi pelanggaran K3 juga sangat keras. Ternyata kondisi ini
acuan bagi negara lainnya. Inggeris sering dianggap sebagai s
memiliki efek sampingan atau ibarat bomerang yang membebani
kiblat K3 dunia. Penerap[an K3 sangat ketat, dan tindakan ho
industri Inggris. Bahkan PM Inggris David Cameron sampai
pelanggaran K3 juga sangat keras. Ternyata kondisi ini mem
mengatakan ..I will sampoingan
kill safety culture. Persepsi
atau ibarat ini timbulyang
boomerang karena
membebani
Inggeris. Bahkan PM Inggeris David
ketatnya penerapan K3 sehingga ada biaya tambahan yang harus Cameron sampai meng
will kill safety culture. Persepsi ini timbul karena ketatnya p
dupenuhi oleh dunia K3 usaha yang
sehingga ada dinilai memberatkan
biaya tambahan yang sehingga
harus dupenuhi ol
diumpamakan oleh usaha
Cameron sebagai
yang dinilai burung albartossehingga
memberatkan di pundak diumpamak
pengusaha Inggris. Cameron sebagai burung albartos dipundak pengusaha Ingge
Sikap ini
Sikap ini jelas menjadi jelas menjadi
kontra produktifkontra produktif
terhadap terhadap perkemba
perkembang-
dan dapat membahayakan dunia usaha. Untuk itu, pene
an K3 dan dapat membahayakan dunia usaha. Untuk itu, penerapan
dimasa mendatang harus dikelola dengan mempertimbang
K3 di masa mendatang harus dikelola dengan mempertimbangkan
safety…good business.
good safety…good business.

Global Trend in Safety 2020


163
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

8.3. Bahaya di Tempat Kerja


Setelah lulus dari pendidikan teknik, saya bekerja di suatu perusa-
haan kaca yang sedang membangun pabrik dengan teknologi tinggi.
Pasir kwarsa dan campuran lainnya dibakar dalam tanur sampai
cair. Kemudian ditarik dan akhirnya menjadi kaca lembaran. Saya
terkaget-kaget dengan kondisi tempat kerja yang berbeda dengan
lingkungan di kampus kuliah. Kaki saya sempat tertimpa benda,
badan sempat terkena radiasi panas, dan pulang kerja langsung
mendekur kelelahan.
Kemudian saya pindah ke industri minyak selama lebih 30 tahun,
dan di sinilah saya mengetahui apa itu bahaya dan apa dampaknya
terhadap manusia dan lingkungan. Lebih-lebih karena saya bertugas
sebagai ahli keselamatan yang harus melakukan upaya pencegahan
kecelakaan dan menjamin agar operasi berjalan dengan aman dan
selamat.
Ternyata potensi bahaya di tempat kerja luar biasa banyaknya
dan ada di sekeliling lokasi kerja. Potensi bahaya biasanya dike-
lompokkan atas bahaya-bahaya Mekanik, Kimia, Listrik, Fisik,
Biologis dan Fisiologis.
Bahaya ini ditemukan disetiap lingkungan kerja bahkan sampai
ke rumah kita. Banyak manusia meninggal akibat tersengat listrik
di rumah atau di tempat kerja. Atau mengalami kecelakaan ketika
sedang memotong rumput di halaman rumah, atau ibu rumah tangga
mengalami kecelakaan akibat ledakan tabung LPG di dapurnya.
Masalah K3 dan pencegahan kecelakaan kini sudah mendunia dan
sudah merupakan isu glogal.

8.4. Aspek Keselamatan di Tempat Kerja


Ada berbagai aspek K3 yang berkembang atau dijalankan di tempat
kerja antara lain :

164
KESELAMATAN DI TEMPAT KERJA

1) Kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan di tempat kerja akibat kegiatan kerja
atau proses produksi
2) Keselamatan proses
K3 yang berkaitan dengan proses yang dijalankan dalam
perusahaan, seperti mengolah bahan kimia dari bahan baku
sampai menjadi produk akhir. Di sini akan ditemukan berbagai
potensi bahaya seperti ledakan, kebakaran, sebaran gas beracun
dan sebagainya yang sering disebut bahaya proses.
3) Keselamatan bahan kimia
Penggunaan bahan kimia di tempat kerja setiap tahun terus
meningkat baik dari segi jumlah maupun jenis dan karak-
teristiknya. Berbgai industri menggunakan, mengolah atau
menyimpan bahah kimia berbahaya yang dapat menimbulkan
kecelakaan atau bencana baik bagi pekerja maupun lingkungan
sekitarnya. Kasus ledakan pada pabrik petasan di Kosambi
Tangerang 27 Oktober 2017 yang mengakibatkan lebih 50 orang
tewas menjadi contoh penggunaan dan pengolahan bahan kimia
berbahaya yang tidak aman. Kasus ini harus menjadi pelajaran
bersama karena persyaratan mengenai bahan kimia berbahaya
(B3) akan semakin ketat.
4) Kesehatan kerja
Lingkungan kerja berpotensi untuk menimbulkan berbagai
gangguan dan penyakit bagi pekerja yang terkena paparan
yang dikenal dengan penyakit akibat kerja (PAK). Untuk itu,
di berbagai dunia, persyaratan tentang aspek kesehatan kerja
ini semakin ketat dan menjadi perhatian para ahli dan prakrisi
K3. Hal serupa juga mulai berjalan di Indonesia, dengan di-
keluarkannya berbagai persyaratan tentang kesehatan kerja
mulai dari persyaratan teknis, tenaga kesehatan, pemantauan
lingkungan dan pelaporan penyakit akibat kerja.

165
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

5) Kebakaran dan peledakan


Aspek kebakaran dan peledakan juga menjadi isu di berbagai
negara yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. Persyaratan
tentang bahaya kebakaran akan semakin ketat dan wajib
dipenuhi oleh perusahaan.

Top Ten Pekerjaan Berbahaya


Majalah “EHS To Day” dalam terbitannya bulan Desember 2018
melakukan penelitian mengenai 10 pekerjaaan yang dianggap paling
berbahaya di Amerika Serikat dengan hasil sebagai di bawah ini. Mereka
mengukur 2 indikator yaitu tingkat fatality rate untuk setiap pekerjaan
yang dihitung berdasarkan jumlah kecelakaan fatal untuk 100.000
pekerja. Kedua berdasarkan jumlah korban yang terjadi selama setahun
untuk jenis pekerjaan tertentu.
Dari hasil pengukuran untuk berbagai jenis pekerja di USA tahun 2016,
dari jumlah korban ternyata pekerja pengemudi truk mencatat fatalitiy
tertinggi yaitu sebanyak 1.388 korban meninggal.
Dilihat dari fatality rate ternyata pekerjaan yang mengandung risiko
tinggi adalah pekerjaan perkayuan atau kehutanan dengan FR sebesar
135,9 untuk setiap 100.000 pekerja.
10. Grounds Maintenance Workers
Peringkat ke sepuluh adalah pekerja atau tukang pemeliharaan dan
tukang kebun dengan tingkat fatality rate sebesar 17,4 dengan data
korban meninggal sebanyak 217.
9. Supervisors of Construction Workers
Pekerjaan berbahaya ke sembilan adalah pengawas konstruksi yang
mencatat fatality rate sebesar 18,0 dengan jumlah korban tewas
sebanyak 134 orang.
8. Farmers, Ranchers and Agricultural Managers
Pekerjaan berbahaya ke delapan adalah petani, ranch atau manager
perkebunan dengan fatality rate sebesar 23,1 dengan korban tewas
sebanyak 260 orang.

166
KESELAMATAN DI TEMPAT KERJA

7. Truck Drivers and Other Drivers


Pekerjaan berbahaya berikutnya adalah menjadi pengemudi truk
atau pengemudi lainnya dengan fatality rate sebesar 24,7 dengan
korban tewas sebanyak 918 orang.
6. Structural Iron and Steel Workers
Peringkat 6 pekerjaan berbahaya adalah pekerja konstruksi baja dan
pengecoran logas dengan fatality rate sebesar 25,1 dengan jumlah
korban sebanyak 16 orang.
5. Refuse and Recyclable Material Collectors
Pekerjaan berbahaya kelima adalah pekerja pengumpul bahan
berbahaya dan sampah yang kalau di Amerika menggunakan truk
sampah khusus dan membuangnya ke tempat pembuangan sampah
akhir. Tingkat fatality sebesar 34,1 dengan korban 31 meninggal.
4. Roofers
Pekerjaan berbahaya keempat adalah pekerja atau tukang atap yang
di Amerika bertugas memasang atau memperbaiki atap rumah atau
bangunan yang rawan jatuh dari ketinggian. Tingkat fatality rate
sebasar 48,6 dengan korban sebanyak 101 orang.
3. Aircraft Pilots and Flight Engineers
Pekerjaan pilot pesawat dan teknisi mencatat peringkat ketiga sebagai
pekerjaan berbahaya dengan fatality rate sebesar 55,5 dan korban
meninggal sebanyak 75 orang.
2. Fishers and Related Fishing Workers
Peringkat ke duan pekerjaan berbahaya adalah pekerja kapal nelayan
atau perikanan dengan tingkat fatality sebesar 86,0 dengan jumlah
korban sebenyak 24 orang.
1. Logging Workers
Pekerjaan yang dinilai paling berbahaya di Amerika adalah pekerja
sektor kehutanan atau perkayuan. Banyak korban terjadi saat
pekerjaan penembangan pohon dan pengangkutannya dengan
fatality rate sebesar 135,9 dengan jumlah korban meninggal sebanyak
91 orang.

