Anda di halaman 1dari 85

IV.

KIMIA UNSUR

Kompetensi Dasar :
3.6 Menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia, manfaat, dampak, proses
pembuatan unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali dan alkali tanah, periode
3) serta unsur golongan transisi (periode 4) dan senyawanya dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator :
3.6.1 Mengidentifikasi kelimpahan unsur di alam
3.6.2 Mengidentifikasi keberadaan unsur-unsur yag ada di alam terutama di Indonesia
3.6.3 Mengidentifikasi produk-produk yang mengandung zat tersebut
3.6.4 Menjelaskan sifat fisik unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali dan alkali
tanah, periode 3, serta unsur golongan transisi periode keempat
3.6.5 Menjelaskan sifat kimia unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali dan alkali
tanah, periode 3, serta unsur golongan transisi periode keempat.
3.6.6 Mendeskripsikan kemampuan unsur transisi periode keempat membentuk ion kompleks.
3.6.7 Mendeskripsikan pengertian ion pusat, bilangan koordinasi, dan ligan dalam ion kompleks.
3.6.8 Mendeskripsikan aturan penulisan nama senyawa kompleks.
3.6.9 Menjelaskan kegunaan unsur gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, unsur periode ketiga,
dan logam transisi periode keempat bagi manusia dan lingkungan.
3.6.10 Menganalisis dampak pemanfaatan unsur gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, unsur
periode ketiga, dan logam transisi periode keempat bagi manusia dan lingkungan.
3.6.11 Menjelaskan proses pembuatan beberapa unsure penting

1.

A Keberadaan dan Kelimpahan Unsur-Unsur di Alam

Sekitar 90 jenis unsur terdapat di alam, sisanya merupakan unsur buatan. Sebagian dari unsur tersebut
terdapat sebagai unsur bebas, tetapi lebih banyak berupa senyawa.

1. Gas Mulia
Unsur yang termasuk gas mulia dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Kelimpahan unsur gas mulia di udara


Unsur gas mulia Lambang Kelimpahan (ppm)
Helium He 5,24
Neon Ne 18,20
Argon Ar 9340
Kripton Kr 1,00
Xenon Xe 1,14
Radon Rn 0,084

Helium ditemukan spektrumnya dari sinar matahari berupa garis kuning. Dari semua gas mulia, hanya
radon yang bersifat radioaktif. Unsur gas mulia terbanyak di udara adalah argon, akan tetapi unsur gas
mulia terbanyak di alam semesta adalah helium (banyak terdapat di bintang).

2. Halogen
Yang termasuk unsur golongan halogen adalah fluorin (F2), klorin (Cl2), bromine (Br2), iodine (I2),
dan astatine (At). Unsur halogen merupakan unsur nonlogam yang paling reaktif sehingga halogen tidak
terdapat dalam keadaan bebas di alam. Halogen ditemukan di alam dalam bentuk senyawa garamnya.

Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 75


a. Fluorin di alam
Sumber komersial fluorin di alam adalah: mineral fluorspar (CaF2), kriolit (Na3AlF6), dan fluorapatit
Ca5(PO4)3F.
b. Klorin di alam
Sumber komersial klorin di alam adalah garam NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2. Senyawa garam ini
terdapat di air laut dan garam batu (endapan garam) yang terbentuk dari penguapan air laut.
c. Bromin di alam
Sumber komersial bromin di alam terdapat dalam senyawa garam pekat (brine) dari sumur-sumur garam
dan samudra. Garam bromin sumber komersialnya dari Arkansas dan laut mati.
d. Iodin di alam
Sumber komersial iodin di alam terdapat dalam senyawa garam natrium iodat (NaIO 3) yang banyak
ditemukan di Chili.

3. Logam Alkali
Logam alkali bersifat reaktif sehingga tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam, tetapi dalam bentuk
senyawa berupa mineral. Mineral logam alkali ada yang berupa silikat, klorida, nitrat, dan karbonat.
Tabel 2. Kadar unsur alkali dalam kerak bumi dan mineral logam alkali
Unsur Kadar dalam kerak Mineral
bumi (ppm)
Li 65 Lepidolit, spodumene (LiAlSi2O6)
Na 28300 Garam batu (NaCl), air laut
K 25900 Silvit (KCl), karnalit [KMgCl3(H2O)6]
Rb 310 Lepidolit
Cs 7 Polutit (Cs4Al4Si9O16H2O)
Dari tabel terlihat bahwa logam alkali paling banyak dalam kerak bumi
adalah natrium.

4. Logam Alkali Tanah


Karena logam yang reaktif, alkali tanah tidak ditemukan dalam keadaan bebas
di alam, melainkan dalam bentuk senyawa. Gambar 1. Batuan mineral
Tabel 3. Kadar unsur alkali tanah dalam kerak bumi dan mineral logam alkali dolomit di alam
tanah

Unsur Kadar dalam Mineral


kerak bumi (ppm)
Be 6 Beril (Be3Al2Si6O18)
Mg 20900 Magnesit (MgCO3), dolomit (CaCO3.MgCO3),
kieserit ((MgSO4.2H2O), epsomit (MgSO4.7H2O)
Ca 36300 Dolomit (CaCO3. MgCO3), batu kapur (CaCO3)
Sr 300 Stronsianit (SrCO3), selestet (SrSO4)
Ba 400 Barit (BaSO4), witerit (BaCO3)
Ra - Pitchblende (U3O8)

5. Unsur Periode Ketiga

a. Aluminium di alam
Aluminium meliputi 8,8% dari massa kulit bumi sehingga merupakan unsur ketiga
terbanyak di kulit bumi setelah oksigen dan silikon. Di alam, aluminium
terdapat dalam senyawa mineral terutama terdapat dalam bijih bauksit, Gambar 2. Bauksit
Al2O3.nH2O. Bijih bauksit merupakan sumber untuk mendapatkan logam
aluminium. Selain itu, senyawa aluminasilikat dan kriolit dapat dijadikan sumber aluminium. Sumber
bauksit terdapat di pulau Bintan dan Kalimantan Barat.

Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 76


b. Silikon di alam
Silikon meliputi 28% dari massa kulit bumi sehingga merupakan unsur kedua
terbanyak di kulit bumi setelah oksigen. Di alam silikon terdapat dalam
senyawa oksida silika SiO2, dan mineral yang disebut silikat.
Gambar 3. SiO2 murni
Tabel 4. Mineral yang mengandung silikon
Grup mineral Persentase mineral Mineral
dalam kerak bumi
Feldsfar 49 Ortoklase (KalSi3O8), albit (NaAlSi3O8), anorit
(CaAlSi2O8), sodalit (Na4Al3Si3O12Cl)
Kuarsa 21 Silika (SiO2)
Amfibol atau 15 Wolastonit (CaSiO3), jadeit (NaAlSi2), tremolit atau
piroksena asbes (Ca2Mg5Si8O22(OH)2
Mika 8 Muskonit (Kal2Si3AlO10(OH)2, lepidolit
(K2Li3Al4Si7O21(OH,F)3

c. Fosforus di alam
Fosforus di alam terdapat di kulit bumi dalam bentuk senyawa yang pada umumnya senyawa fosfat.
Sumber utama senyawa fosfat terdapat dalam batu karang fosfat, yaitu apatit dan fosforit yang penyusun
utamanya adalah kalsium fosfat.

d. Belerang di alam
Belerang di alam terdapat di kulit bumi meliputi kira-kira 0,1% dari
massa kulit bumi. Belerang dalam unsur bebas didapat dari daerah
gunung berapi dalam tanah. Dalam bentuk senyawa belerang terdapat
dalam garam sulfida sperti pirit, sengblenda, atau garam sulfat seperti
gips, barium sulfat, dan magesium sulfat.

6. Unsur transisi periode keempat di alam Gambar 4. Gips


Unsur transisi periode keempat bersifat reduktor, menyebabkan logam ini
dapat bereaksi dengan unsur nonlogam seperti oksigen, belerang, dan halogen.

Tabel 5. Mineral utama unsur transisi periode keempat dan daerah perkembangannya
Logam Mineral Rumus Daerah
Sc Jarang ditemukan - -
Ti Rutil TiO2 -
Ilmetit FeTiO3 -
V Vanadit Pb3(VO4)2 -
Cr Kromit FeCr2O4 Sulawesi tengah
Mn Pirolusit MnO2 Kalimantan barat
Fe Hematit Fe2O3 Kalimantan barat
Magnetit Fe3O4 Sumatera barat
Limonit HfeO2 Sumatera selatan
Siderit FeCO3 Sulawesi tengah
Pirit FeS2 -
Ilmenit FeTiO3 -
Co Kobaltit CoAsS Sulawesi tengah dan sulawesi tenggara
Ni Pentlandit (FeNi)S Sulawesi tengah
Garnerit H2(NiMg)SiO4.2H2O Sulawesi tenggara
Cu Kalkopirit CuFeS2 Kalimantan barat
Malachit Cu2(OH)2CO3 Sumatera barat dan peg. jaya wijaya
Zn Seng blende ZnS Sumatera barat dan sulawesi tengah

7. Unsur karbon di alam


Unsur karbon di alam terdapat di dalam kerak bumi dalam bentuk unsur
bebas dan senyawa. Senyawaan ilmiah karbon yang utama adalah zat-zat
organik, misalnya senyawa organik dalam jaringan tubuh makhuk hidup
baik tumbuhan maupun hewan. Selain itu, dalam bahan yang berasal dari
benda hidup seperti arang dan minyak bumi. Pada senyawaan karbon Gambar 5. Batu bara
merupakan sumber karbon
Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 77
anorganik yaitu senyawa karbon dioksida dan buatan karbonat yang dikenal sebagai mineral seperti
karbonat dari unsur IIA (MgCO3), SrCO3, dan BaCO3).

8. Unsur nitrogen di alam


Nitrogen di alam utamanya terdapat dalam atmosfer (±79% nitrogen) berbentuk unsur bebas. Nitrogen juga
terdapat dalam bentuk senyawa, umumnya dalam bentuk oksida nitrogen seperti NO2, NO, N2O, N2O3,
N2O4, dan N2O5.

9. Unsur oksigen di alam


Unsur oksigen di alam terutama terdapat dalam atmosfer (±20% oksigen) dalam bentuk unsur bebas.
Oksigen juga terdapat dalam bentuk senyawa yang pada umumnya dalam senyawa oksida unsur-unsur lain.

Unsur yang paling melimpah di kuit bumi berturut-turut : oksigen, silikon, dan aluminium (Tabel 6).
Tabel 6. Kelimpahan unsur-unsur dalam kulit bumi
Unsur % Massa Unsur % Massa
Oksigen 49,20 Klorin 0,19
Silikon 25,67 Fosforus 0,11
Aluminium 7,50 Mangan 0,69
Besi 4,71 Karbon 0,08
Kalsium 3,39 Belerang 0,06
Natrium 2,63 Barium 0,04
Kalium 2,40 Nitrogen 0,03
Magnesium 1,93 Fluorin 0,03
Hidrogen 0,87 Stronsium 0,02
Titanium 0,58 Unsur lain 0,47

Sumber komersial dari oksigen dan nitrogen adalah udara. Kelimpahan kedua unsur dalam udara diberikan
pada Tabel 7.
Tabel 7. Komposisi udara bersih dan kering
Komponen Rumus Konsentrasi (%)
Nitrogen N2 78,09
Oksigen O2 20,94
Argon Ar 0,934
Karbon dioksida CO2 0,0315
Neon Ne 0,0018
Helium He 0,00052
Metana CH4 0,00010 – 0,00012
Kripton Kr 0,0001
Karbon monoksida CO 0,00001
Dinitrogen oksida N2O 0,00005
Hidrogen H2 0,00005
Xenon Xe 0,000006
Nitrogen dioksida NO2 0,000002
Ozon O3 0,000001 – 0,000004

Rumus beberapa mineral lainnya dapat dilihat pada Tabel 8, sedangkan berbagai logam yang terdapat cukup
melimpah di Indonesia diberikan pada Tabel 9.

Tabel 8. Rumus Beberapa Mineral


Nama Rumus mineral Nama Rumus mineral
Gibsit Al2O3.3H2O Azurite Cu3(CO3)2(OH)2
Boehmite AlO(OH) Cuprite Cu2O
Corundum Al2O3 Bornite Cu5FeS4
Olivine, Peridot (Mg,Fe)2SiO4 Auricupride Cu3Au

Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 78


Tephrodite Mn2SiO4 Novodneprite AuPb3
Monticellite CaMgSiO4 Weishanite (Au,Ag)3Hg2
Kirschsteinite CaFeSiO4 Aurostibite AuSB2
Cryolite Na3AlF6 Siderite FeCO3
Calcite CaCO3 Brucite Mg(OH)2
Fluorite CaF2 Serpentine (Mg,Fe)3Si2O5(OH)4
Quartz SiO2 Barite BaSO4
Anglesite PbSO4 Calestine SrSO4
Sphalerite/ Zinc blende (Zn,Fe)S Halite NaCl
Malachite Cu2CO3(OH)2 Chromite (Fe,Mg)Cr2O4

Tabel 9. Berbagai mineral dan terdapat di Indonesia

No. Unsur Mineral Terdapat di


1. Tembaga Kalkopirit CuFeS2 Papua
Kalkosit Cu2S
2. Besi Hematit Fe2O3 Cilacap
Magnetit Fe3O4
Pirit FeS2
Siderit FeCO3
3. Nikel NiS Soroako, Sulawesi Selatan
4. Emas Au Di berbagai tempat di seluruh Indonesia
5. Aluminium Bauksit Al2O3.nH2O Pulau Bintan
Kriolit Na3AlF6
6. Timah Kasiterit SnO2 Pulau Bangka

Produk yang Mengandung Unsur


B Produk-Produk yang GasMengandung
Mulia Unsur Tertentu

1. Produk–produk atau senyawa-senyawa yang mengandung unsur gas mulia adalah:


a. Kripton alam garam kripton difluoridanya, KrF2, dan garam kompleksnya seperti KrFSbF6
b. Xenon terdapat dalam senyawa garamnya seperti NaHXeO4, CsXeF7, dan Cs2XeF8

1. Produk yang Mengandung Unsur Halogen


a. Fluorin terdapat dalam senyawa freon seperti CCl2F2 dan plastik tahan panas yang dikenal dengan
teflon, bentuk polimer dari C2F4.

Gambar 1. Plastik tahan panas atau dikenal dengan nama teflon, digunakan untuk penggorengan
b. Klorin terdapat dalam senyawa pestisida seperti DDT, aldrin, dan dieldrin. Klorin juga terdapat dalam
produk polimer seperti PVC (poli vinil klorida), yaitu bentuk polimer dari vinil klorida CH2CHCl. KCl
juga terdapat dalam produk pelarut seperti karbon tetraklorida, CCl4.
c. Bromin terdapat dalam senyawa etilen dibromida, C2H4Br2, sebuah komponen bensin etil pengganti
senyawaan timbel sebagai zat anti ketuk (antiknock).
d. Iodin terdapat dalam senyawa iodoform, CHI3 zat berwarna kuning dan mempunyai bau khas dan
digunakan sebagai obat antiseptik untuk luka.
2. Produk yang Mengandung Unsur Logam Alkali
a. Litium terdapat dalam senyawa Li2CO3 sebagai bahan campuran dalam pengolahan aluminium.
b. Natrium terdapat dalam senyawa NaCl, Na2CO3, NaOH, Na2SO4, Na2SO3, NaNO2, NaNO3, NaHCO3,
dan lain-lain.
c. Kalium terdapat dalam senyawa KO2, KOH, KCl, KNO3, K2CO3 dan lain-lain.
d. Sesium terdapat dalam sel fotolistrik dan propelan motor roket.
e. Rubidium terdapat dalam filamen sel fotolistrik yang mengubah energi cahaya menjadi energi listrik.

3. Produk yang Mengandung Unsur Logam Alkali Tanah


a. Berilium terdapat dalam logam paduan agar lebih kuat dan ringan.

Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 79


b. Magnesium terdapat dalam senyawa MgO, Mg(OH)2, MgSO4, C2H5MgBr, dan lain-lain. Magnesium
juga terdapat dalam paduan logam (aliase), terutama paduan magnesium dengan aluminium sebagai
bahan konstruksi pesawat terbang dan mobil.
c. Kalsium terdapat dalam senyawa kapur (CaO), Ca(OH)2, CaCO3, CaSO4, CaC2, dan lain-lain.
d. Stronsium terdapat dalam pemberi nyala api mercusuar dan pembuat cahaya merah pada kembang api.

Gambar 2. Kembang api mengandung stronsium

e. Barium terdapat dalam senyawa Ba(NO3)2, BaSO4, dan lain-lain.

4. Produk yang Mengandung Periode Ketiga


a. Aluminium terdapat dalam senyawa Al2O3, Na3AlF6, dan lain-lain
b. Silikon terdapat dalam semikonduktor di kalkulator, transistor, komputer, baterai solar, dan lain-lain.

Gambar 3. Silikon merupakan salah satu bahan dalam pembuatan komputer

c. Fosforus terdapat dalam senyawa asam fosfat, (H3PO4). Fosforus merah sebagai bahan bidang gesek
korek api yang dicampur dengan pasir halus dan Sb2S3. Adapun, kepala batang korek api adalah
campuran KClO3, Sb2S3, dan belerang.
d. Belerang terdapat dalam senyawa H2SO4, dan lain-lain.

5. Produk yang Mengandung Unsur Logam Transisi Periode Keempat


a. Skandium terdapat dalam senyawa Sc(OH)3, Na3ScF6, dan lain-lain. Skandium juga terdapat dalam
komponen lampu-lampu berintensitas tinggi.
b. Titanium terdapat dalam senyawa TiCl4.
c. Vanadium terdapat dalam senyawa V2O5.
d. Kromium terdapat dalam senyawa Na2Cr2O7 sebagai zat pengoksidasi yang yang digunakan luas untuk
analisis laboratorium.
e. Mangan terdapat dalam senyawa KMnO4 sebagai zat pengoksidasi yang penting,
f. Besi, kobalt, dan nikel terdapat di bahan-bahan konstruksi dalam bentuk campuran. Misalnya, besi
dalam produk baja, yaitu campuran besi dengan karbon. Kobalt terdapat dalam produk alat potong
berkecepatan tinggi dan magnet permanen. Nikel terdapat dalam produk peralatan makanan dan industri
yang melibatkan proses asam.
g. Tembaga terdapat dalam senyawa CuSO4, CuCl2, dan lain-lain. Tembaga juga terdapat dalam logam
paduan untuk kabel listrik, pipa ledeng, dan lain-lain.

Gambar 4. Tembaga terdapat dalam logam paduan untuk kabel listrik

h. Seng terdapat dalam logam paduan, misalnya atap rumah dan peralatan rumah tangga.
6. Produk yang Mengandung Unsur Karbon, Nitrogen, dan Oksigen
a. dalam senyawa anorganik dan organik. Pada senyawa anorganik, senyawa kebanyakan terdapat dalam
senyawa karbonat dan bikarbonat, misalnya senyawa natrium karbonat (Na 2CO3) dan natrium
bikarbonat (NaHCO3). Pada senyawa organik, karbon terdapat dalam semua senyawa organik
komersial, misalnya senyawa asam asetat (CH3COOH) dan freon (CFC).
b. Nitrogen dalam produk terdapat dalam senyawa NaNO2, NaNO, NH4NO3, (NH4)2SO4, NH3, dll.
c. Oksigen dalam produk terdapat dalam senyawa oksida unsur, garam karbonat, basa, asam-asam nitrat,
asam-asam karbonat, dan lain-lain

Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 80


LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 1
KELOMPOK 1
Topik Diskusi
Amati beberapa hasil sumber daya alam baik di Indoneia maupun di Negara lain. Diskusikan unsur
logam atau senyawa logam apa saja yang diperoleh dari sektor pertambangan, dari laut dan dari
udara. Catat hasil diskusi pada tabel di bawah ini. Pada bagian kolom keterangan, isilah
denganketerangan wilayah ditemukannya unsur atau keterangan kelimpahan unsur tersebut.

Nama Rumus Kimia Unsur yang


No Pertambangan Keterangan
Mineral Mineral terkandung
1 Aluminium Bauksit Al2O3.xH2O Al Bintan, Kalbar

Pertanyaan :
1. Unsur logam apa saja yang banyak ditemukan di bagian kerak bumi?
Jawab :

2. Unsur logam apa saja yang banyak ditemukan di dalam air laut?
Jawab :

3. Unsur logam apa saja yang banyak ditemukan di dalam udara?


Jawab :

4. Unsur logam apa saja yang banyak ditemukan di daerah Indonesia?


Jawab :

5. Bagaimana kelimpahan unsur-unsur tersebut di alam?


Jawab :

Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 81


KELOMPOK 2
Topik Diskusi 1
Amati beberapa hasil sumber daya alam baik di Indoneia maupun di Negara lain. Diskusikan unsur
nonlogam atau senyawa nonlogam apa saja yang diperoleh dari sektor perindustrian, dari laut dan
dari udara. Catat hasil diskusi pada tabel berikut ini :

No Produk Unsur yang terkandung Lambang Unsur


1 Pestisida Klorin Cl

Pertanyaan :

1. Unsur nonlogam apa yang banyak ditemukan di dalam kerak bumi?


Jawab :
2. Unsur nonlogam apa saja yang banyak ditemukan di air laut?
Jawab :
3. Unsur nonlogam apa saja yang banyak ditemukan di udara?
Jawab :
4. Unsur nonlogam apa saja yang banyak ditemukan di Indonesia?
Jawab :
5. Bagaimana kelimpahan unsur-unsur tersebut di alam?
Jawab :

Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 82


C. UNSUR GAS MULIA
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA (18). Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil
(sangat sukar bereaksi). Tidak ditemukan satupun senyawa alami dari gas mulia. Menurut Lewis, kestabilan gas
mulia tersebut disebabkan konfigurasinya yang terisi penuh, yaitu konfigurasi oktet (duplet untuk helium).
Kestabilan gas mulia dicerminkan oleh energi ionisasinya sangat besar sedangkan afinitas elektronnya sangat
rendah. Dulu, bahkan para ahli yakin bahwa unsur-unsur gas mulia benar-benar inert. Barulah pada tahun 1962,
Neil Bartlett, seorang ahli kimia dari Kanada berhasil membuat senyawa xenon, yaitu XePtF 6. Sejak itu, berbagai
senyawa gas mulia berhasil dibuat.

1. Sifat-sifat Fisis Gas Mulia


a) Jari-jari atom
Jari-jari atom adalah jarak antara elektron terluar suatu atom dengan inti atom. Jarak tersebut
semakin jauh dengan bertambahnya jumlah kulit atom. Dalam golongan gas mulia, berdasarkan
konfigurasinya, jumlah kulit atom dari helium ke radon semakin banyak. Dengan demikian jari-jari
atomnya juga semakin besar.
Jari-jari atom unsur-unsur golongan gas mulia sangat kecil (dalam satu golongan, semakin keatas semakin
kecil) sehingga elektron terluar relatif lebih tertarik ke inti atom. Oleh sebab itu, atom-atom gas mulia
sangat sukar untuk bereaksi.
b) Titik didih dan Titik leleh
Jari-jari atom dari He ke Rn semakin besar, sehingga volumenya juga semakin besar. Hal ini
mengakibatkan unsur gas mulia dari He ke Rn semakin mudah terpolariasi karena adanya gaya London
(gaya dipol sesaat) yang semakin besar. Gaya London yang semakin besar dari He ke Rn menyebabkan
energi yang dibutuhkan untuk melemahkan ikatan antar atom gas mulia semakin besar. Oleh karena itu
dibutuhkan suhu yang semakin besar pula agar dicapai energi yang cukup untuk melemahkan ikatan
tersebut. Dengan demikian, karena gaya London semakin besar, maka titik didih dan titik leleh gas
mulia dari He ke Rn semakin besar.
c) KELARUTAN
Kelarutan gas mulia dalam air bertambah besar dari Helium (He) hingga Radon (Rn). Pada suhu 0
°C dalam 100 ml air terlarut 1 ml He, 6 ml Ar, dan 50 ml Rn.
d) Daya hantar panas
Daya hantar panas dari He ke Rn berkurang. Hal ini dikarenakan kekuatan gaya london bertambah
dari He ke Rn akibatnya partikel relatif semakin sulit bergerak sehingga energi ( panas) akan semakin
sulit untuk ditransfer.
Beberapa data fisis dari gas mulia diberikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Beberapa sifat fisis unsur gas mulia

Sifat He Ne Ar Kr Xe Rn
Nomor atom 2 10 18 36 54 86
Elektron valensi 2 8 8 8 8 8
Jari-jari atom 0,50 0,65 0,95 1,10 1,30 1,45
Titik leleh (oC) -272,2 -248,6 -189,4 -157,2 -111,8 -71
o
Titik didih ( C) -268,9 -246,0 -185,9 -153,4 -108,1 -62
Energi ionisasi (kJ mol-1) 2640 2080 1520 1350 1170 1040
Afinitas elektron (kJ mol-1) 21 29 35 39 41 41
Densitas (g L-1) 0,178 0,900 1,78 3,73 5,89 9,73

Seperti yang tampak pada Tabel 1, gas mulia mempunyai titik leleh serta titik didih yang sangat
rendah. Titik didih helium mendekati nol absolut (0 K). titik didih gas mulia hanya beberapa derajat di atas
titik lelehnya. Rendahnya titik didih gas mulia dapat diterangkan sebagai berikut. Seperti telah diketahui,
Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 83
gas mulia terdapat sebagai molekul monoatomik. Gaya tarik menarik antarmolekulnya hanyalah gaya
Lodon (gaya dispersi) yang lemah. Oleh karena itu, gas mulia hanya akan mencair atau menjadi padat jika
energi molekul-molekulnya menjadi sangat dilemahkan, yaitu pada suhu yang sangat rendah. Dari atas ke
bawah, seiring dengan bertambahnya massa atom relatif, gaya dispersi semakin besar dan titik leleh serta
titik didihnya juga meningkat.

