Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/317038234

Isobaric Vapor-Liquid Equilibria for Binary Systems Ethanol + Ethyl Acetate


and Ethanol + Isoamyl Alcohol at 101.33kpa, 79.99 kPa and 26.67 kPa

Thesis · July 2011

CITATIONS READS

0 555

2 authors:

Agung Ari Wibowo Dhoni Hartanto


Politeknik Negeri Malang Delft University of Technology
60 PUBLICATIONS 96 CITATIONS 52 PUBLICATIONS 192 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Agung Ari Wibowo on 25 May 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Prosiding Seminar Nasional
Fundamental dan Aplikasi Teknik Kimia 2011
Makalah TD3

Pengukuran Kesetimbangan Uap-Cair Sistem Biner Etanol


+ Etil Asetat dan Etanol + Isoamil Alkohol pada Tekanan
101,33, 79,99 dan 26,67 kPa
Kuswandi*1, Winarsih1, D. Hartanto2, A.A. Wibowo
1
Jurusan Teknik Kimia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia
*E-mail: kuswandi@chem-eng.its.ac.id

ABSTRAK

Data kesetimbangan uap-cair isobarik untuk sistem biner etanol + etil asetat dan etanol + isoamil
alkohol pada tekanan 101,33, 79,99, dan 26,67 kPa telah diperoleh secara eksperimen
menggunakan peralatan Ebulliometer. Sampel-sampel fase uap dan cair dianalisis menggunakan
Gas Chromatography (GC). Kedua sistem memenuhi tes konsistensi thermodinamika. Sistem etanol
+ etil asetat, menunjukkan adanya minimum-boiling azeotrope, sedangkan pada sistem etanol +
isoamil alkohol tidak terdapat azeotrop dan memberikan deviasi positif dari hukum Raoult. Data
kesetimbangan uap-cair hasil eksperimen dikorelasikan dengan model Wilson, NRTL dan UNIQUAC
dimana ketiga model ini memberikan korelasi yang cukup memuaskan.

Kata kunci: Kesetimbangan uap-cair, Etanol, Etil Asetat, Isoamil Alkohol.

1. Pendahuluan (GC). Data kesetimbangan yang diperoleh dari


Pada proses pembuatan etanol, produk yang eksperimen dikorelasikan dengan menggunakan
dihasilkan dari proses fermentasi mengandung persamaan Wilson, NRTL dan UNIQUAC [6]-[7].
sekitar 4-10% massa etanol [1], sehingga
diperlukan proses pemurnian lebih lanjut. Impuritis 2. Metodologi
yang terdapat pada hasil fermentasi antara lain 2.1. Bahan
adalah asam karboksilat seperti etil asetat dan Etanol (p.a 99,9 %), etil asetat (99-100%), dan
alkohol lain yang memiliki rantai lebih panjang isoamil alcohol (p.a grade) yang digunakan berasal
(fusel oil) seperti isoamil alkohol [2]-[3]-[4]. Proses dari Merck.
pemisahan yang umum dilakukan untuk
menurunkan kadar impuritis adalah distilasi. Dalam 2.2. Peralatan dan eksperiman
perancangan proses distilasi, diperlukan Peralatan utama yang digunakan untuk
pengetahuan tentang kesetimbangan uap-cair/ pengukuran data kesetimbangan uap-cair adalah
Vapor-Liquid Equilibrium (VLE) dari campuran ebulliometer dari Berro dkk. [8] seperti yang
komponen-komponen yang akan dimurnikan. ditunjukan pada Gambar 1.
Pada penelitian ini telah dilakukan pengukuran Penelitian dilakukan dengan memasukkan
kesetimbangan uap-cair untuk campuran yang campuran biner dengan komposisi tertentu ke
mengandung impuritis tersebut secara isobarik dalam boiler B. Kondensor C1 dan C2 dialiri air
dengan ebulliometer [5]. Sistem yang dipelajari pendingin. Kemudian larutan dipanaskan dengan
adalah campuran biner etanol + etil asetat dan heater, hingga mendidih, dan mengakibatkan uap
etanol + isoamil alkohol pada tekanan 101,33, dan cairan terdorong naik melalui Cottrel Pump CP
79,99 dan 26,67 kPa. Sampel-sampel dari fase uap menuju tabung kesetimbangan S. Luas penampang
dan cair dianalisis dengan Gas Chromatography pompa cottrel yang cukup kecil menyebabkan
Prosiding Seminar Nasional Fundamental dan Aplikasi Teknik Kimia 2011 TD3-1
tegangan permukaan fase cair cukup kuat temperatur. Dari gambar tersebut dapat dilihat
mempertahankan integrasi gelembung, sehingga bahwa tekanan uap etanol, etil asetat dan isoamil
gelembung tersebut tidak pecah sebelum alkohol memberikan kesesuaian yang cukup
mencapai tabung kesetimbangan. signifikan antara hasil eksperimen dan hasil
Dalam tabung kesetimbangan, fase uap dan perhitungan dengan persamaan Antoine.
liquid akan terpisah. Bagian liquid akan jatuh
menuju lubuk liquid L, yang kemudian akan diambil Tabel 1. Konstanta Antoine
sebagai sampel fase liquid, dan sisanya kembali
menuju boiler. Sedangkan, fase uap akan menuju Konstanta Antoine
kondensor, mengembun dan jatuh ke dalam lubuk A B C
vapor V sebagai kondensat yang sebagian kecil Etanol 8,2041 1642,89 230,3
diambil sebagai sampel fase uap, dan sisanya
Etil Asetat 7,1017 1244,95 217,9
kembali menuju boiler untuk didihkan kembali.
3-Metil-1-butanol 7,3339 1352,3 172,19
Sirkulasi proses ini diteruskan, hingga sistem
mencapai kondisi kesetimbangan yang ditandai
dengan suhu konstan dalam tabung 800
kesetimbangan. Selanjutnya sampel-sampel fase
uap dan liquid dianalisis dengan GC.

