Anda di halaman 1dari 30

LOGBOOK 2

KONSEP DASAR KEPERAWATAN II DIABETES MELITUS


(KDK II DM)

LOGBOOK :
2.1 MANAJEMEN DIABETES:
MODIFIKASI GAYA HIDUP 
2.1.1 Pengendalian BB
2.1.2 Olahraga
2.1.3 Diet

Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 1


LOGBOOK 2.1
Manajemen:
Modifikasi Gaya Hidup

Tujuan
Setelah pembelajaran manajemen modifikasi gaya hidup, peserta didik diharapkan mampu :
1. Mengidentifikasi tujuan manajemen modifikasi gaya hidup
2. Menyebutkan kriteria pengendalian DM
3. Menetapkan indeks massa tubuh berdasarkan berat badan dan tinggi badan.
4. Menjelaskan cara-cara untuk mencapai IMT normal.
5. Menyebutkan prinsip-prinsip olahraga bagi diabetisi.
6. Menyebutkan tahap-tahap olahraga bagi diabetisi
7. Menjelaskan persiapan sebelum diabetisi melakukan aktifitas.
8. Mendiskusikan hubungan latihan fisik dengan kadar glukosa darah.
9. Menyebutkan bahaya atau risiko olahraga pada diabetisi.
10. Mendemonstrasikan latihan fisik yang direkomendasikan untuk diabetisi.
11. Menyebutkan tujuan terapi gizi/perencanaan makan bagi diabetisi
12. Menyebutkan hasil pengkajian untuk menentukan terapi gizi/perencanaan makan bagi
diabetisi
13. Melakukan penghitungan kebutuhan kalori tubuh bagi diabetisi.
14. Memonitoring asupan makanan klien dengan diabetes
15. Mendiskusikan dining out pada penderita diabetes melitus.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aktivitas 2.1.1 (Pengendalian BB)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Soal 1
Berikan tanda  pada kolom B (Benar) atau S (Salah) sesuai dengan pernyataan tentang tujuan
manajemen DM pada tabel di bawah ini.
No. Pernyataan B S
1 Manajemen diabetes terutama dilakukan melalui modifikasi gaya 
hidup berupa pengendalian berat badan yang dapat dicapai dengan
olahraga dan pengaturan diet.
2 Lemak yang berlebih pada obesitas akan menyebabkan resistensi 
insulin.
3 Upaya menurunkan berat badan dan meningkatkan massa otot akan 
mengurangi jumlah lemak sehingga tubuh dapat memanfaatkan insulin
dengan lebih baik.

Soal 2

Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 2


Tabel 2.1.1 berikut ini memuat kriteria pengendalian DM. Isi kotak yang masih kosong
dengan informasi yang benar.
Tabel 2.1.1 Kriteria Pengendalian DM
Kriterian Pengendalian DM
No. Pemeriksaan
Baik Sedang Buruk
1 Glukosa darah puasa (mg/dL) 80-100 100-125 ≥ 126
2 Glukosa darah 2 jam PP (mg/dL) 110-144 145-179 ≥180
3 A1C <6,5 6,5-8 >8
4 Kolesterol total (mg/dL) <200 200-239 >240
5 Kolesterol LDL (mg/dL) <100 100-129 >130
6 Kolesterol HDL (mg/dL) >45
7 Trigliserida (mg/dL) <150 150-199 >200
8 IMT (kg/m2) 18,5 23-25 ≥25
9 Tekanan darah <110/80 130-140/ >140/90
80-90

Soal 3
Tabel 2.1.2 memuat hasil pengukuran antropometri pada 10 kasus DM Tipe 2. Tentukan BMI
masing-masing kasus.
Tabel 2.1.2 Indeks Massa Tubuh 10 Kasus DM Tipe 2
Tinggi BERAT
No. Nama BMI
(meter) (kg)
1 Tn. AS 1,63 47 17,7
2 Tn. Jn 1,61 50 19,2
3 Ny. Nr 1,57 53 20,4
4 Tn. Is 1,67 55 19,7
5 Ny. DP 1,58 61 24,4
6 Tn. AR 1,63 64 24,1
7 Tn. Mn 1,69 65 22,7
8 Tn. HS 1,58 43 17,2
9 Ny. HW 1,56 65 26,7
10 Ny. IW 1,55 52 21.6

Soal 4
Salin hasil penentuan BMI pada tabel 2.1.2 kemudian beri tanda  pada kolom yang sesuai
dengan klasifikasi BB pada tabel 2.1.3 di bawah ini!

Tabel 2.1.3 Klasifikasi BB 10 Kasus DM Tipe 2

Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 3


Klasifikasi BB
Lebih
No. Nama BMI
Kurang Normal Dgn
Obes I Obes II
Risiko
1 Tn. AS 17,68 
2 Tn. Jn 19,98 
3 Ny. Nr 21,50 
4 Tn. Is 19,72 
5 Ny. DP 24,43 
6 Tn. AR 24,08 
7 Tn. Mn 22,75 
8 Tn. HS 17,22 
9 Ny. HW 26,7 
10 Ny. IW 21,64 

Soal 5
Tn. Abdul Alim, mantan olahragawan bekerja pada perusahaan sebagai seorang manajer sejak
2 tahun terakhir. Tn. Abdul berusia 28 tahun, tinggi 165 dan berat 78 kg. Dia tidak pernah
melakukan latihan fisik atau olahraga. Kebiasaan makan tidak teratur karena kesibukan di
kantor. Pada pemeriksaan kesehatan, Tn. Abdul didiagnosa diabetes dan Ibu menderita DM.
a. IMT Tn. Abdul Alim : 78/ (1,65 x 1,65) m : 28,65
b. Apakah dia mengalami over weight ? : Ya / Tidak *)
c. Jika “ya”, kalori yang direkomendasikan : Iso-kaloric / Hypokaloric *)

Soal 6
Jelaskan bagaimana latihan fisik dapat mengendalikan berat badan!
Latihan fisik dapat menurunkan berat badan dan dapat memperbaiki sensifitas terhadap
insulin, sehingga akan memperbaiki kendali gula darah. Pada saat istirahat metabolisme
otot hanya sedikit memakai glukosa sebagai sumber bahan bakar. Sedang pada saat
berolahraga glukosa dan lemak sebagai sumber energy utama sehingga terjadi pembakaran
dan tidak ada penimbunan lemak yang berlebihan dan berat badan bisa di kendalikan.

Soal 7
Jelaskan bagaimana pengaturan diet dapat mengendalikan berat badan!
Pengaturan diet untuk mencegah obesitas karena obesitas menjadi salah satu faktor resiko
DM, karena terjadi resistensi insulin. Mengontrol berat berat badan tidak berarti harus
menurunkan berat badan, jika pasien kurus mengontrol termasuk dalam arti menaikkan
berat badan agar mencapai berat badan ideal.