2 Sifat-sifat Kimia Gas Mulia

Kereaktifan gas mulia bertambah besar sesuai dengan pertambahan jari-jari atomnya, yaitu dari
atas ke bawah. Pertambahan jari-jari atom mengakibatkan daya tarik inti terhadap elektron kulit luar
berkurang, sehingga elektronnya semakin mudah ditarik oleh atom lain. Walaupun senyawa gas mulia
telah berhasil dibuat, namun tetap harus diakui bahwa unsur gas mulia lebih stabil dari semua golongan
lainnya. Unsur gas mulia hanya dapat berikatan dengan unsur yang sangat elektronegatif, seperti fluorin
dan oksigen.
Setelah senyawa gas mulia berhasil dibuat, istilah gas inert tidak sesuai lagi. Para ahli lebih
cenderung menggunakan istilah gas mulia, yang berarti stabil atau sukar bereaksi, serupa dengan istilah
logam mulia yang digunakan untuk emas dan platina.
a) Elektronegativitas
Elektrnegativitas gas mulia secara umum semakin kecil dari He ke Rn. Hal ini karena jari-jari atom dari
He ke Rn semakin besar, sehingga kecenderungan untuk menarik elektron semakin kecil.
b) Energi ionisasi
Energi ionisasi adalah energi yang dibutuhkan suatu atom dalam bentuk gas untuk melepakan satu
elektron terluarnya. Pembahasan tentang energi ionisasi dapat dikaitkan dengan jari-jari atom. Semakin
besar jari-jari atom, semakin kecil energi ionisasi. Dengan demikian, dari He ke Rn energi ionisasi
semakin kecil.
Kestabilan unsur-unsur golongan gas mulia menyebabkan unsur-unsur gas mulia sukar membentuk ion,
artinya sukar untuk melepas elektron. Perhatikanlah data energi ionisasinya yang besar sehingga untuk
dapat melepas sebuah elektron (untuk dapat membentuk ion) diperlukan energi yang besar. Helium
adalah unsur gas mulia yang memiliki energi ionisasi paling besar.
c) Afinitas elektron
Dengan elektron valensi yang sudah penuh, unsur gas mulia sangat sukar untuk menerima elektron. Hal
ini dapat dilihat dari harga afinitas elektron yang rendah.
d) Kereaktifan
Pada saat awal ditemukan, gas mulia dianggap sebagai gas yang bersifat inert (tidak bereaksi dengan
unsur lain). Namun pendapat tersebut dapat disangkal setelah para ilmuwan menemukan bahwa ternyata
xenon dapat bereaksi dengan fluorin, dan beberapa tahun kemudian ditemukan bahwa argon dan kripton
juga dapat membentuk senyawa dengan unsur lain. Kemudahan unsur-unsur tersebut bereaksi dengan
unsur lain dinyatakan dengan kereaktifan. Kereaktifan gas mulia dapat diketahui dengan membandingkan
kondisi yang diperlukan unsure-unsur tersebut agar dapat bereaksi, sebagaimana ditunjukkan Tabel .
Unsur Reaksi dengan Fluorin
Reaksi berlangsung jika diberi muatan listrik atau sinar X pada
Kr
suhu -196oC
Reaksi berlangsung jika diberi pemanasan atau disinari dengan
Xe
sinar UV yang kuat
Rn Reaksi berlangsung spontan

Kereaktifan gas mulia akan bertambah seiring dengan bertambahnya nomor atom. Bertambahnya nomor
atom akan menambah jari-jari atom pula. Hal ini mengakibatkan gaya tarik inti atom terhadap elektron
terluar berkurang, sehingga lebih mudah melepaskan electron untuk ditangkap oleh zat lain. Menurut
percobaan yang dilakukan Neil Bartlett dan Lohmann, gas mulia hanya dapat bereaksi dengan unsur
Oksigen (O) dan Fosfor (F). Senyawa gas mulia yang ditemukan pertama kali adalah XePtF6.

Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 84


LEMBAR KERJA SISWA : 2 ( Sifat Gas Mulia)
Tujuan Pembelajaran :
1. Menjelaskan kelimpahan unsur-unsur golongan gas mulia di alam.
2. Menjelaskan proses pembuatan unsur-unsur golongan gas mulia.
3. Mengidentifikasi sifat fisika dan sifat kimia unsur-unsur golongan gas mulia.
4. Mendeskripsikan kegunaan unsur-unsur golongan gas mulia.
5. Mendeskripsikan dampak unsur-unsur golongan gas mulia dan senyawanya dalam kehidupan
sehari-hari

Topik 1
Kelimpahan Unsur Gas Mulia
Pada awalnya, unsur-unsur golongan gas mulia dikenal dengan istilah gas inert (lembam) karena tidak satu
pun unsur-unsur ini dapat bereaksi dengan unsur lain membentuk senyawa. Sehingga umumnya unsur
golongan gas mulia terdapat di alam dalam bentuk unsur bebas. Gambarlah diagram yang menunjukkan
kelimpahan unsur golongan gas mulia pada lingkaran di bawah ini dengan mengkaji literatur.
Keterangan warna :
Helium
Neon
Argon
Kripton
Xenon
Radon

Ketidakreaktifan gas mulia dapat dilihat dari konfigurasi elektronnya. Isilah tabel berikut ini, kemudian buatlah
kesimpulan dari data yang ada pada tabel tersebut!
No Unsur Gas Mulia Konfigurasi Elektron Elektron Valensi

1 2He

2 10Ne

3 18Ar

4 36Kr

5 54Xe

Kesimpulan :

Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 85


Meskipun unsur-unsur gas mulia dikenal sebagai unsur yang stabil, namun ada beberapa pengecualian, yaitu
unsur Xe dapat bereaksi dengan unsur F membentuk senyawa XeF2, XeF4, dan XeF6.

Pembentukan senyawa XeF2

 Sedangkan konfigurasi elektron untuk 9F : ............................... .1s2 2s2 2p5


Terdapat 1 elektron tidak berpasangan pada orbital 2p
 Konfigurasi elektron untuk 54Xe : .............................. .[Kr] 4d10 5s2 5p6
Elektron pada orbital 5p melakukan promosi menuju orbital 5d sehingga terdapat 2 elektron tidak
berpasangan. Selanjutnya 2 elektron tidak berpasangan pada atom Xe itu akan berpasangan
dengan 2 elektron bebas dari 2 atom F untuk membentuk orbital hibrida.
 Bilangan oksidasi Xe pada senyawa XeF2 adalah +2
Dengan cara yang sama dengan contoh di atas, jelaskan pembentukan senyawa XeF4 dan XeF6!

Pembentukan senyawa XeF4

 Sedangkan konfigurasi elektron untuk 9F : ............................... ..............................


...................................................................................................................................
 Konfigurasi elektron untuk 54Xe : ............................................................................
..................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
..........................................................................
 Bilangan oksidasi Xe pada XeF4 adalah .................................................................

Pembentukan senyawa XeF6

 Sedangkan konfigurasi elektron untuk 9F : ............................... ..............................


...................................................................................................................................
 Konfigurasi elektron untuk 54Xe : ............................................................................
..................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
..........................................................................
 Bilangan oksidasi Xe pada XeF6 adalah .................................................................

Topik 2
Sifat Unsur Gas Mulia
Amatilah beberapa diagram atau grafik sifat fisika dan sifat kimia unsur-unsur golongan gas mulia di bawah
ini. Buatlah kesimpulan berdasarkan diagram atau grafik yang kalian amati. Kemudian berilah penjelasan
mengapa diperoleh data seperti yang ditunjukkan pada diagram atau grafik tersebut !

Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 86


Grafik Keelektronegatifan Unsur Golongan Gas Mulia

Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 87


Topik 3
Pembuatan Unsur Gas Mulia

Dengan mengkaji literatur, diskusikan proses pembuatan unsur-unsur gas mulia. Buatlah resume proses
pembuatan unsur-unsur gas mulia secara singkat dan jelas!

.............................................................................................................................................................
Pembuatan Unsur Gas Mulia
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
Topik 4
........................................................................................................................................................
Kegunaan Unsur Gas Mulia
........................................................................................................................................................
Diketahui beberapa gambar aplikasi kegunaan unsur gas mulia dalam kehidupan seperti berikut ini.
........................................................................................................................................................
Pasangkan gambar tersebut dengan unsur gas mulia yang sesuai !
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
..............................................................................................
a
b

Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 88


c d

e f

g h

i j

Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 89


Tabel data kegunaan unsur-unsur golongan gas mulia
No Nama Unsur Gas Mulia Gambar Nomor

1 Helium

2 Neon

3 Argon

4 Kripton

5 Xenon

6 Radon

Topik 5
Dampak Negatif Unsur Gas Mulia
Diskusikan bersama kelompok kalian dampak negatif penggunaan unsur-unsur golongan gas mulia!

No Nama Unsur Gas Mulia Dampak Negatif

1 Helium

2 Neon

3 Argon

4 Kripton

5 Xenon

6 Radon

D. Unsur Golongan Halogen


 Unsur halogen (gol VII A) terdiri dari fluorin (F), klorin (Cl), bromin (Br), iodin (I), dan astatin
(At) merupakan unsur-unsur elektronegatif.
 Dalam bahasa yunani halogen artinya pembentuk garam. Hal ini dikarenakan sifatnya yang sangat
reaktif dan cenderung bereaksi dengan logam membentuk garam.
 Di alam, halogen hanya ditemukan dalam bentuk senyawanya.

Tabel 1.1 Halogen di alam


Unsur Keberadaan di alam
Fluorin Terdapat dalam senyawa fluorspar (CaF2), kryolit (Na3AlF6), dan fluorapatit 3Ca3(PO4)2(F,Cl)2
Klorin Terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2. Senyawa klorida ditemukan di air laut
dan garam batu/endapan garam yang terbentuk akibat penguapan air laut di masa lalu. Setiap 1
kg mengandung sekitar 30 g NaCl
Bromin Terdapat dalam senyawa logam bromida. Senyawa ni ditemukan di air laut, endapan garam, dan

Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 90


air mineral. Bromin paling banyak ditemukan di laut mati, dengan kadar 4500-5000 ppm
Iodin Terdapat dalam senyawa natrium iodat (NaIO3) yang ditemukan dalam jumlah kecil pada deposit
NaNO3 di Chili, dan terdapat dalam larutan garam bawah tanah di jepang dan amerika dengan
kadar sampai 100 ppm
Astatin Jumlah astatin di kerak bumi sangat sedikit, kurang dari 30 gram

Sifat-sifat halogen
Pada suhu kamar F berupa gas kuning muda, Cl berupa gas kuning hijau, Br adalah cairan kental berwarna
merah coklat, I berupa padatan hitam berkilat yang mudah dicairkan atau menyublim (uap ungu).

F Cl Br I
1. Sifat fisis halogen
Untuk dapat mempelajari kecenderungan sifat fisis halogen, simak data sifat atomik dan struktur unsurnya.
a. Sifat atomik halogen
Tabel berikut memuat sifat-sifat atomik unsur-unsur halogen
Tabel 1.2 sifat atomik halogen
Unsur Jari-jari ionik Jari-jari Energi Keelektro- Afinitas Bilangan oksidasi
(pm) kovalen ionisasi negatifan elektron
(pm) (KJ/mol)
Fluorin 133 71 1680 4,0 -328 -1, 0
Klorin 180 99 1250 3,0 -349 -1, 0, +1, +3, +5, +7
Brimin 195 114 1140 2,8 -325 -1, 0, +1, +3, +5, +7
Iodin 215 133 1008 2,5 -295 -1, 0, +1, +3, +5, +7
Astatin - 145 912 2,2 -270 -1, 0, +1, +3, +5, +7
Dari tabel, terlihat jelas adanya suatu keteraturan sifat atomik halogen dari F ke At
 Nilai jari-jari atom bertambah dari F ke At
 Nilai kereaktifan berkurang dari F ke At
 Afinitas elektron berkurang dari F ke At, kecuali sedikit fluktuasi dari F ke Cl (tanda negative
berarti energi dilepaskan). Penurunan nilai afinitas elektron dapat dipahami dari nilai jari-jari atom
yang bertambah dengan penambahan kulit atom, perkecualian pada F. Hal ini karena elektron-
elektronnya saling berdekatan sehingga menimbulkan tolak menolak yang kuat dengan elektron atom
lain sewaktu elektron atom lain tersebut diserap atom F. dengan demikian, kecenderungan pembentukan
ion F- lebih kecil dari yang diharapkan.
 Halogen memiliki beberapa bilangan oksidasi, kecuali F dengan 2 bilangan oksidasi. Hal ini dapat
dijelaskan dalam kotak berikut. Halogen dapat memiliki bilangan oksidasi -1,0,+1, +3, +5, +7. Hal ini
karena pada periode atas, unsur sudah memiliki subkulit d, selain subkulit s dan p, sehingga unsur dapat
memiliki elektron valensi lebih dari 8.

Tabel 1.1 Bilangan oksidasi halogen


Bilangan oksidasi Contoh senyawa Keterangan
-1 NaCl, HI Dimiliki senyawa logam halida dan hidrogen halida
0 F2, Cl2, Br2, I2, At2 Dimiliki molekul diatomik halogen

Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 91


+1 HClO, NaClO, ClF Dimiliki senyawa oksihalogen (oksigen+halogen) dan antar
+3 HClO2, NaClO2, ClF3, BrF3 halogen. Khusus senyawa antar halogen, bilangan oksidasi
+5 HClO3, NaClO3, BrF5, IF5 yang dimaksud adalah untuk atom pusat. Bilangan oksidasi
+7 HClO4, NaClO4, H5IO6, IF7 halogen disekeliling atom pusat tetap -1

Struktur unsur halogen


 Unsur halogen berada sebagai molekul diatomik yang bersifat nonpolar terikat satu sama lain dengan
gaya London. Gaya London pada halogen bekerja pada molekul-molekul diatomik dengan jumlah atom dan
bentuk molekul yang sama. Oleh karenanya, faktor yang mempengaruhi kekuatan gaya
 London hanya ukuran molekul berupa jari-jari kovalennya. Oleh karena jari-jari kovalen bertambah dari F ke
At, maka gaya London dari F ke At juga semakin kuat.
 Selanjutnya simak bagaimana sifat atomik dan struktur unsur akan mendasari kecenderungan sifat-sifat fisis
halogen, yaitu kerapatan, titik leleh, titik didih, perubahan entalpi peleburan (∆Hfus), perubahan entalpi
penguapan (∆Hv), dan daya hantar panas.

Tabel 1.3 Sifat fisis halogen


Daya hantar
Kerapatan Titik leleh Titik didih ∆Hfus panas
Unsur Fase ∆H (KJ/mol)
(kg/m3) (°C) (°C) (KJ/mol) v (W/cmK)
Fluorin Gas 1,696 -220 -188 0,255 3,3 0,000279

Klorin Gas 3,214 -101 -35 5,29 10,2 0,000089

Bromin Cair 3119 -7,2 59 3,20 15,0 0,00122

Iodin Padat 4930 114 184 7,82 20,9 0,00449

Astatin Padat - 302 337 - - 0,017


Dari data di atas, kita dapat melihat adanya keteraturan berikut.
 Kerapatan bertambah dari F ke I
Kenaikan nilai kerapatan cukup drastis dari Cl ke Br akibat adanya perubahan fase dari gas (F, Cl) ke cair
(Br) dan padat (I). hal ini menunjukkan kekuatan gaya London bertambah dari F ke I dan jauh lebih dominan
pengaruhnya terhadap kerapatan dibandingkan faktor massa atom dan jari-jari atom.
 Titik leleh dan ∆Hfus bertambah dari F ke At
Hal ini dikarenakan kekuatan gaya London antar molekul-molekul halogen bertambah dari F ke At.
Akibatnya, molekul-molekul halogen semakin sulit dilepas.
 Titik didih dan ∆Hv bertambah dari F ke At
Hal ini juga terkait dengan kekuatan gaya London yang bertambah dari F ke At
 Daya hantar panas berkurang dari F ke Cl, tetapi bertambah dari Cl ke At
Hal ini dikarenakan kekuatan gaya London secara umum bertambah dari F ke At. Dengan kata lain, partikel
relatif semakin sulit bergerak sehingga energi berupa panas akan semakin sulit pula untuk ditransfer.

2. Sifat Kimia Halogen


Sifat kimia atau kereaktifan halogen dibahas menggunakan data sifat atomik dan konfigurasi elektronnya.
a. Sifat atomik halogen
Simak data sifat atomik halogen di Tabel 1.2
b. Konfigurasi elektron halogen
Simak konfigurasi elektron halogen pada tabel 1.4 berikut.
Unsur Konfigurasi elektron

Fluorin [He] 2s2 2p5


Klorin [Ne] 3s2 3p5
Bromin [Ar] 3d10 4s2 4p5
Iodin [Kr] 4d10 5s2 5p5
Astatin [Xe]4f14 5d10 6s2 6p5
Bagaimana kecenderungan kereaktifan halogen dari F ke At?
 Halogen mempunyai tujuh elektron valensi (ns2 np5). Hal itu berarti halogen cenderung menyerap 1
elektron lagi agar elektron valensinya 8 sesuai dengan konfigurasi gas mulia (ns2 np5).

Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 92


 Hal ini membuat halogen bersifat reaktif. Kereaktifan elektron halogen tergambar dari besarnya
afinitas elektron. Halogen cenderung menangkap elektron untuk membentuk ion negatif (-1).
X(g) + e → X-(g)
 Tanda negatif pada harga afinitas elektron berarti pada waktu penangkapan elektron terjadi
pelepasan energi. Dari Tabel 1.2 bahwa dari F ke I afinitas elektron berkurang. Hal ini berarti
kecenderungan menyerap elektron berkurang sehingga kereaktifan halogen berkurang. Hal ini dapat
dipahami karena dari F ke I jari-jari atom bertambah sehingga kemampuan inti untuk menarik
elektron makin lemah. Jadi, kereaktifan halogen berkurang dengan bertambahnya nomor atom
(jari-jari makin besar).
 Dari tabel 1.2 juga dapat kita lihat afinitas elektron Cl lebih besar daripada F. Hal itu terjadi karena
kecilnya jari-jari atom F sehingga tolakan pasangan elektron bebasnya besar dan energi yang
dibebaskan lebih kecil. Akan tetapi, jika kita bandingkan kereaktifan F2 dengan Cl2, F2 jauh lebih
reaktif daripada Cl2 karena jari-jari atom F lebih kecil sehingga tolak menolak pasangan elektron
bebasnya lebih besar. Hal itu yang membuat energi ikatan F lebih kecil daripada Cl. Artinya, ikatan F-
F lebih mudah putus dibandingkan ikatan Cl-Cl. Jadi, kereaktifan halogen (dari F2 ke I2) makin
berkurang dengan bertambahnya jari-jari atom atau bertambahnya nomor atom.

Tabel 1.5 Kereaktifan halogen


Halogen Fase pada suhu ruangan Kereaktifan

F2 Gas Sangat reaktif

Cl2 Gas Mudah membentuk senyawa

Br2 Cair Memerlukan panas untuk membentuk senyawa

I2 Padat Memerlukan panas untuk membentuk senyawa


Perhatikan, meski afinitas elektron F lebih kecil dibandingkan Cl, namun F tetap lebih reaktif. Hal ini
terlihat dari keteraturan nilai keelektronegatifan (kemampuan inti menarik elektron dari atom lain)
yang berkurang dari F ke At. Jadi, dapat dikatakan:
Kereaktifan halogen berkurang dari F ke At

c. Sifat karakteristik daya oksidasi halogen dan daya reduksi ion halida
 Daya oksidasi (pengoksidasi / oksidator) adalah kemampuan suatu zat untuk menyerap elektron
dari atom lain, atau mengoksidasi atom lain tersebut. Sedangkan daya reduksi (pereduksi / reduktor)
adalah kemampuan zat untuk melepas elektron atau mengalami reduksi.
 Daya oksidasi dan daya reduksi zat dapat diramalkan dengan menggunakan data potensial reduksi
standar (E°) . semakin positif nilai E° , semakin besar daya oksidasinya. Sebaliknya, semakin
negative nilai E° maka semakin besar daya reduksinya.
 Untuk memahami kecenderunagan daya oksidasi halogen dan daya reduksi ion halida, simak data E°
berikut ini.
Daya oksidasi
bertambah

Nilai E° halogen F2(g) + 2e- ⇄ 2F-(aq) E°= +2,87 V Nilai E° ion halida
semakin positif semakin negative
Cl2(g) + 2e- ⇄ 2Cl-(aq) E°= +1,36 V
dari I ke F. daya (semakin
oksidasi Br2(aq) + 2e- ⇄ 2Br-(aq)E°=+1,07 berkurang) dari F-
halogen I2(s) + 2e- ⇄ 2I-(aq) E°=+0,54 V ke I-. daya reduksi
berkurang dari ion halida
F ke I bertambah dari F ke
I

Daya reduksi
Bertambah

Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 93


Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa:

Daya oksidasi halogen berkurang dari F dan I


Daya reduksi ion halida bertambah dari F ke I

 Daya oksidasi halogen dan daya reduksi ion halida juga dapat dipahami dari nilai E° reaksi redoksnya
yang berupa reaksi pendesakan. Nilai E° positif menunjukkan reaksi bersifat spontan, sedangkan nilai
E° negatif menunjukkan reaksi tidak spontan, dalam hal ini tidak terjadi reaksi.

