Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN KERJASAMA

TABUNGAN PEMBELIAN HEWAN QURBAN


ANTARA
MU’AWIN BAROQAH DERMAWAN
DENGAN
SEKOLAH ……………………………….
Nomor : …………………………………………….

Pada hari ini tanggal ... bulan ........ tahun ....... kami yang bertanda tangan
dibawah ini :

Nama :
Jabatan :
NIK :
Alamat :

Dalam hal ini bertindak dan atas nama Mu’awin Baroqah Dermawan selanjutnya
disebut PIHAK PERTAMA

Nama :
Jabatan :
NIK :
Alamat :

Dalam hal ini bertindak dan atas nama pemilik sekolah selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA.

Dengan ini kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan perjanjian
kerjasama dalam program tabungan dan pembelian hewan qurban sesuai dengan
syarat dan ketentuan yang tercantum dalam pasal-pasal dibawah ini.
Pasal 1
Ketentuan Umum

1. Pihak Pertama dalam Perjanjian Kerjasama ini adalah Mu’awin Baroqah


Dermawan.
2. Pihak Kedua dalam Perjanjian Kerjasama ini adalah sekolah yang
berpartisipasi dalam tabungan qurban.
3. Yang dimaksud dalam Perjanjian Kerjasama ini adalah perjanjian yang
mengikat antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua.
4. Perjanjian Kerjasama ini dibuat agar Pihak Pertama dan Pihak Kedua dapat
melaksanakan dan menaati ketentuan-ketentuan yang telah dibuat.
5. Perjanjian Kerjasama ini dibuat agar Pihak Pertama dan Pihak Kedua dapat
menjalankan kewajibannya masing-masing.
6. Perjanjian Kerjasama ini telah ditandatangani dan disepakati oleh Pihak
Pertama dan Pihak Kedua tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun.

Pasal 2
Kewajiban Pihak Pertama

(1) Pihak Pertama memiliki kewajiban untuk menetapkan besaran nominal


untuk target tabungan.
a. Jumlah nominal yang ditentukan oleh Pihak Pertama bergantung pada jenis,
tipe, dan jumlah hewan yang telah ditetapkan oleh Pihak Pertama dan Pihak
Kedua.
b. Pihak Pertama memberikan target tabungan kepada Pihak Kedua yang harus
di setorkan kepada pihak pertama.
(2) Pihak Pertama memiliki kewajiban untuk memastikan Pihak Kedua telah
mengisi data formulir dan memahami secara baik dan benar.
(3) Pihak Pertama memiliki kewajiban untuk memastikan ketersediaan hewan
qurban dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta tabungan tersebut.
(4) Pihak Pertama memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa hewan qurban
telah berumur diatas 6 (enam) bulan dan tidak cacat pada saat hewan qurban
tiba di tempat tujuan.
(5) Pihak Pertama memiliki kewajiban memberikan bukti pembayaran setelah
melakukan penagihan kepada pihak sekolah.

2
(6) Pihak Pertama memiliki kewajiban mengembalikan uang peserta program
tabungan hanya sejumlah hewan qurban yang tidak bisa di penuhi, sampai
saat waktu yang telah ditentukan.

Pasal 3
Kewajiban Pihak Sekolah

(1) Pihak Kedua wajib mengisi data formulir yang telah disediakan oleh Pihak
Pertama, serta telah ditandatangani secara baik dan benar.
(2) Pihak Kedua wajib menyerahkan kepada Pihak Pertama hasil uang tabungan
setiap 1 (satu) minggu sekali paling lama setiap 1 (satu) bulan.
(3) Pihak Kedua wajib mengumpulkan uang dari peserta program yang terdaftar
atas nama sekolah tersebut.
(4) Pihak Kedua bertanggung jawab untuk memberi tahu Pihak Pihak Pertama
apabila ada pergantian hewan qurban yang ingin di beli.
(5) Pemberitahuan kepada Pihak Pertama tentang pergantian tipe hewan harus
dilakukan selambat-lambatnya tanggal 21 April, 2018.
(6) Pihak Kedua berkewajiban untuk melaporkan kepada pihak Pihak Pertama
jika terdapat kecurangan dan/atau kerugian agar segera ditangani oleh
pihak Pihak Pertama.
(7) Pelaporan jika terindikasi adanya ketidakpuasan yang dilakukan oleh Pihak
Kedua dilakukan maksimal 1 (satu) bulan sebelum kedatangan hewan
qurban, agar dapat segera ditindaklanjuti.
(8) Pelaporan tersebut tidak akan di proses jika sudah lewat batas waktu
pelaporan dan saat hewan qurban sudah datang.