Soal 7 (Tugas Akhir)


Susun artikel tentang pentingnya pengendalian berat badan sebagai bagian penting dari
manajemen DM.
Petunjuk:
1) Panjang artikel 3-5 halaman, A4.
2) Huruf, Times New Roman 12.
3) Spasi 1,5.
4) Referensi terbaru (tahun 2005-2011) minimal 5 item.
Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 4
EVALUASI LOGBOOK

Informasi pada bagian ini :


Tanda
Tanda
Pernyataan chek Pernyataan
chek (√)
(√)
Tidak relevan dengan praktik
Sangat sedikit
klinik
Sesuai Membosankan
Terlalu banyak Kurang menarik
Terlalu sederhana Sangat menarik
Kurang komplek Terlalu teoritis
Terlalu komplek Teori tepat untuk saya
Relevan dengan praktik klinik Teori tidak cukup

Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita DM (berikan tanda √ pada kotak yang disediakan) :
 Ya, pasti
 Mungkin
 Tidak

Apa saran saudara untuk meningkatkan isi dari bab ini ?


…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

Mahasiswa Dosen

Nama Nama

NIM NIP

Tanda Tanda
Tangan Tangan

Nilai
Aktivitas 2.1.2 (Olahraga/Latihan Fisik)

Soal 1
Berikan tanda  pada kolom B bila benar atau S bila salah pada pernyataan mengenai
keuntungan latihan fisik untuk penderita DM di bawah ini.

Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 5


No. Pernyataan B S
1 Meningkatkan fungsi jantung dan pernafasan. 
2 Meningkatkan sirkulasi darah di otot dan kemampuan penggunaan 
oksigen.
3 Menurunkan nadi dan tekanan darah pada setiap level aktifitas 
4 Mengingkatkan LDL kolesterol 
5 Menurunkan trigliserid dalam darah 
6 Mengurangi lemak dan mengontrol berat badan 
7 Meningkatkan toleransi glukosa dan menurunkan resistensi insulin 

Soal 2
Jenis latihan fisik terdiri dari latihan aerobik dan anaerobik. Jelaskan masing-masing jenis
latihan tersebut dan keuntungannya.

Latihan aerobik adalah: Keuntungan:


juga sering disebut sebagai general endurance yaitu latihan aerobik 1) Membakar lemak
menghirup oksigen tanpa menimbulkan hutang oksigen yang tidak 2) Meningkatkan kerja jantung
terbayarkan. Karena itu latihan aerobik dapat berlangsung lebih
lama. Pengaruh latihan aerobik dapat meningkatkan kapasitas tubuh
3) Memperkuat tulang & sendi
untuk memasukkan oksigen dan menyalurkan ke seluruh jaringan 4) Mencegah diabetes
sel otot, sehingga oksigen akan dapat berpadu dengan zat-zat 5) Mengatasi insomnia
makanan untuk memproduksi energi. 6) Meningkatkan stamina & daya
Sumber : tahan tubuh
https://www.hiithighintensityintervaltraining.ga/2016/12/pengertian-
latihan-aerobik.html
7) Mengurangi/ mencegah penyakit
Contoh: 8) Memperkuat stamina
Zumba,lari-lari kecil,berenang. 9) Meningkatkan kesehatan otot

Latihan anaerobik adalah: Keuntungan:


Latihan anaerobik dicirikan dengan aktivitas fisik berdurasi pendek 1) Memperbesar otot
dengan intensitas tinggi, dimana kebutuhan tubuh akan oksigen 2) Meningkatkan stamina
melebihi pasokan oksigen yang tersedia. 3) Memperkuat energi
Sumber : https://www.amazine.co/18759/apa-latihan-anaerobik- 4) Menghasilkan lumpur yang secara
definisi-5-macam-latihan-anaerobik/
biologi sangat stabil
5) Memerlukan sedikit unsur hara
Contoh:
Sit up,push up,angkat beban
karena sedikit jaringan sel
6) Tidak memerlukan energi untuk
aerasi
7) Menghasilkan gas metan sebgai
produk akhir yang mempunyai
nilai ekonomis

Kasus:
Tn. A, 55 tahun menderita DM sejak 5 tahun yang lalu. Tn. A gemar berolahraga. Suatu saat
ketika berolahraga, tiba-tiba Tn.A mengeluh badan lemas dan keringat dingin serta kepala
pusing. Setelah diperiksa gula darah, hasil = 56 mg/dl. Tn. A sering mengalami keluhan
tersebut.

Soal 3
Jelaskan dampak olahraga yang terjadi pada Tn.A.
Pada Tn.A klien mengalami hipoglikemia, dimana saat berolahraga sekresi glukosa oleh
Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 6
hati tidak mampu memenuhi kebutuhan otot yang sedang berolahraga. Karena Tn.A gemar
berolahraga , sebaiknya di anjurkan diberi karbohidrat atau makanan kecil sebelum
berolahraga untuk menghindari hipoglikemi dan perlu dilakukan pemeriksaan kadar gula
darah sebelum dan sesudah berolahraga untuk memantau keadaan glukosa dalam darah
guna mencegah hal-hal yang tidak inginkan.

Soal 4
Bila diketahui MHR (Maximum Heart Rate) = 220 kali/menit, tentukan intensitas latihan dan
THR (Target Heart Rate) yang direkomendasikan bagi Tn. A dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
THR = 60 % MHR x (220 – Usia)

Intensitas latihan yang direkomendasikan:


- 60 s/d 70 % MHR
- Ringan/Sedang/Berat *)

THR = 60 x ( 220 - 55) s/d : 70 x (220 - 55) kali/menit


= 99 s/d 119 kali/menit
*) coret yang tidak perlu

Soal 5
Jelaskan peran penting olahraga dalam pengaturan kadar glukosa darah pada DM Tipe 2.
Pada Pasien DM Olahraga berperan berperan utama dalam pengaturan kadar gula
darah.Masalah utama pada pasien DM tipe 2 adlh kekurangan respon reseptor terhadap
insulin ( resistensi insulin).Karena adanya tersebut insulin tidak dapat membantu transfer
glukosa ke dalam sel.Kontraksi insulin memiliki sifat seperti insulin ( insulin-like_effeck)
permebilitas pada olahrga resestensi pada insulin berkurang.Respons ini terjadi setiap
berolahraga,tidak merupakan efek yang menetap atau berlangsung lama,oleh itu olahraga
harus dilakukan terus menerus dan berlangsung lama.
Sumber : Ermita I.2009. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu : Olahraga Bagi Diabetesi hal 75
Jakarta .Fakultas kedokteran Universitas Indonesia

Soal 6
Diabetisi dianjurkan untuk melakukan aktifitas fisik sebagai salah satu manajemen
pengelolaan penyakitnya. Jelaskan prinsip-prinsip olahraga pada diabetisi.

