Anda di halaman 1dari 10

ISSN : 1978-6603

SISTEM PAKAR METODE DAMSTER SHAFER


UNTUK MENENTUKAN JENIS GANGGUAN
PERKEMBANGAN PADA ANAK

Muhammad Dahria#1, Rosindah Silalahi#2, Mukhlis Ramadhan#3


#1,2,3
Program Studi Sistem Informasi, STMIK Triguna Dharma
Jl. A.H. Nasution No. 73 F - Medan
E-mail : #1m.dahria@gmail.com

Abstrak

Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang menggunakan pengetahuan manusia, dimana pengetahuan
tersebut dimasukkan ke dalam sebuah komputer, dan kemudian digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang biasanya membutuhkan kepakaran atau keahlian manusia. Dalam kasus ini, sistem pakar digunakan untuk
menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak, dimana ada beberapa jenis gangguan yang bisa dialami oleh
anak usia antara 1-10 tahun, karna itu dalam kasus ini, sisten pakar digunakan untuk membantu pihak-pihak yang
ingin mengetahui jenis gangguan pada anak, dimana dalam kasus ini ada empat jenis gangguan yang dibahas, yaitu
gangguan pemusatan perhatian, gangguan belajar, autisme dan gangguan bicara. Didalam penerapan sistem pakar
ini dibantu dengan menggunakan metode demster shafer. Demster shafer adalah suatu teori matematika untuk
pembuktian berdasarkan belief functions and plausible reasoning (fungsi kepercayaan dan pemikiran yang masuk
akal), yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi yang terpisah (bukti) untuk mengkalkulasi
kemungkinan dari suatu peristiwa.

Kata Kunci : Sistem Pakar, Gangguan perkembangan pada anak, Demster Shafer
.

Abstract

Expert system (expert system) are system that utilize man science, where does that science insert into one
computer, and then is utilized to troubleshoot one usually need expertise or man forte. In this case, expert system to
be utilized to determine formative trouble type on child, where there is some types trouble which can be
experienced by age child among 1 10 years, karna that in this case, sisten is expert is utilized to help party that
wants to know trouble type on child, where in this case available four invasive types those are worked through,
which is attention concentration trouble, learned trouble, autisme and bicara's trouble. At deep implemented this
expert system aided by use of method demster shafer. Demster shafer is a cognitive mathematics for probe bases
belief functions and plausible reasoning (trusty function and plausible thinking), one that is utilized for
mengkombinasikan information abatamen that separatedly (prove) to mengkalkulasi pretty much of a scene.

Keywords : Expert system, Formative trouble on child, Demster Shafer.

1
Muhammad Dahria dkk, Sistem Pakar Metode Damster Shafer untuk Menentukan………

PENDAHULUAN salah satunya adalah metode dempster shafer.


