Anda di halaman 1dari 14

UNIT KERJA

KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN


BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B
BANJARMASIN

TUGAS OLEH
ESA PURNA HARNISAN PUTRA

MAKALAH OJT
SEKSI PENGOLAHAN DATA DAN
ADMINISTRASI DOKUMEN
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Banjarmasin
merupakan unit eselon 3 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di bawah naungan Kementerian
Keuangan Republik Indonesia. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya
Pabean B Banjarmasin berada di Kotamadya Banjarmasin yang merupakan Ibukota Provinsi
Kalimantan Selatan. Tepatnya berada di Jl. Barito Ilir Trisakti merupakan areal Pelabuhan
Trisakti Banjarmasin.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai
Tipe Madya Pabean B Banjarmasin dibagi menjadi 7 seksi sesuai PMK 188 tahun 2016

- Sub Bagian Umum


- Seksi Penindakan dan Penyidikan
- Seksi perbendaharaan
- Seksi pelayanan dan kepabeanan dan cukai
- Seksi penyuluhan dan layanan informasi
- Seksi kepatuhan internal
- Seksi pengolahan data dan administrasi dokumen
SEKSI PENGOLAHAN DATA DAN ADMINISTRASI DOKUMEN
(PDAD)
KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA CUKAI
TMP B BANJARMASIN

KEPALA SEKSI : YOSAFAT FATRA PATUH S.

PELAKSANA : GUSTI M. AINI


TIRTA WAHYU PRATOMO
YUDHA PRATAMA PUTRA ARYATI
GADIS ARIVIA HANUM
TUGAS DAN FUNGSI SEKSI PENGOLAHAN DATA DAN ADMINISTRASI
DOKUMEN

- Meunurut PMK 188 tahun 2016 Pasal 252

Melakukan pengoperasian computer dan sarana penunjangnya, melakukan pengelolaan


dan penyimpanan data dan berkas/ file dan melakukan pelayanan dukungan teknis
komunikasi data, pertukaran data elektronik, pengelolaan data kepabeanan dan cukai, dan
melakukan penerimaan, penelitian kelengkapan dan pendistribusian dokumen
kepabeanan dan cukai, serta menyajikan data kepabeanan dan cukai.

- Pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B
Banjarmaisin

1. Pengoperasian computer, penyelenggaraan, pengelolaan, dan penyimpanan


data.

Komputer yang berada di KPPBC TMP B Banjarmasin berjumlah 60 unit yang


terhubung dalam satu jaringan LAN dan sudah terintegrasi dengan akses ceisa pada 1
KC.

2. Pelayanan dukungan teknis komunikasi data, pertukaran data elektronik,


pengumpulan, pengolahan data , dan penyajian laporan kepabeanan dan cukai.

Berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor KEP-415/BC/2016


tentang penerapan secara penuh / Mandatory penyampaian dokumen pemberitahuan
pabean melalui system Pertukaran Data Elektronik, maka KPPBC TMP B
Banjarmasin sejak tanggal 9 November 2016 untuk pemberitahuan manifest, PIB,
PEB, sudah menerapkan system PDE data dan langsung dikirim oleh server BC dan
masuk ke system ceisa. Data yang sudah masuk ke system ceisa dapat di unduh dan
diolah menjadi data untuk dijadikan laporan kegiatan kepabeanan dan cukai.

3. Penerimaan dan penelitian kelengkapan dokumen kepabeanan dan cukai

Petugas menerima dokumen PIB/PEB dari importir / pengguna jasa kemdian petugas
melakukan penelitian kelengkapan dokumen, penelitian kelengkapan dokumen pada
KPPBC TMP B Banjarmasin dilakukan dengan sistem check list.