Frekuensi olahraga dilakukan teratur 3-5 kali per minggu


Intensitas ringan dan sedang. 60-70%( maximum heart rate)
Time (durasi) 30-60 menit.
Tipe (jenis) atihan aerobic untuk meningkatkan jantung dan pernapasan seperti
jalan,jogging, berenang, dan bersepeda.

Soal 7
Jelaskan tahapan-tahapan olahraga yang benar!

Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 7


a. Pemanasan (warm-up) : Dilakukan sebelum memasuki latihan yang sebenarnya,
dengan tujuan untuk mempersiapkan berbagai sistem tubuh seperti menaikkan
suhu tubuh, meningkatkan denyut nadi hingga mendekati intensitas latihan.
Pemanasan cukup dilakukan selama 5-10 menit.

b. Latihan inti (conditioning) : pada tahap ini diusahakan mencapai THR agar
benar_benar bermanfaat.THR tidak mencapai maka latihan tidak bermanfaat.Bila
melebihi THR akan menimbulkan resiko yang tidak diinginkan

c. Pendinginan (cooling-down) : Dilakukan untuk mencegah penimbunan asam


laktat yang dapat menimbulkan nyeri pada otot setelah melakukan latihan
jasmani, atau pusing akibat masih terkumpulnya darah pada otot yang aktif. Bila
latihan berupa jogging maka pendinginan sebaiknya dilakukan dengan tetap
berjalan untuk beberapa menit. Bila bersepeda, tetap mengayuh sepeda tetapi
tanpa beban. Pendinginan dilakukan kurang lebih 5-10 menit, sehingga denyut
jantung mendekati denyut nadi saat istirahat.

d. Peregangan (stretching) : Dilakukan untuk melemaskan dan melenturkan otot


Soal 8
Jelaskan bahaya olahraga pada “diabetisi yang tidak terkendali”.
Pada diabetesi yg mendapatkan terapi insulin,keadaan hipoglikemia disertai kadar insulin
yg berlebihan merupakan keadaan yang perlu mendapatkan perhatian ketika berolahraga
terutama pd saat pemulihan.Kemudian terjadinya lebih besar bila disuntikan pd lengan
atau kaki,sebgai akibatnya meningkatkan hantaran insulin melalui darah karena efek
pemompaan otot pada waktu berkontaksi

Soal 9
Cedera kaki mudah terjadi pada diabetisi yang telah mengalami gangguan neurovaskuler pada
kaki. Jelaskan hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya cedera kaki.

1. Periksa kaki setiap hari, apakah ada kulit retak, melepuh, luka, perdarahan. Gunakan
cermin untuk melihat bagian bawah kaki, atau minta bantuan orang lain untuk memeriksa.
2. Bersihkan kaki setiap hari pada waktu mandi dengan air bersih dan sabun mandi. Bila
perlu gosok kaki dengan sikat lunak atau batu apung. Keringkan kaki dengan handuk
bersih, lembut, yakinkan daerah sela-sela jari kaki dalam keadaan kering, terutama sela
jari kaki ketiga-keempat dan keempat-kelima.
3. Berikan pelembab/lotion (hand body lotion) pada daerah kaki yang kering, tetapi tidak
pada sela-sela jari kaki. Pelembab gunanya untuk menjaga agar kulit tidak retak.
4. Gunting kuku kaki lurus mengikuti bentuk normal jari kaki, tidak terlalu pendek atau
terlalu dekat dengan kulit, kemudian kikir agar kuku tidak tajam. Bila penglihatan kurang
baik minta pertolongan orang lain untuk memotong kuku atau megikir kuku setiap dua
hari sekali. Hindarkan terjadi luka pada jaringan sekitar kuku. Bila kuku keras sulit untuk
dipotong, rendam kaki dengan air hangat kuku (37°C) selama ± 5 menit, bersihkan dengan
sikat kuku, sabun dan air bersih. Bersihkan kuku setiap hari pada waktu mandi dan berikan
krem pelembab kuku.
5. Memakai alas kaki sepatu atau sandal untuk melindungi kaki agar tidak terjadi luka, juga
di dalam rumah.

Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 8


6. Gunakan sepatu atau sandal yang baik yang sesuai dengan ukuran dan enak untuk dipakai,
dengan ruang dalam sepatu yang cukup untuk jari-jari. Pakailah kaus/stocking yang pas
dan bersih terbuat dari bahan yang mengandung katun. Syarat sepatu yang baik untuk kaki
diabetic :
a. Ukuran : sepatu lebih dalam, panjang sepatu ½ inchi lebih panjang dari jari-jari
kaki terpanjang saat berdiri (sesuai cetakan kaki).
b. Bentuk : ujung tidak runcing, tinggi tumit kurang dari 2 inchi.
c. Bagian dalam bawah (insole) tidak kasar dan licin, terbuat dari bahan busa karet,
plastic dengan tebal 10-12 mm.
d. Ruang dalam sepatu longgar, lebar sesuai dengan bentuk kaki.
7. Periksa sepatu sebelum dipakai, apakah ada kerikil, benda-benda tajam seperti jarum dan
duri. Lepas sepatu setiap 4-6 jam serta gerakkan pergelangan dan jari-jari kaki agar
sirkulasi darah tetap baik terutama pada pemakaian sepatu baru.
8. Bila ada luka kecil, obati luka dan tutup dengan pembalut bersih. Periksa apakah ada
tanda-tanda radang.
9. Segera ke dokter bila kaki mengalami luka.
10. Periksakan kaki ke dokter secara rutin.

Soal 10
Tabel 2.1. memuat tentang bahaya olahrga pada diabetisi.. Lengkapi kolom tentang upaya
pencegahan yang harus dilakukan.

Tabel 2.1.3 Bahaya Akibat Olahraga dan Pencegahannya


No. Bahaya Pencegahan
1. Memperburuk gangguan - Hindari Olahraga berat,latihan beban
metabolik diabetisi dan olahraga kontak ( tinju,yudo)
terutama terdapat retinopati poliferatik
akut
- Usahakan agar intake cairan hidup

2. Hipoglikem pada diabetisi tipe 1 - Monitor kadar glukosa darah


- Hindari pemberian insulin pd bag.tubuh
yang aktif
- Kurangi dosis insulin dan tingkatkan
intake makanan saat berolahraga
- Hindari olahraga saat insulin berada
dipuncak
3. Komplikasi kardiovaskuler - Diperlukan pemeriksaan medis saat
berolahraga
- Lakukan pemeriksaan ekg
- Program olahraga individual
- Pemeriksaan lab.rutin
4. Cedera muskuloskeletal - Pilihlah olahraga yang sesuai/tepat
- Tingkatkan intensitas latihan
- Lakukan pemanasan dan pendinginan
Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 9
- Hindari olahraga berat

Soal 11 (Tugas Akhir)


Susun artikel tentang olahraga sebagai bagian penting dari manajemen DM.
Petunjuk:
1) Panjang artikel 3-5 halaman, A4.
2) Huruf, Times New Roman 12.
3) Spasi 1,5.
4) Referensi terbaru (tahun 2005-2011) minimal 5 item.

Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 10


EVALUASI LOGBOOK

Informasi pada bagian ini :


Tanda
chek Tanda
Pernyataan Pernyataan
chek (√)
(√)
Sangat sedikit Tidak relevan dengan praktik
klinik
Sesuai Membosankan
Terlalu banyak Kurang menarik
Terlalu sederhana Sangat menarik
Kurang komplek Terlalu teoritis
Terlalu komplek Teori tepat untuk saya
Relevan dengan praktik klinik Teori tidak cukup

Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita DM (berikan tanda √ pada kotak yang disediakan) :
 Ya, pasti
 Mungkin
 Tidak

Apa saran saudara untuk meningkatkan isi dari bab ini ?


…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

Mahasiswa Dosen

Nama Nama

NIM NIP

Tanda Tanda
Tangan Tangan

Nilai

Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 11


Aktivitas 2.1.3 (Pengaturan Diet)
Soal 1
Jelaskan tujuan pengaturan diet pada diabetisi!
Tujuan Umum:
Memperbaiki kebutuhan gizi dan olahraga untuk mendapatkan kontrol metabolik
yang lebih baik, dengan melakukan aktivitas fisik secara teratur

Tujuan Khusus:
1. Mengurangi berat badan secara bertahap dengan kontrol gula darah
2. Meningkatkan aktivitas fisik secara teratur sesuai kemampuan tubuh pasien
3. Mengatur pola makan dngan prinsip 3 J

Soal 2
(Tujuan : aktifitas ini akan membantu anda untuk mengerti/paham distribusi ideal untuk
asupan kalori setiap hari dari sumber karbohidrat, protein dan lemak untuk diabetisi)
Asupan kalori dalam sehari yang direkomendasikan untuk penderita DM menurut WHO
adalah :
a. Karbohidrat : 45-65 %
b. Lemak : 20-25 %
1) lemak jenuh : >20 %
2) kolesterol : >200 mg/hari
c. Protein : 10-20 %

Soal 3
Berikan tanda √ pada kolom yang disediakan.
SUMBER
MAKANAN
PROTEIN LEMAK KARBOHIDRAT
Tepung terigu 
Telur, susu, daging 
Ikan segar 
Nasi 
Soft drink, selai 
Kentang 
Daging ayam dengan 
kulit
Madu 

Soal 4
(Tujuan : aktifitas ini akan membantu anda untuk mengerti/pahamprinsip perencanaan diet
untuk penderita DM).
a. Sebutkan 4 sumber karbohidrat yang meningkatkan kadar glukosa darah dengan cepat
pada penderita DM

1) Soft drink, selai 3) Tepung terigu


2) Madu 4) Nasi
b. Diet rendah kalori berhubungan dengan terapi insulin dan Penurunan BB
Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 12
Soal 5
Jelaskan faktor yang mempengaruhi kebutuhan kalori diabetisi berikut ini!
Jenis kelamin Kebutuhan kalori pd wanita < pria untuk ini didapatkan angka 25
kal/kgBB( wanita) 30 kal/BB ( Pria)

Umur Bayi > dari dewasa tahun 1 ±112 kal/kgBB ,umur 1 thn ±100
kal,anak-anak > 100kal/tahun.
Penurunan keb.kal diatas 40thn dikurangi 5%/tiap dekade,antara 40
dan 59 thn. Antara 60 dan 69 dikurangi 10% ,>70 thn dikurangi
20%.
Aktivitas fisik/ - Keb.kal.basal ringan ditambah 20 %
pekerjaan - Keb.kal.basal sedang ditambah 30%
- Keb.kal.basal berat ditambah 40%
- Keb.kal.basal sangat berat ditambah 50%
Berat badan Gemuk/terlalu kurus ditambah 20-30%,tergantung tingkat
gemuk/kurus.

Soal 6
(Tujuan : aktifitas ini akan membantu anda mempelajari bagaimanan mengisi food record
seorang diabetisi selama 24 jam).
Lakukan wawancara pada seorang pasien DM dan isi food record selama 24 jam.

MAKAN WAKTU JENIS JUMLAH


Makan pagi

Snak pagi

Makan siang

Snak sore

Makan malam

Snak sebelum
tidur
Lain-lain

Soal 7
(Tujuan : mengkaji pemahaman dalam strategi perencanaan makan pada penderita DM).
Isi kolom yang kosong pada tabel di bawah dengan prioritas yang sesuai.

DM tipe 2 dengan DM tipe 2 non


Strategi DM Type 1
obesitas obesitas
Asupan setiap hari konsisten T T T

Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 13


Pengaturan jarak makan T T T
Modifikasi lemak T T T
Pembatasan sukrosa S T S
Latihan fisik S T S
Snak saat latihan fisik T R R
Pembatasan kalori R T R
Monitor gula darah T T T
Catatan Prioritas:
T = Tinggi
S = Sedang
R = Rendah

Soal 8 (Tugas Akhir)


Susun artikel tentang pengaturan diet sebagai bagian penting dari manajemen DM.
Petunjuk:
1) Panjang artikel 3-5 halaman, A4.
2) Huruf, Times New Roman 12.
3) Spasi 1,5.
4) Referensi terbaru (tahun 2005-2011) minimal 5 item.

Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 14


EVALUASI LOGBOOK

Informasi pada bagian ini :


Tanda
chek Tanda
Pernyataan Pernyataan
chek (√)
(√)
Sangat sedikit Tidak relevan dengan praktik
klinik
Sesuai Membosankan
Terlalu banyak Kurang menarik
Terlalu sederhana Sangat menarik
Kurang komplek Terlalu teoritis
Terlalu komplek Teori tepat untuk saya
Relevan dengan praktik klinik Teori tidak cukup

Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita DM (berikan tanda √ pada kotak yang disediakan) :
 Ya, pasti
 Mungkin
 Tidak

Apa saran saudara untuk meningkatkan isi dari bab ini ?