167
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Bagaimana di Indonesia? Sulit mengukurnya karena tidak ada data yang


akurat, namun kita dapat menilai berbagai pekerjaan yang berbahaya
di negara kita ini yang sering timbul kecelakaan misalnya pekerja
konstruksi, pekerja pemeliharaan, perkebunan dan perikanan.
(Sumber EHS Today)

8.5. Tuntutan Global


Setiap perusahaan dituntut untuk menjalankan keselamatan dalam
operasinya masing-masing untuk menjaga keselamatan pekerja,
aset, masyarakat sekitar, konsumen dan lingkungan.
Berbagai standar mengenai keselamatan diberlakukan dalam
bisnis di berbagai sektor seperti industri umum, industri migas dan
petrokimia, penerbangan, konstruksi, rumah sakit, perkapalan dan
lainnya :
• PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
• Sistem Manajemen K3 dari Depnaker RI (Kepmenaker No. 05
Tahun 1996)
• SMK3 Konstruksi (Kepmen PU No. 09/PRT/M/2008)
• Sistem Manajemen K3 Rumah Sakit (SK Menteri Kesehatan No.
432/Menkes/SK/IV/2007
• OHSAS 18.001 Occupational Health and Safety Management
System
• Sistem Manajemen Five Star dari British Safety Council, UK
• BS 8800 Guide to Occupational Health and Safety Management
Systems
• Process Safety Management, OHSA Standard CFR 29 1910.119
• American Petroleum Institute : API 9100A : Model EHS Mana-
gement System
• American Petroleum Institute : API RP 750, Management of
Process Hazards

168
KESELAMATAN DI TEMPAT KERJA

• ILO – OSH 2001 : Guideline on OHS Management System


• ISM (International Safety Management System (IMO) untuk
perkapalan
• ICAO 460 Safety Management System untuk Aviasi diterapkan di
lingkungan penerbangan sipil seluruh dunia.
Besarnya perhatian masyarakat global terhadap keselamatan
perlu mendapat perhatian khususnya bagi dunia bisnis. Aspek
Keselamatan dapat menjadi entry barrier dalam era perdagangan
bebas dan menjadi persyaratan dalam melakukan investasi.

169
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Trend Ketujuh

Keselamatan dari Bencana


dan Kelangsungan Bisnis
(Disaster Safety & Business
Continuity)

Al Quran Surat 42:30 ”Dan musibah apapun yang menimpa kamu


adalah karena perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan
banyak (dari kesalahan-kesalahanmu)”.

Ingat lima perkara sebelum lima perkara. Sehat sebelum sakit,


muda sebelum tua, kaya sebelum miskin, lapang sebelum sempit,
dan hidup sebelum mati.

170
KESELAMATAN DARI BENCANADAN KELANGSUNGAN BISNIS

9. KESELAMATAN DARI BENCANA


9.1. Latar Belakang

L
agu Raihan, Demi Masa yang diilhami sabda Nabi Muhammad
sungguh menyentuh sanubari kita. Mengingatkan manusia
bahwa dalam kehidupan ini tidak ada yang kekal, semua akan
berakhir dan dapat berubah setiap saat.
Disaster atau bencana telah menghantui kehidupan manusia
modern. Potensi dan eskalasi bencana terus meningkat dan menim-
bulkan dampak besar terhadap kehidupan manusia. Bencana
memang bukan sesuatu yang baru dalam kehidupan atau peradaban
umat manusia. Sejak berabad-abad silam, manusia telah dihadapkan
pada berbagai bencana. Namun demikian, ada perbedaan mendasar
antara bencana masa silam dan bencana di abad modern ini.
Pertama dari sisi sumber bencana. Di masa lalu, sumber bencana
lebih banyak berasal dari alam langsung. Namun di masa sekarang,
bencana juga bersumber dari perbuatan manusia sendiri baik yang
bersumber dari teknologi buatan manusia maupun perbuatan
manusia dalam mengeksploitasi alam yang menimbulkan kerusakan
lingkungan.
Faktor kedua adalah dampak bencana. Zaman silam, dampak
bencana masih terbatas dan berskala lokal atau kecil. Namun
bencana di masa sekarang memiliki intensitas dampak yang sangat
berbeda baik korban maupun kerusakannya. Sebagai contoh,
gempa dengan kekuatan 7 skala richter di masa lampau mungkin
korbannya lebih sedikit dibanding korban gempa di masa sekarang.
Korban diperparah karena runtuhnya bangunan dan kerusakan
sarana buatan manusia. Kepadatan penduduk di suatu kawasan
juga berpengaruh terhadap tingkat kerusakan dan keparahan yang
ditimbulkannya.
Bencana juga mengakibatkan kerugian materi yang sangat
besar. Salah satu pihak yang sangat merasakan dampak bencana

171
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

adalah perusahaan asuransi yang harus membayar kerugian akibat


bencana.
Kesadaran mengenai bencana akan meningkat terus di tengah
masyarakat global dan membawa pengaruh luas terhadap berbagai
sendi kehidupan bermasyarakat. Perundangan dan peraturan
mengenai bencana akan semakin ketat. Pembangunan harus
berorientasi atau berbasis bencana.
Pemerintah di berbagai negara tidak bisa lagi mengabaikan
masalah bencana dalam mengatur negaranya masing-masing.
Pengeluaran akibat bencana juga semakin tinggi dengan mening-
katknya kerentanan masyarakat terhadap bencana.
Lihatlah di Indonesia, setiap musim kemarau terjadi bencana
kekeringan yang mengakibatkan hasil panen menurun. Sebaliknya di
musim hujan, bencana banjir dan longsor juga mengancam. Ribuan
hektar tanah produktif terendam dan tidak dapat berproduksi.
Kerugian masyarakat akibat bencana akan terus meningkat.
Salah satu dampak meningkatnya bencana global adalah dengan
meningkatnya tren pembayaran klaim asuransi, khususnya untuk
bencana alam (natural disater).

9.2. Potensi Bencana dalam Kehidupan


Sejarah umat manusia penuh dengan peristiwa bencana. Dalam
berbagai kitab suci banyak kisah mengenai bencana sebagai
peringatan bagi umat manusia. Misalnya banjir Nabi Nuh dan
kaum Luth semuanya disertai dengan peristiwa bencana yang
memusnahkan satu generasi.
Sejarah juga dipenuhi dengan berbagai peristiwa bencana,
misalnya tenggelamnya benua Atlantis, Letusan Gunung Visevius di
Yunani serta Gunung Krakatau dan Merapi di Pulau Jawa. Dalam
abad modern juga terjadi berbagai bencana seperti tsunami di Aceh,
Gempa Bumi di Peru dan Cina di samping bencana yang terjadi

172
KESELAMATAN DARI BENCANADAN KELANGSUNGAN BISNIS

akibat perbuatan manusia misalnya Bom Atom di Hirosima dan


Nagasaki, Chernobyl di Rusia, Bhopal di India dan kasus Lapindo di
Indonesia.
Peristiwa bencana senantiasa disertai dengan cerita tragis pen-
deritaan manusia yang tidak habis-habisnya. Menyisakan kerusakan
alam dan materi yang tidak ternilai serta hancurnya peradaban
manusia. Bencana tsunami di Aceh misalnya mengakibatkan 150
ribu orang meninggal dan puluhan ribu lainnya hilang, cidera atau
sakit.
Ribuan janda dan anak yatim harus menyelesaikan sisa masa
hidupnya dengan penderitaan. Suatu desa atau kampung musnah
dengan sekejap beserta seluruh makhluk bernyawa menyisakan
puing-puing berserakan. Mungkin diperlukan puluhan atau ratusan
tahun untuk memulihkan kondisi alam, lingkungan atau tatanan
sosial seperti semula.
Dampak bencana juga bersifat universal dan dapat berdampak
luas. Pemanasan global misalnya telah menimbulkan berbagai
dampak terhadap pola cuaca, iklim, permukaan air laut dan lainnya.
Indonesia juga sering ditimpa bencana baik skala kecil maupun
skala besar yang menimbulkan korban yang besar. Berikut ini top
ten bencana alam terbesar di Indonesia dengan korban meninggal di
atas 100 orang sebagai berikut :
1. Tsunami 26 Desember 2004 di Aceh, Nias, Asia Selatan, Asia
Tenggara dan Afrika. Korban lebih 200.000 orang (150.000
orang di Aceh dan Nias). Ketinggian tsunami mencapai 35 meter
karena gempa tektonik 8.5 SR di Samudera Hindia.
2. Gunung Tambora meletus, tahun 1815. Korban 92.000 orang.
3. Tsunami Gunung Krakatau meletus, 26 Agustus 1883. Korban
36.417 orang.
4. Gempa tektonik 6.2 SR di Yogyakarta, 27 Mei 2006. Korban
6.234 orang.
5. Gunung Kelud, meletus 19 Mei 1919. Korban 5.115 orang.

