Joni LOGBOOK 2
Joni LOGBOOK 2
LOGBOOK :
2.1 MANAJEMEN DIABETES:
MODIFIKASI GAYA HIDUP
2.1.1 Pengendalian BB
2.1.2 Olahraga
2.1.3 Diet
Tujuan
Setelah pembelajaran manajemen modifikasi gaya hidup, peserta didik diharapkan mampu :
1. Mengidentifikasi tujuan manajemen modifikasi gaya hidup
2. Menyebutkan kriteria pengendalian DM
3. Menetapkan indeks massa tubuh berdasarkan berat badan dan tinggi badan.
4. Menjelaskan cara-cara untuk mencapai IMT normal.
5. Menyebutkan prinsip-prinsip olahraga bagi diabetisi.
6. Menyebutkan tahap-tahap olahraga bagi diabetisi
7. Menjelaskan persiapan sebelum diabetisi melakukan aktifitas.
8. Mendiskusikan hubungan latihan fisik dengan kadar glukosa darah.
9. Menyebutkan bahaya atau risiko olahraga pada diabetisi.
10. Mendemonstrasikan latihan fisik yang direkomendasikan untuk diabetisi.
11. Menyebutkan tujuan terapi gizi/perencanaan makan bagi diabetisi
12. Menyebutkan hasil pengkajian untuk menentukan terapi gizi/perencanaan makan bagi
diabetisi
13. Melakukan penghitungan kebutuhan kalori tubuh bagi diabetisi.
14. Memonitoring asupan makanan klien dengan diabetes
15. Mendiskusikan dining out pada penderita diabetes melitus.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aktivitas 2.1.1 (Pengendalian BB)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Soal 1
Berikan tanda pada kolom B (Benar) atau S (Salah) sesuai dengan pernyataan tentang tujuan
manajemen DM pada tabel di bawah ini.
No. Pernyataan B S
1 Manajemen diabetes terutama dilakukan melalui modifikasi gaya
hidup berupa pengendalian berat badan yang dapat dicapai dengan
olahraga dan pengaturan diet.
2 Lemak yang berlebih pada obesitas akan menyebabkan resistensi
insulin.
3 Upaya menurunkan berat badan dan meningkatkan massa otot akan
mengurangi jumlah lemak sehingga tubuh dapat memanfaatkan insulin
dengan lebih baik.
Soal 2
Soal 3
Tabel 2.1.2 memuat hasil pengukuran antropometri pada 10 kasus DM Tipe 2. Tentukan BMI
masing-masing kasus.
Tabel 2.1.2 Indeks Massa Tubuh 10 Kasus DM Tipe 2
Tinggi BERAT
No. Nama BMI
(meter) (kg)
1 Tn. AS 1,63 47 17,7
2 Tn. Jn 1,61 50 19,2
3 Ny. Nr 1,57 53 20,4
4 Tn. Is 1,67 55 19,7
5 Ny. DP 1,58 61 24,4
6 Tn. AR 1,63 64 24,1
7 Tn. Mn 1,69 65 22,7
8 Tn. HS 1,58 43 17,2
9 Ny. HW 1,56 65 26,7
10 Ny. IW 1,55 52 21.6
Soal 4
Salin hasil penentuan BMI pada tabel 2.1.2 kemudian beri tanda pada kolom yang sesuai
dengan klasifikasi BB pada tabel 2.1.3 di bawah ini!
Soal 5
Tn. Abdul Alim, mantan olahragawan bekerja pada perusahaan sebagai seorang manajer sejak
2 tahun terakhir. Tn. Abdul berusia 28 tahun, tinggi 165 dan berat 78 kg. Dia tidak pernah
melakukan latihan fisik atau olahraga. Kebiasaan makan tidak teratur karena kesibukan di
kantor. Pada pemeriksaan kesehatan, Tn. Abdul didiagnosa diabetes dan Ibu menderita DM.
a. IMT Tn. Abdul Alim : 78/ (1,65 x 1,65) m : 28,65
b. Apakah dia mengalami over weight ? : Ya / Tidak *)
c. Jika “ya”, kalori yang direkomendasikan : Iso-kaloric / Hypokaloric *)
Soal 6
Jelaskan bagaimana latihan fisik dapat mengendalikan berat badan!