Reaksi pemindahan (reaksi pendesakan)


Daya oksidasi F2(g) + 2Na+Cl-(aq) ⇄ 2Na+F-(aq) + Cl2(g) E°=+1,51 V Daya reduksi ion
halogen berkurang halida bertambah
dari F ke I F2(g) + 2Na+Br-(aq) ⇄ 2Na+F-(aq) + Br2(aq) E°=+1,81 V dari F ke I
 F dapat + - + -
F2(g) + 2Na I (aq) ⇄ 2Na F (aq) + I2(g) E°=+2,33 V  Ion F- tidak dapat
mengoksidasi Cl2(g) + 2Na+F-(aq) ⇄ 2Na+Cl-(aq) + F2(aq) E°=-1,51 V mereduksi Cl, Br,
Cl-, Br-, dan I- dan I
Cl2(g) + 2Na+Br-(aq) ⇄ 2Na+Cl-(aq) + Br2(aq) E°=+0,30 V
 Cl hanya dapat  Ion Cl- hanya
mengoksidasi Br- Cl2(g) + 2Na+I-(aq) ⇄ 2Na+Cl-(aq) + I2(s) E°=+0,82 V dapat mereduksi F
dan I- Br2(aq) + 2Na+F-(aq) ⇄ 2Na+Cl-(aq) + F2(g) E°=-1,81 V  Ion Br- hanya
 Br hanya dapat dapat mereduksi F
Br2(aq) + 2Na+Cl-(aq) ⇄ 2Na+Br-(aq) + Cl2(g) E°=-0,30 V
mengoksidasi I- dan Cl
 I tidak dapat Br2(aq) + 2Na+I-(aq) ⇄ 2Na+Br-(aq) + I2(s) E°=+0,52 V  Ion I- dapat
mengoksidasi F-, I2(s) + 2Na+F-(aq) ⇄ 2Na+I-(aq) + F2(g) E°=-2,23 V mereduksi F, Cl,
Cl-, ataupun Br- dan Br
I2(s) + 2Na+Cl-(aq) ⇄ 2Na+I-(aq) + Cl2(g) E°=-0,82 V
I2(s) + 2Na+Br-(aq) ⇄ 2Na+I-(aq) + Br2(g) E°=-0,52 V

3. Reaksi-reaksi halogen
Unsur halogen bersifat sangat reaktif sehingga mudah bereaksi dengan zat lainnya membentuk
senyawa halogen. Ada lima jenis reaksi halogen yang akan dibahas yaitu reaksi halogen dengan nonlogam,
logam, air, basa, dan reaksi antar halogen.
Tabel 1.6 Reaksi-reaksi halogen
No Reaksi halogen Senyawa halogen yang terbentuk
1. Reaksi halogen a. Hidrogen halida
dengan nonlogam.H Hidrogen bereaksi dengan halogen membentuk senyawa hidrogen halida yang
Halogen bereaksi semuanya adalah gas tidak berwarna. Jika X adalah unsur halogen, persamaan
reaksinya: H2(g) + X2(g) → 2HX(g)
dengan hampir
Contoh reaksi Keterangan
semua nonlogam.
Jenis senyawa yang H2 + F2 → 2HF Reaksi berlangsung hebat
terbentuk sebagian Reaksi berlangsung lambat di tempat gelap tetapi
besar adalah H2 + Cl2 → 2HCl jika di bawah sinar matahari akan terjadi ledakan
senyawa kovalen. Reaksi berlangsung pada suhu 300°C dan
H2 + Br2 → 2HBr menggunakan katalis Pt
Reaksi berlangsung lambat pada suhu 300°C
H2 + I2 ⇄ 2HI menggunakan katalis Pt. reaksi bersifat dapat
balik dan hanya sebagian yang bereaksi

b. Nonlogam halida
Halogen bereaksi dengan unsur-unsur nonlogam seperti P,C,O, dan S
membentuk nonlogam halida. Contoh nonlogam halida adalah CCl4, PCl3, PCl5,
PF3, OF2, SCl2, dan S2Cl2
Contoh reaksi Keterangan

Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 94


C(s) + 2Cl-(g) → CCl4(l) Reaksi memerlukan panas
2P(s) + 3Cl2(g) → 2PCl3(l) Pemanasan terhadap fosfor dalam aliran lambat
klorin menghasilkan PCl3
2P(s) + 5Cl2(g) → 2PCl5(s) Jika klorin berlebih, diperoleh padatan PCl5
kuning pucat
2. Reaksi halogen
dengan logam a. Senyawa ionik logam halida
Halogen bereaksi Contoh reaksi Keterangan
dengan logam 2Na(s) + Cl2(g) → 2NaCl(s) Logam alkali atau alkali tanah
membentuk
Ca(s) + F2(g) → CaF2(s) Bereaksi dengan halogen
senyawa ionik
Membentuk padatan Kristal tidak berwarna
Mg(s) + Cl2(g) →MgCl2(g) dan mempunyai titik leleh tinggi

3. Reaksi halogen
dengan air - Reaksi fluorin dengan air membentuk asam fluorida
Fluorin bereaksi 2F2(g) + 2H2O(g) ⇄ 4HF(g) + O2(g)
dengan air Reaksi berlangsung hebat karena air terbakar di dalam fluorin
- Reaksi halogen lain dengan air melalui reaksi disproporsionasi membentuk
membentuk asam senyawa oksohalogen dan asam halida.
fluorida, sementara X2 + H2O ⇄ HOX + HX
halogen lainnya
bereaksi dengan air Contoh reaksi
melalui reaksi Cl2 + H2O ⇄ HOCl + HCl
disproporsionasi Br2 + H2O ⇄ HOBr + HBr
membentuk asam I2 + H2O ⇄ HOI + HI
halida dan senyawa
oksohalogen
4. Reaksi halogen Senyawa oksohalogen
dengan basa - Fluorin bereaksi dengan basa membentuk oksigen difluorida (OF2) dan ion
Halogen bereaksi fluorida (F-)
2F2(g) + 2OH- → OF2(g) + 2F-(aq) + H2O(l)
dengan basa
- Klorin, bromin, dan iodin bereaksi dengan basa membentuk ion hipohalit
membentuk (OX-) dan ion halida (X-)
senyawa halida X2(g) + 2OH-(aq) → OX-(aq) + X-(aq) + H2O(l)
yang kemudian Ion OX-(aq) yang terbentuk dapat terdisproporsionasi lagi membentuk ion
mengalami reaksi halat (XO3-) dan ion halida (X-)
disproporsionasi 3OX-(aq) → XO3-(aq) + 2X-(aq)
membentuk
Contoh reaksi Keterangan
senyawa
oksohalogen Ion OCl- yang stabil pada suhu ruang
Cl2 +2OH- → OCl- + Cl- + H2O akan terdisproporsionasi manjadi
3OCl- → ClO3- + 2Cl- ClO3- jika dipanaskan

Br2 + 2OH- → OBr- + Br- + H2O Ion OBr- terdisproporsionasi dengan


3OBr- → BrO3- + 2Br- cepat pada suhu ruang

I2 + 2OH- → OI- + I- + H2O Ion OI- bereaksi sangat cepat,


3OI- → IO3- + 2I- sehingga sulit diamati

Penamaan senyawa oksohalogen


Anion Nama

Cl-, BrO-, IO- Hipohalit (hipoklorit, hipobromit, hipoiodit)

ClO2- Halit (klorit)


ClO3-, BrO3-, IO3- Halat (klorat, bromat, iodat)
ClO4-, BrO4-, IO4- Perhalat (perklorat, perbromat, periodat

Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 95


5. Reaksi antar Senyawa antar halogen
halogen - Reaksi sunstitusi antar halogen membentuk senyawa antar halogen. Jika X
Reaksi antar dan Y adalah dua unsur halogen berbeda, persamaan reaksinya
X2 + Y2 → 2XY
halogen termasuk
Contoh reaksi
reaksi substitusi ,
membentuk Cl2 + F2 → 2ClF
senyawa antar I2 + Cl2 → 2ICI
At2 + Br2 → 2AtBr
halogen

- Unsur halogen pada periode tiga ke atas (Cl,Br,I, At) dapat bereaksi
menurut persamaan reaksi berikut
X2 + nY2 → 2XYn
Reaksi ini menghasilkan senyawa halogen dengan beberapa bilangan
oksidasi, seperti +3 (Cl pada ClF3), +5 (Br pada BrF5), dan +7 (I pada IF7)
Contoh reaksi
Cl2 + 3F2 → 2ClF3
Br2+ 5F2 → 2BrF5
I2 + 7F2 → 2IF7

4. Pembuatan Halogen
 Halogen dibuat dari senyawa halida yang ada di alam. Caranya dengan mengoksidasi ion-ion halida.
Proses pembuatan halogen tersebut dapat dilakukan dengan elektrolisis dan reaksi redoks
(reduksi-oksidasi). Pengecualian unsur At bersifat radioaktif diperoleh dengan metode radiasi.
 Cara redoks
Untuk reaksi redoks, perpindahan elektron berlangsung melalui transfer electron. Zat yang teroksidasi
melepaskan elektron dan zat yang tereduksi menangkap elektron. Zat yang teroksidasi akan mereduksi
pasangan reaksinya dan sebaliknya, zat yang tereduksi berperan sebagai pereduksi (reduktor) dan zat
yang tereduksi berperan sebagai pengoksidasi (oksidator). Jumlah elektron yang dilepaskan oleh
reduktor harus sama dengan jumlah elektron yang diterima oleh oksidator.
 Cara elektrolisis
Pada sel elektrolisis:
 Di anode terjadi reaksi oksidasi, merupakan kutub (+)
 Di katode terjadi reaksi reduksi, merupakan kutub (-)
Ketentuan penulisan reaksi redoks pada sel elektrolisis dengan elektroda inert (C, Pt, Au)

Tabel 1.7 Pembuatan halogen


Halogen Ekstraksi halogen
Cara elekrolisis
Fluorin mempunyai daya oksidasi yang begitu tinggi sehingga tidak ada zat yang dapat
mengoksidasinya. Oleh karena itu fluorin hanya dapat diperoleh dengan metode elektrolisis.
Fluorin (F) Di dalam elektrolisis digunakan lelehan campuran KF dan HF dengan perbandingan 1:2,
dengan anode grafit dan katode baja. Persamaan reaksi elektrolisis HF sebagai berikut
2HF(aq) → 2H+(aq) + 2F-(aq)
Katode: 2H+(aq) + 2e- → H2(g)

Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 96


Anode : 2F-(aq) → F2(g) + 2e-

2HF(aq) → H2(g) + F2(g)


Cara reaksi redoks
Dalam laboratorium, klorin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion klorida. Sebagai
oksidator dapat digunakan MnO2 (batu kawi), KMnO4, K2CrO7, atau CaOCl2
Contoh:
MnO2(s) + 2H2SO4(l) + 2NaCl(s) → Na2SO4(aq) +MnSO4(aq) + 2H2O(l) + Cl2(g)
CaOCl2(aq) + H2SO4(l) → CaSO4(aq) + H2O(l) + Cl2(g)
CaOCl2(aq) + 2HCl(l) → CaCl2(s) + H2O(l) + Cl2(g)
Klorin (Cl)
2KMnO4(s) + 16HCl(l) → 2KCl(aq) + 2MnCl2(aq) + 8H2O(l) + 5Cl2(g)
Cara elektrolisis
Sumber utama Cl adalah larutan NaCl dari air laut dan garam batu. Cl diekstraksi dari larutan
NaCl dalam sel elektrolisis reaksi pada sel adalah:
Katode: 2H2O(l) +2e- → H2(g) + 2OH-(aq)
Anode: 2Cl-(aq) →Cl2(g) + 2e-
Sel : 2Cl-(aq) + 2H2O →H2(g) + Cl2(g) + 2e-
Reaksi keseluruhan: 2NaCl(aq) + 2H2O(l) →H2(g) + Cl2(g) + 2NaOH(aq)
Cara reaksi redoks
a) Dalam industri, bromin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion bromida yang
terdapat dalam air laut dengan klorin. Reaksi yang terjadi adalah
Cl2(g) + 2Br-(aq) → Br2-(l) + 2Cl-(aq)
Dengan mengalirkan udara ke dalam air bromin, brominnya dapat dikeluarkan karena
mudah menguap.
b) Dalam laboratorium, bromin dibuat dengan cara memanaskan campuran NaBr, MnO2,
dan H2SO4 pekat. Persamaan reaksinya
Bromin (Br) MnO2(s) + 2H2SO4(l) + 2NaBr(s) → MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) + Br2(l) + 2H2O(l)
Cara elektrolisis
Bromin dapat dibuat dengan cara elektrolisis larutan garam MgBr2 dengan menggunakan
electrode inert
Persamaan reaksi elektrolisisnya : MgBr2(aq) → Mg2+(aq) + 2Br-(aq)
Katode: 2H2O(l) + 2e- → H2(g) + 2OH-(aq)
Anode: 2Br-(aq) → Br2(l) + 2e-

MgBr2(aq) + 2H2O(l) → Mg2+(aq) + 2OH-(aq) + Br2(l) + H2(g)

Iodin dapat dibuat dengan dua cara, baik di laboratorium maupun di industri. Cara tersebut
adalah dengan cara reaksi redoks dan dengan cara elektrolisis
Cara reaksi redoks
a) Secara komersial iodin dapat dibuat dengan mengoksidasi ion iodida yang terdapat
dalam air laut dengan klorin
Cl2(g) + 2I-(aq) → I2(s) + 2Cl-(aq)
b) Iodin dapat dibuat dengan mereduksi NaIO3 dengan NaHSO3 dalam suasana asam.
Iodin (I) Persamaan reaksinya
IO3-(aq) + 3HSO3-(aq) → I-(aq) + 3H+(aq) + 3SO42-(aq)
I-(aq) + IO3-(aq) + 6H+(aq) → I2(s) + 3H2O(l)
c) Di laboratorium iodin dibuat dari MnO2 + KI + H2SO4 pekat yang dipanaskan.
Persamaan reaksinya
2KI(s) + MnO2(s) + 2H2SO4(l) → K2SO4(aq) + MnSO4(aq) + 2H2O(l) + I2(s)
I2 yang terbentuk akan mengkristal pada bagian bawah cawan (terjadi sublimasi)

Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 97


Cara elektrolisis
Iodin dapat dibuat dengan cara elektrolisis larutan garam pekat NaI dengan menggunakan
electrode inert. Persamaan reaksinya : 2NaI(aq) → 2Na+(aq) + 2I-(aq)
Katode : 2H2O(l) + 2e- → H2(g) + 2OH-(aq)
Anode : 2I-(aq) → I2(s) +2e-

2NaI(aq) + 2H2O(l) → 2Na+(aq) + 2OH-(aq) + I2(s) + H2(g)


Metode radiasi
Sumber utama At adalah isotop bismuth (Bi). At diperoleh dari penembakan Bi dengan
partikel 𝛼 (He)
Astatin (At) 209
83Bi + 2He →
4 211 1
85At + 2 0n
At bersifat radioaktif dan mempunyai wakto paro pendek 8,1 jam. Oleh karena itu, At harus
digunakan secepatnya. Produksi At biasanya dalam kisaran 0,001 mg

Halogen di alam dalam bentuk senyawa, diantaranya senyawa hidrogen halida dan asam oksi halogen serta
bentuk senyawa garam, yaitu garam halida.
1. Senyawa hidrogen halida
Pada temperatur kamar, senyawa hidrogen halida berupa gas, tidak berwarna, dan sangat mudah
larut dalam air. Hidrogen halida dalam pelarut air bersifat asam yang disebut asam halida. Makin besar
perbedaan keelektronegatifan antara hidrogen dengan unsur halogen maka makin kuat ikatan senyawa
tersebut, sehingga kekuatan asam makin lemah. Mengapa demikian? Karena semakin kuat ikatan senyawa
tersebut, makin sulit melepaskan ion H+. urutan kekuatan asam halida adalah
HF < HCl < HBr < HI
Senyawa HF mempunyai titik didih tertinggi sebab pada senyawa HF terdapat ikatan hidrogen.
Pembuatan hidrogen halida
a. Hidrogen fluorida (HF)
Hidrogen fluorida dibuat dengan cara mereaksikan kalsium fluorida dengan asam sulfat pekat.
Persamaan reaksinya sebagai berikut.
CaF2(s) + H2SO4(l) → CaSO4(s) + 2HF(g)
HF tidak dapat disimpan dalam alat yang terbuat dari kaca karena akan bereaksi dengan kaca. Reaksi
HF dengan kaca sebagai berikut.
6HF(g) + SiO2(s) → SiF62- (aq) + 2H3O+(aq)
b. Hidrogen klorida (HCl)
Hidrogen klorida dibuat dengan cara mereaksikan garam dapur dengan asam sulfat pekat yang
dipanaskan. Pada temperature kamar akan berbentuk gas. Persamaan reaksinya sebagai berikut.
NaCl(s) + H2SO4(l) → NaHSO4(s) + HCl(g)
NaCl(g) + NaHSO4(s) → Na2SO4(s) + HCl(g)
c. Hidrogen bromida (HBr)
Untuk memperoleh HBr murni dapat diperoleh dari reaksi fosfor tribromida dengan air. Persamaan
reaksinya sebagai berikut.
PBr3(s) + 3H2O → H3PO3(aq) + 3HBr(g)
d. Hidrogen iodide (HI)
Untuk memperoleh HI murni dapat diperoleh dari reaksi fosfor triiodida dengan air. Persamaan
reaksinya sebagi berikut
PI3(s) + 3H2O(l) → H3PO3(aq) + 3HI(g)

2. Asam oksi halogen


Asam oksi halogen terjadi hanya pada halogen yang mempunyai bilangan oksidasi positif dan dapat terjadi
dari reaksi oksida halogen dengan air. Karena fluorin tidak mempunyai bilangan oksidasi positif maka
fluorin tidak mempunyai asam oksi.

3. Garam halida
Sifat-sifat unsur halogen yang reaktif menyebabkan halogen tidak terdapat bebas di alam melainkan
terdapat sebagai garam-garam halida yang larut dalam air laut, misalnya natrium klorida (NaCl) dan larutan
natrium iodide (NaI). Halogen juga terdapat sebagai garam mineral.
Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 98
Contoh :
1) Senyawa fluorsfar (CaF2)
2) Senyawa kriolit(Na3AlF6)
3) Senyawa apatit (CaF2.3Ca3(PO4)2)
4) Senyawa natriumiodat (NaIO3)

gambar mineral apatit merupakan salah satu bentuk senyawa garam halide

Garam-garam halida umumnya mudah larut dalam air, kecuali garam dari kation Ag+, Hg22+, dan Cu+,
sedangkan garam-garam halida dari Pb2+, seperti PbF2, PbCl2, PbBr2, dan PbI2 sukar larut dalam air biasa,
tetapi dapat larut apabila dipanaskan atau ditambah air panas.

5. Aplikasi halogen dalam kehidupan sehari-hari


Jenis halogen Kegunaan
Fluorin Teflon (politetrafluoroetilena), monomernya CF2=CF2, yaitu
sejenis plastik yang tahan panas dan anti lengket serta tahan
bahan kimia, digunakan untuk melapisi panci atau alat rumah
tangga yang tahan panas dan anti lengket

Garam fluorida ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk
mencegah kerusakan gigi

CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin seperti AC dan


kulkas. Freon juga digunakan sebagai propelena aerosolpada
bahan-bahan semprot. Penggunaan Freon dapat merusak lapisan
ozon

Asam florida (HF) dapat melarutkan kaca, membuat tulisan,


lukisan atau sketsa di atas kertas

Klorin Polivinil klorida (PVC) untuk membuat paralon

Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 99


Klorin (Cl2) ditambahkan ke dalam air minum dan kolam renang
membentuk senyawa HCl dan HOCl. Keduanya memiliki daya
oksidasi tinggi dan dapat membunuh bakteri

NaOCl digunakan sebagai pemutih pakaian, antiseptik, dan dalam


konsentrasi yang rendah untuk sterilisasi botol bayi

NaCl digunakan untuk mencairkan salju di jalan raya daerah


beriklim dingin, sebagai garam dapur, pembuatan klorin dan
NaOH, mengawetkan berbagai jenis makanan

Asam klorida (HCl) digunakan sebagai bahan baku pembuatan


obat-obatan, plastic, zat warna, membersihkan logam dari karat
pada electroplating, menetralkan sifat basa pada berbagai proses

- Dikloro difenil trikloroetana (DDT) untuk insektisida


- Kloroform (CHCl3) untuk obat bius dan pelarut
- Karbon tetraklorida (CCl4) untuk pelarut organik
- KCl untuk pembuatan pupuk
- KClO3 untuk bahan pembuat korek api

Bromin Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan ke dalam
bensin berimbal (TEL) untuk mengikat timbal, sehingga tidak
melekat pada silinder atau piston. Timbal tersebut akan membentuk
PbBr2 yang mudah menguap dan keluar bersama-sama dengan gas
buangan dan akan mencemarkan udara

AgBr sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film fotografi


dan sinar X

- Senyawa bromin digunakan pada pestisida, obat-obatan, pembuatan plastik dan tekstil bahan api
- Natrium bromida (NaBr) sebagai obat penenang saraf

Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 100


Iodin NaI dan NaIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah penyakit
gondok. Kekurangan iodium pada wanita hamil akan
mempengaruhi tingkat kecerdasan pada bayi yang dikandungnya

Iodin adalah antiseptik yang dilarutkan ke dalam alcohol dan


diusapkan pada luka

Iodin digunakan untuk membuat filter polarisasi pada kacamata


hitam, untuk mengurangi cahaya yang menyilaukan

AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film tofografi

6. Dampak pemanfaatan unsur/senyawa halogen


a. Senyawa CFC (klor-fluorin-karbon) atau freon dulu digunakan sebagai refrigeran untuk AC dan lemari
es serta propelan aerosol pada hairspray. Akan tetapi, CFC bersifat sangat tidak reaktif sehingga tidak
bereaksi dengan zat-zat di troposfer. CFC bergerak naik ke lapisan stratosfer yang mengandung ozon (O3)
yang sangat reaktif dan bereaksi dengannya. Hal ini menyebabkan penurunan kadar O3 atau terjadi
penipisan lapisan ozon, suatu lapisan yang mencegah UV sampai ke permukaan bumi.
Reaksi : CFC + O3 → O2 + produk oksidasi
Saat ini CFC sudah diganti dengan senyawa, seperti HFC (hydrofluorocarbon) dan HCFC yang
mengandung atom H sehingga akan bersifat kurang stabil. Untuk propelan aerosol, telah digunakan
hidrokarbon, CO2, dan pompa manual pada kaleng aerosol

b. DDT (dikloro difenil trikloroetana) digunakan sebagai pestisida dan telah menyelamatkan senyawa
jutaan manusia dari penyakit malaria, tipus, dan demam kuning. DDT tidak dapat terurai secara alamiah,
dan akan terakumulasi dalam jaringan tubuh hewan dan menyebar ke makhluk hidup lainnya melalui rantai
makanan, dari sinilah rantai makanan terkontaminasi.

Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 101


LKS Halogen :
Kegiatan 1 :
A. Simak dan lengkapilah tabel sifat Atomik Halogen berikut
Unsur Jari-jari Jari-jari Energi Keelektronegatifan Afinitas Bilangan Oksidasi
ionik kovalen ionisasi Elektron
(pm) (pm) (kj/mol) (kj/mol)
Fluorin … … 1680 … -328 -1 ; 0
Klorin 180 99 … 3,0 … -1; 0; +1; +3; +5; +7
Bromin … … …. … -325 …
… 215 133 … … … -1; 0; +1; +3; +5; +7
Astatin - … 912 2,2 -270 …

Pertanyaan :
1. Kecenderungan jari-jari atom unsur Halogen dalam satu golongan (dari atas ke bawah) adalah
semakin....
2. Kecenderungan energi ionisasi unsur Halogen dalam satu golongan (dari atas ke bawah) adalah
semakin....
3. Kecenderungan keelektronegatifan unsur Halogen dalam satu golongan (dari atas ke bawah) adalah
semakin....
4. Kecenderungan afinitas elektron unsur Halogen dalam satu golongan (dari atas ke bawah) adalah
semakin....
5. Unsur Halogen dengan jari-jari atom paling kecil adalah….
6. Unsur Halogen dengan energi ionisasi paling kecil adalah….
7. Unsur Halogen dengan keelektronegatifan paling besar adalah….
8. Unsur Halogen dengan afinitas elektron paling besar adalah….
9. Jelaskan mengenai bilangan oksidasi unsur Halogen berdasarkan sifat atomik Halogen...

Kegiatan 2 :
B. Simak dan lengkapilah tabel sifat fisik Halogen berikut.
Daya
Titik Titik
Kerapatan ∆Hfus ∆Hv hantar
Unsur Fase Leleh didih
(kg/m3) (kj/mol) (kj/mol) panas
(0C) (0C)
(W/cmK)
Flourin Gas … -220 … 0.255 … 0.000279
… … 3.214 … -35 … 10.2 …
Bromin Cair … -7.7 … 3.20 … 0.00122
Iodin … 4.930 … 184 … 20.9 …
Astatin padat - 302 … - - 0.017

Pertanyaan :
1. Unsur Halogenyang memiliki kerapatan paling besar adalah....
2. Unsur Halogenyang memiliki titik leleh paling kecil adalah....
3. Unsur Halogen yang memiliki titik didih paling besar adalah....
4. Kecenderungan titik leleh Halogen dalam satu golongan (dari atas ke bawah) adalah semakin....
5. Kecenderungan titik didih Halogen dalam satu golongan (dari atas ke bawah) adalah semakin....
6. Kecenderungan ∆Hfus Halogen dalam satu golongan (dari atas ke bawah) adalah semakin....
7. Kecenderungan ∆Hv Halogen dalam satu golongan (dari atas ke bawah) adalah semakin....
8. Urutan titik leleh unsur Halogen dari yang paling besar ke yang paling rendah yaitu....
9. Urutan titik didih unsur Halogen dari yang paling besar ke yang paling rendah yaitu....
10. Urutan daya hantar panas unsur Halogen dari yang paling besar ke yang paling rendah yaitu....

Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 102


Kegiatan 3:
C. Simak dan lengkapilah tabel kereaktifan Halogen
Halogen Fase pada Kereaktifan
suhu ruang
F2 … Sangat reaktif, berbahaya
… Gas …
Br2 … Memerlukan panas untuk membentuk
senyawa
I2 … …

Pertanyaan :
1. Unsur Halogen yang memiliki kereaktifan paling besar dari data tabel di atas adalah…………
2. Unsur Halogen yang memiliki kereaktifan paling kecil dari tabel di atas adalah…………
3. Urutan kekuatan kereaktifan unsur Halogen dari yang paling besar ke yang paling kecil
yaitu………………
4. Kecenderungan kereaktifan unsur Halogen dalam satu golongan (dari atas ke bawah) adalah
semakin………………..

Kegiatan 4 :
Wujud Pada Suhu Kamar dan Warna Unsur
Unsur gambar Wujud pada suhu warna
kamar

Cl

Br

At

Daya Oksidasi dan Daya Reduksi


Ingat Kembali !!
Daya oksidasi merupakan kemampuan atom untuk
menyerap atau mengoksidasi elektron dari atom lain.
Daya reduksi merupakan kemampuan atom untuk melepas
atau tereduksi elektronnya

Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 103


Kesimpulan :
Keelektronegatifan halogen dari atas ke bawah semakin………….. sehingga
semakin………… tereduksi. Jadi daya oksidator dari F ke I semakin
………………...sebaliknya maka daya reduksi dari F ke I semakin……………

Kegiatan 5 : Jenis reaksi pada halogen


1. Bagaimana reaksi Halogen dengan Non-logam?

2. Bagaimana reaksi Halogen dengan Logam?

3. Bagaimana reaksi Halogen dengan Air?

4. Bagaimana reaksi Halogen dengan Basa?

5. Bagaimana reaksi Antarhalogen?

6. Bagaimana reaksi Halogen dengan


hidrokarbon?

