Anda di halaman 1dari 3

PENYESALAN YANG TIADA AKHIR

Dahulu hiduplah seorang keluarga yang sangat miskin, mereka mempunyai anak gadis yang
bernama tiara. Anak tersebut tumbuh menjadi anak yang cantik dan baik hati, pada suatu hari
tiara bertemu seorang pemuda yang bernama erlangga. Mereka pun berkenalan, “hai saya
erlangga’, kata erlangga. “Saya tiara, dia pun menjawab. Perkenalan pun masih berlanjut sampai
larut malam dan kedua orang tua tiara cemas karena anaknya belum pulang sampai larut malam
begini.

Jelang berapa lama tiara pun pulang kerumah, ayahnya pun bertanya” tiara kamu darimana saja
nak sampai pulang larut malam begini. Dengan nada marah tiara pun menjawab’’ ayah tidak
perlu tahu saya darimana saya bukan anak kecil lagi. Mendengar ucapan sang anak ayah pun
kaget, kenapa anak yang dulu sopan dan tidak pernah berkata kasar sama orang tua sekarang
menjadi anak yang kasar dan pemarah. Mengingat kejadian semalam sang ayah berinisiatif
mencari apa yang anaknya lakukan sehingga anak tersebut berubah sangat drastis.

Alangkah terkejutnya sang ayah melihat kelakuan putri diluar sana. Diluar tiara suka minum-
minuman keras dan ketempat-tempat yang tidak pantas. Melihat kelakuan tiara ayah pun marah
dan menyuruh tiara menghentikan perbuatan tersebut. Melihat ayahnya marah dan berteriak-
teriak didepan teman-temannya tiara pun naik pitam dan menyeret ayahnya keluar ruangan.

‘ayah kenapa buat malu saya disana, kata tiara”. Sang ayah menjawab’ istighfar nak sadar kamu
sudah berbuat dosa, cepat tobat nak. Mendengar perkataan sang ayah tiara langsung menyiram
ayahnya dengan minuman keras. Sontak ayahnya terkejut dengan kelakuan tiara. Tiara pun
langsung memanggil satpam dan mengusir sang ayah. Diperjalanan sang ayah menangis dan tak
tahu apa yang akan dia katakana kepada sang istri bahwa anakya telah mengusirnya dan
menghinanya.

Setibanya dirumah ayah menceritakan kepada istrinya apa yang telah dilakukan oleh sang anak.
Mendengar perkataan suaminya. Ibunya tiara langsung jatuh sakit, melihat kondisi yang diderita
oleh sang istri ayahnya tiara menelpon anaknya untuk pulang kerumah. Akan tetapi tiara
bersikeras tidak mau pulang dan memilih tinggal bersama kekasihnya erlangga. Ayahnya
membujuk tiara untuk pulang sebentar agar menjenguk ibunya yang sedang sakit keras akan
tetapi permintaan sang ayah pun ditolak mentah-mentah oleh tiara dan tiara memutuskan ikatan
darah dengan orang tuanya.

Setahun berlalu dan ibunya tiara meninggal dunia, dengan kesendiriannya sang ayah mencoba
lebih tegar dalam menghadapi cobaan yang dia alami. Disatu sisi tiara anak yang durhaka dengan
orang tua sekarang nasibnya malang, erlangga yang sangat dia cintai sekarang menjadi sangat
kasar perlakuannya. Tiara dipukulin dan dijadikan nafsu bejadatnya bersama teman-temannya
sehingga tiara hamil tanpa ada yang mau tanggung jawab. Dimasa kehamilannya tiara merasa
menyesal atas apayang dilakukannya terhadap kedua orang tuanya.tiara ingin pulang dan
meminta maaf kepada kedua orang tuanya atas apa yang dilakukan selama ini. Setibanya
dirumah tiara langsung diusir oleh ayahnya, sang ayah masih merasakan sakit hati yang sangat
dalam kepada anaknya. “ayah maafkan saya atas apa yang saya perbuat dahulu maukah ayah
memaafkannya, kata tiara’. Mendengar permintaan maaf sang anak ayahnya pun berkata” kamu
sudah memutuskan hubungan dengan ayah dan ibumu kenapa kami harus memaafkan mu.

Mendengar ucapan sang ayah yang sudah tidak menganggapnya anak tiarapun bersujud dan
berlutut dikaki sang ayah sambil menangis meminta maaf, melihat anaknya yang benar-benar
menyesal sang ayah pun tersentuh hatinya untuk memaafkan anaknya. “baik nak aku akan
memaafkan mu, kata ayah”. Mendengar perkataan ayahnya tiara pun berterima kasih dan senang.
Saking senangnya tiara bertanya” ayah kemana ibu yah kok dari tadi tidak kelihatan.

Melihat muka sang ayah yang terlihat sedih atas petanyaannya tiara segera meminta maaf apabila
ada kata-katanya yang menyinggung. “ maaf ayah apa ada kata_kata ku yang menyinggung hati
ayah. Ayah pun menjawab’ tidak nak, kamu tidak menyinggung perasaan ayah kamu bertanya
kepada ayah kemana ibumu. “ iya yah kemana ibu, jawab tiara.” Mari nak ayah antarkan kamu
ketempat ibumu, sahut ayah seraya mengajak tiara ketempat ibunya”.

Sambil merasa bingung tiara pun mengikutu ayahnya ketempat ibunya berada. Setelah sampai
ketempat yang dituju tiara merasa kaget melihat tempat tinggal ibunya yang ternyata tempat
pemakaman, karena memang ibunya tiara sudah meninggal dunia. Melihat kenyataannya tiara
merasa menyesal, dan dia menangis sekuat-kuatnya di makam ibunya.” Ibu…ibu… saya minta
maaf bu, selama ini tiara menjadi anak yang durhaka kepada ibu dan ayah tiara menyesal bu,kata
tiara”. “ Bu bangun bu bangun, maafkan tiara bu….

Dari cerita diatas dapat kita petik hikmahnya karena dengan mendurhakai kedua orang tua
membuat hidup kita menjadi sengsara karena syurganya anak masih berada di bawah kaki orang
tua. Maka hargai lah dan sayangilah orang tua semasa hidupnya. Apabila nanti mereka telah
tiada kita akan menyesal karena penyesalan itu datangnya belakangan.

FROM

YS

Anda mungkin juga menyukai