Latihan fisik dapat menurunkan berat badan dan dapat memperbaiki sensifitas terhadap
insulin, sehingga akan memperbaiki kendali gula darah. Pada saat istirahat metabolisme
otot hanya sedikit memakai glukosa sebagai sumber bahan bakar. Sedang pada saat
berolahraga glukosa dan lemak sebagai sumber energy utama sehingga terjadi pembakaran
dan tidak ada penimbunan lemak yang berlebihan dan berat badan bisa di kendalikan.
Soal 7
Jelaskan bagaimana pengaturan diet dapat mengendalikan berat badan!
Pengaturan diet untuk mencegah obesitas karena obesitas menjadi salah satu faktor resiko
DM, karena terjadi resistensi insulin. Mengontrol berat berat badan tidak berarti harus
menurunkan berat badan, jika pasien kurus mengontrol termasuk dalam arti menaikkan
berat badan agar mencapai berat badan ideal.
Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita DM (berikan tanda √ pada kotak yang disediakan) :
Ya, pasti
Mungkin
Tidak
Mahasiswa Dosen
Nama Nama
NIM NIP
Tanda Tanda
Tangan Tangan
Nilai
Aktivitas 2.1.2 (Olahraga/Latihan Fisik)
Soal 1
Berikan tanda pada kolom B bila benar atau S bila salah pada pernyataan mengenai
keuntungan latihan fisik untuk penderita DM di bawah ini.
Soal 2
Jenis latihan fisik terdiri dari latihan aerobik dan anaerobik. Jelaskan masing-masing jenis
latihan tersebut dan keuntungannya.
Kasus:
Tn. A, 55 tahun menderita DM sejak 5 tahun yang lalu. Tn. A gemar berolahraga. Suatu saat
ketika berolahraga, tiba-tiba Tn.A mengeluh badan lemas dan keringat dingin serta kepala
pusing. Setelah diperiksa gula darah, hasil = 56 mg/dl. Tn. A sering mengalami keluhan
tersebut.
Soal 3
Jelaskan dampak olahraga yang terjadi pada Tn.A.
Pada Tn.A klien mengalami hipoglikemia, dimana saat berolahraga sekresi glukosa oleh
Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 6
hati tidak mampu memenuhi kebutuhan otot yang sedang berolahraga. Karena Tn.A gemar
berolahraga , sebaiknya di anjurkan diberi karbohidrat atau makanan kecil sebelum
berolahraga untuk menghindari hipoglikemi dan perlu dilakukan pemeriksaan kadar gula
darah sebelum dan sesudah berolahraga untuk memantau keadaan glukosa dalam darah
guna mencegah hal-hal yang tidak inginkan.
Soal 4
Bila diketahui MHR (Maximum Heart Rate) = 220 kali/menit, tentukan intensitas latihan dan
THR (Target Heart Rate) yang direkomendasikan bagi Tn. A dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
THR = 60 % MHR x (220 – Usia)
Soal 5
Jelaskan peran penting olahraga dalam pengaturan kadar glukosa darah pada DM Tipe 2.
Pada Pasien DM Olahraga berperan berperan utama dalam pengaturan kadar gula
darah.Masalah utama pada pasien DM tipe 2 adlh kekurangan respon reseptor terhadap
insulin ( resistensi insulin).Karena adanya tersebut insulin tidak dapat membantu transfer
glukosa ke dalam sel.Kontraksi insulin memiliki sifat seperti insulin ( insulin-like_effeck)
permebilitas pada olahrga resestensi pada insulin berkurang.Respons ini terjadi setiap
berolahraga,tidak merupakan efek yang menetap atau berlangsung lama,oleh itu olahraga
harus dilakukan terus menerus dan berlangsung lama.