Kegiatan 6 : Pembuatan Halogen

1. Bagaimana proses pembuatan


Fluorin?

3. Bagaimana proses pembuatan Klorin?

2. Bagaimana proses pembuatan Bromin?


4. Bagaimana proses pembuatan
Iodin?

5. Bagaimana proses pembuatan


Astatin?

Kerjakan tugas tersebut


bersama teman
sekelompok
Kegiatan 7 :

1. Sebutkan manfaat dari masing-


masing unsur halogen dalam
kehidupan sehari-hari?
2. Sebutkan dan jelaskan dampak dari
penggunaan unsur halogen terhadap
lingkungan?

Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 104


E. UNSUR ALKALI - ALKALI TANAH

TUJUAN
1. Menganalisis sifat fisika logam alkali dan alkali tanah
2. Menganalisis sifat kimia logam alkali dan alkali tanah
3. Menjelaskan reaksi-reaksi yang terjadi pada unsur logam alkali dan alkali tanah
4. Menjelaskan pembuatan unsur logam alkali, alkali tanah dan senyawanya
5. Menganalisis kegunaan unsur logam alkali, alkali tanah dan senyawanya
6. Menganalisis dampak penggunaan unsur logam alkali dan alkali tanah dalam kehidupan

1. Unsur Golongan Alkali


Golongan IA atau dikenal dengan nama golongan “Alkali” adalah kelompok unsur yang bersifat
logam. Dapat dilihat dari konfigurasi elektronnya sebagai berikut :

Konfigurasi
No atom Unsur Jumlah elektron/kulit
elektron
3 Litium 2, 1 [He]2s1
11 Natrium 2, 8, 1 [Ne]3s1
19 Kalium 2, 8, 8, 1 [Ar]4s1
37 rubidium 2, 8, 18, 8, 1 [Kr]5s1
55 Caesium 2, 8, 18, 18, 8, 1 [Xe]6s1
87 Fransium 2, 8, 18, 32, 18, 8, 1 [Rn]7s1

a. Sumber dan Kelimpahan Logam Alkali

Keberadaan logam alkali di alam dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:
Unsur Persen di kerak bumi Keberadaan di alam
Litium 0,0007% di bebatuan beku Dalam spodune LiAl(SiO3)2.
Natrium 2,8% Dalam garam batu NaCl, senyawa Chili NaNO3, Karnalit
KMgCl3.6H2O, trona Na5(CO3)2.(HCO3).2H20, dan air laut
Kalium 2,6% Dalam silvit (KCl), garam petre KNO3, dan karnalit
KCl.MgCl2.6H2O
Rubidium 0,0078% Dalam lepidolit
Sesium 0,0003% Dalam polusit (Cs4Al4Si9O26)
Fransium Sangat sedikit Berasal dari peluruhan aktinium (Ac). Bersifat radioaktif
dengan waktu paro 21.8 menit

Garam batu (NaCl), silvit (KCl), dan karnalit (KMgCl3.6H2O) berasal dari endapan yang terbentuk akibat
penguapan laut dahulu kala. Karena perbedaan kelarutan, garam – garam mengendap tidak bersamaan, tetapi
satu persatu sehingga terbentuk lapisan – lapisan garam yang relatif murni. Garam di tambang dengan cara
menyemprotkan air untuk melarutan garam, kemudian memompa larutan garam tersebut kepermukaan.

S b. Sifat Fisika Logam Alkali


Unsur-unsur logam alkali semuanya logam yang sangat reaktif dengan sifat-sifat fisika secara umum
ditunjukkan pada Tabel berikut:
Li Na K Rb Cs
Nomor atom 3 11 19 37 35
Konfigurasi elektron 2s1 3s1 4s1 5s1 6s1
Massa atom relatif, Ar 6,941 22,9898 39,102 85,4678 132,9055
Titik leleh/ K 454 371 336 312 302
Kerapatan (g cm-3) 0,53 0,97 0,86 1,59 1,90

Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 105


Entalpi peleburan (kJ mol-1) 3,01 2,59 2,30 2,18 2,09
Titik didih / K 1604 1163 1040 975 960
Entalpi penguapan (kJ mol-1) 133 90 77,5 69,1 65,9
Energi ionisasi pertama (kJ mol-1) 519 498 418 401 376
Keelektronegatifan 1,0 0,9 0,8 0,8 0,7
Jari-jari kovalen/pm 134 154 196 211 225
Jari-jari ion/pm (M+) 60 95 133 148 169
Potensial elektroda standard (V) -3,02 -2,71 -2,93 -2,93 -2,92
Entalpi hidrasi M+ (kJ mol-1) -519 -407 -322 -301 -276
Daya hantar molar (ohm-1 cm2 mol-1) 38,7 60,1 73,5 77,8 77,3
Jumlah isotop di alam 2 1 3 2 1
Wujudnya dalam suhu kamar padat padat padat padat cair

Jari-jari atom

Jari-jari atom dari Li ke Fr semakin besar karena jumlah “kulit” atom dari Li ke Fr juga semakin banyak. Ingat
kembali konfigurasi elektron golongan alkali.

Titik didih dan

Titik titik
didihleleh
dan titik leleh dari Li ke Fr semakin rendah karena adanya ikatan logam antar atom logam alkali.
Ikatan logam tersebut semakin lemah dari Li ke Fr karena tarik-menarik antara inti atom dengan awan elektron
semakin lemah. Hal ini karena jari-jari atom dari Li ke Fr semakin besar. Dengan demikian, energi yang
diperlukan untuk memutuskan ikatan logam tersebut semakin kecil.

Rapatan

Ukuran atom yang besar dan massa atom yang ringan menyebabkan rapatan alkali kecil. Namun demikian,
rapatan alkali semakin besar dari Li ke Fr karena pertambahan massa atomnya jauh lebih besar daripada
pertambahan ukuran atomnya. Ingat! Jarak antar kulit atom semakin pendek.

Warna Nyala Logam Alkali

Warna nyala yang dihasilkan oleh suatu unsur disebut sprektum emisi. Spektrum emisi yang dihasilkan
berkaitan dengan model atom Neils Bohr. Ketika atom diberikan sejumlah energi, elektron-elektron yang
berada pada keadaan dasar akan tereksitasi menuju tingkat energi yang lebih tinggi. Elektron yang tereksitasi
dapat kembali keadaan dasar atau mengemisi dengan memancarkan sejumlah energi dalam bentuk radiasi
elektromagnetik dengan panjang gelombang (λ) tertentu. Spektrum emisi terjadi ketika larutan garamnya
dibakar menggunakan nyala bunsen. Spektrum emisi yang dihasilkan setiap unsur berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya.

Ketika dibakar litium menghasilkan warna merah, natrium menghasilkan warna kuning, kalium menghasilkan
warna pink atau lilac, rubidium menghasilkan warna merah lembayung dan sesium menghasilkan warna merah
lembayung. Warna-warna yang dihasilkan oleh unsur-unsur alkali sangat indah sehingga logam-logam alkali
banyak dimanfaatkan dalam pembuatan kembang api atau mercon.

Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 106


S c. Sifat Kimia Logam Alkali

o Secara umum, sifat logam alkali adalah sangat reaktif atau mudah mengalami reaksi dengan zat lainnya
membentuk senyawa. Hal ini disebabkan pada orbital terluarnya hanya terdapat satu elektron dan energi
ionisasi yang lebih kecil dibanding unsur golongan lain.
o Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, kereaktifan logam alkali makin bertambah seiring bertambahnya
nomor atom. Logam-logam alkali sangat elektropositif dan bereaksi langsung dengan sebagian besar unsur
lain dan banyak senyawaan dengan pemanasan.
o Litium biasanya yang kurang reaktif sedangkan Cs adalah yang paling reaktif.
Lithium bereaksi lambat dengan air pada 25o dan tidak menggantikan hidrogen asam yang lemah dalam
C6H5C CH, sedangkan unsur yang lainnya dapat. Meskipun demikian , Li secara unik reaktif terhadap N2,
lambat pada 25o tetapi cepat pada 400o, membentuk nitride Kristal berwarna merah rubi, Li3N. Seperti Mg,
yang menghasilkan Mg3N2, lithium dapat digunakan untuk menyerap N2.
o Dengan air, Na bereaksi hebat, K menyala dan Rb serta Cs bereaksi dengan menimbulkan ledakan,
gumpalan besar Na juga bereaksi dengan ledakan. Lithium, Natrium, dan Kalium dapat ditangani di
dalam air meskipun cepat menjadi panas. Yang lainnya harus ditangani dengan argon.
o Perbedaan yang mendasar terdapat pada ukuran kation yang ditunjukkan oleh reaksi dengan O2. Dalam udara
atau O2 pada 1 atm, logam-logamnya terbakar. Lithium hanya memberikan Li2O dengan sedikit runutan
Li2O2. Natrium biasanya memberikan peroksida, Na2O2, tetapi akan berlanjut dengan adanya O2 di bawah
tekanan serta panas, menghasilkan superoksida, NaO2. Kalium, rubidium dan sesium membentuk
superoksida MO2. Logam-logam alkali bereaksi dengan alcohol dan larut hebat dalam air raksa.
o Hampir semua logam alkali bersifat ionik dan mudah larut dalam air. Pada logam alkali yang memiliki satu
elektron valensi ia akan lebih mudah membentuk ion positif agar stabil dengan melepas satu elektron
tersebut. Li menjadi Li+, Na menjadi Na+, K manjadi K+ dan yang lainnya.

 Sifat metalik (sifat sebagai logam).


Secara kimia sifat metalik suatu unsur berkaitan dengan kecenderungannya untuk kehilangan elektron. Sifat
metalik dalam keluarga golongan A cenderung makin bertambah dari atas ke bawah pada table
berkala. Litium bersifat sangat metalik. Dalam sebagian besar kimia unsur dari natrium sampai sesium
berkelakuan secara sama. Litium agak berbeda, mungkin karena ionnya begitu kecil sehingga rapatan
muatannya sangat tinggi untuk suatu ion bermuatan satu. Litium sudah pasti adalah logam, tetapi yang kurang
metalik dari unsur-unsur keluarga 1 A , berdasarkan sifat-sifatnya sebagai penyumbang (donor) elektron.
Sesium yang paling metalik. Logam alkali adalah zat pereduksi yang sangat kuat karena begitu mudah
kehilangan elektron. Mereka mudah bergabung dengan kebanyakan unsur non logam, membentuk senyawa
ion seperti halide, hidrida, oksida dan sulfide. Karena litium bereaksi langsung dengan nitrogen pada suhu
tinggi, mereka terus terbakar dalam udara meskipun semua oksigen yang tersedia sudah habis.

Energi Ionisasi
Karena jari-jari atom alkali dari Li ke Fr semakin besar, maka semakin lemah gaya tarik inti terhadap elektron
terluarnya. Dengan demikian, dari Li ke Fr elektron semakin mudah dilepaskan untuk membentuk ion positif.
Dengan kata lain, energi ionisasi alkali dari Li ke Fr semakin rendah.
Elektronegativitas
Jari-jari atom golongan alkali dari Li ke Fr semakin besar, sehingga semakin kecil kecenderungan untuk
menarik elektron. Dengan kata lain, elektronegativitas dari Li ke Fr semakin kecil.

Kereaktifan
Perhatikanlah konfigurasi elektron golongan alkali berikut ini!

3Li : [He] 2s1


11Na : [Ne] 3s1
19K : [Ar] 4s1
37Rb : [Kr] 5s1
55Cs : [Xe] 6s1
87Fr : [Rn] 7s1

Diktat Kimia XII MIA Semester : Gasal Page 107


Berdasarkan konfigurasi elektron tersebut, kita mengetahui bahwa masing-masing atom golongan alkali
memiliki 1 elektron valensi. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil, atom-atom golongan alkali
hanya perlu “melepaskan” satu elektron valensinya tersebut. Kemampuan atom logam melepaskan elektron
dinyatakan dengan energi ionisasi.
Kereaktifan logam alkali juga berhubungan dengan jari-jari atom dan energi ionisasinya. Nilai jari-jari atom
yang bertambah dari Li ke Fr menunjukkan elektron valensinya terikat semakin lemah dengan inti atom, dan
nilai energi ionisasi yang berkurang dari Li ke Fr menunjukkan semakin mudah logam alkali melepas elektron
valensinya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kereaktifan logam alkali dari Li ke Fr semakin besar.

a. Sifat Kimia Logam Alkali


1) Hubungan antara jari-jari atom, energi ionisasi dan kereaktifan logam alkali
Jari-jari atom bertambah besar dengan naiknya nomor atom. Logam alkali memiliki jari-jari yang
terbesar diantara unsur-unsur yang terletak dalam satu perioda. Makin besar jari-jari atom suatu unsur,
makin lemah gaya tarik inti atom pada elektron terluar, sehingga makin mudah unsur itu melepaskan
elektron valensinya. Dengan demikian kereaktifan logam alkali bertambah dengan kenaikan nomor
atomnya. Demikian pula berdasarkan harga energi ionisasinya, makin besar jari-jari atomnya, harga
energi ionisasi makin kecil, maka unsur logam alkali makin reaktif karena mudah melepaskan elektron.
Logam-logam alkali memiliki titik leleh yang kurang dari 200oC, sehingga logam alkali lunak dan
mudah dikerat dengan pisau.

d. Reaksi-reaksi Alkali
2) Reaksi logam alkali
a) Reaksi dengan air
Berdasarkan data pada tabel di atas, harga potensial standar pada perubahan atom logam menjadi
ionnya sebesar 2,0 volt, sehingga logam-logam itu merupakan pereduksi kuat, misalnya air dapat
direduksi menjadi gas hidrogen.
(1) Reaksi logam natrium dengan air.
2 Na(s) → 2 Na+(aq) + 2e- Eo = +2,71 volt
2 H2O(aq) + 2e- → H2(g) + 2 OH-(aq) Eo = -0,83 volt
2 Na(s) + 2 H2O(aq) → 2 Na (aq) + 2 OH (aq) + H2(g)
+ -
Eo = +1,88 volt

1) Reaksi logam kalium dengan air.


2 K(s) → 2 K+(aq) + 2e- Eo = +2,93 volt
2 H2O(aq) + 2e- → H2(g) + 2 OH-(aq) Eo = -0,83 volt den
2 K(s) + 2 H2O(aq) → 2 K (aq) + 2 OH (aq) + H2(g)E = +2,1 volt
+ - o

Berdasarkan harga Eo reaksi tersebut. Eo reaksi kalium dengan air > Eo reaksi natrium dengan air, berarti
logam kalium lebih reaktif daripada logam natrium. Reaksi antara logam natrium dengan air
berlangsung dengan cepat dan dahsyat. Logam ini mengapung di atas air, mendesis dan meluncur kian
kemari di atas air.urutan kehebatan reaksi logam alkali dengan air adalah Li< Na< K.

(2) Reaksi dengan Oksigen


Reaksi dengan oksigen menghasilkan oksida (A2O), peroksida (A2O2) dan superoksida (AO2). Kecuali
Li, logam-logam lain cenderung membentuk peroksida (bilangan oksida oksigen = -1) dan superoksida
(bilangan oksida oksigen = -½) bila direaksikan dengan O2 secara langsung.
Contoh:
4 A(s) + O2(g) → 2 A2O(s) A = Alkali
2 A(s) + O2(g) → A2O2(s) A = Na, K, Rb, Cs
A(s) + O2(g) → AO2(s) A = Na, K, Rb, Cs

(3) Reaksi dengan Hidrogen


Dengan bantuan pemanasan logam alkali bereaksi dengan hidrogen membentuk senyawa hidrida logam
(hidrogen mempunyai bilangan oksidasi -1)
2A(s) + H2(g) → 2LH(g) H = hydrogen

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 108


(4) Reaksi dengan Halogen
Logam alkali bereaksi dengan halogen membentuk garam halida.
2A(s) + X2(g) → 2AX(s) X= Halogen

e. Pembuatan Logam Alkali


1. Pembuatan logam Natrium
Untuk memperoleh unsur-unsur logam alkali dari senyawanya yang terdapat di alam yaitu dengan cara
mereduksi kationnya (ion positifnya). Pada umumnya cara cara yang dilakukan adalah dengan elektrolisa
leburan garamnya pada sel elektrolisa Down. Dibagian tengah ditempatkan anoda berbentuk silider dari
grafit sedangkan katodanya adalah besi berbentuk silinder yang ditempatkan disekekliling anoda disekat
demngan saringan dari besi untuk memisahkan hasil eletrolisis. Untuk pembuatan logam natrium digunakan
60% leburan NaCl yang dicampurkan dengan 40% CaCl2 yang berfungsi untuk menurunkan titik lebur dari
800oC menjadi 600oC. Gas klor yang terjadi di anoda ditampung dari bagian atas sel sedangkan logam
natrium yang terbentuk di katoda adapat naik ke ppermukaan, karena kerapatan natrium yang terbentuk di
katoda dapat naik ke permukaan, karena kerapatan natrium lebih kecil daripada kerapatan leburan elektrolit
dan dikumpulkan dalam suatu alat penampung.

Persamaan reaksi pembuatan logam natrium:


Katoda (-) : 2Na+ + 2e- → 2 Na
Anoda (+) : 2Cl -
→ Cl2 + 2e-
2Na+ + 2Cl- → 2 Na + Cl2

2. Pembuatan Logam Kalium (K)


 Elektrolisis lelehan KOH
 Elektrolisis lelehan KCN
 Reduksi garam kloridanya
 Reduksi KCl dengan natrium

3. Pembuatan Logam Litium ( Li )


Litium ( Li) dibuat secara elektrolisis cairan LiCl, logam Li diperoleh di katoda dan gas Cl 2 diperoleh di
anoda. Litum banyak terdistribusi dibumi akan tetapi disebabkan karena kereaktifannya maka kita
akansulit menemukan litium dalam keadaan unsurnya. Total litium yang ada di air laut diperkirakan230
billion ton dan unsur ini terdapat dalam konsentrasi yang relatif konstan yaitu 0.1-0,2 ppm.Sumber
litium adalah batuan crustal, batuan igneous, pegmatite, spodumene dan petalite. Sumber yang lain
adalah hectorite.

4. Pembuatan Logam Rubidium (Rb)


Rubidium ternyata ditemukan lebih banyak dari yang diperkirakan beberapa tahun lalu. Sekarang ini,
Rubidium dianggap sebagai elemen ke-16 yang paling banyak ditemukan di kerak bumi. Rubidium ada
di pollucite, leucite dan zinnwaldite, yang terkandung sekitar 1% dan dalam bentuk oksida. Ia ditemukan
di lepidolite sebanyak 1.5% dan diproduksi secara komersil dari bahan ini. Mineral-mineral Kalium,
seperti yang ditemukan pada danau Searles, California, dan Kalium Klorida yang diambil dari air asin di

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 109


Michigan juga mengandung Rubidium dan sukses diproduksi secara komersil. Unsur ini juga ditemukan
bersamaan dengan Cesium di dalam deposit pollucite di danau Bernic, Manitoba.

5. Pembuatan Logam Cesium (Cs)


Unsur ini juga dapat diisolasi dengan cara elektrolisis fusi sianida dan dengan beberapa metoda lainnya.
Cesium murni yang bebas gas dapat dipersiapkan dengan cara dekomposisi panas Cesium azida.

6. Pembuatan Logam Fransium (Fr)


Fransium dapat diperoleh dalam mineral-mineral uranium. Fransium juga dapat di peroleh dalam kerak
bumi, namun kandungannya mungkin tidak lebih dari 1 ons.

f. Kegunaan Logam Alkali


1. Kegunaan natrium (Na)
 Sebagai pendingin pada reaktor nuklir
 Natrium digunakan pada industri pembuatan bahan anti ketukan pada bensin yaitu TEL (tetraetillead)
 Uap natrium digunakan untuk lampu natrium yang dapat menembus kabut
 Untuk membuat senyawa natrium seperti Na2O2 (natrium peroksida) dan NaCN (natrium sianida)
 Natrium juga digunakan untuk foto sel dalam alat-alat elektronik.

2. Kegunaan Senyawa Natrium


Senyawa Kegunaan
NaCl Bumbu masak, pengawet makanan, cairan infus dan pencair salju
NaOH (soda api/ Industri sabun dan detergen (direaksikan dengan lemak/ minyak dengan
kaustik soda) NaOH), industri kertas (memasak kayu, bambu dan jerami dengan kaustik
NaOH menghasilkan selulosa), pemurnian minyak bumi, pemisahan
aluminium dari bauksit.
Na2CO3 (soda abu) Industri sabun, detergen, gelas kaca dan pelunak air sadah.
NaHCO3 Pengembang kue dan pemadaman kebakaran
Na2S Digunakan bersama-sama dengan NaOH pada proses pengolahan pulp
(bahan dasar pembuat kertas).
Na2SO4 kegunaannya sebagai bahan yang dapat dipakai untuk menyimpan energi
surya, sehingga dapat dipakai sebagai penghangat ruangan dan penghangat
air.

3. Kegunaan Kalium (K)


Kegunaan kalium dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
 Unsur kalium sangat penting bagi pertumbuhan. Tumbuhan membutuhkan garam-garam kalium,
tidak sebagai ion K+ sendiri, tetapi bersama-sama dengan ion Ca2+ dalam perbandingan tertentu.
 Unsur kalium digunakan untuk pembuatan kalium superoksida (KO2) yang dapat bereaksi dengan air
membentuk oksigen.

4. Kegunaan Senyawa kalium


Senyawa Kegunaan
KCl Sebagai pupuk buatan
KOH Industri sabun yaitu sabun lunak
K2CO3 Industri gelas kaca
KNO3 Untuk bahan pupuk, pembuatan dinamit dan kembang api
KO2 bahan cadangan oksigen dalam tambang (bawah tanah), kapal selam, dan digunakan
untuk memulihkan seseorang yang keracunan gas.

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 110


Selain natrium dan kalium, kegunaan logam alkali sebagai berikut:
 Litium digunakan untuk membuat baterai.
 Rubidium (Rb) dan Cesium (Cs) digunakan sebagai permukaan peka cahaya dalam sel fotolistrik
yang dapat mengubah cahaya menjadi listrik.
 Li2CO3 digunakan untuk pembuatan beberapa jenis peralatan gelas dan keramik.

g. Dampak Logam Alkali


1. Logam lithium ini bereaksi dengan nitrogen dan hidrogen dari udara dan uap air. Secara cepat
permukaan litium akan terlapisi oleh campuran LiOH, Li2CO3, Li3N. LiOH bersifat sangat korosif dan
berbahaya bagi ikan yang hidup di air.
2. Kontak antara natrium dengan air, akan menghasilkan natrium hidroksida NaOH yang dapat mengiritasi
kulit, hidung, tenggorokan, dan mata. Hal ini dapat menyebabkan batuk dan bersin. Eksposur secara
berlebihan akan menyebabkan kesulitan bernafas, bronkitis kimia, dan kontak dengan kulit dapat
menyebabkan iritasi, kulit melepuh dan kerusakan yang bersifat permanen.Kontak dengan mata dapat
menyebabkan cacat permanen sampai kebutaan.
3. Kalium terlalu banyak dalam tubuh dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, stroke, penyakit Ulseratif
Kolitis (IBD) yaitu gangguan penyerapan di usus halus, dan penyakit ginjal
4. Beban pencemaran unsur radioaktif Cesium yang terserap oleh tubuh, dalam jangka panjang adalah
dapat memicu kanker darah. Selain itu, Cesium akan bertindak menggantikan unsur Kalium dalam
tulang, serta memancarkan radiasi yang merusak jaringan serta otot.
5. Jika fransium banyak terkontaminasi terhadap tubuh dapat berakibat fatal terhadap kesehatan tubuh, dan
menimbulkan berbagai penyakit seperti menyebabkan napas memendek, rasa tegang dan panas di dada,
serta peradangan paru jika terhirup secara langsung. Fransium juga berdampak terhadap ketidaksuburan
dan kecacatan bayi.

