Anda di halaman 1dari 2

VII.

ANALISA DATA

Praktikum pada hari ini tentang pengukuran indeks bias pada fasa cair dan
fasa uap yang didapat dari hasil proses rektifikasi untuk membuat kurva
kesetimbangan. Sedangkan sampel yang digunakan yaitu etanol, seperti yang
diketahui etanol merupakan larutan yang sensitif karena mudah menguap. Titik
uap etanol sekitar 75˚C namun biasanya pada suhu 68˚C etanol sudah mulai
menguap.

Pada prinsipnya rektifikasi sama seperti distilasi hanya saja pada rektifikasi
ini menggunakan kolom bertingkat, panas keluar dari refluks dan hasil
kondensasi ditampung. Seperangkat alat rektifikasi ini langsung terhubung
dengan computer yang telah deprogram sehingga memudahkan dalam
pengambilan data seperti temperatur dan waktu.

Pada alat ini termokopel yang digunakan terdiri dari nikel yang dilapisis
krom untuk menghindari korosi. Hasil dari alat rektifikasi diukur dengan
rekraktometer untuk mengetahui indeks biasnya baik dari fasa cair maupun
fasa uap (gas). Fasa uap yang seharusnya berbentuk uap akan berbentuk cair
sehingga fasa uapnya dapat diukur dengan mudah.

Pada saat pengukuran indeks bias menggunakan refraktometer, bagian yang


seharusnya terlihat hitam putih berubah menjadi merah putih. Bagian ini
terlihat sama pada setiap sampel baik yang cair maupun uap. Hal yang seperti
ini dapat menyebabkan kesalahan dalam membaca indeks bias sehingga ketika
disubstitusikan kepersamaan yang didapat pada minggu I fasa kesetimbangan,
nilai fraksi mol yang didapat akan lebih dari 1. Padahal nilai fraksi mol tidak
boleh lebih dari 1.

Setelah didapat nilai fraksi mol dari kedua fasa, barulah dapat dibuat kurva
kesetimbangan secara praktek antara fraksi mol etanol fasa cair dengan fraksi
mol etanol fasa uap. Kurva kesetimbangan secara praktek ini sangat berbeda
dari kurva kesetimbangan secara teori.
Setelah didapat kurva kesetimbangan, grafik selanjutnya ialah hubungan
antara temperatur dengan fraksi mol secara praktek baik yang fasa cair (X1)
dan juga yang fasa uap (Y1). Kurva ini juga tidak seperti kurva yang
semestinya. Hal ini dikarenakan data yang didapat dari minggu I dan II
berbeda. Bisa juga disebabkan oleh pembacaan indeks bias.

VIII. KESIMPULAN

- Pengukuran fasa uap dan cair dilakukan pada temperatur telah mencapai >
68˚C
- Hasil pengukuran fasa cair dan fasa uap dengan refraktometer menunjukkan
indeks bias masing-masing fasa.
- Dari nilai indeks bias fasa cair dan fasa uap didapat kurva kesetimbangan
antara fasa cair dan fasa uap.

Anda mungkin juga menyukai