Sumber : Ermita I.2009. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu : Olahraga Bagi Diabetesi hal 75
Jakarta .Fakultas kedokteran Universitas Indonesia
Soal 6
Diabetisi dianjurkan untuk melakukan aktifitas fisik sebagai salah satu manajemen
pengelolaan penyakitnya. Jelaskan prinsip-prinsip olahraga pada diabetisi.
Soal 7
Jelaskan tahapan-tahapan olahraga yang benar!
b. Latihan inti (conditioning) : pada tahap ini diusahakan mencapai THR agar
benar_benar bermanfaat.THR tidak mencapai maka latihan tidak bermanfaat.Bila
melebihi THR akan menimbulkan resiko yang tidak diinginkan
Soal 9
Cedera kaki mudah terjadi pada diabetisi yang telah mengalami gangguan neurovaskuler pada
kaki. Jelaskan hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya cedera kaki.
1. Periksa kaki setiap hari, apakah ada kulit retak, melepuh, luka, perdarahan. Gunakan
cermin untuk melihat bagian bawah kaki, atau minta bantuan orang lain untuk memeriksa.
2. Bersihkan kaki setiap hari pada waktu mandi dengan air bersih dan sabun mandi. Bila
perlu gosok kaki dengan sikat lunak atau batu apung. Keringkan kaki dengan handuk
bersih, lembut, yakinkan daerah sela-sela jari kaki dalam keadaan kering, terutama sela
jari kaki ketiga-keempat dan keempat-kelima.
3. Berikan pelembab/lotion (hand body lotion) pada daerah kaki yang kering, tetapi tidak
pada sela-sela jari kaki. Pelembab gunanya untuk menjaga agar kulit tidak retak.
4. Gunting kuku kaki lurus mengikuti bentuk normal jari kaki, tidak terlalu pendek atau
terlalu dekat dengan kulit, kemudian kikir agar kuku tidak tajam. Bila penglihatan kurang
baik minta pertolongan orang lain untuk memotong kuku atau megikir kuku setiap dua
hari sekali. Hindarkan terjadi luka pada jaringan sekitar kuku. Bila kuku keras sulit untuk
dipotong, rendam kaki dengan air hangat kuku (37°C) selama ± 5 menit, bersihkan dengan
sikat kuku, sabun dan air bersih. Bersihkan kuku setiap hari pada waktu mandi dan berikan
krem pelembab kuku.
5. Memakai alas kaki sepatu atau sandal untuk melindungi kaki agar tidak terjadi luka, juga
di dalam rumah.
Soal 10
Tabel 2.1. memuat tentang bahaya olahrga pada diabetisi.. Lengkapi kolom tentang upaya
pencegahan yang harus dilakukan.
Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita DM (berikan tanda √ pada kotak yang disediakan) :
Ya, pasti
Mungkin
Tidak
Mahasiswa Dosen
Nama Nama
NIM NIP
Tanda Tanda
Tangan Tangan
Nilai
Tujuan Khusus:
1. Mengurangi berat badan secara bertahap dengan kontrol gula darah
2. Meningkatkan aktivitas fisik secara teratur sesuai kemampuan tubuh pasien
3. Mengatur pola makan dngan prinsip 3 J
Soal 2
(Tujuan : aktifitas ini akan membantu anda untuk mengerti/paham distribusi ideal untuk
asupan kalori setiap hari dari sumber karbohidrat, protein dan lemak untuk diabetisi)
Asupan kalori dalam sehari yang direkomendasikan untuk penderita DM menurut WHO
adalah :
a. Karbohidrat : 45-65 %
b. Lemak : 20-25 %
1) lemak jenuh : >20 %
2) kolesterol : >200 mg/hari
c. Protein : 10-20 %
Soal 3
Berikan tanda √ pada kolom yang disediakan.