2. Unsur Golongan Alkali Tanah


TanahTanahTanah
a. Kelimpahan Logam Alkali Tanah
Unsur Sumber di Alam Keterangan
Berilium Senyawa silikat beril Berilium terdapat sekitar 0,0006 % dalam kerak bumi
3BeSiO3.Al2(SiO3)/ sebagai mineral silikat dan beril Be3Al2Si6O18 yang
Be3Al2(SiO3)6 memiliki 2 jenis warna :
1. Biru-hijau muda,yakni aquamaryn
2. Hijau tua, yakni permata emerald (adanya
sampai 2% ion Cr (III) dalam struktur kristalnya)
Magnesium Magnesit (MgCO3) Kelimpahan Magnesium terletak pada urutan ke-8
Dolomit(MgCO3.CaCO3) (sekitar 2%) pada kulit bumi. Mineral utama yang
Epsomit (garam inggris) mengandung magnesium adalah carnellite, magnesite dan
(MgSO4.7H2O) dolomite. Air laut mengandung 0,13% magnesium, dan
Hiserit (MgSO4.3H2O) merupakan sumber magnesium yang tidak terbatas.
Kaimit(KCl.MgSO4.3H2O)
Olivin (Mg2SiO4)
Asbes (CaMg(SiO3)4)
Kalsium Dolomit (CaCO3MgCO3) Kelimpahan kalsium terletak pada urutan kelima (±8,6%)
Batukapur/ marmer (CaCO3) pada kulit bumi. Terdapat sebagai mineral silikat,
karbonat, sulfat, fosfat, dan CaCO3
Gips (CaSO4.2H2O) Bisa ditemukan dalam berbagai bentuk sebagai
Fosforit (Ca3(PO4)2) limestone (batukapur/ gamping), marbel dan kapur atau
Floursfar (CaF2) juga dapat ditemukan dalam kerangka binatang laut.
Apatit(Ca3(PO4)2CaF2) Mineral sulfat diantaranya adalah gypsum CaSO4.2H2O
atau juga bantuan fosfat Ca3(PO4)2 yang penting untuk
pertumbuhan tulang dan gigi.
Stronsium Selesit (SrSO4) Stronsium sangat jarang sekitar 0,05% dalam kerak
Stronsianit (SrCO3) bumi,sebagai mineralstronsianit SrSO4.

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 111


Barium Barit (BaSO4) Kelimpahan Ba di alam sangat sedikit, dan terdapat
Witerit (BaCO3) sebagai barit(BaSO4).
Radium Fr (bijih uranium) Radium merupakan unsur radioaktif. Radium sangat
Zat radioaktif jarang sekali, tetapi keberadaannya dapat dideteksi
dengan mudah oleh sinar radioaktif karena intinya
membelah dengan spontan, mengemisi partikel α
sehingga terbentuk Radon, Rn. Sumber Ra adalah biji
huranium (U3O8). Kelimpahan Ra rata-rata dalam kerak
bumi kurang dari 1 0 - 4 .

 Sifat-sifat Alkali Tanah


Logam alkali tanah terletak pada golongan IIA. Unsur-unsur alkali tanah terdiri dari berilium (Be), Magnesium
(Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), Barium (Ba), dan radium (Ra). Disebut alkali tanah karena membentuk
basa, tetapi sukar larut dalam air. Alkali tanah mempunyai dua elektron terluar. Hal ini mengakibatkan logam
alkali tanah akan melepaskan 2 elektron terluarnya untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil. Dalam
satu golongan kereaktifan logam alkali tanah berubah sesuai dengan perubahan nomor atomnya.
b. Sifat fisis alkali tanah
Unsur-unsur Be Mg Ca Sr Ba
Susunan elektron (He) 2s2 (Ne) 3s2 (Ar) 4s2 (Kr) 5s2 (Xe) 6s2
Energi ionisasi pertama (kJ.mol-1) 900 740 590 550 500
Energi ionisasi kedua (kJ.mol-1) 1800 1450 1150 1060 970
Keelektronegatifan (skala Pauling) 1,5 1,2 1,0 1,0 0,9
Jari-jari atom (nm) 0,11 0,16 0,20 0,21 0,22
Titik Didih (oC) 2770 1110 1440 1380 1640
Titik Leleh (oC) 1278 651 845 769 725
Potensial elektroda standar M+/M -1,85 -2,37 -2,87 -2,89 -2,91
(volt)
Kerapatan (g.cm-3) 1,85 1,74 1,55 2,54 3,50
Kekerasan (skala Mohs) ≈5 2,0 1,5 1,8 ≈2
Warna nyala putih putih Merah jingga merah Hijau

c. Sifat kimia alkali tanah


i. Hubungan antara jari-jari atom, energi ionisasi dan kereaktifan logam alkali tanah
Sama halnya seperti logam alkali, unsur logam alkali tanah termasuk unsur yang reaktif, hanya
kereaktifannya lebih lemah dibandingkan dengan alkali. Sesuai dengan besarnya jari-jari atom unsur, dari
atas ke bawah makin besar dan harga energi ionisasi yang makin kecil maka dari atas ke bawah kereaktifan
unsur logam alkali tanah makin bertambah. Perbandingan kereaktifan alkali dan alkali tanah dapat
digambarkan sebagai berikut:
Li Na K K

Mg Ca Sr Sr

Jadi kereaktifan Li hampir sama dengan Mg, Na dengan Ca dan K dengan Sr. Seperti pada tabel titik leleh
dan titik didih alkali tanah cenderung makin rendah. Jika dibandingkan dengan logam alkali yang
seperioda, titik leleh dan titik didihnya lebih tinggi jadi alkali tanah tidak lunak seperti alkali.
ii. Reaksi logam alkali
1. Reaksi dengan air
Semua logam alkali tanah kecuali Be bereaksi dengan air membentuk basa dan gas hidrogen.
M(s) + 2H2O(l) → M(OH)2(aq) + H2(g) M= alkali tanah kecuali Be
Magnesium bereaksi lambat pada suhu kamar dan lebih cepat dengan air panas.

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 112


2. Reaksi dengan halogen
Semua logam alkali bereaksi dengan halogen membentuk garam halida.
M(s) + X2(g) → MX2(s) M = alkali tanah, X = halogen
Dari garam halida, alkali tanah menunjukkan bahwa halida berilium merupakan senyawa kovalen,
sedangkan halida alkali tanah yang lain merupakan senyawa ion.
3. Reaksi dengan oksigen
Semua logam alkali tanah bereaksi dengan oksigen dari udara membentuk oksida. Be dan Mg hanya
bereaksi dengan bantuan pemanasan.
2 M(s) + O2(g) → 2 MO(s)
Persamaan reaksi pada pembakaran Mg sebagai berikut:
2 Mg(s) + O2(g) → 2 MgO(s)
Barium jika direaksikan dengan oksigen murni atau oksigen dari udara disertai pemanasan akan
membentuk peroksida.
Ba(s) + O2(g) → BaO2(s)
4. Reaksi dengan nitrogen
Logam Mg dibakar bereaksi dengan nitrogen di udara membentuk nitrida.
3 Mg(s) + N2(g) → Mg3N2(s)
5. Reaksi dengan asam
Semua logam alkali tanah bereaksi dengan asam kuat (seperti HCl) membentuk garam halida dan gas
hidrogen.
M(s) + 2HCl(aq) → MCl2(aq) + H2(g)
6. Reaksi dengan basa
Berilium selain bereaksi dengan asam kuat juga bereaksi dengan basa kuat. Sifat demikian disebut
amfoter.
Be(s) + 2NaOH(aq) + 2H2O→ Na2Be(OH)4(aq) + H2(g)

d. Pembuatan Logam Alkali Tanah


a. Berilium (Be)
Berilium diperoleh dari elektrolisis lelehan Berilium Klorida. NaCl ditambahkan pada pelelehan sebagai
elektrolit sebab BeCl2 mula-mula bersifat kovalen dan sangat sedikit menghantar listrik. Selama elektrolisis,
logam kurang aktif. Berilium dihasilkan pada katoda dan Cl2 menempel pada anoda.
b. Magnesium (Mg)
Pada umumnya dilakukan dengan elektrolisis leburan garam kloridanya pada sel Down. Persamaaan reaksinya:
Katoda (-) Mg2+ + 2e- → Mg
Anoda (+) 2 Cl -
→ Cl2 + 2e-
Mg2+ + 2 Cl- → Mg + Cl2
Bagan proses pembuatan logam magnesium air laut adalah sebagai berikut:
Persamaan reaksinya:
Mg2+(aq) + CaO(s) + H2O(l) → Mg(OH)2(s) + Ca2+(aq)
Mg(OH)2(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + 2H2O(l)
Elektrolisis MgCl2
MgCl2 → Mg + Cl2

c. Kalsium (Ca)
Kalsium dapat didapatkan dengan menghidrolisis leburan garam kloridanya. Logam Ca akan terbentuk pada
katoda dan terbentuk gas Cl2 pada anoda.
d. Stronsium (Sr)
Dapat dipersiapkan dengan cara elektrolisis klorida terfusi yang bercampur dengan kalium klorida atau bisa
juga dengan cara mereduksi stronsium oksida dengan alumunium di dalam vakum pada suhu dimana
stronsium tersuling.
e. Barium (Ba)
Barium, seperti halnya Kalsium, dapat dihasilkan dari proses elektrolisis leburan garam kloridanya. Proses
ini menghasilkan logam Ba dan gas Cl2.
f. Radium (Ra)
Radium bersifat radioaktif dan terbentuk dari peluruhan radioaktif unsur-unsur berat. Radium umumnya
didapatkan sebagai impiritis dalam incheblend atau dari hasil sisa pemrosesan uranium.

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 113


e. Kegunaan Logam Alkali Tanah
a. Kegunaan Berilium (Be) dan senyawanya
 Logam berilium dipakai pada tabung sinar X, komponen reaktor atom, dan pembuatan salah satu
komponen televisi
 Untuk memadukan logam agar lebih kuat, akan tetapi bermasa lebih ringan. Biasanya paduan ini
digunakan pada kemudi pesawat Zet.
 Digunakan untuk mengontrol reaksi fisi pada reaktor nuklir
 Digunakan dalam pembuatan giroskop, berbagai alat komputer, pegas jam tangan dan peralatan yang
memerlukan keringanan, ketegaran dan kestabilan dimensi.
 Berilium digunakan sebagai agen aloy di dalam pembuatan tembaga berilium. (Be dapat menyerap
panas yang banyak). Aloy tembaga-berilium digunakan dalam berbagai kegunaan karena konduktivitas
listrik dan konduktivitas panas, kekuatan tinggi dan kekerasan, sifat yang nonmagnetik, dan juga tahan
karat serta tahan fatig (logam). Kegunaan-kegunaan ini termasuk pembuatan: mold, elektroda
pengelasan bintik, pegas, peralatan elektronik tanpa bunga api dan penyambung listrik.
 Dalam bidang litografi sinar X, berilium digunakan untuk pembuatan litar bersepadu mikroskopik.
 Paduan Be dan Cu menghasilkan logam sekeras baja, maka digunakan untuk per/pegas dan sambungan
listrik.
 Berilium oksida sangat berguna dalam berbagai kegunaan yang memerlukan konduktor panas yang baik,
dan kekuatan serta kekerasan yang tinggi, dan juga titik lebur yang tinggi, seterusnya bertindak sebagai
perintang listrik.
b. Kegunaan Magnesium dan senyawanya
 Magnesium adalah bahan boleh terbakar, dan terbakar pada suhu lebih kurang 2500K (2200 °C,
4000 °F). Suhu pembakaran magnesium yang sangat tinggi membolehkannya menjadi alat berguna
untuk menghasilkan api keselamatan semasa kegiatan luar.
 Kegunaan yang lain termasuklah dalam fotografi lampu kilau, nyala, dan piroteknik, termasuklah bom
api.
 Senyawa magnesium hidroksida sebagai obat maag dan sebagai bahan pasta gigi.
 Dalam aloi aluminium-magnesium, logam ini digunakan untuk komponen pesawat terbang, peluru
kendali, kendaraan, alat rumah tangga karena sangat kuat.
 Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena senyawa MgO memiliki titik leleh yang
tinggi.
 Senyawa MgSO4.7H2O digunakan untuk pupuk, bahan obat-obatan, lampu Blitz dan kembang api
c. Kegunaan kalsium dan senyawanya
 Kalsium digunakan pada obat obatan, bubuk pengembang kue dan plastik.
 Kalsium banyak terdapat pada susu dan ikan teri yang berfungsi sebagai pembentuk tulang dan gigi.
 Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat Gips yang berfungsi untuk membalut tulang yang patah.
 Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunan seperti komponen semen dan cat
tembok.Selain itu digunakan untuk membuat kapur tulis dan gelas.
 Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada etanol karena bersifat dehidrator, dapat juga
mengeringkan gas dan mengikat karbondioksida pada cerobong asap.
 Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan juga sebagai sumber basa yang harganya relatif
murah
 Kalsium karbida (CaC2) disaebut juga batu karbit merupakan bahan untuk pembuatan gas asetilena
(C2H2) yang digunakan untuk pengelasan.
 CaOCl2 digunakan sebagai disinfektan.
 Ca(H2PO4)2 digunakan sebagai bahan pupuk.
d. Kegunaan Stronsium dan senyawanya
 Untuk pengoperasian mercusuar yang mengubah energi panas menjadi listrik dalam baterai nuklir RTG
(Radiisotop Thermoelectric Generator).
 Stronsium dalam senyawa Sr(NO3)2 memberikan warna merah apabila digunakan untuk bahan kembang
api.
 Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan kaca televisi berwarna dan
komputer.
e. Kegunaan barium (Ba) dan senyawanya
Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 114
 Barium digunakan sebagai pengambil nyala dalam tabung vakum untuk menghapus jejak-jejak
terakhir gas.
 Barium digunakan dalam kembang api untuk memberikan pewarnaan hijau.
 Barium digunakan dalam pembuatan gelas.
 BaSO4 digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan karena mampu menyerap sinar X meskipun
beracun.
 BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastik karena memiliki kerapatan yang tinggi dan warna
terang.
 Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api.
f. Kegunaan Radium (Ra) Sebelum bergabung dengan unsur lain
 Dalam dunia kedokteran, radium digunakan dalam terapi kanker dan penyakit -penyakit lainnya.
 Radium juga digunakan dalam memproduksi cat yang menyala dengan sendirinya.
 Ketika radium dicampur dengan berilium menjadi sumber neutron yang baik.
 Radium bromida adalah senyawa radium yang paling penting, dalam hal ini digunakan sebagai
sumber alpha - sinar untuk pengobatan lokal dari kanker kecil.
 Radium sulfat digunakan dalam alat uji radiografi digunakan untuk mendeteksi kelemahan dalam logam.
 Penggunaan lain industri adalah mencampur radium dan berilium untuk memperoleh sumber neutron,
untuk prospek geofisika untuk perminyakan.
 Radium (biasanya dalam bentuk radium klorida) digunakan dalam obat-obatan untuk menghasilkan gas
radon yang digunakan sebagai pengobatan kanker misalnya beberapa sumber radon ini digunakan di
Kanada pada 1920-an dan 1930-an. Isotop 223 Ra saat ini sedang diselidiki untuk digunakan dalam obat
sebagai kanker pengobatan tulang metastasis.

f. Dampak Logam Alkali Tanah


a. Berilium sangat berbahaya jika terhirup. Keefektifannya tergantung kepada kandungan yang dipaparkan
dan jangka waktu pemaparan. Jika kandungan berilium di udara sangat tinggi (lebih dari 1000 μg/m³),
keadaan akut dapat terjadi. Keadaan ini menyerupai pneumonia dan disebut penyakit berilium akut.
Penetapan udara komunitas dan tempat kerja efektif dalam menghindari kerusakan paru-paru yang paling
akut. Menelan berilium tidak pernah dilaporkan menyebabkan efek kepada manusia karena berilium diserap
sangat sedikit oleh perut dan usus. Berilium yang terkena kulit yang mempunyai luka atau terkikis akan
menyebabkan radang. Pemamparan jangka masa panjang kepada berilium dapat meningkatkan risiko
menghidap penyakit kanker paru paru.
b. Kebakaran dapat dengan mudah terjadi, sehingga magnesium harus ditangani secara hati-hati. Terutama
jika logam ini dalam keadaan terbelah-belah secara halus. Air tidak boleh digunakan pada magnesium yang
terbakar atau kebakaran yang berdasarkan magnesium.
c. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan lesu, banyak keringat, gelisah, sesak napas, menurunnya daya
tahan tubuh, kurang nafsu makan, sembelit, berak-berak, insomnia, kram, dsb.
d. Stronsium radioaktif dapat menyebabkan gangguan berbagai tulang dan penyakit , termasuk kanker tulang.
e. Bahaya barium (Ba) bagi kesehatan manusia yaitu, dalam bentuk serbuk, mudah terbakar pada temperatur
ruang. Dalam jangka panjang, dapat menyebabkan naiknya tekanan darah dan terganggunya sistem saraf.
Semua air atau asam larut senyawa barium beracun. Pada dosis rendah, barium bertindak sebagai stimulan
otot, sedangkan dosis yang lebih tinggi mempengaruhi sistem syaraf, menyebabkan penyimpangan jantung,
tumor,kelemahan, kegelisahan dan kelumpuhan.
f. Sebelum efek biologi radiasi diketahui, banyak perusahan kesehatan yang memasarkan obat paten yang
mengandung bahan radioaktif; salah satunya adalah penggunaan radium pada perawatan enema. Marie
Curie menentang jenis perawatan ini, ia memperingatkan efek radiasai pada tubuh manusia belum benar-
benar diketahui (Curie) dikemudian hari meninggal akibat Anemia Aplastik, yang hampir dipastikan akibat
lamanya ia terpapar Radium). Pada tahun 1930-an produk pengobatan yang mengandung bahan radioaktif
tidak ada lagi dipasaran bebas. Radium, jika tertelan, terhirup ataupun terekspos pada tubuh menjadi sangat
berbahaya dan dapat menyebabkan kanker.

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 115


Lembar Kerja Siswa

UNSUR-UNSUR LOGAM
ALKALI DAN ALKALI TANAH
KELOMPOK 1
TUJUAN
Siwa dapat menganalisis sifat fisika dan sifat kimia unsur logam alkali
Perhatikan tabel di bawah ini!
Li Na K Rb Cs
Nomor atom 3 11 19 37 35
Konfigurasi elektron 2s1 3s1 4s1 5s1 6s1
Massa atom relatif, Ar 6,941 22,9898 39,102 85,4678 132,9055
Titik leleh/ K 454 371 336 312 302
Kerapatan (g cm-3) 0,53 0,97 0,86 1,59 1,90
Kekerasan (Mohs) 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2
Entalpi peleburan (kJ mol-1) 3,01 2,59 2,30 2,18 2,09
Titik didih / K 1604 1163 1040 975 960
Entalpi penguapan (kJ mol-1) 133 90 77,5 69,1 65,9
Energi ionisasi pertama (kJ mol-1) 519 498 418 401 376
Keelektronegatifan 1,0 0,9 0,8 0,8 0,7
Jari-jari kovalen/pm 134 154 196 211 225
Jari-jari ion/pm (M+) 60 95 133 148 169
Potensial elektroda standard (V) -3,02 -2,71 -2,93 -2,93 -2,92
Entalpi hidrasi M+ (kJ mol-1) -519 -407 -322 -301 -276
Daya hantar molar (ohm-1 cm2 mol-1) 38,7 60,1 73,5 77,8 77,3
Jumlah isotop di alam 2 1 3 2 1
Wujudnya dalam suhu kamar padat padat padat padat cair

Analisislah sifat-sifat fisika dan kimia dari unsur-unsur logam alkali berdasarkan tabel diatas!

Konfigurasi elektron

Tuliskan konfigurasi elektron dari unsur logam alkali diatas!

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 116


Bagaimana kecenderungan jari-jari atom logam alkali dari Li ke Fr?
Jawab : Jari-jari atom
Mengapa hal itu dapat terjadi? Kaitkan dengan konfigurasi elektronnya!
Jawab :

Kerapatan

Bagaimana kecenderungan kerapatan logam alkali dari Li ke Fr?


Jawab :
Mengapa hal itu dapat terjadi?
Jawab :

Titik didih dan titik leleh

Bagaimana kecenderungan kerapatan logam alkali dari Li ke Fr?


Jawab :
Mengapa hal itu dapat terjadi?
Jawab :

Energi ionisasi

Bagaimana kecenderungan energi ionisasi logam alkali dari Li ke Fr?


Jawab :
Mengapa hal itu dapat terjadi?
Jawab :

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 117


Elektronegativitas

Bagaimana kecenderungan elektronegativitas logam alkali dari Li ke Fr?


Jawab :
Mengapa hal itu dapat terjadi?
Jawab :

Kereaktifan

Bagaimana kecenderungan kereaktifan logam alkali dari Li ke Fr?


Jawab :
Mengapa hal itu dapat terjadi?
Jawab :

KELOMPOK 2
REAKSI-REAKSI ALKALI

KELOMPOK 2
REAKSI LOGAM ALKALI
TUJUAN

Siswa dapat menjelaskan reaksi-reaksi yang terjadi pada logam alkali

Jelaskan reaksi logam alkali dengan air!

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 118


Jelaskan reaksi logam alkali dengan oksigen!

Jelaskan reaksi logam alkali dengan halogen!

Jelaskan reaksi logam alkali dengan hidrogen!

KELOMPOK 3
PEMBUATAN LOGAM ALKALI
TUJUAN

Siswa dapat mendeskripsikan proses pembuatan logam alkali

Jelaskan proses pembuatan litium!

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 119


Jelaskan proses pembuatan kalium!

Jelaskan proses pembuatan rubidium!

Jelaskan proses pembuatan sesium!

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 120


KELOMPOK 4
Kegunaan Unsur Logam Alkali dalam Kehidupan

TUJUAN

Siswa dapat mendeskripsikan kegunaan unsur logam alkali dalam kehidupan

LITIUM

NATRIUM

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 121


KALIUM

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 122


RUBIDIUM

SESIUM

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 123


KELOMPOK 5
TUJUAN

Siswa dapat menganalisis dampak penggunaan unsur atau senyawa alkali dalam kehidupan

Kontroversi Bahaya Efek Samping MSG


Sejak ditemukan di Jepang tahun 1909 oleh Ajinomoto Corp, monosodium glutamate (MSG)
telah berkembang menjadi salah satu zat aditif makanan yang paling popular di seluruh
dunia. Selain MSG, ada penyedap rasa lain yang digunakan oleh industri makanan seperti
disodium inosinat (IMP) dan disodium guanilat (GMP). Namun MSG yang paling disukai
oleh karena kemurahan dan keefektifannya dalam menguatkan rasa.
MSG digunakan di seluruh dunia hampir semua jenis sayuran, kaldu dan lauk. MSG juga
hadir dalam berbagai makanan olahan seperti daging kalengan dan daging olahan beku,
saus tomat, mayones, kecap, sosis, makanan ringan, beberapa produk olahan keju, bumbu
mie instan, dll.
MSG adalah bubuk putih yang cepat larut dalam air atau air liur. Setelah larut, MSG terurai
menjadi natrium dan glutamate. Glutamate adalah asam amino nonesensial yang
ditemukan di hampir semua protein. Di Amerika Serikat, MSG termasuk dalam daftar
bahan makanan yang aman menurut Food and Drug Administration. Komite Ilmiah Uni
Eropa juga menilai MSG sebagai zat makanan yang aman. Di Jepang, MSG adalah zat aditif
makanan yang boleh digunakan tanpa pembatasan. Di Indonesia sendiri, MSG termasuk
bahan makanan yang dianggap aman oleh BPOM.
Namun, menurut Russell Blaylock, penulisan buku Excitotoxins- The Taste That Kills, MSG
adalah excitotoxin yaitu zat kimia yang merangsang dan dapat mematikan sel-sel otak.
Blaylock menyatakan bahwa MSG dapat memperburuk gangguan saraf degenerative
seperti alzeimer, penyakit Parkinson, autism serta ADD (Attention Deficit Disorder). MSG
juga dapat meningkat resiko kanker.
Oleh sebab itu, kita harus bijak dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung MSG,
supaya terhindar dari resiko kesehatan yang tidak diinginkan.
Soal:
Analisislah dampak yang ditimbulkan dari penggunaan MSG!

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 124


UNSUR – UNSUR ALKALI TANAH

LEMBAR KERJA SISWA


KELOMPOK 1
SIFAT-SIFAT UNSUR ALKALI TANAH
TUJUAN

Siswa dapat menganalisis sifat fisika dan kimia unsur alkali tanah

Bandingkan sifat-sifat fisika dan kimia


dari masing-masing unsur logam
alkali tanah dalam satu golongan
dan jelaskan kecenderungannya!

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 125


KELOMPOK 2
REAKSI-REAKSI UNSUR ALKALI TANAH
TUJUAN

Siswa dapat menjelaskan reaksi-reaksi yang terjadi pada unsur alkali tanah

Logam alkali bersifat reaktif


sehingga mudah bereaksi dengan
zat lain membentuk senyawanya.