V2 600

P (mmHg)

V1
P 400
T

U
200
B : Boiler
CP : Cottrel Pump
S : Tabung Kesetimbangan
C1 : Cooler 1
C2 : Cooler 2
V : Vapor Fraction Condensate Trap 20 40 60 80 100 120 140
L : Liquid Fraction Trap
T
F
: Thermocouple
: Tabung Umpan
T (C)
U : Manometer Pipa U
T : Tangki Udara Gambar 2−Tekanan uap komponen murni sebagai
V1 : Valve ke pompa Vakum
V2 : Valve Pengatur Tekanan fungsi temperatur; hasil ekpermen untuk etanol
P : Pompa Vakum
( ), etil asetat ( ), isoamil alcohol ( ), dan hasil
Gambar 1−Peralatan Ebulliometer perhitungan (−)

3.2. Pengukuran Kesetimbangan Uap-Cair


3. Hasil dan Pembahasan Data eksperimen VLE untuk sistem etanol (1) +
3.1. Pengukuran Tekanan Uap etil asetat (2) dan etanol (1) + isoamil alkohol (2)
pada 101,33, 79,99 dan 26,67 kPa diberikan pada
Tekanan uap dari etanol, etil asetat dan isoamil Tabel 2 dan 3. Data tersebut juga digambarkan
alkohol telah diukur pada berbagai suhu. Data ini dalam diagram T-x1-y1 seperti ditunjukkan pada
kemudian dibandingkan dengan hasil perhitungan Gambar 3 dan 4. Pada Gambar 3 terlihat bahwa
menggunakan persamaan Antoine [9] yang sistem etanol (1) + etil asetat (2) menunjukkan
dinyatakan sebagai adanya azeotrop, yaitu pada keadaan ekstrim
minimum, sedangkan pada Gambar 4, untuk sistem
(1) etanol (1) + isoamil alkohol (2) tidak ditemukan
°
adanya azeotrop dan sistem menunjukkan deviasi
positif dari hukum Raoult. Pada gambar-gambar
dimana nilai A, B dan C adalah konstanta Antoine
tersebut juga dapat dilihat bahwa tekanan cukup
yang diperoleh dari Dortmun Data Bank, dan
berpengaruh terhadap VLE dari kedua sistem.
dipresentasikan pada Tabel 1.
Gambar 2 menunjukkan tekanan uap etanol,
etil asetat dan isoamil alkohol sebagai fungsi