SUMBER
MAKANAN
PROTEIN LEMAK KARBOHIDRAT
Tepung terigu
Telur, susu, daging
Ikan segar
Nasi
Soft drink, selai
Kentang
Daging ayam dengan
kulit
Madu
Soal 4
(Tujuan : aktifitas ini akan membantu anda untuk mengerti/pahamprinsip perencanaan diet
untuk penderita DM).
a. Sebutkan 4 sumber karbohidrat yang meningkatkan kadar glukosa darah dengan cepat
pada penderita DM
Umur Bayi > dari dewasa tahun 1 ±112 kal/kgBB ,umur 1 thn ±100
kal,anak-anak > 100kal/tahun.
Penurunan keb.kal diatas 40thn dikurangi 5%/tiap dekade,antara 40
dan 59 thn. Antara 60 dan 69 dikurangi 10% ,>70 thn dikurangi
20%.
Aktivitas fisik/ - Keb.kal.basal ringan ditambah 20 %
pekerjaan - Keb.kal.basal sedang ditambah 30%
- Keb.kal.basal berat ditambah 40%
- Keb.kal.basal sangat berat ditambah 50%
Berat badan Gemuk/terlalu kurus ditambah 20-30%,tergantung tingkat
gemuk/kurus.
Soal 6
(Tujuan : aktifitas ini akan membantu anda mempelajari bagaimanan mengisi food record
seorang diabetisi selama 24 jam).
Lakukan wawancara pada seorang pasien DM dan isi food record selama 24 jam.
Snak pagi
Makan siang
Snak sore
Makan malam
Snak sebelum
tidur
Lain-lain
Soal 7
(Tujuan : mengkaji pemahaman dalam strategi perencanaan makan pada penderita DM).
Isi kolom yang kosong pada tabel di bawah dengan prioritas yang sesuai.
Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita DM (berikan tanda √ pada kotak yang disediakan) :
Ya, pasti
Mungkin
Tidak
Mahasiswa Dosen
Nama Nama
NIM NIP
Tanda Tanda
Tangan Tangan
Nilai
LOGBOOK 2
LOGBOOK :
2.2 MANAJEMEN DIABETES:
TERAPI DIABETES MELITUS
MEDIKASI OHO
Tujuan :
Setelah menyelesaikan modulini, peserta didik diharapkan mampu :
1. Menjelaskan indikasi pemberian obat hipoglikemik oral.
2. Mendeskripsikan mekanisme kerja, dosis maksimal dan efek samping obat hipoglikemik
oral pada DM tipe 2.
3. Mengidentifikasi waktu yang tepat untuk memulai pengobatan dan jenis obat yang
digunakan pada kasus yang berbeda
4. Menjelaskan perbedaan jenis insulin dan memahami prinsip penyesuaian dosis insulin
5. Mengidentifikasi penggunaan insulin yang tepat pada kasus yang berbeda
6. Memberikan pelatihan langsung pemberian insulin pada penderita DM dan anggota
keluarga
7. Menjelaskan implikasi keperawatan dalam pemberian terapi insulin
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aktivitas 2.2.1 (Medikasi OHO)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Soal 1
Tn T berusia 50 tahun datang dengan keluhan sering kencing, banyak minum dan makan.
Oleh dokter pasien didiagnosa DM. Pasien diberikan terapi obat hipoglikemik oral (OHO).
Sebutkan macam-macam obat OHO sesuai dengan golongannya!
1. Macam – macam obat OHO
a. Pemicu sekresi insulin (insulin sekretagok)
1) Golongan sulfonilurea :khrolpropamid, glibenklamid, gliklasid, glikuidon,
glipisid, glimepirid
2) Glinid : repaglinid, nateglinid
b. Penambah sensitivitas terhadap insulin
1) Binguanid : metformin
2) Thiazolindion / glitazon :pioglitazon, rosiglitazon
c. Penghambat alfa glukosidase / acarbose
d. Golongan inkretin
1) Inkretin mimetik
2) Penghambat DPP IV : SITAGLIPTIN, VILDAGLIPTIN
Soal 2
Jelaskan mekanisme kerja, indikasi/kontrindikasi dan efek samping masing-masing jenis
OHO yang sering digunakan pada DM Tipe 2 berikut ini!