4. Pendistribusian dokumen kepabeanan dan cukai dan dokumen yang sudah


lengkap di distribusikan kepada staf pabean

5. Penyimpanan dan pemeliharaan dokumen kepabenanan dan cukai

Dokumen PEB dan PIB yang telah selesai di proses dari staff pabean akan diserahkan
ke seksi PDAD

SOFTCOPY : SETIAP DOKUMEN


PENYIMPANAN PEB DAN PIB YANG DI SERAHKAN
KE PDAD DI LAKUKAN SCAN
(ARSIP ELEKTRONIK)

HARDCOPY : DOKUMEN
HARDCOPY DI SUSUN
BERDASARKAN NOMOR
DOKUMEN BAIK DOKUMEN PEB
DAN PIB DAN DI SIMPAN DI
KEGIATAN EKSPOR IMPOR

A. Tata Laksana Kepabeanan di bidang impor

Barang yang dimasukkan ke dalam daerah pabean


diperlakukan sebagai barang impor dan terutang bea
masuk

1. Alur Impor

Datang bongkar timbun

Keluar Periksa PIB

a. Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut

Untuk memenuhi kewajiban pabean atas rencana kedatangan sarana


pengangkutnya, wajib menyerahkan pemberitahuan berupa Rencana
Kedatangan Sarana Pengangkut (RKSP) kepada pejabat di setiap kantor
pabean yang akan disinggahi. RKSP wajib disampaikan sebelum kedatangan
sarana pengangkut, kecuali sarana pengangkut darat.
Alur Pemberitahuan Dokumen RKSP

Penjelasan:
a. Pengangkut membawa SP yang akan datang dari luar DP maupun dalam DP
(barang impor,barang ekspor, dan barang BC 1.3)
b. Pengangkut punya kewajiban memberitahukan RKSP ke kantor pabean sebelum
kedatangan sarana pengengkut, kecuali SP darat

Yang dimaksud dengan kedatangan SP:


- SP Laut : saat lego jangkar
- SP Udara : saat mendarat di landasan bandara

b. Pemberitahuan Manifest

Untuk memnuhi kewajiban pabean atas barang yang diangkutnya


pengangkut wajib menyerahkan dokumen pemberitahuan berupa inward
manifest dalam bahasa Indonesia atau bahasa inggris kepada pejabat di
kantor pabean sebelum melakukan pembongkaran
Dalam hal tidak segera dilaksanakan pembongkaran penyampaian inward manifestr dilaksanakan :
- Paling lambat 24 jam sejak kedatangan sarana penangkut untuk saran pengangkut yang melalui
laut
- Paling lambat 8 jam sejak kedatangan sarana pengangkut untuk sarana pengangkut yang melalui
udara
- Pada saat kedatangan saran pengangkut untuk sarana pengangkut yang melalui darat.

c. Pembongkaran dan penimbunan barang impor

Pembongkaran barang impor dilaksanakan di kawasan pabean atau


tempat lain setelah mendapat ijin dari kepala kantor pabean. Paling lama 12
jam setelah selesai pembongkaran barang impor.

Penimbunan barang impor yang belum diselesaikan kewajiban pabeannya


dapat dilaksanakan di TPS atau gudang atau lapangan penimbunan milik
importer setelah mendapat persetujuan dari kepala kantor pabean yang
mengawasi.

