Anda di halaman 1dari 22

INDUSTRI GARAM KONSUMSI BERYODIUM

DI KABUPATEN PATI

Oleh:

YULI NURIYANI, ST, M. Eng


DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN
KABUPATEN PATI

TAHUN 2023
KONDISI GEOGRAFIS
KABUPATEN PATI

Secara Geografis Kabupaten


Pati terletak pada 110°50´ -
111°15´ Bujur Timur (BT),
6°25´ - 7°00´ Lintang
Selatan (LS).
Luas wilayah: 1.503.68 Km²
atau 150.368 Ha.
Batas Wilayah:
o Sebelah Utara Kabupaten
Jepara/ Laut Jawa.
o Sebelah Selatan Kabupaten
Grobogan.
o Sebelah Barat Kabupaten
Kudus.
o Sebelah Timur Kabupaten
Rembang
 PATIMERUPAKAN PENGHASIL
GARAM
 NO 1 SE JAWA TENGAH
 NO 2 SE INDONESIA SETELAH

MADURA

 PRODUKSIGARAM DI KABUPATEN
PATI MERUPAKAN PRODUKSI
YANG SUDAH TURUN TEMURUN
IKM GARAM KONSUMSI BERYODIUM
DI KABUPATEN PATI TAHUN 2022
Perkembangan Penyebaran IKM Garam
IKM Garam Konsumsi di Kab. Pati Th 2022:
di Kab. Pati :
- Th. 2015 : 98 IKM -Kec. Batangan : 29 IKM
- Th. 2016 : 100 IKM -Kec. Juwana : 30 IKM
- Th. 2017 : 91 IKM -Kec. Jakenan : 1 IKM
- Th. 2018 : 83 IKM -Kec. Wedarijaksa: 18 IKM
- Th. 2019 : 89 IKM -Kec. Trangkil : 14 IKM
- Th 2020 : 91 IKM
- Th 2021 : 91 IKM
- Th 2022 : 92 IKM
DASAR HUKUM
STANDARDISASI PRODUKSI
1. Peraturan Menteri Perindustrian RI
1. No. 42/M-IND/PER/11/2005 , tentang Pengolahan,
Pengemasan dan Pelabelan Garam Beryodium
Lamp. 1 : Persyaratan teknis Pencucian garam
Lamp. 2 : Persyaratan Teknis Pengolahan Garam
Beryodium
Lamp. 3 : Persyaratan Pengemasan dan Pelabelan
Lamp. 4 : Contoh Surat Keterangan Pemasokan
Garam
Lamp. 5 : Contoh Surat Permintaan Garam yang
belum dicuci
DASAR HUKUM
STANDARDISASI PRODUKSI

2. Undang-Undang No. 3 Tahun 2014 tentang


Perindustrian (pasal 50 – 61 : Standardisasi
Industri)

3. Perda Kab. Pati No. 9 Th. 2008 tentang


garam konsumsi beryodium
PROSES PEMBUATAN GARAM KONSUMSI
BERYODIUM SESUAI SNI
Pengadaan Garam
( Bahan Baku )

Sortasi Garam BB
Lar. Pencuci Lumpur +
Pencucian Garam
(Lar. Garam
(1 garam : 7-9 lar.
20-25OBe) (± 20% dr total
Pencuci)
Penirisan Garam Bahan Baku
(Penyusutan )
2-4 hr
KIO3 50 ppm Yodisasi
( 1 Kg Yodium : 25 Lt air : 15 Ton Garam)
MANFAAT GARAM KONSUMSI
BERYODIUM

 Menjaga fungsi tiroid tetap stabil


 Mendukung pertumbuhan otak janin, bayi,

dan anak-anak
 Mencegah penyakit gondok dan

hipotiroidisme
Sebagai pengatur keberlangsungan
proses metabolisme tubuh secara
ideal dan fungsi organ tubuh lainnya,
garam beryodium ini memiliki peran
penting dalam melawan Stunting. 
PENGUATAN KAPASITAS IKM GARAM

 Penguatan Asosiasi
( Fasilitasi koordinasi Tim
GAKY dengan APROGAKOB)
 Audit internal hasil titrasi
setiap yodisasi
 Pelatihan penggunaan
Laboratorium mini bagi IKM.
 Bank Yodium (kerjasama
dengan Nutrition
International dan
APROGAKOB PATI).
 Pemberian bantuan alat
yodisasi dengan pola
sharing dana.
MEMBANGUN SISTEM KENDALI MUTU

