Proposal Batubara
Proposal Batubara
Proposal Batubara
A. LATAR BELAKANG
Sebagai salah satu produsen batu bara terbesar di Indonesia dengan kapasitas
produksi 20.000.000 metrik ton (dua puluh juta metrik ton) tentu kualitasnya akan
menjadi gambaran kualitas batu bara Indonesia. Kualitas batu bara akan berbanding
lurus dengan harga batu bara. Sementara harga batu bara secara keseluruhan akan
berpengaruh terhadap jumlah penerimaan negara baik pemerintah daerah maupun
pemerintah pusat. Oleh karena itu akurasi pengujian kualitas batu bara sangat penting
karena akan berpengaruh terhadap jumlah penerimaan negara. Karena tanpa
pengawasan kualitas sebenarnya dari batu bara dapat menjadi kerugian jika kualitas
yang dilaporkan tidak sesuai sehingga batu bara yang dieksplorasi dihargai dengan nilai
rendah.
Sebagai laboratorium penguji di Kalimantan Tengah yang telah menerapkan
SNI/ISO 17025:2008 maka hasil uji laboratorium BPSMB Disdagperin Prov Kalteng dapat
dipertanggungjawabkan akurasinya. Untuk turut serta meningkatkan kualitas ekspor
batu bara melalui pengujian kualitas batu bara yang keluar dari Kalimantan Tengah,
BPSMB Disdagperin Provinsi Kalimantan Tengah mampu dalam hal sumber daya
manusia dan sistem namun terkendala dalam hal keterbatasan alat.
1. Bomb Calorimeter
2. Oven
Gambar 4 Oven
Oven dalam pengujian kualitas batu bara digunakan untuk mengukur kadar air atau
kelembaban (moisture) batu bara.
3. Furnace
Gambar 5 Furnace
Furnace dalam pengujian kualitas batu bara digunakan untuk mengukur kadar abu
maupun volatil matter batu bara.
Gambar 6 Crusher
Gambar 7 Ayakan
Crusher dalam pengujian kualitas batu bara digunakan untuk menghancurkan atau
menghaluskan sampel batu bara sehingga sesuai untuk pengujian laboratorium.
Sementara ayakan digunakan untuk menyaring ukuran batu bara yang sesuai
standar untuk pengujian laboratorium.
5. HGI Tester
HGI Tester dalam uji kualitas batu bara berfungsi untuk menguji daya gerus (Hard
Grove Index) atau kekerasan batu bara.
F. PENUTUP