173
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

6. Tsunami Ende, Flores-NTT, 12 Desember 1992. Korban 2100


orang.
7. Gempa Sumbar tanggal 30 September 2009 berkekuatan 7,6 SR
mengakibatkan korban tewas mencapai 1.115 orang.
8. Gempa bumi 6,5 SR Sulawesi Tengah, 4 Mei 2000. Korban 386
orang.
9. Tsunami pantai selatan Jawa (Pangandaran) 17 Juli 2006.
Disebabkan oleh gempa bumi berkekuatan 6,8 SR yang berpusat
di Samudera Indonesia (sekitar 260 km sebelah selatan Bandung)
10. Tsunami Banyuwangi-Jawa Timur pada 3 Juni 1994. Korban 208
orang.
(Sumber : http://adamakna.blogspot/Viva New)

Apakah berbagai kejadian tersebut dapat menyadarkan


manusia akan kekuatan alam dan kemungkinan bencana yang dapat
menimpa? Mengapa manusia kurang memerhatikan atau peduli
mengenai bencana dan mencoba menghadapinya dengan bijak dan
cerdas sehingga bisa mengurangi dampak yang timbul?
Selama masih hidup di muka bumi yang rawan dengan ber-
bagai bencana ini hendaknya manusia senantiasa waspada dan
siaga menghadapi setiap kemungkinan bencana yang bakal terjadi.
Manusia harus mempersiapkan diri menghadapi setiap kemungkinan
terburuk yang datang menimpanya.
Khusus bagi bangsa Indonesia, memahami bencana semakin
penting mengingat kondisi alam dan geografis Indonesia yang sangat
rentan terhadap bencana. Indonesia memiliki wilayah yang luas dan
terletak di garis khatulistiwa pada posisi silang antara dua benua
dan dua samudera, berada dalam wilayah yang memiliki kondisi
geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang rawan terhadap
terjadinya bencana dengan frekuensi yang cukup tinggi.
Indonesia berada di atas lempeng benua yang aktif, dikelilingi
deretan gunung api yang sangat aktif yang disebut ring of fire. Bangsa

174
KESELAMATAN DARI BENCANADAN KELANGSUNGAN BISNIS

Indonesia hidup berdekatan dengan berbagai sumber bencana.


Kerentanan Indonesia terhadap bencana dipengaruhi oleh
berbagai faktor antara lain:
• Geografi
• Geologi
• Hydrometeorologicly
• Demografi
• Lingkungan Hidup
• Tata lahan
Faktor Geografis
Wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau-pulau yang
tersebar di antara benua Asia dan Australia dan di tengah dua
samudera mengakibatkannya rawan terhadap bencana. Pengaruh
iklim, badai tropis dan arus laut akan berpengaruh terhadap keren-
tanan bencana. Pantai-pantai yang memajang sepanjang samudera
menjadikan daerah Indonesia rawan terhadap bahaya gelombang
pasang dan tsunami.
Faktor Geologi
Dari sisi geologi, Indonesia juga merupakan kawasan yang rawan
terhadap berbagai bencana. Posisi geografis Indonesia terutama
aspek geologi berpengaruh besar. Indonesia tempat bertemunya
lempeng Australia, lempeng Asia, lempeng Pasifik, yang masing-
masing mempunyai gerakan sendiri dengan arah berbeda dan saling
bergeser. Kondisi ini mengakibatkan penumpukan energi yang jika
tidak bisa ditahan lagi akan menimbulkan gempa.
Faktor Hidrometeorologi
Indonesia terdiri atas pulau-pulau yang dialiri oleh sungai-
sungai yang besar dan beraliran deras. Curah hujan di Indonesia
sebagai suatu kawasan tropis juga tergolong tinggi, khususnya
dimusim penghujan. Kondisi ini menimbulkan kerawanan untuk
menimbulkan bahaya banjir, tanah longsor atau galodo.
175
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Faktor Demografi
Dari sudut pandang demografi, Indonesia dengan jumlah
penduduk sangat besar 270 juta jiwa sangat rawan terhadap dampak
suatu bencana. Penduduk Indonesia juga bervariasi mulai dari
wilayah padat seperti pulau Jawa sampai ke area yang jarang seperti
di Papua dan pulau-pulau terpencil lainnya.
Kepadatan penduduk, di satu sisi mengakibatkan potensi
kerawanan terhadap bencana sangat tinggi. Peristiwa tsunami di
Aceh melanda Kota Banda Aceh yang relatif padat penduduknya
mengakibatkan korban menjadi lebih besar dan skala kerusakan
menjadi lebih parah.

Faktor Lingkungan Hidup


Faktor demografi juga berpengaruh terhadap aspek lingkungan
hidup. Tidak dapat disangkal, sejak dasa warsa terakhir terjadi
degradiasi lingkungan hidup di berbagai tempat di Indonesia. Hutan
mengalami kerusakan. Daerah aliran sungai mengalami kerusakan
ekologi sehingga banjir terjadi setiap musim hujan.
Penggunaan lahan, eksploitasi hutan, perubahan fungsi hutan
untuk pertanian, permukiman dan pertambangan, eksploitasi
sumber tambang baik di dalam maupun di permukaan tanah
semakin meningkat bahkan cenderung tidak terkendali. Kondisi
ini mengakibatkan kerusakan lingkungan semakin berat. Hal ini
mengakibatkan kerentanan terhadap bencana juga semakin tinggi.
Kasus tanah longsor, banjir, kebakaran hutan terjadi sepanjang
tahun dan menimbulkan bencana sosial dan lingkungan yang luas.
Kerusakan hutan di Indonesia juga tergolong tinggi. Menurut data
Kementerian Kehutanan, kerusakan hutan di Indonesia tahun 2008
mencapai rata-rata 1,08 juta ha per tahun
Penyebab Bencana
Potensi penyebab bencana di Indonesia dapat dikelompokan
dalam 3 (tiga) golongan yaitu : alam, perbuatan manusia dan sosial.

176
KESELAMATAN DARI BENCANADAN KELANGSUNGAN BISNIS

Bencana alam antara lain berupa gempa bumi, letusan gunung


berapi, angin topan, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan/
lahan karena faktor alam, hama penyakit tanaman, epidemi, wabah,
kejadian luar biasa, dan kejadian antariksa/benda-benda angkasa.
Bencana buatan manusia antara lain berupa kebakaran hutan/
lahan yang disebabkan ulah manusia, kecelakan transportasi, ke-
gagalan konstruksi atau teknologi, dampak industri, ledakan nuklir,
pencemaran lingkungan dan kegiatan pertambangan. Beberapa
contoh bencana nonalam di Indonesia adalah peristiwa Lapindo
Brantas, Kebakaran tangki di Cilacap, ledakan di Pabrik Kimia Petro
Widada Gresik dan Kapal Tampomas.
Bencana sosial terjadi karena rusak dan kurang harmonisnya
hubungan sosial antar anggota masyarakat yang disebabkan berbagai
faktor baik sosial, budaya, suku atau ketimpangan sosial.
Dari kejadian-kejadian bencana baik alam dan nonalam,
Indonesia merupakan kawasan rawan bencana. Namun demikian
kepedulian dan kesadaran mengenai bencana masih sangat rendah
di kalangan masyarakat luas. Masyarakat Indonesia khususnya yang
masih tradisional menganggap bencana sebagai takdir dari Tuhan
Yang Maha Esa.
Oleh karena itu tidak heran jika masyarakat masih sering
menyikapinya dengan pendekatan kultural dan budaya. Lihatlah
kepercayaan tentang penguasa gunung berapi atau lautan luas yang
dikembangkan dengan berbagai macam ritual dan sesajen. Lihatlah
ritual yang sering dilakukan masyarakat seperti selamatan, tolak bala
atau bentuk lainnya yang intinya adalah mohon keselamatan dari
segala macam bencana.
Padahal dalam berbagai kitab suci, misalnya dalam Al-Quran
Surat 42:30 menyebutkan ”Dan musibah apa pun yang menimpa
kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah
memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu)”.