Jelaskan reaksi yang terjadi


antara unsur alkali tanah Jelaskan reaksi yang terjadi antara
dengan nitrogen unsur alkali tanah dengan air

Jelaskan reaksi yang terjadi


antara unsur alkali tanah Jelaskan reaksi yang terjadi antara
dengan hidrogen unsur alkali tanah dengan
oksigen

Jelaskan reaksi yang terjadi


antara unsur alkali tanah
dengan halogen

KELOMPOK 3
PROSES EKSTRAKSI LOGAM ALKALI TANAH
TUJUAN

Siswa dapat mendeskripsikan proses pembuatan unsur alkali tanah

Logam alkali tanah dapat


diekstraksi dari senyawanya
menggunakan metode reduksi
dan metode elektrolisis

Jelaskan proses ekstraksi Jelaskan proses ekstraksi dari


dari kalsium berilium

Jelaskan proses ekstraksi dari


Jelaskan proses ekstraksi
magnesium
dari stronsium

Jelaskan proses ekstraksi dari


barium Jelaskan proses ekstraksi dari
radium
Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 126
KELOMPOK 4
APLIKASI LOGAM ALKALI TANAH DALAM KEHIDUPAN

TUJUAN

Siswa dapat menjelaskan aplikasi unsur atau senyawa alkali tanah dalam
kehidupan

Logam atau senyawa alkali tanah


banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari

Jelaskan penggunaan logam Jelaskan penggunaan logam


atau senyawa kalsium atau senyawa berilium
dalam kehidupan dalam kehidupan

Jelaskan penggunaan logam Jelaskan penggunaan logam atau


atau senyawa stronsium senyawa magnesium dalam
dalam kehidupan kehidupan

Jelaskan penggunaan logam Jelaskan penggunaan logam


atau senyawa barium atau senyawa radium dalam
dalam kehidupan kehidupan

KELOMPOK 5
DAMPAK PENGGUNAAN UNSUR ATAU SENYAWA ALKALI TANAH
DALAM KEHIDUPAN

TUJUAN

Siswa dapat menjelaskan dampak penggunaan unsur atau senyawa alkali


tanah dalam kehidupan

Carilah artikel tentang kegunaan


dan dampak penggunaan unsur
atau senyawa alkali tanah dalam
kehidupan

Analisislah dampak dari penggunaan


unsur atau senyawa alkali tanah
dalam artikel tersebut

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 127


f. UNSUR-UNSUR PERIODE ke-3

A. Kelimpahan unsur-unsur periode ketiga di alam.


Unsur Keberadaan di alam
Natrium Na terdapat dalam garam batu NaCl, senyawa Chili NaNO3, karnalit KMgCl3. 6 H2, trona
Na5(CO3)2.(HCO3).2H2O, dan air laut.
Magnesium Mg berada sebagai senyawa MgCl2 di air laut dan deposit garam . juga dalam senyawa
karbonat dalam mineral magnesit (MgCO3) dan dolomite MgCa(CO3)2, dan dalam senyawa
epsomit sulfat MgSO4.7H2O
Aluminium Al adalah unsure ketiga terbanyak di kerak bumi setlah O dan Si. Al ditemukan di
bebatuan yang mengandung aluminosilikat (campuran Al, O, Si), korundum (Al2O3), kriolit
Na3AlF6, dan bauksit (Al2O3.xH2O)
Silikon Si merupakan unsure kedua terbanyak di kerak bumi setelah O dengan kadar ~25,7%. Si
ditemuka sebagai silica (SiO2) dan senyawa silikat (campuran Si, O, dan logam lain). Ada
dua jenis silica, yakni yang berbentuk kristal (kuarsa, kristobalit, tridmit), dan yang non
kristal (oniks, agata/akik, jasper, batu api). Sedangkan senyawa silikat menyusun 95%
dari bebatuan di kerak bumi.

Banyak senyawa silikat merupakan senyawa aluminosilikat. Senyawa ini terbentuk dari
senyawa silikat dimana sebagian atom Si telah diganti dengan atom Al. senyawa
aluminosilikatdapat dibedakan menurut pembentukannya:
- Feldspar: atom Si yang diganti dengan Al berasal dari silica. Jumlah atom Si yang
diganti bisa sampai separuhnya. Contohnya: NaAlSi3O8 (albit) dan Ca(AlSiO4)2 (anortit).
- Mika: atom Si yang diganti dnegan Al berasal dari senyawa silikat. Contohnya:
KAl2(AlSi3O10)(OH)2 (muskovit).
Fosfor Fosfor (P) ditemukan pada bebatuan fosfat sebagai senyawa fluoropatit dan
hidroksiapatit Ca5(PO4)3(OH), dan klorapatit Ca5(PO4)3Cl.
Belerang Belerang (S) ditemukan dalam bentukunsur dan senyawanya. Sebagai unsure, belerang
terdapat di daerah pegunungan vulkanik dan sebagai endapan pada kedalaman lebih dari
atau sama dengan 100 m di bawah tanah. Endapan ini kemungkinan terbentuk dari
reduksi CaSO4 menjadi unsur S oleh bakteri.

Sebagai senyawa, belerang terdapat dalam senyawa sulfid seperti FeS2, PbS, Cu2S, dan H2S
dalam gas alam; dan dalam senyawa sulfat seperti CaSO4.2H2O
Klorin Cl ditemukan sebagai senyawa klorida dalam air laut dan garam batu.

Argon Ar terdapat di udara dengan kadar 0,934% udara kering.

B. Wujud Unsur-unsur periode ketiga


Gambar Unsur Deskripsi wujud unsur
Padat
Logam lunak, dapat diiris

http://www.periodictable.com/Eleme
nts/011/index.wt.html

Natrium
Logam
Padat

http://www.periodictable.com/Eleme
nts/012/index.wt.html

Magnesium

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 128


Logam
Padat

http://www.periodictable.com/Eleme
nts/013/index.wt.html

Aluminium
Metaloid
Padat

http://www.periodictable.com/Eleme
nts/014/index.wt.html

Silikon

Non logam
Padat
http://www.periodictable.com/Eleme
nts/015/index.wt.html

Fosfor
Non logam
Padatan rapuh, getas

http://www.periodictable.com/Eleme
nts/016/index.wt.html

Belerang
Non logam
Gas

http://www.periodictable.com/Eleme
nts/017/index.wt.html

Klorin
Non logam
Gas

http://www.periodictable.com/Eleme
nts/018/index.wt.html

Argon

 Pada periode ketiga dalam sitem periodik, terlihat bahwa paling kiri adalah unsur logam yang
semakin ke kanan menjadi semi –logam (metalloid) dan non logam.

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 129


 Sifat logam Na, Mg, dan Al dapat terlihat antara lain dari : permukaan yang mengkilap
pada Mg dan Al adanya sifat lentur hingga dapat membentuk kawat tipis, dapat menghantarkan
listrik dengan baik.
 Sifat semi logam/metaloid dapat terlihat antara lain dari :
permukaannya yang mengkilap tapi daya hantar listriknya rendah seperti non logam
 Sifat non logam P, S Cl, dan Ar dapat terlihat antara lain dari : permukaannya tidak mengkilap

a. Sifat fisis unsur-unsur periode ketiga


Untuk dapat mempelajari kecenderungan sifat fisis unsur-unsur periode ketiga, simak data sifat
atomik dan struktur unsurnya
- Sifat atomik unsur-unsur periode ketiga

Tabel 1. Sifat-sifat atomik unsur-unsur periode ketiga


Sifat atomik Na Mg Al Si P S Cl Ar
Jari-jari ionik (pm) 102 72 54 26 17 29 180 -
Jari-jari logam/kovalem (pm) 190 160 118 111 102 102 99 98
Energi ionisasi I (kJ/mol) 496 738 578 789 1013 1000 1250 1520
Afinitas elektron -52,8 >0 -42,5 -134 -72,0 -2,00 -3,49 >0
Keelektronegatifan 1,0 1,2 1,5 1,6 2,1 2,5 3,0 -
Bilangan oksidasi maksimum +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 0

Dari tabel, terlihat adanya keteraturan sifat atomik dari Na ke Ar yang secara umum dirumuskan
sebagai berikut:
- Nilai jari-jari atom berkurang dari Na ke Ar
- Nilai energi ionisasi bertambah dari Na ke Ar, dengan fluktuasi nilai dari Mg ke Al dan dari P ke S
- Nilai afinitas elektron bertambah dari Na ke Cl, dengan fluktuasi nilai untuk Al dan P
(catatan : tanda negatif pada harga afinitas elektron berarti energi dilepaskan, ingat kembali
tentang reaksi eksoterm)
- Nilai keelektronegatifan bertambah dari Na ke Cl
- Nilai bilangan oksidasi maksimum bertambah dari Na ke Cl

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 130


Lembar Kegiatan Siswa
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/Semester : XII/1
Materi Pembelajaran : Unsur-Unsur Periode 3
Waktu : 1 x 4 JP
Kelompok :

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melakukan diskusi kelompok pada pembelajaran diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan kelimpahan unsur-unsur periode ketiga di alam
2. Menjelaskan ciri fisik seperti warna, fasa, dan kelogaman dari unsur-unsur periode ketiga
3. Menyebutkan ciri-ciri sifat logam, metaloid, dan non logam unsur secara umum
4. Menganalisis sifat unsur-unsur periode ketiga berdasarkan pengamatan video atau pengetahuan
dalam kehidupan sehari-hari
5. Menggolongkan unsur-unsur periode ketiga ke dalam sifat logam/metaloid/non logam
6. Menjelaskan kecenderungan sifat logam unsur-unsur periode ketiga dari kiri ke kanan dalam satu
periode
7. Menyebutkan ciri sifat logam yang terlihat pada unsur Na, Mg, dan Al
8. Menyebutkan ciri sifat metaloid yang terlihat pada unsur Si
9. Menyebutkan ciri sifat non logam yang terlihat pada unsure P, S, Cl, dan Ar
10. Menganalisis data table sifat atomic unsur-unsur periode ketiga untuk menjelaskan
kecenderungan sifat fisik unsur-unsur periode ketiga
11. Menjelaskan struktur unsur-unsur periode ketiga berdasarkan analisis jumlah elektron valensi
12. Menjelaskan sifat daya hantar listrik unsur-unsur periode ketiga dan kecenderungannya dalam
satu periode berdasarkan analisis jumlah electron valensi dan jari-jari atom
13. Menjelaskan kecenderungan harga energy ionisasi, afinitas electron unsur-unsur periode ketiga
berdasarkan analisis konfigurasi electron
14. Menjelaskan kecenderungan sifat reduktor unsur-unsur periode ketiga berdasarkan analisis harga
potensial reduksi standar dan jari-jari atom
15. Menjelaskan kecenderungan sifat asam basa senyawaan dari unsur-unsur periode ketiga
berdasarkan analisis harga energy ionisasi
16. Mempresentasikan informasi cara pembuatan unsur-unsur periode ketiga dan kegunaannya dalam
kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil studi literatur

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 131


UNSUR-UNSUR PERIODE 3
Kegiatan 1
A. Kelimpahan unsur-unsur periode ketiga di alam.
Unsur Keberadaan di alam
Natrium
……………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………

Magnesium
……………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………

Aluminium
……………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………

Silikon
……………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………

Fosfor ……………………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………

Belerang
……………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………

Klorin
……………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………

Argon
……………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………

B. Wujud Unsur-Unsur Periode Ketiga


Gambar Unsur Deskripsi wujud unsur
………………………………………………………….

…………………………………………………………

………………………………………………………….
http://www.periodictable.com/Eleme
nts/011/index.wt.html

Natrium
………………………………………………………….

…………………………………………………………

………………………………………………………….
http://www.periodictable.com/Eleme
nts/012/index.wt.html
nts/011/index.wt.html

Magnesium

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 132


………………………………………………………….

…………………………………………………………

………………………………………………………….
http://www.periodictable.com/Eleme
nts/011/index.wt.html
nts/013/index.wt.html

Aluminium
………………………………………………………….

…………………………………………………………

………………………………………………………….
http://www.periodictable.com/Eleme
nts/014/index.wt.html
nts/011/index.wt.html

Silikon
………………………………………………………….

………………………………………………………….

……………………………….
http://www.periodictable.com/Eleme
nts/015/index.wt.html

Fosfor
………………………………………………………….

…………………………………………………………

………………………………………………………….
http://www.periodictable.com/Eleme
http://www.periodictable.com/Eleme
nts/011/index.wt.html
nts/016/index.wt.html

Belerang
………………………………………………………….

…………………………………………………………

………………………………………………………….
http://www.periodictable.com/Eleme
http://www.periodictable.com/Eleme
nts/017/index.wt.html
nts/011/index.wt.html

Klorin
………………………………………………………….

…………………………………………………………

………………………………………………………….
http://www.periodictable.com/Eleme
http://www.periodictable.com/Eleme
nts/011/index.wt.html
nts/018/index.wt.html

Argon

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 133


Gunakanlah buku/internet untuk mencari data cirri dan wujud sifat kelogaman di bawah ini!

Ciri dan Wujud Sifat Ciri dan Wujud Sifat Ciri dan Wujud Sifat
LOGAM METALOID NON LOGAM

……………………………………… ……………………………………… ………………………………………

………………………………… ………………………………… ……………………………………

………………………………… ………………………………… ……………………………………

………………………………… ………………………………… ……………………………………

………………………………… ………………………………… ……………………………………

………………………………… ………………………………… ……………………………………

………………………………… ………………………………… ……………………………………

………………………………… ………………………………… ……………………………………

………………………………… ………………………………… …………………

… Berdasarkan pengamatan dan … studi literature tentang cirri dan wujud


sifat logam, metalloid, dan non logam maka unsure-unsur periode ketiga
dapat diketahui sifat kelogamannya, yaitu :

Na : P:

Mg : S:

Al : Cl :

Si : Ar :

Kesimpulan :
…………………………………………………………………………………………………………
C. Sifat Fisis Unsur-Unsur Periode Ketiga
Untuk dapat mempelajari kecenderungan sifat fisis unsur-unsur periode ketiga, simak data sifat
atomik dan struktur unsurnya.
Tabel 1. Sifat-sifat atomic unsur-unsur periode ketiga
Sifat atomic Na Mg Al Si P S Cl Ar
Jari-jari ionik (pm) 102 72 54 26 17 29 180 -
Jari-jari logam/kovalem (pm) 190 160 118 111 102 102 99 98
Energi ionisasi I (kJ/mol) 496 738 578 789 1013 1000 1250 1520
Afinitas elektron -52,8 >0 -42,5 -134 -72,0 -2,00 -3,49 >0
Keelektronegatifan 1,0 1,2 1,5 1,6 2,1 2,5 3,0 -
Bilangan oksidasi maksimum +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 0

Berdasarkan data pada tabel, perhatikan adanya keteraturan sifat atomik dari Na ke Ar , yaitu :
- Nilai jari-jari atom, dalam satu periode berkurang/bertambah *) dari Na ke Ar
- Nilai energi ionisasi, dalam satu periode berkurang/bertambah *) dari Na ke Ar, dengan fluktuasi
nilai dari ………………………. dan dari ……………………………..
- Nilai afinitas elektron, dalam satu periode berkurang/bertambah *) dari Na ke Ar, dengan
fluktuasi nilai dari ………………………. dan dari …………………………

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 134


(catatan : tanda negatif pada harga afinitas elektron berarti energi dilepaskan, ingat kembali tentang
reaksi eksoterm)
- Nilai keelektronegatifan, dalam satu periode berkurang/bertambah *) dari Na ke Ar
- Nilai bilangan oksidasi maksimum, dalam satu periode berkurang/bertambah *) dari Na ke Ar

D. Struktur Unsur-Unsur Periode Ketiga

Struktur kubus pusat badan Struktur kubus pusat muka Struktur terjejal heksagonal (hcp)
(bcc) (fcc)

Struktur unsur-unsur periode ketiga dari Na ke Ar ditentukan oleh jumlah elektron valensinya yang
semakin bertambah/berkurang*) dari Na ke Ar.
Tabel 2. Struktur unsur-unsur periode ketiga
Unsur Struktur Unsur
Logam Na, Mg, Al Na Kristal logam bcc/hcp/fcc*)
Atom Na, Mg, dan Al memiliki jumlah Mg Kristal logam bcc/hcp/fcc*)
elektron valensi yang terlalu sedikit, yaitu 1, Al Kristal logam bcc/hcp/fcc*)
2, dan 3 elektron. Hal ini menyebabkan atom-
atom cenderung bergabung melalui ikatan
logam/ikatan kovalen/atom tunggal*)
Semi logam/metaloid Si Si
Atom Si memiliki 4 elektron valensi yang …………………………………………
cukup untuk dipakai bersama membentuk
ikatan logam/ikatan kovalen/atom …………………………………………
tunggal*) dengan 4 atom Si lainnya da
menghasilkan struktur tetrahedron. Akan ………………………………………….
tetapi, keempat atom Si dapat membentuk 4
ikatan kovalen lagi dengan atom-atom Si
lainya sehingga diperoleh struktur/molekul
kovalen raksasa.
Non logam P, S, Cl P
Atom P, S, dan Cl memiliki jumlah elektron …………………………………………
valensi besar, yakni 5, 6, dan 7 sehingga …………………………………………
dipakai bersama membentuk ikatan
S
logam/ikatan kovalen atom tunggal*)
…………………………………………
…………………………………………
Cl
…………………………………………
…………………………………………

Non logam Ar Ar
Konfigurasi elektron sudah stabil …………………………………………
(konfigurasi gas mulia) sehingga atom-atom
berada sebagai ikatan logam/ikatan …………………………………………
kovalen atom tunggal*)
Kekuatan ikatan atau gaya antar partikel pada struktur unsure dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Kekuatan ikatan logam bertambah dari Na ke Al
Alasan : ……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………..

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 135


2. Kekuatan ikatan kovalen dalam struktur kovalen raksasa Si
Alasan : ……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………….

3. Kekuatan gaya London S > P > Cl > Ar


Alasan : ……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………….

Sifat atomik dan struktur unsur juga mendasari kecenderungan sifat-sifat fisis unsur-unsur periode ketiga,
yaitu:
1. Kerapatan Mengapa logam Na lunak hingga bisa
diiris sedangkan Al adalah logam
2. Kekerasan yang keras?
3. Titik leleh
4. Titik didih
5. Perubahan entalpi peleburan (ΔHfus)
6. Perubahan entalpi penguapan (ΔHV)
7. Daya hantar listrik
8. Daya hantar panas

Perhatikan tabel berikut!


Tabel 3. Sifat-sifat fisis unsur-unsur periode ketiga
Na Mg Al Si P S Cl Ar
Fase padat padat padat padat padat padat gas Gas
Kerapatan (Kg/m3) 970 1740 2702 2330 1820 2070 3,214 1,78
Kekerasan (Mohs) 0,5 2,5 2,75 6,5 - - - -
Titik leleh ( C)
o 98 649 660 1410 44,1 115 -101 -1,89
Titik didih (oC) 883 1107 2519 3280 277 444 -35 -186
ΔHfus (kJ/mol) 2,60 8,95 10,79 50,55 0,657 1,718 5,9 1,19
ΔHV (kJ/mol) 97 127 293 359 12,1 9,8 10,2 6,45
Daya hantar panas listrik (MΩ-1cm-1) 0,210 0,226 0,377 << << << - -
Daya hantar panas (W/cm.K) 1,41 1,56 2,37 1,48 0,00235 0,0027 0,00009 0,00018

Dari data pada tabel dapat terlihat adanya keteraturan sifat-sifat fisis unsur-unsur periode ketiga.
Jelaskan kecenderungan keteraturan sifat fisis unsure periode ketiga dalam satu periode. Hubungkan
dengan sifat atomic dan struktur unsure.

1. Kerapatan
Kecenderungan dalam satu periode :
…………………………………………………………………………………………………………….…
Alasan :
…………………………………………………………………………………………………………….……………………………………
…………………………………………………………………………….
2. Kekerasan
Kecenderungan dalam satu periode :
…………………………………………………………………………………………………………….…
Alasan :
…………………………………………………………………………………………………………….……………………………………
…………………………………………………………………………….
Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 136
3. Titik leleh dan ΔHfus
Kecenderungan dalam satu periode :
…………………………………………………………………………………………………………….…
Alasan :
…………………………………………………………………………………………………………….……………………………………
…………………………………………………………………………….

4. Titik didih dan ΔHv


Kecenderungan dalam satu periode :
…………………………………………………………………………………………………………….…
Alasan :
…………………………………………………………………………………………………………….……………………………………
…………………………………………………………………………….

5. Daya hantar listrik dan daya hantar panas


Kecenderungan dalam satu periode :
…………………………………………………………………………………………………………….…
Alasan :
…………………………………………………………………………………………………………….……………………………………
…………………………………………………………………………….

E. Sifat Kimia Unsur-Unsur Periode Ketiga


Sifat kimia unsur-unsur periode ketiga akan dibahas menggunakan data sifat atomik dan konfigurasi
elektron-nya.
1. Sifat atomik unsur-unsur periode ketiga
Simak data sifat atomik unsur-unsur periode ketiga di Tabel 1.
2. Konfigurasi elektron unsur-unsur periode ketiga
3. Simak konfigurasi elektron unsur-unsur periode ketiga pada tabel berikut
IA IIA IIIA IVA VA VIA VIIA VIIIA
Periode 3 Na Mg Al Si P S Cl Ar
Nomor
atom
Konfigurasi
[Ne]3s1
elektron

 Kecuali Ar, unsur-unsur periode ketiga dapat memiliki konfigurasi elektron gas mulia dengan cara
melepas elektron atau menyerap elektron dari atom lain.
 Unsur-unsur logam seperti Na, Mg, dan Al dengan elektron valensi 1, 2, dan 3 lebih mudah untuk
melepaskan elektron valensinya.
 Sebaliknya, unsur-unsur non logam P, S, dan Cl memiliki jumlah elektron valensi 5, 6, dan 7 sehingga
cenderung menerima elektron dari atom lain untuk mendapatkan konfigurasi elektron yang stabil.
Perhatikan data harga energi ionisasi dan afinitas elektron pada tabel 1.
Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron valensi.
Afinitas elektron adalah energi minimum yang dibutuhkan untuk menyerap satu elektron dari atom lain
Sehingga, dapat disimpulkan kereaktifan unsur-unsur periode ketiga dari Na ke Cl sebagi berikut :

F. Sifat Reduktor dan Oksidator Unsur-Unsur Periode Ketiga


 Sifat reduktor dan oksidator berkaitan dengan jari-jari atom. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan
jari-jari atom semakin kecil. Oleh karena itu, semakin mudah/sulit*) melepaskan elektron atau
semakin mudah/sulit*) teroksidasi. Berarti sifat reduktornya semakin kuat/lemah*).
 Sebaliknya, atom dengan jari-jari kecil akan mudah/sulit*) menerima elektron atau semakin
mudah/sulit*) tereduksi. Artinya sifat oksidatornya semakin kuat/lemah*).
 Sifat reduktor dan oksidator juga dapat ditentukan dari besarnya harga potensial reduksi standar
(EO) masing-masing unsur dalam periode ketiga.

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 137


Tabel 4. Harga Potensial Reduksi Standar Unsur-Unsur Periode Ketiga
Unsur Periode ketiga Na Mg Al Si P S Cl
Potensial reduksi standar -2,71 -2,38 -1,66 -0,86 -0,51 +0,36 +1,36
Kekuatan reduktor

Kesimpulan :

G. Sifat Asam-Basa Unsur-Unsur Periode Ketiga


Sifat asam dan basa unsur-unsur periode ketiga dapat dipelajari dari senyawa yang mengandung
gugus: L-O-H, karena senyawa semacam itu dapat bertindak sebagai asam ataupun basa. Sifat asam
atau basa tergantung senyawa berikut:
1. Bertindak sebagai asam jika senyawa tersebut cenderung melepaskan ion hidrogen (H+) ketika
dilarutkan dalam air. Reaksinya : LO – H  LO-(aq) + H+(aq)
2. Bertindak sebagai basa jika senyawa itu cenderung melepaskan ion hidrogen (OH-) ketika
dilarutkan dalam air.
L – OH  L+(aq) + OH-(aq)
Kecenderungan senyawa dengan gugus L – O – H bertindak sebagai asam ataupun basa sangat
tergantung pada besarnya energi ionosasi yang dimiliki oleh unsur L. (dalam hal ini unsure periode 3)
a. Jika energi ionisasi unsur L kecil, berarti L lebih mudah melepaskan elektron sehingga terjadi
pemusatan elektron di sekeliling atom O dan menyebabkan atom O bersifat negatif. Akibatnya, atom
O yang bersifat negatif mengikat atom H yang bermuatan positif sehingga terbentuklah ion OH -. Hal
ini berarti bahwa larutan tersebut bersifat basa.
b. Jika energi ionisasi unsur L besar, berarti L cenderung menarik elektron sehingga atom O-nya
menjadi bermuatan positif dan berakibat atom O tersebut menolak atom H sehingga terbentuklah
ion H+. Hal ini berarti bahwa larutan tersebut bersifat asam.