Prosiding Seminar Nasional Fundamental dan Aplikasi Teknik Kimia 2011 TD3-2
Tabel 2. Data eksperimen VLE untuk sistem etanol (1) + etil asetat (2) pada 101,33,
79,99 dan 26,67 kPa
101,33 kPa 79,99 kPa 26,67 kPa
o o o
x1 y1 T, C x1 y1 T, C x1 y1 T, C
0 0 77 1 1 72.4 0 0 41.2
0.083 0.143 74 0.878 0.795 70 0.11 0.166 40.1
0.142 0.207 73 0.778 0.653 68.1 0.19 0.184 39.6
0.338 0.423 71 0.69 0.572 67.1 0.32 0.36 39.6
0.48 0.474 71 0.628 0.531 66.5 0.69 0.493 40.4
0.615 0.553 71 0.555 0.497 65.9 0.75 0.539 41.3
0.733 0.658 72 0.503 0.426 65.7 0.8 0.629 42.4
0.844 0.731 74 0.28 0.325 65.6 0.85 0.712 43.5
0.925 0.811 75 0.194 0.244 66.7 0.95 0.818 45.78
1 1 78 0.085 0.136 67.8 1 1 47.9
0 0 70

Tabel 3. Data eksperimen VLE untuk sistem etanol (1) + isoamil alkohol (2) pada
101,33, 79,99 dan 26,67 kPa.
101,33 kPa 79,99 kPa 26,67 kPa
o o o
x1 y1 T, C x1 y1 T, C x1 y1 T, C
1 1 78.3 0 0 124.1 0 96.7
0.951 0.996 79.3 0.086 0.323 114.7 0.062 0.424 85.4
0.875 0.992 81.2 0.187 0.582 104.5 0.167 0.581 79.1
0.617 0.941 88.4 0.249 0.723 98.7 0.318 0.78 69.9
0.472 0.852 93.4 0.35 0.809 93.12 0.581 0.952 57.3
0.39 0.832 96.7 0.521 0.903 85.3 0.75 0.955 53.5
0.262 0.686 105.2 0.625 0.934 80.1 0.814 0.975 51.3
0.097 0.396 122.3 0.747 0.969 78.1 0.892 0.992 50.4
0.022 0.148 127.4 0.792 0.968 77 0.957 0.999 48.3
0 0 131.7 0.896 0.982 74.2 1 1 48
0.94 0.984 73
1 1 72.4

Hasil tes konsistensi thermodinamika dengan dimana N adalah jumlah data eksperimen, y dan T
metode luasan [10]-[11] dapat dilihat pada Tabel 4. menunjukkan fraksi mol fase uap dan temperatur
Toleransi kesalahan dapat diterima bila nilai hasil eksperimen, " dan )1 adalah fraksi mol fase
| | < 10 %. Hasil tes ini menunjukkan bahwa uap dan temperatur hasil perhitungan.
data kesetimbangan uap-cair untuk sistem etanol
(1) + etil asetat (2) dan etanol (1) + isoamil alkohol Tabel 4. Hasil tes konsistensi thermodinamika
(2) pada eksperimen ini adalah konsisten. dengan metode luasan
Data eksperimen dari kedua sistem biner
Sistem D J | | Konsistensi
dikorelasikan menggunakan model Wilson, NRTL
dan UNIQUAC. Semua parameter interaksi biner Etanol (1) + Etil Asetat (2)
ditentukan dengan meminimasi perbedaan antara 101,33 kPa 2,2006 0,5617 1,6389 (+)
data eksperimen dan data yang diperoleh dari hasil 79,99 kPa 0,0000 0,9679 0,9679 (+)
perhitungan. Deviasi tersebut dihitung berdasarkan 26,67 kPa 0,0000 2,577 2,577 (+)
root mean square deviation (RMSD) [12] dari
Etanol (1) + IsoamilAlkohol (2)
komposisi fase uap, y dan temperatur, T
101,33 kPa 3,5437 13,193 9,6497 (+)
'
# (
y y" &
79,99 kPa 3,5679 13,433 9,8656 (+)
$%
(2)
26,67 kPa 17,9767 17,328 0,6483 (+)
'
# (
) * + ,T ./ 0
T (3)
$%

Prosiding Seminar Nasional Fundamental dan Aplikasi Teknik Kimia 2011 TD3-3
78 Harga parameter interaksi biner untuk sistem
etanol (1) + etil asetat (2) serta RMSD untuk
76 masing-masing model diberikan pada Tabel 5.
Model UNIQUAC cenderung lebih baik dari dua
74 model lainnya karena memiliki nilai RMSD paling
P = 101,33 kPa
kecil baik untuk deviasi T pada tekanan 79,99 dan
72
26,67 kPa maupun deviasi y1 pada 101,33 kPa.
70 Model NRTL memiliki RMSD T terkecil pada
tekanan 101,33 kPa dan RMSD y1 terkecil pada
T (C)

68 tekanan 26,67 kPa. Sedangkan model Wilson


P= 79,99 kPa
mempunyai RMSD y1 terkecil pada 79,99 kPa.
66 Secara keseluruhan model UNIQUAC memberikan
korelasi paling sesuai untuk sistem etanol (1) + etil
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
50 asetat (2) dan dapat merepresentasikan data hasil
eksperimen secara baik, kecuali pada tekanan
48
101,33 kPa.