177
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Bencana tidak terjadi begitu saja, namun ada faktor kesalahan


dan kelalaian manusia dalam mengantisipasi alam dan kemungkinan
bencana yang dapat menimpanya. Masyarakat yang tinggal di pinggir
sungai yang setiap tahun dilanda banjir tentu akan menghadapi
potensi bencana banjir. Masyarakat yang tinggal di lereng gunung
curam, juga menghadapi risiko kemungkinan terjadinya tanah
longsor.
Dalam masyarakat modern, masalah bencana harus didekati
dengan pendekatan yang lebih rasional. Banyak bencana yang
sebenarnya bersumber dari ulah manusia sendiri. Pemanasan glo-
bal misalnya, diyakini terjadi karena perbuatan manusia yang
menghasilkan emisi gas rumah kaca ke atmosfir yang kemudian
menghambat panas sehingga permukaan bumi menjadi lebih panas.
Demikian pula dengan bencana banjir atau tanah longsor, sangat
banyak dipengaruhi oleh pola hidup manusia yang merambah hutan
tanpa kendali sehingga gundul. Sebagai akibatnya daya dukung
tanah menampung curah hujan menurun sehingga terjadi banjir.

178
KESELAMATAN DARI BENCANADAN KELANGSUNGAN BISNIS

Semua bencana tersebut, baik yang bersumber dari kekuatan


alam maupun akibat perbuatan manusia harus dan dapat dihadapi
dengan bijak dan dengan penuh rasa tanggung jawab terhadap
kelangsungan kehidupan di atas bumi ini.
Menyadari kondisi Indonesia yang rawan bencana dan ber-
dasarkan kasus bencana yang pernah terjadi sebelumnya, Pemerintah
Indonesia pada tanggal 26 April 2006 mengeluarkan Undang-Undang
No. 24 tentang Penanggulangan Bencana yang menjadi dasar hukum
kegiatan penanggulangan bencana di Indonesia.

9.3. Standar Manajemen Bencana dan Kelangsungan


Bisnis
Salah satu standar yang banyak digunakan di berbagai institusi adalah
NFPA 1600 tentang Manajemen Bencana dan Kelangsungan Usaha.
NFPA (National Fire Protection Association) di USA merupakan
organisasi nirlaba yang bergerak dalam bidang kebakaran dan
tanggap darurat.
Standar ini memuat antara lain :
1. Perundangan dan Otoritas
2. Penilaian Risiko Bencana
3. Pencegahan Insiden
4. Mitigasi Bencana
5. Sumber Daya dan Logistik
6. Kerjasama dan Bantuan
7. Rencana Tanggap Darurat
8. Manajemen Bencana
9. Komunikasi dan Peringatan Bencana
10. Posedur Operasional
11. Fasilitas
12. Pendidikan Bencana
13. Latihan, Evaluasi dan Perbaikan
14. Komunikasi Krisis dan Informasi Publik
179
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

9.4. Tren Global


Kepedulian dan kesadaran akan bencana akan semakin meningkat.
Berbagai negara memberlakukan perundangan, standar dan aturan
untuk mengendalikan bencana termasuk di Indonesia.
Para usahawan global selalu memikirkan dampak bencana
terhadap kelangsungan bisnisnya. Banyak fakta yang menunjukkan
bahwa bencana dapat menghancurkan bisnis.
Contoh menarik adalah kasus banjir yang menimpa Thailand di
akhir tahun 2011. Seluruh kawasan industri tenggelam oleh banjir
yang tidak surut selama berbulan-bulan. Produksi berhenti dan
semua kegiatan ekonomi lumpuh. Menimbulkan kerugian ekonomi
dan sosialekonomi
kegiatan yang sangat besar.
lumpuh. Bisnis menjadi
Menimbulkan terganggu
kerugian ekonomi tidak
dan saja di
sosial
yang sangat besar. Bisnis menjadi terganggu tidak saja di Thailand tetapi
Thailand tetapi merembet ke negara lain yang menggunakan atau
merembet ke negara lain yang menggunakan atau memperoleh suplai
memperoleh suplai produk atau komponen dari industrinya.
produk atau komponen dari industrinya.

Tabel 9.1. Top Ten Industrial Disaster
Top Ten Industrial Disaster
No Korban Peristiwa
1. 3.787 Bhopal disaster (India, 1984)
2. 1,549 Benxihu Colliery explosion, China, 1942
3, 1,127 Collapse of the Rana Plaza (Savar Upazila, Dhaka
District, Bangladesh, April 24, 2013)
4. 1,099 Courrières mine disaster, Courrières, France, March 10,
1906
5. 687 Mitsubishi Hōjō, Kyūshū, Japan, December 15, 1914
6. 682 Laobaidong colliery coal dust explosion Datong, China,
May 9, 1960
7. 568 Texas City Disaster (Texas City, Texas, April 16 & 17,
1947)
8. 512 Sumitomo Besshi bronze mine area, landslide with
debris flow disaster, Niihama, Shikoku, Japan, 1899
9. 500 San Juanico Disaster (Mexico City, November 19,
1984)[32]
10. 458 Mitsui Miike Coal Mine disasterMitsui Miike, Ōmuta,
Fukuoka, Japan, November 9, 1963[33]
Sumber : Google top ten

180 Di awal tahun 2013, Indonesia juga dilanda berbagai bencana akibat
musim hujan yang diluar normal. Kota Jakarta sebagai pusat
pemerintahan, pusat perekonomian mengalami kelumpuhan total
mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi masyarakat.
KESELAMATAN DARI BENCANADAN KELANGSUNGAN BISNIS

Di awal tahun 2013, Indonesia juga dilanda berbagai bencana


akibat musim hujan yang di luar normal. Kota Jakarta sebagai pusat
pemerintahan, pusat perekonomian mengalami kelumpuhan total
mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi masyarakat.
Kejadian ini menggugah semua pihak bahwa bencana akan
berakibat luas tehadap sendi-sendi kehidupan masyarakat, menim-
bulkan drama penderitaan yang sangat besar sehingga harus dicegah
atau dikurangi. Sebagai bagian dari aspek bencana ini adalah
tuntutan perlunya menjaga kelangsungan bisnis (business continuity
plan).

Pinkerton’s 2012 Survey


Menurut survei yang dilakukan oleh Lembaga Pinkerton, pada
tahun 2012 ada 10 ancaman utama bisnis (Top 10 Security Threats
and Business Issues) di USA dan dunia. Aspek gangguan bisnis dan
bencana telah menjadi perhatian pelaku bisnis di dunia. Ancaman
gangguan terhadap bisnis menduduki tempat ketiga dan disaster
menduduki tempat ketujuh.

www. Pinkerton.com

181
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

1. Cyber/Communication Security
2. Work Place Violance Prevention Response
3. Business Continuity Planning
4. Employee Selection/Screening
5. Property Crime(e.g.,externaltheft, vandalism)
6. General Employee Theft
7. Crisis Management and Response: Political Unrest/Regional
Instability/ National Disasters (Evacuation Potential)
8. Unethical Business Conduct
9. Litigation:I nadequate Security
10. Identity Theft
Dari kajian ini pelaku bisnis menyadari bahwa bencana dan
gangguan bisnis dapat menghancurkan bisnisnya. Hal ini mendo-
rong lahirnya pendekatan baru yang disebut BCP (Business Continuity
Plan) di samping manajemen bencana (disaster management) yang
dikembangkan dalam berbagai bentuk standar seperti standar NFPA
1600.
Setelah tsunami di Aceh, diikuti oleh bencana alam di kawasan
lainnya dan terakhir tsunami di Jepang, kerja sama antarnegara
mengenai bencana semakin meningkat. Aspek manajemen bencana
menjadi prioritas dalam perencanaan pembangunan baik di tingkat
nasional maupun di tingkat bisnis atau perusahaan.
Kesadaran mengenai bencana akan membawa pengaruh luas
terhadap kebijakan pembangunan dan perancangan bisnis. Inves-
tor tidak akan berani mengambil risiko melakukan investasi di
daerah rawan bencana, sebaliknya pihak bisnis asuransi juga akan
memberikan tingkat premi yang lebih tinggi bagi negara atau
perusahaan yang memiliki risiko bencana tinggi.
Di awal tahun 2014 ini terjadi berbagai bencana di seluruh
dunia. Amerika bagian Timur dilanda badai dingin yang luar biasa
yang mengakibatkan puluhan warganya tewas kedinginan, bahkan

182
KESELAMATAN DARI BENCANADAN KELANGSUNGAN BISNIS

air terjun Niagara juga sempat membeku.


Perundangan mengenai bencana yang saat ini sudah banyak
dimulai di berbagai negara termasuk di Indonesia akan diberlakukan
semakin ketat.

