Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum wr. Wb.

Selamat pagi/siang/sore/malam

Untuk ibu dan bapak di manapun berada.

Saya berdoa kepada Allah semoga ibu dan bapak selalu dalam lindunganNya.

Ibu, maaf sebelumnya jika mungkin ibu menganggap reira tidak sopan. Tidak bertemu ibu dan bapak
untuk menyerahkan ini secara langsung, tapi reira tahu ibu masih enggan untuk bertemu reira. Jadi reira
titipkan hadiah ini untuk ibu dan bapak. Tolong, diterima ya bu..

Reira tidak bisa memberikan banyak untuk bapak dan ibu. Tapi Reira berusaha memberikan yang Reira
mampu untuk bapak dan ibu. Gaji inship Reira tidak banyak. Jadi reira menghemat, berpuasa, dan
makan sekali sehari untuk membelikan ini. Jadi tolong, ibu terima. Jangan dikembalikan. Karena Reira
akan sangat sedih. Reira ingat dulu ibu menolak roti dan buah pemberian Reira di hari pertama kita
berjumpa. Kalau ibu tidak suka, diberikan saja kepada orang lain ya.. Reira mohon..

Saya tidak mengerti seberapa besar amarah ibu, bagaimana ibu membenci reira.

Reira tahu ibu sempat berpikiran bahwa Reira munafik, sok pintar, egois, keras kepala, dan ambisi untuk
memiliki mas doni. Reira minta maaf. Jika sikap Reira menyakiti hati ibu. Tidak pernah ada maksud Reira
untuk begitu. Mas Doni pun lama kelamaan menjelaskan kepada Reira. Banyak sekali hal yang mas doni
ajarkan untuk Reira termasuk bersikap dengan bapak dan ibu.

Reira salah. Sikap berani Reira ternyata justru menyinggung ibu. kali itu, Reira hanya ingin
menyampaikan betapa reira menyayangi anak ibu. Seperti Khadijah yang menyampaikan isi hatinya
terlebih dulu. perkara ibu tidak mengijinkan Reira dengan mas Doni, Reira pergi setelah itu. Ibu meminta
Reira dan mama untuk menasihati mas Doni menikah dengan mba meta. Reira lakukan itu demi ibu.
Meski hati Reira amat perih.

Jika ibu berpikir mas doni lebih menyayangi Reira, tidak pernah demikian bu. Tidak ada kesedihan untuk
mas doni melebihi kesedihannya melihat ibu marah kepada mas Doni. Reira dan mama hanya
perantaranya saja. Meski demikian, tetaplah mas doni tidak mendengarkan Reira. Tapi ibu. Ibu dan mas
doni hanya kurang menunjukkan manja dan kasih sayang, padahal saya tahu begitu besar cinta ibu
untuk mas doni, begitu pun sebaliknya.

Terlepaas dari itu semua, ibu menanyakan Reira sehat, mencium pipi Reira, dan mendoakan Reira
adalah kebahagiaan yang sangat luar biasa untuk Reira. Makan malam bersama dengan bapak dan ibu
tidak akan pernah Reira lupakan bahagianya Reira kala itu. Tidak pernah Reira berniat untuk merebut
mas doni dari ibu karena Reira pun menyayangi ibu sama seperti Reira menyayangi mama.

Reira tidak tahu. Siapa yang akan menjemput reira lebih dulu. apakah ajal atau jodoh. Jadi reira ingin
mengucapkan terimakasih banyak dan mohon maaf yang sebesar besarnya kepada ibu, bapak dan
keluarga. Selagi reira masih mampu selagi reira diberi napas.
Reira sudah meminta maaf kepada mba meta dua kali bu. Satu lewat sms tanggal 3 Juli dan satu lagi
lewat WA ketika mas doni sakit. Tidak ada kata kata Reira yang menunjukkan Mas doni lebih mendengar
Reira daripada ibu. Reira benar benar tidak mengerti kenapa mba meta tidak membalas pesan reira
sama sekali dan malah mengirimkan pesan itu kepad ibu kemudian ibu makin marah kepada Reira
setelahnya.

Permintaan maaf Reira pun tidak dibalas oleh mba meta. Reira menulis panjang llebar untuk mba meta
menceritakan kronologi dari awal. Dan mas doni sakit saat ini. Untuk membuat mba meta terketuk pintu
hatinya. Reira pikir hal itu akan membuat mba meta merasa bahwa maafnya sangat berharga untuk
kami semua. Tapi ternyata tidak. sekali lagi reira salah. Itu justru membuat mba meta dan ibu makin
marah.

Ibu, tadinya Reira ingin meminta diberikan kesempatan untuk lebih mengenal ibu. Mengabdikan diri
Reira untuk merawat ibu, bapak, mas doni nanti. Meski mungkin akan sedikit terbagi dengan sekolah
Reira karena spesialis adalah doa mama dan janji Reira kepada almarhum ayah. Tapi Reira tidak bisa
memaksakan perasaan ibu. Rasanya setiap kali ibu mulai sayang kepada Reira ibu makin merasa
bersalah dan marah kepada Reira setelahnya. Saat ibu melarang Reira untuk bertemu mas doni saat
sakit, ibu menuliskan kebaikan untuk semua dan menekankan tidak ada nama reira di sana. Entahlah
tapi perasaan Reira sangat sedih kala itu.

Ibu, reira minta maaf atas semua kesalahan Reira selama ini. Iya, Reira masih muda, reira egois, keras
kepala, dan tidak lebih baik dari mba meta. Terimakasih banyak ibu atas kebahagiaan dan pelajaran yang
ibu kasih untuk reira selama ini. Yang tanpa ibu sadari, Reira selalu melihat profil wa ibu, membaca dan
belajar dari sana. Reira selalu membuka facebook ibu dan mencoba mengerti kesukaan ibu. Ingin reira
menyapa dan menanyakan kabar ibu, tapi reira takut. Reira takut semakin reira berusaha ibu akan
semakin tidak menyukai Reira.

Sekali lagi reira mengucapkan terimakasih banyak dan mohon maaf yang sebesar besarnya untuk bapak
dan ibu. Reira sayang dengan bapak dan ibu. Dan akan selalu mendoakan kebaikan dan kebahagiaan
untuk bapak dan ibu serta mas doni dengan siapapun nanti mas doni menikah dengan wanita pilihan
ibu. Maaf ibu, jika dalam surat ini pun ada kata kata Reira yang kurang berkenan di hati ibu. Tapi semoga
yang dikatakan dengan hati akan sampai ke hati .

Wassalamualaikum wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai