Anda di halaman 1dari 5

KRONOLOGI PERISTIWA SUMPAH PEMUDA

Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan


kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk
menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.
Yang dimaksud dengan “Sumpah Pemuda” adalah keputusan Kongres
Pemuda Kedua[1]yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928
di Batavia (Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada “tanah air
Indonesia”, “bangsa Indonesia”, dan “bahasa Indonesia”. Keputusan ini juga
diharapkan menjadi asas bagi setiap “perkumpulan kebangsaan Indonesia” dan
agar “disiarkan dalam berbagai surat kabar dan dibacakan di muka rapat
perkumpulan-perkumpulan”.
Istilah “Sumpah Pemuda” sendiri tidak muncul dalam putusan kongres
tersebut, melainkan diberikan setelahnya.[2] Berikut ini adalah bunyi tiga
keputusan kongres tersebut sebagaimana tercantum pada prasasti di
dinding Museum Sumpah Pemuda[3].
Penulisan menggunakan ejaan van Ophuysen.
 Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe,
tanah Indonesia.
 Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa
Indonesia.
 Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean,
bahasa Indonesia.
Rumusan KongresSunting
Rumusan Kongres Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada
secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika Mr. Sunario tengah
berpidato pada sesi terakhir kongres (sebagai utusan kepanduan) sambil berbisik
kepada Soegondo: Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (Saya
mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan Kongres ini),
yang kemudian Soegondo membubuhi paraf setuju pada secarik kertas tersebut,
kemudian diteruskan kepada yang lain untuk paraf setuju juga.[4]Sumpah
tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-
lebar oleh Yamin.[5]
PeringatanSunting
Wikisource memiliki naskah sumber yang berkaitan dengan artikel ini:
Halaman:TDKGM 01.222 (2 2) Pembaharuan Keputusan Presiden Indonesia
No. 316 tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur beserta
penjelasannya.pdf/1
Sejak 1959, tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda,
yaitu hari nasional yang bukan hari libur yang ditetapkan oleh
pemerintah Indonesia melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16
Desember 1959 untuk memperingati peristiwa Sumpah Pemuda.
Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 yang
merupakan hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres
Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari
Sumpah Pemuda.
Untuk membahas kronologis peristiwa sumpah pemuda, ada baiknya kita
kembali mengenang perjalanan Kongres Pemoeda Indonesia.
PELAJARAN TERKAIT :
Keputusan Kongres Pemuda IIFungsi dan Peran Keragaman Suku
BangsaJelaskan Sejarah Perumusan Sumpah PemudaKapankah Hari Sumpah
PemudaManfaat Sensus PendudukApa Makna Yang Terkandung Dalam
Sumpah Pemuda Bagi Perjuangan?Sebutkan Tugas KNIP!
Kongres Pemuda I 1926
Kongres Pemuda adalah kongres nasional yang pernah diadakan 2 kali di
Nusantara. Kongres Pemuda I diadakan tahun 1926 dan diikuti oleh seluruh
organisasi pemuda saat itu seperti Jong Java, Jong Sumatra, Jong Betawi, dan
sebagainya.
Kongres Pemuda I akhirnya ditutup tanggal 2 Mei 1926 dan
menghasilkan beberapa keputusan seperti mengakui cita-cita persatuan serta
mendorong penggunaan bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia yang digagas
oleh Muh. Yamin. Dari kongres ini juga terbentuk organisasi baru yang
merupakan gabungan dari beberapa organisasi-organisasi Indonesia. Organisasi
yang bergabung di antaranya adalah Jong Java, Jong Celebes, Jong Minahasa,
Sekar Rukun, dan Jong Sumateranen Bond. Penyatuan organisasi ini dikenal
dengan suatu organisasi baru yang bernama Jong Indonesia (Pemuda
Indonesia) pada tanggal 15 Agustus 1926. Tidak berhenti sampai di situ, pada
September 1926 dibentuk juga organisasi Perhimpunan Pelajar-Pelajar
Indonesia (PPPI). Organisasi ini diketuai oleh Soegondo Djojopuspito.
Anggota Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI)
Kongres Pemuda I ini menghasilkan kesepakatan bersama mengenai
kegiatan pemuda pada segi sosial, ekonomi, dan budaya. Selanjutnya juga
disepakati untuk mengadakan kongres yang kedua.
Kongres Pemuda II 1928
Kongres Pemuda II diadakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928 dipimpin
oleh pemuda Soegondo dari PPI (Persatuan Pemuda Indonesia). Kongres kedua
ini menghasilkan keputusan penting yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda.
Selain itu pada Kongres Pemuda II ini, lagu Indonesia Raya ciptaan Wage
Rudolf Supratman juga ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Indonesia.
Uraian Kronologis Peristiwa Sumpah Pemuda
Kongres Pemuda II diselenggarakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928.
Ketua Kongres Pemuda II dipimpin oleh Sugondo Joyopuspito (PPPI) dan
wakilnya Joko Marsaid (Jong Java).
Penyelenggaraan Kongres Pemuda II hari pertama di gedung Katholikee
Jongelingen Bond (Gedung Pemuda Katolik), sedangkan hari kedua di gedung
Oost Java (sekarang di Medan Merdeka Utara Nomor 14).
Kongres ini dihadiri oleh 9 organisasi pemuda yang paling terkemuka,
yaitu Jong Sumatranen Bond, Pemuda Indonesia, Sekar Rukun, Jong
Islamienten, Jong Bataks Bond, Jong Celebes, Pemuda Kaum Betawi dan PPPI.
Kongres juga dihadiri oleh tokoh-tokoh pergerakan nasional dari partai
politik, diantaranya Soekarno, Sartono, dan Sunaryo. Selain itu, hadir pula 2
orang utusan volksraad dan 2 orang wakil pemerintah Hindia Belanda, yaitu Dr.
Pijper dan Van der Plas. Keduanya adalah tokoh Inlandsche Zaken.
Kongres Pemuda II berlangsung dalam rapat umum terbuka di tiga tempat
yang berbeda, menampilkan tiga prasaran, yaitu “Persatuan dan Kebangsaan
Indonesia” oleh Muh. Yamin, “Pendidikan” oleh Nn. Purnomowulan, Darwono
dan S. Mangunsarkoro, “Kepanduan” oleh Ramelan, dan Mr. Suaryo.
Selain membawa kemajuan untuk rakyat Indonesia, lahirnya Budi
Utomo juga menjadi pelopor lahirnya organisasi-organisasi yang bertujuan
untuk melawan pemerintah kolonial Belanda. Kesamaan cita-cita itu membawa
organisasi-organisasi pemuda untuk mengadakan pertemuan yang hasilnya
kamu kenal dengan Sumpah Pemuda. Ternyata, pelaksanaan Sumpah
Pemuda nggak semudah itu karena prosesnya panjang, Squad.
TUGAS
KRONLOGI PERISTIWA SUMPAH PEMUDA
DISUSUN
O
L
E
H
NAMA KELOMPOK :
1. ALFIA MAULINA
2. DIAUL HAKIKI
3. HALIMATUSSAKDIYAH
4. JUNIA TAUA UNTARI
5. SITI ALAWIYAH
6. SYLVANI BAIQ MURTIJANTO
7. ULFATUN NURUSSHOBAH
8. ZAENAF

KLS : VIII E

Anda mungkin juga menyukai