Kesimpulan :
Kecenderungan sifat asam dalam satu periode pada unsure-unsur
periode ketiga adalah
…………………………………………………………………………………………
Unsur yang apabila bereaksi dengan air, larutan senyawa hasil
reaksinya yang paling bersifat ASAM adalah ……………
Unsur yang apabila bereaksi dengan air, larutan senyawa hasil
reaksinya yang paling bersifat BASA adalah ……………

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 138


A skema proses ekstraksi unsur – unsur periode ketiga, yakni Al, Si, dan S

Proses ekstraksi

S dari unsur atau


Al dari bauksit Si dari Silika SiO senyawa
sulfida

Metode ...................................... Metode ...................................... Pengambilan S dari unsur


menggunakan proses.................
Menggunakan proses.................
...................................................
...................................................
Bauksit dihancurkan dan SiO2 dipanaskan dengan kokas Lubang dibor dan tiga pipa
Al2O3 dipisahkan dengan pada suhu 3.000oC . konsentris dimasukan ke
melarutkannya dalam menghasilkan lelehan ........... dalam lubang.
larutan............. pekat
SiO2 + 2C  Si + 2 CO
untuk membentuk
Air super panas (150oC)
NaAl(OH)4
SiO2 dipanaskan dengan dimasukan melalui bagian
kokas pada suhu 3.000oC . luar pipa untuk.....................
NaAl(OH)4 diencerkan atau menghasilkan lelehan ........... ..............................................
dilewati gas CO2sehingga
diperoleh endapan................ SiO2 + 2C  Si + 2 CO

Pada pemurnian, Si Udara bertekanan dimasukan


Al(OH)3 dipanaskan untuk melalui bagian dalam pipa.
dipanaskan dengan ...............
mendapatkan bubuk.............. Hal ini menyebabkan
Si + 2Cl  SiCl
campuran ........, ........., dan
............. naik ke permukaan.
Al(OH)3 dilarutkan dalam Lelehan SiCl4 dimurnikan
lelehan klorit Na3AlF6 dengan proses.......................
dimana senyawa terdisosiasi Belerang, ......................dalam
menjadi ion ........... dan......... air dan akan membentuk
SiCl4 direduksi oleh H2 dan padatan belerang dengan
Mg.
kemurnian 99,5%
SiCl4+2H2  Si + 4 HCl
Elektrolisis ion-ion
menghasilkan lelehan .......... SiCl4+2Mg  Si + 2MgCl2
Pengambilan S dari
pada katode yang diambil senyawa nya, CuS
secara berkala. Produk reaksi dicuci dengan
atau PbS
air panas untuk mendapatkan
Si
Senyawa direaksikan dengan
..........................
CuS + O2  Cu + SO2
Si dimurnikan dengan
alat.........................

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 139


5. UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT
 Kelimpahan unsur-unsur periode Keempat dialam dan mineralnya
 Logam transisi periode keempat terdiri dari scandium(Sc), vanadium (V), kromium(Cr), mangan(Mn), besi
(Fe), kobalt (Co), nikel(Ni), tembaga(Cu), dan seng (Zn).
 Unsur transisi periode keempat di alam sebagian besar ditemukan dalam bentuk senyawa oksida dan
sulfida, karena unsur transisi periode keempat sangat mudah teroksidasi dan mempunyai afinitas yang
cukup besar terhadap oksigen dan belerang. Selain itu, okisigen dan belerang termasuk unsur-unsur yang
sangat reaktif terhadap logam dan tersebar di kerak bumi.
Keberadaan unsur-unsur transisi periode keempat di Indonesia
Unsur Mineral Rumus Kimia Daerah
Sc Thortveitite Sc2Si2O -
Ti Rutil TiO2 -
Ilmenit FeTiO3 -
V Vanadit Pb3(VO4)2 -
Cr Kromit FeCr2O4 Sulawesi Tengah
Mn Pirolusit MnO2 Kalimantan Barat, Yogyakarta
Manganit Mn2O3.H2O
Fe Hematitit Fe2O3 Kalimantan Barat
Magnetit Fe3O4 Sumatera Barat
Limonit Fe2O3.H2O Sumatera Selatan
Siderit FeCO3 Sulawesi Tengah
Pirit FeS2 Sulawesi Tengah
Co Kobaltit CoAsS Sulawesi Tengah
Smaltit COAs2 Sulawesi Tenggara
Ni Pentlandite (FeNi)S Sulawesi Tengah
Garnerit H2(NiMg)SiO4.2H2O Sulawesi Tenggara

Cu Kalkopirit CuFeS2 Kalimantan Barat


malasit Cu2(OH)2CO3 Papua
Kalkosit Cu2S Sumatera Barat
Zn Seng blende/ sphalerite ZnS Sumatera Barat
Calamine ZnCO3 Sulawesi Tengah

 Sifat logam dari insur-unsur transisi ini tampak dari permukaannya yang mengkilap dan logam dapat
ditempa/mudah dibentuk menjadi pelat atau kawat tipis. Semua logam transisi periode keempat
berwarna putih mengkilap, kecuali Cu. Perhatikan gambar di bawah ini :

Vanadium Mangan Besi

Nikel Tembaga Zink


(sumber:wwww.webelement.com)

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 140


Sifat Fisis Dan Kimia Unsur-Unsur Periode Ke Empat
Unsur transisi periode keempat mempunyai sifat-sifat khas yang membedakannya dari unsur golongan
utama.
Sifat Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn

Jari-jari atom (A) 1,44 1,32 1,22 1,18 1,17 1,17 1,16 1,15 1,17 1,25

Jari-jari ion M2+ (A) - 1,00 0,93 0,87 0,81 0,75 0,79 0,83 0,87 0,88

Titik leleh (°C) 1541 1660 1890 1857 1244 1535 1495 1453 1083 420

Titik didih (°C) 2831 3287 3380 2672 1962 2750 2870 2732 2567 907

Rapatan (gram cm-3) 3,0 4,5 6,0 7,2 7,2 7,9 8,9 8,9 8,9 7,1

Kekerasan (skala mohs) - - - 9,0 5,0 4,5 - - 3,0 2,5

Energi ionisasi (kJ mol-1) 631 658 650 652 717 759 758 737 745 908

Keelektronegatifan 1,3 1,5 1,6 1,6 1,5 1,8 1,8 1,8 1,9 1,6

E°red M2+ (aq) (volt) - - -1,20 -0,91 -1,19 -0,44 -0,28 -0,25 +0,34 -0,76

E°red M3+ (aq) (volt) -2,10 -1,20 -0,86 -0,74 -0,28 -0,04 -0,40 - -

Dari tabel di atas diperoleh adanya suatu keteraturan, yaitu:


 Nilai jari-jari berkurang dari Sc ke Ni dan bertambah dari Ni ke Zn
Penurunan jari-jari atom dari Sc ke Ni dikarenakan terdapat lebih banyak electron di subkulit 3d, namun
elektron-elektron ini terikat semakin kuat ke inti atau semakin besar pula gaya tarik intinya, Sehingga jarak
elektron pada kulit terluar ke inti semakin kecil. Kenaikan jari-jari atom dari Cu Ke Zn dikarenakan semua
electron subkulit 3d telah berpasangan, sehingga gaya tolak-menolak antar-elektron lebih besar.
 Nilai ionisasi bertambah dari Sc ke Zn
Perubahan energi ionisasi dari Sc sampai ke Zn tidak terlalu besar seperti halnya pada unsur-unsur
golongan utama. Kecilnya perubahan tersebut juga disebabkan oleh konfigurasi elektronnya, yaitu bahwa
penambahan electron dari Sc sampai ke Zn masuk pada kulit ketiga.
 Nilai keelektronegatifan bertambah dari Sc ke Zn
 Nilai bilangan oksidasi maksimum bertambah dari Sc ke Mn dan berkurang dari Mn ke Zn
Ikatan logam pada logam transisi membentuk struktur kristal. Sehingga ikatan logamnya semakin kuat.
 Kerapatan bertambah dari Sc ke Zn
 Kekerasan bertambah dari Ti ke Cr dan berkurang dari Cr ke Zn
Pertambahan kekerasan dari Ti ke Cr dijelaskan dengan kekuatan logam yang bertambah dari Sc ke V.
 Titik leleh, titik didih, Hfus, dan ∆Hv bertambah dari Sc ke V, kemudian secara umum berkurang dari V ke Zn
Kecenderungan ini dikarenakan adanya ikatan logam pada logam transisi.
 Daya hantar listrik dan panas secara umum bertambah dari Sc ke Zn
Karena pergerakan electron valensi yang semakin bebas.

1. Sifat Logam
Semua unsur transisi periode keempat bersifat logam, baik dalam sifat kimia maupun dalam sifat fisis. Harga
energi ionisasi yang relative rendah (kecuali seng yang agak tinggi), sehingga, mudah membentuk ion positif.
Demikian pula, harga titik didih dan titik lelehnya relative tinggi (kecuali Zn yang membentuk TD dan TL
relative rendah). Hal ini disebabkan orbital subkulit d pada unsure transisi banyak orbital yang kosong atau
tersisi tidak penuh. Adanya orbital yang kosong memungkinkan atom-atom membentuk ikatan kovalen (tidak
permanen) disamping ikatan logam. Orbital subkulit 3d pada seng terisi penuh sehingga titik lelehnya rendah.
Bandingkan dengan unsure utama yang titik didih dan titik lelehnya juga relative rendah.

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 141


2. Sifat Magnet
Adanya elektron-elektron yang tidak berpasangan pada sub kulit d menyebabkan unsur-unsur transisi
bersifat paramagnetik (dapat ditarik oleh medan magnet) seperti : Sc, Ti, V, Cr dan Mn. Makin banyak electron
yang tidak berpasangan, maka makin kuat pula sifat paramagnetknya. Unsur yang memiliki elektron
berpasangan (Zn dan Cu) bersifat diamagnetic (tidak tertarik oleh medan magnet. Unsur Fe, Co, Ni
bersifat Ferromagnetic meski logam ini dijauhi medan magnet, tetapi induksi magnet logam ini
tidak hilang.
3. Bilangan Oksidasi
 Kecuali Sc dan Zn, unsur-unsur transisi periode keempat mempunyai beberapa tingkat oksidasi. Adanya
bilangan oksidasi lebih dari satu ini disebabkan mudahnya melepaskan elektron valensi. Dengan
demikian, energi ionisasi pertama, kedua dan seterusnya memiliki harga yang relatif lebih kecil dibanding
unsur golongan utama.
 Walaupun unsur transisi memiliki beberapa bilangan oksidasi, keteraturan dapat dikenali. Bilangan
oksidasi tertinggi atom yang memiliki lima elektron yakni jumlah orbital d berkaitan dengan keadaan saat
semua elektron d (selain elektron s) dikeluarkan. Jadi, dalam kasus skandium dengan konfigurasi elektron
(n-1)d1ns2, bilangan oksidasinya 3. Mangan dengan konfigurasi (n-1)d5ns2, akan berbilangan oksidasi
maksimum +7.

4. Membentuk Senyawa-Senyawa Berwarna


 Senyawa unsur transisi (kecuali scandium dan seng), memberikan bermacam warna baik padatan
maupun larutannya. Warna senyawa dari unsure transisi juga berkaitan dengan adanya orbital sub kulit
d yang terisi tidak penuh. Peralihan electron yang terjadi pada pengisian subkulit d (sehingga terjadi
perubahan bilangan oksidasi) menyebabkan terjadinya warna pada senyawa logam transisi.
 Senyawa dari Sc3+ dan Ti4+ tidak berwarna karena subkulit 3d-nya kosong, serta senyawa dari Zn2+ tidak
berwarna karena subkulit 3d-nya terisi penuh, sehingga tidak terjadi peralihan elektron.
Warna senyawa logam transisi dengan berbagai bilangan oksidasi:

Unsure +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7

Sc - - Tb - - - -

Ti - - ungu Tb - - -

V - Ungu Hijau biru Merah - -

Cr - Biru Hijau - - Jingga -

Mn - Merah Coklat Coklat Biru Hijau Ungu


muda tua

Fe - Hijau Kuning - - - -

Co - Merah Ungu - - - -
muda

Ni - Hijau - - - - -

Cu Tb Biru - - - - -

Zn - Tb - - -

 Bahwa unsur transisi membentuk senyawa – senyawa berwarna dan hal itu berkaitan dengan
adanya subkulit d yang terisi tidak penuh. Pada suatu atom atau yang sama. Akan tetapi,
kehadiran ligan menyebabkan pemisahan (splitting) tingkat energi pada orbital – orbital itu. Pada
sistem oktahedral (ion kompleks dengan bilangan koordinasi 6), orbital dx2 – y2 dan dz2 menjadi
lebih tinggi dari pada orbital dxy, dyz, dan dxz ( lihat gambar 3.18 ). Selisih tingkat energi antara
orbital d energi rendah dengan orbital d energi tinggi ditandai dengan delta ( o sistem

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 142


oktahedrat ). Nilai o tersebut berada di sekitar energi dari sinar – sinar tampak. Artinya, sinar –
sinar tampak dapat mengeksitasi elektron dari orbital d energi rendah ke orbital d d energi tinggi.

7. Membentuk Ion Kompleks


 Ion kompleks adalah ion yang terdiri atas atom pusat dan ligan. Biasanya atom pusat merupakan logam
transisi yang bersifat elektropositif dan dapat menyediakan orbital kosong sebagai tempat masuknya
ligan. Contohnya ion besi (III) membentuk ion kompleks [Fe(CN)6].
 Ligan yang merupakan basa Lewis sekurang-kurangnya harus mempunyai sepasang elektron bebas
dalam orbital ikatan. Perbandingan besarnya ligan dan atom pusat menentukan jumlah ligan maksimum
yang dapat diikat. Jumlah ikatan kovalen koordinasi yang dapat terbentuk pada pembentukan kompleks
disebut bilangan koordinasi dari ion pusat. Contohnya ion Cu2+ mempunyai bilangan koordinasi 4 dalam
[Cu(H2O)4]2+, [Cu(NH3)4]2+, dan dalam [CuCl4]2¯. Ion Fe3+ mempunyai bilangan koordinasi 6 dalam
[Fe(H2O)6]3+, [FeF6]3, dan dalam [Fe(CN)6]3¯. Adapun Ag+ mempunyai bilangan koordinasi 2 dalam
[Ag(NH3)2]+, dan dalam [Ag(CN)2]¯.

Ion Kompleks
Ion adalah atom atau kelompok atom yang bermuatan listrik. Jadi, ion dapat berupa ion tunggal, atau ion
poliatom.

1. Struktur Ion Kompleks


Ion kompleks adalah ion yang terdiri dari suatu ion atau atom pusat (biasanya ion logam transisi) dan
beberapa anion atau molekul netral yang terikat langsung pada atom pusat melalui ikatan kovalen koordinat
Contoh :
Ion kompleks [Fe(CN)6]4- terbentuk dari ion tunggal Fe2+ yang mengikat 6 ion CN-. Sedangkn ion kompleks
[Cu(NH3)4]2+ terbentuk dari ion tunggal Cu2+ yang mengikat 4 molekul NH3.
Selanjutnya, ion logam itu disebut ion pusat, sedangkan anion atau molekul netral yang terikat kepadanya
disebut ligan. Jadi, suatu ion kompleks terdiri atas satu ion pusat dan ligan-ligannya. Pada contoh di atas,
untuk ion Fe2+ ligannya adalah CN- dan untuk ion pusat Cu2+ ligannya adalah molekul NH3.

2. Ligan
Ligan adalah anion atau molekul netral yang terikat langsung pada ion atau atom
pusat. Seperti telah disebutkan diatas, ikatan antara ion pusat dengan ligannya
adalah ikatan kovalen koordinat. Dalam hal ini, ligan bertindak sebagai penyumbang
pasangan elektron, sedangkan ion pusat menyiapkan orbital kosong. Jadi, ligan
haruslah mempunyai pasangan bebas. Ligan yng menyumbangkan satu pasang
elektron (mempunyai satu atom donor) disebut ligan unidentat; ligan yang menyumbangkan dua pasang
elektron (mempunyai dua atom donor) disebut bidentat; dan ligan yang menyumbang lebih dari dua pasang
elektron disebut ligan polidentat. Ligan bi- atau polidentat mempunyai bentuk yang cukup panjang sehingga
dapat melengkung untuk mengarahkan dua atau lebih atom donornya pada satu ion pusat.

3. Bilangan koordinasi
Jumlah ligan sederhana atau jumlah ikatan koordinasi yang dibentuk oleh satu ion pusat disebut bilangan
koordinasi ion pusat itu. Bilangan koordinasi besi dalam ion kompleks Fe(CN)6-4 adalah 6, sedangkan bilangan
koordinasi tembaga dalam ion kompleks Cu(NH3)42+ adalah 4. Seringkali, bilangan koordinasi suatu ion pusat
sama dengan dua kali bilangan oksidasinya. Bilangan koordinasinya yang umum adalah 2,4, dan 6.
perhatikanlah beberapa contoh berikut.
Bilangan koordinasi 2 : Ag(NH3)2+
Bilangan koordinasi 4 : [Cu(NH3)4]2+, [Zn(NH3)4]2+, dan [PtCl4]2-
Bilangan koordinasi 6 : [Fe(CN)6]3-, [Co(NH3)4Cl2]+, dan [PtCl6]2-

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 143


4. Muatan Ion Kompleks
Muatan ion kompleks sama dengan jumlah muatan ion pusat dan muatan ligan-ligannya.
Contoh :
Ion kompleks yang terdiri dari ion pusat Cr3+, dua ligan Cl-, dan empat ligan H2O mempunyai muatan = (+3)
+2(-1) + 4(0) = +1. Rumus ion kompleks itu adalah [Cr(H2O)4Cl2]+.

5. Tata Nama Ion Kompleks


Aturan-aturan dalam penamaan senyawa kompleks menurut IUPAC antara lain sebagai berikut,
a. Nama ion positif (kation) disebutkan lebih dahulu, kemudian diikuti nama ion negatif, seperti penamaan
senyawa ion.
b. Pada ion kompleks, urutan penyebutannya adalah jumlah ligan- nama ligan – nama atom pusat (bilangan
oksidasi atom pusat)
c. Jumlah ligan disebut dalam bahasa latin,
1 = mono 4 = tetra
2 = di 5 = penta
3 = tri 6 = heksa
d. Nama ligan ditambah dengan akhiran o dengan cara :
1) Ligan-ligan yang berakhiran ida diganti dengan o
2) Ligan-ligan yang berakhiran it atau at diganti dengan ito dan ato
3) Ligan netral diberi nama sesuai nama molekulnya (dalam bahasa lain)
Rumus Kimia Nama sebagai anion Nama sebagai ligan
-
Cl Klorida Kloro
-
CN Sianida Siano
-
F Fluida Fluoro
2-
O Oksida Okso
2-
S2O3 Tiosulfat Tiosulfato
NO2- Nitrit Nitrito
2-
C2O4 Oksalat Oksalato
-
SCN Tiosianat Tiosianato
H2O Air Aquo
NH3 Amonia Amin
e. Jika ligannya lebih dari satu jenis, maka urutan penyebutannya dimulai sesuai abjad
f. Nama atom atau ion pusat jika
1. Ion kompleksnya bermuatan negatif maka nama atom pusat diberi akhiran at
2. Ion kompleks tidak bermuatan atau bermuatan positif tidak ditambah akhiran.
g. Bilangan oksidasi atom pusat ditulis dengan angka romawi dalam kurung setelah nama atom pusat.
Contoh :
[Co(NH3)6(NO2)3] = Triamin trinitro kobalt (III)
[Na3Cr(NO3)6] = Natrium heksa nitro kromat (III)
[Ag(NH3)2]+ = Iondiamin perak (I)
[Co(NH3)6](NO3)3 = Heksaaminkobalt (III) nitrat

Kegunaan Unsur-Unsur Periode Keempat


1. Kegunaan Titanium
 Sebagai bahan kontruksi, karena mempunyai sifat fisik :
1. Rapatannya rendah (logam ringan)
2. Kekuatasn struktrurnya tinggi
3. Tahan panas
4. Tahan terhadap korosi
 Sebagai badan pesawat terbang dan pesawat supersonic
 Sebagai pigmen putih, bahan pemutih kertas, kaca, keramik, dan kosmetik

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 144


2. Kegunaan Vanadium
 Banyak digunakan dalam industri-industri:
- Untuk membuat peralatan yang membutuhkan kekuatan dan kelenturan yang tinggi seperti per
mobil dan alat mesin berkecepatan tinggi
- Untuk membuat logam campuran

3. Kegunaan Kromium
 Logam kromium banyak digunakan dalam bidang industry :
 Logam kromium dapat dicampur dengan besi kasar membentuk baja yang bersifat keras dan
permukaannya tetap mengkilap.
 Kromium digunakan untuk penyepuhan, karena indah, mengkilap, dan tidak kusam
 Larutan kromium (III) oksida, dalam asam sulfat pekat, adalah oksidator kuat yang biasanya digunakan
untuk mencuci alat-alat laboratorium.

4. Kegunaan Mangan
 Untuk produksi baja
 Menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh pengotor besi
 Banyak tersebar dalam tubuh yang merupakan unsure yang penting untuk penggunaan vitamin B1.

5. Kegunaan Besi
 Membuat baja
 Banyak digunakan di dalam pembuatan alat-alat keperluan sehari-hari seperti, cangkul, pisau, sabit,
paku, mesin, dan sebagainya.

6. Kegunaan kobalt
 Sebagai aloi
 Larutan Co2+ digunakan sebagai tinta rahasia untuk mengirim pesan dan juga dalam system peramalan
cuaca

7. Kegunaan Nikel
 Pembuatan aloi, electrode baterai, dan keramik
 Zat tambahan pada besi tuang dan baja, agar mudah ditempa dan tahan karat
 Pelapis besi (pernekel)
 Sebagai katalis

8. Kegunaan Tembaga
 Bahan kabel listrik
 Bahan uang logam
 Untuk bahan mesin tenaga uap
 Dan untuk aloi

9. Kegunaan Zink
 Bahan cat putih
 Pelapis lampu TL
 Layar TV dan monitor computer
 Campuran logam dengan metal lain

Pembuatan unsur-unsur periode keempat


A. PENGOLAHAN LOGAM DARI BIJIH (METALURGI)
 Sebagian besar logam terdapat di alam dalam bentuk senyawa. Hanya sebagian kecil terdapat dalam
keadaan bebas seperti emas, perak dan sedikit tembaga. Pada umumnya terdapat dalam bentuk
senyawa sulfida dan oksida, karena senyawa ini sukar larut dalam air. Contohnya : Fe2O3, Cu2S, NiS,
ZnS, MnO2.
 Pengolahan logam dari bijih disebut metalurgi. Bijih adalah mineral atau benda alam lainnya yang secara
ekonomis dapat diambil logamnya. Karena logam banyak terdapat dalam bentuk senyawa (oksida,
sulfida), maka prosesnya selalu reduksi.
 Ada tiga tingkat proses pengolahan, yaitu :
1. Menaikan konsentrasi bijih.
2. proses reduksi
3. Pembersihan, pembuatan aliase dan pemurnian

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 145


1. Menaikan Konsentrasi Bijih.
 Memisahkan bijih dari campurannya misalnya dengan ditumbuk, lalu dipisahkan dengan berbagai cara,
misalnya :
a. Dicuci dengan air.
b. Diapungkan dengan deterjen atau zat pembuih (flotasi)
c. Dipisahkan dengan magnet
d. Dengan pemanggangan. Bijih dipanaskan di udara terbuka, menghasilkan oksidanya.
2 ZnS + 3 O2 2ZnO + 2 SO2
e. Dilarutkan sehingga terbentuk senyawa kompleks

2. Proses Reduksi
 Umumnya menggunakan reduktor yang murah yaitu karbon (kokes). Untuk logam yang reaktif
digunakan reduktor yang lebih kuat seperti hidrogen, logam alkali tanah dan alumunium. Logam-logam
yang sangat reaktif dilakukan reduksi elektrolisis (reduksi katodik)
a. Reduksi dengan karbon (C)
ZnO + C Zn + CO
Fe2O3 + 3 CO 2 Fe + 3CO2
b. Reduksi dengan logam yang lebih reaktif
TiCl4 + 2 Mg Ti + 2MgCl2
Cr2O3 + 2 Al 2 Cr + Al2O3
3. Proses Pemurnian (refining)
Dengan proses-proses peleburan, destilasi atau dengan elektrolisis. Proses peleburan misalnya untuk
memperoleh tembaga 99% untuk membuat baja dan sebagainya. Untuk memperoleh tembaga yang
murni untuk keperluan teknik listrik dilakukan dengan elektrolisis. Dengan destilasi misalnya pada
pembuatan air raksa dan seng. Berikut ikhtisar mineral dan cara memperoleh logam transisi periode 4.

a) Skandium (Sc)
Skandium digunakan sebagai komponen pada lampu berintensitas tinggi, menghasilkan larutan asam
pada proses hidrolisis [Sc(H2O)6]3+ dan membentuk senyawa Na3ScF6 yang mirip kriolit (Na3AlF6), sebagai
bahan pembentuk gelatin hidroksida (Sc(OH)3) yang bersifat amfoter. Logam skandium dibuat dengan
elektrolisis cairan ScCl3 yang dicampurkan dengan klorida-klorida lain.