9.5. Pengelolaan Bencana di Dalam

9.6. Peluang dan Tantangan


Meningkatnya kepedulian mengenai bencana di satu pihak tentu
merupakan hal yang menakutkan, namun jika kita melihatnya
dengan bijak maka banyak peluang dan tantangan yang kita hadapi.
Meningkatnya kepedulian masyarakat akan menciptakan peluang
baru misalnya kebutuhan akan rumah yang aman, perlengkapan
menghadapi kondisi darurat, kerja sama internasional untuk
mengelola lingkungan yang lebih baik untuk mengurangi potensi
bencana dan lainnya.
Dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini yang kurang peduli
terhadap bencana maka banyak tantangan yang harus dihadapi ke
depan. Para ahli harus mampu mengembangkan dan meningkatkan
pengetahuan dan teknologi untuk mencegah atau mitigasi bencana
yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan. Pemerintah juga
ditantang untuk mampu mengembangkan aturan dan kebijakan
yang terintegrasi dengan memerhatikan aspek bencana misalnya
dalam tata lahan, pengelolaan hutan, pembangunan infra struktur
dan lainnya. Untuk masa depan, pembangunan seperti pulau
reklamasi tidak cukup hanya dengan Amdal semata, namun perlu
dilengkapi dengan kajian Analisis Risiko Bencana sebagaimana telah
diamanatkan dalam perundangan yang berlaku.

183
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

184
KESELAMATAN DARI BENCANADAN KELANGSUNGAN BISNIS

Bagian III
PEMBANGUNAN
BERBASIS
KESELAMATAN

185
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

10
Pembangunan Berbasis
Keselamatan

10.1. Pendahuluan

S
ekitar tahun 2000 setelah reformasi saya memiliki kisah mena-
rik bagi kami sebagai aktivis keselamatan. Pada waktu itu, Gus
Dur membuat kabinet baru Kabinet Persatuan Nasional dan
ada hal yang sangat menarik. Gus Dus membubarkan Departemen
Sosial dan membentuk Menteri Negara Urusan Kemasyarakatan.
Bagi orang safety, masalah keselamatan dianggap sebagai suatu
masalah masyarakat yang sangat mendasar. Kunci safety adalah
mengenai budaya manusia yang ditunjukkan dengan kedisiplinan
dalam menjalankan kegiatannya baik di tempat kerja, dirumah atau
di tempat umum.
Orang yang berbudaya safety akan selalu ingat keselamatan,
tidak akan menyalip sembarangan, akan mematuhi peraturan lalu
lintas dan selalu menggunakan alat keselamatan yang diperlukan.
Tetapi perhatikanlah apa yang terjadi di tengah masyarakat kita.
Lihatlah betapa tidak disiplinnya masyarakat di jalan raya yang
tidak peduli keselamatan dan melanggar rambu-rambu lalu-
lintas.
Banyak dari mereka sebenarnya adalah orang yang terdidik,
berbudaya di rumahnya dan menjalankan agamanya dengan baik.

186
PEMBANGUNAN BERBASIS KESELAMATAN

Kenapa perilaku di jalan berubah drastis? Inilah salah satu penyakit


masyarakat kita yaitu rendahnya budaya keselamatan.
Kami menilai bahwa salah satu masalah kemasyarakatan yang
harus ditangani oleh departemen baru ini adalah membangun
budaya keselamatan atau disiplin masyarakat. Ketika itu, kami
sebagai pengurus Ikatan Ahli Keselamatan Kerja Indonesia (IAKKI)
mengirim surat kepada Menteri Negara Kemasyarakatan Anak
Agung Gede Agung, yang menyampaikan usulan untuk memba-
ngun budaya keselamatan di tengah masyarakat.
Tidak menunggu lama, sekitar seminggu kemudian datang
telepon dari salah satu deputi Menteri, memanggil pengurus IAKKI
untuk menghadap Menteri. Begitu ketemu beliau berujar” “Inilah
yang saya cari” ayo kita bersama membangun budaya disiplin di
tengah masyarakat dan ini akan dimulai di jalan raya.
Menteri kemudian mengeluarkan kebijakan dan membentuk
tim pembudayaan disiplin di jalan raya dengan anggota dari berbagai
departemen. Setelah berjalan beberapa waktu, konsep sudah
disusun, namun apa yang terjadi? Tiba-tiba Gus Dur ditumbangkan
dan kabinet pun berganti, Kementerian Negara Kemasyarakatan
dihapuskan. Kami pun kehilangan cantolan untuk berpartner dalam
membangun budaya keselamatan masyarakat.
Apa yang kita rasakan saat ini? Disiplin masyarakat terus
tergerus dan semakin rusak. Dampaknya adalah kecelakaan dan
bencana yang semakin banyak dan sering terjadi. Kecelakaan lalu-
lintas meningkat mengakibatkan puluhan ribu orang meninggal
dunia setiap tahunnya. Masyarakat membuang sampah sembarang-
an tanpa rasa bersalah. Menyebabkan banjir yang tidak terken-
dali.
Untuk itu konsep pembangunan haruslah memperhatikan
dan berbasis keselamatan. Membangun perumahan misalnya, para

187
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

developer jangan hanya sekadar memikirkan estetika, keindahan,


dan struktur saja. Namun perlu memikirkan bagaimana aspek
keselamatannya, baik segi penghuni, pengunjung, lingkungan dan
masyarakat umum lainnya.
Keselamatan dimulai dengan memperhatikan rancang bangun
yang baik dan aman. Proteksi terhadap bahaya kebakaran, bahaya
jatuh dan kemudahan penghuninya. Pembangunan tata kota juga
harus mempertimbangkan aspek keselamatan dan bencana.
Industri berisiko tinggi misalnya, ditempatkan di lokasi yang
jauh dari permukiman penduduk. Pembuangan bahan kimia
berbahaya ditempatkan di lokasi yang aman dan tidak menimbulkan
pencemaran.
Indonesia juga merupakan kawasan rawan bencana alam seperti
gunung api, gempa bumi, tanah longsor, tsunami, angin badai dan
banjir.
Pembangunan yang dilakukan baik oleh anggota masyarakat,
perusahaan maupun pemerintah harus memasukkan aspek risiko
bencana dalam pertimbangan baik tata lahan, desain, konstruksi
serta penggunaannya. Daerah rawan gempa misalnya, harus meng-
gunakan bahan dan desain yang mampu menahan gempa serta
menyelamatkan penghuninya.

188
PEMBANGUNAN BERBASIS KESELAMATAN

189
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

190
PEMBANGUNAN BERBASIS KESELAMATAN

Pembangunan nasional jika tidak memikirkan keselamatan


akan mengalami kegagalan atau setidaknya akan terganggu. Jika kita
tengok kembali kajian ILO mengenai kerugian akibat kecelakaan
yang mencapai 4–5% dari GNP, maka dapat dibayangkan bahwa
dengan menjalankan keselamatan dengan baik dan mencegah
kecelakaan, artinya peningkatan GNP akan lebih tinggi.
Sebaliknya dengan banyaknya kecelakaan maka proses pemba-
ngunan akan terhambat. Kala itu ketika penulis sebagai Ketua IAKKI,
pernah menghadap Menko Perekonomian Bpk. DR. Kuncorojakti.
Kami mengusulkan agar dalam perencanaan perokonomian nasio-
nal dipertimbangkan aspek safety, termasuk pengembangan infra
struktur yang aman,
Kami menyampaikan bahwa untuk menaikkan GNP 1–2%,
para ahli ekonomi bekerja dan berpikir keras. Karena itu, mengapa
kita tidak berpikir sebaliknya, dengan menjaga keselamatan, maka
pemborosan yang mencapai 4–7% dari GNP akibat kecelakaan dan
bencana dapat hemat. Namun usulan tersebut kurang mendapat
perhatian beliau.

Bencana Jembatan Kutai


Jembatan Kutai Kartanegara adalah jembatan yang melintas di
atas sungai Mahakam dan merupakan jembatan gantung terpanjang di
Indonesia. Panjang jembatan secara keseluruhan mencapai 710 meter,
dengan bentang bebas, atau area yang tergantung tanpa penyangga,
mencapai 270 meter. Jembatan ini merupakan sarana penghubung
antara Kota Tenggarong dengan Kecamatan Tenggarong Seberang yang
menuju ke Kota Samarinda.
Jembatan Kutai Kartanegara merupakan jembatan kedua yang
dibangun melintasi Sungai Mahakam setelah Jembatan Mahakam di
Samarinda sehingga juga disebut Jembatan Mahakam II. Jembatan ini
dibangun menyerupai Jembatan Golden Gate di San Fransisco, Amerika
Serikat. Pembangunan jembatan ini dimulai pada tahun 1995 dan selesai
pada 2001 dengan kontraktor PT Hutama Karya yang menangani proyek

191
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

pembangunan jembatan tersebut. Pada tanggal 26 November 2011


pukul 16.20 waktu setempat, Jembatan Kutai Kartanegara ambruk dan
roboh. Puluhan kendaraan yang berada di atas jalan jembatan tercebur
ke Sungai Mahakam. 24 orang tewas, 12 orang dilaporkan hilang, 31
orang luka berat dan 8 orang luka ringan.