Pasal 4
Teknis Pelaksanaan

3
(1) Dalam hal telah terjadi kesepakatan antara pihak Pihak Pertama dan pihak
kedua, maka kemudian akan dilakukan penandatanganan perjanjian
secepatnya pada hari itu dan selambat-lambatnya sesuai dengan perjanjian
para pihak yang telah disepakati.
(2) Pihak Pertama melakukan penagihan secepatnya 1 (satu) minggu dan
selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah terjadinya kesepakatan dalam
program tabungan qurban tersebut, tergantung perjanjian kedua belah pihak.
(3) Penarikan pembayaran dilakukan oleh pihak Pihak Pertama yang menjabat
sebagai sales dengan membawa bukti pembayaran yang sah dan tanda
pengenal sebagai sales Pihak Pertama.
(4) Pihak Kedua akan menerima bukti pembayaran dalam bentuk fisik berupa
kertas (Kwitansi /Invoice) beserta cap dan surat elektronik (e-mail).
(5) Pihak Kedua menentukan jenis, tipe, jumlah hewan qurban yang diinginkan.
(6) Pihak Pertama akan mengirimkan hewan qurban ke tempat tujuan yang telah
ditentukan Pihak Kedua dan telah disepakati oleh kedua belah pihak.
(7) Hewan qurban akan tiba di tempat tujuan yang telah disepakati secepatnya 3
(tiga) hari sebelum Hari Raya Idul Adha dan selambat-lambatnya 1 (satu)
hari sebelum Hari Raya Idul Adha.
(8) Pengiriman hewan qurban dilakukan apabila target tabungan telah tercapai
dan pada waktu yang telah di sepakati kedua belah pihak.
(9) Apabila uang yang telah diterima pihak Pihak Pertama tidak mencapai target,
maka uang tidak dapat dikembalikan.
a. Dalam hal jumlah tabungan tidak mencapai target ukuran hewan qurban
yang telah disepakati, maka pihak Pihak Pertama akan melakukan konversi
terhadap ukuran hewan qurban sesuai dengan jumlah tabungan yang telah
terkumpul.
b. Dalam hal jumlah tabungan tidak mencapai target ukuran hewan qurban
yang telah disepakati, dan tidak juga mencukupi untuk hewan qurban dengan
ukuran dibawahnya, maka uang tabungan yang telah terkumpul peserta
program tabungan Pihak Pertama akan dialokasikan sebagai sedekah atau di
simpan sebagai tabungan untuk periode berikutnya jika ada konfirmasi lebih
lanjut.
c. Jika dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan setelah Idul Adha Pihak kedua tidak
memberikan konfirmasi perihal seperti yang tercantum dalam ayat (9) huruf

4
b maka Pihak Pertama memiliki tanggung jawab sepenuhnya atas uang
tersebut.
(10) Dalam hal seperti yang telah disebutkan pada ayat (9) huruf a, jika pihak
Pihak Pertama telah melakukan penagihan sebelumnya kepada Pihak Kedua
selama jangka waktu yang telah disepakati dan apabila peserta telah
melakukan konfirmasi untuk melanjutkan tabungan, maka akan dimasukkan
dalam program tabungan pada tahun berikutnya untuk melanjutkan tabungan
tersebut dengan harga baru di tahun berikutnya.
(11) Dalam hal seperti yang telah disebutkan pada ayat (9) huruf b, jika telah
dilakukan konfirmasi sebelumnya kepada Pihak Kedua selama jangka waktu
yang telah disepakati yaitu 3 (tiga) bulan setelah Idul Adha dan apabila
peserta tidak melakukan konfirmasi untuk melanjutkan program tabungan
hewan qurban, maka uang tabungan dari peserta tersebut yang telah
terkumpul akan disedekahkan kepada pihak-pihak yang telah ditentukan oleh
Pihak Pertama atau di alokasikan untuk program tabungan di periode
berikutnya jika ada konfirmasi sebelumnya. (dalam hal ini pihak penerima
sedekah ditentukan oleh Pihak Pertama tanpa ada pemberitahuan dan
persetujuan pihak sekolah).
(12) Uang akan dikembalikan pihak Pihak Pertama jika, dalam hal tabungan
telah mencapai target namun pihak Pihak Pertama tidak dapat memenuhi
pesanan hewan qurban, maka pihak Pihak Pertama berkewajiban untuk
mengembalikan uang hanya sejumlah hewan qurban yang tidak dapat di
penuhi.
(13) Jika terdapat sisa uang yang melebihi target, maka uang tersebut dapat di
alokasikan sebagai sedekah, dapat di alokasikan sebagai tabungan hewan
qurban di tahun berikutnya, atau digunakan untuk dibelikan kambing (jika
waktu memungkinkan). Jika tidak ada konfirmasi mengenai sisa uang
tersebut setelah 3 (tiga) bulan periode kurban berakhir maka sisa uang
tabungan akan dikembalikan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua .

Pasal 5
Wanprestasi

5
(1) Yang dimaksud dengan Wanprestasi yaitu adalah tidak terpenuhinya prestasi
karena kesalahan Pihak Kedua baik karena kesengajaan atau kelalaian, yaitu
antara lain:
a. Pihak Kedua tidak melakukan pembayaran sama sekali;
b. Pihak Kedua telat melakukan pembayaran
c.; Pihak Kedua telah melakukan pembayaran namun tidak sesuai dengan
ketentuan yang telah disepakati; dan
d. Pihak Kedua melaksanakan hal-hal yang menurut perjanjian tidak boleh
dilakukan.

(2) Apabila terjadi wanprestasi oleh PIHAK PERTAMA maka perjanjian


dianggap berakhir dan akan dikenakan sanksi dan upaya hukum yang akan
ditempuh, yaitu :
a. Membayar kerugian yang diderita oleh Pihak Kedua (ganti rugi) yaitu
Pihak Pertama qurban;
b. Pembatalan perjanjian;
c. Menanggung seluruh biaya perkara, jika diperkarakan di hadapan
persidangan.

(3) Disamping PIHAK PERTAMA wajib menanggung hal yang telah disebutkan
dalam ayat (2), maka hal-hal yang dapat dilakukan oleh PIHAK KEDUA dalam
menghadapi wanprestasi yaitu sebagai berikut (Pasal 1276 KUHPerdata) :
a. Memenuhi dan/atau melaksanakan perjanjian;
b. Memenuhi perjanjian disertai keharusan membayar ganti rugi;
c. Membayar ganti rugi;
d. Membatalkan perjanjian; dan
e. Membatalkan perjanjian disertai dengan ganti rugi.

Pasal 6
Berakhirnya Perjanjian

6
(1) Pemutusan sepihak oleh pihak Pihak Pertama, jika terindikasi adanya
kecurangan pada saat dilakukan serah-terima uang tabungan.
(2) Pemutusan sepihak yang dilakukan oleh Pihak Keduatanpa adanya sebab
dan/atau alasan yang jelas.
(3) Perjanjian akan berakhir saat terpenuhinya atau selesainya program Pihak
Pertama pada periode tersebut.
(4) Wanprestasi.

Pasal 7
Force Majeure

(1) Yang dimaksud force majeure adalah hal-hal yang mempengaruhi


pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini , yang terjadi diluar kekuasaan
kedua belah pihak, seperti bencana alam, gempa bumi, banjir, kebakaran,
longsor, dan keadaan darurat yang secara resmi dikeluarkan oleh
Pemerintah.
(2) Apabila terjadi force majeure, PIHAK PERTAMA harus memberitahukan
secara tertulis kepada Pihak KEDUA paling lambat 1 (satu) bulan setelah
terjadi force majeure, dan untuk ini PIHAK PERTAMA tidak dikenakan
kewajiban atau denda apapun juga.

Pasal 8
Lain-Lain

(1) Surat perjanjian kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua
belah pihak dan jika dikemudian hari terdapat kekeliruan dan/atau
kekurangan maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya
berdasarkan keputusan bersama kedua belah pihak.

(2) Hal-hal lain yang tidak disebutkan dalam surat perjanjian kerjasama ini
dapat diatur kemudian berdasarkan atas kesepakatan kedua belah pihak.

Pasal 9
Penutup

7
(1) Surat perjanjian kerjasama ini dibuat di Jakarta pada hari dan tanggal
yang sama dengan diatas, dengan disaksikan oleh para saksi dan
ditandatangani tanpa ada paksaan dari pihak manapun juga dan dibuat
rangkap 2 (dua) dan telah memiliki kekuatan hukum yang tetap.

JAKARTA, ..., .............., ...........

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

Materai
Rp. 6000

8
Nama:........................ Nama Pihak Pihak
Pertama
NIP:...........................

SAKSI I SAKSI II

Nama:........................ Nama:........................

Anda mungkin juga menyukai