Perkembangan komputer dewasa ini Dempster-Shafer adalah suatu teori
telah mengalami banyak perubahan yang matematika untuk pembuktian berdasarkan
sangat pesat, seiring dengan kebutuhan belief functions and plausible reasoning(fungsi
manusia yang semakin banyak dan kompleks. kepercayaan dan pemikiran yang masuk akal),
Komputer yang pada awalnya hanya yang digunakan untuk mengkombinasikan
digunakan oleh para akademis dan militer, kini potongan informasi yang terpisah (bukti)
telah digunakan secara luas dalam berbagai untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu
bidang, misalnya: Bisnis, Kesehatan, peristiwa. Teori ini dikembangkan oleh Arthur
Pendidikan, Permainan dan sebagainya. Hal ini P. Dempster dan Glenn Shafer.
mendorong para ahli untuk semakin Salah satu pengimplementasian sistem
mengembangkan komputer agar dapat pakar dapat diterapkan dalam bidang
membantu kerja manusia atau bahkan kesehatan, sebagai contoh sistem pakar untuk
melebihi kemampuan kerja manusia. menentukan jenis gangguan perkembangan
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence pada anak. Anak-anak merupakan fase yang
merupakan bagian dari ilmu komputer yang paling rentan dan sangat perlu diperhatikan
membuat agar mesin (komputer) dapat satu demi satu tahapan perkembanganya.
melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang Contoh satu bentuk gangguan pada anak
dilakukan oleh manusia. Sistem cerdas adalah autis. Autisme bukanlah penyakit
(intelligent system) adalah sistem yang menular, namun suatu gangguan
dibangun dengan menggunakan teknik-teknik perkembangan yang luas yang ada pada anak.
artificial intelligence. Beberapa yang dipelajari Seorang ahli mengatakan autisme adalah dari
dalam kecerdasan buatan dan salah satunya manusia yang berkepribadian ganda
adalah teori Dempster Shafer. (Sizhophren). Autis pada anak berbeda-beda
Sistem pakar (Expert System) adalah tarafnya dari yang ringan sampai yang berat.
program berbasis pengetahuan yang Autis dapat terjadi pada siapa tanpa
menyediakan solusi-solusi dengan kualitas membedakan perbedaan status sosial maupun
pakar untuk problema-problema dalam suatu ekonomi. Dengan perbandingan 4:1 pada anak
domain yang spesifik. Sistem pakar laki-laki. IQ pada anak autis bisa dari yang
merupakan program komputer yang meniru rendah sampai IQ yang tinggi. Gejala pada
proses pemikiran dan pengetahuan pakar anak autis sudah tampak sebelum anak
dalam menyelesaikan suatu masalah tertentu. berumur 3 tahun, yaitu antara lain dengan
Implementasi sistem pakar dapat digunakan tidak adanya kontak mata, dan tidak
dalam bidang kesehatan karena sistem pakar menunjukkan responsif terhadap lingkungan.
dipandang sebagai cara penyimpanan Jika kemudian tidak diadakan terapi, maka
pengetahuan pakar pada bidang tertentu setelah usia 3 tahun perkembangan anak
dalam program komputer sehingga keputusan terhenti/mundur, seperti tidak mengenal
dapat diberikan dalam melakukan penalaran suara orang tuanya dan tidak mengenal
secara cerdas. Umumnya pengetahuan namanya.
diambil dari seorang manusia yang pakar
dalam domain tersebut dan sistem pakar itu LANDASN TEORI
berusaha meniru metodelogi dan kinerjanya 1. Sistem Pakar
(performance). Ada beberapa metode yang Turban (2001, p402) menyatakan bahwa
dapat diterapkan didalam sistem pakar, dan “Sistem pakar (expert system) adalah sistem

2 Jurnal SAINTIKOM Vol. 12, No. 1, Januari 2013


Muhammad Dahria dkk, Sistem Pakar Metode Damster Shafer untuk Menentukan………

yang menggunakan pengetahuan manusia, dalam komputer, yang selanjutnya digunakan


dimana pengetahuan tersebut dimasukkan ke dalam proses pengambilan keputusan untuk
dalam sebuah komputer, dan kemudian menyelesaikan masalah tertentu.
digunakan untuk menyelesaikan masalah-
masalah yang biasanya membutuhkan
kepakaran atau keahlian manusia” (h.160).
Atau dengan kata lain sistem pakar adalah
sistem yang didesain dan diimplementasikan
dengan bantuan bahasa pemrograman
tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah
seperti yang dilakukan oleh para ahli.
Diharapkan dengan sistem ini, orang awam
dapat menyelesaikan masalah tertentu baik
‘sedikit’ rumit ataupun rumit sekalipun ‘tanpa’
bantuan para ahli dalam bidang tersebut. Gambar 1. Konsep Dasar Sistem Pakar
Sedangkan bagi para ahli, sistem ini dapat
digunakan sebagai asisten yang 2. Struktur Sistem Pakar
berpengalaman. Sistem pakar disusun oleh dua bagian
Suatu sistem dikatakan sistem pakar utama, yaitu lingkungan pengembangan
apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut : (development environment) dan lingkungan
1. Terbatas pada domain keahlian tertentu. konsultasi (consultation environment).
2. Dapat memberikan penalaran untuk data- Lingkungan pengembangan sistem pakar
data yang tidak pasti. digunakan untuk memasukkan pengetahuan
3. Dapat mengemukakan rangkaian alasan- sistem pakar ke dalam lingkungan sistem
alasan yang diberikanya dengan cara yang pakar, sedangkan lingkungan konsultasi
dapat dipahami. digunakan oleh pengguna yang bukan pakar
4. Berdasarkan pada kaidah atau rule guna memperoleh pengetahuan pakar.
tertentu.
5. Dirancang untuk dikembangkan secara
bertahap.
6. Keluaranya atau output bersifat anjuran.