Investigasi
Hasil penelitian tiga tim universitas yang terpisah menunjukkan
adanya indikasi kesalahan konstruksi. Tim dari Institut Teknologi
10 November menyatakan ada kelemahan pada klem pengikat kabel
vertikal. Tim investigasi ambruknya jembatan Kutai Kartanegara
menyimpulkan jembatan sepanjang 710 meter di atas sungai
Mahakam, Kalimantan Timur, runtuh karena akumulasi berbagai
kelemahan, mulai perencanaan, pelaksanaan sampai tahap operasi.
Salah satu indikasi kelemahan yang ditemukan oleh tim, terletak
antara lain pada pengetahuan tentang umur struktur, sifat material,
keseimbangan, sistem sambungan, erosi bahan, hingga pengetahuan
testing laboratorium. “Ini semua berakumulasi, sehingga terjadilah
keruntuhan jembatan gantung itu,” tandas Uswandi Imran. Kelemahan
lain yang dijumpai tim investigasi adalah pengetahuan yang minim
tentang konstruksi jembatan gantung. “Di Indonesia hanya ada tiga
jembatan gantung, dan kita belum berpengalaman,” ungkap Iswandi.
(Sumber Wikipedia)

10.2. Membangun Budaya Keselamatan


Untuk menjadi bangsa yang modern, beradab dan siap mengha-
dapi era teknologi maju, maka bangsa Indonesia harus membangun
budaya keselamatan di tengah masyarakat. Hal ini tentu tidak mudah
bahkan mungkin memerlukan perubahan generasi.
Apakah budaya dapat diubah dan dapat dicapai? Tentu saja
bisa karena budaya adalah hasil sinergi berbagai kondisi di tengah
masyarakat yang membentuk sikap dan persepsi seseorang dan
kelompok masyarakat.

192
PEMBANGUNAN BERBASIS KESELAMATAN

Budaya Safety
Berdirilah di pinggir jalan. Perhatikan bagaimana pengemudi
motor atau mobil atau sopir bus kota berperilaku, menyalip, berhenti
mendadak, ngebut, tidak pakai alat keselamatan, menggunakan
kendaraan yang tidak laik operasi, muatan berlebihan dan lainnya.
Semuanya menggambarkan rendahnya budaya safety di tengah
masyarakat kita. Tidak heran angka kecelakaan menjadi tinggi.
Kalau dikaitkan dengan masyarakat luas, maka budaya kese-
lamatan juga mencerminkan bagaimana perilaku masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari baik di jalan, di rumah, di tempat umum atau
di tempat kerjanya. Budaya keselamatan inilah yang hilang ditengah
masyarakat kita. Masyarakat seolah tidak peduli keselamatan dirinya
apalagi keselamatan orang lain.
Istilah budaya keselamatan ‘safety culture’, pertama kali tampil
dalam laporan Badan Tenaga Atom Internasional (International
Atomic Energy Agency) menyusul peristiwa bencana yang menimpa
fasilitas nuklir milik Rusia di Chernobyl (IAEA, 1986). Tim inves-
tigasi menilai salah satu kelemahan yang memicu terjadinya
kecelakaan adalah budaya safety yang kurang baik.
Hal sama juga ditemukan dalam laporan penyelidikan kecela-
kaan lainnya seperti kebakaran di Stasiun Kereta Api di King’s Cross
Inggris (Fennell, 1988), bencana di anjungan lepas pantai Piper Alpha
(Cullen, 1990) dan dalam laporan tenggelamnya ferry The Herald of
Free Enterprise (Justice Sheen, 1987). Para ahli menemukan berbagai
sumber penyebab kejadian dan kesalahan dalam sistem manajemen
yang kemudian menekankan pentingnya budaya keselamatan dalam
organisasi untuk mengurangi kecelakaan atau bencana.
Banyak definisi yang dipakai para ahli mengenai budaya
keselamatan antara lain :
• ‘The way we do things around here.’ (Confederation of British
Industry (CBI), 1990),

193
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

• A set of attitudes, beliefs or norms. (Turner, 1989),


• A constructed system of meaning through which the hazards of
the world areunderstood. (Pidgeon, 1998),
• A safety ethic. (Wert, 1986).
Komite Penasihat K3 Inggris untuk the Safety of Nuclear
Installations (ACSNI: HSC, 1993) membuat definisi mengenai
budaya keselamatan yang kemudian banyak digunakan dalam berba-
gai literatur.
‘The safety culture of an organization is the product of individual
and group values,attitudes, perceptions, competencies, and patterns
of behaviour that determine thecommitment to, and the style and
proficiency of, an organisation’s health and safetymanagement’ (HSC,
1993).

Tingkat Budaya Safety


Budaya safety di tengah masyarakat atau organisasi dapat dinilai
atau diukur melalui suatu survei budaya. Ada berbagai institusi yang
membuat sistem peringkat budaya safety. Salah satunya dari HSE
UK yang memberi lima level budaya safety.

194
PEMBANGUNAN BERBASIS KESELAMATAN

Lima level budaya keselamatan (the Keil Centre, HSE, UK, 2002)
adalah sebagai berikut :
1. Pathological. Level ini merupakan budaya keselamatan pa-
ling buruk di masyarakat. Orang saling tidak peduli terhadap
keselamatan, sepanjang tidak menyangkut dirinya sendiri.
Dupont menyebut level ini sebagai primitif atau natural instinct.
Akan terjadi pembiaran kondisi yang dapat membahayakan.
Jalan berlubang tidak ada yang peduli, paling saya akan
menghindar, demikian banyak pendapat. Petugas atau pihak
yang harus memperbaiki juga tidak berpikir keselamatan orang
lain, hanya sekadar menjalankan tugas belaka. Dengan demikian
angka kecelakaan akan selalu tinggi.
2. Reactive. Pada level kedua ini, masyarakat atau pekerja hanya
akan bergerak atau peduli jika ada sesuatu yang terjadi atau dapat
mengancam dirinya. Tahap ini masyarakat perlu diberi tindakan
disiplin atau melalui pengawasan represif untuk mau mematuhi
ketentuan dan peraturan yang berlaku. Perhatikanlah, jika ada
operasi tertib semua masyarakat pengguna jalan akan lebih
patuh, disiplin dan berhati-hati serta akan melengkapi semua
persyaratan.
Contoh lain, jika terjadi banjir maka semua pejabat dan semua
pihak akan berbondong-bondong ke lapangan. Layar TV penuh
dengan acara bincang-bincang mengundang para pakar dan ahli
membahas mengenai banjir, penyebab, langkah penanggulangan
dan lainnya. Namun setelah banjir berlalu, semuanya hilang dan
terlupakan sampai banjir berikutnya datang kembali.
Demikian pula sewaktu Air Asia mengalami kecelakaan di laut di
selatan Kalimantan, berhari-hari ditayangkan secara langsung,
sehingga tidak terhitung pihak yang terlibat memberikan
komentar dan saran-saran. Pihak Dephub juga langsung
reaktif melakukan gerakan penertiban dan akan menghukum

195
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

pelanggaran yang terjadi. Namun setelah berbulan kemudian


tidak terlihat aksi nyata yang disampaikan.
Inilah ciri-ciri budaya keselamatan level kedua atau reaktif. Di
tempat kerja hal serupa juga terjadi. Pekerja akan mematuhi
peraturan mamakai alat keselamatn jika terus menerus diawasi.
3. Level budaya keselamatan ketiga adalah level Calculative. Pada
level ini pada dasarnya masyarakat sudah memiliki kesadaran
akan pentingnya keselamatan dalam hidupnya. Masyarakat
tahu dan butuh keselamatan. Pemerintah telah menetapkan
berbagai aturan dan standar mengenai keselamatan yang wajib
dipenuhi pekerja atau anggota masyarakat. Hal ini kita rasakan
terjadi di Indonesia dewasa ini. Sangat banyak perundangan dan
peraturan mengenai keselamatan, seperti keselamatan kerja,
keselamatan konsumen, keselamatan transportasi, keselamatan
konstruksi, keselamatan rumah sakit dan sebagainya. Namun
penerapannya masih belum optimal karena baru terbatas di atas
kertas.
4. Proactive. Pada level ini budaya keselamatan sudah terbangun.
masyarakat atau pekerja telah mengetahui, memahami safety
namun masih terbatas pada dirinya sendiri atau kelompoknya.
Program keselamatan telah dijalankan dalam setiap kegiatan.
Upaya mencari penyebab kejadian sudah dijalankan dan dilak-
sanakan hasil penelitiannya. Namun demikian, budaya saling
ingat mengingatkan masih belum terbangun.
5. Level tertinggi budaya keselamatan adalah Generative. Pada
level ini safety telah menjadi budaya, semua orang telah
berpelaku baik dan mengikuti norma-norma bukan karena
terpaksa namun karena kesadarannya sendiri. Mereka juga
sudah sangat peduli terhadap keselamatan sesama dan langsung
memberikan masukan atau saran untuk meningkatkan safety
di lingkungannya. Budaya saling ingat mengingatkan bukan

