Anda di halaman 1dari 3

SEJARAH SINGKAT “SUMPAH PEMUDA”

Pada 25 Oktober 1908, beberapa pelajar Hindia yang menempuh pendidikan di negeri Belanda
mendirikan sebuah perkumpulan yang dinamakan “Perhimpunan Indonesia” (PI) yang
diprakarsai oleh Sutan Kasayangan dan R. N. Noto Suroto di Leiden, Belanda. Perhimpunan
Indonesia merupakan pelopor gerakan nasionalis Indonesia yang mengadvokasi kemerdekaan
Indonesia dari Belanda.

Pada 1923, Perhimpunan Indonesia mengeluarkan Deklarasi Perhimpunan Indonesia yang


dimuat dalam majalah Hindia Putra. Dalam deklarasi tersebut memakai kata “Bangsa Indonesia”
yang menunjukkan cita-cita Perhimpunan Indonesia akan sebuah negara baru yang merdeka.
Pada 1925 deklarasi tersebut berkembang menjadi manifesto politik.
Karena diyakini, hanya kemerdekaan yang dapat mengembalikan harga diri bangsa Indonesia.

Sedangkan disi lain, berdiri sebuah organisasi yang bernama jong java. Jong Java adalah suatu organisasi
kepemudaan yang didirikan oleh Satiman Wirjosandjojo di Gedung STOVIA pada tanggal 7 Maret 1915
dengan nama awal Tri Koro Dharmo yang artinya Tiga Tujuan Mulia. Pada saat didirikan, ketuanya
adalah Dr. Satiman Wirjosandjojo dengan wakil ketua Wongsonegoro, sekretaris Sutomo dan anggotanya
Muslich, Mosodo dan Abdul rahman.
Tri Koro Dharmo bertujuan untuk mempersatukan para pelajar pribumi, menyuburkan minat pada
kesenian dan bahasa nasional serta memajukan pengetahuan umum untuk anggotanya. Hal ini dilakukan
antara lain dengan menyelenggarakan berbagai pertemuan dan kursus, mendirikan lembaga yang
memberi beasiswa, menyelenggarakan berbagai pertunjukan kesenian, serta menerbitkan majalah Tri
Koro Dharmo.

Pada tahun 1926 diadakan Kongres Pemuda (ejaan van Ophuysen: Congres Pemoeda) adalah ,
yang sesungguhnya acara tersebut dirancang sebagai Rapat Umum yang terbuka untuk semua
yang berminat, namun akibatnya pengunjungnya membludak, mencapai sekitar 700 orang. Yang
kemudian dinamakan sebagai SUMPAH PEMUDA. Kongres Pemuda I diadakan tahun 1926 dan
menghasilkan kesepakatan bersama mengenai kegiatan pemuda pada segi sosial, ekonomi, dan
budaya. Kongres ini diikuti oleh seluruh organisasi pemuda saat itu seperti Jong Java, Jong
Sumatra, Jong Betawi, dan organisasi pemuda lainnya. Selanjutnya juga disepakati untuk
mengadakan kongres yang kedua.

Kongres Pemuda I , Muhammad Yamin mengeluarkan gagasan penggunaan Bahasa Melayu


ditetapkan sebagai bahasa persatuan dengan nama “BAHASA MELAYU”, namun Mohammad
Tabrani Soerjowitjitro, Ketua Panitia, mengusulkan agar nama bahasanya bukan Bahasa Melayu,
melainkan dinamakan “BAHASA INDONESIA”. Kongres Pemuda I dilakukan pada 30 April - 2
Mei 1926 di Batavia (Jakarta).

Kongres Pemuda II, yang diadakan hari pertama di gedung Katholikee jongelingen Bond
(Gedung Pemuda Katolik). Hari kedua di gedung Oost Java (sekarang di Medan Merdeka Utara
Nomor 14) pada tanggal 27-28 Oktober 1928 dipimpin oleh pemuda Soegondo Djojopoespito
dari PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia), menghasilkan keputusan penting yang
disebut sebagai Sumpah Pemuda. Selain itu pada kongres tersebut Indonesia Raya ciptaan Wage
Rudolf Supratman juga ditetapkan sebagai lagu kebangsaan.

Kongres Pemuda II yang bertujuan untuk melanjutkan serta mematangkan hasil dari Kongres pemuda I,
antara lain :

1. Melahirkan cita cita semua perkumpulan pemuda pemuda Indonesia


2. Membicarakan beberapa masalah pergerakan pemuda Indonesia
3. Memperkuat kesadaran kebangsaan indonesia dan memperteguh persatuan Indonesi.

Saat Kongres ini belangsung, Muhammad Yamin menuliskan gagasan “SUMPAH PEMUDA” di secarik
kertan dan menyerahkannya kepada Soegondo sambil berbisik kepada Soegondo: Ik heb een eleganter
formulering voor de resolutie (Saya mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan
Kongres ini), yang kemudian Soegondo membubuhi paraf setuju pada secarik kertas tersebut, kemudian
diteruskan kepada yang lain untuk paraf setuju juga. Setelah dibacakan oleh Soegondo selaku ketua
Kongres, Muhammad Yamin Kemudian menjelaskan secara panjang lebar kedapa semua yang hadir
dalam kongres tersebut.
Sejak tanggal 28 Oktober 1928, lahirlah sebuah SUMPAH PEMUDA dan sejak 1959, tanggal 28 Oktober
ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda, yaitu hari nasional yang bukan hari libur yang ditetapkan oleh
pemerintah Indonesia melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 untuk
memperingati peristiwa Sumpah Pemuda.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kongres_Pemuda

https://republika.co.id/berita/qdrl9v385/pelurusan-sejarah-sumpah-pemuda

https://www.google.com/search?q=terbentuknya+sumpah+pemuda&safe=strict&client=firefox-b-
d&sxsrf=ALeKk00qkCoS_KsRGGfjc8Lmfqrq7rO5Wg:1602568732702&tbm=isch&source=iu&ictx=1&
fir=djKcm5xPCxx8-M%252CJzE47BfcM1c6VM%252C_&vet=1&usg=AI4_-
kSMHKd8bCMTV1ABnIkgGD1n_Z42_w&sa=X&ved=2ahUKEwjtoqng8bDsAhWl7XMBHQrsCB0Q_
h16BAgLEAU#imgrc=djKcm5xPCxx8-M

https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/12/200000869/perhimpunan-indonesia-organisasi-pertama-
yang-pakai-istilah-indonesia?page=all

https://id.wikipedia.org/wiki/Jong_Java

https://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemuda

https://jakarta.go.id/artikel/konten/3649/perhimpunan-pelajar-pelajar-indonesia

Anda mungkin juga menyukai