…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

Mahasiswa Dosen

Nama Nama

NIM NIP

Tanda Tanda
Tangan Tangan

Nilai

LOGBOOK 2

Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 15


KONSEP DASAR KEPERAWATAN II DIABETES MELITUS
(KDK II DM)

LOGBOOK :
2.2 MANAJEMEN DIABETES:
TERAPI DIABETES MELITUS 
MEDIKASI OHO 

Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 16


LOGBOOK 2.2
Manajemen:
Terapi Diabetes Melitus

Tujuan :
Setelah menyelesaikan modulini, peserta didik diharapkan mampu :
1. Menjelaskan indikasi pemberian obat hipoglikemik oral.
2. Mendeskripsikan mekanisme kerja, dosis maksimal dan efek samping obat hipoglikemik
oral pada DM tipe 2.
3. Mengidentifikasi waktu yang tepat untuk memulai pengobatan dan jenis obat yang
digunakan pada kasus yang berbeda
4. Menjelaskan perbedaan jenis insulin dan memahami prinsip penyesuaian dosis insulin
5. Mengidentifikasi penggunaan insulin yang tepat pada kasus yang berbeda
6. Memberikan pelatihan langsung pemberian insulin pada penderita DM dan anggota
keluarga
7. Menjelaskan implikasi keperawatan dalam pemberian terapi insulin

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aktivitas 2.2.1 (Medikasi OHO)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Soal 1

Tn T berusia 50 tahun datang dengan keluhan sering kencing, banyak minum dan makan.
Oleh dokter pasien didiagnosa DM. Pasien diberikan terapi obat hipoglikemik oral (OHO).
Sebutkan macam-macam obat OHO sesuai dengan golongannya!
1. Macam – macam obat OHO
a. Pemicu sekresi insulin (insulin sekretagok)
1) Golongan sulfonilurea :khrolpropamid, glibenklamid, gliklasid, glikuidon,
glipisid, glimepirid
2) Glinid : repaglinid, nateglinid
b. Penambah sensitivitas terhadap insulin
1) Binguanid : metformin
2) Thiazolindion / glitazon :pioglitazon, rosiglitazon
c. Penghambat alfa glukosidase / acarbose
d. Golongan inkretin
1) Inkretin mimetik
2) Penghambat DPP IV : SITAGLIPTIN, VILDAGLIPTIN

Soal 2
Jelaskan mekanisme kerja, indikasi/kontrindikasi dan efek samping masing-masing jenis
OHO yang sering digunakan pada DM Tipe 2 berikut ini!

Obat Meknaisme Kerja Indikasi/kontraindikasi Efek Samping


Glibenclamide Hipoglikemik oral Diabetes Melitus pada Gangguan saluran cerna

Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 17


derivat sulfonil urea orang dewasa tanpa seperti: mual, muntah
yang bekerja aktif komplikasi yang tidak dan nyeri epigastrik
menurunkan kadar responsif dengan diet sakit kepala, demam,
gula darah. Bekerja saya. reaksi alergi pada kulit
dengan merangsang Tidak boleh diberikan
sekresi insulin dari pada Diabetees Melitus
pankreas oleh karena Tavenil, Preleoma &
itu glibenclamide koma Diabetes,
hanya bermanfaat gangguan fungsi ginjal
pada penderita berat & wanita hamil.
Diabetes dewasa yang Gangguan fungsi hati,
pankreasnya masih gangguan berat fungsi
mampu memproduksi tiroid atau adernal.
insulin. Pada
penggunaan per oral
glibenclamide
diabsorpsi sebagian
secara secara cepat &
tersebar keseluruh
cairan estrasel
sebagian besar terikat
dengan protein
plasma. Pemberian
glibenclamide dosis
tunggal akan
menurunkan kadar
gula darah dalam
3jam & kadar ini
bertahan selama 15
jam. Diekresikan
bersama feses &
sebagai metabolik
bersama urin
Glipizide Obat anti Diabetes Untuk pengobatan Pada saluran
Melitus tipe 2 yang Diabetes Melitus tipe 2 pencernaan seperti
termasuk ke dalam jika kadar gula darah mual, muntah, diare,
golongan sulfonil urea tidak cukup sembelit dan nyeri pada
generasi kedua dikendalikan dengan diet ulu hati.
memiliki efek lebih , latihan fisik &
kuat & waktu penuh penurunan berat badan
lebih pendek. Obat ini saja.
menurunkan kadar - Riwayat hipertensif
gula darah dengan (alergi) terhadap
cara memblokir glipizide.
sebagian pottassium - Orang-orang dengan
chanels antara sel-sel defisiensi GGPD
beta dari pulau (enzim yang
langerhans pada organ melindungi sel darah
pankreas. Dengan merah)
menghalangi - Orang-orang yang

Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 18


Potassium Chanels, memiliki gangguan
sel mengalami depo pada ginjal, hati
larisasi yang kelenjar adrenal.
menyebabkan - Penderita Diabetes
pembukaan Vollage- gestasional.
gated calcium
channels. Masuknya
kalsium mendorong
pelepasan insulin dari
sel beta
Glimepiride Obat anti Diabetes Untuk pengobatan Mual, muntah, diare,
Melitus tipe 2 yang Diabetes Melitus tipe 2 sembelit, nyeri pada ulu
termasuk ke dalam jika kadar gula darah hati, sakit kepala,
golongan sulfonil urea tidak cukup demam, kenaikan berat
glimepiride dikendalikan dengan diet badan, reaksi alergi,
menurunkan kadar , latihan fisik & hipoglikemi.
gula darah dengan penurunan berat badan
merangsang pelepasan saja.
insulin dari pankreas Jangan digunakan untuk
β sel & mengurangi pasien yang mempunyai
output glukosa dari riwayat Itipersensitif
hati. Obat ini juga (alergi) terhadap
meningkatkan glimepiride. Penderita
sensitivitas insulin Diabetes Melitus tipe 1,
pada target perifer. pasien yang dalam
urinenya terhadap
senyawa keton
(keteasiobsis) penderita
gangguan ginjal berat.
Metformin Bekerja dengan cara - Pengobatan Diabetes Diare, rasa lelah, nyeri-
menghambat proses Melitus tipe 2 nyeri otot, sulit BAB,
glukagon eogenesis terutama bagi pasien sakit maag, infeksi
dan glikogenoliesis, dengan kelebihan saluran nafas bagian
memperlambat berat badan. atas.
penyerapan glukosa - Terapi prediabetik
pada usus serta (beresiko terkena
meningkatkan Diabetes tipe 2)
sensitifitas insulin - Diabetes gestasional.
dalam tubuh - Riwayat hipersensitif
meningkatkan - Penderitab gangguan
penyerapan glukosa ginjal, penyakit paru-
perifer, menurunkan paru, penyakit hati
penekanan insulin gagl jantung.
yang diimduksi pada
proses aksidasi asam
lemak
Amaril Menurunkan kadar Pengobatan Diabetes - Saluran pencernaan:
gula darah dengan Melitus tipe 2 jika kadar mual, muntah, diare,
merangsang pelepasan gula darah tidak cukup kram perut,

Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 19


insulin dari pankreas dikendalikan dengan sembelit, nyeri pada
β-sel & mengurangi diet, latihan fisik & ulu hati.
output glukosa. penurunan berat badan - Sakit kepala,
saja. demam, reaksi
- Riwayat alergi alergi.
terhadap obat - Pada penggunaan
tergolongan jangka panjang
sulfonilurea, waspadai terjadinya
sulfonamide, malabsorpsi vitamin
biguanid. B12
- Penerita DM tipe 1,
perkoma & koma
diabetes.
- Penderita gangguan
ginjal, paru-paru,
penyakit hati
- Wanita hamil & ibu
menyusui.