Tujuan pengembangan sistem pakar


sebenarnya bukan untuk menggantikan peran
manusia, tetapi untuk mensubsitusikan
pengetahuan manusia ke dalam bentuk
sistem, sehingga dapat digunakan oleh orang
banyak.
Dalam penyusunanya, sistem pakar
mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan
kesimpulan (inference rules) dengan basis
pengetahuan tertentu yang diberikan oleh
satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Gambar 2. Struktur Skematis Sebuah Sistem Pakar
Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan

Jurnal SAINTIKOM Vol. 12, No. 1, Januari 2013 3


Muhammad Dahria dkk, Sistem Pakar Metode Damster Shafer untuk Menentukan………

Komponen-komponen yang ada pada 3. Motor Inferensi (Inference engine).


sistem pakar adalah : Program yang berisi metodologi yang
1. Subsistem penambahan pengetahuan. digunakan melakukan penalaran terhadap
Bagian ini digunakan untuk memasukkan informasi-informasi. Dalam basis
pengetahuan, mengkonstruksi atau pengetahuan dan dalam blackboard
memperluas pengetahuan dalam basis (workplace), serta digunakan untuk
pengetahuan. Pengetahuan itu bisa menformulasikan kesimpulan. Ada 3
berasal dari ahli, buku, basis data elemen utama dalam motor inferensi,
penelitian, dan gambar. yaitu:
2. Basis pengetahuan. Berisi pengetahuan- 4. Interpreater: mengeksekusi item-item
pengetahuan dalam penyelesaian agenda yang terpilih dengan
masalah, tentu saja didalam domain menggunakan aturan-aturan dalam basis
tertentu. Ada 2 bentuk pendekatan basis pengetahuan yang sesuai.
pengetahuan yang sangat umum 5. Schedular: akan mengontrol agenda.
digunakan yaitu : 6. Consistency enforcer:akan berusaha
a. Penalaran berbasis aturan (Rule Based memelihara kekonsistenan dalam
Reasoning) mempresentasikan solusi yang bersifat
Pada penalaran berbasis aturan, darurat.
pengetahuan dipresentasikan dengan 7. Blackboard, yang merupakan area dalam
menggunakan aturan berbentuk IF- memori yang digunakan untuk merekam
THEN. Bentuk ini digunakan apabila kejadian yang terjadi yang sedang
kita memiliki sejumlah pengetahuan berlangsung termasuk keputusan
pakar pada suatu permasalahan sementara.
tertentu, dan sipakar dapat 8. Antarmuka, yang digunakan untuk media
menyelesaikan masalah tersebut komunikasi antara user dan program.
secara berurutan. Disamping itu, 9. Subsistem Penjelasan, dapat digunakan
bentuk ini juga digunakan apabila untuk melacak respon dan memberikan
dibutuhkan penjelasan tentang jejak penjelasan tentang kelakuan sistem pakar
(langkah-langkah) pencapaian solusi. secara interaktif melalui pertanyaan :
b. Penalaran berbasis kasus (Case Based a. Mengapa suatu pertanyaan dinyatakan
Reasoning) oleh sistem pakar ?
Pada penalaran berbasis kasus, basis b. Bagaimana konklusi dicapai ?
pengetahuan akan berisi solusi-solusi c. Mengapa ada alternatif yang
yang telah dicapai sebelumnya. dibatalkan ?
Kemudian akan diturunkan suatu d. Rencana apa yang digunakan untuk
keadaan yang terjadi sekarang (fakta mendapat solusi ?
yang ada). Bentuk ini digunakan
apabila user menginginkan untuk tahu 3. Teori Dempster-Shafer
lebih banyak lagi pada kasus-kasus Ada berbagai macam penalaran
yang hampir sama (mirip). Selain itu dengan model yang lengkap dan sangat
bentuk ini juga digunakan apabila kita konsisten, tetapi pada kenyataannya banyak
telah memiliki sejumlah situasi atau permasalahan yang tidak dapat terselesaikan
kasus tertentu dalam basis secara lengkap dan konsisten. Ketidak
pengetahuan. konsistenan yang tersebut adalah akibat

