Tugas Cerpen
Tugas Cerpen
Kelas : XI.MIPA.2
Memang, persahabatan adalah hal yang penuh warna dan bisa bikin hidup kita begitu
bermakna. Itulah yang saat sekarang aku alami saat kenal Jack dan Rolive, dua sahabat
yang selalu mencetak separuh kisah perjalanan hidup aku.
Pertama kali, Aku, Joe dan Rolence berjumpa ketika kami lagi mendaftar masuk
SMA. masa itu, kami secara berbarengan mendaftar dan diterima di sekolah negeri
yang lumayan populer. Hingga akhirnya tiga tahun berlalu, kami seakan akan tidak
dipisahkan.
Terdapat banyak suka dan duka yang kami rasakan, banyak hal yang sudah kami
alami, ada benci, amarah, kesal,, rindu, cemburu serta banyak lainnya yang tidak
diungkap. Waktu kini kami telah sama-sama lulus SMA, lalu kemudian kami terpaksa
terpisah dan meneruskan hidup dengan tiap tiap jalannya sendiri.
Tetapi meskipun begitu, persahabatan akan senantiasa eksis, kami akan senantiasa
dekap dengan erat ingatan kenangan persahabatan kami dan tetap selalu menghiasi
jalan yang akan kami lewati… aku tentunya tidak akan mungkin lupa seluruh
kenangan bersama mereka, sama waktu itu ketika kami saling bertemu untuk pertama
kalinya…
“Apa, enak aja kamu…. Aku dan Imam sudah sahabatan dari kecil…”
“Oew”
Kesan pertama aku mengenal Rolence memang agak berbeda dibandingkan dengan
anak yang lain. Rolive merupakan anak perempuan yang apa adanya, dia tidak
sekalipun menyembunyikan segala hal yang ada di fikirannya. Hingga sampai Jack
sahabatku kerap kali merasa tersinggung dengan apa yang dia ucapkan…
“Jack…..”
“Apa Live…..?”
“Hei… Sudah berapa kali aku katakan jangan sebut aku memakai singkatan, panggil
Rolive!!”
“Esok minggu aku mau mengadakan ulang tahun dan aku mau membuat acara kecil-
kecilan, sehingga aku harap kamu dengan Malik hadir….”
“Wah…. Mau sekali, jika permasalahan seperti itu mah aku tentunya akan ikut, loh,
terus mana si Malik nih…”
“Hei…. Tumben sekali kamu semua akrab, biasanya seperti anjing dan badak…”
“Kurang aja loe Lik…. Masak cewek cantik begini dimiripin sama badak….”
“Kwak..kwak…kwak”
Lucu, dan aneh-aneh saja memang tingkah si Jack dan Rolive sahabatku tersebut.
Malahan hingga saat ini aku masih saja selalu tertawa sendiri apabila kembali
mengingat berbagai cerita lucu diantara mereka.
Mereka merupakan sahabat terbaikku yang biasanya tidak sekalipun akur, pasti ada hal
yang mereka saling mengejek satu sama lain.
Pernah suatu hari si Jack sungguh sungguh dibikin jengkel oleh Rolieve, ceritanya
begini
“Jack…. Enaknya ngobrol berduaan….” Ujar Rolive memotong pembicaraan Jack dan
Rina yang sedang ngobrol
“Apaan sih live, jahil banget, lupa apa…?”, Joe menjawab dengan agak penasaran.
“Itu tu… loh….. gak etis jika ku katakan langsung……” jawab Rolive
Sontak Joe langsung bangun dan memegang resleting celana yang sebenarnya telah
benar. Karena tahu dia dibohongi akhirnya ia pun marah…
Tidak cuma kejadian kecil kayak itu, masih terdapat kejadian lain yang tidak bisa aku
lupakan begitu saja. Memang, sebagian hal yang aku ingat merupakan kejadian
kejadian diantara mereka berdua dan juga kami bertiga, buat kejadian yang khusus
terjadi antara aku dengan Rolive tidak terlalu sering sebab memang Rolive
memperlakukan aku dengan cara yang berbeda dibandingkan dengan Jack.
Ketika sedang berdua dengan aku, contohnya waktu Jack lagi memesan makanan di
kantin, sedangkan kami berdua menunggu, Rolive seakan akan senantiasa bertingkah
manis seperti putri raja, tak bawel, tidak alay, dan juga tidak jail kayak saat Rolive
dengan Jack.
Tentang itu malahan terkadang bikin Joe iri, sempat juga dia protes hingga hampir
marah…
“Rolive kamu ini jika dengan Malik saja mesti lembut, sangat beda jauh jika
dibandingkan dengan aku….”
“Ya memang kenapa toh…. Sama saja, perasaan kamu aja mungkin….”
“Iya kamu nih Jack, ada ada saja… kamu saja yang keseringan bercanda….”
“Enggak Lik, lihat deh, tuh lihat, gaya berbicaranya Rolence saja beda…. dibuat
melotot lagi…”
“Ya tidaklah Jack, normal aja… Ya iya juga sih agak memang, masalahnya kamu bau
sih… heeheheee…..”
“Tuh…. kan, betul kan Lik, sahabat kita yang satu ini memang tidak adil… kejam-
kejam, benar benar kejam..!”