BAGIAN A
Jawaban :
1. Analisis kesalahan pemahaman dari gambar di atas adalah ...
Untuk diagram lingkaran : kesalahan yang terjadi karena salah menanamkan
konsep besar kecil pecahan, bukan berarti gambar yang besar hasil
pecahannya besar tetapi harus ditekankan besarnya pembagian dari
pecahannya.
Untuk gambar 1/3 tidak sama dengan 1/3 pada gambar, analisis kesalahan
penanaman konsep pecahan senilai.
Kesalahan konsep penempatan gambar bangun datar yang bisa dibagi 3 yang
sama kongruen. Bangun datar yang dapat diilustrasikan pembagian pecahan
per 3 diantaranya persegi, persegi panjang, dan lingkaran.
7 3
2. Tentukanlah 5 8 𝑥 3 7 dengan menggunakan ilustrasi gambar !!
Solusi :
7 3 8𝑥5+7 7𝑥3+3
5 𝑥 3 = 𝑥
8 7 8 7
7 3 47 24 1.128
5 𝑥 3 = 𝑥 = = 20,14 (𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 20)
8 7 8 7 56
1
1. Buktikanlah rumus luas segitiga sama sisi = 4 𝑆 2 √3 !
Solusi :
Untuk menjawab nomor 1 ini, saya gunakan contoh soal supaya lebih
memperjelas pemahaman kita bersama
Contoh Soal
Hitunglah luas segitiga sama sisi jika diketahui panjang sisinya 8 cm!
Penyelesaian :
Jika kita gambarkan maka akan tampak seperti gambar berikut di bawah ini
Jika kita gunakan rumus cepat, berdasarkan rumus di atas, maka akan diperoleh
hasil yang sama yaitu :
1 2
𝐿 = 𝑆 √3
4
1 1
𝐿 = 𝑥 (82 ) 𝑥 √3 → 𝐿 = 𝑥 64 𝑥 √3
4 4
64
𝐿 = 4 √3 → 𝐿 = 16√3 𝑐𝑚2
Jadi, Luas segitiga sama sisi yang panjang sisinya 8 cm adalah 16√3 𝑐𝑚2
Solusi :
Jawab:
L = 6 (16√3)
L= 96√3 cm2
BAGIAN C
Tentukanlah : Mean, Median, Modus, Kuartil dari data berikut :
Solusi Penyelesaian :
Penyelesaian untuk data berkelompok seperti ini, akan dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Menentukan Jangkauan
𝑱𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒖𝒂𝒏 → 𝑹 = 𝑿𝒎𝒂𝒙𝒊𝒎𝒂𝒍 − 𝑿𝒎𝒊𝒏𝒊𝒎𝒂𝒍
𝑅 = 𝑋𝑚𝑎𝑥𝑖𝑚𝑎𝑙 − 𝑋𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑅 = 99 − 52
𝑅 = 47
5. Menentukan Mean
∑ 𝑓𝑖𝑥𝑖
𝑀𝑒𝑎𝑛 (𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎) → 𝑥̅ = ∑ 𝑓𝑖
6.360
𝑀𝑒𝑎𝑛 (𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎) → 𝑥̅ = = 79,5
80
6. Menentukan Median
1 Keterangan Rumus :
𝑛− 𝐹
𝑀𝑒 = 𝑏 + 𝑝 (2 ) Me = Median
𝑓 b = batas bawah kelas median
p = panjang kelas median
Diketahui dari soal :
F = frekuensi kelas median
n = 80
f = jumlah semua frekuensi dengan
p=7
sebelum kelas median
F = 2 + 6 + 7 = 15
N = banyak data
f = 20
b = 72,5
jadi, median dapat kita tentukan:
1
𝑛 − 𝐹
𝑀𝑒 = 𝑏 + 𝑝 (2 )
𝑓
1
(80) − 15
𝑀𝑒 = 72,5 + 7 (2 )
20
40 − 15
𝑀𝑒 = 72,5 + 7 ( )
20
25
𝑀𝑒 = 72,5 + 7 ( )
20
𝑀𝑒 = 72,5 + 7 (1,25)
𝑀𝑒 = 72,5 + 8,75
𝑀𝑒 = 81,25
Jadi, Median nya adalah 81,25
7. Menentukan Modus Keterangan Rumus :
𝑏1
𝑀𝑜𝑑𝑢𝑠 → 𝑀𝑜 = 𝑏 + 𝑝 ( ) Mo = Modus
𝑏1 + 𝑏2 b = batas bawah kelas modus