4 Jurnal SAINTIKOM Vol. 12, No. 1, Januari 2013


Muhammad Dahria dkk, Sistem Pakar Metode Damster Shafer untuk Menentukan………

adanya penambahan fakta baru. Penalaran Apabila tidak ada informasi apapun untuk
yang seperti itu disebut dengan penalaran non memilih hipotesis, maka nilai :
monotonis. Untuk mengatasi ketidak m{θ} = 1,0.
konsistenan tersebut maka dapat Apabila diketahui X adalah subset dari θ,
menggunakan penalaran dengan teori dengan m1 sebagai fungsi densitasnya, dan Y
Dempster-Shafer. Dempster-Shafer adalah juga merupakan subset dari θ dengan m2
suatu teori matematika untuk pembuktian sebagai fungsi densitasnya, maka dapat
berdasarkan belief functions and plausible dibentuk fungsi kombinasi m1 dan m2 sebagai
reasoning(fungsi kepercayaan dan pemikiran m3, yaitu :
yang masuk akal), yang digunakan untuk ∑ ( ) ( )
mengkombinasikan potongan informasi yang m ( )=
1− ∑ θ m (x)m (y)
terpisah (bukti) untuk mengkalkulasi (http://defyshan.blogspot.com/2010/11/teori-dempster-
kemungkinan dari suatu peristiwa. Teori ini shafer.html)
dikembangkan oleh Arthur P. Dempster dan
Glenn Shafer. 4. Gangguan Perkembangan Pada Anak
Secara umum teori Dempster-Shafer ditulis Manusia dalam hidupnya selalu
dalam suatu interval : mengalami perkembangan. Dari mulai
[Belief,Plausibility] dilahirkan sebagai seorang bayi, berkembang
1. Belief (Bel) adalah ukuran kekuatan menjadi anak-anak, remaja, dewasa, tua dan
evidence dalam mendukung suatu akhirnya meninggal dunia. Dalam
himpunan proposisi. Jika bernilai 0 maka perjalanannya tersebut tidak sedikit yang
mengindikasikan bahwa tidak ada mengalami berbagai gangguan dan
evidence, dan jika bernilai 1 menunjukkan permasalahan yang kemudian disebut sebagai
adanya kepastian. Dimana nilai bel yaitu hambatan atau gangguan perkembangan.
(0-0.9). Sebuah perkembangan yang terjadi pada diri
2. Plausibility (Pl) dinotasikan sebagai : manusia akan mempengaruhi perkembangan
Pl(s) = 1 – Bel (-s) selanjutnya, karenanya perlu ada perhatian
Plausibility juga bernilai 0 sampai 1. Jika yakin khusus dalam masalah ini sebagai tindakan
akan -s, maka dapat dikatakan bahwa Bel(- preventif, sehingga harapanya perkembangan
s)=1, dan Pl(-s)=0. yang akan berlangsung selanjutnya dalam
Pada teori Dempster-Shafer dikenal adanya kondisi yang positif. Anak-anak merupakan
frame of discrement yang dinotasikan dengan fase yang paling rentan dan sangat perlu
θ. Frame ini merupakan semesta pembicaraan diperhatikan satu demi satu tahapan
dari sekumpulan hipotesis. perkembangan yang dialaminya.
Tujuannya adalah mengaitkan ukuran
kepercayaan elemen-elemen θ. Tidak semua PEMBAHASAN
evidence secara langsung mendukung tiap- 1. Anailisis Data
tiap elemen. Untuk itu perlu adanya Analisis data merupakan proses awal
probabilitas fungsi densitas (m). Nilai m tidak yang harus dilaksanakan untuk menentukan
hanya mendefinisikan elemen-elemen θ saja, permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini
namun juga semua subsetnya. Sehingga jika θ adalah sangat penting, karena proses analisis
berisi n elemen, maka subset θ adalah 2n . data yang kurang akurat akan menyebabkan
Jumlah semua m dalam subset θ sama dengan hasil dari suatu sistem tidak sesuai dengan
1. yang diharapkan. Jadi proses ini harus benar-

