Anda di halaman 1dari 9

Prasetyo Alfie Al Kindy

13716047
TUGAS AKHIR MENTORING

1. Apa urgensi mentoring?


2. Jelaskan maksud islam sebagai pandangan hidup ! (Lengkapi dengan ayat Al-Qur’an)
3. Apa itu amal saleh? Jelaskan contoh dan keutamaannya! (Lengkapi dengan ayat Al-
Qur’an dan tafsirnya)
4. Apa hubungan amal saleh dan akhlak? (Lengkapi dengan ayat Al-Qur’an dan tafsirnya)
5. Jelaskan makna ayat 221 Q.S. Al-Baqarah!
6. Jelaskan tiga syarat nikah yang sudah pernah dibahas ! hubungkan dengan larangan
seorang muslim menikah dengan orang kafir beserta bahayanya !
7. Apa itu ibadah? Dan sebutkan macam – macam ibadah!
8. Jelaskan 2 rukun ibadah menjadi syarat diterimanya amal !
9. Apa urgensi akidah dalam beragama islam? Jelaskan fenomena penyimpangan akidah
islam dan penyebabnya !
10. Jelaskan apa itu syirik dan sebutkan macam-macamnya !

Jawaban :

1. Dalam mentoring terdapat kegiatan-kegiatan yang dapat mendatangkan banyak


manfaat baik bagi menti maupun mentor, diantaranya adalah
- Pemaparan materi : kegiatan ini sangat bermanfaat bagi menti karena dapat
menambah ilmu serta keimanan menti.
- Sharing : kegiatan ini dapat menambah pemahaman dari materi
yang sedang dibahas dan dapat juga menambah ilmu baru bagi menti maupun
mentor. Selain itu, dari kegiatan sharing ini kita juga dapat belajar dari pengalaman
seseorang tentang sesuatu yang berharga.
- Pertukaran pendapat : dalam mentoring ini semua orang berhak berpendapat
dan ini bermanfaat untuk kita dalam hal public speaking dan kita dituntut untuk
tidak takut salah dalam berpendapat karena jika pendapat kita kurang tepat maka
mentor akan memberi penjelasan kembali mengenai pendapat tersebut.

Oleh karena itu, menurut saya mentoring ini sangat penting karena mentoring ini lebih
menekankan kepada penerapan ilmu yang telah kita dapatkan di kuliah.
Prasetyo Alfie Al Kindy
13716047

2. Islam awalnya hanya sebuah agama yang mempunyai prinsip- prinsip dasar yang kuat
dan terjaga. Islam kemudian berkembang menjadi sebuah peradaban baru dengan
struktur konseptualnya yang kokoh dan universal. Perkembangan Islam keluar dari
jazirah Arab meluas diberbagai suku bangsa di dunia dengan tanpa mengalami
perubahan pada prinsip-prinsip dasarnya adalah diantara bukti bahwa Islam merupakan
agama untuk seluruh ummat manusia. Prinsip-prinsip dasar Islam yang telah turun
sempurna itulah sebenarnya yang menjadi titik tolak perkembangan peradaban Islam
dikemudian hari. Artinya Islam yang turun membekali manusia seperangkat tata cara
peribadatan untuk beribadah kepada Allah Swt. dan pada saat yang sama juga
mengajarkan pandangan-pandangan (view) fundamental tentang Tuhan, kehidupan,
manusia, alam semesta, iman, ilmu, amal, akhlak dan lain sebagainya. Dengan bekal
seperti itu Islam kemudian merupakan agama (din) dan sekaligus peradaban
(madaniyyah) yang memiliki bangunan konsep (conceptual structure) yang disebut
pandangan hidup (worldview). Pandangan hidup (worldview) memiliki peran sebagai
cara pandang terhadap segala sesuatu dan secara epistemologis dapat berfungsi sebagai
framework dalam mengkaji segala sesuatu. Dalam kaitannya dengan poin yang terakhir
makalah ini akan mengupas pandangan hidup Islam sebagai sebuah konsep dan
framework kajian Islam. Hal ini penting dilakukan sebab Islam telah dipahami dengan
menggunakan pandangan hidup dan framework Barat seperti yang telah dilakukan oleh
orientalis ataupun Islamolog-Islamolog yang memilik cara pandang sendiri terhadap
Islam. Islam sebagai pandangan hidup memiliki beberapa elemen-elemen penting yaitu
 Dalam pandangan hidup Islam realitas dan kebenaran dimaknai berdasarkan
kepada kajian metafisika terhadap dunia yang nampak (visible world) dan yang
tidak nampak (invisible world).
 Pandangan hidup Islam bercirikan pada metode berfikir yang integral. Artinya
dalam memahami realitas dan kebenaran pandangan hidup Islam menggunakan
metode yang tidak dichotomis, yang membedakan antara obyektif dan subyektif,
histories-normatif, tekstual-kontektual dsb. Sebab dalam Islam, jiwa manusia itu
bersifat kreatif dan dengan persepsi, imaginasi dan intelgensinya ia berpartisipasi
dalam membentuk dan menerjemahkan dunia indera dan pengalaman indrawi,
dan dunia imaginasi.
Prasetyo Alfie Al Kindy
13716047