Soal 3
Tabel berikut memuat hasil pemeriksaan gula darah yang dicapai oleh 5 orang pasien DM
yang mengkonsumsi OHO. Analisa hasil laboratorium dan simpulkan apakah masing-masing
pasien mengalami kegagalan OHO atau tidak, OHO dilanjutkan atau diganti?
GDP dan
NO NAMA PASIEN/OHO HbA1c Analisa
GD2JPP
1 Tn.Karim 144 8,5% - Tn. Karim tidak mengalami kegagalan
Glibenclamide (5 mg) 243 terapi OHO
1,5 – 0 – 0 - Obat yang digunakan dapat ditingkatkan
untuk dilihat bisa mencapai target atau
tidak
2 Tn. Abdul Alim 180 9,5% - Ketiga hasil pemeriksaan Tn. Abdul Alim
Glibenclamide (5 mg) 333 berada diatas target
2–0–1 - Tn. Abdul Karim tidak mengalami
Metformin (500 mg) kegagalan terapi OHO
0–1–1 - Obat yang digunakan dapat ditingkatkan
dosisnya untuk dilihat bisa mencapai
target atau tidak
3 Tn. Kamal 108 6,8% - Hasil pemeriksaan GDP dan HbA1c Tn.
Metformin (850 mg) 300 Kamal berada dalam rentang target yang
1–1–1 diharapkan. Tetapi GD 2 JPP berada
diatas terget yang diharapkan
- Tn. Abdul Karim tidak mengalami
kegagalan terapi OHO
- Obat yang digunakan dapat
dipertahankan dosisnya untuk dilihat bisa
mencapai target atau tidak.
Logbook D-IV Keperawatan Diabetes Melitus 20
4 Ny. Laila 162 8,9% - Ketiga hasil pemeriksaan Ny. Laila
Glimepiride (4 mg) 342 berada diatas target
2–0–0 - Ny. Laila tidak mengalami kegagalan
Metformin (500 mg) terapi OHO
0–1–1 - Obat yang digunakan dapat ditingkatkan
untuk dilihat bisa mencapai target atau
tidak
5 Tn. Agus 126 7,0% - Hasil pemeriksaan GDP dan HbA1c Tn.
Metformin (500 mg) 225 Agus berada dalam rentang target yang
1–1–1 diharapkan. Tetapi GD 2 JPP berada
diatas terget yang diharapkan.
- Tn. Abdul Karim tidak mengalami
kegagalan terapi OHO
- Obat yang digunakan dapat
dipertahankan dosisnya untuk dilihat bisa
mencapai target atau tidak.
Soal 4
Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih OHO!
Cara pemberin obat dibetes oral dengan cara menaikan dosis bila gagal mencapai target dalah car
pengobatan berdasarkan kegagalan sehingga dicari cara yang yang lebih baik seperti terapi dn
intensif dn kombinasi dini.
Dosis selalu harus dimulai dengn dosis rendah yang kemudin di naikan secra bertahap.
Harus diketahui betul bagaiman cara kerja lama kerja dan efek samping obat-obat tersebut, misalnya
klorpropamid jangan di beri 3 kali satu tablet karena lama kerja 24 jam.
Bila memberkanya bersam obat lain pikirkn kemungkinan adnya interaksi obat
Bila setelah beberapa waktu pengobatan oral tampaknya dengan mencapai dosis menengah agaknya
akan menglami kegagalan untuk mencapai target, usahakanlah segera memberi kombinasi dengan
obat oral lain, bila masih gagal, bru dilakukn peningkatan terapi kombinasi terapi tersebut. Bila
dengan cara ini belum juga mencapai target maka dapat menambah insulin lain basal atau beralih
kepada pengguna insulin.
Usahakan agar harga obat terjangkau oleh orang dengan diabetes
Soal 5
Beri tanda pada kolom B (benar) atau S (salah) untuk pernyataan mengenai terapi OHO
pada DM Tipe 2, berikut ini.
No. Pernyataan B S
1 Pemicu sekresi insulin merupakan pilihan terapi pertama pada penderita
1. SALAH:
Karena obat golongan ini merupakan pilihan ke dua untuk orang dewasa baru tanpa
memandang berat badan.
2. BENAR:
Metformin menurukan glukosa darah melalui pengaruhnya terhadap kerja insulin pada
tingkat seluler, distal dan reseptor insulin serta juga pada efeknya menurunkan produksi
glukosa hati. Metformin meningkatkan pemakaian glukosa oleh usus (sel sehingga
menurunkan glukosa darah dan juga menghambat absorpsi glukosa dari usus pada pada
keadaan sudah makan.
3. BENAR:
sulfoniluria akan merangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk
biguanid bekerja efektif. Dua-duanya mempunyai efek terhadap sensitivitas reseptor, jadi
pemaian kedua obat ini dapat efektif pada DM yang sebelumnya tidak efektif bila
digunakan sendiri-sendiri.
4. BENAR:
pada golongan sulfonilurea, meningkatkan sekresi insulin golongan biguanid
menurunkantransport glukosa ke dalam sel
5. BENAR :
OHO dapat di kombinasikan dengan insulin apabila terapi OHO tidak mencapai target,
dan apabila masih belum mencapai target dapat beralih ke penggunaan insulin.
Sesuai Membosankan
Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita DM (berikan tanda √ pada kotak yang disediakan) :
Ya, pasti
Mungkin
Tidak
Mahasiswa Dosen
Nama Nama
NIM NIP
Tanda Tanda
Tangan Tangan
Nilai
LOGBOOK 2.2
Tujuan :
Setelah menyelesaikan modulini, peserta didik diharapkan mampu :
1. Menjelaskan peran insulin terhadap metabolisme (modul patofisiologi)
2. Menyebutkan indikasi dan kontra indikasi terapi insulin
3. Menjelaskan jenis-jenis insulin
4. Menjelaskan efek samping insulin
5. Menjelaskan implikasi keperawatan terapi insulin
6. Melakukan cara-cara pemberian terapi insulin
8. Menjelaskan perbedaan jenis insulin dan memahami prinsip penyesuaian dosis insulin
9. Mengidentifikasi penggunaan insulin yang tepat pada kasus yang berbeda
10. Memberikan pelatihan langsung pemberian insulin pada penderita DM dan anggota
keluarga
11. Menjelaskan implikasi keperawatan dalam pemberian terapi insulin
Soal 1
Diabetisi yang gagal pengendalian kadar glukosa darahnya dengan pemberian OHO perlu
diberikan insulin. Secara keseluruhan sebanyak 20-25% pasien DM Tipe 2 kemudian
memerlukan insulin. Jelaskan indikasi dan kontra indikasi pemberian insulin selengkapnya!
1. Semua orang dngan DM tipe1 memerlukan insulin eksogen karena produksi
insulin oleh sel betatidak ada/hampir tidak ada.
2. Pada DM tipe II tertentu akan membutuhkan insulin bila:
a. Terapi jenis lain untuk mencapai target pengendalian kadar glukosa adarh.
b. Keadaan stres berat, seperti infeksi berat , tindakan pembedahan, infark
miokard akut, stroke.
3. DM gatasional membutuhkan insulin bila perencanaan makan saja tidak dapat
mengendalikan kadar glukosa darah.
4. Ketosidosis diabetik
5. Pengobatan sindroma hiperglikemi hiperosmolar non-ketotik.
6. DM yang mendapatkan nutrisi parenteral/ yang memerluykan suplemen tinggi
kalori, untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat, secara bertahap akan
memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan kadar glukosa darah.
7. Gangguan fungsi ginjal/hati yang berat.
8. Alergi terhadap OHO
Soal 2
Tabel berikut memuat jenis insulin berdasarkan awal kerja, puncak kerja dan lama kerja.
Lengkapi kotak yang masih kosong!
Menengah
Insulatard Novo (U-100) 1-5,4 jam 4-10 jam 8-12 jam
Humulin-N Eli Lilly (U-100) 1-5,4 jam 4-10 jam 8-12 jam
Campuran
Mixtard 30 Novo (U-40 & U-100) 30-60 mnt 3-12 jam 12-24 jam
Humulin 30/70 Sanofi Aventis 30-60 mnt 3-12 jam 12-24 jam
Novomix 30 Eli Lilly 30-60 mnt 3-12 jam 12-24 jam
Panjang
Lantus Sanofi Aventis 1-3 Tanpa 12-24
Levemir Novo 1-3 Puncak 12-24
Soal 3
Jelaskan hal-hal yang mempengaruhi penyerapan insulin!
1. Jenis insulin :
Rapid-acting insulinanalog dan insulin reguler diserap lebih cepat dari pada insulin
kerja menengah dan log-acting insulin.
2. Lokasi penyuntikan :
a. Yang tercepat dan paling dapat di prediksi dengan resisten insulin adalah di area
abdomen.
b. Bokong adalah tepat dengan penyerapan paling lambat dan dapat dianjurkan jika
dibutuhkan penyerapan yang lanjut.
c. Penyerapan insulin tidak bisa di produksi bila disuntikan di daerah lopohipertropi.
3. Aktivitas fisik meningkatkan penyerapan insulin .
4. Suhu yang tinggi mempercepat penyerapan dan hindari penyuntikan insulin saat
sebelum atau sesudah mandi dengan air hangat atau sauna.
5. Pemijatan lokasi penyuntikan, memijat lokasi penyuntikan insulin setelah penyuntikan
dapat mempercepat penyerapan.
6. Kedalam penyuntikan insulin yang disuntikan intramuscular (IM) diserapkan lebih
cepat dariapada subcutanreous (SC).
Soal 4
Soal 5
a. Susunlah opersional prosedur pemberian insulin
Jawaban :
1) Cuci tangan menggunakan sabun atau antiseptik.
2) Gunakan sarung tangan untuk mencegah terjadinya resiko infeksi.
3) Lepaskan segel pelindung jarum pena insulin dan jangan menyentuh jarum.
4) Tusukkan jarum dengan posisi tegak lurus kedalam pena,kemudian putr jarum pena
searah jarum jam hingga maksimal, pastikan bahwa ujung jarum pena terpasang tegak
lurus.
5) Lepaskan tutup pelindung luar jarum, simpan untuk membantu melepaskan jarum setelah
penyuntikan bila pasien melakukan penyuntikan sendiri.
6) Lepaskan tutup pelindung dalam jarum dan buang.
7) Lakukan primming :
a) Pastikan indikator dosis menunjukkan angka 0.
b) Putar piston searah jarum jam hingga indikator angka 1 atau 2 unit.
c) Pegang pena dengan jarum mengarah keatas, ketuk-ketuk pemegan cartridge perlahan
dengan jari agar udara naik ke permukaan.
d) Dengan mengunakan ibu jari, tekan piston hingga berhenti dan indikator menunjukkan
angka o
e) Priming selesai jika insulin terlihat keluar dari ujung jarum.
8) Desinfeksi lokasi penyuntikan
9) Tusukkan jarum ke dalam kulit dengan sudut 90⁰ terhadap bidang yang di suntikkan.
Tekan piston perlahan hingga indikato dosis menunjukkan angka 0.
10) Setelah insulin di suntikan seluruhnya, biarkan jarum tetap di dalam kulit hingga 10
hitungan kemudian tarik jarum keluar dari kulit tegak lurus.
Soal 7
Tabel berikut memuat hasil pemeriksaan gula darah yang dicapai oleh 5 orang pasien DM yang menggunakan insulin. Analisa hasil laboratorium,
simpulkan apakah masing-masing pasien mengalami mencapai target yang diharapak dan apakah perlu perubahan pemberian insulin yang diberikan?.
Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita DM (berikan tanda √ pada kotak yang disediakan) :
Ya, pasti
Mungkin
Tidak
Mahasiswa Dosen
Nama Nama
NIM NIP
Tanda Tanda
Tangan Tangan
Nilai