Jurnal SAINTIKOM Vol. 12, No. 1, Januari 2013 5


Muhammad Dahria dkk, Sistem Pakar Metode Damster Shafer untuk Menentukan………

benar sesuai dengan perencanaan agar


mengasilkan suatu sistem yang baik.
Analisa data yang akan dilakukan adalah
gangguan perkembangan anak, dimana
gangguan perkembangan anak ini proses
perkembangan anak dalam masa usia dibawah
10 tahun. Gangguan perkembangan anak
dalam hal ini dibagi menjadi 4 jenis antara
lain.
Analisa data yang akan dilakukan adalah
gangguan perkembangan anak, dimana
gangguan perkembangan anak ini proses
perkembangan anak dalam masa usia dibawah
10 tahun. Gangguan perkembangan anak
dalam hal ini dapat dibagi menjadi 4 jenis
antara lain :
1. Gangguan Pemusatan Perhatian
(Hyperactive)
2. Gangguan Belajar (Learning Disabilities)
3. Gangguan Autisme
4. Gangguan Bicara (Articulasi)
Untuk mengetahui apakah seorang anak
dikatakan mengidap salah satu jenis gangguan
perkembangan diatas, terlebih dahulu kita
Dari tabel keputusan diatas, sistem dapat
mengetahui apa yang sering menjadi keluhan memberikan informasi mengenai gangguan
atau yang dialami anak tersebut, keluhan itu perkembangan anak, jika gejala yang dialami
akan dijadikan sebagai salah satu gejala,
anak tersebut sesuai dengan yang diinput,
adapun gejala-gejala umum dari setiap
maka rule yang dapat digunakan untuk
gangguan perkembangan anak antara lain :
menganalisa suatu gangguan perkembangan
Untuk lebih jelasnya penggunaan gejala
anak tersebut adalah sebagai berikut :
sebagai inputan dalam sistem, maka setiap
gelaja dilambangkan dengan kode gejala,
Rule 1 : If jenis gejala GP1 AND GP2 AND GP3
seperti dijelaskan pada tabel dibawah ini.
AND GP4 AND GP5 AND GP6 AND
Tabel 1. Gejala gangguan perkembangan anak
GP7 Then Gangguan pemusatan
perhatian (Hyperactive).
Rule 2 : If Jenis gejala GP8 AND GP9 AND
GP10 AND GP11 AND GP12 AND
GP13 AND GP14 Then Gangguan
Belajar (learning disabilities).
Rule 3 : If Jenis gangguan GP15 AND GP16
AND GP17 AND GP18 AND GP19
AND GP20 AND GP21 AND GP22
Then Autisme.

6 Jurnal SAINTIKOM Vol. 12, No. 1, Januari 2013


Muhammad Dahria dkk, Sistem Pakar Metode Damster Shafer untuk Menentukan………

Rule 4 : If Jenis gangguan GP23 AND GP24 kesimpulan. Secara umum terdapat dua
AND GP25 AND GP26 AND GP27 pendekatan yang digunakan dalam
Then Gangguan bicara mekanisme inferensi untuk pengujian aturan
(Articulation). yaitu pelacakan kebelakang (backward
chaining) dan pelacakan kedepan (forward
Dari alur, rule dan tabel keputusan chaining). Dalam pelacakan ke belakang
diatas, maka dapat dikonversikan menjadi adalah pendekatan yang dimotori tujuan
kaidah produksi. Kaidah produksi dibentuk (goal- driven), pendekatan ini pelacakan
dari pengubahan tabel keputusan. Pembuatan dimulai dari tujuan dan selanjutnya dicari
suatu kaidah dilakukan dengan beberapa aturan-aturan yang memiliki tujuan tersebut
tahapan. Berikut ini merupakan bentuk dan dicari kesimpulannya (pembuktian).
pengkonversian tabel keputusan menjadi Sedangkan pelacakan ke depan merupakan
kaidah produksi : pendekatan yang dimotori oleh data (data-
driven), pendekatan ini pelacakan dimulai dari
IF (Konsentrasi anak Mudah teralihkan AND informasi masukan, dan selanjutnya mencoba
Tidak bisa diam AND banyak bicara AND sering menggambarkan kesimpulan. Seperti pohon
kacau AND sulit mengikuti aturan AND tidak keputusan dibawah ini, dimana pohon
sabaran AND suka gelisah) Then Gangguan keputusan dirancang sesuai gejala per
Pemusatan Perhatian (Hyperactive). gangguan.
IF (Konsestrasi anak Mudah teralihkan AND
Sulit membaca dan mengeja AND Sering
tertukar huruf dan angka AND percaya diri
rendah AND Masih tetap kesulitan dalam
berpakaian AND Sulit mengingat nama atau
sebuah obyek AND sulit dalam berhitung)
Then gangguan Belajar (learning disabilities).
IF (kontak mata sangat kurang AND ekspresi
muka kurangi hidup AND gerak gerik kurang
tertuju AND menolak untuk dipeluk AND tidak
menengok jika dipeluk AND menangis dan
tertawa tanpa sebab AND tidak tertarik pada
mainan AND terlambat bicara) Then Gangguan Gambar 3. Pohon keputusan untuk gangguan
Autisme. Pemusatan perhatian
IF (Anak mengalami Gangguan pendengaran
AND Keterbelakangan mental AND pasif dalam
berkomunikasi AND sulit untuk mengeja AND
kata-kata yang diucapkan tidak jelas) Then
gangguan bicara (Aerticulation).