 Pandagan hidup Islam bersumberkan kepada wahyu yang diperkuat oleh agama
(din) dan didukung oleh prinsip akal dan intuisi. Karena itu pandangan hidup
Islam telah sempurna sejak awal dan tidak memerlukan kajian ulang atau
tinjauan kesejarahan untuk menentukan posisi dan peranan historisnya.
 Elemen-elemen pandangan hidup Islam terdiri utamanya dari konsep Tuhan,
konsep wahyu, konsep penciptaanNya, konsep psikologi manusia, konsep ilmu,
konsep agama, konsep kebebasan, konsep nilai dan kebajikan, konsep
kebahagiaan.
 Pandangan hidup Islam memiliki elemen utama yang paling mendasar yaitu
konsep tentang Tuhan.
3. Amal sholeh adalah melakukan pekerjaan baik yang bermanfaat bagi diri sendiri dan
bagi orang lain berdasarkan syariat islam serta ikhlas karena Allah Swt semata. Amal
shaleh termasuk perintah Allah karena dengan beramal sholeh maka akan tercipta
kehidupan yang tenteram dan bahagia. Amal shaleh harus dimiliki oleh setiap muslim
sebab akan menjadikan dirinya penghuni surge serta kekal didalamnya. Sebagaimana
firman Allah
َِ‫ِال َجنَّةِِۖ ُه ْمِفي َهاِخَالدُون‬ ْ َ ‫صال َحاتِأُو َٰلَئكَ ِأ‬
ْ ُ‫ص َحاب‬ َ ُ‫َوالَّذِينَ ِآ َمن‬
َّ ‫واِو َعملُواِال‬

”Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga;
mereka kekal di dalamnya.”
Salah satu contoh dari amal shaleh yaitu patuh terhadap orang tua. Hal tersebut telah
dijelaskan dalam Al Qur’an surah Al Isra Ayat 23:

ِ‫ِو ََّل‬
َ ‫ف‬ٍّ ُ ‫ِالكبَ َرِأ َ َحد ُ ُه َماِأ َ ْوِك ََل ُه َماِفَ ََلِتَقُ ْلِلَ ُه َماِأ‬
ْ َ‫سانًاِِۚإ َّماِيَ ْبلُغ ََّنِع ْن ِدَك‬
َ ْ‫ِوب ْال َوالدَيْنِإح‬
َ ُ‫ِربُّكَ ِأ َ ََّّلِت َ ْعبُد ُواِإ ََّّلِإيَّاه‬ َ َ‫۞ِوق‬
َ ‫ض َٰى‬ َ
‫اِوقُ ْلِلَ ُه َماِقَ ْو ًَّلِكَري ًما‬
َ ‫تَ ْن َه ْر ُه َم‬

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
Prasetyo Alfie Al Kindy
13716047

pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya


perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang mulia.”

Tafsir dari Surah Al Isra Ayat 23 :