PROSEDUR IMPOR UNTUK DIPAKAI

Pengeluaran barang impor dari kawasan pabean dengan tujuan diimpor untuk
dipakai wajib diberitahukan dengan Pemberitahuan Impor Barang (PIB) yang
disampaikan ke kantor pabean. PIB dibuat oleh importer berdasarkan dokumen
pelengkap pabean dan dokumen pemesanan pita cukai dengan menghitung sendiri
bea masuk, cukai, dan PDRI yang seharusnya dibayar. Dalam hal pengurusan PIB
dimaksud tidak dilakukan dengan sendiri, importer menguasakannya kepada
Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK).
a. Importer/PPJK mengisi dan membuat PIB dalam bentuk data elektronik dan
menyampaikan data PIB ke kantor Pabean secara elektronik.
b. Dalam hal berdasarkan PIB menunjukkan barang impor wajib memenuhi
ketentuan larangan/pembatasan dan persyaratannya belum terpenuhi, SKP
menerbitkan NPBL (Nota Pemberitahuan Barang Larangan/Pembatasan)
Kemudian importer menyerahkan dokumen yang dipersyaratkan ke kantor
pabean.
c. SKP menerima data PIB dan melakukan penelitian ada atau tidaknya
pemblokiran importer / PPJK
 Jika ada maka SKP menerbitkan respon penolakan
 Jika tidak maka SKP melakukan penelitian data PIB meliputi :
- Nomor dan tanggal bc 1.1 atau pos bc 1.2 dan sub pos bc 1.1 dan kode
gudang TPS
- Nomor dan tanggal dokumen pengangkutan (B/L, AWB, house B/L, house
AWB, dll) tidak berulang
- Kode dan nilai tukar valuta asing ada dalam data NDPBM
- Pos tarif tercantum dalam BTKI

Dalam hal terjadi tidak kesesuaian data, maka SKP menerbitkan respon
penolakan, kemudian importer melakukan perbaikan PIB dan mengirim ulang.
d. Dalam hal hasil penelitian data telah sesuai diterbitkan kode billing
pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor dan/atau
permintaan penyerahan jaminan
e. Importer/ppjk melakukan pembayaran bea masuk,cukai , dan pajak dalam
rangka impor sesuai kode billing pembayaran dan menyerahkan jaminan.
f. Penjaluran
HIjau : importer/ppjk meneirma respons SPPB dan mencetaknya untuk
pengeluaran barang dari kawasan pabean
Kuning : - importer/ppjk menerima respons SPJK
- Pejabat pemeriksa dokumen melakukan penelitian terhadap
data PIB dan/atau dokumen pelengkap pabean.
- Pejabat pemeriksa dokumen dapat mengirim respons melalui
SKP berupa permintaan tambahan keterangan dalam rangka penelitian
tariff dan nilai pabean

Merah : - SKP mengirim respons Surat Pemberitahuan Jalur Merah (SPJM)


kepada importir/ppjk

- Pejabat pemeriksa barang melakukan pemeriksaaan fisik


barang dan mengambil contoh barang jika diminta, membuat Laporan
Hasil Pemeriksaan (LHP) dan membuat Berita Acara Pemeriksaan Fisik
(BAP Fisik)

- Pejabt pemeriksa barang merekam LHP ke dalam SKP dengan


tembusan kepada unit pengawasan, kemudian mengirim LHP dan BAP
Fisik kepada Pejabat Pemeriksa Dokumen.

- dalam hal hasil pemeriksaan didapatkan hasil penetapan tariff


dan nilai pabean mengakibatkan kurang bayar, pejabat pemeriksa
dokumen membuat notul dan menerbitkan SPTNP, SPPJ

- Importir membeayar kekurangan pembayaran sesuai dengan


SPTNP beserta kode billing dan/atau menyesuaikan jaminan berdasarkan
SPPJ dalam hal pengeluaran barang impor untuk dipakai mendapatkan
penundaan pembayaran bea masuk.

g. SKP menerbitkan SPPB (Surat Persetujuan Pengeluaran Barang)


B. TATA LAKSANA KEPABEANAN DI BIDANG EKSPOR

Barang yang telah dimuat ke sarana pengangkut untuk


dikeluarkan dari daerah pabean dianggap telah di
ekspor dan diperlakukan sebagai barang ekspor

1. Alur Ekspor

Pemberitahu Penelitian pemeriksa


an ekspor an
dokumen

Keberangk Pemuatan Penimbun


atan an

a. Pemberitahuan Ekspor (PEB)

Eksportir wajib memberitahukan barang yang akan diekspor ke kantor pabean


pemuatan dengan menggunakan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dalam bentuk
tulisan di atas formulir atau dalam bentuk data elektronik .
Yang dikecualikan dari PEB : - barang pribadi penumpang
- barang awak saran pengangkut
- barang pelintas batas
- barang kiriman melalu pos < 100 kg

b. Penelitian Dokumen

Penelitian oleh system computer pelayanan meliputi :