196
PEMBANGUNAN BERBASIS KESELAMATAN

lagi hal yang tabu malah sudah menjadi norma yang disetujui
bersama. Semua kritik akan diterima dan didiskusikan bersama
untuk mencari jalan keluarnya.
Lalu, di mana kita sekarang berada? Jawabannya dapat kita lihat
di tengah masyarakat kita sendiri. Apakah kita reaktif jika terjadi
sesuatu dan kemudian sibuk jika terjadi pelanggaran? Apakah kita
hanya mau mematuhi aturan karena takut polisi, takut KPK atau
takut dikriminilkan?
Atau kita melihat adanya aturan sebagai hal penting dan ber-
manfaat dalam menata masyarakat. Apakah dalam kehidupan
kita masih ada budaya ‘damai di tempat “ untuk menyelesaikan
pelanggaran? Apakah kita masih punya rasa dongkol jika diingatkan
kesalahannya? Apakah safety masih sebagai slogan atau sudah
menjiwai kehidupan kita semua? Apakah kita jika bertindak sudah
memperhitungkan potensi risiko atau bahayanya? Rasanya semua
itu masih jauh dari masyarakat kita. Artinya budaya safety kita masih
rendah dan belum terbangun.

10.3. Revolusi Mental dalam Keselamatan


Membangun budaya safety tentu tidak mudah, seperti dikemukan
di awal karena menyangkut perubahan mental anggota masyarakat.
Ada dua pendekatan yang dapat ditempuh membangun budaya
keselamatan:

1. Pendekatan dari Atas (Top Down Approach)


Saya sering mengambil contoh ke negara tetangga kita Singapura
bagaimana Lee Kuan Yew bisa membangun masyarakat Singapura.
Dia sadar, negaranya hanya sekadar pulau yang tidak lebih besar
dibanding Pulau Jawa atau pulau lainnya di Indonesia. Penduduknya
pun tidak sebesar Indonesia atau kota besar di Indonesia seperti
Jakarta.

197
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

Dia juga sadar, bahwa mereka tidak memiliki sumber daya


alam yang akan bisa digali untuk penetingan rakyatnya. Bahkan
air pun mereka masih impor dari Malaysia. Dia juga sadar bahwa
budaya masyarakat Singapura jauh dari ciri-ciri masyarakat modern.
Kawasan kumuh bertebaran di sekitar pulau. Kebiasaan masyarakat
yang sebagian besar adalah pedagang kurang menjaga kebersihan
dan disiplin dalam segala hal.
Satu-satunya pilihan yang akan mampu menjadi kekuatannya
adalah sumber daya manusia. Inilah yang dibangun oleh Lee Kuan
Yew dalam program pemerintahannya. Untuk itu, Lee Kuan Yew
menerapkan pendekatan yang keras melalui penerapan norma dan
hukum yang konsisten dan ketat. Dibuat berbagai aturan menjaga
dan membangun disiplin masyarakat, seperti aturan tentang
kebersihan, keselamatan lalu-lintas, dan lainnya.
Pemerintah melakukan pengawasan ketat dan menindak
semua pelanggaran. Tidak dikenal istilah damai di tempat. Semua
pelanggaran akan mendapatkan hukuman yang setimpal. Pada
awalnya masyarakat tentu akan protes dan menolak berbagai aturan
ketat ini. Namun secara perlahan dengan menerapkan hukum
tanpa pandang bulu, maka masyarakat mulai terbiasa. Norma baru
terbentuk dan semakin lama diharapkan akan berubah menjadi
nilai-nilai atau value.
Yang menarik bagi kita adalah sikap bangsa Indonesia yang
berkunjung ke Singapura. Budaya atau perilakunya akan langsung
berubah dan menyesuaikan dengan kondisi setempat. Meraka juga
akan disiplin ikut antri menunggu bus atau taksi, memakai sabuk
pengaman setiap kali naik kendaraan yang ketika di Jakarta mereka
abaikan.
Dari pengalaman di atas, maka budaya safety dapat dibangun
melalui pendekatan top down. Perhatikanlah para anggota TNI
yang dididik secara keras dalam disiplin yang langsung mengubah
perilaku dan nilai-nilainya.

198
PEMBANGUNAN BERBASIS KESELAMATAN

Untuk membangun budaya safety dapat dimulai Pemerintah


atau manajemen dalam organisasi dengan menetapkan dan mem-
berlakukan standar dan norma-norma yang ketat dalam setiap aspek
kehidupan. Misalnya disiplin berlalu-lintas. Aturan ini harus dijaga
secara konsisten melalui pengawasan dan tindakan disiplin yang
ketat dan konsisten.
Diharapkan level budaya masyarakat akan mencapai level kedua
atau level reaktif sehingga terbentuk lingkungan yang mendukung
terciptanya budaya safety. Norma baru akan terbentuk dan kemudian
berkembang menjadi value.

2. Pendekatan dari Bawah (Bottom up Upproach)


Ketika masih belajar di sekolah rakyat, penulis masih ingat
mata pelajaran budi pekerti yang diajarkan seorang bapak guru
yang sudah tua. Kami sangat takut dan menyegani beliau. Masih
terbayang wajah yang teduh mengajarkan mengenai disiplin mulai
dari cara menulis dengan pena. Tulisan harus kasar, kemiringan
huruf dan posisi tangan. Semuanya tertata dan dijalankan dengan
baik. Ternyata itu adalah ajaran pertama bagaimana kita mengeal
disiplin dalam menjalankan sesuatu.
Kemudian beliau juga mengajarkan bagaimana kita meng-
hormati sesama dan menghargai orang yang lebih tua. Semua nilai-
nilai yang diajarkan ini seakan membentuk keperibadian anak didik
sehingga ketika sudah dewasa akan terus tertanam. Inilah yang harus
dilakukan dalam menanamkan budaya safety.
Teman-teman yang pernah ke Jepang bercerita bagaimana
murid-murid sekolah dasar di Jepang telah diajarkan bagaimana
berdisiplin, mulai membuang sampah, menyeberang jalan, meng-
hadapi kejadian seperti gempa bumi dan berbagai aspek kesela-
matan lainnya.
Untuk mencapai level 3 atau empat, budaya safety harus menjadi
nilai dan kehidupan. Masyarakat harus sadar bahwa safety penting

199
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

bagi dirinya, bagi keluarga dan bagi masyarakat secara umum. Dia
sudah mulai sadar dan paham mengapa tidak boleh membuang
sampah ke sungai. Apa dampaknya jika terjadi hujan dan siapa yang
akan menjadi korban banjir.
Masyarakat juga sudah mulai mengetahui dan memahami apa
bahayanya bermukim di lereng bukit atau gunung. Masyarakat juga
mulai sadar bahaya menaiki kendaraan tanpa sabuk pengaman atau
menggunakan kendaraan yang tidak layak. Kesadaran yang timbul
ini akan berubah menjadi nilai-nilai dalam kehidupannya sehingga
safety bukan lagi keharusan tetapi sudah menjadi kebutuhan.
Membangun budaya safety melalui perubahan mindset ma-
syarakat tentu tidak mudah dan memerlukan waktu. Namun hal
ini dapat dilakukan sejalan dengan peningkatan pendapatan,
pendidikan, arus informasi dari lingkungan luar serta tekanan
masyarakat global yang membawa nilai-nilai safety.

9.4. Mengelola Safety


Aspek safety, seperti halnya aspek lain dalam kehidupan, juga perlu
dikelola dengan baik. Di tempat kerja, aspek safety yang di label
dengan istilah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), telah dikelola
dengan baik. Secara nasional, penanganan aspek K3 dilakukan oleh
Kementerian Ketenagakerjaan, serta kementerian teknis lainnya
sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.
Keselamatan transportasi misalnya ditangani oleh Kementerian
Perhubungan dan Polri. Namun untuk aspek safety lainnya,
tampaknya belum ditangani secara struktural dan terorganisir.
Keselamatan umum adalah contoh nyata. Sejauh ini tidak ada
lembaga resmi yang menanganinya secara khusus.