2. Mesin Inferensi ( Inference Engine )


Mesin inferensi merupakan bagian dari
Sistem Pakar yang melakukan penalaran
mengenai informasi yang ada dalam basis
Gambar 4. Pohon keputusan untuk gangguan
pengetahuan untuk menformulasikan Belajar

Jurnal SAINTIKOM Vol. 12, No. 1, Januari 2013 7


Muhammad Dahria dkk, Sistem Pakar Metode Damster Shafer untuk Menentukan………

aturan yang tidak pasti dan jawaban pengguna


yang tidak pasti atas suatu pertanyaan yang
diajukan oleh sistem. Hal ini sangat mudah
dilihat pada sistem diagnosis gangguan,
dimana pakar tidak dapat mendefinisikan
hubungan antara gejala dengan penyebabnya
secara pasti, dan pasien tidak dapat
merasakan suatu gejala dengan pasti pula.
Pada akhirnya akan ditemukan banyak
kemungkinan diagnosis. Dempster Shafer
Gambar 5. Pohon Keputusan untuk gangguan merupakan nilai parameter klinis yang
Autisme diberikan untuk menunjukkan besarnya
kepercayaan. Dimana nilai bel(m) suatu gejala
yang diinput antara (0-0.9).

4. Penerapan Dampster Shafers(DS) pada


Diagnosa Gangguan Autisme
Pada Contoh dibawah ini, akan di cari
persentase kemungkinan dari gangguan
gangguan Autisme dengan menggunakan
perhitungan pada table dibawah ini :
Tabel Contoh Gejala Pilihan Pasien

Gambar 6. Pohon Keputusan untuk gangguan


Autisme
3. Dempster Shafer
Demster shefer adalah suatu teori
matematika untuk pembuktian berdasarkan Maka untuk menghitung nilai
belief functions and plausible reasoning(fungsi Dempster Shafer(DS) gangguan Autisme yang
kepercayaan dan pemikiran yang masuk akal), dipilih dengan menggunakan nilai believe yang
yang digunakan untuk mengkombinasikan telah ditentukan pada setiap gejala.
potongan informasi yang terpisah (bukti)
untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu Pl(Ɵ) = 1 – Bel
peristiwa. Rumus dari demster shafer : Dimana nilai bel (believe) merupakan nilai
∑ ( ) ( ) bobot yang diinput oleh pakar, maka untuk
m ( )= mencari nilai dari kedua gejala diatas, terlebih
1− ∑ θ m (x)m (y)
dahulu dicari nilai dari Ɵ, seperti yang
dibawah ini.
Dalam menghadapi suatu permasalahan
Gejala 1 : ekspresi muka kurang hidup
sering ditemukan jawaban yang tidak memiliki
(GP16)
kepastian penuh. Ketidakpastian ini dapat
Maka : GP16(bel) = 0.7
berupa hasil suatu kejadian. Hasil yang tidak
GP16(Ɵ) = 1-0,7
pasti disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu
= 0.3
8 Jurnal SAINTIKOM Vol. 12, No. 1, Januari 2013
Muhammad Dahria dkk, Sistem Pakar Metode Damster Shafer untuk Menentukan………