- ada tidaknya pemblokiran eksportir/ppjk
- kelengkapan pengisisan data PEB
- pembayaran bea keluar, dalam hal barang ekspor dikenai bea keluar
Penelitian dokumen oleh pejabat bea dan cukai yang menangani penelitian
barang larangan dan pembatasan meliputi kelengkapan dokumen yang
dipersyaratkan oleh instansi terkait.
c. Pemeriksaan Fisik Barang Ekspor

Pemeriksaaan fisik dilakukan terhadap barang ekspor yang :


- akan di ekspor kembali
- pada saat impornya ditujukan untuk di ekspor kembali
- mendapat fasilitas KITE
- dikenai bea keluar
- berdasarkan informasi dari DJP
- berdasrkan hasil analisis informasi dari unit penagawasan terdapat indikasi
yang kuat akan terjadi pelanggaran atau telah terjadi pelanggaran ketentuan
perundang – undangan.

d. Penimbunan

Pemasukan barang ekspor ke Kawasan Pabean di pelabuhan muat dilakukan


dengan menggunakan :
- NPE / Nota Pelayanan Ekspor
- Pemberitahuan Ekspor Barang dan pemberitahuan pemeriksaan barang
dalam hal dilakukan pemeriksaan fisik barang di kawasan pabean
- PKBE dalam hal barang ekspor merupakan barang konsolidasi
- Permohonan pemuatan barang ekspor curah yang telah diberikan catatan
persetujuan muat oleh kantor pabean pemuata, dalam hal barang ekspor
merupakan barang curah dan PEB belum disampaikan ke kantor pabean
pemuatan.

e. Pemuatan

Pemuatan barang ekspor ke atas sarana pengangkut dilakukan setelah


mendapat persetujuan ekspor dengan menggunakan
- NPE
- PKBE
- Permohonan Pemuatan Barang Ekspor Curah

f. Berangkat

Sarana pengangkut berangkat ke luar daerah pabean dengan membawa


barang ekspor yang telah di muat.
PELAYANAN PDE PEB

a. Eksportir mengisi data PEB dan PKB secara lengkap menggunakan aplikasi
b. INSW melakukan penelitian tentang pemenuhan ketentuan larangan
dan/atau pembatasan, jika termasuk lartas data PEB dikembalikan untuk
dipenuhi
dalam hal barang ekspor termasuk barang lartas, pejabat bea cukai
menerbitkan respon NPPD
c. SKP menerima data PEB dan melakukan penelitian terhadap
- NIK eksportir atau tanda terima permohonan registrasi kepabeanan
- Tarif (BTKI)
- utang
- hardcopy

d. Dalam hal hasil penelitian menunjukkan eksportir/ppjk diblokir, SKP


menerbitkan respon NPP
e. SKP melakukan penelitian data PEB, meliputi:
- kelengkapan pengisisan data PEB dan/atau
- pembayaran bea keluar
f. Sistem Komputer Layanan memberikan nomor dan tanggal pendaftaran PEB
dan menerbitkan NPE apabila tidak dilakukan periksa fisik dan PPB dalam hal
tidak periksa fisik.

HAL – HAL YANG PERLU DIKEMBANGKAN DALAM SEKSI PDAD

1. Penambahan SDM yang memadahi

Mengingat seksi PDAD merupakan seksi yang vital dan di kppbc tmp b
Banjarmasin ini pegawai di seksi ini hanya sedikit yang masih produktif
maka perlu penambahan SDM yang memadahi terutama dalam bidang
IT / computer dan jaringan karena untuk sekarang dalm pengurusan
masalah jaringan masih mengandalkan pegawai honorer dan bukan
pegawai asli dari bea cukai sendiri.

Anda mungkin juga menyukai