Allah berfirman seraya memerintahkan agar hamba-Nya hanya beribadah
kepada-Nya saja, yang tiada sekutu bagi-Nya. Kata “qadhaa” dalam ayat ini berarti
perintah. Mengenai firman-Nya: wa qadlaa (“Dan telah memerintahkan,”) Mujahid
berkata: “Artinya berwasiat.” Demikian pula Ubay bin Ka’ab, Ibnu Mas’ud dan adh-
Dhahhak bin Muzahim membaca ayat tersebut dengan bacaan: wa washshaa rabbuka
allaa ta’buduu illaa iyyaaHu (“Rabbmu berwasiat agar kamu tidak beribadah kecuali
kepada-Nya semata.”)
Oleh karena itu Allah menyertakan perintah ibadah kepada-Nya dengan perintah
berbuat baik kepada kedua orang tua, di mana Dia berfirman: wa bilwaalidaini ihsaanan
(“Dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.”)
Maksudnya, Dia menyuruh hamba-Nya untuk berbuat baik kepada kedua orang tua.
Yang demikian itu seperti firman-Nya dalam Surat yang lain, di mana Dia berfirman yang
artinya: “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku
tempat kembalimu.” (QS. Luqman: 14)
Dan firman-Nya lebih lanjut: immaa yablughanna ‘indakal kibara ahaduHumaa au
kilaaHumaa falaa taqul laHumaa uffin (“Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’. “) Maksudnya, janganlah
engkau memperdengarkan kata-kata yang buruk, bahkan sampai kata “ah” sekalipun
yang merupakan tingkatan ucapan buruk yang paling rendah/ringan.
Wa laa tanHar Humaa (“Dan janganlah kamu membentak keduanya,”)
maksudnya, jangan sampai ada perbuatan buruk yang kamu lakukan terhadap
keduanya. Sebagaimana yang dikatakan `Atha’ bin Abi Rabah mengenai firman-Nya ini ia
berkata: “Artinya, janganlah kamu meringankan tangan kepada keduanya.” Dan setelah
Allah melarang melontarkan ucapan buruk dan perbuatan tercela, Allah, menyuruh
berkata-kata baik dan berbuat baik kepada keduanya, di mana Dia berfirman: wa qul
laHumaa qulan kariiman (“Dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”)
Prasetyo Alfie Al Kindy
13716047

Yakni, dengan lemah lembut, baik, penuh sopan santun, disertai pemuliaan dan
penghormatan.
Dari tafsir diatas kita dapat mengetahui wujud nyata dari berbakti kepada orang tua
adalah :
1. Tidak berakata kasar kepada orang tua
2. Berlaku hormat dan santun terhadap orang tua
3. Tidak berkata “ah” saat diminta oleh orang tua
4. Berlaku rendah hati dan penuh kasih sayang

4. Amal shaleh adalah melakukan pekerjaan baik yang bermanfaat bagi diri sendiri dan
bagi orang lain berdasarkan syariat islam serta ikhlas karena Allah Swt semata. Kata
akhlak menurut istilah khususnya dalam islam diartikan sebagai sifat atau perangai
seseorang yang telah melekat dan biasanya akan tercermin dari perilaku orang tersebut.
Dari definisi diatas kita dapat mengetahui bahwa hubungan amal shaleh dengan akhlak
adalah jika kita senantiasa selalu melakukan amal shaleh maka kita dlam diri kita akan
tertanam akhlak mulia, sedangkan jika kita tidak mau dan terhindar dari amal shaleh
maka dalam diri kita akan tertanam akhlak tercela yang akan mengantar kita kepada
kebinasaan.
5. Makna dari Surah Al-Baqarah ayat 221 adalah :
 Diharamkan bagi seorang mukmin menikahi wanita musyrik, meskipun wanita
musyrik tersebut mempunyai paras yang cantik tetapi wanita mukmin lebih baik
daripada wanita musyrik walaupun dia tidak mempunyai paras secantik wanita
musyrik tersebut.
 Terdapat kaidah ‘Berlakunya sebuah hukum itu tergantung ada atau tidak
adanya penyebab’, karena dalam firman Allah “..sebelum mereka beriman..”. Hal
ini menunjukkan bahwa ‘Ketika label –musyrik- pada seseorang telah hilang
maka halal dinikahi, dan sebaliknya ketika label –musyrik- masih ada maka
haram menikahinya’.
 Syarat adanya seorang wali bagi seorang wanita ketika menikah, sebagaimana
firmanNya “…Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan
wanita-wanita mukmin) hingga mereka beriman…”, ayat tersebut ditujukan
untuk para wali bagi wanita mukminah, dengan demikian tidak sah hukumnya
Prasetyo Alfie Al Kindy
13716047

menikah tanpa wali. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga menjelaskan