Dari soal diketahui : p = panjang kelas modus
b1 = 20 – 7 = 13 b1 = frekuensi kelas modus dikurangi
b2 = 20 – 18 = 12 frekuensi kelas sebelumnya
p=7 b2 = frekuensi kelas modus dikurangi
Maka Modusnya adalah : frekuensi kelas berikutnya
𝑏1
𝑀𝑜 = 𝑏 + 𝑝 ( )
𝑏1 + 𝑏2
13
𝑀𝑜 = 72,5 + 7 ( )
13 + 12
91
𝑀𝑜 = 72,5 +
25
𝑀𝑜 = 72,5 + 3,64
𝑀𝑜 = 76,14
Jadi, Modusnya adalah 76,14
Jawaban :
1. Hasil Pembuktian :
a. [(𝑝 → 𝑞)⋀(~𝑞⋁𝑟)] → (𝑝 → 𝑟) merupakan tautology
Jawaban :
[( p q ) (q r)] (p r)
[(p q) (q r) ] (p r )
q merupakan kontingensi
Jadi pola bilangan untuk pertandinagan sepak bola yang diikuti n kesebelasan
yaitu :
P(n) = 𝑛 (𝑛 − 1) .
Pembuktian pola bilangan di atas akan dibuktikan dengan induksi matematika
untuk n = 1 maka P(1) = 1 (1 – 1) = 0 benar
untuk n = k, maka P(k) = k (k – 1), dianggap benar
untuk n = k + 1, akan dibuktikan
n(S) = 120
S A
n(A B C) = 10 B
n(A B) = 20
40 10
20
n(B C) = 25
10
n(A C) = 15 5 15
n(A) = 65
8 12
n(B) = 45
C
n(C) = 42
Berdasarkan diagram venn diperoleh 8 orang yang belum menyelesaikan satu pun
RPP yang harus dibuat.
BAGIAN E
Rancanglah sebuah RPP matematika pada materi perkalian dua bilangan pecahan..
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah Kegiatan Pembelajaran, peserta didik mampu :
1. Menghitung perkalian biasa dengan pecahan biasa
2. Menghitung perkalian biasa dengan pecahan desimal
3. Menghitung perkalian berbagai bentuk pecahan/ campuran
x = =
Jadi, langkah-langkah mengalikan dua pecahan (pecahan biasa atau campuran)
atau lebih sebagai berikut:
1) Ubahlah pecahan yang dikalikan ke bentuk pecahan biasa
2) Kalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut
B. Perkalian pecahan desimal
Perkalian pecahan desimal sama mudahnya dengan perkalian bilangan cacah.
Cara mengalikan pecahan desimal ada dua cara, yaitu :
1) Mengubah ke pecahan biasa dahulu, kemudian dikalikan
2) Langsung mengalikan pecahan desimal
Contoh :
0,4 x 1,2 = x
= = 0,48
Cara 2:
0,4 terdapat 1 angka di belakang tanda koma (,)
1,2 terdapat 1 angka di belakang tanda koma (,)
Pecahan desimal hasil perkaliannya mempunyai (1 + 1) angka di belakang
tanda koma.
Perhatikan:
4 x12 = 48
20% x 1 = x = =
V. Penilaian
Prosedur : Postest dan pada saat kegiatan berlangsung
Jenis penilaian : Tes tertulis
Bentuk Penilaian : Jawaban Objektif
Alat penilaian : Soal
Nilai Maksimal 10
Nilai peserta didik : Skor perolehan x 10
Skor maksimal
1. 8x = ….
2. x 2 = ….
3. 0,8 x 2,5 = ….
4. 25% x 0,8 = ….
5. 20% x x 1,5 = ….
KUNCI JAWABAN
1. 8x = x = =6 Skor Ideal: 2
2. x2 = x = =1 Skor Ideal: 2
Nilai Maksimal 10
Nilai peserta didik : Skor perolehan x 10
Skor maksimal
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
1. 3 x 5 = ….
2. 6,5 x 2,7 = ….
3. 85% x = ….
4. 43% x 2,7 = ….
5. 6 x 2 = ….