Soal 3
Tabel berikut memuat hasil pemeriksaan gula darah yang dicapai oleh 5 orang pasien DM
yang mengkonsumsi OHO. Analisa hasil laboratorium dan simpulkan apakah masing-masing
pasien mengalami kegagalan OHO atau tidak, OHO dilanjutkan atau diganti?

GDP dan
NO NAMA PASIEN/OHO HbA1c Analisa
GD2JPP
1 Tn.Karim 144 8,5% - Tn. Karim tidak mengalami kegagalan
Glibenclamide (5 mg) 243 terapi OHO
1,5 – 0 – 0 - Obat yang digunakan dapat ditingkatkan
untuk dilihat bisa mencapai target atau
tidak
2 Tn. Abdul Alim 180 9,5% - Ketiga hasil pemeriksaan Tn. Abdul Alim
Glibenclamide (5 mg) 333 berada diatas target
2–0–1 - Tn. Abdul Karim tidak mengalami
Metformin (500 mg) kegagalan terapi OHO
0–1–1 - Obat yang digunakan dapat ditingkatkan
dosisnya untuk dilihat bisa mencapai
target atau tidak
3 Tn. Kamal 108 6,8% - Hasil pemeriksaan GDP dan HbA1c Tn.
Metformin (850 mg) 300 Kamal berada dalam rentang target yang
1–1–1 diharapkan. Tetapi GD 2 JPP berada
diatas terget yang diharapkan
- Tn. Abdul Karim tidak mengalami
kegagalan terapi OHO
- Obat yang digunakan dapat
dipertahankan dosisnya untuk dilihat bisa
mencapai target atau tidak.
Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 20
4 Ny. Laila 162 8,9% - Ketiga hasil pemeriksaan Ny. Laila
Glimepiride (4 mg) 342 berada diatas target
2–0–0 - Ny. Laila tidak mengalami kegagalan
Metformin (500 mg) terapi OHO
0–1–1 - Obat yang digunakan dapat ditingkatkan
untuk dilihat bisa mencapai target atau
tidak
5 Tn. Agus 126 7,0% - Hasil pemeriksaan GDP dan HbA1c Tn.
Metformin (500 mg) 225 Agus berada dalam rentang target yang
1–1–1 diharapkan. Tetapi GD 2 JPP berada
diatas terget yang diharapkan.
- Tn. Abdul Karim tidak mengalami
kegagalan terapi OHO
- Obat yang digunakan dapat
dipertahankan dosisnya untuk dilihat bisa
mencapai target atau tidak.

Soal 4
Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih OHO!

Cara pemberin obat dibetes oral dengan cara menaikan dosis bila gagal mencapai target dalah car
pengobatan berdasarkan kegagalan sehingga dicari cara yang yang lebih baik seperti terapi dn
intensif dn kombinasi dini.
Dosis selalu harus dimulai dengn dosis rendah yang kemudin di naikan secra bertahap.
Harus diketahui betul bagaiman cara kerja lama kerja dan efek samping obat-obat tersebut, misalnya
klorpropamid jangan di beri 3 kali satu tablet karena lama kerja 24 jam.
Bila memberkanya bersam obat lain pikirkn kemungkinan adnya interaksi obat
Bila setelah beberapa waktu pengobatan oral tampaknya dengan mencapai dosis menengah agaknya
akan menglami kegagalan untuk mencapai target, usahakanlah segera memberi kombinasi dengan
obat oral lain, bila masih gagal, bru dilakukn peningkatan terapi kombinasi terapi tersebut. Bila
dengan cara ini belum juga mencapai target maka dapat menambah insulin lain basal atau beralih
kepada pengguna insulin.
Usahakan agar harga obat terjangkau oleh orang dengan diabetes

Soal 5
Beri tanda  pada kolom B (benar) atau S (salah) untuk pernyataan mengenai terapi OHO
pada DM Tipe 2, berikut ini.

No. Pernyataan B S
1 Pemicu sekresi insulin merupakan pilihan terapi pertama pada penderita 

Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 21


DM usia muda yang tidak mengalami obesitas.
2 Obat golongan biguanid seperti metformin baik diberikanpada penderita 
DM tipe 2 yang mengalami resistensi insulin.
3 Kombinasi obat pemicu sekresi insulin dan penambah kerja insulin 
digunakan disaat terapi obat tunggal tidak mencapai target.
4 Hampir seluruh obat hipoglikemik oral (OHO) memiliki efek yang 
berarti, menghasilkan jumlah insulin yang cukup atau kemampuan sel
beta mensekresi insulin endogen.
5 OHO dapat ditukar atau dikombinasi dengan insulin setelah 
mempertimbangkan semua aspek penyakit dan terapi.

1. SALAH:
Karena obat golongan ini merupakan pilihan ke dua untuk orang dewasa baru tanpa
memandang berat badan.
2. BENAR:
Metformin menurukan glukosa darah melalui pengaruhnya terhadap kerja insulin pada
tingkat seluler, distal dan reseptor insulin serta juga pada efeknya menurunkan produksi
glukosa hati. Metformin meningkatkan pemakaian glukosa oleh usus (sel sehingga
menurunkan glukosa darah dan juga menghambat absorpsi glukosa dari usus pada pada
keadaan sudah makan.
3. BENAR:
sulfoniluria akan merangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk
biguanid bekerja efektif. Dua-duanya mempunyai efek terhadap sensitivitas reseptor, jadi
pemaian kedua obat ini dapat efektif pada DM yang sebelumnya tidak efektif bila
digunakan sendiri-sendiri.
4. BENAR:
pada golongan sulfonilurea, meningkatkan sekresi insulin golongan biguanid
menurunkantransport glukosa ke dalam sel
5. BENAR :
OHO dapat di kombinasikan dengan insulin apabila terapi OHO tidak mencapai target,
dan apabila masih belum mencapai target dapat beralih ke penggunaan insulin.

Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 22


EVALUASI LOGBOOK

Informasi pada bagian ini :


Tanda
chek Tanda
Pernyataan Pernyataan
chek (√)
(√)

Sangat sedikit Tidak relevan dengan praktik


klinik

Sesuai Membosankan

Terlalu banyak Kurang menarik

Terlalu sederhana Sangat menarik

Kurang komplek Terlalu teoritis

Terlalu komplek Teori tepat untuk saya

Relevan dengan praktik klinik Teori tidak cukup

Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita DM (berikan tanda √ pada kotak yang disediakan) :
 Ya, pasti
 Mungkin
 Tidak

Apa saran saudara untuk meningkatkan isi dari bab ini ?


