(1) dimana xi adalah mol fraksi fase cair, yi adalah mol fraksi fase uap dan Pi
sat
adalah tekanan
uap murni spesies i pada temperatur sistem. Komponen yi P pada ruas kiri persamaan (1) dikenal sebagai tekanan parsial spesies i.
BUBLE T ; Menghitung {yi} dan P, diberikan {xi} dan P DEW T ; Menghitung {xi} dan P, diberikan {yi} dan P ,
Fraksi-fraksi mol dalam tiap fasa berjumlah satu. Karena untuk fasa uap persamaan (1) dapat dijumlahkan untuk seluruh spesies menghasilkan:
(2) Persamaan ini berlaku dalam perhitungan titik gelembung, dimana komposisi fasa uap tidak diketahui. Untuk sistem biner dengan ,
dan plot P vs x1 pada temperatur konstan adalah garis lurus yang menghubungkan P2 sat pada x1 = 0 dengan P1 sat pada x1 = 1. Pers. (1) juga dapat diselesaikan untuk xi dan menjumlahkan semua spesies dengan menghasilkan:
(3) Persamaan ini berlaku dalam perhitungan titik embun, dimana komposisi fasa cair tidak diketahui. Contoh 1. Sistem biner asetonitril (1)/nitrometana (2) memenuhi hukum Raoult. Tekanan uap untuk spesies murni diberikan dengan persamaan Antoine berikut:
(4)
Hasil perhitungan BUBBLE P untuk 75oC pada sejumlah nilai x1 dan y1 ditabulasikan berikut ini:
Hasil ini berarti bahwa pada temperatur 75oC campuran cairan 60% mol asetonitril dan 40% mol nitrimetana adalah dalam kesetimbangan dengan uap yang mengandung 74,83% mol asetonitril pada tekanan 66,72 kPa. Diagram P-x1-y1 pada Gambar 1 ditampilkan dalam Lampiran. Gambar ini adalah diagram fasa dimana garis lurus ditandai P-x1 merepresentasikan keadaan cairan jenuh (saturated liquid); daerah subcooled liquid terletak di atas garis ini. Kurva yang ditandai P-y1 merepresentasikan keadaan uap jenuh (saturated vapor); daerah uap superjenuh (superheated vapor) terletak di bawah kurva. Titik-titik yang terletak antara garis cairan jenuh dan uap
Karena
LAMPIRAN