Gejala 2 : menolak untuk dipeluk (GP18) dahulu dicari nilai dari Ɵ, seperti yang
Maka : GP18 (bel) = 0.8 dibawah ini.
GP18(Ɵ) = 1- 0,8
= 0,2 Gejala 1 : ekspresi muka kurang hidup (GP3)
Maka untuk mencari nilai dari GPn, digunakan Maka : GP3(bel) = 0.6
rumus : GP3(Ɵ) = 1-0,6
∑ ( ) ( )
m ( )= = 0.4
∑ θ ( ) ( ) Gejala 2 : menolak untuk dipeluk (GP4)
Maka : GP4 (bel) = 0.9
Makan nilai GPn dari gejala diatas adalah:
GP4(Ɵ) = 1- 0,9
0.7*0.8
GPn = 1-(0.3*0.2) = 0,1
Maka untuk mencari nilai dari GPn, digunakan
= 0.56 / 1-0.06
rumus :
= 0.56 / 0,94 ∑ ( ) ( )
= 0,59 m ( )=
∑ θ ( ) ( )
Maka nilai densitas dari kedua gejala tersebut
adalah 0,59. Dengan nilai densitas 0,59 maka
Makan nilai GPn dari gejala diatas adalah:
pasien memiliki eviden yang cukup kuat
0.6*0.9
mengalami gangguan autisme. GPn = 1-(0.4*0.1)
= 0.54 / 1-0.04
5. Penerapan demster shafer untuk gangguan
= 0.54 / 0,96
pemusatan perhatian
= 0,57
Pada Contoh dibawah ini, akan di cari
Makan nilai densitas dari kedua gejala
persentase kemungkinan dari gangguan
tersebut adalah 0,57.
gangguan pemusatan perhatian dengan
Dengan nilai densitas 0,57 maka dapat
menggunakan perhitungan pada table
dikatakan bahwa pasien memiliki eviden yang
dibawah ini.
cukup kuat mendekati gangguan pemusatan
Tabel 3. Contoh Gejala Pilihan Pasien perhatian.

6. Dempster Shafer
Implementasi merupakan langkah yang
digunakan untuk mengoperasikan sistem yang
dibangun. Dalam bagian ini dijelaskan
Maka untuk menghitung nilai bagaimana menjalankan sistem tersebut.
Dempster Shafer(DS) gangguan Pemusatan Untuk menampilkan form login yaitu
perhatian yang dipilih dengan menggunakan terlebih dahulu harus mengkomfile prongram
nilai believe yang telah ditentukan pada setiap maka secara otomatis akan muncul form login.
gejala. Form login terdiri dari User Name, Password
Pl(Ɵ) = 1 – Bel yang merupakan data yang harus diisi dan
Dimana nilai bel (believe) merupakan nilai dapat diisi dengan mengetikkan pakar atau
bobot yang diinput oleh pakar, maka untuk user, demikian juga untuk Password dan
mencari nilai dari kedua gejala diatas, terlebih status. Tombol Oke berfungsi untuk
menyatakan setuju dan masuk kemenu

Jurnal SAINTIKOM Vol. 12, No. 1, Januari 2013 9


Muhammad Dahria dkk, Sistem Pakar Metode Damster Shafer untuk Menentukan………

berikutnya sedangkan untuk Tombol Cancel


berfungsi jika terjadi kesalahan pengetikan
atau menyatakan tidak setuju. Tampilan form
login dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 9. Form Gejala Gangguan

SIMPULAN
Dengan adanya aplikasi sistem pakar
dengan metode Dempster Shefer maka orang
Gambar 7. Tampilan Form Login awam dapat mengetahui gejala gangguan
perkembangan anak tanpa bertemu langsung
Input Jenis Gangguan dapat dilakukan
dengan dokter atau ahlinya.
dengan cara memilih menu “Pakar” kemudian
memilih “Form Data Gangguan” juga dapat
DAFTAR PUSTAKA
dilakukan dengan memlih icon yang ada di
toolbar dengan nama “Form Data Gangguan”
Arhami, Muhammad. 2003. Konsep Dasar
seperti terlihat pada Gambar 8 dibawah ini :
Sistem Pakar. Yogyakarta: Penerbit ANDI

Christoper Sunu. 2012. Unlocking Autism:


Panduan memecahkan masalah autisme.
Yokyakarta: Lintang terbit.

Etty Inrianti. 2011. Kesulitan Bicara dan


Berbahasa pada Anak: Terapi dan
Strategi Orang Tua. Jakarta: Prenada.

Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelleligence.


Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sutojo. 2010. Kecerdasan Buatan. Yogyakarta:


Gambar 8. Form Data Gangguan Penerbit ANDI.
Wawan Yunanto. 2007. Komunitas eLerning
Input Gejala Gangguan dapat dilakukan Ilmu Komputer, Algoritma Backward
dengan cara memilih menu “Pakar” kemudian Chaining pada Rule-Based Expert
memilih “Form Data Gejala Gangguan” juga System.
dapat dilakukan dengan memlih icon yang ada
di toolbar dengan nama “Form Data Gejala Yung, Kok. 2002. Membangun Database
Kerusakan” seperti terlihat pada Gambar 9 dengan Visual Basic dan Perintah SQL.
dibawah ini : Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

10 Jurnal SAINTIKOM Vol. 12, No. 1, Januari 2013

Anda mungkin juga menyukai