…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

Mahasiswa Dosen

Nama Nama

NIM NIP

Tanda Tanda
Tangan Tangan

Nilai

LOGBOOK 2.2

Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 23


Manajemen:
Terapi Insulin

Tujuan :
Setelah menyelesaikan modulini, peserta didik diharapkan mampu :
1. Menjelaskan peran insulin terhadap metabolisme (modul patofisiologi)
2. Menyebutkan indikasi dan kontra indikasi terapi insulin
3. Menjelaskan jenis-jenis insulin
4. Menjelaskan efek samping insulin
5. Menjelaskan implikasi keperawatan terapi insulin
6. Melakukan cara-cara pemberian terapi insulin

8. Menjelaskan perbedaan jenis insulin dan memahami prinsip penyesuaian dosis insulin
9. Mengidentifikasi penggunaan insulin yang tepat pada kasus yang berbeda
10. Memberikan pelatihan langsung pemberian insulin pada penderita DM dan anggota
keluarga
11. Menjelaskan implikasi keperawatan dalam pemberian terapi insulin

Aktivitas 2.2.2 (Medikasi Insulin)

Soal 1
Diabetisi yang gagal pengendalian kadar glukosa darahnya dengan pemberian OHO perlu
diberikan insulin. Secara keseluruhan sebanyak 20-25% pasien DM Tipe 2 kemudian
memerlukan insulin. Jelaskan indikasi dan kontra indikasi pemberian insulin selengkapnya!
1. Semua orang dngan DM tipe1 memerlukan insulin eksogen karena produksi
insulin oleh sel betatidak ada/hampir tidak ada.
2. Pada DM tipe II tertentu akan membutuhkan insulin bila:
a. Terapi jenis lain untuk mencapai target pengendalian kadar glukosa adarh.
b. Keadaan stres berat, seperti infeksi berat , tindakan pembedahan, infark
miokard akut, stroke.
3. DM gatasional membutuhkan insulin bila perencanaan makan saja tidak dapat
mengendalikan kadar glukosa darah.
4. Ketosidosis diabetik
5. Pengobatan sindroma hiperglikemi hiperosmolar non-ketotik.
6. DM yang mendapatkan nutrisi parenteral/ yang memerluykan suplemen tinggi
kalori, untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat, secara bertahap akan
memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan kadar glukosa darah.
7. Gangguan fungsi ginjal/hati yang berat.
8. Alergi terhadap OHO

Soal 2
Tabel berikut memuat jenis insulin berdasarkan awal kerja, puncak kerja dan lama kerja.
Lengkapi kotak yang masih kosong!

Macam Buatan Awal Kerja Puncak Kerja Lama Kerja


Cepat

Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 24


 Novorapid  Novo  5 – 15 mnt  30 – 90 mnt  3 –5 jam
 Apidra  Sanofi Aventis  5 – 15 mnt  30 – 90 mnt  3 –5 jam
 Humalog  Eli Lilly  5 – 15 mnt  30 – 90 mnt  3 –5 jam
Singkat/Pendek
 Actrapid  Novo (U-100)  30- 60 mnt  2-4 mnt  6-8 jam
 Humulin-R  Eli Lilly (U-100)  30-60 mnt  2-4 mnt  6-8 Jam

Menengah
 Insulatard  Novo (U-100)  1-5,4 jam  4-10 jam  8-12 jam
 Humulin-N  Eli Lilly (U-100)  1-5,4 jam  4-10 jam  8-12 jam
Campuran
 Mixtard 30  Novo (U-40 & U-100)  30-60 mnt  3-12 jam  12-24 jam
 Humulin 30/70  Sanofi Aventis  30-60 mnt  3-12 jam  12-24 jam
 Novomix 30  Eli Lilly  30-60 mnt  3-12 jam  12-24 jam
Panjang
 Lantus  Sanofi Aventis  1-3  Tanpa  12-24
 Levemir  Novo  1-3  Puncak  12-24

Soal 3
Jelaskan hal-hal yang mempengaruhi penyerapan insulin!
1. Jenis insulin :
Rapid-acting insulinanalog dan insulin reguler diserap lebih cepat dari pada insulin
kerja menengah dan log-acting insulin.
2. Lokasi penyuntikan :
a. Yang tercepat dan paling dapat di prediksi dengan resisten insulin adalah di area
abdomen.
b. Bokong adalah tepat dengan penyerapan paling lambat dan dapat dianjurkan jika
dibutuhkan penyerapan yang lanjut.
c. Penyerapan insulin tidak bisa di produksi bila disuntikan di daerah lopohipertropi.
3. Aktivitas fisik meningkatkan penyerapan insulin .
4. Suhu yang tinggi mempercepat penyerapan dan hindari penyuntikan insulin saat
sebelum atau sesudah mandi dengan air hangat atau sauna.
5. Pemijatan lokasi penyuntikan, memijat lokasi penyuntikan insulin setelah penyuntikan
dapat mempercepat penyerapan.
6. Kedalam penyuntikan insulin yang disuntikan intramuscular (IM) diserapkan lebih
cepat dariapada subcutanreous (SC).

Soal 4

Jelaskan cara-cara pembrian insulin!


Jawaban :
1. Bersihkan tangan, cuci tangan dengan sabun (antiseptik)
2. Gunakan sarung tangan untuk mencegah terjadinya infeksi.
3. Lepaskan segel pelindung jarum pena insulin dan jangan menyentuh jarum.
4. Tusukan jarum dengan posisi tegak lurus kedalam pena putar searah jarum jam
hingga maksimal pastikanujung jarum tegak.
Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 25
5. Lepaskan tutup pelindung jarum simpan untuk membantu melepaskan jarum
setelah digunakan (menyuntik).
6. Lepaskan tutup pelindung dalam jarum dan buang.
7. Lakukan priming
a. Pastikan indikator dosis menunjukkan angka 0
b. Putar piston searah jarum jam hingga menunjukkan angka1/2
c. Pegang pena dengan jarum mengarah keatas dan ketuk cat dengan jari agar
udara naik ke atas
d. Dengan menggunakan ibu jari tekan piston hingga indikator menunjukan
angka O
e. Priming selesai jika keluar insulin di ujung jarum.
8. Disenfeksi lokasi penyuntikan
9. Tusukan jarum kedalam kulit dengan cepat, dengan sudut 90o tekan piston hingga
indikator menunjukan angka 0
10. Setelah insulin di suntikan seluruhnya biarkan jarum di dalam kulit hingga 10
hitungan, kemudian tarik jarum keluar kulit tegak lurus.
11. Mengangkat/mencubit kulit tidak perlu jika jarum 4 mm.
12. Jika menggunakan jarum 6 mm atau 8 mm, menyuntik orang kurus harus perlu
dilakukan pencubitan .