Tabel 5. Parameter sistem biner etanol (1) + etil


46
asetat (2) dari model Wilson, NRTL dan
UNIQUAC serta nilai RMSD
44
Parameter RMSD
Model Aij Aji o
42 α T( C) y(1)
(cal/mol) (cal/mol)
P = 26,67 kPa 101,33 kPa
40 Wilson 500,393 570,58 - 0,8020 0,0310
RTL -278,2643 1090,082 0,1 0,4266 0,0335
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
UNIQUAC -76,9112 453,9809 0,6271 0,0275
x(1), y(1)
79,99 kPa
Gambar 3−Diagram T-x1-y1 untuk sistem etanol
(1) + etil asetat (2) pada berbagai tekanan; ( ) Wilson 849,113 -190,637 - 0,3057 0,0149
y1-eksp, ( ), x1-eksp, (−) UNIQUAC model NRTL -70,50465 682,245 0,1 0,3515 0,0164
UNIQUAC -189,026 635,6959 0,2435 0,0160
26,67 kPa
140
Wilson 538,2605 164,7798 - 0,2792 0,0281
130 NRTL 626,0573 38,7248 0,2 0,2775 0,0280
120 P=101,33 kPa UNIQUAC -124,954 490,334 0,2578 0,0956

110 *Parameter biner untuk model Wilson Aij = λ12 , Aji = λ21, NRTL Aij =
b12 , Aji = b21 dan UNIQUAC Aij = u12 , Aji = u21
100 P=79,99 kPa
Pada Gambar 3 terlihat bahwa titik azeotrop
T(C)

90
untuk sistem etanol (1) + etil asetat (2) tidak dapat
80 dipresentasikan secara tepat dari data eksperimen,
70 P=26,67 kPa tetapi komposisi dan temperatur azeotrop dapat
ditentukan dari model korelasi seperti yang
60
ditunjukkan pada Tabel 6 yang dihitung dengan
50 model UNIQUAC.
40
Tabel 7 menunjukan nilai parameter interaksi
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 biner untuk sistem etanol (1) + isoamil alkohol (2)
x(1), y(1) serta RMSD untuk masing-masing model. Model-
Gambar 4−Diagram T-x1-y1 untuk sistem etanol(1) model korelasi yang digunakan dapat mewakili
+ isoamil alkohol (2) pada berbagai tekanan; ( ) data hasil eksperimen secara baik. Untuk sistem ini
y-eksp, ( ) x-eksp, (−) Wilson model. model Wilson memberikan korelasi yang lebih baik
dibandingkan dengan dua model lainnya. Hal ini