dalam sabda beliau, “Tidak ada nikah kecuali dengan adanya wali”, dalam hadits
shahih riwayat Abu Daud beliau bersabda, “Wanita mana saja yang menikah
tanpa seizin walinya maka nikahnya batal, batal, batal (3x).”
 Ancaman terhadap berkasih sayang bersama orang-orang musyrik, bergaul atau
bercampur bersama mereka. Karena mereka mengajak kepada kekufuran
dengan perilaku, ucapan dan perbuatan mereka dengan demikian berarti
mereka mengajak kepada neraka.
6. Syarat-syarat nikah :
 Kerelaan kedua mempelai. Berdasarkan sabda Nabi sallallahu’alaihi wa sallam:
“Al-Ayyimu (wanita yang pisah dengan suaminya karena meninggal atau cerai)
tidak dinikahkan mendapatkan perintah darinya (harus diungkapkan dengan
jelas persetujuannya). Dan gadis tidak dinikahkan sebelum diminta
persetujuannya (baik dengan perkataan atau diam). Para shahabat bertanya,
‘Wahai Rasulullah, bagaimana persetujuannya?' Beliau menjawab, 'Dia diam
(sudah dianggap setuju)." (HR. Bukhori, no. 4741)
 Yang melakukan akad bagi pihak wanita adalah walinya. Karena dalam masalah
nikah Allah mengarahkan perintahnya kepada para wali. FirmanNya, ‘Dan
kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu" (QS. An-Nur: 32)
Juga berdasarkan sabda Nabi sallallahu’alaihi wa sallam,
“Wanita mana saja yang menikah tanpa izin dari walinya, maka nikahnya batal,
maka nikahnya batal, maka nikahnya batal." (HR. Tirmizi, no. 1021)
 Ada saksi dalam akad nikah.
“Tidak (sah) nikah kecuali dengan kehadiran wali dan dua orang saksi.” (HR.
Thabrani. Hadits ini juga terdapat dalam kitab Shahih Al-Jami’, no. 7558)
7. Ibadah dalam bahasa arab memiliki arti kehinaan dan ketundukan. Adapun pengertian
ibadah menurut istilah syar’I adalah segala sesuatu yang diridhai Allah dan dicintaiNya,
baik berupa perkataan maupun perbuatan, yang dzahir maupun yang bathin.”
 Jenis Ibadah
Ditinjau dari jenisnya, ibadah dalam Islam terbagi menjadi dua jenis, dengan bentuk dan
sifat yang berbeda antara satu dengan lainnya;
Prasetyo Alfie Al Kindy
13716047

1. Ibadah Mahdhah artinya penghambaan yang murni hanya merupakan hubung


an antara hamba dengan Allah secara langsung.
2. Ibadah Ghairu Mahdhah, (tidak murni semata hubungan dengan Allah) yaitu
ibadah yang di samping sebagai hubungan hamba dengan Allah juga merupakan
hubungan atau interaksi antara hamba dengan makhluk lainnya

 Macam-macam Ibadah

Ibadah memiliki banyak macam, karena mencakup semua macam ketaatan yang tampak
pada lisan, anggota badan dan lahir dari hati. Secara garis besar ibadah terbagi menjadi
tiga macam :

1. Ibadah lisan, yang tercakup di dalamnya seperti dzikullah, bertahmid, takbir,


membaca alQuran, istigfar, berdoa, isti’adzah, dakwah dengan lisan dan
sebagainya.
2. Ibadah fisik, yang tercakup di dalamnya seperti shalat, shiyam, berjihad, haji,
shadaqah, menuntut ilmu dan sebagainya.
3. Ibadah hati, yang termasuk di dalamnya seperti ingat kepada Allah, tawakkal,
yakin, bersabar, rasa harap, cinta, ridha, terhadap kehendak Allah da sebagainya.
8. Rukun ibadah yang menjadi syarat diterimanya suatu ibadah adalah sebagai berikut :
1. Ikhlas untuk Alloh azza wajalla semata.
Ikhlas maknanya ialah seseorang dalam beribadah hanya bermaksud mendekatkan diri
kepada Alloh subhanahu wata’ala dan sampai di kampung kemulian-Nya. Ini
mengharuskan bersihnya peribadahan dari kesyirikan, yaitu tidak sedikitpun
diperuntukkan kepada selain Alloh subhanahu wata’ala atau mengharap selain wajah-
Nya azza wajalla misalnya berupa riya’ (ingin dilihat), sum’ah (ingin didengar-dengarkan)
atau pujian dari manusia.
2. Ittiba’ kepada Rosululloh shallallahu ‘alaihi wasallam.
Artinya ibadah yang dilakukan harus sesuai dengan apa yang diteladankan atau yang
dicontohkan oleh Rosululloh shallallahu ‘alaihi wasallam.
Tentang dua syarat diterimanya ibadah ini Alloh azza wajalla berfirman (yang artinya):
Prasetyo Alfie Al Kindy
13716047

…… barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Robbnya, maka hendaklah ia


mengerjakan amal yang sholih dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam
beribadah kepada Robbnya. (QS. al-Kahfi [18]: 110)
9. Aqidah Islam merupakan syarat pokok menjadi seorang mukmin, dan merupakan syarat
sahnya semua amal kita. Untuk memperoleh aqidah yang lurus kita perlu mempelajari
dan memahami sifat-sifat Allah dan apa-apa yang disukai dan dibenci Allah. Tanpa
aqidah yang lurus maka amal ibadah kita tidak diterima-Nya. Salah satu hal yang paling
dibenci Allah SWT adalah syirik, yaitu mensejajarkan diri-Nya dengan makhluk atau
benda ciptaan-Nya. Allah berfirman, “Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya
akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang yang merugi” (QS, Az-Zumar:
65).
Begitu pentingnya aqidah dalam Islam, sehingga pelurusan aqidah adalah
dakwah yang pertama-tama dilakukan para rasul Allah, setelah itu baru mereka
mengajarkan perintah agama (syariat) yang lain. Dengan demikian ilmu Tauhid sebagai
ilmu yang menjelaskan aqidah yang lurus, merupakan ilmu pokok yang harus dipahami
sebaik mungkin oleh setiap umat Islam yang ingin memperdalam ilmu agamanya. Tanpa
aqidah yang benar seseorang akan terbenam dalam keraguan dan berbagai prasangka,
yang lama kelamaan akan menutup pandangannya dan menjauhkannya dari jalan hidup
kebahagiaan. Tanpa aqidah yang lurus seseorang akan mudah dipengaruhi dan dibuat
ragu oleh berbagai informasi yang menyesatkan keimanan kita.
Fenomena yang banyak terjadi di Indonesia adalah banyak bermunculan ajaran-
ajaran sesat dengan pengikut yang sangat banyak. Fenomena tersebut terjadi karena
mengikuti pendapat manusia tanpa menyelidiki seberapa jauh kebenaran dalil yang ia
gunakan yang disebut taklid.
10. Dalam bahasa Arab syirik berarti menyertai. Sedangkan menurut istilah syirik yaitu suatu
perbuatan yang menyekutukan Allah atau menyamakan Allah dengan selainnya dalam
hal yang berhubungan dengan kekhususan Allah, seperti menyembah selain Allah, yaitu
menyembah patung-patung, batu, manusia, matahari, bulan, pohon dan berdoa kepada
selain Allah, dan sebagainya. Syirik terbagi menjadi dua macam, diantaranya:
1. Syirik Besar
Syirik besar adalah memalingkan suatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti
berdoa kepada selain Allah, mengharapkan sesuatu kepada selain Allah, meyakini
Prasetyo Alfie Al Kindy
13716047

bahwa orang mati, jin, setan dan benda-benda lainnya bisa mendatangkan manfaat dan
kemudharatan dalam hidupnya. Jika seseorang telah berada dalam syirik besar ini, maka
dapat dipastikan neraka baginya kecuali dia bertobat kepada Allah.
Macam-macam syirik besar:
a) Syirik dalam berdoa, yaitu berdoa kepada selain Allah.
b) Syirik dalam ketatan, yaitu menaati selain Allah dalam hal maksiat kepada Allah.
c) Menyembelih (kurban) untuk selain Allah.
d) Bernazar untuk selain Allah.
e) Meminta dipenuhi kebutuhan kepada orang yang sudah meninggal.
f) Memohon perlindungan dan penjagaan kepada selain Allah.
2. Syirik Kecil
Syirik kecil adalah menyamakan sesuatu selain Allah dengan Allah dalam bentuk
perkataan dan perbuatan baik yang diucapkan maupun yang tersembunyi. Syirik kecil
tidak menjadikan pelakunya keluar dari Islam, tetapi mengurangi kesempurnaan tauhid,
termasuk dosa besar dan merupakan wasilah (perantara) kepada syirik besar.
Adapun syirik kecil dibagi menjadi dua macam:
a) Syirik Zahir (nyata)
Yaitu syirik kecil yang dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Contohnya dalam bentuk
ucapan bersumpah dengan nama selain Allah. Sedangkan dalam bentuk perbuatan
seperti memakai jimat.
b) Syirik Khafi (tersembunyi)
Syirik ini biasanya berada dalam hal keinginan dan niat. Seperti, riya dalam mengerjakan
amalan.

Anda mungkin juga menyukai