b) Titanium (Ti)
Kelimpahan titanium dikulit bumi cukup banyak sekitar 0,6%. Selain rutil dan ilmenit, mineral yang
mengandung titanium yaitu perovskite (CaTiO3) dan titanit (CaTiOSiO4). Densitas titanium rendah,
kekuatan strukturnya tinggi pada suhu tinggi, dan tahan terhadap korosi (karat). Oleh karena itu
titanium banyak digunakan dalam industri pesawat terbang, mesin turbin, dan peralatan kelautan.
Logam titan (Ti) diperoleh dengan jalan mengalirkan gas klorin pada TiO2 sehingga terbentuk TiCl4.
Reaksikan
TiO2(s) + 2C(s) + 2Cl2(g) TiCl4(s) + 2CO(g)
TiCl4 yang terjadi direduksi dengan logam Mg pada suhu tinggi yang bebas oksigen. Reaksinya :
TiCl4(s) + 2Mg(s) Ti(s) + 2MgCl2(s)

c) Vanadium (V)
Vanadium dalam bentuk logam campuran (aliase) dengan besi menghasilkan ferovanadium yang bersifat
keras, kuat, dan tahan korosi.
Ferovanadium dihasilkan dari reduksi V2O5 dengan campuran silikon (Si) dan besi (Fe). Reaksinya:

2V2O5(s) + 5Si(s) +Fe(s)  4V(+Fe)(s) + 5SiO2(s)


Ferofanadium

Senyawa SiO2 ditambah dengan CaO menghasilkan suatu terak CaSiO3 yaitu bahan yang dihasilkan
selama pemurnian logam. Reaksinya:

SiO2(s) + CaO(s)  CaSiO3(s)


Terak

d) Krom (Cr)
Kromit (FeCr2O4) direduksi oleh karbon menghasilkan ferokrom. Reaksinya:
FeCr2O4(s) + 4C(s)  Fe(s) +2Cr(s) + 4CO(s)
Ferokrom

Logam krom dibuat menurut proses Goldschmidt dengan jalan mereduksi Cr2O3 dengan logam
aluminium. Reaksinya : Cr2O3(s) + 2Al(s)  Al2O3(s) + 2Cr(s)

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 146


e) Mangan (Mn)
Mangan terdapat dialam dalam jumlah melimpah. Selin dalam bentuk mineral pirolusit mangan terdapat
di alam dalam bentuk spat mangan (MnO3), dan manganit (Mn2O3H2O).
Pembuatan feromangan dilakukan dengan mereduksi MnO2 dengan campuran besi oksida dan karbon.
Reaksinya :

MnO2(s) + Fe2O3(s) + 5C(s) → 2Fe(s) + Mn(s) + 5CO(s)


Feromangan

Pada proses ini mangan dalam baja feromangan berfungsi untuk mengikat oksigen agar pada proses
penuangan tidak terjadi gelembung udara yang menyebabkan baja kropos (berongga di dalamnya).
Logam mangan murni dibuat dengan proses alumino thermi seperti pembuatan logam krom. Reaksinya :
Tahap 1 : 3MnO2(s) Mn3O4(g) + O2(g)
Tahap 2 : 3Mn3O4(s) + 8Al(s) 9Mn(s) + 4Al2O3(s)

f) Besi (Fe)
Proses pengolahan Besi
Proses pengolahan bijih besi untuk menghasilkan logam besi dilakukan dalam tanur tinggi. Prinsip
kerjanya dengan mereduksi oksida besi dengan gas karbon monoksida.
Adapun langkah-langkah dalam proses pengolahan besi dari bijihnya sebagai berikut.
a. Bahan-bahan dimasukkan ke dalam tanur melalui puncak tanur meliputi:
1) Bahan utama, yaitu bijih besi hematit (Fe2O3) dicampur dengan pasir (SiO2) dengan oksida-oksida
asam lain. Bahan ini akan direduksi.
2) Bahan pereduksi, yaitu kokas (karbon)
3) Bahan tambahan, yaitu batu kapur (CaCO3) yang berfungsi untuk mengikat zat-zat pengotor.
b. Udara panas dimasukkan dari bagian bawah tanur sehingga suhu tanur semakin ke atas semakin
rendah. Hal ini menyebabkan kokas terbakar.
c. Gas CO2 yang terbentuk direduksi oleh kokas yang panas menjadi CO.
d. Gas CO yang terbentuk dan kokas akan mereduksi bijih besi (Fe2O3).
e. Besi cair yang terbentukmengalir ke bawah dan berkumpul didasar tanur.
f. Pada bagian tengah tanur, batu kapur terurai.
g. Selanjutnya CaO akan mengikat zat pengotor dan membentuk terak pada dasar tanur.
Terak yang terbentuk akan mengapung di permukaan besi cair dan keluar melalui saluran tersendiri.
Terak tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan beton jalan raya.

g) Kobalt (Co)
Pemanggangan :
CoAs (s)  Co2O3(s) + As2O3(s)
Co2O3(s) + 6HCl  2 CoCl3(aq) + 3 H2O(l)
Zat-zat lain seperti Bi2O3 dan PbO diendapkan dengan gas H2S
Bi2O3(s) + 3 H2S(g)  Bi2S3 (aq) + 3 H2O(l)
PbO(s) + H2S(g)  PbS(s) + H2O(l)
Pada penambahan CoCO3 (s) dengan pemanasan akan diendapkan As dan Fe sebagai karbonat. Dengan
penyaringan akan diperoleh CoCl3.
Tambahan zat pencuci mengubah CoCl3 menjadi Co2O3. Selanjutnya CoCO3 direduksi dengan gas hydrogen,
menurut reaksi : Co2O3 (s) + H2(g)  2 CO(s) + 3 H2O (g)

h) Nikel (Ni)
Tahap-tahap utama dalam proses pengolahan adalah sebagai berikut:
- Pengeringan
Di Tanur Pengering bertujuan untuk menurunkan kadar air bijih laterit yang dipasok dari bagian
Tambang dan memisahkan bijih yang berukuran 25 mm.
- Kalsinasi dan Reduksi di Tanur
untuk menghilangkan kandungan air di dalam bijih, mereduksi sebagian nikel oksida menjadi nikel
logam, dan sulfidasi.
- Peleburan di Tanur Listrik
untuk melebur kalsin hasil kalsinasi/reduksi sehingga terbentuk fasa lelehan matte dan terak
- Pengkayaan di Tanur Pemurni
untuk menaikkan kadar Ni di dalam matte dari sekitar 27 persen menjadi di atas 75 persen.
- Granulasi dan Pengemasan
untuk mengubah bentuk matte dari logam cair menjadi butiran- butiran yang siap diekspor setelah
dikeringkan dan dikemas

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 147


i) Tembaga (Cu)
Pengolahan Tembaga
 Proses pengolahan tembaga diawali dengan pemanggangan kalkopirit (CuFeS2) atau bijih tembaga lain.
Hasil pemanggangan dioksidasi dalam oksigen.
 Tembaga yang dihasilkan dimurnikan secara elektrolisis dan flotasi. Pemurnian tembaga dengan
elektrolisis dilakukan dengan menempatkan tembaga kotor di anode menggunakan larutan elektrolit
CuSO4 sehingga tembaga murni akan diperoleh di katode.

j) Seng (Zn)
Pembuatan logam seng dilakukan dengan pemanggangan seng sulfida (ZnS) kemudian oksida seng direduksi
dengan karbon pijar. Reaksinya :
2ZnS(s) + 3O2(g) 2ZnO(s) + 2SO2(g)
ZnO(s) + C(s) Zn(g) + CO(g)
Proses ini berlangsung pada suhu ± 1.200oC. seng dalam bentuk gas dikondensasikan menjadi debu seng.

Dampak negative unsure transisi periode 4

1. Limbah Fe
Pada pengolahan logam besi, jika limbahnya dibuang ke sungai dapat menyebabkan pertumbuhan
fitoplankton yang tidak terkendali. Hal ini menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam air sehingga akan
mengganggu pertumbuhan ikan dan hewan air lainnya.

2. Cr dalam penyamakan kulit


Krom digunakan dalam penyamakan kulit untuk mencegah mengerutnya bahan sewaktu pencucian. Krom
ini sangat beracun dan menyebabkan kanker.

3. Mn dalam pengelasan dan pembuatan baja


Pada pengelasan dan pembuatan baja dengan logam Mn akan dihasilkan suatu asap dalam jumlah yang
banyak. Asap ini bersifat racun dan dapat mengganggu sistem saraf pusat.

4. Cu
Pada penambangan tembaga, akan terbuang pasir sisa yang masih mengandung logam Cu. Jika pasir sisa ini
dibuang ke perairan maka akan membahayakan organisme-organisme di perairan tersebut.

LKS Unsur Transisi Periode 4 :

Kegiatan 1 : Sifat-sifat unsur transisi periode 4 terdiri dari sifat fisis, sifat kimia dan sifat karakteristik.
A. Sifat Fisis
Sifat Atomik : Perhatikan tabel berikut!
Berdasarkan tabel di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini:
Sifat atomik Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn
No atom 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Jari-jari logam (pm) 144 132 122 118 117 117 116 116 117 125
Energi Ionisasi I 631 658 650 653 717 759 758 758 746 906
Keelektronegatifan 1,3 1,5 1,6 1,6 1,5 1,8 1,8 1,8 1,9 1,6

1. Bagaimana keteraturan jari-jari atom dari unsur logam transisi periode keempat?
................................................................

2. Bagaimana keteraturan energi ionisasi dari unsur logam transisi periode keempat?
................................................................

3. Bagaimana keteraturan nilai keelektronegatifan dari unsur logam transisi periode keempat?
................................................................

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 148


Struktur Unsur
Unsur transisi disebut juga logam transisi. Ikatan logam pada logam transisi membentuk struktur Kristal
sehingga ikatan logamnya semakin kuat.
Tabel konfigurasi elektron unsur transisi periode keempat
Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn
1 2 2 2 3 5 5 6 7 8 10 1
[Ar] 3d 4s [Ar] 3d 4s [Ar] 3d [Ar] 3d [Ar] 3d [Ar] 3d [Ar] 3d [Ar] 3d [Ar] 3d 4s [Ar] 3d10 4s2
4s2 4s1 4s2 4s2 4s2 4s2
Selain itu, jumlah elektron valensi yang besar (lihat di tabel) dan pemakaian bersama elektron valensi ini oleh
seluruh atom dalam bahan menyebabkan terbentuknya ikatan yang kuat antara atom unsur transisi.

Diskusi

Jari-jari ion M2+ (A) - 1,00 0,93 0,87 0,81 0,75 0,79 0,83 0,87 0,88

4. Bagaimana kerapatan dari unsur logam transisi periode keempat?


................................................................

5. Bagaimana keteraturan titik didih dari unsur logam transisi periode keempat?
................................................................
................................................................
................................................................

6. Bagaimana keteraturan titik leleh dari unsur logam transisi periode keempat?
................................................................

................................................................

Bandingkanlah kerapatan, titik leleh dan titik didih unsur transisi dengan alkali (K) dan alkali
tanah (Ca). Perhatikan tabel di bawah ini!
Unsur Sifat Kerapatan (g/mL) Titik leleh (oC) Titik didih (oC)
K 0,862 63,65 774
Ca 1,55 839 1484

................................................................
................................................................
................................................................
................................................................

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 149


Sifat Kimia
1. Sifat logam (ingat prinsip lautan elektron)
Sifat logam disebabkan oleh . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.......
Bagaimana daya hantarnya?
Contohnya tembaga memiliki daya hantar listrik yang sangat baik.
Jadi sifat logam transisi adalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2. Sifat Magnetik
Sifat magnetik terdiri dari:
a. Diamagnetik
b. Paramagnetik

Lengkapilah pengisian elektron pada orbital di kulit s dan d.


Nomor Lambang Konfigurasi Elektron Orbital di 4s dan 3d
Ato Unsur
4s 3d
m
21 Sc 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1 4s2 ↑↓ ↑

22 Ti 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4s2


23 V 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3 4s2
24 Cr 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s1
25 Mn 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s2
26 Fe 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d6 4s2 ↑↓ ↑ ↑ ↑ ↑ ↑

27 Co 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d7 4s2
28 Ni 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d8 4s2
29 Cu 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s1
30 Zn 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 ↑↓ ↑ ↑ ↑ ↑↓ ↑
↓ ↓ ↓ ↓
Unsur Cu memiliki sifat diamagnetik dan unsur Sc memiliki sifat paramagnetik
Sifat magnetik suatu unsur disebabkan keberadaan elektron tidak berpasangan di dalam orbital
atomnya.

Berdasarkan data di atas,


 Apa yang dimaksud dengan diamagnetik? Jelaskan!
................................................................
................................................................
 Apa yang dimaksud dengan paramagnetik? Jelaskan!
................................................................
................................................................

Kekuatan tarik-menarik zat paramagnetik dalam medan magnet cenderung lemah, namun untuk
Fe, Co, dan Ni memiliki atom-atom paramagnetik yang berada pada jarak sedemikian sehingga
interaksi yang terjadi antar atom begitu kuat yang dinamakan dengan sifat feromagnetik.
Jadi,
 Unsur yang termasuk diamagnetik adalah Cu dan Zn
 Unsur yang termasuk paramagnetik adalah V. Cr, Mn, Cu, dan Zn

3. Tingkat Oksidasi
Golongan IA dan IIA yang hanya mempunyai bilangan oksidasi +1 dan +2.
Bagaimana dengan unsur transisi?

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 150


Lengkapi tabel berikut ini:
Unsur Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn
Jenis Sc2O3 Ti2O3 V2O3 CrO MnO FeO CoO NiO Cu2O ZnO
Senyawa TiO2 V2O5 Cr2O3 Mn2O3 Fe2O3 Co2O3 CuO
Oksida CrO3 MnO2
MnO3
Mn2O7
Bilangan +3 +3 ..... ..... .... +2 ..... +2 +1 .....
oksidasi +4 ..... ..... ..... +3 ..... +2
unsur ..... .....
.....
.....

Jadi, unsur-unsur logam transisi mempunyai . . . . . . . . . . . . . . . . . .


Secara umum bilangan oksidasinya selalu . . . . . . . . . . .

4. Warna Senyawanya : Perhatikan tabel berikut ini!

Unsur Bilangan Oksidasi Ion Warna


Sc +3 Sc3+ Tidak berwarna
Ti +2 Ti2+ Ungu
+3 Ti3+ Hijau
+4 Ti4+ Tidak berwarna
V +2 V2+ Ungu
+3 V3+ Hijau
+4 VO2+ Biru
+5 VO3+ Merah
Cr +3 Cr3+ Hijau
+6 CrO4 2- Kuning
+7 Cr2O7 2- Jingga
Mn +2 Mn2+ Merah muda
+3 Mn3+ Merah coklat
+6 MnO4 2- Hijau
+7 MnO 2- Cokelat ungu
Fe +2 Fe2+ Hijau
+3 Fe3+ Jingga
Co +2 Co2+ Merah muda
+3 Co3+ Biru
Ni +2 Ni2+ Hijau
+3 Ni3+ Merah
Cu +1 Cu+ Tidak berwarna
+2 Cu2+ Biru
Zn +2 Zn2+ Tidak berwarna

Berdasarkan data di tabel:


a. Ion apakah yang tidak berwarna?
................................................................
b. Buatlah diagram orbital dari ion yang tidak berwarna tersebut!
3d 4s
3+
Sc = (Ar)

.........
Ti4+ = (Ar)

Cu+ = Ar

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 151


Zn2+ =Ar

c. Bandingkan diagram orbital ion yang tidak berwarna dengan ion Fe3+ dan Mn2+

Fe3+

Mn2+

Kesimpulan:
Senyawa atau ion yang tidak berwarna ditentukan jika . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.............................
Tingkat energi elektron pada unsur-unsur transisi yang hampir sama menyebabkan timbulnya warna
pada ion-ion logam transisi. Hal ini terjadi karena elektron dapat bergerak ke tingkat yang lebih
tinggi dengan mengabsorpsi sinar tampak.

5. Membentuk ion kompleks


Senyawa unsur-unsur transisi secara umum berwarna dan dapat membentuk senyawa kompleks,
yang dapat terionisasi menjadi ion kompleks.
Contoh:
CuSO4 (aq) + 4 NH3 (aq)  [Cu(NH3)4]SO4 (aq)
garam normal senyawa kompleks

[Cu(NH3)4]SO4 (aq)  [Cu(NH3)4]2+ (aq) + SO42- (aq)


Ion kompleks

Tentukan ion kompleks yang terbentuk!


AgCl (aq) + 2H2O (l)  ...................................................
..................................  ......................... + ..........
Cu sebagai ion pusat dan NH3 sebagai ligan.

Jadi, ion kompleks adalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .


......................................................

TATA NAMA ION KOMPLEKS


Tabel Nama-Nama Ligan
Ligan Ligan Ligan
Nama Ligan Nama Ligan Nama Ligan
Netral Negatif Positif
NH3 Amina CN- Siano S2O32- Tiosulfato
H2O Aqua F- Fluoro SO42- Sulfato
CO Karbonil Cl- Kloro CO32- Karbonato
NO Nitrosil Br- Bromo NO2- Nitro
I- Iodo O2- Okso
OH- Hidrokso
SCN- Triosianato

1. Ion kompleks bermuatan positif


Contoh:
[Ag(NH3)2] + = ion diaminaperak(I)
[Fe(NH3)6] 3+ = ion heksaminabesi(III)
Berdasarkan contoh, tuliskan cara penamaan:

2. Ion kompleks bermuatan negatif

Contoh:
[Ag(CN2)] - = ion disianoargentat(I)

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 152


[Fe(SCN)6] 4- = ion heksatianoferat(II)
Berdasarkan contoh, tuliskan cara penamaan:

Contoh :
[Co(NH3)2 (CN)4]2- = ion diaminatetrasianokobaltat(II)
Berdasarkan contoh, tuliskan cara penamaan jika ligan lebih dari 1:

3. Senyawa kompleks netral


Pemberian nama senyawa kompleks netral sama dengan pemberian nama senyawa kompleks
negatif tanpa diawali kata ion.

Latihan
Tuliskan nama dari senyawa kompleks:
a. [Fe(H2O)6] 2+
b. [Fe(Cl6)]3-
c. [Co(NH3)3 (NO2)3]

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 153


B BESI

Besi diekstraksi dari bijih besi yang mengandung senyawa besi seperti hematit (Fe2O3),
limonit ( 2Fe2O3.3H2O), megnetit (Fe3O4) dan siderit (FeCO3). Prosess ekstraksi dilakukan
dalam tanur tiup menggunakan metode reduksi. Lengkapi skema berikut dengan pilihan
yang tersedia.
Karbon monoksida (CO) terak batu kapur(CaCO3) Kokas
Karbon dioksida besi gubal CaO baja
Senyawa besi asam Oksigen (O2) udara panas

Sisa gas CO dibersihkan untuk 8


1
Bahan baku bijih besi, ................. digunakan lagi
dan ................ dimaksukan
dari atas tanur.

5 2
Gas CO bergerak ke atas dan mulai .............................................
mereduksi .......................... ditiupkan / dialirkan ke tanur
dalam bijih besi.

4
Gas CO2 naik ke atas dan bereaksi
dengan C menghasilkan gas 3
................................................ Kokas bereaksi dengan...........
dalam udara panas
membentuk gas
...................
6
7 Pengotor dalam bijih besi yang bersifat
Pengotor dalam bijih besi yang bersifat ........... seperti SiO2 dipisahkan melalui
........... seperti SiO2 dipisahkan melalui reaksi dengan ............ yang dhasilkan
reaksi dengan ............ yang dhasilkan
dari pemanasan CaCO3. Campuran
dari pemanasan CaCO3. Campuran
pengotor ini disebut .......... pengotor ini disebut ..........

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 154


C TEMBAGA

Tembaga dapat diekstraksi dari senyawa sulfidanya dalam mineral kolkopirit (CuFeS2) dan
kalkosit (Cu2S). Pemisahan bersifat cukup komplek karena senyawa mengandung cukup
banyak besi. Lengkapi skema berikut dengan pilihan yang tersedia.

Batu kapur tungku anode tungku peleburan Tembaga lepuh


Tungku konversi silika sel elektrolisis lelehan Cu matte
Tungku pemisahan kerak

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 155


D Nitrogen

1. Pembuatan Nitrogen di Laboratorium


Di laboratorium, nitrogen dibuat dengan memanaskan larutan yang mengandung garam amonium
(misalnya, NH4Cl) dan garam nitrit (Misalnya, NaNO2). Jika dipanaskan terjadi reaksi :

NH4+(aq) + ................ → ............ + 2H2O(l)

2. Secara Teknik
Dalam industri, nitrogen diperoleh dari udara. Prosesnya berlangsung dalam dua tahap, yaitu
mencairkan udara dan distilasi bertingkat. Lengkapi skema berikut !

Proses Perolehan Nitrogen di Udara

Tahap : .............................. Tahap : ........................


Metode :................................ Metode : ...............................

Pencairan udara dilakukan dengan Setelah diperoleh udara cair,


cara (lihat Gambar diagram udara cair perlu ............
proses pencairan udara) : untuk memisahkan unsur
CO2 dan hidrokarbon, dan
kemudian .......................
Mula-mula udara ............
Untuk membersihkan debu yang
ada.

Udara cair memasuki bagian


Setelah diperoleh .................. lalu puncak kolom, dimana .....,
....................................... komponen paling mudah
menguap, keluar sebagai
......

............ ini menyebabkan suhu


udara ....................... Pada pertengahan kolom, gas
........... keluar dan gas ..........
cair. Komponen yang paling
sulit menguap, terkumpul di
Kemudian proses dilanjut dengan ................
....................... Pada tahap ini
air dan karbon dioksida sudah
membeku dan dapat
dipisahkan.
Titik didih normal nitrogen,
argon, dan oksigen berturut-
Setelah melalui menara pendingin, turut adalah
udara kemudian ................... ..............................................
(dialirkan ke dalam pipa yang ..............................................
lebih besar), sehingga suhu ..
....... dan sebagian udara akan
.............

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 156


E Kromium

Krom merupakan salah satu logam terpenting dalam industri logam. Kromium dibuat dengan cara
dioksidasi dan direduksi. Lengkapi skema berikut !

Proses Pembuatan Kromium

Tahap : .............................. Tahap : ..............................


Metode :................................ Metode :................................
Kromium dibuat dari mineral yang ..................... larut dalam air
mengandung FeO.Cr2O3, sedangkan ................... tidak.
kemudian ................ dengan Kemudian larutan K2CrO4
karbon : ............... dengan karbon :
FeO.Cr2O3 + 4C → 2K2CrO4 + 2C → ............ +
....... + ......... + ......... ............. + ...........

Kromium dibuat dari mineral yang


Akhirnya ........... direduksi dengan
mengandung FeO.Cr2O3,
aluminium :
kemudian ................ dengan
.......... + 2Al → ...... + ..........
karbon :
FeO.Cr2O3 + 4C →
....... + ......... + .........
Cara ini menghasilkan ..........
bercampur ...............

Untuk mendapatkan ...................,


campuran FeO. Cr2O3 dioksidasi
dalam suasana basa (dengan
K2CO3) pada suhu tinggi. Dengan
reaksi sebagai berikut.
K2CO3

FeO + CrO3 ....... + ...........

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 157


F Oksigen

Oksigen dapat dibuat dalam skala kecil di laboratorium dan dapat juga dibuat dalam skala besar di industri

1. Pembuatan Oksigen di Laboratorium


Di laboratorium, oksigen dibuat dengan pemanasan garam kalium klorat, pemanasan barium
peroksida, dan pemanasan garam nitrat.

a. Pemanasan garam kalium klorat dengan katalis MnO2. Reaksinya sebagai berikut.

MnO2
2KClO3(s) .............. + .............

b. Pemanasan barium peroksida. Reaksinya sebagai berikut.

2BaO2(s) ................. + .............

c. Pemanasan garam nitrat. Reaksinya sebagai berikut.

2Cu(NO3)2(s) → 2CuO(s) + ........ + ..........


2KNO3(s) → ........ + ............

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 158


2. Secara teknik dalam industri

Oksigen dapat dibuat dengan dua cara, yaitu elektrolisis air yang sedikit diasamkan dan distilasi
bertingkat udara cair.

Pembuatan Oksigen secara teknik dalam Industri

Tahap : ................. Tahap : .................

Dengan reaksi sebagai berikut : Mula-mula udara ............. untuk


menghilangkan debu-debu, kemudian
2H2O(l) → .......... + ...............
dialirkan ke ..............., agar ........ dan
........ memadat.

Sisa ............ dan ........ yang masih ada


masing-masing diserap
.............(campuran NaOH dan gas CaO)
serta ................

Udara yang bebas ........ dan ....... ini


dimampatkan dengan pompa
kompresor, lalu ................... sampai
tekanan menjadi 30 atm.

Udara cair dialirkan ke dalam .............


untuk ..................... Dengan bantuan
pemanas, udara cair dibiarkan
mendidih untuk memisahkan ........
serta ...............

Gas ........ dan ....... yang telah terpisah


ditampung pada ............................

Sumber :
I Made Sukarna. 2003. Kimia Dasar 1. Yogyakarta : Jurusan Kimia FMIPA UNY
Michael Purba. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Penerbit Erlangga
J.M.C Johari dan M. Rachmawati. 2008. Kimia 3 SMA dan MA untuk Kelas XII. Jakarta : Penerbit Erlangga (esis)
Unggul Sudarmo. 2015. Kimia untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2006/034115/hukum%20Raoult.html

Diktat Kimia XII MIA semester : Gasal Page 159

Anda mungkin juga menyukai