1. Tingkat Nasional
Di tingkat nasional, aspek safety perlu dikelola untuk memasti-

200
PEMBANGUNAN BERBASIS KESELAMATAN

kan bahwa setiap kegiatan pembangunan dan kegiatan masyarakat


telah memenuhi standar keamanan dan keselamatan yang baik.
Salah satu upaya adalah membudayakan keselamatan di tengah
masyarakat sehingga aspek keselamatan menjadi bagian integral
dalam setiap sendi kehidupan bermasyarakat.
Di berbagai negara seperti USA, aspek safety dikelola oleh ber-
bagai lembaga. Untuk aspek K3 ditangani oleh lembaga yang dikenal
sebagai OSHA (Occupational Safety & Health Administration) yang
berada di bawah Menteri Tenaga Kerja. Untuk aspek lingkungan,
ditangani oleh organisasi yang disebut EPA (Environment Protection
Administration).
Untuk keselamatan transportasi terdapat lembaga yang dikenal
NTSB (National Transport Safety Boards) berupa badan independen
yang melakukan penyelidikan kecelakaan transportasi termasuk
transportasi bahan berbahaya melalui pipa penyalur.
Di Indonesia pemerintah juga membentuk berbagai lembaga
nasional seperti Komnas Perlindungan anak, Komnas Perem-
puan, Komnas HAM, dan lainnya. Tetapi belum terpikirkan untuk
membentuk Komnas Keselamatan.

2. Tingkat Daerah
Ada yang menarik di negara lain yang peduli keselamatan.
Di USA aspek keselamatan ditangani oleh bagian khusus yang
disebut Public Safety Department. Di Indonesia, Pemda mempunyai
perangkat yang disebut P3 namun arahnya lebih terhadap ketertiban
dan keamanan umum. Mungkin dapat dikembangkan sehingga
mencakup juga aspek keselamatan dengan sasaran melindungi
masyarakat dari segala potensi bahaya yang dapat mengancamnya.
Mengupayakan terciptanya kota yang aman (safe city) sesuai dengan
tuntutan global.

201
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

3. Tingkat Perusahaan
Penanganan keselamatan di tingkat perusahaan di Indonesia
sudah cukup baik dibanding dengan negara lain, walau angka
kecelakaan kerja masih terbilang tinggi. Instansi yang menangani
aspek keselamatan kerja di berbagai sektor juga telah berjalan baik.
Pemerintah melalui PP No. 50 Tahun 2012 juga mewajibkan semua
perusahaan dengan pekerja lebih 100 orang menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3),

4. Tingkat Keluarga
Rumah adalah istana. Demikian harapan semua orang. Namun
bisa berubah menjadi neraka bila terjadi kebakaran yang tidak
diinginkan. Banyak bahaya di lingkungan rumah sehingga perlu
menerapkan keselamatan rumah (home safety). Budaya safety harus
dibangun dari rumah sehingga akan terbawa dalam kehidupan
bermasyarakat dan di tempat kerja.
Pendidikan mengenai keselamatan harus telah dimulai dari usia
dini, misalnya :
• Pengenalan bahaya yang ada di rumah seperti instalasi listrik,
gas LPG, penggunaan obat nyamuk dan sebagainya.
• Pengenalan disiplin dalam menjalankan tugas dan kegiatan.
Misalnya mengendarai motor atau sepeda dengan cara yang
aman.
• Menjaga kebersihan dan kerapian, karena ini adalah pondasi
keselamatan kerja.
• Mengetahui tentang potensi bencana yang dapat terjadi seperti
gempa bumi, kebakaran dan lainnya.
• Mengajarkan kepada anak tentang cara hidup sehat, menjauhi
makanan yang tidak aman dan dapat membahayakan.
• Petunjuk keselamatan dalam bermain (toys safety).
• Memperkenalkan tentang kesadaran menjaga lingkungan se-

202
PEMBANGUNAN BERBASIS KESELAMATAN

perti penghijauan dan pengelolaan sampah yang baik. Anak


juga dapat dididik bagaimana melakukan daur ulang sampah
menjadi lebih bermanfaat dan mengurangi limbah.
Dengan membangun budaya safety dari rumah, maka budaya
safety secara perlahan akan terbentuk dalam diri setiap keluarga
Indonesia dan menjadi budaya safety nasional.

203
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020

11
Penutup

P
ada dasarnya tidak ada manusia yang ingin celaka dan
tentu ingin selamat dalam kehidupannya bekerluarga,
bermasyarakat dan berbangsa. Tetapi niulai-nilai kesela-
matan seolah kita lupakan.
Buku ini bukan dimaksudkan untuk mengajari masyarakat,
namun hanya sebagai wujud kepedulian penulis untuk mencegah
kecelakaan yang banyak menimpa anak bangsa. Keselamatan adalah
unsur penting dalam pembangunan bangsa untuk menuju kehidupan
yang sejahtera aman dan selamat.
Semoga buku ini dapat bermanfaat dan menggugah kita bersama
untuk menjalankan keselamatan dalam setiap sendi kehidupan.
Mulailah dari diri sendiri, dari hal yang kecil dan hari ini juga.

Salam Keselamatan

204
PEMBANGUNAN BERBASIS KESELAMATAN

Daftar Bacaan

Dr. Abdul Rivai Ras Tantangan Keselamatan Maritim dan Sistem


Pelayaran di Indonesia, BRORIVAI CENTER.
Barbara Ward, Rene Dubos, Only One Earth: The Care and
Maintenance of a Small Planet Paperback – November 17, 1983.
EHS Today, magazine December 2018 edition.
Frost & Sulliva World’s Top Global Mega Trends to 2025 and
Implications to Business, Society, and Cultures (2014 Edition).
Frost & Sulliva, World’s Top Global Mega Trends To 2025 and
Implications to Business, Society and Cultures.
ISO 22.000 Food Safety Management System.
ISO 45.000 Occupational Health and Safety Management System.
NFPA 1600 Disaster and Business Continuity Standard.
Rachel Carson Silent Spring, Publisher: Houghton Mifflin Company;
Anniversary edition (October 22, 2002).
Soehatman Ramli, Manajemen Bencana, Dian Rakyat.
Soehatman Ramli, SMART Safety, Dian Rakyat.
The Presidentís Council on Sustainable Development, Sustainable
America (1999) “A New Consensus for the Prosperty,
Opportunity and a Healthy Environment for the Future”.

205
GLOBAL TREND IN SAFETY 2020
Soehatman Ramli, berkecimpung di dunia
Keselamatan dan Kesehatan Kerja sejak tahun
1974 ketika memulai kariernya di Pertamina
Kilang Plaju, dilanjutkan di Kilang Cilacap dan
kemudian di lingkungan Pemasaran dan Niaga.
Mengikuti berbagai pelatihan dan training
tentang HSE di berbagai negara seperti Dipl
Safety Management (DiplSM) dari British
Safety Council, Oxford University UK, Berkeley
University USA, Texas A&M USA serta internship
training di perusahaan minyak multi nasional
antara lain di BP UK selama 4 bulan dan Mobil Oil USA selama 6 bulan.
Berdasarkan pendidikan dan pengalaman tersebut, Soehatman Ramli
menjadi salah satu pendiri Ikatan Ahli Keselamatan Kerja Indonesia (IAKKI)
dan menjadi Ketua LSK-K3 yang turut melahirkan SKKNI tentang ahli K3.
Setelah purna tugas, Soehatman Ramli aktif memberikan kuliah diberbagai
kampus seperti FKM UI, STIKes Binawan dan USAHID. Menjadi anggota IASP
(International Assosiation of Safety Professional), CSP dan WSO (World
Safety Organization) dan ditunjuk sebagai representatif untuk Indonesia.
Saat ini juga menjadi perwakilan dari OSH Academy, lembaga pelatihan
K3 dari USA yang banyak mengeluarkan sertifikasi K3 di berbagai negara.

Soehatman Ramli telah melahirkan 6 seri buku K3 yaitu Sistem Manajemen


K3, Manajemen Risiko, Manajemen Bencana, Manajemen Kebakaran,
SMART Safety dan Manajemen Keselamatan Proses. Saat ini turut
membantu mengembangkan keselamatan di berbagai instansi seperti
membantu menyusun Sistem Manajemen Keselamatan Transportasi di
Departemen Perhubungan, Sistem Manajemen Keselamatan Migas.

Saat ini menjabat sebagai Ketua Tim Independen Pengendalian Keselamatan


Migas dan pernah menjadi anggota tim Ahli di KNKT.

Memperoleh Penghargaan Satya Kencana Wirakarya dari Menteri ESDM.

Sebagai Ketua TIPKM Migas, tanggal 17 Agustus 2018 memperoleh


penghargaan "Satyalencana Wira Karya dari Pemerintah.

ISBN 978-602-74620-2-1

206

TR

Anda mungkin juga menyukai