Soal 5
a. Susunlah opersional prosedur pemberian insulin

Jawaban :
1) Cuci tangan menggunakan sabun atau antiseptik.
2) Gunakan sarung tangan untuk mencegah terjadinya resiko infeksi.
3) Lepaskan segel pelindung jarum pena insulin dan jangan menyentuh jarum.
4) Tusukkan jarum dengan posisi tegak lurus kedalam pena,kemudian putr jarum pena
searah jarum jam hingga maksimal, pastikan bahwa ujung jarum pena terpasang tegak
lurus.
5) Lepaskan tutup pelindung luar jarum, simpan untuk membantu melepaskan jarum setelah
penyuntikan bila pasien melakukan penyuntikan sendiri.
6) Lepaskan tutup pelindung dalam jarum dan buang.
7) Lakukan primming :
a) Pastikan indikator dosis menunjukkan angka 0.
b) Putar piston searah jarum jam hingga indikator angka 1 atau 2 unit.
c) Pegang pena dengan jarum mengarah keatas, ketuk-ketuk pemegan cartridge perlahan
dengan jari agar udara naik ke permukaan.
d) Dengan mengunakan ibu jari, tekan piston hingga berhenti dan indikator menunjukkan
angka o
e) Priming selesai jika insulin terlihat keluar dari ujung jarum.
8) Desinfeksi lokasi penyuntikan
9) Tusukkan jarum ke dalam kulit dengan sudut 90⁰ terhadap bidang yang di suntikkan.
Tekan piston perlahan hingga indikato dosis menunjukkan angka 0.
10) Setelah insulin di suntikan seluruhnya, biarkan jarum tetap di dalam kulit hingga 10
hitungan kemudian tarik jarum keluar dari kulit tegak lurus.

Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 26


11) Mengangkat kulit atau mencubit tidak di perlukan pada pengunaan jarum 4 mm.
Jika mengunakan jarum berukuran 6mm-8mm atau penyuntikan orang kurus, dilakukan
teknikpenyuntikan dengan pencubitan suntikan benar-benar mencapai sasaran subkutan.

b. Gambarlah lokasi dan sistem rotasi penyuntikan insulin..

Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 27


Soal 6
Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan oleh perawat dalam pemberian insulin
Jawab:
1) Lakukan pemantauan/pemeriksaan glukosa darah setiap sebelum makan dan sebelum tidur
2) Membuat jadwal pemberian suntikan sesuai waktu makan atau pada keadaan basal
3) Koreksi dosis dengan insulin kerja cepat atau kerja singkat
4) Bila terjadi hipoglikemia segera ikuti protocol
5) Waktu pemberian disesuaikan untuk analog: Novorapid, Humalog dan Apidra diberikan 0-10 menit sebelum makan (dapat pula
diberikan selama atau sesudah makan), dan untuk insulin regular 20-30 menit sebelum makan
6) Berikan catatan pemberian insulin kepada pasien agar dapat melakukan verifikasi kebenaran pemberian obat dan bila pulang sudah
lebih paham penggunaannya
7) Laporkan bila ada usul perubahan dosis, jadwal makan, dipuasakan atau pemberian TPN.

Soal 7
Tabel berikut memuat hasil pemeriksaan gula darah yang dicapai oleh 5 orang pasien DM yang menggunakan insulin. Analisa hasil laboratorium,
simpulkan apakah masing-masing pasien mengalami mencapai target yang diharapak dan apakah perlu perubahan pemberian insulin yang diberikan?.

Nama, Umur dan Gula Darah


No. Analisa
Pengobatan (mg/dl)
1 Tn. Alam, 52 GDP = 180  Kedua hasil pemeriksaan gula darah berada di atas target.
tahun Setelah makan siang = 315  Dosis insulin yang diberikan pagi hari dan malam hari perlu ditingkatkan. Karena
Mixtard (30:70) insulin kerja menengah dari mixtard diharapkan kadar gula darah akan mencapai
24 – 0 - 16 target.
2 Tn. Abdul, 48 GDP = 198  Ketiga hasil pemeriksaan gula darah tersebut berada di atas terget
tahun Setelah makan pagi = 225  Dosis insulin yang diperlukan pagi hari perlu ditingkatkan oleh karena insulin kerja
Actracpid Setelah makan siang = 324 pendek dari atrapid diharapkan kadar gula mencapai target
12 – 0 – 10 Setelah makan malam = 198  Insulin atrapid pada siang hari perlu diberikan tambahan karena insulin tersebut
Insulatard kerja pendek, puncak efeknya hanya 2-4 jam jika tidak di berikan sebelum makan gula
20 – 0 – 14
darah akan berada diatas target.
Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 28
 Dosis insulin insulatard juga perlu ditingkatkan karena insulin kerja menengah dari
insulatard kadar gula dapat mencapai target.

3 Tn. Karim, 57 GDP = 90  Dari hasil ketiga pemeriksaan mencapai target.


tahun 2 jam setelah makan pagi = 140  Satu hasil pemeriksaan gula darah berada diatas target (324)
Humulin R 2 jam setelah makan siang = 324  Dosis insulin pada pagi hari perlu ditingkatkan, karena insulin kerja pendek dari
12 – 0 – 10 2 jam setelah makan malam = humulin R diharapkan kadar gula darah meningkat.
Humulin N 144  Order humulin R pada siang hari perlu diberi tambahan (sebelum makan) karena
20 – 0 – 14 pada insulin kerja pendek, puncak efek 2-4 jam.
4 Tn. Banu, 44 tahun GDP = 144  Hasil pemeriksaan GDP dan 2 jam setelah makan siang berada diatas target.
Mixtard (50 : 50) 2 jam setelah makan pagi = 144  Pada pagi dan malam hari dosis insulin perlu ditingkatkan karena insulin kerja
24 – 0 – 16 2 jam setelah makan siang = 180 menengah dari mixtard diharapkan gula darah mencapai target
2 jam setelah makan malam =
108

Catatan : GDP = Gula Darah Puasa

Simulasi pemberian insulin


Panduan simulasi pemberian insulin sesuai standar operasional prosedur

Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 29


EVALUASI LOGBOOK

Informasi pada bagian ini :


Tanda
chek Tanda
Pernyataan Pernyataan
chek (√)
(√)
Sangat sedikit Tidak relevan dengan praktik
klinik
Sesuai Membosankan
Terlalu banyak Kurang menarik
Terlalu sederhana Sangat menarik
Kurang komplek Terlalu teoritis
Terlalu komplek Teori tepat untuk saya
Relevan dengan praktik klinik Teori tidak cukup

Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita DM (berikan tanda √ pada kotak yang disediakan) :
 Ya, pasti
 Mungkin
 Tidak

Apa saran saudara untuk meningkatkan isi dari bab ini ?


…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

Mahasiswa Dosen

Nama Nama

NIM NIP

Tanda Tanda
Tangan Tangan

Nilai

Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 30

Anda mungkin juga menyukai