RUTIN
1.Pembinaan IKM Garam ( Standarisasi produk dan
Perijinan )
2.Titrasi bersama IKM Garam di pabrik dan pengujian ulang di
laboratorium Disdagperin Pati
3.Mendorong IKM Garam untuk melakukan titrasi mandiri
terhadap setiap hasil produksinya
4.Melaporkan hasil titrasi lapangan & mandiri kepada Kepala
Disdagperin Kab. Pati, Ketua Tim GAKY, APROGAKOB.
Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Pati, Camat se–Kab. Pati
BERKALA
1. Memperingatkan IKM Garam yang Iodiumnya tdk memenuhi
syarat
2. Memberikan peringatan / teguran kpd IKM & melanjutkan kpd
Tim Gaky jika masih melanggar
Perkembangan Data Standarisasi
IKM Garam di Kab. Pati
-Jumlah IKM Garam ber-SNI Tahun 2017 = 28 IKM
-Jumlah IKM Garam ber-SNI Tahun 2018 = 72 IKM
-Jumlah IKM Garam ber-SNI Tahun 2019 = 87 IKM
-Jumlah IKM Garam ber-SNI Tahun 2020 = 86 IKM
-Jumlah IKM Garam ber-SNI Tahun 2021 = 89 IKM
-Jumlah IKM Garam ber-SNI Tahun 2022 = 89 IKM
-Jumlah IKM Garam Yang belum ber-SNI Tahun 2022 = 3 IKM

-Jumlah IKM Garam BPOM Tahun 2017 = 11 IKM


-Jumlah IKM Garam BPOM Tahun 2018 = 17 IKM
-Jumlah IKM Garam BPOM Tahun 2019 = 79 IKM
-Jumlah IKM Garam BPOM Tahun 2020 = 80 IKM
-Jumlah IKM Garam BPOM Tahun 2021 = 80 IKM
-Jumlah IKM Garam BPOM Tahun 2022 = 80 IKM
-Jumlah IKM Garam belum ber-Merek Dagang (MD) Tahun 2020
= 12 IKM
PERMASALAHAN IKM GARAM DI KAB. PATI
1. Rendahnya kualitas garam bahan baku lokal
2. Rendahnya pengetahuan & kesadaran IKM
terhadap bahaya dampak GAKY
3. Kurangnya ketaatan IKM terhadap kewajiban
melaksanakan iodisasi sesuai SNI ( Min. 30 ppm )
4. Kurangnya keterampilan IKM tentang cara
melaksanakan iodisasi sesuai SNI & peralatan
iodisasi yang kurang memadai
5. Masih ditemukannya penggunaan merk salah satu
IKM Garam oleh IKM garam lainnya
6. Belum Optimalnya sistem penegakan hukum GAKI
7. Minimnya anggaran pembinaan produksi garam
Solusi Peningkatan Kualitas Produksi
Garam Di Kabupaten Pati

1. Penguatan Tim Pembina GAKY


2. Pelaksanaan pembinaan kepada IKM Garam
- Rapat Koordinasi
- Sidak ke IKM Garam dengan cara tes titrasi
bersama di pabrik dan pengambilan sempel
untuk diuji ulang di laboratorium Disdagperin
3. Penegakan hukum secara bertahap
- Teguran Lisan
- pemberian surat peringatan
- Sanksi Hukum
4. Penyediaan anggaran pembinaan IKM Garam
yang memadai
PENGENDALIAN PEREDARAN GARAM KONSUMSI
DI PASAR OLEH DISDAGPERIN BERSAMA
TIM GAKY KAB. PATI

1. Operasi dilakukan di pasar-pasar


wilayah Kab. Pati
2. Melakukan titrasi terhadap sampel
garam di tingkat pedagang
3. Jika ditemukan garam tidak sesuai
standar maka garam akan disita di
tempat

Hasil sidak ditempelkan di papan


pengumuman di setiap pasar

Disdagperin Kab Pati menyampaikan surat pemanggilan dan


teguran kepada perusahaan yang produknya disita agar produk
diganti dengan yang sesuai SNI
PENDAMPINGAN

Pendampingan Sertifikasi SNI Mandiri yang diselenggarakan


Sosialisasi Penanggulangan GAKY
DISDAGPERIN Kabupaten Pati diikuti oleh 36 IKM garam Pati
dilanjutkan Pelatihan Uji Titrasi
Tahun 2018 bagi IKM garam bersertifikat
PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN TIM GAKY
KAB. PATI
Sidak di jalur distribusi
PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN BESAMA BPPOM
21
TERIMA
KASIH
22

Anda mungkin juga menyukai