Prosiding Seminar Nasional Fundamental dan Aplikasi Teknik Kimia 2011 TD3-4
dapat dilihat dari nilai RMSD baik terhadap T B konstanta Antoine
maupun y1. RMSD untuk T memang masih cukup C konstanta Antoine
besar yaitu diatas 1 oC, akan tetapi nilai RMSD y1 D parameter dari tes konsistensi
cukup kecil dengan rata-rata < 4%. Model Wilson J parameter dari tes konsistensi
untuk semua tekanan memberikan nilai RMSD T N jumlah data eksperimen
rata–rata < 1oC, relatif kecil dibanding dua model P tekanan
yang lain. RMSD root mean square deviation
T temperatur
Tabel 6. Data azeotrop sistem etanol (1) + etil asetat u parameter interaksi dari model UNIQUAC
(2) dengan korelasi model UNIQUAC x komposisi fase cair
y komposisi fase uap
o
P (kPa) x1 T( C)
101,33 0,503 70,5 Simbol Yunani
79,99 0,401 65,6
α non-randomness factor
26,67 0,339 39,3
λ parameter interaksi dari model Wilson
Tabel 7. Parameter sistem biner etanol (1) + isoamil
alkohol (2) dari model Wilson, NRTL dan Superscript
UNIQUAC serta nilai RMSD ∧ hasil perhitungan
Parameter RMSD
Model Aij Aji Subscripts
o
α T ( C) y1
(cal/mol) (cal/mol) i komponen i
101,33 kPa j komponen j
Wilson 380,638 -239,41 - 1,149 0,0194
NRTL 263,770 -246,162 0,1 1,079 0,0183 Daftar Pustaka
UNIQUAC -91,319 190,494 1,941 0,0178 [1] Hamelinck, C., Hooijdonk, G., Faaij, A., 2003.
79,99 kPa Prospects for ethanol from lignocellulosic
Wilson -64,503 1803,44 0,8860 0,0218
biomass: techno-economic performance as
development progresses. Universiteit Utrech
NRTL 126,813 10,678 0,1 1,102 0,0354
Copernicus Institute Science Technology
UNIQUAC 15,6264 275,1346 2,049 0,0153
Society.
26,67 kPa [2] Gmehling, J., Sanz, M.T., 2008. Isothermal
Wilson 1972,133 -1181,996 - 0,892 0,0245 vapor-liquid equilibria for different binary
NRTL -303,894 486,381 0,3 1,138 0,0420 mixtures involved in alcoholic distillation. Fluid
UNIQUAC -120,141 268,6974 1,589 0,0375 Phase Equilibria, 267, 158-162.
*Parameter biner untuk model Wilson Aij = λ12 , Aji = λ21, NRTL Aij = [3] Lafuente, C., Pardo, J., Lopez, M.C., Urieta, J.S.,
b12 , Aji = b21 dan UNIQUAC Aij = u12 , Aji = u21 . 1995. Isobaric VLE data for the binary systems
1,4-dichlorobutane with isomeric butanols at
4. Kesimpulan 40.0 and 101.3 kPa. Fluid Phase Equilibria,
Data kesetimbangan uap–cair pada tekanan 261, 83-93.
101,33, 79,99 dan 26,67 kPa telah diperoleh secara [4] Figurski, G., Malanowski, S.K., 1998. Vapor–
eksperimen untuk sistem biner etanol (1) + etil liquid equilibrium studies of the ethanol + ethyl
asetat (2) dan etanol (1) + isoamil alkohol (2). acetate system. Fluid Phase Equilibria, 148,
Minimum boiling azeotrope tampak pada sistem 161-169.
etanol(1) + etil asetat(2). Hasil tes konsitensi [5] Kuswandi, Rahardian, D., Putra, V., Marwanto,
thermodinamika dengan metode luasan untuk A., 2009. Pengukuran kesetimbangan uap-cair
kedua sistem yang dipelajari adalah konsisten. sistem air-tryethylen glycol pada tekanan 200,
Korelasi data eksperimen dengan model Wilson, 400 dan 600 mmHg, Prosiding Seminar
NRTL dan UNIQUAC memberikan hasil yang cukup Nasional Teknik Kimia Indonesia.
signifikan. [6] Dejoz, A., Gonzales-Alfaro, V., Llopis, F. J.,
Miguel. P. J., 1998. Vapor–liquid equilibrium of
Daftar Simbol binary mixtures of trichloro-ethylene with1-
pentanol, 2-methyl-1-butanol and 3-methyl-1-
A konstanta Antoine, parameter interaksi
b parameter interaksi dari model NRTL
Prosiding Seminar Nasional Fundamental dan Aplikasi Teknik Kimia 2011 TD3-5
butanol at 100 kPa. Fluid Phase Equilibria,155, [10] Moon, H.M., Ochi, K., Kojima, K., 1991.
229-239. Thermodynamic consistency test of vapor-
[7] Vetere, A., 2000. A simple modification of the liquid equilibrium data-alcohol-hydrocarbon
NRTL equation. Fluid Phase Equilibria, 173, 57- systems. Fluid Phase Equilibria, 62, 29-40.
64. [11] Kollar-Hunek, K., Kemeny, S., Heberger, K.,
[8] Berro, C., Rogalski, M., Peneloux, A., 1982. A 1986. Thermodynamic consistency test of VLE
new ebulliometric technique. Vapour-liquid data. Fluid Phase Equilibria, 27, 405-425.
equilibria in the binary systems ethanol-n- [12]Wisniak,J., 1995. Isobaric vapor-liquid equlibria
heptane and ethaol-n-nonan. Fluid Phase in the binary systems propylbromide-i-butanol,
Equilibria, 8, 55-73. propyl bromide-1-chlorobutane and 1-
[9] Smith, J.M., Van Ness, H.C., Abbot, M.M., 2001. chlorobutane-methyl ethyl ketone. Thermo-
Chemical Engineering Thermodynamics 6thed, chimica Acta, 257, 51-58.
Singapore: McGraw-Hill International Edition.

Prosiding Seminar Nasional Fundamental dan Aplikasi Teknik Kimia 2011 TD3-6

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai